Edisi Jumat 20 Nopember 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 79 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

jumat kliwon, 20 november 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Jerinx Divonis 14 Bulan Penjara

Diguyur Hujan Es, Warga Petang Heboh

Ratusan Surat Suara Rusak

Sidang vonis terhadap terdakwa I Gede Aryastina alias Jerinx berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (19/11) kemarin. Drummer grup band SID itu akhirnya divonis 14 bulan atau satu tahun dua bulan penjara.

Masyarakat Desa Pelaga, Petang dihebohkan dengan adanya fenomena hujan es, Kamis (19/11) kemarin. Butiran es sebesar kelereng ini berawal dari hujan lebat disertai angin kencang yang melanda kawasan tersebut. BADUNG | HAL. 3

Ratusan surat suara untuk Pilkada Jembrana 9 Desember 2020 rusak. Hal itu didapati saat pelipatan surat suara, Kamis (19/11) kemarin di gudang KPU, Banjar Tengah.

DENPASAR | HAL. 2

Provinsi dengan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi DKI Jakarta

: 123.003

Jawa Timur

: 57.662

Jawa Barat

: 46.456

Jawa Tengah

: 45.739

Sulawesi Selatan

: 19.606

Riau

: 17.987

Sumatera Barat

: 17.903

Kalimantan Timur

: 17.728

Sumatera Utara

: 14.676

Bali

: 13.005

Kepala Daerah Diminta Larang Kegiatan Pengumpulan Massa KETUA Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo kembali mengingatkan kepada semua kepala daerah termasuk gubernur, Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia untuk melarang semua bentuk kegiatan pengumpulan massa. Pasalnya, kerumunan dan keramaian selalu berpotensi mengabaikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Doni Monardo mengingatkan, siapa pun yang berniat berkunjung ke daerah, membuat acara, dan berpotensi menimbulkan kerumunan serta melanggar protokol kesehatan, wajib dilarang. ‘’Ini demi menyelamatkan rakyat kita agar terhindar dari penularan Covid-19,’’ ujar Doni Monardo, Kamis (19/11) kemarin. Sebelumnya, Doni Monardo juga telah melakukan percakapan via telepon dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Ia menyampaikan, belajar dari kejadian di Jakarta beberapa hari lalu, maka gubernur wajib melakukan pencegahan agar tidak terjadi pengumpulan massa dalam bentuk acara apa pun di masa mendatang. Ditegaskan, semua kegiatan wajib taat dan patuh kepada protokol kesehatan. ‘’Protokol kesehatan adalah harga mati,’’ tegasnya. Doni berharap para gubernur, Pangdam dan Kapolda segera membuat jumpa pers sekaligus menyampaikan kepada publik bahwa di masa

pandemi ini kita harus disiplin dan patuh pada protokol kesehatan sesuai arahan Presiden. Para tokoh ulama, tokoh masyarakat atau siapa pun dapat menunda segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan. ‘’Bagi yang berniat akan menggelar acara, maka saya ingatkan, tugas kita melakukan pencegahan. Para tokoh, ulama harus menjadi teladan, memberi contoh mencegah agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan,’’ ujarnya. Menurutnya, seperti yang terjadi di Jakarta, jika terlambat dicegah, dan saat massa sudah berkumpul, maka ketika dibubarkan sangat berpotensi terjadi gesekan. Hal. 7 Memutus Rantai

Tak Ada Pilihan Lain Selain Terapkan Prokes DALAM situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, semua pihak dituntut untuk mengedepankan kesehatan dan keselamatan diri. Bahkan, tidak ada pilihan lain untuk dapat melindungi diri dari wabah menular itu, selain menerapkan protokol kesehatan (prokes) terhadap diri masingmasing. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Pasedehan Agung Kabupaten Badung I Made Sutama, Kamis (19/11) kemarin. Birokrat asal Desa Pecatu Kuta Selatan ini berharap agar seluruh masyarakat secara serius menerapkan prokes Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari. ‘’Covid-19 ini adalah pandemi global yang sedang dihadapi seluruh negara, termasuk Indonesia.

Satu-satunya cara untuk melawannya hanya dengan patuh terhadap protokol kesehatan. Ini kami terapkan dalam pelayanan di Bapenda,’’ terangnya. Menurut Sutama, pencegahan penyebaran virus Corona terutama di kawasan publik terus digalakkan. Bahkan, Bapenda dan Pasedehan Agung setempat menempatkan standar prokes sejak pengunjung masuk pintu pelayanan. Para pengunjung yang ingin mengakses layanan di Bapenda wajib melakukan pengecekan suhu tubuh, termasuk karyawan dengan thermo infrared serta mencuci tangan dan mengusapkan hand sanitizer. Hal. 7 Sinergitas antara Pemerintah

’’Covid-19 ini adalah pandemi global yang sedang dihadapi seluruh negara termasuk Indonesia. Satu-satunya cara untuk melawannya hanya dengan patuh terhadap protokol kesehatan. Ini kami terapkan dalam pelayanan di Bapenda.’’ I Made Sutama Kepala Bapenda dan Pasedehan Agung Kabupaten Badung

JEMBRANA | HAL. 4

Bupati PAS Optimis Pinjaman PEN Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat BULELENG memutuskan mengusulkan pinjaman melalui program Pemulihan Eokonomi Nasional (PEN). Pinjaman dengan nilai sekitar Rp 571 miliar itu seluruhnya dalam bentuk kegiatan infrastruktur fisik. Dengan usulan sejumlah program yang akan dibiayai dari PEN itu, dipastikan akan memberikan multiplier effect dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Buleleng setelah terpuruk akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Hal itu diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) saat membacakan pidatonya dalam sidang paripurna di gedung DPRD Buleleng, Kamis (19/11) kemarin. Sidang ini terkait pembahasan Rancangan APBD Buleleng Tahun 2021 dengan agenda jawaban Bupati terhadap pemandangan umum fraks-fraksi di DPRD Buleleng. Bupati Agus Suradnyana mengatakan, dampak positif PEN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, parameter Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan juga Indeks Pembangunan

SIDANG PARIPURNA - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) (kiri) saat menghadiri sidang paripurna di gedung DPRD Buleleng membahas RAPBD 2021, Kamis (19/11) kemarin. Manusia (IPM). Keberhasilan suatu daerah dalam pembangunan tidak bisa dilihat hanya dengan peningkatan PAD saja. Tentunya kesejahteraan menjadi tolok ukur. Dengan parameter PDRB dan IPM ini seperti investasi hotel, katanya, akan memberikan pen-

garuh terhadap PAD sesuai dengan aturan perpajakan yang ada. Selain itu, PDRB masyarakat Buleleng juga meningkat. Ada pula investasi yang hanya meningkatkan PDRB tetapi tidak memberikan kontribusi terhadap PAD. Seperti pembangunan rumah

sakit dan stadion. Dari segi PAD, dua pembangunan itu tidak sangat berpengaruh namun PDRB akan meningkat. Itu yang dibangun agar berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal. 7 Ekosistem Ekonomi

Dukung Program Gubernur, Dewan Inisiasi Perda Wajib Belajar 12 Tahun

Denpasar (Bali Post) Pandemi Covid-19 diharapkan tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan Program Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun di Bali. Meskipun siswa dan guru hingga kini masih belum bisa melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, tepatnya sejak pertengahan Maret lalu saat Pemprov Bali menetapkan kebijakan belajar dari rumah, salah satu program prioritas Gubernur Bali dalam visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ ini tetap harus direalisasikan. ‘’Belajar virtual itu banyak hambatannya. Karena tidak ada bimbingan atau pembinaan langsung dari guru, siswa jadi kesulitan menerima pelajaran sesuai kurikulum,’’ ujar Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta, Kamis (19/11) kemarin. Masalah berikutnya, lanjut Budiarta, menyangkut jaringan dan kuota internet untuk mendukung kegiatan belajar daring/virtual. Masih ada daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan internet, seperti di pelosok-pelosok desa. Selain itu, tidak semua orangtua siswa mampu membeli kuota internet, kendati sudah ada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang bisa dipakai untuk membeli kuota internet tersebut. ‘’Mungkin juga ada di antara anak-anak didik kita yang ekonomi orangtuanya pas-pasan itu tidak memiliki smartphone. Itu kan salah satu kendala juga,’’ imbuh politisi PDI-P ini. Berbagai hambatan dalam kegiatan belajar mengajar secara virtual, lanjut Budiarta, jangan sampai dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan wajib belajar 12 tahun. Program itu tetap harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Bali. ‘’Untuk memperkuat program tersebut, kami siap menginisiasi regulasi berupa

Perda tentang Wajib Belajar 12 Tahun sebagai perda inisiatif dewan. Wajib belajar 12 tahun harus memiliki payung hukum agar benar-benar dijalankan dan tidak sekadar menjadi jargon,’’ jelasnya. Di sisi lain, kata Budiarta, pihaknya sangat mengapresiasi Pemprov Bali khususnya Gubernur yang selalu mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan minimal 20 persen dalam APBD. Artinya, Pemprov sudah menjalankan amanah UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Belakangan, anggaran untuk sektor pendidikan bahkan melebihi 20 persen. Tidak terkecuali pada Rancangan APBD Induk 2021. Anggaran yang dialokasikan, salah satunya bisa dipakai untuk memperbaiki dan menambah jumlah ruang kelas untuk mendukung KBM tatap muka, serta membangun gedung baru SMA dan SMK. Mengingat, jumlah peserta didik baru yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yakni SMA/SMK terus bertambah setiap tahunnya. Dengan demikian, pemerintah tidak kewalahan pada saat masa penerimaan peserta didik baru. ‘’Kami sangat mengapresiasi kinerja Gubernur yang sudah memprioritaskan anggaran pendidikan, bahkan lebih dari 20 persen. Oleh

’’Selain memprioritaskan sektor kesehatan, sektor pendidikan juga harus tetap jalan di tengah pandemi Covid-19. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.’’ I Made Gde Putra Wijaya Praktisi Pendidikan sebab itu, Perda tentang Wajib Belajar 12 Tahun harus dirancang sesegera mungkin,’’ tegasnya. Apresiasi positif terhadap kebijakan Pemprov Bali di sektor pen-

’’Kami sangat mengapresiasi kinerja Gubernur yang sudah memprioritaskan anggaran pendidikan, bahkan lebih dari 20 persen. Oleh sebab itu, Perda tentang Wajib Belajar 12 Tahun harus dirancang sesegera mungkin.’’ I Gusti Putu Budiarta Ketua Komisi IV DPRD Bali didikan juga dilontarkan praktisi pendidikan Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, S.H., M.Si. Hal. 7 Kesehatan dan Pendidikan

Masyarakat Respons Positif Kebijakan Pemutihan dan Pembebasan Pokok BBNKB-2 Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) telah menggulirkan dua kebijakan strategis untuk meringankan beban masyarakat, khususnya wajib pajak saat pandemi Covid-19. Yakni kebijakan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dan denda terhadap Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan BBNKB serta kebijakan pembebasan administrasi pokok terhadap BBNKB-2 (kendaraan second hand). ‘’Di tengah pandemi Covid-19 ini, Gubernur Bali melihat ada beban masyarakat yang cukup tinggi, sehingga beliau berpikir untuk memberikan keringanan kepada masyarakat wajib pajak,’’ ujar Kepala Bapenda Provinsi Bali I Made Santha saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta

Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, Kamis (19/11) kemarin. Seperti diketahui, lanjut Santha, Bali yang mengandalkan sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi. Hal ini turut berimbas pada perolehan pajak, khususnya PKB dan BBNKB karena terjadi penurunan pendapatan masyarakat. Kebijakan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dan denda yang kerap disebut pemutihan akhirnya diberlakukan lagi sejak 1 April lalu. Pemutihan yang didasari payung hukum Pergub Nomor 12 Tahun 2020 ini bahkan sudah diperpanjang. Dari semula hingga 28 Agustus, menjadi hingga 18 Desember 2020 dengan terbitnya Pergub Nomor 47 Tahun 2020 yang melanjutkan Pergub Nomor 12 Tahun 2020 sebelumnya. ‘’Pada saat

berakhir 28 Agustus, Bapak Gubernur berpikir karena pandemi masih bergerak sehingga memperpanjang kebijakan pemutihan,’’ jelasnya. Menurut Santha, kebijakan pemutihan nantinya berakhir bersamaan dengan kebijakan pembebasan administrasi pokok terhadap BBNKB-2. Pihaknya mengapresiasi respons masyarakat yang disebut luar biasa. Terkait kebijakan pemutihan, misalnya, sampai saat ini sudah ada 455.000 unit kendaraan yang berpartisipasi. Nilai pajak yang berhasil diperoleh mencapai Rp 271 miliar lebih. Sedangkan untuk pembebasan administrasi pokok BBNKB-2, sudah tercatat 17.000 lebih wajib pajak yang berpartisipasi dengan perolehan Rp 15 miliar lebih. Respons positif dari masyarakat terus diharapkan sampai nanti kebijakan berakhir, 18 Desember 2020. Hal. 7 Kedepankan Prinsip-prinsip

’’Di tengah pandemi Covid-19 ini, Gubernur Bali melihat ada beban masyarakat yang cukup tinggi, sehingga beliau berpikir untuk memberikan keringanan kepada masyarakat wajib pajak.’’ I Made Santha Kepala Bapenda Provinsi Bali


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Wagub Cok Ace Dukung Pelaksanaan ”Indonesia Tourism Outlook”

Bali Post/eka

PALEBON - Prosesi palebonan Ida Pedanda Istri Jelantik Karang di Panjer, Denpasar, Kamis (19/11) kemarin.

