Edisi Rabu 4 Nopember 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 65 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

rabu wage, 4 november 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

Anggota dan Kapolres Badung Dites Swab

balipost http://facebook.com/balipost

I Made SY (27), warga Desa Les, Buleleng, harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah aksinya mencuri ayam di Desa Dausa, Kintamani tepergok warga. Akibat aksinya itu, sepeda motor miliknya hangus dibakar warga.

JEMBRANA | HAL. 4

BADUNG | HAL. 3

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Tepergok Curi Ayam, Motor Dibakar Warga

Persentase Kesembuhan di Jembrana 91 Persen Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang sembuh di Kabupaten Jembrana mengalami grafik naik. Dihitung secara persentase mencapai 91 persen.

Tidak hanya personelnya, Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi dites swab, Selasa (3/11) kemarin. Kapolres dites swab bersama 129 anggotanya di RSD Mangusada, Kapal, Badung.

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

BANGLI | HAL. 5

MASSA - Ratusan massa yang tergabung dalam Komponen Masyarakat Nusa Penida saat bergerak menuju Monumen Puputan Klungkung, Selasa (3/11) kemarin. Mereka mengecam pernyataan AWK dan menuntut sang senator diturunkan sebagai anggota DPD-RI.

Presiden RI

Pemulihan Ekonomi Kuartal I 2021 Dikebut dari Sekarang Jakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mengejar upaya-upaya pemulihan ekonomi pada kuartal I 2021 dari sekarang, agar manfaatnya pada tahun depan dapat terasa optimal ke seluruh sektor perekonomian. ‘’Tolong disampaikan ke dirjen, direktur, dan seluruh jajaran yang bapak/ibu pimpin (kementerian/lembaga), kuartal IV 2020 bisa maksimal. Tapi, hati-hati di kuartal pertama 2021 juga harus di-start dari sekarang,’’ kata Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11). Presiden Jokowi mengingatkan jika daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) sudah terselesaikan, kementerian dan lembaga negara dapat langsung melaksanakan pengadaan dengan lelang sesuai ketentuan. Dengan begitu, roda-roda perekonomian dapat langsung bergerak cepat sejak Januari, Februari, dan Maret 2021. Tidak ada lagi penundaan seperti tahun-tahun sebelumnya karena lambannya realisasi anggaran pada awal tahun. ‘’Jadi, kembali lagi, kuartal I 2021 pun harus didesain dari sekarang, agar kegiatan itu dimulai di Januari (2021),’’ ujarnya. Presiden Jokowi menambahkan, beberapa program pemerintah yang harus diakselerasi, di antaranya adalah realisasi bantuan sosial dan juga belanja modal untuk proyekproyek produktif di Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan. ‘’Disiapkan, sehingga Januari 2021 mulai berjalan. Yang belanja

modal, utamanya infrastruktur baik di Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan yang lain kalau bisa digiring untuk dimulai, ya… dimulai,’’ jelasnya. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menginginkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi dapat membaik pada kuartal IV 2020, setelah laju dua sektor pengeluaran tersebut nyaris dipastikan masih berada di level negatif pada kuartal III 2020. ‘’Saya mendapatkan angka bahwa konsumsi rumah tangga masih pada angka minus, kurang lebih minus empat persen (di kuartal III 2020), sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk memperkuat demand (permintaan),’’ katanya. Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk merealisasikan anggaran belanja hingga ke ‘’titik maksimal’’ di kuartal IV 2020 untuk menopang permintaan dan konsumsi masyarakat. ‘’Kuartal yang keempat ini adalah kuartal terakhir. Saya harapkan realisasi belanja kita betul-betul harus berada pada titik yang paling maksimal,’’ ujarnya. Selain konsumsi rumah tangga, Presiden Jokowi mengungkapkan pertumbuhan investasi di kuartal III 2020 juga masih berada di level negatif, yakni mencapai minus lima persen, bahkan bisa mencapai minus enam persen. ‘’Saya sudah mewantiwanti kepada Kepala BKPM dan Menko Maritim dan Investasi agar paling tidak di kuartal III 2020 ini bisa minus di bawah lima persen, tapi ternyata belum bisa,’’ tegasnya. (ant)

