terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 28 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
senin kliwon, 21 september 2020 Datang dari Jakarta, WNA Tewas di Vila
Razia Masker Sasar Fasum
Frederic Jean Joseph Pougalut (48) asal Prancis ditemukan tak bernyawa di kamar vila tempatnya menginap, Jalan Mertanadi, Kerobokan, Sabtu (19/9). Awal September lalu korban sempat ke Jakarta dan tinggal beberapa hari di sana.
Penegakan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 36 Tahun 2020 terkait protokol kesehatan dilakukan setiap hari oleh aparat gabungan. Sejumlah fasilitas umum (fasum) seperti Car Free Day di areal Gedung Kesenian Bung Karno disasar. JEMBRANA | HAL. 4
BADUNG | HAL. 3
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
balipost http://facebook.com/balipost
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Transaksi Tebus Emas di Pegadaian Turun Transakasi tebus emas di Pegadian Cabang Singaraja belakangan ini mengalami penurunan signifikan. Ini terjadi karena pandemi Covid-19 belum reda. BULELENG | HAL. 6
Gubernur Koster Tatap Muka dengan Perajin Arak
Siap Fasilitasi Permodalan dan Pengadaan Peralatan Bali Post/kmb
DEKLARASI - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster menghadiri acara deklarasi paket Dana-Dipa di Puri Kelodan Karangasem, Minggu (20/9) kemarin.
Wayan Koster Hadiri Undangan Deklarasi
Kebulatan Tekad Dukung Pasangan Dana-Dipa di Pilkada
KETUA DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster menghadiri undangan deklarasi pasangan calon Dana-Dipa (I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa) yang bakal bertarung di Pilkada Karangasem 9 Desember mendatang, Minggu (20/9) kemarin. Dalam deklarasi itu, Puri Kelodan Karangasem secara tegas menyatakan kebulatan tekad untuk dukungan penuh dan siap memenangkan paket Dana-Dipa di pilkada mendatang. Acara itu dihadiri bakal calon I Gede Dana beserta sejumlah pengurus partai serta dihadiri keluarga besar Puri Agung Kelodan Karangasem. Panglingsir Puri Kelodan Karangasem Anak Agung Gede Sanjaya Anom Putra mengatakan, keluarga besar Puri
Kelodan Karangasem sudah membulatkan tekad untuk mendukung pasangan Dana-Dipa dalam Pilkada Karangasem mendatang. “Komitmen ini tidak hanya lewat pertemuan seperti ini saja, tapi nantinya ada panitia dan tim pemenangan paslon paket Dana-Dipa. Karena kita butuh pemimpin yang mampu memperhatikan kebutuhan masyarakat. Bila nanti terpilih, maka kita (Puri Kelodan-red) dan pemerintah daerah bisa satu langkah dan pikiran dengan tujuan yang sama dalam pembangunan di Kabupaten Karangasem. Dan tidak tebang pilih dalam membangunan Karangasem harus lewat pemimpin yang lahir dari rakyat untuk rakyat,” ujarnya. Hal. 7 Genjot Pembangunan Infrastruktur
Amlapura (Bali Post)Gubernur Bali Wayan Koster melakukan kegiatan tatap muka dengan para pelaku dan perajin arak Karangasem di Tirta Gangga, Minggu (20/9) kemarin. Pada kesempatan itu, Gubernur Koster menyatakan siap memfasilitasi perajin arak untuk permodalan dalam mengembangkan usaha hingga pengadaan peralatan untuk proses pembuatan arak hingga menyiapkan kelapa untuk memperluas produksi arak.
K
oster menegaskan, pembuatan Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi atau Destilasi Khas Bali ini bertujuan untuk melindungi para perajin arak, khususnya
di Karangasem. Pasalnya, banyak warga Karangasem yang berkecimpung sebagai petani atau perajin arak untuk sumber kehidupan. Hal. 7 Perjuangkan Arak Bali
”Setelah saya menjadi Gubernur Bali, saya buat pergub untuk dapat memperjuangkan arak Bali agar tetap lestari. Kini, petani tak lagi waswas memasarkan hasil produksinya karena sudah ada payung hukumnya.” Bali Post/kmb
TATAP MUKA - Gubernur Bali Wayan Koster saat bertatap muka dengan para pelaku dan perajin arak Karangasem di Tirta Gangga, Minggu (20/9) kemarin.
