TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
JUMAT KLIWON, 20 AGUSTUS 2010
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
Pacar Bagler Segera Diperiksa
Bali Post/kmb15
Mertayasa alias Bagler
Singaraja (Bali Post) Kematian Mirza Resti Nirmala (24) juga berakibat makin beratnya tuntutan hukuman bagi I Gede Mertayasa alias Bagler (36). Bagler adalah tersangka perampokan kantor Pegadaian yang diikuti dengan penganiayaan yang menyebabkan Mirza meninggal dunia. Pahumas Polres Buleleng Kompol Made Sudirsa didampingi KBO Satreskrim Polres Buleleng Iptu Dewa Kamboja menjelaskan, setelah ada kepastian bahwa Mirza meninggal, penyidik langsung mengubah pasal yang dikenakan kepada tersangka. Awalnya,
Bagler dijerat dengan pasal 365 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Namun kini Bagler dijerat degan pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukum penjara 15 tahun. Terkait kasus perampokan itu, Polres Buleleng segera melakukan pemeriksaan terhadap Tina, pacar Bagler, yang dikenal sebagai cewek kafe di Sukasada. Polisi ingin mengetahui apakah Tina yang diajak Bagler pulang mudik ke Bandung, Jawa Barat itu ikut terlibat dalam kejahatan yang dilakukan Bagler. Hal. 19 Mengantar Pacar
KOTA
2
SARAN Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali agar anggaran bedah rumah sebesar Rp 22,498 miliar menggunakan sistem hibah, ditolak Gubernur Bali dalam jawabannya pada pemandangan umum dewan terhadap Ranperda Perubahan APBD Bali 2010 dalam sidang pleno, Kamis (19/8) kemarin. Fraksi PDI Perjuangan menyarankan agar bedah rumah yang menyasar 500 unit rumah tangga miskin pelaksanaannya jangan diserahkan kepada kontraktor tetapi dihibahkan kepada RTM yang mendapatkan. Apa alasan penolakan Gubernur Bali?
KABUPATEN
5
PUTU MARIADA, warga Desa/Kecamatan Banjar yang menjadi tersangka dalam kasus penjualan tanah negara di pesisir Pantai Dusun Ambengan Desa Banjar, secara resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaraja, Kamis (19/8) kemarin. Selain menahan tersangka Mariada, Kejari juga mulai mendalami keterlibatan anggota DPRD Buleleng Wayan Edy Parsa dalam kasus tersebut.
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Kasus Perampokan Kantor Pegadaian
Mirza Akhirnya Meninggal
Bali Post/ist
Mirza Resti Nirmala (alm)
Denpasar (Bali Post) Korban perampokan di Kantor Pegadaian Singaraja, Mirza Resti Nirmala, akhirnya meninggal. Mirza sempat mendapatkan perawatan di ICU IRD RS Sanglah selama 10 hari. Selama itu pula, Mirza dalam kondisi tidak sadar. Meski kondisi terakhir Mirza dinyatakan stabil, namun rupanya takdir berkata lain. Wanita berusia 23 tahun yang baru tiga bulan diangkat sebagai pegawai tetap Pegadaian ini akhirnya mengembuskan napas terakhirnya Kamis (19/8) kemarin sekitar pukul 07.30 wita. Kasubag Humas RS Sanglah dr. IGNA Putra Wibawa mengatakan kondisi terakhir Mirza awalnya
stabil. Badannya sudah tidak panas lagi, meski terjadi infeksi di paru-parunya. Menurutnya, infeksi itu terjadi karena pasien terlalu lama tidak sadarkan diri. ‘’Pasien yang mengalami kondisi tidak sadar dalam jangka waktu lama akan mengalami aspirasi pneumonia atau suatu kondisi di mana dahak dan air liur bisa masuk ke paru-paru dan menghambat pernapasan, sehingga paruparu mengalami trauma,’’ jelas Putra. Mirza masuk ke RS Sanglah dalam kondisi mengalami trauma di bagian otaknya. Ia sempat menjalani operasi trepanasi (kepala) untuk membersihkan luka
di bagian dalam kepalanya. Luka tersebut membuat Mirza mengalami perdarahan yang cukup parah. Operasi trepanasi telah dilakukan untuk menghentikan pendarahannya. Meski sudah berusaha maksimal namun takdir tetap berkata lain. Kondisi Mirza yang harus ditunjang dengan alat bantu napas tidak bisa diselamatkan. Kedua orangtuanya tampak shock. Bahkan, ibu Mirza membutuhkan kursi roda karena lemas. Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan kepergian Mirza. Mereka hanya berharap pelakunya dihukum setimpal dengan perbuatannya. (san)
MK Tolak Permohonan Susno Duadji
