Bali Post
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
SENIN UMANIS, 20 SEPTEMBER 2010
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 34 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
KPUD Kebanjiran
Jembrana Banjir Ratusan Rumah Terendam Negara (Bali Post) Kabupaten Jembrana, Minggu (19/9) kemarin terendam banjir. Banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak lima tahun terakhir. Ratusan rumah, kantor pemerintah dan sekolah terendam. Bahkan, sejumlah rumah warga roboh. Hujan lebat yang disertai angin kencang melanda Jembrana sejak Sabtu (18/9). Sejumlah wilayah terendam. Wilayah yang terparah meliputi Gumbrih, Pekutatan, Yeh Embang, Mendoyo, Lelateng, Tegal Badeng Timur, Negara, Pengambengan, Kaliakah, Banyubiru serta Candikusuma Melaya. Sementara sejumlah seko-
lah dan kantor pemerintah juga terendam air. Yang paling parah terjadi di kantor KPUD Jembrana. Air masuk ke ruang data dan media centre sehingga sejumlah CPU terendam air. Dari pengamatan di sejumlah daerah, di Gumbrih ada 37 rumah yang tergenang banjir. Wakil Bupati Jembrana Putu Artha bersama Kakankesbanglinmas Pemkab Jembrana
Suherman langsung melakukan pemantauan di sejumlah wilayah yang tergenang banjir. Sementara Bupati Jembrana Gede Winasa tak terlihat dalam rombongan tersebut. Banjir juga mengakibatkan pagar alas GOR Pekutatan di sisi sebelah timur jebol dan roboh. Menurut Putu Artha, jebolnya pagar alas GOR ini selain akibat tergerus air juga akibat salah perencanaan sejak awal. Kondisi di Pengambengan lebih parah lagi. Rumah milik Sumarni (45) di Banjar Munduk, Pengambengan, roboh. Janda ini baru saja membangun rumahnya dari bantuan warga namun sudah tergerus air dan dapurnya jebol. Selain itu rumah
milik Hadimin (35) juga jebol. ‘’Syukurlah saya dibangunkan tetangga saat kamar saya roboh pukul 03.00,’’ katanya. Di sejumlah wilayah di Kaliakah Negara dan Candikusuma Melaya juga terendam banjir. Bahkan, sejumlah ternak dan peralatan rumah tangga warga banyak yang hanyut. Wakil Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan prihatin dengan musibah banjir yang cukup besar ini. Ia pun minta Kesbanglinmas melakukan kajian terhadap adanya musibah ini, sehingga dana bencana alam Rp 2 miliar bisa dimanfaatkan untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap hujan lebat. (sur)
Bali Post/sur
ROBOH - Banjir di Jembrana, Minggu (19/9) kemarin merobohkan dua rumah dan ratusan lainnya terendam.
Perampok CIMB Niaga Ditangkap JAJAK PENDAPAT Menurut Anda perlukah tajen dibuatkan perda? Perlu 7% Tidak Tahu 34%
Tidak Perlu 59%
Bali Tak Perlu Perda Tajen N=200
TAJEN yang diklaim sebagai tradisi bahkan budaya grafis/de wiryawan bagi kebanyakan masyarakat Bali, keberadaannya sering diperdebatkan. Bahkan, kalangan politisi ingin memperdakan tajen. Alasannya, tajen (tabuh rah) tak bisa dipisahkan dari masyarakat Bali. Di pihak lain tajen murni bentuk perjudian. Faktanya, kerap kali terjadi tabuh rah tak bisa berdiri sendiri sebagai kegiatan ritual, mengingat taruhan tetap menjadi bagian otomatis kegiatan ini. Polisi pun sering tak bernyali dalam menyikapi hal ini. Bahkan, ada kesan polisi ikut menikmati maraknya tajen dengan bermain mata dengan para bandarnya. Menyikapi kenyataan ini, wacana memperdakan tajen pun kembali mencuat setelah Kapolda Bali Hadiatmoko dan DPRD Bali bertemu. Sebagai Kapolda, Hadiatmoko bahkan meminta DPRD Bali melibatkan pihaknya dalam merancang perda tajen. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Bali terkait dengan agenda memperdakan tajen, Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh kabupaten/kota di Bali. Hal.19 Malah Diayomi
KABUPATEN
Puncak Arus Balik
Di Ketapang Antre Empat Jam
Jakarta (Bali Post) Kerja keras polisi mengungkap aksi perampokan CIMB Bank Niaga akhirnya membuahkan hasil. Polisi berhasil menangkap pelaku perampokan CIMB Bank Niaga di Medan, Sumut. Sementara sejumlah pelaku yang melakukan perlawanan terpaksa ditembak petugas. Demikian infomrasi yang berhasil dikumpulkan Minggu (19/9) kemarin. Dari informasi yang belum dapat konfirmasi dari aparat kepolisian, bahwa tersangka perampok yang tewas sebanyak tiga orang. Sementara empat pelaku berhasil ditangkap hiduphidup. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari pelaku. Di antaranya pistol dan senjata api laras panjang. Para pelaku melakukan aksinya pada Agustus lalu. Seorang petugas Brimob tewas pada peristiwa itu dan ratusan juta uang digondolnya. (kmb/net) KETAPANG - Ribuan pengendara roda dua berjubel di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (19/9) kemarin. Bali Post/udi
Pesawat Latih Jatuh, Dua Atlet Patah Tulang
5
SELAIN melalui pelabuhan besar Gilimanuk, arus balik pendatang menuju Pulau Bali juga kerap menggunakan jalur laut dengan melakukan pendaratan di pelabuhan-pelabuhan rakyat yang tersebar di sepanjang pantai Kabupaten Buleleng. Sayangnya, pelabuhan rakyat itu tidak dijaga sama sekali oleh petugas kependudukan sehingga banyak pendatang yang diduga lolos tanpa mengantongi identitas seperti KTP dan surat jalan.