BIDANG Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meluncurkan Program Penguatan Tracing dalam penanganan pandemi, Selasa (3/11) kemarin. Upaya ini dilakukan melalui perekrutan terbuka relawan contact tracer dan data manager di 51 kabupaten/kota pada 10 provinsi prioritas, yakni Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua. Pada peluncuran yang digelar secara daring tersebut, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M.Kes. menyatakan perlunya upaya penguatan kemampuan dan kompetensi para relawan contact tracer di lapangan dalam penggunaan aplikasi pelacakan terintegrasi, manajemen stigma dan komunikasi risiko, serta pendampingan karantina dan isolasi mandiri. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid. juga menegaskan pentingnya ada relawan contact tracer karena masih tingginya jumlah kasus harian terkonfirmasi. Dibutuhkan cara yang lebih efektif dalam melacak dan mengarahkan karantina pada orang yang terduga

kontak erat, serta mendampingi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani isolasi. Peluncuran Program Penguatan Tracing oleh Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K Ginting S, Sp.P(K). ini menyasar penambahan jumlah personel tracer di puskesmas, dan petugas data untuk melakukan analisis epidemiologi sederhana di kabupaten/kota. Sejumlah 1.612 puskesmas menjadi target penambahan 8.060 tracer se-Indonesia. Dengan cara ini, diharapkan daerah-daerah dapat mendeteksi lebih dari 80 persen kontak erat dari kasus konfirmasi dalam waktu 72 jam, serta melakukan pemantauan terhadap kontak erat hingga 14 hari sejak terpapar atau berkontak dengan individu terkonfirmasi Covid-19. Para lulusan kesehatan yang ingin mendaftar jadi relawan dan berdomisili di kabupaten/kota prioritas dapat melapor ke Dinas Kesehatan setempat atau mendaftarkan diri melalui laman bit.ly/RekrutmenVolunterContactTracing. Tracer yang direkrut akan dilatih oleh Kementrian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk memakai aplikasi pelacakan kontak silacak.kemkes.go.id. (r)

Komponen Masyarakat Nusa Penida Tuntut AWK Diturunkan sebagai Anggota DPD-RI

Semarapura (Bali Post) – Aksi demo mengecam pernyataan Arya Wedakarna (AWK) terus bergulir. Selasa (3/11) kemarin, terjadi dua gelombang aksi demo. Di Klungkung, ratusan warga Nusa Penida yang tergabung dalam Komponen Masyarakat Nusa Penida menggelar aksi demo yang dipusatkan di areal Monumen Puputan Klungkung. Aksi serupa juga terjadi di Denpasar. Ratusan massa dari 44 elemen masyarakat Bali yang tergabung dalam Forkom Taksu Bali serta Bidang Hukum Bali Metangi mendatangi Kantor DPD-RI di Renon.

M

assa tampak sudah tiba di Catus Pata Klungkung sejak pagi. Mereka diangkut dengan sejumlah truk dan langsung diarahkan ke Lapangan Puputan Klungkung. Massa membawa beragam spanduk yang bertuliskan ungkapan kekecewaan, sekaligus kecaman terhadap sang senator. Mereka berteriak menuntut AWK agar segera diturunkan sebagai anggota DPD-RI. Diiringi gong baleganjur, Komponen Masyarakat Nusa Penida yang terdiri dari pemuda Nusa Penida, unsur desa adat, prajuru pura hingga pecalang, setelah menerima pengarahan dari aparat kepolisian dan koordinator massa langsung diarahkan menuju

Monumen Puputan Klungkung untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Meski bertemakan aksi damai, namun massa tak bisa menyembunyikan rasa kecewa dan amarahnya kepada AWK yang dianggap telah melecehkan leluhur Nusa Penida. Teriakan-teriakan kekecewaan itu tidak hanya datang dari pemuda Nusa Penida, tetapi juga dari orang tua dan mayoritas komponen massa. ‘’Kami akan sampaikan aspirasi dengan tertib. Pertama, kami sampaikan mosi tak percaya kepada AWK. Kedua, polisikan AWK, dan ketiga tuntutan kami adalah segera turunkan AWK sebagai anggota DPD-RI,’’ kata koordinator aksi damai, Wayan Sukla.