”Palebon” Ida Pedanda Istri Jelantik Karang

Denpasar (Bali Post) – Puluhan pedanda dari sejumlah kabupaten di Bali menyaksikan prosesi palebon Ida Pedanda Istri Jelantik Karang dari Geria Anyar Budha, Panjer, Denpasar, Kamis (19/11) kemarin. Mulai dari pagi hari, berbagai ritual palebonan dilaksanakan di Geria Anyar Budha, dan sekitar pukul 12.30 Wita layon Ida Pedanda Istri pun diusung menuju Setra Desa Adat Panjer. Menurut anak tertua almarhum, Ida Bagus Dharmadiaksa, ada sekitar 25 pedanda yang hadir untuk menyaksikan prosesi palebonan. Pedanda tersebut dari berbagai kabupaten yang ada di Bali. Ritual palebonan Ida Pedanda Istri di-puput oleh nabenya. “Yang muput prosesi palebonan ini adalah Ida Palungguh Nabe dari Geria Karang, Budhakeling, Karangasem,” terang Ida Bagus Dharmadiaksa. Ditambahkan, palebonan ini merupakan palebonan ngelanus. Di mana dalam ritual kali ini palebonan langsung dirangkaikan dengan upacara mamukur. Dengan digelarnya itu, maka rangkaian upacara setelah palebonan biasa sampai ke upacara mamukur yang panjang dapat diselesaikan sekaligus. “Untuk upakara ini, palebon ngelanus. Jadi palebon ini sudah termasuk mamukur, sehingga sudah dinyatakan selesai,” tuturnya. Ida Pedanda Istri Jelantik Karang meninggal pada usia 89 tahun di rumah sakit karena sempat jatuh dan faktor usia. Beliau meninggalkan 4 orang putra, 3 orang putri, 13 orang cucu, dan 3 orang cicit. Semasa walaka, Ida Pedanda Istri bernama Ida Ayu Putu Surayin dan sempat mendirikan sekolah untuk tunanetra, lengkap dengan asramanya pada 1957. Di mana sekolah tersebut menjadi cikal bakal pendirian sekolah luar biasa lainnya di Bali. Selain itu, segudang penghargaan diraih almarhum, baik tingkat Bali, nasional, bahkan internasional. Tidak hanya itu, almarhum juga banyak menulis buku tentang upakara agama Hindu, masakan, puisi dan lainnnya. Di masyarakat, Ida Pedanda Istri sering memberikan penyuluhan tentang adat. (kmb19)

OJK Rancang Skema ”Soft Loan” bagi Pengusaha Bali Denpasar (Bali Post) Permohonan bantuan modal untuk pelaku usaha di Bali telah diajukan ke pemerintah pusat. Dalam hal ini, OJK yang juga masuk dalam tim percepatan pemulihan ekonomi Bali pun siap mendukung program tersebut dengan merancang skema soft loan yang dibutuhkan pelaku usaha di Bali. Bali yang terdampak paling besar dari pandemi Covid-19 ini memerlukan kebijakan khusus dalam hal penyaluran kredit tidak ketat dengan peraturan perbankan, untuk pelaku usaha di Bali agar dapat kembali bergerak. Menurut Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Giri Tribroto, Rabu (18/11) mengatakan, ekonomi Bali unik dengan ketergantungannya terhadap pariwisata. OJK yang merupakan bagian dari percepatan pemulihan ekonomi Bali bersama-sama dengan Pemprov, BI, BTB, Kadin. Dikatakan Pemprov sedang mengajukan kebijakan spesial yang nantinya diharapkan ada dana khusus untuk pariwisata di Bali. Dalam hal ini, peran OJK yaitu saat membahas skema penyalurannya melalui bank, meskipun belum tentu melalui bank. “Tapi kita akan mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) atau perbankan yang ditunjuk untuk menyalurkan ini,” ujarnya. Upaya ini juga bagian dari percepatan government spending yang bisa disalurkan pada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect yang besar untuk Bali. OJK siap mendukung penyaluran soft loan, jika disetujui nantinya. Sebagai gambaran umum kondisi IJK di Bali saat ini, kredit masih tumbuh 0,97 persen. Meski terus mengalami penurunan sejak April 2020. Pertumbuhan kredit 8 persen lebih pada September 2019, terus menurun hingga menjadi 0,97 persen pada September 2020. “Tapi kinerja IJK baik perbankan, perusahaan pembiayaan, pasar modal masih terjaga dengan baik, baik secara nasional maupun Bali Nusra. Terlihat dari NPL secara growth yang berada 3,4 persen,” ujarnya. NPL dikatakan masih dalam range yang wajar meski kemampuan debitur perlu terus dipantau. OJK meminta IJK untuk membuat evaluasi secara berkala dan skenario-skenario yang dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan kredit yang direstrukturisasi. Sementara permodalan masih tumbuh 23,39 persen, demikian juga likuiditas masih jauh di atas rasio minimal, karena pada September 2020 berada pada rasio 145 persen, di atas threshold (ambang batas) minimal 50 persen. Kondisi perbankan di Bali yang cukup kondusif ini dikatakan karena adanya stimulus kebijakan POJK nomor 11, di mana sektor IJK bisa melakukan restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang terdampak dari pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, pada akhir Oktober OJK memutuskan memperpanjang kebijakan restrukturisasi, termasuk stimulus-stimulusnya. POJK 11 yang berlaku satu tahun sejak Maret 2020, akan diperpanjang menjadi tahun 2022. (kmb42)

Topik : kepala daerah diminta larang kegiatan pengumpulan massa

WAKIL Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mendukung rencana pelaksanaan “Indonesia Tourism Outlook” (ITO) yang digelar Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bali (saat ini sudah berubah nama menjadi Politeknik Pariwisata Bali/Poltekpar). Dukungan tersebut disampaikannya saat menerima Ketua Umum Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bali I Nyoman Sukadana, di Kantor Wakil Gubernur Bali, Kamis (19/11) kemarin. Menurut Wagub Cok Ace event tahunan itu penting untuk dilaksanakan di tengah situasi tak menentu yang dihadapi dunia kepariwisataan Bali. Hanya, ia berpesan agar kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia menyebut ITO sebagai ajang bermanfaat untuk membahas arah pariwisata Bali ke depan. “Saya sangat mendukung kegiatan ini tetap dilaksanakan karena

merupakan ajang diskusi lintas komponen yaitu pemerintah, pelaku usaha dan akademisi,” ucapnya. Sebab, menurutnya, seringkali masing-masing pihak punya perspektif yang berbeda yang sulit diimplementasikan di lapangan. Guru Besar ISI Denpasar ini berharap ajang ITO bisa menyatukan semua perspektif menjadi sebuah konsep yang menjadi pedoman bersama dalam pengembangan sektor pariwisata ke depan. “Kita berada dalam situasi penuh keraguan, semua tak pasti. Saya berharap ITO menghasilkan sebuah konsep yang bisa kita pedomani bersama,” imbuhnya sembari menyarankan pihak panitia mengundang Duta Besar Indonesia di negara yang selama ini menjadi pasar potensial pariwisata Bali. Karena dari sejumlah webinar yang ia ikuti, paparan oleh Dubes RI di luar negeri dapat memberi gambaran bagaimana dunia luar melihat Bali saat ini.

Ketua Umum Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bali, I Nyoman Sukadana, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Wagub Cok Ace. Sukadana menuturkan, ITO merupakan event tahunan yang rutin digelar organisasi yang dipimpinnya. “Tahun ini merupakan pelaksanaan ITO ke-6,” sebutnya. Karena pandemi Covid-19 yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, awalnya ITO hendak ditiadakan pelaksanaannya tahun ini. Namun pihak Kemenparekraf merekomendasi kegiatan tetap digelar dengan memadukan sistem offline dan online. Secara offline, ITO akan diselenggarakan pada 11 Desember 2020 di Westin Nusa Dua dengan jumlah peserta terbatas yaitu 300 orang. Panitia juga membuka kesempatan bagi peserta lainnya untuk mengikuti kegiatan ini secara online melalui aplikasi Zoom dan live Youtube. “Kita target, jumlah

Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pesertanya bisa mencapai 1.000 orang,” jelasnya. Menghadirkan sejumlah pakar sebagai pembicara, ITO kali ini mengusung tema yang disesuaikan dengan situasi saat ini yaitu strategi menghadapi dampak pandemi Covid-19. Paparan dari sejumlah pakar diharapkan dapat

menjawab kegelisahan yang dihadapi sektor pariwisata saat ini. Pada bagian lain, Sukadana menginformasikan bahwa Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bali saat ini telah beranggotakan 22 ribu orang dan tersebar di berbagai negara. (kmb)

lakukan adalah hal yang terbaik. Nah hukum ini sudah bagus. Mari kita dan anakanak ke depan kalau Anda mau keadilan, ya... harus suarakan keadilan itu. Saya jadi anak pejuang tidak pernah minta apa-apa, hanya keadilan. Kalau sekarang saya lihat sudah

bagus. Mungkin ke depan lebih bagus. Merdekaa,’’ teriak orangtua Jerink. (kmb37)

Jerinx Divonis 14 Bulan Penjara

Denpasa (Bali Post) -

Sidang vonis terhadap terdakwa I Gede Aryastina alias Jerinx berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (19/11) kemarin. Dalam sidang tersebut drummer grup band SID akhirnya divonis 14 bulan atau satu tahun dua bulan. Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa yang menuntut tiga tahun penjara. Pantauan Bali Post, majelis hakim pimpinan Ida Ayu Adnya Dewi dengan hakim anggota Dewa Budi Watsara dan Made Pasek silih berganti membacakan vonis atas perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Jerinx. Di akhir kesimpulan, majelis hakim menyatakan perbuatan terdakwa terbukti bersalah, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama. Untuk itu, majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama satu tahun dua bulan (14 bulan). Selain itu, terdakwa juga dihukum membayar denda Rp 10 juta, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama satu bulan. Dalam kasus ini, terdakwa dijerat Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa.

JPU Otong Hendra Rahayu dkk. menyatakan berdasarkan alat bukti yang diajukan, terdakwa Jerinx dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana. Yakni dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan, sehingga dia dituntut selama tiga tahun. Kendati jauh dari tuntutan jaksa, Jerinx tampak kecewa dan sedih atas vonis 14 bulan yang diberikan oleh hakim. Bahkan saat koordinasi dengan kuasa hukumnya, Jerinx memeluk erat istrinya, Nora, dan mengatakan kasihan pada sang istri. Kuasa hukum Jerinx, Sugeng Teguh Santoso dkk., juga menyatakan kekecewaannya terhadap putusan hakim. ‘’Dari ekspresi wajah Jerinx kan su-

dah jelas. Jerinx kecewa dengan putusan ini. Tapi kita akan meresponsnya dengan cermat. Oleh karena itu, setelah Jerinx berkonsultasi dengan kami, akan menggunakan waktu berpikir selama tujuh hari. Sama seperti jaksa. Menunggu waktu tujuh hari (untuk pikir-pikir),’’ tandas Sugeng Teguh Santoso. Lanjut dia, pihaknya tidak ada menyatakan banding atau tidak. Yang ada, kekecewaan atas putusan majelis hakim. Salah satu yang disikapi adalah hal-hal yang diajukan pihak Jerinx, misalnya saksi undercharge maupun ahli bahasa yang dinilai sebagai kunci dalam perkara ini yakni Jiwa Atmaya sama sekali tidak dipertimbangkan hakim. Sementara orangtua Jerinx menyatakan sedari awal pihaknya tetap menghormati hukum. ‘’Karena kami itu bagian dari anak-anak pejuang veteran. Itu dasar kami. Tidak mungkin akan kami meludahi negara ini. Yang harus kita

Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

Amerta Komitmen Ajegkan Budaya Bali Menuju Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya, dan Berdaya Saing

SUASANA Bali ‘’Tempoe Doeloe’’ terasa sangat kental saat tetabuhan geguntangan mengiringi alunan tembang yang disenandungkan Sekaa Santhi Giri Swara mengalun indah. Atraksi seni budaya itu dipentaskan ketika Calon Wali Kota Denpasar Gede Ngurah Ambara yang berpasangan dengan Calon Wakil Wali Kota Denpasar Made Bagus Kertha Negara (Amerta) datang menyambangi Sekaa Santhi di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar, Rabu (18/11) malam. Kehadiran Amerta yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai NasDem ini disambut gembira para sekaa santhi yang berjumlah 30 orang. Mereka pun melontarkan sejumlah harapan, dan siap mendukung, serta berkomitmen memilih Paslon Amerta pada 9 Desember 2020 mendatang. Salah satu harapan mereka menginginkan seni budaya ‘’pesantian’’ bisa tetap eksis di tengah era globalisasi saat ini. Koordinator Sekaa Santhi Giri Swara, Sri Artha, mengaku

sangat mengenal dekat Gede Ngurah Ambara Putra. Tokoh asal Kenyeri, Denpasar Timur ini sangat concern terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya, khususnya sekaa pesantian. Tidak hanya melakukan pesantian di Denpasar, namun sampai ke Buleleng. Apabila paslon Amerta terpilih menjadi Wali Kota/ Wakil Wali Kota Denpasar, seni budaya khususnya pesantian diberikan ruang untuk mengekspresikan diri, sehingga budaya sebagai identitas bangsa, khususnya di Denpasar bisa tetap ajeg dan lestari. ‘’Dengan konsep Denpasar Berseri, Denpasar Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing, saya yakin Denpasar akan menjadi kota yang diidam-idamkan kita semua. Semoga beliau bisa duduk menjadi Wali Kota Denpasar,’’ tandas Sri Artha, Rabu (18/11) malam. Ngurah Ambara menjelaskan, visi-misi dan program yang diusung bersama dengan calon Wakil Wali Kota Denpasar Made Bagus Kertha Negara

Denpasar (Bali Post) Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN), stake-

holder bidang kesehatan di bawah komando Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

tidak lebih untuk menjawab segala persoalan yang ada di Ibu Kota Provinsi Bali ini menuju Kota Denpasar maju dan sejehtera. Sehingga berbagai program unggulan pun telah dirancang sebagai upaya mewujudkan Kota Denpasar lebih baik ke depannya. Yaitu, memberikan santunan kelahiran Rp 1 juta, kematian Rp 10 juta, intensif kepada pengurus/ prajuru banjar Rp 30 juta/

tahun, dana kreativitas sekaa teruna Rp 25 juta/tahun, dana bantuan program PKK Rp 5 juta/tahun, dan bantuan pura dadia Rp 5 juta/tahun. Selain itu, program lainnya yakni memberikan pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja nonformal (pemuka agama, buruh, nelayan, petani, pedagang), melanjutkan dan menyempurnakan program Smart City yang ada sebagai

pusat informasi data sosial, ekonomi, kependudukan, dan pendapatan asli daerah (PAD) yang berbasis digitalisasi terintegrasi, transparan, kredibel, dan akuntabel. Di samping juga mengoptimalkan dan menyinergikan pasar modern dengan pasar tradisional, serta meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas 24 jam dan rawat inap. ‘’Tujuan dari program kami ini untuk mengembalikan seluruh hak masyarakat yang ada di Kota Denpasar. Kami ingin berbuat lebih banyak untuk masyarakat dan menabung karma,’’ tegasnya. Sebelum menyambangi sekaa pesantian ini, Ngurah Ambara juga hadir dan menemui Pasemetonan Arya Tegeh Kori, Desa Sumerta Kaja Denpasar Timur. Ambara pun diterima dengan hangat di pasemetonan ini. ‘’Semoga beliau terpilih, sehingga program prorakyat ini bisa kami rasakan,’’ ujar salah seorang anggota Pasemetonan Arya Tegeh Kori Desa Sumerta Kaja Denpasar Timur. (win)

memberikan apresiasi kepada Kapolda Bali Irjen Pol Dr. DR.(HC) Petrus Golose atas kerja sama yang terbangun selama ini. Dekan FK Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suyasa, Sp.B., Sp.OT(K). mengatakan, stakeholder bidang kesehatan memberikan apresiasi kepada Kapolda Bali, sekaligus memperingati HKN. Apresiasi diberikan kepada Kapolda Petrus Golose lantaran sejak awal pandemi hingga saat ini terjun bersama-sama dengan Unud, mulai dari kedatangan PMI, bekerja keras dengan seluruh jajaran termasuk instansi Polri ikut mengawal penanganan Covid-19. ‘’Kerja sama ini yang ingin

kami kuatkan, dengan tema menyatukan tekad menuju Indonesia sehat melalui sinergitas Polri, akademisi, birokrasi, dan profesi di era adaptasi kebiasaan baru. Karena kami yakin tidak bisa kerjakan sendiri sehingga perlu kolaborasi,’’ ujarnya. Sementara itu, Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). mengatakan, program yang telah berjalan dengan Polda di antaranya pada awal April bekerja sama dengan farmasi. Di mana bahan baku mikol diolah menjadi hand sanitizer dalam rangka menghadapi kelangkaan pada saat itu. Unud dan Polri juga berkoordinasi dalam menan-

gani migran ke Bali, dan masih banyak lagi kolaborasi yang dilakukan selama ini. Meski Kapolda Petrus Golose akan menjabat di tempat yang baru, ia berharap dengan adanya pergantian tersebut, penerusnya dapat terus bersinergi dengan Unud. Sementara itu, Kapolda Petrus Golose juga mengapresiasi atas kerja sama yang terus terjalin selama bertugas di Bali. Ia juga mengapresiasi Unud karena telah memberi kepercayaan dengan memberikan penghargaan di bidang kesehatan. Ia berharap masyarakat Bali, khususnya Unud sebagai motor penggerak untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes). (kmb42)

SIMAKRAMA - Calon Wali Kota Denpasar Gede Ngurah Ambara yang berpasangan dengan Calon Wakil Wali Kota Denpasar Made Bagus Kertha Negara (Amerta) saat ‘’masimakrama’’ bersama Sekaa Santhi Giri Swara di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar, Rabu (18/11) malam.

