Edisi Rabu 20 Mei 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 257 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

rabu umanis, 20 mei 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Petugas Imigrasi Denpasar Di-‘’rapid Test’’

Koordinasi Persiapan Pengamanan Pilkada

Pedagang Toko Mengadu ke Dewan

Empat orang petugas Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai sempat dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test. Namun setelah ditindaklanjuti dengan swab, hasilnya semuanya negatif Covid-19.

Dalam rangka persiapan menghadapi pilkada serentak 2020, Kabag Operasi Polres Badung Kompol I Wayan Suana berkoordinasi dengan KPU Badung, Senin (18/5).

Belasan pedagang pemilik toko di sebelah selatan Jalan Ngurah Rai mengadu ke Gedung DPRD Gianyar, Selasa (19/5) kemarin. Mereka menyampaikan aspirasi terkait belum adanya kejelasan revitalisasi Pasar Umum Gianyar untuk mereka.

BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

GIANYAR | HAL. 5

MENGELOLA TANTANGAN EKONOMI ERA BARU Denpasar (Bali Post) – Ancaman Covid-19 diyakini akan berlanjut. Virus ini akan hidup berdampingan dengan manusia. Asumsi ini mestinya membuat manusia mempersiapkan diri menghadapi dan mengelola tantangan hidup era baru. Optimisme dan bergerak membangun perekonomian harus dimulai. Bersamaan dengan itu, ancaman tersandera Covid-19 juga harus diurai.

’’Minat masyarakat di seluruh dunia untuk bepergian masih kuat. Bali memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang tersebut. Namun membuka akses pariwisata harus berhatihati seperti yang dilakukan Australia dan New Zealand yang disebut travel bubble strategy.’’

’’Hasil recovery bidang kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada akan menjadi penentu era baru pengelolaan ekonomi ke depan. Inilah yang akan menjadi indikator baru dalam menata perekonomian.’’

Trisno Nugroho Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali

Putu Krisna Adwitya Sanjaya, S.E., M.Si. Dosen Unhi Denpasar

OPINI

’’Soft Skills’’ dan ’’Life Skills’’ Generasi Milenial Oleh: I Nyoman Sucipta

WABAH virus Corona atau Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas berhenti. Melalui mengoptimalkan pendidikan, generasi milenial meningkatkan produktivitasnya. Pendidikan atau mendidik adalah proses memanusiakan manusia, dengan segala potensi dan keterbatasannya. Salah satu upaya penting yang dilakukan untuk membekali generasi milenial dalam memecahkan masalah pada pascapandemi Covid-19 nanti adalah dengan mengembangkan soft skills dan life skills. Program pengembangan soft skills dan life skills bertujuan agar generasi milenial memiliki keseimbangan kemampuan akademik, kemampuan bersikap dan berperilaku dalam berkarya dan selanjutnya dalam jangka panjang diharapkan akan terwujud sumber daya manusia terdidik yang berkualitas. Pelaksanaan pengembangan soft skills dan life skills bagi generasi milenial harus dapat dilakukan secara terarah sesuai dengan target capaian yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, serta tetap sensitif terhadap perubahan-perubahan kebutuhan pengguna dan pengaruh lingkungan strategis di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Manfaat bagi generasi milenial adalah mereka terlatih untuk mengembangkan soft skills dan life skills-nya, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah, berkomunikasi, bekerja sama, tanggung jawab dan lainnya, sehingga mempunyai kecakapan hidup yang dapat digunakan dalam dunia kerja dan hidup bermasyarakat. Hal. 7 Mempersiapkan Diri

A

sumsi ini pun direspons oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali, Trisno Nugroho. Ketika diwawancarai Bali Post, Senin (18/5), ia mengatakan Indonesia dan Bali khususnya tidak mampu hidup dengan pembatasan aktivitas. Terlebih Bali sangat tergantung dari sektor pariwisata. Ekonomi Bali akan tumbuh jika mobilitas orang normal. Namun hal ini tetap harus dikorelasikan dengan pendekatan pengendalian Covid-19. Jika Pemerintah Provinsi Bali telah mampu mengendalikan Covid-19, yang perlu diwaspadai ke depannya adalah pandemi tahap kedua.