Bali Post/ant
PESAWAT RINGAN - Sejumlah petugas mengevakuasi bangkai pesawat latih jenis Glider yang jatuh di lapangan Golf Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (19/9) kemarin.
Tangerang (Bali Post) Pesawat latih tipe Glider G217 jatuh di Lapangan Golf Hole 12 Pertamina Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/9) kemarin. Dua atlet nasional terbang layang mengalami luka patah tulang. Kapolsek Pamulang AKP Agus Widartono mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu dua awak pesawat yakni Rudi (34) sebagai instruktur pelatih dan Irfan (27) akan melakukan pendaratan. ‘’Tiba-tiba saja pesawat latih yang diterbangkannya gagal mendarat di Lapangan Udara milik PT Pelita Air Service, tetapi terjatuh di lapangan golf,’’ kata Agus Widartono. Hal.19 Gagal Mendarat
Diakui Bobol 20 Pura di Badung GungAjiAlami Kelainan, 14 Masih Misterius Denpasar (Bali Post) Sejumlah tersangka kasus pencurian pratima telah ditangkap aparat kepolisian. Tak hanya penadah, polisi juga sudah membekuk beberapa pemetiknya. Kini, semua tersangka tengah meringkuk di sel tahanan sambil menunggu proses hukum selanjutnya. Tersangka mengakui telah membobol sedikitnya 20 pura di Badung. Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Ketut Soma Adnyana, Minggu (19/9) kemarin. Dari 20 pura yang teridentifikasi itu, empat di antaranya diakui tersangka
I Gusti Komang Agung Suardika alias Mang Enok. Sementara tersangka Wayan Eka Putra dan Komang Pariana mengakui 16 TKP. Lokasi pura yang sempat dibobol tersangka itu tersebar di wilayah Mengwi, Blahkiuh dan tempat-tempat lainnya. Soma Adnyana mengatakan, sejatinya ada 34 pura yang dilaporkan dibobol ke Polres Badung dan jajaran Polsek. ‘’Kalau kami lihat, masih ada 14 TKP yang belum teridentifikasi. Kami masih terus kembangkan kasusnya,’’ katanya. Lebih lanjut dikatakannya,
tersangka Mang Enok yang dibekuk pasukan Reskrim Polres Badung beberapa waktu lalu, kini telah diserahkan ke Polda Bali, berikut barang bukti yang ditemukan. ‘’Tersangka Mang Enok kebanyakan beraksi di wilayah Badung. Sementara tersangka lainnya menjalankan aksi jahatnya menyebar,’’ ungkapnya. Sebagaimana diberitakan, Polres Badung dan Polres Karangasem berlomba menangkap para pelaku yang terlibat dalam jaringan pencurian pratima. Mereka berhasil menangkap satu per satu tersangka. (kmb21)
KPUD Jembrana kini didera masalah lagi. Setelah dituntut Prof. Gede Winasa, aparat di kantor KPUD itu, Minggu (19/9) dini hari kemarin juga dibuat kalang kabut. Kantor KPUD Jembrana terendam banjir. Airnya masuk ke ruang setinggi setengah lutut. Sejumlah CPU terendam. Akibatnya data pemilih yang tersimpan dikhawatirkan mengalami kerusakan. Begitu pula berkas-berkas pilkada yang berada di lemari ruang teknis juga nyaris terendam. Kini KPUD Jembrana mengalami kendala dalam melaksanakan tugas lantaran komputer banyak yang terendam air. Hal.19 Data Pemilih
”Prajuru’’Serbu Mapolres Amlapura (Bali Post) Gembong komplotan maling pratima, Gusti Putu Oka Riadi alias Gung Aji Tabanan (54), ternyata memiliki kelainan seksual. Menurut dua anak buahnya, tersangka Wayan Eka Putra (20) dan Komang Pariana (25), Minggu (19/9) kemarin, mereka mengaku sering disuruh melayani pemuasan seksual pria asal Bakisan, Denbantas, Tabanan itu. Mereka juga menyatakan Gung Aji merupakan sosok yang pemurah. Selain sering memberi uang, juga membelikannya sepeda motor. Sebuah sepeda motor yang kerap dipakai beraksi dan kini masih menjadi sitaan polisi sebagai barang bukti kejahatan, diakui Pariana, merupakan pemberian Gung Aji Tabanan. Pariana yang seorang sopir truk galian C ini mengatakan, selain sepeda motor, ia juga diberikan bagian hasil kerja jahatnya antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Hal.19 Prajuru Desa