Unud Beri Penghargaan kepada Kapolda Petrus Golose

FOTO BERSAMA - Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Golose (tengah), Rektor Unud A.A. Raka Sudewi (nomor dua dari kanan), Ketua IDI Bali Sutedja (paling kanan), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Suarjaya (nomor dua dari kiri), Dekan FK Unud Ketut Suyasa (paling kiri) saat foto bersama.

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Upacara Ngaben Bikul di Pantai Seseh

Bersihkan Hama dan Jaga Keseimbangan Ekosistem Lahan Pertanian

NGABEN BIKUL - Sekda Adi Arnawa saat menghadiri puncak upacara ngaben bikul di Pantai Seseh, Kamis (19/11) kemarin.

UPACARA ngaben bikul (tikus) mengandung nilai kearifan lokal dan juga nilai filosofi yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia. Yang pertama dapat dilihat dari aspek lingkungan, pelaksanaan ngaben bikul bertujuan untuk membersihkan hama tanaman dan juga menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk dari aspek niskala. Apabila dicermati lebih jauh tradisi ini tentunya sangat membantu dalam hal menjaga keseimbangan ekosistem lahan pertanian. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri puncak upacara ngaben bikul yang diselenggarakan oleh Pemkab Badung di Pantai Seseh, Kamis (19/11) kemarin. Sekda Adi Arnawa mengatakan bahwa upacara ngaben bikul ini sebagai wujud keberpihakan Pemkab Badung

Pulihkan Ekonomi, GPEI Provinsi Bali Siap Ekspor Produk Pertanian dan UMKM KONDISI pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum menunjukkan tandatanda mereda, membuat kondisi ekonomi Bali semakin terpuruk. Mengingat Bali yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, hal ini tentu sangat berdampak bagi Bali sendiri. Meski kondisi pariwisata saat ini masih belum menggeliat, namun sektor ekspor masih menjadi peluang bagi Bali. Apalagi produk UMKM maupun produk pertanian Bali sangat diminati pasar internasional. Untuk meningkatkan sektor ekspor produk Bali, diperlukan wadah untuk menangani sektor ekspor ini. Untuk memfasilitasi dan meningkatkan ekspor Bali karena masih sepinya pariwisata akibat Covid-19, kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Bali resmi dibentuk. Pembentukan kepengurusan ini, menurut Ketua GPEI Provinsi Bali Dr. Panudiana Kuhn, M.M., M.AP., sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga GPEI. ‘’Pembentukan pengurus GPEI ini untuk memfasilitasi meningkatnya volume ekspor dalam rangka menghadapi era globalisasi,’’ kata Kuhn saat dikonfirmasi, Kamis (19/11) kemarin. Lebih lanjut, kata Kuhn, ekspor yang ditangani yakni dari hasil pertanian dan UMKM seperti handicraf, kopi, vanili, rumput laut, kerajinan tangan dan sebagainya. Tak hanya hasil pertanian dan UMKM, namun produk garmen, endek Bali, ikan, benih ikan dan produk lain. Ke depan, dengan terbentuknya DPD GPEI Bali ini, diharapkan dapat meningkatkan ekspor

Munika selaku Ketua Seksi Upakara menambahkan, upacara ngaben bikul yang dilaksanakan Pemkab Badung mengambil tingkatan upacara pengabenan sawa preteka (bebangkit 5) dan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Kekeran Pemaron dari Grria Agung Mandara Munggu. ‘’Terkait upacara ngaben bikul ini, Pemkab Badung bersama instansi terkait, Majelis Madya Subak dan para pekaseh/klian Subak Abian se-Badung telah melakukan persiapan sarana dan prasarana upacara ngaben yang sama dengan yang digunakan pada umumnya,’’ jelasnya seraya menambahkan, sehari sebelum puncak upacara ngaben, yaitu pada hari Rabu (18/11) dilakukan upacara ngeringkes bangkai bikul. Upacara ngeringkes bermakna menyucikan tikus. Pada proses tersebut, tikus dipilih sesuai jenis kelaminnya,

setelah itu dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan dan diberikan aksara suci. Sementara itu, Majelis Madya Subak Kabupaten Badung Made Suka mengatakan, persiapan upacara pengabenan sudah dilakukan dari Rabu (11/11) lalu dengan melakukan upacara matur piuning di pura subak yang ada di Badung. Setelah itu dilakukan kegiatan maboros atau ngeropyok. Jadi bikul yang mati dikumpulkan di masing-masing klian subak untuk dibawa ke lokasi upacara ngaben ini. ‘’Ada sekitar 300 bangkai tikus dikumpulkan untuk diaben hari ini dengan memakai tingkatan pengabenan sawa preteka,’’ jelasnya. Pelaksanaan upacara ngaben tikus dilaksanakan dengan menerapkan prokes yang ketat, kehadiran peserta dibatasi yang merupakan perwakilan sedahan subak masing-masing kecamatan.

Tirta panyapuh merana yang dibagikan di lokasi upacara akan didistribusikan oleh sedahan subak di setiap kecamatan kepada para klian subak, sehingga petani cukup nunas tirta di Pura Bedugul Subak masing-masing. Upacara ini juga dihadiri anggota DPRD Badung I Wayan Edi Sanjaya, Kadis Kebudayaan Gde Eka Sudarwita, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Pasedahan Agung I Made Sutama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana, Kadis Perikanan I Nyoman Suardana, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Camat Petang I Wayan Darma, Camat Abiansemal I.B. Mas Arimbawa, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra, Bendesa Adat Seseh I Wayan Bawa serta Pekaseh se-Kabupaten Badung. (ad302)

Diguyur Hujan Es Warga Petang Heboh Mangupura (Bali Post) -

Masyarakat Desa Pelaga, Petang dihebohkan dengan adanya fenomena hujan es, Kamis (19/11) kemarin. Butiran es sebesar kelereng ini berawal dari hujan lebat disertai angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

GARMEN - Ketua GPEI Provinsi Bali Dr. Panudiana Kuhn, M.M., M.AP. (dua kanan) saat persiapan pengiriman barang produk garmen. produk dari Bali. Tak hanya itu, dengan ini, diharapkan juga dapat meningkatkan sektor perekonomian di Bali yang terpuruk akibat kondisi pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya berharap kepada masyarakat yang bergerak di sektor pertanian maupun UMKM agar tetap berkreativitas dan berinovasi meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Karena saat ini sektor pertanian maupun UMKM masih sangat dibutuhkan untuk k e b e r l a ng sung a n hid up , baik di domestik maupun internasional. Berikut susunan DPD GPEI Bali: Ketua Dr. Panudiana Kuhn, M.M., M.AP., Wakil Ketua I Ketut Dharma Eka Putra Siadja, Wakil Ketua II A.A. Bagus Bayu Joni Saputra, Wakil Ketua III Nyoman Satyawibawa Upadhana. Sekretaris Ni Nyoman Ayu Suastini, S.E., Wakil Sekretaris I Dewa

Wirayuda, Wakil Sekretaris II I Gst. Ayu Ag Mira Yuristianti, Wakil Sekretaris III Jonathan Jacob Paul Latupeirissa, S.E. M.AP. Bendahara Ir. Dolly Suthajaya, Wakil Bendahara I Nurhayati Aisyah Sam, S.Pd., Wakil Bendahara II Jessica Christianti, S.S. Ketua Bidang I I Kadek Mustika, S.E., Ketua Bidang II Rudy Siregar, Ketua Bidang III Faried Riza Nusyirwan. Pengurus yang ditetapkan sesuai surat keputusan yang dikeluarkan tanggal 2 November 2020 di Jakarta ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Yang mana pengurus DPD GPEI Provinsi Bali periode kepengurusan tahun 2020-2025 ini diharapkan untuk segera menyusun dan melaksanakan program kerja Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Bali. (ad290)

Hoaks Sebarkan ’’Racun’’ Dalam Berdemokrasi

AKBP Roby Septiadi Mangupura (Bali Post) Menyongsong pilkada serentak 2020 saat pandemi Covid-19, semua pihak mesti mawas diri, terutama bijak dalam bermedia sosial (medsos). Pasalnya jika percaya dan terhasut informasi hoaks akan mengencam pelaksanaan pilkada yang aman dan damai. ‘’Hoaks telah menyebarkan racun dalam demokrasi. Mari lawan hoaks, ciptakan pilkada yang aman, damai, sejuk dan sehat,’’ tegas Kapolres Badung AKBP Roby

pada sektor pertanian, terlebih saat ini Kabupaten Badung menjadi daerah yang paling terdampak akibat adanya pandemi Covid-19, mengingat selama ini sektor pariwisata sangat diandalkan di Badung. ‘’Melalui upacara ini, pemerintah daerah berupaya mewujudkan ketahanan pangan yang ada di wilayah Kabupaten Badung,’’ ujar Sekda Adi Arnawa. Ketua Panitia Upacara Ngaben Bikul, I.B. Gede Arjana, mengatakan upacara ngaben bikul dilaksanakan karena adanya wabah bikul di wilayah Kabupaten Badung. ‘’Hari ini kita melaksanakan upacara ngaben (nyomia tikus) agar alam ini utamanya di wewidangan subak bisa harmonis. Diharapkan dengan adanya upacara ini, Badung kembali harmonis, rahayu rahajeng antara palemahan dan pawongan-nya,’’ terangnya. Sementara itu, I.B. Gede

Bali Post/ist

Septiadi, Kamis (19/11) kemarin, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) ‘’Bijak dan Smart Bermedia dalam Mewujudkan Pilkada Badung 2020 yang Aman, Damai, Sejuk dan Sehat’’. Tujuan dilakukannya FGD tersebut dalam rangka memberi jaminan rasa aman, damai, sejuk dan sehat. Selain itu diharapkan terpilih pemimpin yang jujur dan adil sesuai keinginan masyarakat. Salah satu narasumbernya Kanit 1 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali

Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra. ‘’FGD ini sangat penting, terlebih menjelang pilkada serentak 2020. Kami berupaya memberi rasa aman kepada masyarakat, baik pelayanan di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Dunia telah memasuki digitalisasi. Semua serba digital,’’ ujarnya. Kapolres menyebut jika banyak orang menyesal jika tidak bisa memanfaatkan medsos dibandingkan keluarganya. Perwira asal Bandung ini mengingatkan jika medsos bisa dimanfaatkan untuk halhal negatif. ‘’Jangan sampai melanggar hukum. Seperti kata orang kebanyakan jejak digital itu kejam. Apa yang terjadi di dunia maya bisa berdampak di dunia nyata. Untuk itu mari kita bijak bermedia sosial,’’ tegas Roby. Kasubbag Humas Iptu Ketut Gede Oka Bawa menambahkan, pelaksanaan FGD tersebut tetap mematuhi pro t o ko l ke se ha t a n (prokes). Jumlah peserta dibatasi, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, serta pengukuran suhu tubuh. ‘’Setiap mengadakan kegiatan, Polres Badung dan Polsek jajaran mematuhi protokol kesehatan. Hal ini mesti dipatuhi untuk memutus penyebaran Covid-19,’’ tegas Iptu Oka. (kmb36)

“Sekitar pukul setengah dua mulai berjatuhan es sebesar kelereng. Awalnya sih hujan lebat disertai angin sekitar pukul satu siang,” tutur Wayan Arsa, salah seorang warga yang sempat menyaksikan fenomena tersebut. Menurutnya, hujan es dirasakan di dua banjar, yakni Banjar Tinggan dan Banjar Pelaga, Desa Pelaga. Hanya saja hujan es terjadi tak lebih dari 30 menit. Secara terpisah, Pj. Perbekel Pelaga, I Made Sandu, yang dikonfirmasi terpisah membenarkan telah terjadi hujan es di wilayah Desa Pelaga. “Ya benar, tadi sempat terjadi hujan es, yang disertai angin kencang,” katanya. Pihaknya sampai saat ini

belum menerima laporan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh hujan es tersebut. “Belum ada laporan kerusakan bangunan atau rumah warga,” ucapnya. Sementara itu, berdasarkan pantauan dari citra satelit terjadi awan konvektif di wilayah Petang antara pukul 13.00 - 14.00 Wita. Lalu dari citra radar cuaca tertangkap ada fenomena hujan lebat yang bisa saja hujan es terjadi antara pukul 13.30 13.40 Wita. Fenomena awan konvektif inilah yang dapat memicu fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, kilat/petir, dan juga hujan es. Putu Agus Dedy Permana sebagai prakiraan cuaca

PANDEMI Covid-19 ternyata membawa pengaruh positif bagi siswa dan guru SMPN 12 Denpasar. Bagi guru, pandemi ini dijadikan introspeksi diri sejauh mana sudah mampu memberikan pelayanan pendidikan berkualitas lewat PBM daring. Bagi siswa, sebagai momen untuk kreatif dan inovatif mencari sumber belajar. Bukan itu saja, menurut Kepala SMP 12 Denpasar I Gusti Ngurah Agung Arya, S.Pd., pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan oleh orangtua (ortu) untuk menjadi pendamping anaknya belajar. Menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter serta menjalin komunikasi intensif dengan si anak. ‘’Jika dulu ada alasan ortu sibuk, kini mereka harus menjalin komunikasi dengan anaknya tiap hari di rumah,’’ tegas IGN Arya, Kamis (19/11) kemarin. Alasannya, jika dulu waktu

belajar siswa banyak di sekolah, kini sudah bergeser di rumah. Yang menarik, dalam kondisi pandemi, tugas-tugas siswa di sekolah kini digantikan oleh gurunya seperti menyapu halaman dan ruang lab. Melakukan penyemprotan cairan disinfektan, serta melengkapi sarana mencuci tangan dan hand sanitizer di 35 ruang kelas dan lokasi strategis. Sementara siswa praktis belajar dari rumah. Makanya dia mengatakan otoritas PBM tatap muka nanti kata kuncinya ada di orangtua siswa. Sebab, seberapa pun siapnya sekolah menjalanan PBM tatap muka, jika tak ada izin dari orangtua siswa, siswa tak boleh ikut. Salah satu langkah berani yang dilakukan Kasek I Gusti Ngurah Agung Arya adalah mengalihkan sejumlah pos dana BOS untuk penanggulangan Covid-19. Di antaranya pos ekstrakurikuler yang tak bisa berjalan, dana Porsenijar dan lomba serta pos untuk ulangan semester yang dulunya memerlukan ATK (alat tulis kantor) kini dipakai untuk upaya pencegahan Covid-19. Hingga ini tercatat Rp 15 juta dana

Bali Post/ist

ES - Hujan deras yang terjadi di Pelaga kemarin heboh, gara-gara butiran air yang jatuh seperti es. BMKG Wilayah III Denpasar menjelaskan fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. “Kejadian hujan es disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi,” katanya. Hal itu dikarenakan adanya

awan konvektif yaitu awan cumulonimbus yang lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada saat musim hujan. (kmb27/win)

Dana BOS SMPN 12 Denpasar Dialihkan untuk Covid-19

Bali Post/sue

CUCI TANGAN - Kasek I Gusti Ngurah Agung Arya mengecek sarana mencuci tangan di SMPN 12 Denpasar berfungsi dengan baik. BOS dipakai untuk Covid-19. IGN Arya yang berpengalaman menjadi wakasek kurikulum dan kesiswaan lebih dari 10 tahun menggunakan metode gabungan pada PBM daring yakni WA, email, google metting dan zoom, sehingga teknologi ini benar-benar murah, bukan membebani masyarakat. Siswanya juga ditugaskan guru mengirim foto budaya ubah laku yang dilakukannya selama di rumah.