Wayan Koster Gubernur Bali
Usia Produktif Rentan Terpapar Covid-19
Kelompok Usia 20-29 Tahun Tertinggi Denpasar (Bali Post) Kasus Covid-19 di Bali dilaporkan bertambah sebanyak 121 orang, Minggu (20/9) kemarin. Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Bali kini menjadi 7.749 orang. Dari angka i t u , jumlah kumulatif kasus pada kelompok usia 20-29 tahun menjadi yang tertinggi dibanding kelompok usia lainnya yakni
“Negara-negara yang tergabung pada G-20 menyepakati untuk terus bekerja sama melakukan aksi global dalam rangka menghadapi dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi. Pandemi Covid-19 merupakan wake-up call bagi dunia tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respons menghadapi pandemi.”
sebanyak 1.615 kasus. Disusul kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 1.516 kasus. Penambahan kasus harian kelompok usia 20-29 tahun, kemarin berada di posisi kedua yakni sebanyak 26 kasus, tepat di bawah kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 28 kasus. Data ini mengutip dari website infocorona. baliprov.go.id. “Usia produktif kenapa rawan, karena mereka relatif lebih banyak bergerak dan melakukan aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin. Hal. 7 Batasi Kegiatan
”Usia produktif kenapa rawan? Karena mereka relatif lebih banyak bergerak dan melakukan aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi.” I Made Rentin Sekretaris GTPP Covid-19 Provinsi Bali
RS Darurat Jadi Pilihan Terakhir
Menteri Keuangan RI Minggu, 20 September 2020
Sumber : infocorona.baliprov.go.id
Denpasar (Bali Post) Surat Edaran Gubernur Bali No. 487/GugasCovid19/ IX/2020 tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali juga memuat tentang penguatan kapasitas penanganan medis (treatment). Salah satunya dengan menyiapkan rumah sakit (RS) darurat. Namun untuk saat ini, RS darurat masih menjadi pilihan terakhir. “Sampai saat ini belum mengarah untuk RS darurat
karena Kepala Dinas Kesehatan sedang mempersiapkan penambahan kamar isolasi di beberapa RS rujukan,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, Sabtu (19/9). Kendati demikian, lanjut Rentin, Satgas Nasional (Kepala BNPB Doni Monardo-red) sudah memberikan arahan agar RS darurat memanfaatkan hotel milik BUMN. Tentunya dengan mempertim-
bangkan daya tampung dan fasilitas standar yang dimiliki. Di sisi lain, pihaknya kini fokus untuk melakukan dua langkah penting dan strategis yang tertuang dalam SE Gubernur terbaru. Pertama, meningkatkan 3T atau tracing, testing, dan treatment. Pada kontak erat dilakukan tes swab, dan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dikarantina. Hal. 7 Tiap Kabupaten/Kota Ada Hotel Karantina
Pasien Meninggal Bertambah 10 Orang BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020 Ayu, Bangli
Rp
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp 10.000 Rp 67.766.000 Rp 67.776.000
10.000
Denpasar (Bali Post) – Kabar duka masih dilaporkan Bali, Minggu (20/9) kemarin. Sudah 27 hari berturut-turut Bali mencatatkan korban jiwa atau meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlahnya pun bertambah dari sehari sebelumnya. Demikian juga kasus baru yang dilaporkan hari ini mengalami peningkatan jika dibandingkan sehari sebelumnya. Tambahan kasus baru kembali
