Edisi Selasa 21 Juli 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 303 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

selasa pon, 21 juli 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Kampanye Terbuka Tidak Dilarang

Polres Petakan Lokasi Zona Merah Covid-19

Lima DTW di Tabanan Dibuka

Meski dalam masa pandemi Covid-19, kampanye terbuka terkait pilkada serentak pada 9 Desember 2020 masih diizinkan. Hanya, semua tetap harus mengacu pada protokol kesehatan.

Polres Badung sudah melakukan mapping lokasi-lokasi zona merah di Kabupaten Badung seperti pasar, tempat keramaian, wantilan, objek pariwisata dan lainnya.

Setelah empat bulan ditutup lantaran pandemi Covid-19, akhirnya lima Daerah Tujuan Wisata (DTW) di wilayah Kabupaten Tabanan resmi dibuka untuk kunjungan wisatawan lokal mulai Senin (20/7) kemarin.

DENPASAR | HAL. 2

Operasi Patuh

Pengendara Motor Tanpa Masker Hanya Diingatkan Denpasar (Bali Post) Polri akan menggelar Operasi Patuh 2020 mulai tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus mendatang. Polisi akan menilang pengendara sepeda motor dan mobil yang melakukan pelanggaran lalu lintas, meskipun masih situasi pandemi Covid-19. Bagi pengendara motor tanpa masker tidak ditilang, tetapi sebatas diingatkan. Dikonfirmasi Senin Bali Post/kmb36 (20/7) kemarin, Direktur Kombes Pol. Wisnu Putra Lantas Polda Bali Kombes Pol. Wisnu Putra mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan segala kebutuhan selama operasi tersebut. Jika saat operasi ditemukan pengendara motor tidak mengenakan masker, pihaknya akan mengingatkan agar pakai masker. ‘’Hanya diingatkan kalau ada pengendara motor tidak pakai masker. Tidak ada penilangan pengendara motor tanpa mengenakan masker. Justru, kami akan berikan masker bila stoknya masih ada,’’ ujarnya. Informasi di lapangan, implementasi Operasi Patuh 2020 berpedoman pada pendekatan humanis dan protokol kesehatan (prokes) mengingat masih dalam adaptasi tatanan kehidupan era baru. Selama operasi ini berlangsung mengedepankan tindakan preemtif, persuasif, dan humanis dengan orientasi mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan prokes. Selain itu menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Ada sejumlah pelanggaran disasar di tengah pandemi Covid-19, di antaranya menggunakan handphone saat berkendara, melintas di atas trotoar, melawan arus, mengemudikan kendaraan bermotor melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), tidak memberikan prioritas kepada pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan, melebihi batas kecepatan, tidak menggunakan helm SNI dan balapan di jalan. (kmb36)

BADUNG | HAL. 3

TABANAN | HAL. 4

MEWUJUDKAN SDM PROFESIONAL MENGAWAL DESA ADAT

MENGAWAL Bali memerlukan regulasi yang holistik, komplit dan terukur. Keseimbangan pengawalan alam juga harus sejalan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan berkualitas. Kini harapan kehidupan yang harmonis menguat sejalan dengan diluncurkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penguatan Desa Adat. Gubernur Bali Wayan Koster telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).

’’Pergub Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat akan menjadi rujukan dan regulasi dalam melahirkan SDM profesional dan bertanggung jawab terhadap tata kelola desa adat. Kehadiran pergub ini akan menjadi penguat dalam menjadikan desa adat pilar pengawalan budaya Bali dan sejalan dengan visimisi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.’’ Prof. Dr. I Putu Gelgel, S.H., M.Hum. Wakil Rektor I Unhi Denpasar

OPINI

Paradigma Baru Kesehatan Masyarakat Oleh Made Agus Sugianto, S.KM., M.Kes.