‘’Kita tidak berharap ada second wave, tetapi ketika nantinya Indonesia dan Bali dibuka, aktivitas ekonomi dibuka, maka perlu diwaspadai pandemi fase kedua. Untuk itulah penerapan protokol kesehatan harus ketat,’’ ujarnya. Ia mengatakan, Bali punya optimisme untuk bangkit. Ini haruslah menjadi kekuatan Bali menghadapi tantangan ekonomi mengelola kehidupan pada Bali era baru. Bali haruslah bersiap untuk itu dengan melakukan mitigasi potensi yang ada. ‘’Indonesia dan Bali tidak selamanya mampu lockdown. Memang, digitalisasi bisa dilakukan, tapi hasilnya tidak sebesar offline,’’ jelasnya. Untuk menyambut era baru, penyelamat ekonomi kedua harus dikuatkan dan digarap lebih optimal. Petani harus difasilitasi. Mereka mestinya diberikan bibit dan didampingi penanamannya. Kemudian setelah panen, dibantu pemasarannya. Sementara para eksportir didorong

KEBIJAKAN Pemkot Denpasar menerbitkan Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Kali ini Perwali PKM mendapat dukungan dari Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Luhur Istighfar. Pihaknya menyebut penerapan kebijakan ini sudah sejalan secara aspek hukum, serta merupakan salah satu terobosan guna mendukung percepatan penanganan Covid-19.

Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Luhur Istighfar saat diwawancarai Selasa (19/5) kemarin menjelaskan, pada prinsipnya Perwali tentang PKM ini sudah sesuai atau sejalan dengan apa yang digariskan oleh pemerintah pusat. Hal ini berkaitan dengan Kekarantinaan Kesehatan dan Kedaruratan Kesehatan yang diamanatkan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp 3.100.000 Rp 39.145.000 Rp 42.245.000

3.000.000 100.000

Lebih lanjut dijelaskan, PKM ini merupakan salah satu terobosan yang sejalan dengan penerapan Kedaruratan Kesehatan. Bahkan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB, hanya dalam pelaksanaan PKM ini dibatasi pada kontrol. Luhur menjelaskan, sejak pertengahan Maret seperti diketahui sudah dilaksanakannya pembatasan di beberapa bidang. Mulai dari belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah, social

’’Perwali PKM ini diharapkan mampu memberikan payung hukum bagi Satgas, Satpol PP, Dishub, termasuk di dalamnya adalah desa adat yang berwenang melaksanakan kontrol. Saya kira ini sebuah terobosan.’’ Luhur Istighfar Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar

dunia sedang melambat, jadi enggak bisa ekspor, sehingga pabrik dalam negeri tutup,’’ ujarnya. Faktor kedua adalah kebijakan lockdown yang membuat pelaku usaha tidak bisa melakukan ekspor. Semua negara menutup diri, sehingga untuk menjaga kinerja perekonomian melalui perekonomian domestik. ‘’Itu yang menyebabkan kita tumbuh positif, termasuk juga China dan India,’’ imbuhnya. Hal. 7 Perlambatan Kinerja