berada di tiga digit. Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, penambahan korban jiwa akibat Covid-19 mencapai 10 orang. Ada enam kabupaten yang bertambah korban jiwanya. Kabupaten yang menjadi penyumbang kasus meninggal terbanyak pada hari ini ada empat. Yakni Denpasar, Tabanan, Karangasem, dan Buleleng. Masing-masing terdapat tambahan 2 kasus meninggal yang dicatatkan. Sementara itu, Badung dan Gianyar masing-masing melaporkan 1 tambahan korban jiwa. Kumulatif kasus meninggal 216 orang (2,79 persen). Rinciannya 214 WNI dan 2 WNA. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 121 orang. Kumulatif kasus yang
ditangani Bali kini mencapai 7.749 orang. Selain itu terdapat 125 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih banyak dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 6.338 orang (81,79 persen). Kasus aktif sebanyak 1.195 orang (15,42 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit (RS) dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya membenarkan adanya tambahan 10 pasien yang meninggal dunia. Dikatakan, pasien dari Buleleng keduanya adalah laki-laki. Hal. 7 Jumlah Kasus Sembuh Bertambah
Senin Kliwon, 21 September 2020
Harga APD Perlu Diatur Denpasar (Bali Post) Kasus Covid-19 yang tergolong baru membuat para medis dan pemerintah membentuk pola baru penanganan. Namun yang lepas dari pola penanganan wabah ini adalah harga Alat Pelindung Diri (APD). Kondisi harga yang melambung ini membuat rumah sakit, tenaga medis dan pemerintah kewalahan. Maka dari itu, harga APD perlu diatur seperti alkohol, masker, hand sanitizer, handglove dan lainnya. Mengingat bahan habis pakai tersebut digunakan single use (satu kali pakai), maka dibutuhkan dalam jumlah banyak. Bayangkan jika harganya naik berkali-kali lipat, maka penanganan Covid-19 pun menjadi terkendala. Demikian diungkapkan Ketua ARSSI (Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia), dr. IB. Gede Fajar Manuaba, Sp.OG., Minggu (20/9). Menurutnya, RS di Bali sudah kelelahan tidak hanya dari sisi tenaga, tapi juga cashflow rumah sakit. “Hotel saja memilih tutup, sementara RS karena diperlukan, tidak bisa menutup. Walaupun secara ekonomi, kami terseok-seok,” ungkapnya. Salah satu yang membuat
ekonomi rumah sakit terseok– seok adalah APD karena harganya tidak menentu. Harganya cenderung naik karena tidak ada operasi pasar. “Beras saja bisa dikendalikan pemerintah. Kalau APD dan bahan habis pakai, siapa yang kendalikan. Alkohol saja sudah tidak karuan harganya. Kepastian harga tidak ada,” keluhnya. Dari Januari, sebelum Covid-19 meledak di Indonesia, ia selaku ketua organisasi sudah meminta untuk dilakukan operasi pasar. Dalam situasi pandemi ini, menurutnya, harga APD perlu diatur. Perlu penetapan harga agar spekulan tidak berani bermain dalam kondisi sulit ini. “Sekarang itu, kita belanja untung-untungan. Pas ada info alkohol harga murah, kita borongan ke sana. Harga beli bahan kesehatan tidak pernah ditetapkan, sementara harga jual ke masyarakat seperti rapid test telah ditetapkan Rp 150.000,” tukasnya. Menurutnya penting sekali dalam kondisi sekarang harga bahan-bahan habis pakai dan APD diperlakukan seperti mengontrol harga beras. “Kontrol harganya supaya ada kepastian, pada pasien dan rumah sakit,” tegasnya. (kmb42)
Gencarkan Razia Prokes Penyebaran Covid-19 Turun
Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali bersama pemerintah kabupaten/kota sejak 7 September lalu gencar melakukan razia protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan Pergub No.46/2020. Sejak razia prokes gencar dilakukan, penyebaran Covid-19 turun dan saat ini di posisi dua digit. Oleh karena itu, tanpa kenal lelah dan bosan, Satpol PP Provinsi Bali bersinergi dengan Dishub, TNI dan Polri gencar melaksanakan razia masker.