SEHAT merupakan dambaan setiap manusia, karena dalam kondisi yang sehat kita dapat melaksanakan setiap aktivitas tanpa adanya keterbatasan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting. Oleh karena itu, pola hidup sehat yang baik dan benar merupakan cara yang paling ampuh untuk mencegah infeksi dari berbagai macam penyakit. Teori H.L. Blum menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor genetika (keturunan). Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi menjadi faktor utama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu dibutuhkan juga tenaga promosi kesehatan (penyuluhan kesehatan masyarakat), karena perilaku masyarakat memiliki kontribusi sebanyak 30% dalam meningkatkan derajat kesehatan. Namun kenyataannya, regulasi yang ada tidak mendukung ketersediaan tenaga promosi kesehatan di fasilitas kesehatan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan tidak menyebutkan secara eksplisit tenaga promosi kesehatan. Undang-undang tersebut mengelompokan tenaga kesehatan ke dalam: a. tenaga medis; b. tenaga psikologi klinis; c. tenaga keperawatan; d. tenaga kebidanan; e. tenaga kefarmasian; f. tenaga kesehatan masyarakat; g. tenaga kesehatan lingkungan; h. tenaga gizi; i. tenaga keterapian fisik; j. tenaga keteknisian medis; k. tenaga teknik biomedika; l. tenaga kesehatan tradisional; dan m. tenaga kesehatan lain. Uraian di atas menunjukkan bahwa tenaga promosi kesehatan merupakan bagian dari kelompok ‘’tenaga kesehatan lainnya’’. Sebagian besar penduduk Indonesia didominasi oleh kelompok orang sehat. Bambang Sulistomo, Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Kesehatan, memaparkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang sakit hanya sekitar 15–20%, dan yang sehat antara 80–85%. Hal. 7 Penyuluhan Kesehatan

nantinya akan bermuara pada penguatan desa adat yang akan menjadi pengawal jati diri krama Bali. Oleh karena itu, kualitas prajuru dan SDM desa adat dalam menata pemerintahan dan perekonomian desa adat perlu ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan. ‘’Kami di Unhi Denpasar melalui Prodi Hukum Adat di Fakultas Hukum telah dipercaya oleh Gubernur Bali untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada prajuru desa adat,’’ ujar Gelgel, Senin (20/7) kemarin.Gelgel menambahkan, ke depan tata kelola desa adat harus benarbenar dilakukan dengan pendekatan yang jelas, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun manajemen lingkungan. Tata kelola inilah yang ke depan harus diwujudkan agar Bali tetap ajeg. Hal. 7 Desa Adat Pilar Pengawalan

P

ergub yang bertujuan untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan ketenteraman lingkungan, serta perlindungan wilayah dan krama desa adat, krama tamiu dan tamiu secara berkelanjutan ini pun diapresiasi banyak kalangan. Penjabaran atas pergub ini mutlak memerlukan daya dukung SDM yang profesional dan berkualitas. Kalangan akademisi menilai pergub ini sejalan dengan gerakan menuju jadagdhita dan keharmonisan hidup di tanah Bali. Harapan ini sangat terbuka jika kesadaran

Jati Diri Lahirkan Karya Unggul Denpasar (Bali Post) Bali kini memiliki payung hukum yang konkret mengenai penguatan dan pemajuan kebudayaan dengan terbitnya Perda Nomor 4 Tahun 2020. Beberapa isian perda sesungguhnya sudah berjalan, baik dalam bentuk program maupun kegiatan yang diselenggarakan

pemerintah atau inisiatif seluruh krama Bali. Sebut saja Pesta Kesenian Bali (PKB) yang selama ini rutin digelar setiap tahun. ‘’Tetapi oleh perda, banyak unsur yang dikuatkan lagi. Baik itu dari sisi penyelenggaraannya maupun dari sisi konten kegiatan,’’ ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan ‘’Kun’’ Adnyana, Senin (20/7) kemarin. Selain itu, lanjut Kun, ada pula beberapa hal baru yang diatur. Di antaranya Festival Seni Bali Jani, Jantra Tradisi Bali dan Perayaan Budaya Dunia di

Bali (world culture celebration). Terkait implementasinya, sesuai rencana akan dimulai akhir Oktober mendatang lewat kegiatan Festival Seni Bali Jani kedua. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Festival Seni Bali Jani mengombinasikan format pergelaran langsung dengan penonton/undangan terbatas dan karya seni virtual. Termasuk dalam pemilihan lomba-lomba. Anggarannya akan diusulkan pada APBD Perubahan 2020. ‘’Kita atur dan susun bagaimana menggelar Festival Seni Bali Jani sebagai implementasi pertama penegakan Perda Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali ini,’’ paparnya.