FAKTA Polda Bali Periksa Ketua KPUD Tabanan Denpasar (Bali Post) Proses pilkada Tabanan mulai menyeret orang-orang yang dinilai berpotensi melakukan pelanggaran. Ketua KPUD Tabanan I Gede Budiatmika adalah pejabat pertama yang menghadapi masalah. Pasalnya, pria asal Desa Pujungan, Pupuan itu diperiksa penyidik Sat III. Dit. Reskrim Polda Bali yang dipimpin AKBP I.B. Megeng, Senin (16/8) lalu. Selain Budiatmika, polisi juga minta keterangan sejumlah anggota KPUD Tabanan, terkait laporan Wayan Sukaja dan tim Sukarno. Informasi yang dikumpulkan Bali Post di Mapolda, pemeriksaan terhadap Ketua KPUD Tabanan memang merupakan langkah tegas polisi menindaklanjuti laporan Sukaja. Pasalnya, tim Sukarno (pendukung Wayan Sukaja saat pilkada) melaporkan pihak KPUD memberikan data palsu ke MK. Dir. Reskrim Polda Bali Kombes Pol. Andi Taqdir Rahmantiro, Kamis (19/8) kemarin, membenarkan Ketua KPUD Tabanan diperiksa polisi. Polisi harus merespons laporan yang masuk, kendati yang diduga melanggar hukum pejabat atau siapa saja. ‘’Agar menjadi jelas, orang yang dilaporkan bersalah harus diperiksa,’’ katanya. Sumber lain di Polda juga menyebutkan kasus pilkada Tabanan bisa menyeret beberapa tersangka. Polisi tengah mendalami dan mengkaji materi gugatan pelapor, termasuk mencari bukti-bukti pendukung. Artinya, jika terbukti ada pelanggaran terkait pilkada Tabanan, pasti ada yang bakal diproses. (jep)
20 HALAMAN NOMOR 4 TAHUN KE 63
Jakarta (Bali Post) Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Susno Duadji untuk menghentikan penyidikan. ‘’Sikap majelis berpendapat permohonan putusan sela itu tak terkait dengan pokok permohonan, yakni permintaan pembatalan norma dalam undang-undang,’’ kata Ketua MK Mahfud MD saat memimpin sidang uji materi Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban terhadap UUD 1945 di Jakarta, Kamis (19/8) kemarin.
Bali Post/ade
SIDANG MK - Komjen Pol. Susno Duadji (tengah) saat menghadiri sidang di MK, Kamis (19/8) kemarin.
Kapolri Lantik Kapolda Bali
Jangan Terlibat Kegiatan Ilegal Jakarta (Bali Post) Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri melantik Kapolda Bali dari Irjen Pol. Sutisna kepada Irjen Pol. Hadiatmoko. Selain Kapolda Bali, Kamis (19/8) kemarin juga dilantik delapan Kapolda di Indonesia. Mereka adalah Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Edward Aritonang, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Bahrodin Haiti, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Jhony Waenal Usman, Kapolda Sulawesi Utara Kombes Pol. Carlo B. Tewu, dan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol. Ondang Sutarsa, Kapolda Jambi Brigjen Pol. Bambang Suparsono, Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol. Sukrawardi Dahlan dan Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol. Sigit Sudarmanto. ‘’Serah terima jabatan (sertijab) yang dilakukan jan-
gan disalahartikan karena adanya kesalahan, karena mutasi adalah bagian dari perkembangan organisasi yang tidak bisa ditawar lagi,’’ kata Kapolri. Polri saat ini sedang mempersiapkan kader berikutnya, karena para senior akan segera meninggalkan tempat tugasnya. Kapolri mengharapkan para Kapolda yang dilantik agar jangan melakukan halhal yang mencederai organisasi kepolisian, terutama terkait dengan ilegal, baik tambang ilegal, pembalakan liar maupun pencurian minyak. Sebelumnya pada Senin (16/8) berlangsung serah terima jabatan Deputi Operasi Kapolri dari Irjen Pol. S. Wenas kepada Irjen Pol. Soenarko dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Edward Aritonang kepada Brigjen Pol. Iskandar Hasan yang juga dihadiri Kapolri Bambang Hendarso Danuri. (ant)
Bali Post/afp
Duadji) dari tahanan dan menyerahkan pemohon kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebagai saksi yang dilindungi. Tidak Mau Usai sidang, Susno Duadji ditanya tanggapannya tentang kesaksian Haposan Hutagulung saat menjadi saksi untuk terdakwa Sri Sumartini. ‘’Saya tidak bisa menanggapi karena saya tidak mengikuti sidangnya. Kita lihat saja, ikuti fakta yang terbuka, kan semua bisa lihat,’’ kata Susno. Pada sidang di Pengadilan Jakarta Selatan dengan terdakwa Sri Sumartini (Rabu, 18/8), Haposan menyebut tidak ditahannya Gayus Tambunan karena dibantu Susno. Haposan juga mengatakan bantuan Susno kepada Gayus bukan hanya soal penahanan, juga rumah Gayus di Kelapa Gading, Jakarta Utara dan rekening Bank Mandiri senilai Rp 500 juta yang tidak disita oleh penyidik juga karena peran Susno. Hal. 19 Berat Badan
Kasus Perampokan Bank CIMB Niaga
Senjata Brimob Juga Dilarikan Bali Post/ant
LANTIK - Irjen Pol. Hadiatmoko (kanan) saat dilantik oleh Kapolri sebagai Kapolda Bali menggantikan Irjen Pol. Sutisna, Kamis (19/8) kemarin.