Banyuwangi (Bali Post) Ribuan pengendara roda dua dan empat memadati Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (19/9) kemarin. Mereka rata-rata harus antre hingga empat jam untuk bisa menyeberang ke Bali. Saking padatnya, antrean sempat meluber hingga ke jalan raya di depan pelabuhan. Lonjakan penumpang ini terus berlanjut hingga malam hari. Tanda-tanda antrean sudah terasa sejak pagi. Mulai pukul 08.00 WIB, pengendara roda dua terus berjubel memadati pintu loket pelabuhan. Menjelang siang, antrean terus berlanjut. Saking banyaknya, tiga pintu loket seluruhnya terpaksa difungsikan melayani tiket pengendara roda dua. Kendati demikian, mereka masih saja berjubel di depan pintu loket. Tiga tenda raksasa juga penuh sesak dengan kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat memenuhi tiga kantung parkir pelabuhan. Hingga pukul 16.00 WIB kemarin, jumlah penumpang yang menyeberang ke Bali mencapai 32.308 orang, roda dua 7.903 unit dan roda empat 2.467 unit. ‘’Sesuai prediksi, hari ini (kemarin-red) benar-benar puncak arus mudik,’’ kata Kepala Cabang PT Indonesia Fery Ketapang-Gilimanuk Charda Damanik. Untuk menghindari membeludaknya antrean, jadwal kapal dibuat ekstra cepat. Sayangnya, cuaca kurang bersahabat. Ombak pantai yang mengganas menghalangi kapal yang akan bersandar. Akibatnya, proses bongkar muat kapal beberapa kali terganggu deburan ombak. Kondisi ini membuat antrean makin menumpuk di pelabuhan. Luberan pengendara roda dua mulai berkurang sekitar pukul 18.00 WIB. Antrean justru beralih ke pengendara roda empat. Menjelang malam, antrean kendaraan pribadi ini terus berlanjut hingga memenuhi tiga kantung parkir pelabuhan. Hampir seluruhnya berpelat nomor DK. Bisa dipastikan, mereka adalah para pemudik yang akan kembali ke Bali. ‘’Saya sudah empat jam menunggu, antreannya masih panjang,’’ kata Rohman (40), salah satu pengemudi asal Malang, Jawa Timur. Tak hanya kendaraan pribadi dan roda dua yang berjubel, seluruh angkutan bus juga penuh sesak dengan penumpang. Meski terjadi antrean panjang, jumlah pemudik yang sudah kembali ke Bali ternyata belum sebanding selama arus mudik lalu. Data dari pos operasional PT Indonesia Fery Ketapang menunjukkan ada sekitar 20 persen pemudik yang belum kembali ke Bali. Selama H-7 hingga H-1 jumlah pemudik yang keluar dari Pelabuhan Gilimanuk mencapai 523.729 orang penumpang, roda dua 85.627 unit dan roda empat 61.127 unit. Dari jumlah ini, selama H+1 hingga H+8 Lebaran kemarin yang kembali ke Bali baru ada sekitar 436.285 orang, roda dua 53.857 unit dan roda empat 56.579 unit. Menurut Charda Damanik, mereka yang belum kembali ke Bali dipastikan akan menyeberang secara bergelombang. Para pemudik kan tidak seluruhnya karyawan. Bisa jadi mereka baru balik setelah dua minggu Lebaran atau lebih. Perkiraan ini didasarkan pada pengamalan tahun-tahun sebelumnya. Para pemudik banyak yang kembali jauh hari setelah hari raya Lebaran. Mulai hari ini, operasional kapal akan kembali normal. Bahkan, satu kapal cadangan yang didatangkan dari NTT akan segera dipulangkan. (udi)