IB Putu Wahyu Permana
Konsep Pertanian Permakultur Cocok Diterapkan Denpasar (Bali Post)Pemerintah pernah menggadang-gadang program kemandirian pangan untuk masyarakat. Namun kenyataannya, program ini sulit dicapai karena Bali masih mengimpor bahan pangan dari luar Bali. Demikian juga Indonesia masih mengimpor beras dari Vietnam dan negara lain di Asia. Sementara Indonesia, khususnya Bali kaya dengan local genius yang bisa menjadi solusi untuk menuju kemandirian pangan, salah satunya permakultur. Konsep pertanian ini bahkan telah dilakukan sebelum pertanian konvensional dan pertanian dengan kimia yang lebih mengutamakan hasil, diterapkan. Konsep pertanian warisan nenek moyang ini sejatinya telah diterapkan namun tidak disadari. Buktinya, adanya budaya menyimpan benih jagung di atas perapian api di dapur (pawon), merupakan konsep permakultur. Budaya menyimpan benih jagung di atas perapian bertujuan untuk konservasi atau penyelamatan benih. “Petani di Bali dulu sudah melakukan itu, yang sekarang coba kita lakukan kembali,” ungkap Penggiat Permakultur Ida Bagus Putu Wahyu Permana, Minggu (20/9). Kemandirian pangan dapat terwujud dengan konsep bertani ini karena dalam satu lahan sawah atau kebun bisa ditanam berbagai jenis tanaman baik sayur, buah, obat-obatan, dan padi. Saat ini konsep ini lebih banyak dilakukan dalam skala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga itu sendiri. Namun jika konsep ini dilakukan bertujuan untuk komersial, maka pasar petani pun menjadi lebih luas. Seperti pada kondisi pandemi ini, yang mana tanaman atau komoditi kebutuhan wisatawan tidak laku terjual, maka ada komoditi lain yang bisa dijual untuk pasar lokal, karena konsep bertani dengan polikultur (lebih dari satu tanaman itu). “Jika pemasaran selada saat ini lesu karena wisatawan asing tidak datang ke Bali, maka masih ada umbi–umbian yang bisa dijual untuk pasar lokal,” tukasnya. Dengan konsep ini, pertanian tidak akan terpuruk sekali di masa pandemi ini, karena pasar petani tidak tergantung pada pasar asing. “Saya pernah melihat ada petani di daerah Bedugul yang menggunakan konsep permakultur, jadi pembeli yang datang banyak memiliki pilihan produk yang bisa dibeli, begitu juga petani punya pilihan pasar yang lebih banyak,” tuturnya. Dengan konsep ini pula, hama pengganggu tanaman dapat ditanggulangi oleh tanaman lain yang tidak disukai hama. Misalnya hama menyukai tanaman A, namun karena ada tanaman B (tanaman pengusir hama) di sebelahnya, sehingga hama tidak berani mendekat. “Jadi saling melindungi antara tanaman satu dengan tanaman lain,” ujarnya. Pertanian permakultur dikatakan juga lebih hemat, lebih mudah, dan landscape pertaniannya terlihat lebih indah. Yang terpenting dari konsep permakultur adalah bertani menggunakan sumber daya lokal, baik metode bertani lokal yang digunakan, penggunaan bahan lokal dan tenaga lokal. “Permakultur sudah pasti organik, tapi pertanian organik belum tentu permakultur,” imbuhnya. Permakultur juga disebut pertanian berkelanjutan karena menggunakan bahan alami yang mudah diterima oleh alam. Sehingga keberlangsungan alam menjadi kunci dalam mendukung pertanian ini. Adanya revolusi hijau pada tahun 70-an membuat konsep permakultur mulai berkurang karena tahun itu dilaksanakan pertanian konvensional secara besar–besaran. Kemudian permakultur sempat menghilang karena pertanian fokus pada hasil dan permainan politik. Namun 5 – 10 tahun terakhir diakui, permakultur kembali menggeliat. Sudah mulai banyak pegiat–pegiat pertanian yang sudah mulai sadar dengan pertanian permakultur karena terbukti lebih menyehatkan, mudah dan menguntungkan. (kmb42)
Bali Post/rah
RAZIA MASKER - Personel gabungan melaksanakan razia masker di Jalan Muh. Yamin, Renon, Denpasar Timur.