Sementara kinerja mengajar guru disupervisi oleh kepala sekolah. Kepada 1.203 siswanya, IGN Arya mengharapkan sekalipun masih usia anak SMP, harus berani menjadi pelopor ubah laku sesuai harapan BNPB. Tetap disiplin menjalankan prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Selain itu, jangan maboya alias melawan saran pemerintah dan tugas sekolah. (025)

Jadi Perantara Narkoba, Dibui 12 Tahun NEKAT menjadi perantara jual-beli narkoba yang beratnya melebihi lima gram, Sariani (30) asal Banyuwangi, Kamis (19/11) kemarin divonis bersalah. Wanita yang tamatan SMP itu oleh majelis hakim pimpinan Konny Hartanto dihukum selama 12 tahun

penjara, denda Rp 1 miliar, subsider enam bulan kurungan. Hukuman yang diterima wanita beralamat di Pemogan, Denpasar Selatan itu lebih rendah tiga tahun dari tuntutan jaksa. JPU Rindhayani sebelumnya menuntut supaya terda-

SIDANG - Sariani saat disidang secara virtual.

Bali Post/asa

kwa dituntut selama 15 tahun penjara. Ikhwal kasus ini bermula dari tertangkapnya dua wanita bernama Ni Komang Susilawati dan Amalia alias Jessica (terdakwa dalam berkas terpisah) di parkiran rumah kos di Jalan Buana, Padangsambian, Denpasar. Kedua wanita itu saat diinterogasi polisi mengaku mempunyai narkotika di kamarnya. Kedua saksi dibawa ke kamar kos terdakwa Sariani dan digeledah. Di dalam tas selempang ditemukan sabu-sabu seberat 44,15 gram netto, dan 13 plastik klip berisi ekstasi seberat 0,93 gram, dan 20 plastik klip berisi kristal bening sabu-sabu seberat 9,84 gram netto. Total barang bukti yang disita yakni ekstasi seberat 22,83 gram netto, dan sabu-sabu sebanyak 53,99 gram netto. Hasil interogasi Sariani, terdakwa mengaku yang punya barang haram itu adalah Ajik JBL alias Ajik Bolot (DPO). Ajik Bolot akan memberikan upah pada Ni Komang Susilawati untuk menempel narkotika. ‘’Karena Susilawati tinggal bersama orangtuanya, maka ditujulah kos Sariani,’’ tandas jaksa. (kmb37)


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Pariwisata

Sosial

Desa Cau Belayu sebagai Dampingan Poltekpar Bali

Sembako AWK Menyasar Sejumlah Titik di Klungkung

Divisitasi Tim Juri Seleksi Pendampingan Wedakarna Kunjungi Putu Elvis, Korban Sengatan Listrik Saat Naikkan Bendera Merah Putih Desa Wisata Terbaik Kemenparekraf PERKEMBANGAN Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan menjadi desa wisata mendapat respons positif dari berbagai stakeholder terkait. Tepat pada Selasa (17/11), desa wisata dampingan Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) divisitasi oleh Tim Juri Seleksi Pendampingan Desa Wisata terbaik Kemenparekraf. Adapun juri pada visitasi ini yakni Lia Afriza, S.E., M.M. dan Retno Dewanti, S.Si., M.M., Ph.D. Selain tim Juri Kemenparekraf hadir pula Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja, S.T., M.Kes. dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dr. Ni Made Eka Mahadewi, M.Par. CHE., CEM. beserta Tim Pendampingan Desa Wisata Cau Belayu Poltekpar Bali. Kegiatan ini disambut oleh masyarakat lokal yang terdiri dari kepala desa, jero bendesa, tokoh adat, BPD, Bumdes, Pokdarwis, pemuda, dan perwakilan perempuan. Sebagai bukti hasil pendampingan yang dilakukan oleh Poltekpar Bali, masyarakat lokal yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Desa Cau Belayu berinisiatif menampilkan hasil kreativitasnya seperti teh kayu manis, ukiran kayu, minuman tradisional arak dan produk unggulan desa lainnya. Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par. selaku Ketua Tim Pendampingan Desa Wisata Poltekpar Bali melaporkan bahwa terpilihnya Desa Cau Belayu menjadi dampingan Poltekpar Bali diawali dari adanya kajian mahasiswa Program Studi Manajemen Kepariwisataan Poltekpar Bali yang melakukan tourism filed study dan merekomendasikan pengembangan Desa Cau Belayu sebagai desa wisata. Kegiatan visitasi ini dilakukan secara langsung di lokasi rumah penduduk Desa Cau Belayu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Menarik, pada kegiatan visitasi ini, tim juri juga melakukan tinjauan lapangan ke salah satu potensi yang diangkat desa wisata Cau Belayu dengan menaiki becak yang

WISATA - Divisitasi Desa Wisata Cau Belayu oleh Tim Juri Seleksi Pendampingan Desa Wisata Terbaik Kemenparekraf. dimiliki warga masyarakat lokal menuju tempat pembuatan arak. Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Cau Belayu I Putu Eka Jayantara menyampaikan rasa bangga d a n s e k a l i g u s m e n g a p resiasi segala usaha atas pendampingan yang telah dilakukan oleh Poltekpar Bali hingga akhirnya berhasil menjadi dua puluh desa wisata terpilih yang divisitasi oleh Tim Juri Pendampingan Desa Wisata Terbaik Kemenparekraf. Namun, ia berharap sebagai sebuah desa wisata rintisan tentunya pendampingan selanjutnya masih sangat diperlukan agar pengembangan desa wisata mampu memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat. Pada sambutannya, Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja, S.T., M.Kes. berharap kepada masyarakat Desa Wisata Cau Belayu agar benar-benar memperhatikan perkembangan desanya. Jangan sampai dengan adanya pariwisata masuk ke desa, justru malah menambah permasalahan. Melainkan harus berusaha dengan adanya pariwisata ke desa, masyarakat lokal harus mampu menjadi subjek dalam pengembangan. “Kami berharap masyarakat harus mau belajar, jangan selalu melihat pariwisata dari sisi ekonomi semata. Namun bagaimana dengan

berkembangnya pariwisata di desa kita bisa melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas kehidupan dari banyak sisi,” harapnya. Hal senada juga disampaikan oleh Tim Juri Kemenparekraf bahwa sangatlah penting untuk memperkuat tata kelola dalam pengembangan desa wisata. Tata kelola inilah yang nantinya akan turut menentukan kesuksesan dari pengembangan desa wisata ke depan. Hingga visitasi ini dilakukan, beberapa kegiatan sebelumnya telah dilalui seperti penandatangan MoU kerja sama pendampingan desa wisata antara Poltekpar Bali, Kemenparekraf dan Kemendes PDTT, pelatihan training of trainer (ToT). Pendampingan desa wisata bagi dosen, bimbingan teknis pelatihan desa wisata, pelatihan pengembangan desa wisata, dan pelatihan tata kelola desa wisata. Selain berbentuk pelatihan, pendampingan ini juga dilakukan dengan kegiatan lapangan seperti identifikasi pemetaan potensi (exploring), pengemasan produk desa wisata, penerapan standar pelayanan desa wisata dengan protokol kesehatan cleanliness, health, safety, environment (CHSE) (packaging), dan penyusunan konten video promosi hingga penggunaan sistem marketplace desa wisata (presentation). (ad291)

Lagi, Klaster Keluarga Sumbang Tambahan Kasus Covid-19 Tabanan (Bali Post) Klaster keluarga masih menambah jumlah kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Tabanan. Dari data yang dirilis Kamis (19/11) ada sebanyak 14 (empat belas) orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan sebanyak 16 orang pasien dinyatakan telah sembuh. Total akumulasi positif Covid-19 di Kabupaten Tabanan sampai saat ini sebanyak 959 kasus. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan melalui Koordinator Bidang Informasi Publik I Putu Dian Setiawan menyampaikan, beberapa hari terakhir penambahan kasus memang mengalami lonjakan, selain karena di-

dominasi klaster keluarga juga dikarenakan kesigapan tim satgas bidang kesehatan dalam melakukan tracing ataupun kontak erat dari pasien positif sebelumnya. “Klaster keluarga ini yang harus menjadi perhatian bersama, karena jika satu saja terpapar di lingkungan keluarga, jika protokol kesehatan diabaikan maka akan memapari semua keluarga,” ucapnya. Di mana untuk penambahan kasus baru kali ini yang sebanyak 14 orang, dua orang di antaranya tenaga kesehatan baik yang berprofesi sebagai dokter ataupun petugas laboratorium kesehatan dan ada pula sebagai karyawan swasta serta pelajar. “Jika dilihat dari data kondisi yang dilaporkan, sebagian besar tanpa gejala, hanya dua saja yang disertai gejala seperti demam, batuk dan lemas,” terangnya. Seperti diketahui bersama, upaya menekan angka

penyebaran Covid-19 terus gencar dilakukan, bahkan kini satgas di tiap desa juga sudah mulai kembali melakukan aksi nyata untuk membantu pemerintah dalam hal mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing. Selain juga tim satgas gabungan rutin tiap harinya menyasar kawasan publik untuk kegiatan penerapan disiplin. Hasilnya, meski sudah banyak warga yang memakai masker namun pemakaian kerap didapati masih salah, seperti tidak menutup hidung dan mulut dengan baik. Begitupun, saat berbicara satu sama lain, masker kerap tidak dipakai, hanya diletakkan di bagian dagu ataupun leher. “Selama kegiatan pendisiplinan masyarakat oleh tim, masih didapati warga masyarakat yang salah pakai masker, dan sudah langsung diberikan pembinaan,” pungkasnya. (kmb28)

Siswa Mulai Masuk Sekolah Disdikpora Sebut Bukan PTM Negara (Bali Post) Sejumlah sekolah di Kabupaten Jembrana akhirnya membolehkan siswa masuk ke sekolah. Hanya, siswa yang masuk sekolah dibatasi dan digilir tiap harinya. Waktu belajar juga menyesuaikan dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) selama belajar di sekolah. Sejumlah orangtua siswa SD mengungkapkan anak mereka sudah mulai masuk meskipun saat pembelajaran jumlah siswa yang masuk terbatas. Waktu masuk pun tidak setiap hari atau menyesuaikan. Di luar masuk

ke sekolah, siswa tetap menjalani pembelajaran daring di rumah. Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana I Nyoman Wenten dikonfirmasi Kamis (19/11) kemarin mengungkapkan, sejatinya proses belajar mengajar secara tatap muka belum dibuka. Memang ada beberapa sekolah yang mempersilakan masuk siswa ke sekolah, tetapi itu bukan belajar tatap muka. ‘’Itu masih model klinik pembelajaran istilahnya. Anak-anak yang mengalami kendala pembelajaran daring, itu dilayani di

sekolah,’’ ujar Wenten. Sementara untuk pembelajaran tatap muka (PTM), Dinas Dikpora berencana mengajukan permohonan ke pimpinan melihat perkembangan kondisi daerah saat ini sudah zona kuning. ‘’Segera kita usulkan ke Bupati. Kalaupun nanti bisa masuk, dilakukan bertahap sesuai protap. Tidak memungkinkan sekaligus. Ada beberapa pilihan nanti kita rumuskan bersama,’’ tambahnya. Setelah mendapatkan izin dari pimpinan, Dinas akan rapat dengan pihak sekolah untuk menentukan pola yang diterapkan nantinya. (kmb26)

SENATOR DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, MWS III hadir di Desa Pangkungtibah, Kediri, Tabanan untuk mengunjungi Putu Elvis, anak muda Bali yang menjadi korban sengatan kabel listrik saat mencoba menaikkan bendera Merah Putih di bulan kemerdekaan yang lalu. Bagaimana tidak, akibat kejadian itu, Putu mengalami luka bakar yang cukup parah, sehingga sebagian anggota tubuhnya harus diamputasi. Dan saat ini Putu masih harus menjalani perawatan dan operasi di RS Sanglah. Dalam kunjungan itu, Senator Arya Wedakarna (AWK) yang didampingi ormas Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Tabanan diterima oleh kedua orangtua Putu, yang kebetulan berprofesi sebagai jero mangku dan petani dan pihak keluarga pun menceritakan kronologi kejadian hingga perkembangan terbaru dari perawatan. ‘’Jika dilihat dari kronologinya, kejadian ini murni karena kelalaian. Karena mendirikan bendera Merah Putih menggunakan tiang dari besi. Dan kita turut berdukacita, karena ada warga yang meninggal juga akibat kejadian ini. Ke depan masyarakat harus berhati-hati. Dan kini kita fokus bagaimana agar Putu segera sembuh kembali,’’ ungkap AWK. Ia pun akan meminta pihak

PLN Bali untuk menyiapkan bantuan CSR untuk keluarga korban. ‘’Saya sudah hubungi PLN Bali, agar diperiksa jaringan dan kabel listrik di Desa Pangkungtibah, dan jika ada alokasi CSR, saya minta untuk dibantu. Ke depan Putu Elvis juga memerlukan tangan palsu dan juga kaki palsu. Semoga pemerintah dan masyarakat tergerak membantu Putu Elvis. Apalagi kedua orangtuanya sudah lingsir dan dia anak tunggal. Sementara DPD-RI akan memantu perkembangan operasi sampai benar-benar kering,’’ ungkap Gusti Wedakarna yang juga bagian dari Panitia Perancang UU DPD-RI. Aksi sosial dari anggota DPD-RI AWK tetap berlanjut di masa pandemi dengan adanya bantuan sembako secara kontinu, baik yang diserahkan di kantor DPD-RI atau melalui aksi sosial di sejumlah titik, dan salah satunya di sejumlah pasar dan titik di Kabupaten Klungkung. Hal ini disampaikan oleh Wayan Supiartha, S.H., M.H. (Staf Ahli DPD-RI B65) yang memantau pembagian sembako. ‘’Astungkara, ada tiga kabupaten yang kita sasar yakni Klungkung, Tabanan dan Bangli untuk minggu ini. Dan sumbangan ini juga sinergi antara AWK, Forum Intelektual Muda Hindu Dharma (FIMHD) dan juga Mahasiswa Marhaen Muda.