distancing dan sebagainya. Meski demikian, pada PKM ini fungsi kontrol ini dilaksanakan oleh petugas pada titik tertentu sebagaimana diatur dalam perwali, sehingga kegiatan masyarakat dapat terkendali dengan baik. ‘’Di mana Perwali PKM ini diharapkan mampu memberikan payung hukum bagi Satgas, Satpol PP, Dishub, termasuk di dalamnya adalah desa adat yang berwenang melaksanakan kontrol, saya kira ini sebuah terobosan,’’ jelasnya. Luhur menambahkan, dengan dilibatkannya desa adat diharapkan partisipasi masyarakat semakin tinggi. Karena masyarakat Bali yang merupakan masyarakat adat sangat patuh terhadap peran adat, dan saat ini diberikan kesempatan atau payung hukum untuk melaksanakan kegiatan berkaitan dengan mobilitas masyarakat, sosialisasi, edukasi agar masyarakat betulbetul paham tentang Covid-19 dan di Denpasar bisa menjadi nol dan kegiatan perekonomian segera lebih baik. ‘’Peran desa adat lebih kepada kontrol

terhadap masyarakat, dan ini dirasa lebih efektif hingga lapisan masyarakat terbawah selama pelaksanaan PKM ini,’’ paparnya. Meski demikian, hari pertama pastinya ada sesuatu yang membuat masyarakat terkejut, sehingga sambil berjalan ke depan harus dievaluasi terus-menerus, terutama untuk petugas di lapangan. ‘’Mari dalam suasana pandemi Covid-19 ini kita patuhi aturan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah. Tujuannya adalah semata-mata untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19 ini, sehingga tidak terjadi transmisi lokal yang begitu besar. Tentu diharapkan kebijakan ini menjadikan masyarakat nantinya dalam waktu yang singkat kita bisa kembali pulih, dan yang perlu diperhatikan adalah patuh terhadap aturan dan jangan keluar jika tidak ada keperluan yang mendesak. Perhatikan protokol kesehatan mulai dari gunakan masker, biasakan jaga jarak, dan selalu jaga kebersihan,’’ pungkasnya. (ad202)

Ketika Ekonomi Bali ’’Berpuasa’’

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Rp Rp

M. Setyawan Santoso

Salah Satu Terobosan Percepat Penanganan Covid-19

Terkait Hari Kenaikan Yesus Kristus yang merupakan hari libur nasional, Bali Post tidak terbit pada Kamis (21/5). Bali Post terbit kembali Jumat (22/5) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan pemasang iklan mohon maklum. Beritaberita terkini Bali Post dapat diikuti di portal Balipost.com dan BALI POST NEWS di Bali TV. Penerbit

SELASA, 19 MEI 2020 Naila Naura, Br. Tangtu, UD. Jati Prima, By-pass IB Mantra Putu Arya

KETIKA Jepang yang masuk negara dengan perekonomian maju mengalami resesi, Indonesia dengan kategori negara berkembang (emerging market) justru masih mengalami pertumbuhan positif, meski mengalami penurunan. Pengamat ekonomi yang bekerja di Bank Indonesia, M. Setyawan Santoso, Selasa (19/5) kemarin mengatakan, dilihat dari struktur perekonomian, Indonesia memiliki sektor eksternal yang tidak terlalu besar seperti Jepang yaitu ekspor-impor. Indonesia memiliki domestic demand yang kuat seperti konsusmi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan investasi yang cukup kuat. ‘’Komponen ini adalah fondasi yang cukup kuat untuk kita bertahan dari resesi,’’ ujarnya. Karena itu, ketika ada guncangan dari luar seperti Covid-19, dampak bagi Indonesia tidak terlalu besar, karena pelemahan ekspor. ‘’Karena perekonomian

Kajari Denpasar: Perwali PKM Sudah Sejalan dengan Aspek Hukum

Tidak Terbit

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588

produksinya, transportasi dan logistik. Ia pun sedang melakukan mapping eksportir yang perlu didorong. Konsumsi rumah tangga dibantu dengan bansos, mengingat konsumsi rumah tangga penyangga ekonomi terbesar dari sisi pengeluaran. Ia juga meminta pemda mewaspadai ketahanan pangan. Hasil koordinasinya dengan lintas sektor, bahan pangan cukup sampai Desember. Pariwisata yang merupakan sumber ekonomi utama Bali dalam menyambut Bali era baru juga harus menerapkan SOP baru. Menurutnya, minat masyarakat di seluruh dunia untuk bepergian masih kuat. Bali memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang tersebut. Namun membuka akses pariwisata harus berhati-hati seperti yang dilakukan Australia dan New Zealand yang disebut travel bubble strategy. Hal. 7 Mendesain Ulang