Celetukan AWK yang kerap menyentuh ranah keyakinan dan dianggap arogan, kata Sukla, membuat masyarakat Nusa Penida sakit hati. ‘’Jangan sampai AWK berani mempermasalahkan keyakinan masyarakat Nusa Penida. Itu yang membuat kami turun hari ini untuk membuat aksi damai ini,’’ tegasnya. Sukla menegaskan, pihaknya meminta agar AWK fokus saja kepada tugasnya. Kurangi mencampuri urusan yang tidak perlu, yang justru terus memicu keributan di Nusa Penida yang sesungguhnya sudah hidup da-

mai dengan kearifan lokal Nusa Penida. ‘’Jangan sampai AWK menginjakkan kaki atas kapasitas apa pun di Nusa Penida. AWK telah menyakiti masyarakat Nusa Penida. AWK jangan pernah datang lagi Nusa Penida. Sakit rasanya terus mendengar ungkapan Nusa Penida. Kami mengutuk keras AWK,’’ kata salah satu perwakilan pemuda Nusa Pemuda dalam aksi damai, Ketut Gede Arjaya, saat mengawali aksi di depan Monumen Puputan Klungkung. Hal. 7 Bupati Suwirta

Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga Mandiri

Satgas Penanganan Covid-19-Kemenkes Luncurkan Program Penguatan Tracing

Denpasar (Bali Post) Pasokan pangan di tengahtengah masyarakat sangat ditentukan oleh faktor lingkungan, baik fisik maupun nonfisik, selain internal di tingkat petani. Para petani sebagai produsen memiliki berbagai keterbatasan di dalam melakukan pengelolaan usaha tani di lahannya, sehingga memberikan kontribusi terhadap produksi yang dihasilkannya. Untuk mengantisipasi semakin menurunnya produksi pertanian, krama Bali perlu mewujudkan ketahanan pangan berbasis

keluarga secara mandiri. Pengamat sekaligus pelaku pertanian Dr. Gede Sedana, M.Sc., M.MA. menegaskan hal itu, Selasa (3/11) kemarin. Sebagai bahan evaluasi, katanya, produksi beras di Bali mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, langkah ketahanan pangan berbasis keluarga perlu dipikirkan sejak dini untuk menghadapi tantangan ke depan. Makanya, sangat tepat jika krama Bali terdahulu menyiapkan cadangan pangan dan disimpan di jineng atau lumbung karena alam tak selamanya bersahabat dengan

kita. ‘’Jika sekarang modelnya tak harus sama, yang penting tiap kelurga memprioritaskan ketahanan pangan keluarga secukupnya, bukan harus membuat jineng lagi,’’ tegasnya. Sedana menambahkan, lingkungan fisik yang memengaruhi pengelolaan usaha tani para petani adalah cuaca yang sering tidak mendukung (kekeringan dan atau kelebihan air hujan - red). Mereka masih kesulitan untuk mengatasi situasi tersebut, sehingga

ketahanan pangan bisa terganggu. Pada sisi lain, pemerintah telah berupaya dengan berbagai kebijakannya untuk membantu dan memfasilitasi para petani di dalam peningkatan produktivitas usaha tani tanaman pangannya. Namun, upaya tersebut belum dapat diwujudkan secara maksimal di tingkat petani, khususnya dalam menghasilkan produksi pangan. ‘’Kebutuhan terhadap pangan senantiasa bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mewujudkan ketersediaan pangan bagi masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Salah satu terobosan tersebut adalah membangun ketahanan pangan berbasis keluarga mandiri,’’ katanya. Hal. 7 Intensifkan Pengelolaan

Tumbuhkan Kesadaran Prokes Lewat Kearifan Lokal ORANG Bali tentu sudah tidak asing dengan kalimat ‘’eda ngaden awak bisa’’ atau kata ‘’maboya’’. Kearifan lokal ini belakangan lebih gencar didengungkan setelah munculnya pandemi Covid-19. Mengingat, masih ada masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran wabah. ‘’Eda ngaden awak bisa, artinya kita harus bijaksana. Jadi, segala sesuatunya jangan mamuuk, maboya,’’ ujar Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Selasa (3/11) kemarin.

Selain itu, lanjut Kartika, ada pula salunglung sabayantaka dan bergotong royong. Semua kearifan lokal tersebut selalu dibangkitkan pada saat melakukan pertemuan dengan majelis desa adat di kecamatan dan kabupaten/kota, serta para bendesa adat. Di samping mendidik, kearifan lokal Bali juga mengandung nilai budi pekerti dan etika dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal. 7 Momen untuk Mengubah Perilaku

’’Masyarakat diharapkan dapat menjadikan pandemi sebagai momen untuk mengubah perilaku. Paling tidak, perubahan perilaku menyesuaikan dengan masa pandemi ini bisa menekan penyebaran Covid-19.’’ I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.