BERTEMU - Senator Dr. Arya Wedakarna saat bertemu Putu Elvis di Kediri dan sumbangan sembako AWK di sejumlah titik di Klungkung. Kita sengaja langsung berikan kepada masyarakat yang tidak mampu, dan sebagian berasal dari penyisihan gaji AWK selaku DPD-RI. Astungkara, bantuan AWK sejak pandemi bulan Maret hingga November ini tidak terputus. Masyarakat kecil yang juga membutuhkan sembako bisa langsung kekantor DPD-RI

B65 di Jl. Cok Agung Tresna Renon Denpasar. Kasihan masyarakat agar tidak terus diimbau saja, tapi perlu aksi nyata,’’ ungkap Wayan Supiartha, S.H., M.H. Di Klungkung, sejumlah titik diprioritaskan baik di Dawan, Banjarangkan, Klungkung dan segera akan menyasar Nusa Penida. (ad299)

Pasien Covid-19 di RSU Negara Menurun

Negara (Bali Post) Penanganan pasien Covid-19 di RSU Negara menunjukkan tren menurun dalam setengah bulan belakangan. Saat ini dari kapasitas 40 lebih bed untuk pasien Covid-19, hanya belasan pasien yang menjalani perawatan. Terhitung pada Kamis (19/11) kemarin, RSU Negara memulangkan empat pasien yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19. Saat ini RSU Negara merawat 19 pasien di antaranya 16 orang terkonfirmasi Covid-19, satu orang probable dan dua orang suspect.

Dari jumlah 19 itu ada masing-masing dua pasien anak-anak umur di bawah 10 tahun dan remaja umur belasan tahun dan ibu hamil. ‘’Semua kondisi pasien dalam keadaan bagus. Khusus untuk yang probable dan suspect kami rawat intensif ada gejala pneumonianya,’’ ujar Kabid Pelayanan Medis RSU Negara dr. Gede Ambara Putra. Disebutkan Ambara, tren untuk penanganan pasien

Covid-19 selama dua minggu ini, cenderung menurun. ‘’Mudah-mudahan bisa berjalan lama (tren menurun),’’ ujarnya. Bila dibandingkan, jumlah rata-rata untuk penanganan sebelumnya antara pasien 30 sampai 40 di ruang isolasi bahkan kapasitas kekurangan (overload). Namun sejak dua minggu ini turun berkisar 20 sampai 30 orang. Ambara mewakili Plt. Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Oka Parwata berharap kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) serta meningkatkan disiplin 3M -- memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. (kmb26)

Bali Post/olo

PASIEN - Empat pasien terkonfirmasi Covid-19 sudah sembuh dan dipulangkan dari RSU Negara.

Usung Tema ”Paras-paros” HUT Kota Tabanan Dirayakan secara Sederhana

Bali Post/dok

HUT - Suasana malam puncak HUT ke-526 Kota Tabanan tahun 2019 silam di panggung terbuka GWS. Tabanan (Bali Post) Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-527 Kota Tabanan yang jatuh pada tanggal 29 November 2020 memiliki makna tersendiri, apalagi di tengah masa pandemi Covid-19. Selain hanya ditandai dengan upacara ben-

dera di halaman Kantor Bupati Tabanan oleh perwakilan dari tiap-tiap OPD, tema yang diusung disesuaikan kondisi saat ini yakni Paras-paros. Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Tabanan, I Wayan Yelada mengatakan, paras-paros sebagai

tema perayaan HUT Kota Tabanan tahun ini dianggap sangat pas untuk kembali menggugah rasa saling gotong royong dan tolong-menolong di masa pandemi Covid-19. “Pemerintah Kabupaten Tabanan sendiri sudah banyak memberikan bantuan bagi mereka yang terdampak pandemi, dan tentunya kami berharap rasa gotong royong, tolong-menolong ini muncul di tengah-tengah masyarakat Tabanan, untuk bersamasama bisa menghadapi pandemi,” terangnya, Kamis (19/11). Dikatakannya, peringatan HUT Kota Tabanan tahun ini memang sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Mengingat, pemerintah daerah sendiri masih fokus pada penanganan Covid, dan anggaran HUT yang awalnya dikucurkan sebesar Rp 500 juta sekarang nol lantaran dialihkan ke penanganan Covid-19. Bahkan, di tahun 2019 anggaran HUT Kota Tabanan juga hanya digelontor Rp 354

juta. Saat itu pula Tabanan tengah dilanda krisis anggaran sehingga perayaan di tiap kecamatan ditiadakan. Anggaran HUT Kota Tabanan di tahun 2019 itu jauh menurun dari anggaran HUT kota di tahun 2018 yang mencapai Rp 3,8 miliar. Meski sederhana, bagi Yelada, tentunya tidak mengurangi makna dari peringatan ulang tahun itu sendiri, di mana tentunya tersimpan harapan agar pembangunan di Tabanan ke depan lebih baik lagi. “Di tiap OPD juga hanya diminta memasang bendera, umbul-umbul dan spanduk, jadi memang sangat sederhana sekali,” ucapnya. Hal serupa juga disampaikan Sekda Tabanan, I Gede Susila. Pelaksanaan HUT Kota Tabanan di tengah pandemi Covid-19 otomatis akan diselenggarakan sesuai dengan protokol kesehatan. Dia pun menegaskan, dipastikan HUT kota tahun ini diselenggarakan sederhana dan tanpa melibatkan orang banyak. (kmb28)

Ratusan Surat Suara Rusak Negara (Bali Post) Ratusan surat suara untuk pilkada Jembrana 9 Desember 2020 rusak. Hal itu didapati saat pelipatan surat suara, Kamis (19/11) kemarin di gudang KPU, Banjar Tengah. Dengan penjagaan aparat kepolisian, proses pelipatan yang melibatkan puluhan tena-

ga juga dilakukan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Dari penyortiran yang dilakukan selama dua hari berjalan, sudah ditemukan seratus lebih surat suara rusak. Kerusakan didominasi gambar cetakan yang terlihat buram. “Kita libatkan sekitar 25 orang tenaga sortir dan pelipa-

tan, sehari rerata bisa 50 ribu suara,” ujar Ketua KPU Jembrana, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara. Ditargetkan satu orang bisa menyelesaikan 2.000 lembar surat suara. Sehingga diperkirakan dalam waktu lima hari bisa selesai. Terkait dengan 100 lebih

surat yang rusak, rencananya akan diganti dengan surat suara yang baru. Sedangkan yang rusak akan dimusnahkan disaksikan bersama-sama. Tujuannya agar tidak disalahgunakan. Namun menurutnya tindakan itu menunggu sampai pelipatan selesai. (kmb26)


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Pertimbangkan Kondisi Pandemi

Kapolda Diminta Perintahkan Jajaran Tak Tindak Penjual Arak Gianyar (Bali Post) Lima terdakwa kasus penjualan arak yang mengikuti sidang tipiring di PN Gianyar mendapat atensi serius anggota DPR-RI Nyoman Parta. Politisi asal Kecamatan Sukawati ini pun meminta Kapolda Bali Irjen Putu Danu Jayen Putra yang baru menjabat agar memerintahkan jajarannya untuk tidak menindak masyarakat yang berjualan arak. Terlebih di tengah pandemi Covid–19, warga berjualan arak untuk menyambung hidup akibat dirumahkan kerja di sektor pariwisata. Nyoman Parta, Kamis (19/11) kemarin mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan situasi sulit pada berbagai sektor khususnya ekonomi dan pariwisata. Akibatnya banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. ‘’Ini situasi sulit, kehilangan pekerjaan dari sopir freelance. Kemudian mereka berusaha bangkit dengan jualan arak. Usaha itu malah buat saya salut. Daripada rakyat berdiam diri lalu stres,’’ katanya. Politisi PDI-P ini mengatakan, penindakan terhadap terdakwa kasus ini menunjukkan penegak hukum hanya berani menindak rakyat kecil. Sementara saat ini banyak pejabat tinggi yang mengampanyekan mengonsumsi arak. ‘’Kasus ini menunjukkan, sindiran banyak orang tentang hukum hanya tajam ke bawah,’’ katanya. Menyikapi kondisi ini, Parta pun meminta Kapolda Bali yang baru menjabat untuk lebih memperhatikan industri lokal yang sudah dilindungi Pergub Bali. ‘’Kapolda Bali diminta perintahkan

jajaran tidak ngejuk rakyat lagi saat pandemi,’’ tandasnya. Humas PN Gianyar Wawan Edi Prastiyo mengaku sebelum dilaksanakan persidangan, pihaknya memang sempat mengembalikan berkas tipiring dengan lima terdakwa sebagai penjual arak itu. Melalui upaya ini pihaknya berharap petugas lebih menekankan pembinaan. ‘’Sempat mengembalikan berkas tipiring arak, dengan lebih mengedepankan pada pembinaan,’’ katanya. Dikatakan, Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi khas Bali, diakui arak Bali sebagai salah satu sumber daya keragaman budaya. Karena itu arak Bali itu perlu dilindungi, dipelihara, dikembangkan. Nantinya dimanfaatkan guna mendukung pemberdayaan ekonomi secara berkelanjutan. ‘’Dengan berbasis budaya, sesuai visi Pemprov Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Untuk itu diberikan kepastian dan landasan hukum terhadap pelaku usaha dalam melaksanakan tata kelola minuman arak Bali itu,’’ katanya. Melalui Pergub itu Gubernur Bali sudah melakukan pembinaan pengawasan melalui tim terpadu untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, hingga pihak kepolisian dan bea cukai terhadap penyelenggaraan tata kelola minuman arak. ‘’Perlu dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi Perda Kabupaten/Kota dengan Pergub Bali,’’ tandasnya. (kmb35)

Martini Dikremasi di Krematorium Pundukdawa

DIKREMASI - Jenazah Martini saat dikremasi di Krematorium Pundukdawa, Kecamatan Dawan.

almarhum Martini atas segala dedikasi, loyalitas dan ketulusannya berkontribusi membangun Klungkung melalui jalur politik Partai Gerindra. ‘’Kami kehilangan sosok Srikandi. Beliau panutan, sebagai orangtua, seorang ibu. Kami biasa memanggilnya Oma,’’ kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Klungkung Komang Suantara saat ditemui di lokasi kremasi. Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru, menegaskan belum terpikirkan untuk menyiapkan PAW (Pengganti Antar-Waktu). ‘’Jangan dulu bicara pengganti,’’ tegasnya Ni Nyoman Martini meninggal mendadak ketika rombongan DPRD Klungkung melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat. Ia adalah salah satu anggota DPRD Dapil Dawan dari Partai Gerindra. Almarhum duduk sebagai legislator setelah pada pileg memperoleh suara 2.074. Ia memperoleh suara terbanyak kedua setelah A.A. Gde Sayang Suparta sebesar 2.151. (kmb31)

sudah pertengahan November, kata Suastika, tidak ada istilah waktu mepet membahas RAPBD. Sesuai permendagri, ruang waktu yang diberikan membahas RAPBD yakni dua bulan. ‘’Kalau lambat pengajuannya, maka hitungannya tetap dua bulan. Ini kan dokumen rakyat. Tidak boleh dong grasa-grusu. Nanti kualitas APBD-nya tidak bener,’’ kata Suastika. Kalau RAPBD itu diajukan sesuai aturan minggu kedua September, maka akhir November ini paling lambat harus ketok palu. Karena RAPBD Bangli Tahun Anggaran 2021 baru diajukan eksekutif di pertengahan November. Maka menurut Suastika tidak ada masalah kalau pengesahannya dilakukan setelah November. ‘’Yang penting pembahasannya

sesuai prosedur. Harus dibahas secara serius,’’ jelasnya. Politisi PDI-P itu juga menegaskan hajatan Pilkada Bangli saat ini tidak ada mempengaruhi kinerja dewan membahas RAPBD. ‘’Urusan APBD ini kan harus kita kedepankan. Harus seimbang, pilkada iya, APBD juga harus jalan,’’ imbuhnya. Terpisah, Kepala Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Kabupaten Bangli Ketut Riang mengatakan, RAPBD 2021 sudah diajukan ke dewan 11 November lalu. Pihaknya juga sudah melengkapi dengan dokumen KUA-PPAS. Saat ini tinggal menunggu undangan pembahasan dari pihak dewan. Diakuinya pengajuan RAPBD 2021 sedikit terlambat. Alasannya, ada perubahan sistem aplikasi. (kmb40)

Semarapura (Bali Post) Jenazah anggota DPRD Klungkung Ni Nyoman Martini dikremasi di tempat krematorium Pundukdawa, Dawan, Kamis (19/11) kemarin. Kepergian sang legislator itu masih membawa duka mendalam di kalangan keluarga dan rekannya sesama anggota dewan maupun di Fraksi Gerindra. Seluruh keluarga dan rekannya yang hadir di tempat kremasi, mendoakan mendiang Martini agar segala amal ibadahnya

diterima di sisi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Prosesi kremasi itu berlangsung khusyuk. Seluruh keluarga dan rekan yang hadir mengaku sangat kehilangan sosok seorang ibu seperti Martini. Khususnya di kalangan Fraksi Gerindra. Seluruh kader Gerindra mulai Ketua dan anggota Fraksi Gerindra, Ketua DPC Gerindra Klungkung dan jajaran pengurus sampai tingkat desa, memberikan penghormatan terakhir kepada

Dewan Susun Jadwal Bahas RAPBD 2021

Bangli (Bali Post) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2021 sudah diajukan eksekutif pekan lalu. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari pihak dewan, kapan RAPBD itu dibahas. Ketua DPRD Bangli Ketut Suastika dikonfirmasi, Rabu (18/11), mengakui RAPBD 2021 sudah diajukan pihak eksekutif. Mengenai kapan dilakukan pembahasan, pihaknya mengaku masih akan menjadwalkannya. ‘’Besok akan dijadwalkan dalam rapat Bamus (Badan musyawarah) itu,’’ ujarnya. Pembahasannya kemungkinan mulai dilakukan pekan depan. Pihaknya mengaku akan all out membahas Rancangan APBD tersebut. Meski saat ini

Di Ambang Kepunahan

Kunyit Bonbiu Kembali Dibudidayakan Desa Saba Desa Saba berencana membudidayakan kembali kunyit Bonbiu, Desa Adat Bonbiu, Desa Saba, Blahbatuh. Kunyit di kawasan itu sempat banyak dicari-cari di era 1980-an hingga 1990an. Alasannya kunyit di sana memiliki warna kuning yang khas. Kunyit ini juga lebih berkhasiat bila dijadikan jamu dan memiliki rasa lebih kuat saat dimanfaatkan untuk basa gede (racikan bumbu). Namun kini kunyit jenis ini di Desa Adat Bonbiu justru di ambang kepunahan. Bagaimanakah cara efektif membudidayakan kunyit Bonbiu?