Bali Tak Berpotensi Resesi

Oleh: Adi Nugroho Kepala BPS Bali MENYEMBUHKAN yang sakit dan menjaga yang sehat agar tidak tertular adalah upaya mulia yang sangat layak disorong sebagai prioritas utama ketika kita menghadapi pandemi seperti dengan Covid-19 sekarang ini. Menguatkan layanan kesehatan sekuat-kuatnya, se-

hingga efektif melaksanakan upaya penyembuhan secara penuh, disertai mendayagunakan perangkat hukum untuk memobilisasi masyarakat sedemikian rupa, sehingga semua terhindar dari kemungkinan tertular adalah bentuk tindakan nyata yang kiranya paling dibutuhkan sekarang ini. Tentu saja upaya pengujian yang maksimal juga menjadi prasyarat agar diperoleh identifikasi cermat siapa saja yang sakit untuk mendapatkan layanan penyembuhan dan siapa yang masih sehat untuk dilindungi dari risiko penularan. Jika upaya ini bisa benar-benar dimaksimalkan, barulah kita bisa berharap dan bisa memperhitungkan kapan pandemi akan berakhir di wilayah kita. Tetapi jika tidak, kiranya akan lebih lama kita harus bermain-main dengan sekian banyaknya teka-teki identifikasi. Akan tetapi setelah sembuh

dan terhindar dari sakit, kita juga perlu memastikan bahwa kemudian kita tidak akan ‘’mati kelaparan’’ atau menghadapi berbagai kesulitan ekonomi lainnya di tengah pagebluk ini. Karenanya, perhatian atas terpengaruhnya perekonomian wilayah oleh pandemi ini juga tidak untuk diabaikan. Pandemi hebat yang memaksa (hampir) seluruh dunia menerapkan pembatasan ini, secara ekonomi, pertama-tama akan memukul sektor pariwisata. Begitu banyak disebutkan para ahli dengan berbagai varian penyebutannya. Di Bali yang tidak kurang dari separuh perekonomiannya memang dihidupi sektor pariwisata, kita sungguh menyaksikan bekerjanya aksioma tersebut. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) merosot -21,82% hanya dalam tiga bulan saja. Ditambah kunjungan wisatawan domestik nusantara (wisnus) yang juga surut

sekitar 9%. Secara ekonomi bagi Bali sungguh besar pengaruhnya. Hotel, restoran, angkutan, kerajinan, perdagangan dan bahkan pertanian adalah sebagian dari mata rantai ekonomi berikutnya yang seketika menderita. Jangan lupa, pada masing-masing jenis usaha tersebut, terdapat pengusaha yang mempertaruhkan modal usahanya dan buruh/karyawan yang menggantungkan penghidupan keluarganya. Dalam ranah ekonomi, ‘’penderitaan’’ tersebut dicerminkan oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi Bali kuartal I 2020 sebesar -1,14% (yoy). Padahal biasanya pada setiap kuartal I, perekonomian Bali tidak pernah tumbuh di bawah 5%. Sekurangnya dalam lima tahun terakhir. Itu baru kuartal I, yang artinya hanya tiga bulan, Januari, Februari dan Maret. Hal. 7 Meningkatkan Produksi

’’Kalau situasi belum juga membaik, maka sekurangnya pada kuartal II 2020, perekonomian Bali kembali dihadapkan pada ancaman kontraksi (pertumbuhan negatif). Padahal, para ahli ekonomi menyebutkan kalau pada suatu wilayah perekonomiannya mengalami pertumbuhan negatif berturut-turut dua kali atau lebih, maka perekonomian wilayah tersebut digolongkan mengalami resesi.’’


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.