Pada Minggu (20/9) kemarin, razia masker dilakukan di Jalan Moh. Yamin dan Lapangan Puputan Margarana, Renon, serta Bandara Ngurah Rai, Badung. Sejumlah pelanggar masker terjaring di Jalan Muh. Yamin dan Lapangan Puputan Renon, Denpasar Timur. Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan, penerapan disiplin dan penegakan hukum prokes merupakan cara untuk menguatkan pencegahan serta penyebaran Covid-19. Selain itu, dalam rangka memberi perlindungan kepada masyarakat dari ancaman virus Corona. Di saat vaksin dan obat Covid-19 belum ditemukan, maka cara yang paling ampuh melindungi diri, keluarga dan masyarakat yaitu disiplin melaksanakan prokes meliputi 3M (memakai masker
dengan benar, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, dan menjaga jarak fisik). Kedisiplinan melaksanakan 3M ini sangat menentukan keberhasilan melindungi diri dan mencegah penyebaran virus Corona kepada orang lain. “Keadaan ini harus kita kendalikan dengan baik supaya tidak terus berkembang menjadi keadaan yang lebih buruk dan membahayakan masyarakat. Gerakan pendisiplinan dan penegakkan hukum oleh pemerintah daerah, TNI, Polri, desa adat dan unsur-unsur lainnya harus dimaknai secara positif karena bertujuan mengajak masyarakat lebih disiplin lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan agar terhindar dari ancaman Covid-19,” ujarnya. Sanksi hukuman dan denda merupakan cara untuk mening-
katkan disiplin sehingga penyebaran Covid-19 tidak meluas. Jika sanksi denda dirasa berat, maka hindari. Caranya mudah yakni pakai masker dan laksanakan prokes dengan benar. “Yang meninggal kita kubur. Yang sakit kita rawat. Yang sehat kita jaga,” tegas Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Rai Dharmadi, saat memimpin apel razia masker melibatkan personel di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur. Kegiatan tersebut, kata Dewa Rai, merupakan kegiatan lanjutan penegakan hukum secara serentak di Bali mulai tanggal 7 September lalu. “Artinya hari ini bukan yang terakhir. Kita akan terus lakukan penegakan hukum, bahkan lebih tegas lagi. Kita harapkan kabupaten/kota juga
melaksanakannya dengan tegas. Bukan dendanya yang kita kedepankan, tapi lebih kepada bagaimana masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan agar jera. Maskermu menjaga kami, makser kami menjaga kesehatan yang lain. Itu maksudnya,” ungkapnya. Ia berharap masyarakat lebih sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan melalui mengenakan masker. Menggunakan masker juga harus benar. Ke depan diharapkan areal publik menjadi salah satu sasaran penegakan hukum ini, bahkan sejumlah fasilitas publik ditutup. “Itu salah satu upaya pemerintah Provinsi Bali, kabupaten/kota. Masyarakat yang terpapar Covid-19 sudah mulai menurun sejak ditegakkannya pergub ini, sekarang di posisi dua digit. Artinya upaya kita sudah menampakkan hasil. Mudah-mudahan ke depan semakin mempersempit ruang gerak penyebaran virus Corona melalui penegakan hukum dan kesadaran masyarakat,” kata Kepala Satpol PP asal Nusa Penida ini.
Menurutnya aparat bukan robot, sehingga punya rasa manusiawi dan belas kasihan. Oleh karena itu dalam melaksanakan penegakan hukum prokes ini, bagi yang tidak mampu tidak kenakan denda melainkan sanksi sosial. Sedangkan yang memandel tapi ekonomi kurang mampu, disuruh membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan itu lagi. “Saya tekankan lagi denda itu bukan tujuan, tapi lebih mengedepankan memberi efek jera kepada masyarakat yang tidak sadar. Yang sudah sadar saya ucapkan terima kasih karena ikut membantu masyarakat Bali sehat dan bebas Covid,” tandasnya. Sejak penegakan hukum prokes tanggal 7 hingga 20 September 2020 ditindak 557 pelanggar. Adapun rinciannya, kena denda 264 orang dan pembinaan 293 orang. (kmb36) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.
Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965
Antisipasi Penyebaran Covid-19
Peguyangan Kaja Giatkan Patroli Dialogis Denpasar (Bali Post) Sosialisasi Peraturan Gubernur No. 46 tahun 2020 dan Perwali No. 48 Tahun 2020 terus diintensifkan di Denpasar. Khusus di wilayah Desa Peguyangan Kaja, sosialisasi juga dibarengi dengan patroli dialogid untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19). Perbekel Desa Peguyangan Kaja Made Parmita mengatakan, kegiatan sosialisasi dan patroli dialogis ini sudah sejak lama digerakkan di wilayahnya. “Jika sebelum Pandemi lebih dititikberatkan pada patroli pemantauan wilayah untuk mengantisipasi gangguan
ketertiban umum, seperti geng motor liar, maka semenjak pandemi Covid-19 ini kegiatan patroli digabung dengan Satgas Desa Adat dan Desa Dinas serta unsur lainnya untuk mengadakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat” terangnya, Minggu (20/9) kemarin.