PERBEKEL Desa Saba, Ketut Redhana, saat ditemui Kamis (19/11) kemarin mengatakan, di areal persawahan di wilayahnya pada era 1980an, warga Saba memang rata-rata menanam kunyit. Hanya setelah era 90-an banyak berhenti menanam kunyit di areal sawah maupun di halaman rumahnya. Akibatnya, tanaman jenis itu di ambang kepunahan. ‘’Tahun 1980 sampai 1990 masih ada kunyit Bonbiu itu. Tetapi tahun itu sudah mulai berkurang. Kebanyakan beralih menanam tanaman lain,’’ jelasnya. Bedanya kunyit Bonbiu itu dengan kunyit di daerah lain. Mulai aroma, warna dan khasiatnya. Hal itu diperkirakan karena pengaruh tanah dan hawa yang ada di Desa Saba. Sebab, tekstur tanah yang

ada di desa setempat dinilai memengaruhi tumbuhnya kunyit, sehingga dikenal sebagai kunyit Bonbiu. ‘’Dulu kunyitnya sempat dibawa dan ditanam ke daerah lain. Tetapi warna dan aromanya malah berbeda jauh. Jelas dipengaruhi oleh tanah dan hawa,’’ katanya. Pihak Desa Saba saat ini berencana membudidayakan kembali kunyit Bonbiu itu. Hanya saat ini pihaknya masih mencari bibit kunyit yang masih ditanam warga setempat. ‘’Kami berencana membangkitkan kembali kunyit Desa Saba. Soalnya kunyit Bonbiu itu sudah merupakan ikon Desa Saba,’’ tandasnya. Bila jenis kunyit Bonbiu itu sudah ditemukan, pihaknya akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi khususnya jurusan pertananian, untuk meneliti penyebab kunyit Bonbiu itu berbeda dengan kunyit yang ada di tempat lain. ‘’Nanti kami akan lakukan penelitian, apa kira-kira penyebab berbedanya kunyit tersebut,’’ tandasnya. (nik)

DIBONGKAR - Bangunan ini diminta dibongkar oleh Desa Adat Gelgel, karena dibangun di dekat Pura Dalem Digde.

Dibangun Dekat Pura Dalem Digde

Desa Adat Gelgel Putuskan Bongkar Gudang Rongsokan Semarapura (Bali Post) -

Gudang rongsokan itu dibangun di Dekat Pura Dalem Digde. Pura Dalem ini sendiri sudah punya pararem, bahwa tidak boleh membangun di sekitar kawasan Pura Dalem Digde Apenimpug Agung. Kalau dihitung jarak, sekitar 50 meter. Jadi sepanjang kawasan sekitar 50 meter dari Pura Dalem itu tidak boleh ada bangunan. Prajuru pura dikatakan baru tahu ada bangunan tersebut setelah setengah berdiri. Pemilik gudang rongsokan itu sempat ditegur prajuru Pura Dalem, tetapi tetap tidak mau menghentikan pembangunannya. ‘’Akhirnya masalah ini di-

laporkan oleh prajuru Pura Dalem ke desa adat. Jadi, sesuai pararem dan awig-awig di desa adat, jelas tidak diperbolehkan membangun di sana,’’ kata Arimbawa. Pihak desa adat akhirnya memanggil pemilik lahan dan pengontrak lahan. Yang membangun gudang rongsokan di sana ternyata warga dari Karangasem yang mengontrak lahan tersebut. Mereka diberikan penjelasan tidak boleh membangun di dekat pura. Apalagi sampai mengalihfungsikan lahan pertanian, sehingga bangunan itu harus segera dibongkar.

‘’Mereka sempat berdalih telah mengantongi surat dari Dinas PU, mengizinkan mengalihkan fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Setelah kami cek, isinya bukan mengizinkan, melainkan Dinas PU dengan tegas menolak permohonan itu,’’ tegasnya. Jadi, berdasarkan pertimbangan dan fakta-fakta itu, akhirnya desa adat meminta bangunan itu segera dibongkar. Pemiliknya diberikan waktu dua bulan untuk segera membersihkan seluruh barangnya. Kemudian mengembalikan fungsi lahan itu seperti semula. Pihaknya sudah membuat su-

rat perjanjian dengan pengontrak lahan, agar benar-benar membersihkan seluruh barangnya dalam waktu dua bulan. Tindakan cepat itu harus dilakukan desa adat, agar persoalan semacam ini tidak melebar dan berkepanjangan. Sebab, kalau dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan menimbulkan pelanggaran serupa di wewidangan desa adat. Selain itu, gudang rongsokan yang dibangun di dekat pura menurutnya sangat tidak pas untuk aktivitas umat ketika melaksanakan persembahyangan. Arimbawa berharap ke depan pihak-pihak yang akan membangun, bisa berkoordinasi lebih dulu ke desa adat. Sehingga menerima penjelasan lebih dulu tentang pararem atau awig-awig di desa adat itu sebelum melakukan pembangunan. (kmb31)

Bangli (Bali Post) Polres Bangli kembali melakukan tes swab terhadap puluhan anggotanya, Kamis (19/11) kemarin. Tes swab gelombang kedua ini diikuti 54 personel. Tujuan diadakan tes swab untuk mendukung program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tes swab dilaksanakan Polres bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bangli. Tes diadakan di lobi Polres Bangli. Anggota Polres yang semestinya ikut dalam tes swab gelombang ini sebanyak 60 orang. Namun

yang hadir hanya 54 orang. Sebelum memasuki lobi, anggota diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, cek suhu tubuh dan jaga jarak menunggu giliran tes. Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, kegiatan tes swab di Polres Bangli ini dilaksanakan untuk kedua kalinya. Pertama dihelat Selasa (3/11) lalu. Pada gelombang pertama, jumlah personel yang dilibatkan 53 orang. Hasilnya seluruhnya negatif. Dia menyebutkan dari 589 personel yang rencana dites swab, hingga saat ini baru 107 yang melaksanakan tes swab itu, sedangkan 482 orang personel lainnya belum dites. Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan, salah satu tujuan diadakan tes swab itu, men-

dukung program pemerintah 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tes swab terhadap personel lainnya akan dilaksanakan menyusul.

‘’Polres Bangli bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli akan melakukan tes bergelombang. Yang belum dites agar bisa menyusul,’’ kata Agung Dhana. (kmb40)

Desa Adat Gelgel, Kecamatan Klungkung tegas menjalankan awig-awig. Bangunan yang menyalahi aturan, karena dibangun di dekat pura, apalagi sampai melakukan alih fungsi lahan pertanian. Akhirnya bangunan itu diputuskan dibongkar. Bendesa Adat Gelgel, Putu Arimbawa, Kamis (19/11) kemarin mengatakan pihaknya memberikan waktu dua bulan kepada pemilik gudang rongsokan untuk membersihkan seluruh barangnya dari lokasi tersebut.

54 Personel Polres Dites Swab

Bali Post/ist

DITES SWAB - Personel Polres Bangli dites swab.


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Karangasem Raih Penghargaan WTP Kelima Kali Berturut-turut

PENGHARGAAN - Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta saat menerima penghargaan WTP yang kelima kalinya secara berturut-turut dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kakanwil DJPb) Bali Tri Budhianto, Kamis (19/11) kemarin.

PRESTASI tingkat Nasional kembali ditorehkan Kabupaten Karangasem. Pemkab Karangasem mampu meraih prestasi membanggakan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Bahkan prestasi itu direbut untuk kelima kalinya berturut-turut. WTP adalah penghargaan bergengsi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Penghargaan itu diserahkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kakanwil DJPb) Bali Tri Budhianto kepada Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta, Kamis (19/11) kemarin. Tri Budhianto mengatakan, penghargaan ini merupakan ben-

tuk apresiasi pemerintah RI kepada pemda yang berhasil mempertahankan predikat WTP berturutturut. Hal ini sekaligus membuktikan kepada masyarakat bahwa pengelolaan keuangan di daerah yang menerima penghargaan sudah berjalan dengan baik. ‘’Saya ucapkan selamat kepada Kabupaten Karangasem, sebab kembali mampu meraih WTP yang kelima kalinya secara berturutturut. Ini merupakan prestasi sangat luar biasa. Dengan capaian ini mencerminkan kalau Pemerintah Kabupaten Karangasem mampu menjalankan keuangan dengan baik sesuai aturan dan akuntansi

pemerintah. Dengan prestasi ini kami berharap Karangasem mampu mendorong pembangunan di wilayahnya dengan lebih baik lagi ke depannya,’’ ucapnya. Kendati mampu meraih WTP, jelas Tri Budhianto, namun masih ada catatan-catatan yang meski dibenahi ke depannya. Catatan ini diharapkan segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem. ‘’Kita ingin PR ini segera diperbaiki, sehingga ke depannya tidak ada lagi catatan-catatan tersebut,’’ harapnya. Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta mengatakan pihaknya merasa bangga atas prestasi dan

penghargaan WTP yang kelima kalinya secara berturut-turut ini. Prestasi dalam anugerah penghargaan bisa terwujud tidak terlepas dari upaya dan kerja keras semua OPD di lingkungan Pemkab Karangasem. ‘’Namun kita jangan larut dalam euforia ini. Masih banyak yang perlu kita kerjakan agar lebih baik. Terutama membenahi catatancatatan yang disampaikan. Selain itu ke depannya kita berupaya melayani masyarakat, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lainnya,’’ harap Sekda Ketut Sedana Merta. (ad292)

Gedung SD 7 Tianyar Barat Ambruk Disdikpora Prioritaskan Rehabilitasi 2021 Amlapura (Bali Post) -

Gedung SDN 7 Tianyar Barat kondisinya memprihatinkan pasca-ambruk Agustus lalu akibat bangunan termakan usia. Untuk perbaikan atau rehab gedung tersebut rencananya dilakukan 2021. Bahkan, rehabilitasinya masuk skala prioritas Disdikpora Karangasem. Berdasarkan pantauan di sekolah itu kemarin, gudang yang lokasinya di sebelah barat, atapnya malah sudah runtuh. Bangunan itu kini tinggal menyisakan dinding saja. Sedangkan tiga ruang belajar untuk kelas II, III dan IV di sebelahnya hanya mengalami rusak di bagian plafon. Kayu bagian atas mulai keropos akibat termakan usia. Kepala SD Negeri 7 Tianyar Barat Ni Made Ristiani mengatakan, bangunan gedung ambruk sekitar bulan Agustus lalu. Menurutnya, bangunan itu ambruk karena

sudah termakan usia. Pihak sekolah tidak tahu pasti kejadian itu. Pasalnya, ia mendapati gedung itu memang sudah ambruk. ‘’Kami sangat bersyukur, saat kejadian tidak ada siswa,’’ ucapnya. Ristiani mengatakan, pasca-ambruknya gedung itu, pihaknya telah melapor dan mengajukan permohonan untuk rehab dan kini masih diproses di Disdikpora Karangasem. Bahkan, sebelum ambruk pihak sekolah telah menyampaikan kondisi bangunan itu. ‘’Saat kejadian,

kita kembali ajukan proposal rehab untuk empat ruangan itu. Semoga nantinya dapat ditindaklanjuti,’’ harapnya. Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikpora Karangasem Nyoman Merta mengakui kalau pihaknya telah menerima proposal rehab yang diajukan SD Negeri 7 Tianyar Barat itu. ‘’Untuk rehab, SDN 7 Tianyar Barat jadi prioritas tahun 2021 mendatang. Kerusakannya memang tergolong berat. Anggaran yang diplot untuk rehabilitasi itu sekitar Rp 200 juta,’’ jelasnya. (kmb41)

Terkait Tes Swab Mandiri

Karangasem Tunggu Bantuan Alat PCR Pusat

Amlapura (Bali Post) Pemerintah Kabupaten Karangasem berencana melakukan pemeriksaan sampel swab test secara mandiri. Hanya hingga kini belum bisa dilakukan. Alasannya, masih menunggu bantuan alat PCR (polymerase chain reaction) dari pemerintah pusat. Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta mengungkapkan hal itu, Kamis (19/11) kemarin. Menurutnya, Karangasem memang berencana melakukan pemeriksaan sampel swab test secara mandiri. Hanya pihaknya masih menunggu alat PCR yang

Bali Post/kmb41

I Ketut Sedana Merta

dijanjikan pemerintah pusat. ‘’Kita sudah bersurat agar alat PCR itu segera dikirimkan. Semoga alat PCR itu bisa cepat datang,’’ harap Sekda. Untuk dapat sampel swab

test secara sendiri itu, kata Sedana Merta, pihaknya telah menyiapkan laboratorium di RSUD Karangasem termasuk 12 petugas sudah dilatih bertahap di RS Bali Mandara, Denpasar terkait hal itu. ‘’Alat PCR itu juga butuh alat penunjang. Bila nantinya PCR itu diberikan untuk Karangasem, kami akan alokasikan anggarannya memakai dana Belanja Tak Terduga (BTT),’’ jelasnya. Walau ada alat PCR, tes itu dikatakan akan dilakukan secara selektif. Karena itu perlu siapa diprioritaskan lebih dulu. Tidak sembarangan tes karena keterbatasan alat itu. ‘’Sampel tes swab selama ini kita kirim ke Denpasar. Kalau sudah ada (PCR), maka kita bisa uji secara mandiri. Malah hasilnya bisa keluar lebih cepat,’’ tegas Sedana Merta. (kmb41)

Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Buleleng Usulkan RSP Giri Emas Menjadi Tipe D Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan saat ini statusnya masih setara puskesmas. Setelah lama menyandang predikat itu, sekarang Buleleng mengusulkan RSP kedua di Bali Utara itu ‘’naik kelas’’ menjadi rumah sakit tife D, sehingga bisa meningkatkan jenis pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya RSP itu dapat menerima pasien rujukan dan mengelola pendapatan sendiri. Bagaimanakah peluang RSP Giri Emas itu apakah bisa naik jadi RS Tipe D? SEKRETARIS Daerah (Sekda) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., Rabu (18/11) mengatakan, status RSP Giri Emas saat ini masih menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Posisi FKTP itu masih setara dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Untuk meningkatkan status rumah sakit itu, harus dilakukan secara berjenjang. Proses usulan RSP Giri Emas agar menjadi rumah sakit tipe D, masih menunggu sampai RSP itu dihentikan sebagai rumah sakit rujukan

pasien terkonfirmasi Covid-19. Setelah tidak menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19, maka baru bisa diusulkan lagi menjadi rumah sakit tipe D. ‘’Semua ada makanisme dan tingkatannya. Tidak bisa dari FKTP langsung ke tipe C. Tetapi setelah tipe D berjalan, segala fasilitas tercukupi, baru kemudian bisa diajukan lagi menjadi tipe C,’’ katanya. Selain RSP Giri Emas, Buleleng juga membuka RSP Tangguwisia, Kecamatan Seririt. Hanya, RSP itu tidak lagi diusulkan karena sudah ter-

akreditasi sebagai rumah sakit tipe D. Bahkan, sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga RSP Tangguwisia itu sudah bisa mengelola keuangannya sendiri. Ini seperti pengelolaan parkir, kantin, dan beberapa sektor lain. ‘’Itu membantu mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD),’’ jelasnya. Sementara sistem pembayaran kapitasi adalah sistem pembayaran yang berlaku di fasilitas kesehatan (faskes) pertama, terutama pelayanan rawat jalan bekerja sama dengan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Itu didasarkan jumlah peserta yang terdaftar di faskes itu dikalikan dengan besaran kapitasi setiap jiwa. ‘’Sekarang masih status FKTP, maka masih memakai sistem kapitasi. Hasil analisanya sudah diterima, dan akan diajukan, sehingga dituangkan surat keputusan (SK) sebagai rumah sakit tipe D,’’ tegasnya. (mud)

Bali Post/mud

RS TIPE D - Buleleng mengusulkan RSP Giri Emas Kecamatan Sawan ‘’naik kelas’’ menjadi rumah sakit tipe D.