’’Semua yang nonsakral itu kita wadahi dari lingkup yang paling lokal, terus kemudian kita akan bangun Bali sebagai pusat peradaban dunia.’’ I Wayan ‘’Kun’’ Adnyana Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

Untuk Jantra Tradisi Bali, menurut Kun, nantinya digelar untuk menyongsong Pekan Kebudayaan Nasional. Saat ini format yang akan diusulkan masih sangat sederhana. Jantra Tradisi Bali merupakan wahana untuk mengapresiasi objek berkaitan dengan olahraga tradisional, permainan tradisional, teknologi tradisional, dan usadha. Normalnya, kegiatan ini akan digelar rutin setiap Agustus atau awal September. Sedangkan Perayaan Budaya Dunia akan mulai dilaksanakan 2021, pada November. ‘’Dalam setahun akan ada penyelenggaraan kegiatan budaya yang bersambung sekaligus memunculkan skala atau tingkatan,’’ jelasnya. Secara keseluruhan, lanjut Kun, diawali dari Bulan Bahasa Bali pada Februari terkait bahasa, aksara dan sastra Bali sebagai fondasi. Berikutnya pada Juni-Juli ada Pesta Kesenian Bali untuk seni tradisi. Berlanjut Jantra Tradisi Bali, Festival Seni Bali Jani untuk seni modern, kontemporer dan

inovatif, serta puncaknya Perayaan Budaya Dunia di Bali. Dalam hal ini, segala kualitas lokal juga bisa hadir bersamaan sekaligus sama derajatnya dengan budaya-budaya yang ada di belahan dunia. Isiannya pun lengkap meliputi semua objek penguatan dan pemajuan kebudayaan khususnya yang nonsakral. ‘’Semua yang nonsakral itu kita wadahi dari lingkup yang paling lokal, terus kemudian kita akan bangun Bali sebagai pusat peradaban dunia,’’ terangnya. Kun menyebut konten dan cakupan setiap event kebudayaan tersebut berbeda satu sama lain, sehingga tidak akan monoton. Setidaknya ada tiga hal yang disasar oleh perda. Pertama, tata nilai kehidupan dan jati diri krama Bali harus berakar pada kebudayaan. Kedua, ada kompetisi sehat untuk melahirkan karya-karya budaya yang unggul. Ketiga, kebudayaan dijadikan haluan untuk menyejahterakan masyarakat lahir dan batin. (kk)

Minimalisasi Dampak Kemiskinan

Perlu Kebijakan Holistik dan Kolaboratif

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 SENIN, 20 JULI 2020 Surya Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 62.785.000 Total Penerimaan Rp 62.835.000

dan partisipasi penduduk Bali juga terbangun dan konsisten. Menurut Wakil Rektor I Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Prof. Dr. I Putu Gelgel, S.H., M.Hum., kesamaan persepsi bahwa desa adat adalah benteng terdepan kebertahanan Pulau Bali harus terus digaungkan kepada generasi muda Bali. Desa adat yang ajeg dan lestari serta memiliki tata kelola yang bagus juga akan sangat berperan dalam membantu pemerintah daerah dalam berbagai aspek pembangunan. I n i

ANGKA kemiskinan di Bali diprediksi meningkat tiga kali lipat atau sebesar 5 persen pada September 2020 mendatang. Hal ini disebabkan semakin banyaknya orang yang di-PHK, dirumahkan, dan tidak memiliki pekerjaan pasti. Sebab, Bali dominan bergantung pada pariwisata yang notabene paling hebat terkena pukulan pandemi Covid-19. Pengamat kebijakan publik

Dr. Ida Ayu Sri Widnyani, S.Sos., M.AP. tidak memungkiri bahwa dampak Covid-19 berkorelasi signifikan terhadap kemiskinan. Terutama bagi masyarakat ekonomi menengah dan rentan. Diakui, sumber pendapatan masyarakat Bali didominasi dari sektor pariwisata dan sektor UMKM, serta pertanian sebagai penopang pariwisata. ‘’Pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata lumpuh, sehingga perekonomian masyarakat yang mengandalkan penghasilan dari pariwisata dan penopang pariwisata juga terpuruk,’’ ujar Sri Widnyani, Senin (20/7) kemarin. Terlebih, Kota Denpasar

sempat memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang memberi efek stagnan terhadap perputaran perekonomian masyarakat. Begitu juga daya beli masyarakat berkurang akibat dari berkurangnya penghasilan. ‘’Banyak yang di-PHK, karena perusahaan tidak bisa beroperasi. Masyarakat ekonomi menengah bisa turun kelas menjadi mulai menggunakan tabungan untuk bertahan hidup. Beberapa bulan hidup tanpa penghasilan yang jelas berakibat menjadi kategori miskin,’’ ujar akademisi Universitas Ngurah Rai ini. Hal. 7 Pengentasan Kemiskinan

Ida Ayu Sri Widnyani

Wayan Ramantha


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.