Banteng Amuk Penonton, 32 Cedera
DIBUNUH - Quesero sedang mengejar para penonton di sebuah arena banteng Spanyol, Rabu sore waktu setempat. Akibatnya 32 orang cedera, tiga di antaranya mengalami luka serius. Untuk menghindari korban lebih banyak lagi akhirnya sang banteng pun dibunuh.
Pada sidang uji materi UU Nomor 13 Tahun 2006 ini, Susno Duadji yang hadir di sidang dan didampingi kuasa hukum dari KRH Hendry Yosodiningrat, S.H. dkk. ini mengajukan permohonan provisi yang meminta MK untuk memerintahkan kepada Polri menghentikan proses penyidikan atas perkara PT Salmah Arwana atas tersangka Susno Duadji, setidak-tidaknya sampai adanya putusan MK yang berkekuatan hukum tetap. Menurut Mahfud, jika permohonan ini dikabulkan maka akan menghentikan penyidikan yang memiliki kesamaan di seluruh di Indonesia. ‘’Karena MK memutuskan berdasarkan konflik norma, bukan memutus konflik peristiwa,’’ tambahnya. Mahfud menegaskan bahwa permohonan putusan sela ini akan dipertimbangkan dengan permohonan yang diajukan pada putusan akhir MK nanti. Selain menghentikan penyidikan, dalam provisi juga terdapat permohonan agar MK memerintahkan kepada Polri untuk membebaskan pemohon (Susno
Madrid Tiga orang, termasuk bocah 10 tahun, masih tergolek di rumah sakit, Kamis (19/8) kemarin, karena cedera berat akibat seekor banteng melompat dan menerobos kursi penonton di sebuah arena banteng Spanyol. Televisi setempat menayangkan rekaman dramatis saat banteng melompat beberapa meter mematahkan pagar pembatas dan memanjat naik ke panggung penonton. Sontak saja para penonton berteriak-teriak histeris karena banteng tersebut lantas mulai mengamuk dalam insiden Rabu sore waktu set-
empat. Banteng bergerak tak tentu arah di panggung penonton sebelum akhirnya terjungkal beberapa meter dan menggencet beberapa orang di arena banteng kota kecil Tafalla, wilayah Navarra Utara. Beberapa petugas arena akhirnya berhasil mengikatkan tali di leher banteng setelah 15 menit lamanya mengamuk kemudian dibunuh dan diangkat menggunakan derek. Pemerintah regional Navarra menyatakan 32 orang dirawat di RS dan klinik. Hal. 19 Diizinkan Pulang
Medan (Bali Post) Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Oegroseno mengatakan, pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga Medan, Rabu (18/8) lalu, tidak hanya menewaskan seorang anggota Brimob, juga membawa lari senjata laras panjang milik anggota polisi itu. Menurutnya, pelaku kejahatan itu adalah orang yang profesional dan bisa memanfaatkan momen yang tepat. Selain itu, pelaku perampokan itu terkoordinir cukup rapi dan diperkirakan jumlah mereka lebih dari 10 orang. ‘’Karena jumlah mereka lebih dari sepuluh orang, maka perampokan itu disebut terkoordinir. Pelaku ini diduga yang sudah biasa melakukan kejahatan di berbagai bank,’’ kata mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu. Perampokan Bank CIMB Niaga Medan itu berlangsung sangat cepat dan diduga dilakukan 12 orang dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan, enam orang
perampok masuk ke dalam bank itu, sementara enam orang lainnya berada di luar untuk berjaga-jaga. Perampok tersebut mengobrak-abrik kantor bank swasta itu, sehingga nasabah yang ada di dalamnya menjadi panik. Dalam aksi kejahatan itu, perampok berhasil membawa lari dua goni plastik yang berisi uang, diduga mencapai ratusan juta rupiah. Perampok tidak hanya menewaskan satu anggota Brimob Polda Sumut Briptu Pol. Imanuel Simanjuntak, tetapi juga melukai satpam Bank CIMB Niaga. Dua anggota Satpam Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara Medan, Fahri (28) dan Muchdiantoro (30), yang ditembak perampok Rabu lalu, hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit. Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Kombes Pol. Imam Margono mengatakan, dua satpam itu perlu mendapat perawatan yang serius karena luka tembak yang dialami mereka. (ant)