Bali Post/kmb41

MEMPRIHATINKAN - Gedung SDN 7 Tianyar Barat kondisinya memprihatinkan pasca-ambruk Agustus lalu akibat bangunan itu termakan usia. Rencana rehabilitasi gedung itu diprioritaskan tahun 2021 mendatang.


Jumat Kliwon, 20 November 2020

Ribuan Tanaman ’’Banten’’ dan Usada Sinergitas Antara Pemerintah dan Masyarakat Ditanam di Kawasan Besakih Denpasar (Bali Post) Sebanyak 2.028 tanaman atau pohon yang terdiri dari 1.719 pohon yang tergolong tanaman upacara dan 309 pohon yang tergolong sebagai tanaman usada ditanam di Kawasan Besakih. Dari 2.028 pohon tersebut terdiri dari 226 jenis tanaman. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi B a li I .B . W isnua rd ha na mengatakan hal itu, Kamis (19/11) kemarin. Ia mengatakan, tanaman bahan upakara dan usada itu ditanam di taman yang dibangun pada lahan aset Pemprov Bali seluas 2 haktar. Pekerjaan penanaman

dimulai sejak awal tahun 2020 dengan melibatkan desa adat setempat yang pendanaannya bersumber dari APBD Provinsi Bali. Menurut Wisnuardhana, seluruh tanaman yang ditanam tersebut telah dikoordinasikan dan atas rekomendasi Universitas Hindu Indonesia (Unhi) serta saran berbagai pihak terkait. Penanaman ini dalam rangka melestarikan tanaman lokal Bali yang berfungsi sebagai bahan upacara keagamaan umat Hindu dan sebagai tanaman obat (usada) yang telah diterbitkan dalam bentuk Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020

tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali untuk Taman Gumi Banten, Usada dan Penghijauan. ‘’Dalam mengimpelentasikan pelaksanaan Pergub Nomor 29 Tahun 2020, Pemprov Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali telah membangun Taman Gumi Banten dan Usada di Banjar Dinas Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem,’’ ujarnya. Dengan telah dibangunnya kebun itu, Wisnuardhana berharap masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh tanaman yang dibutuhkan yang keberadaannya sudah semakin langka. ‘’Tujuan

dibangunnya kebun taman gumi banten dan usada juga untuk pelestarian berbagai tanaman lokal Bali yang sangat bermanfaat yang ada di sekitar kita,’’ ujarnya. Ia berharap koleksi tanaman banten dan usada dapat terus ditambah dengan menginventarisasi keberadaannya di lapangan. Selain itu, peran masyarakat dan desa adat dalam mengembangkan taman gumi banten dan usada dengan memanfaatkan lahan-lahan pelaba pura dan atau lahan milik desa adat di masing-masing wilayah sangat diperlukan agar jumlah dan jenis tanamannya terus dapat diperbanyak. (kmb42)

Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 Makanya, ia meminta kepada semua pemimpin di daerah untuk melakukan pencegahan, mengingatkan agar apa yang terjadi di Jakarta minggu lalu tidak terulang di tempat lain. ‘’Apabila massa sudah berkumpul dan dibubarkan, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasti jatuh korban. Makanya

harus tegas sejak awal, agar kerumunan yang melanggar protokol kesehatan tidak terjadi. Ingat, Covid ini nyata, bukan konspirasi. Yang meninggal di Indonesia sudah lebih 15 ribu orang, dan dunia lebih 1,5 juta jiwa,’’ kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini mengingatkan. Doni Monardo berjanji akan menelepon satu per satu semua gubernur, Pang-

dam dan Kapolda di seluruh Indonesia untuk mengingatkan agar benar-benar menjalankan larangan kerumunan massa. ‘’Jika para pemimpin di daerah tegas menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan maka kita sudah melindungi rakyat kita,’’ ujarnya. Menurut Doni Monardo, percepatan penanganan membutuhkan peran serta semua pihak. Tanpa dukun-

gan kolektif dari masyarakat, rantai penyebaran Covid-19 akan terus terjadi. Menghindari kerumunan, salah satunya, menjadi langkah yang nyata untuk memutus rantai penyebaran tersebut. ‘’Upaya bersama dalam perubahan perilaku dibutuhkan dalam adaptasi masa pandemi ini. Salus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,’’ tegasnya. (kmb13)

Kedepankan Prinsip-prinsip ”Entrepreneur” Terlebih, kedua kebijakan sama-sama strategis. Di satu sisi, masyarakat mendapat keringanan berupa relaksasi pajak. Di sisi lain, Pemprov Bali juga mendapatkan pendapatan asli daerah. ‘’Saya perlu informasikan, kebijakan pembebasan administrasi pokok BBNKB-2 baru pertama kali dilakukan di Bali, sehingga bagi masyarakat yang selama ini menguasai kendaraan, punya kesempatan sekarang untuk (ganti - red) kepemilikannya gratis,’’ paparnya. Lantaran baru pertama

kali dan kemungkinan akan jarang terjadi, Santha meminta masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan yang tertuang dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020 ini dengan sebaik-baiknya. Kendati, Gubernur dan Pemprov Bali pasti akan terus mencari yang terbaik bagi masyarakat wajib pajak seiring dengan perkembangan pandemi Covid-19. Di Bapenda sendiri, pihaknya sudah mengubah tagline menjadi ‘’Entrepreneur Government’’. Dalam hal ini, prinsip-prinsip entrepreneur dikedepankan di bidang pelayanan publik. Antara lain dengan melakukan inovasi

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA

STM/SMP untuk tenaga serabutan domisili Tabanan WA 0818621818

Dcr Waker Lamaran ke Jln.Moh. Yamin No.50 Dps (Timur TVRI)

Sopir SIM A/B domisili TabananDenpasar.Lam WA 081805628430

B.BP.001.11.20.0000294

SPG Toko Sembako Bali Mart. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28, WA: 081 805631821

G.01

Sopir SIM B1 Canvas sembako. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA: 081805631821

G.02

Kasir SMEA/Diploma Akuntansi. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA:081805631821 G.03

Tenaga Serabutan SMP, SIM C dan SIM A. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar. Hub.WA:081805631821 G.04

SERVICE

RUPA-RUPA

pelayanan dan memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya, melakukan pelayanan samsat sampai ke rumahrumah tinggal masyarakat yang disebut dengan Samsat Kerthi. ‘’Sebentar lagi, kami juga akan mengeluarkan inovasi terbaru. Kemudian pelayanan di kantor-kantor samsat telah menerapkan SOP dan protokol kesehatan Covid-19,’’ terangnya. Santha menambahkan, penerapan SOP dan protokol kesehatan di Kantor Samsat tidak lepas untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak. Di sisi

KEHILANGAN G.05

G.06

Waker untuk tenaga jaga malam domisili sekitar Tuban Hub.WA:0818 0562 8430

G.07

PROPERTY DICARI TANAH

Cari Tanah lok.Jimbaran, Uluwatu Hub:081227478010

B.BP.004.11.20.0000298

JASA Terima les Privat u/Anak TK/SD Hubungi:081353267585

B.BP.001.11.20.0000293

Hilang BPKB No.I06621846-O DK 1041 KL An.I Kadek Suantara

B.BP.004.11.20.0000289

Hlg BPKB Opel Montera 2002, DK1507 OM, an: PT.Jamu JamuInternasional, Jl.D.Tamblingan 116 Sanur Dps. No BPKB: C 1970561. Yang menemukan Hub : Feny M:0818 3536 27 - Gilang M:0812 1373 53830

B.BP.004.11.20.0000295

Hlg BPKB DK 1766 GL No.J.02674 467 O An.Ketut Puspariani

B.BP.004.11.20.0000288

Hlg BPKB DK 804 JH No.4515015-7 An. Nengah Surjadi B.BP.004.11.20.0000287

Hlg SHM No.9977 a/n:Hengkiawan Latidjan 150m2 Kerobokan-Kuta B.BP.001.11.20.0000248

lain, pihaknya juga sangat berharap seluruh masyarakat wajib pajak itu sehat, berbahagia dan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. SOP yang dilakukan antara lain menyiapkan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer, memeriksa suhu tubuh masyarakat yang datang, serta melakukan jaga jarak. Bagi masyarakat yang datang tentu diminta untuk mencuci tangan dan memakai masker. ‘’Kalau tidak memakai masker karena lupa, kami berikan masker gratis. Tapi, jangan sampai ke Kantor Samsat cari masker saja,’’ selorohnya. (kmb32)

‘’Sekarang ini kami di Bapenda tetap melaksanakan protokol kesehatan. Sebelum masuk ke dalam ruangan Bapenda wajib cuci tangan, ukur subu badan, memakai hand sanitizer serta tetap jaga jarak dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,’’ katanya. Sutama menambahkan, saat ini Pemkab Badung ten-

gah berupaya keras untuk membebaskan diri dari penyebaran virus Corona. Untuk itu, sinergitas antara pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan. ‘’Penerapan prokes berlaku untuk semua, baik masyarakat yang memohon pelayanan maupun karyawan yang melayani masyarakat,’’ tegasnya. Selama pandemi, kata Sutama, kunjungan ke Bapenda Badung mengalami penurunan lantaran pelayanan

juga dilakukan secara on call. Pelayaan BPHTB, urusan piutang pajak, pencicilan piutang juga dilakukan on call. ‘’Kami menunjuk beberapa staf untuk melayani wajib pajak itu. Semua bidang kita berlakukan seperti itu. Dalam rapat internal antarbidang juga menggunakan teleconference,’’ katanya seraya menambahkan, pengaturan tempat duduk di pelayanan juga menerapkan social distancing dengan jarak duduk 1,5 meter. (par)

‘’Seperti pembangunan stadion. Memang tidak berimplikasi kepada PAD, namun meningkatkan PDRB karena masyarakat akan merasakan efeknya seperti dagang-dagang akan bergeliat karena penonton yang berbelanja meningkat. Itu yang kita maksud peningkatan PDRB. Begitu pula pembangunan atau renovasi rumah sakit yang berujung pada kesejahteraan masyarakat,’’ katanya. Menurut Bupati dua periode ini, dalam perencanaan pembangunan di Buleleng, eko-

sistem ekonomi sangat diperhatikan. Ekosistem yang baik akan memberikan multiplier effect terhadap perkenomomian di Kabupaten Buleleng. Ekosistem yang dimaksud adalah perhitungan berapa jumlah investasi yang masuk dan uang yang masuk atau beredar untuk masyarakat. ‘’Itu yang akan kita lakukan dengan pinjaman PEN ini, karena pinjaman PEN ini untuk belanja modal. Pembangunan di bidang infrastruktur. Bukan untuk bantuan sosial kepada masyarakat. Bantuan sosial sudah memiliki porsinya sendiri,’’ tegasnya. Sementara itu, Sekretaris

Daerah (Sekda) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. menyebutkan, Buleleng masih menunggu kesempatan untuk melakukan pemaparan mengenai usulan pinjaman PEN ini di depan pemerintah pusat. Surat-surat pun telah dikirim semua termasuk surat Bupati Buleleng tentang pelampauan batas defisit dan surat lainnya. Ini semua membutuhkan jawaban dari pemerintah pusat. ‘’Kita berharap bisa bulan ini, sehingga begitu APBD 2021 ketok palu, kita sudah tahu berapa dana PEN yang kita masukkan ke APBD,’’ katanya. (ad300)

Khususnya kebijakan yang telah dilakukan Gubernur Bali di masa pandemi Covid-19. Sejak virus Corona melanda Bali dan dinyatakan sebagai pandemi pada Maret 2020, sistem pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi diubah dari tatap muka ke sistem daring (online). Tidak hanya itu, dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan dari sisi pendapatan sekolah ataupun perguruan tinggi, terutama sekolah dan perguruan tinggi swasta. Diakuinya, pendapatan sekolah/perguruan tinggi swasta mengalami penurunan. Sebab, kebanyakan orangtua siswa maupun mahasiswa kehilangan pekerjaan, sehingga tidak mampu membayar uang SPP anak-anaknya. Namun berkat kebijakan Gubernur Bali dengan memberikan bantuan sosial tunai

(BST) kepada siswa/mahasiswa yang orangtuanya terdampak pandemi Covid-19, pendapatan sekolah/perguruan tinggi swasta tidak terlalu menurun. BST yang diberikan berupa subsidi biaya SPP untuk siswa di 488 sekolah swasta dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB, serta subsidi biaya kuliah semester untuk mahasiswa di 34 PTN/PTS se-Bali. Selain itu, Pemprov Bali juga telah memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) setiap tahunnya. ‘’Bantuan yang diberikan Gubernur Bali ini sudah cukup. Namun kalau Bapak Gubernur berkenan menambah jumlah bantuan yang diberikan, kami di lapangan sangat bersyukur. Kami berharap banyak terkait kemudahan-kemudahan yang bisa diberikan oleh Gubernur, terutama dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran daring ini, yakni berkaitan dengan kuota internet. Meski-

pun kuota internet telah diberikan oleh pemerintah pusat,’’ ujar Ketua YPLP Kabupaten PGRI Badung, Kamis (19/11) kemarin. Putra Wijaya berharap ada bantuan dana pendamping daerah yang bisa diberikan kepada sekolah-sekolah untuk memenuhi pembelian kuota internet kepada siswa, mahasiswa, guru maupun dosen. Sebab, belum diketahui secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Sehingga sekolah maupun perguruan tinggi bisa melaksanakan sistem pembelajaran daring secara berkesinambungan. Apalagi, antara kesehatan dan pendidikan sama-sama pentingnya yang tidak bisa diabaikan. ‘’Selain memprioritaskan sektor kesehatan, sektor pendidikan juga harus tetap jalan di tengah pandemi Covid-19. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19,’’ tegasnya. (kmb32/win)

Ekosistem Ekonomi Sangat Diperhatikan

Kesehatan dan Pendidikan Sama Penting


jumat kliwon, 20 november 2020

OPINI

Kesenian Bali Gagap dan Gegap di Dunia Maya Oleh Kadek Suartaya AKTIVITA S k e h i d u p a n b e r b a s i s teknologi digital itu semakin beranekaragam. Bukan hanya latah atau bukan pula sekadar embel-embel, namun geliat masyarakat di dunia maya itu menjadi kenyataan yang mewabah dan meluas dalam berbagai bidang. Peristiwa dan kegiatan daring (dalam jaringan) internet kini jadi solusi. Bidang pendidikan formal yang harus menerapkan physical distancing dan social distancing menggunakan celah virtual via perangkat komputer dan HP. Uniknya yang namanya seremonial ritual sakral pun dapat terselenggara secara daring. Virtualisasi, belakangan, bukan hanya mencuat viral namun dengan cepat menjadi keseharian kita. Walau banyak pula yang gagap dengan disrupsi budaya ini. Bidang seni dan insani senimannya termasuk gagap dengan dinamika peradaban maya ini. Dialektika kultural ini juga tampak pada kehidupan kesenian di tengah masyarakat Bali. Sebelum berbicara mengenai seni virtual, ada baiknya kita melihat dampak akut dari malapetaka Covid-19 terhadap denyut seni budaya masyarakat pulau ini. Sejak wabah itu semakin garang, mereka, para pelaku seni terjengkang. Ritual agama Hindu yang senantiasa disertai dengan persembahan seni menyunat peran senimannya, sebab prosesi keagamaan diminimalisir. Kehikmatan tatabuhan gamelan senyap dan alunan kidung suci terkunci. Lengang hening para wanita penari Rejang tak kuasa menunjukkan ketulusan persembahannya. Aneka teater dan tarian balih-balihan yang lazim hadir sumringah, tersipu gundah. Kegundahan nan pasrah juga kentara pada ruang ekspresi berkesenian di kancah profan presentasi estetik. Forum Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai ajang unjuk seni yang sejak 40 tahun terakhir ini menjadi kebanggaan masyarakat Bali, tahun 2020 tidak diselenggarakan. Tak terselenggaranya pesta seni yang biasanya bergulir selama sebulan pada Juni-Juli, sungguh bagaikan petir di siang bolong bagi para pegiat seni yang semuanya telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri sarat gairah. Demikian pula dengan masyarakat Bali pada umumnya, khususnya masyarakat penonton, kehilangan kesempatan untuk menyaksikan dan menyimak puspa ragam kesenian di Taman Budaya Bali. Kesenian turistik juga tercekik. Sepinya Bali dari kunjungan wisatawan mengistirahatkan mereka, para pegiat seni, beratraksi di panggung-panggung hotel, restoran, dan arena khusus yang tersebar di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Barong di Desa Batubulan tak rutin lagi menunjukkan ketangkasannya melainkan diam membisu di pojok ruang. Stage tari Cak Ramayana di pelataran Uluwatu kini hanya dikuasai liukan desiran angin laut. Gemulai tari Legong di halaman Puri Ubud tak ada yang menun-

jukkan senyumnya lagi, namun cemberut lunglai menanggalkan busana mewahnya. Juga, tak tampak permainan api lagi pada atraksi Sanghyang Jaran di Desa Bona, Blahbatuh. Para pegiat seni turistik Bali menimang-nimang nestapa dari deraan pandemi untuk segera beralih profesi. Kemampuan beradaptasi telah ditunjukkan seniman dan masyarakat Bali pada umumnya. Ruang berkesenian yang digelontor Pemerintah Provinsi Bali di tengah pandemi yaitu Festival Seni Bali Jani (FSBJ) pada 31 Oktober hingga 7 November ini, merupakan representasi adaptif seniman, masyarakat, dan pemerintah kita. Festival yang dirancang secara virtual ini adalah bentuk tanggapan yang adaptif, optimistis dan kompromistis dalam menghadapi situasi serba sigap menerapkan protokol kesehatan. Dalam FSBJ yang diselenggarakan untuk tahun ke-2 tersebut, para pegiat seni mesti beralih media, dari media langsung ke ruang maya. Tentu alih media ini menjadi panggung berkesenian yang baru bagi sebagian besar seniman kita. Akan tetapi sejarah membuktikan, alih media dengan memanfaatkan laju teknologi, sejatinya telah beradaptasi dengan kesenian dan seniman Bali sejak dulu. Dinamika kehidupan berbasis teknologi digital kini telah integral dengan keseharian kita. Seni virtual adalah sebuah denyut yang sedang berpluktuasi di tengah pandemi Corona sekarang dan kemungkinan menjadi sebuah idiom estetika yang berlanjut di kemudian hari. Tentu saja dengan basis teknologi digital dalam kreativitas seni virtual tidak sesederhana pemanfaatan pengeras suara dan lampu listrik. Diperlukan keakraban dengan sejumlah perangkat keras dan lunak yang terus menunjukkan progres nan dinamis. Walau terasa kompleks, tampak para pegiat seni di Bali tak begitu tampak gagap, terutama pegiat seni kalangan muda. Mereka, di antaranya malahan mampu mencuat meraih peringkat atas dalam berbagai lomba seni virtual di forum nasional. Prospek kemampuan alih media ini juga cukup memberikan harapan dalam pagelaran dan festival seni virtual yang berlangsung belakangan di Bali, baik yang digelar oleh kalangan swasta maupun oleh Pemprov Bali. Tengoklah, lomba-lomba seni virtual yang digelar oleh sanggar dan kampus-kampus dalam bidang seni tari, karawitan, baca puisi dan sebagainya, berlangsung sporadis di dunia maya dengan sarat gegap. Demikian pula dengan gelar seni virtual yang difasilitasi Disbud Provisi Bali mampu menunjukkan sebuah fleksibelitas dalam jagat kreatif, beradaptasi beralih media teknologi kekinian. Penulis adalah pemerhati seni budaya, dosen ISI Denpasar

Desa Adat Kota Tabanan Awasi Ketat Kegiatan Agama KLASTER keluarga belakangan ini mendominasi tambahan angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tabanan. Apalagi di bulan November ini, bagi umat Hindu adalah hari baik untuk menggelar upacara pernikahan. Tidak mau terjadi klaster kegiatan upacara adat, Desa Adat Kota Tabanan sebagai salah satu desa adat terluas nomor dua di Kabupaten Tabanan setelah Desa Adat Bedha terus gencar melakukan pengawasan terkait dengan pelaksanaan kegiatan upacara adat maupun agama.

J

ika ditemukan melanggar, Satgas Gotong Royong di desa adat tidak segan-segan memberikan pembinaan ataupun teguran. Ini dilakukan untuk bisa tetap menjaga wewidangan desa adat bebas dari penyebaran Covid-19 di tengah upaya menguatkan keberadaan desa adat sesuai dengan program ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Bendesa Adat Tabanan I Gusti Gede Ngurah Siwa Genta, Kamis (19/11) kemarin mengatakan, meski untuk kegiatan pendisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan telah diambil alih Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten, namun Satgas Gotong Royong di masing-masing desa adat ataupun banjar masih memiliki kewenangan mengawasi prokes setiap kegiatan upacara adat dan agama. Artinya, jika ada warga yang hendak melaksanakan kegiatan upacara agama ataupun upacara adat harus melaporkan ke Satgas Gotong Royong terlebih dahulu untuk nantinya bisa diberikan arahan terkait dengan protokol kesehatan yang meski menjadi

prioritas. ‘’Jangan sampai, kegiatan adat atau agama justru nantinya jadi klaster baru. Dan ini sangat kami awasi sekali mengingat Desa Adat Kota Tabanan penduduknya heterogen,’’ terangnya. Misalnya saja, untuk iringiringan penjemput pengantin dari luar daerah hanya diperbolehkan sebanyak 25 orang saja. ‘’Ada yang sempat nyeletuk kalau Desa Adat Kota Tabanan sangat ketat. Tentu saja harus ketat karena penduduk kami heterogen,’’ ucapnya. Selain itu, upaya untuk meminimalisir adanya klaster keluarga, Ngurah Siwa Genta hampir tiap hari memutar

’’Jangan sampai kegiatan adat atau agama justru nantinya jadi klaster baru. Dan ini sangat kami awasi sekali mengingat Desa Adat Kota Tabanan penduduknya heterogen.’’ I Gusti Gede Ngurah Siwa Genta

Eliminir Penyebaran, Rancang Program Zona Hijau Covid-19

Denpasar (Bali Post) Menjelang akhir jabatannya sebagai Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose menyatakan tidak gampang dan tidak tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Namun berbagai upaya dilakukan untuk mengeliminir penyebaran virus ini, termasuk dilaksanakannya program Zona Hijau Covid-19 di Bali. ‘’Bulan depan akan diupayakan dilaksa-

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

naakan program Green Zone (Zona Hijau) di Bali, di mana ada daerah yang tidak terkontaminasi (Covid-19) secara security, kesehatan, baik personel, lingkungan dan sebagainya. Akan digalakkan. Sekarang dalam tahap persiapan. Ini merupakan tangggung jawab kita untuk mendukung perekonomian nasional, khususnya di Bali yang sangat berdampak,’’ tegas Kapolda Irjen Golose, Kamis (19/11) kemarin. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan, kata Kapolda, mudah-mudahan bisa melewati pandemi yang sangat menyita perhatian. Kepolisian bersama instansi terkait bergerak bersama dalam Operasi Yustisi pendisiplinan masyarakat agar menjaga jarak, menghindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan dan kegiatan lain yang mendukung upaya mencegah serta mengeliminir Covid-19. ‘’Kita tahu bersama data statistik secara nasional

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588

Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose

Masyarakat merespons positif kebijakan pemutihan dan pembebasan pokok BBNKB-2.

*** Bupati Putu Agus Suradnyana optimis pinjaman PEN tingkatkan kesejahteraan masyarakat. - Jangan sampai rakyat pasrah. *** Kepala daerah diminta larang semua kegiatan pengumpulan massa. - Cukup klarifikasi jika melanggar.

masih ada 17 persen (masyarakat) yang tidak percaya adanya pandemi ini. Ini jadi tugas kita bersama secara nasional, karena 17 persen ini cukup banyak. Parahnya lagi lebih dari 20 persen masyarakat Bali tidak percaya pandemi. Itu tugas kami dan tenaga bidang kesehatan untuk meyakinkan rakyat, sehingga bisa mengurangi potensi hilangnya nyawa di pulau yang kita cintai ini,’’ ujarnya. Negara-negara lain bisa melakukan pencegahan virus ini, terutama pulau-pulau kecil. ‘’Kenapa di Bali tidak bisa? Ini tantangan. Saya mengajak mari bersama-sama kita meyakinkan rakyat Bali (disiplin prokes), tentunya dengan social distancing. Ini perlu,’’ ucap jenderal bintang dua asal Manado, Sulawesi Utara ini. Menurutnya, tidak semua masyarakat melek teknologi. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi prokes secara konvensional. Jadi PR kita bersama yang harus dilakukan untuk melindungi Pulau Dewata ini. Posisi Bali sudah turun dari 11 menjadi 10 persen dan itu masih di atas rata-rata nasional. Oleh sebab itu diperlukan kerja sama menekannya, sehingga timbul kepercayaan wisatawan untuk datang ke Bali. Yakinkan pandemi ini

sangat berbahaya dan bisa menimpa lapisan sosial siapa pun yang ada di muka bumi ini. Tidak gampang dan ini pekerjaan sangat berat. ‘’Saya biasa melaksanakan pekerjaan extraordinary melawan kejahatan, tetapi melawan Covid-19 ini tidak gampang karena tidak pernah tahu orang duduk di sebelahmu, berada di sebelahmu, mau istri, suami, anak, bapak dan sebagainya adalah musuh, dalam artian untuk penyebaran virus ini. Apalagi yang berisiko paling besar adalah yang bertugas bidang kesehatan,’’ tandasnya. Golose mengucapkan terima kasih kepada Unud, khususnya Fakultas Kedokteran, yang sangat membantu Polda Bali. ‘’Bukan hanya bidang pencegahan, tapi juga mengobati saya dan keluarga. Saya sudah merasa seperti orang Bali daripada Manado. Tapi itulah yang saya rasakan. Saya menghadapi banyak sekali problema, mulai dari Bom Bali 1 saat pangkat kompol, Bom Bali 2 pangkat AKBP, percobaan penyerangan Bali pangkat brigjen. Saat Kapolda pangkat Irjen menghadapi bencana alam. Saya Kapolda paling lama dan banyak dapat Muri,’’ ungkapnya. (kmb36)

Kasus Positif Covid-19 di Bali Lampaui 13 Ribu

POJOK - Cara cerdas mengayomi rakyat.

rekaman terkait dengan pembinaan tentang cara pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Jadi ada rekaman tentang pencegahan penyebaran Covid lewat 3Mnya, ada juga dari istri Gubernur Bali,’’ ucapnya. Seperti diketahui, Desa Adat Kota Tabanan sendiri sebagai sentral Kabupaten Tabanan memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan. Memiliki 24 banjar adat dengan sekitar 4.800 KK, Desa Adat Kota Tabanan memiliki banyak potensi budaya yang belum sepenuhnya bisa digarap maksimal. Padahal di setiap banjar sudah ada banyak sekaa seni, begitupun keberadaan

sanggar-sanggar tari. Namun belum bisa digarap dengan baik. Belum lagi Desa Adat Kota Tabanan memiliki banyak potensi wisata kota, seperti Pasar Tabanan, puri-puri yang ada di Tabanan yang sebenarnya banyak dikunjungi wisatawan. Melihat potensi ini, pihaknya ke depan mencoba akan mengembangkan wisata kota dengan menyinergikan potensi budaya di masing-masing banjar maupun puri, dalam gelaran festival budaya antarbanjar. ‘’Akibat pandemi, untuk sementara konsep pengembangan desa adat tertunda karena masih fokus terhadap penanganan Covid. Mudahmudahan tahun depan bisa dilanjutkan,’’ pungkasnya. (bit)

Denpasar (Bali Post) Kasus positif Covid-19 pada Kamis (19/11) kemarin mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya. Bahkan kumulatif kasus yang ditangani Bali melampaui 13.000 orang. Kabar baiknya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Sementara pasien sembuh juga meningkat. Sayangnya lebih sedikit dari kasus baru. Data Satgas Penanganan Covid-19 Bali menunjukkan terdapat 88 orang dilaporkan terkonfirmasi positif. Kumulatif kasus mencapai 13.005 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah sebanyak 66 orang. Kumulatif kasus sembuh mencapai 11.904 orang (91,53

persen). Korban jiwa tidak dilaporkan. Kumulatif korban jiwa sebanyak 408 orang (3,14 persen). Rinciannya 405 WNI dan 3 WNA. Selain itu terdapat kasus aktif sebanyak 693 orang (5,33 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, Wisma Bima, UPT Nyitdah, dan BPK Pering. Untuk kasus secara nasional, jumlah kasus Covid-19 baru juga mengalami kenaikan jika dibandingkan sehari sebelumnya. Jumlahnya ada di atas 4.700 orang. Kasus baru bertambah 4.798 orang. Total kasus yang ditangani menjadi 483.518 orang. Sementara pasien sembuh dilaporkan lebih sedikit dari tambahan kasus terkonfirmasi. Lebih dari sepekan ini, jumlah harian pasien sembuh lebih sedikit dari tambahan kasus. Jumlahnya tercatat sebanyak 4.265 pasien sembuh. Total ka-

sus sembuh mencapai 406.612 orang (84,1 persen). Sementara kasus meninggal bertambah lebih banyak dari sehari sebelumnya. Tercatat ada 97 kasus meninggal yang dilaporkan, sehingga total-

nya menjadi 15.600 orang (3,2 persen). Saat ini kasus yang masih dalam perawatan sebanyak 15.600 orang (12,7 persen). Untuk suspect sebanyak 63.546 orang. (kmb18)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.