“Tentu harapan kami dengan sosialisasi yang gencar ini, masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ucapnya. Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai
mengatakan, Pemkot Denpasar senantiasa bersinergi dengan seluruh pihak dalam memaksimalkan penanganan penyebaran Covid-19. “Kami mengajak semua masyarakat untuk berpartisipasi mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan,” ajak Dewa Rai. (kmb12)
Pariwisata Berbasis Masyarakat, Bentuk Pembenahan Ekonomi Baru
PANDEMI Covid-19 menjadi ujian paling berat untuk Bali yang selama ini sangat bergantung pada pariwisata. Pembenahan perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat dalam ruang lingkup pariwisata selanjutnya. Akademisi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Dr. Nyoman Sukma Arida, menelaah dari dua kategori antusias masyarakat dalam kepariwisataan selama pandemi Covid-19. Satu kutub tetap berpegang teguh pariwisata harus kembali seperti semula. Satunya lagi berorientasi untuk memcari peluang lainnya, dalam hal ini banyak mengarah ke pertanian. “Langkah yang seharusnya
diambil dalam dua opini kuat ini adalah third way-nya atau jalan tengahnya. Bagaimana keseimbangan dari semua sektor itu tercipta dengan sedikit dominan ke pariwisata bukan sepenuhnya. Jika selama ini, pariwisata dijunjung begitu tingginya sedangkan sektor yang lain tertinggal begitu jauhnya. Kali ini tidak boleh seperti itu, pandemi ini pelajaran yang sangat mahal untuk mempelajari keseimbangan ekonomi,” ujar Sukma Arida saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu J u t a Umat
Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, belum lama ini. Ubah pola pariwisata yang selama ini hanya melibatkan kalangan elite. Keunikan budaya Bali salah satu daya tarik kuatnya, dan didukung dengan keindahan alam serta masyarakat di dalamnya. Gunakan semua komponennya untuk membangun pariwisata yang berbasis masyarakat sehingga peruntunannya jatuh untuk masyarakat juga. “Kita bisa ambil contoh dengan mengembangkam semaksimal mungkin desa wisata, atau wisata lainnya yang berkaitan erat dengan alam. Libatkan orang-orang desanya juga, dukung dan edukasi mereka tentang pariwisata. Tunjuk satu akomodir di dalam desa yang dianggap mampu mengajak kerabat lainnya tentang bagaimana pariwisata berpengaruh di Bali. Selama ini desa wisata kurang berjalan opDr. Nyoman Sukma Arida
timal, karena kurangnya pemahaman mengenai hal itu. Jadi, libatkan masyarakat,” tambahnya. Pandemi ini sekaligus menjadi kesempatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Bimbing dan fasilitasi dengan maksimal. Tunjukan pada masyarakat bagaimana pentingnya untuk mengembangkan desanya sehingga sesuai dengan lahan perekonomian di Bali, yakni pariwisata. Tetap sinergikan dengan sektor lainnya. Jika sumber daya manusianya (SDM) sudah terbentuk mindset-nya, sumber daya alamnya (SDA) akan
lebih mudah diolah. “Inisiatif pemerintah sudah bagus untuk menyinergikan seluruh sektor yang berperan dalam pergerakan ekonomi di Bali. Namun sekarang, implementasinya yang harus dioptimalkan. Karena berdampingan dengan situasi seperti sekarang, protokol kesehatan jangan sampai diabaikan. Cleanliness, Health, Safety (CHS)-nya harus jadi prioritas sebagai tatanan baru new normal. Karena itu merupakan daya tarik utama untuk saat ini, terutama untuk mulai adanya pergerakan di sektor pariwisata,” tutupnya. (git)
Topik : Usia produktif rentan terpapar covid-19
Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER
Senin Kliwon, 21 September 2020
Tinjau Program Hatinya PKK
Ny. Seniasih Giri Prasta Panen dan Serahkan Tanaman ’’Urban Farming’’ di Kuta
KUNJUNGAN DAN PANEN - Ny. Seniasih Giri Prasta (kiri) saat melakukan kunjungan sekaligus panen serta menyerahkan tanaman urban farming kepada ibu-ibu PKK Kelurahan di salah satu rumah warga Banjar Jaba Jero, Kelurahan Kuta, Minggu (20/9) kemarin.
Safari Politik Made Urip Bakar Semangat Menangkan Jaya-Wira Gebyar Pendidikan Politik dan Konsolidasi Internal Partai di 10 Kecamatan SAFARI politik Ketua DPP PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., membakar semangat kader untuk kompak bersatu memenangkan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. dan I Made Edi Wirawan, S.E. atau paket Jaya-Wira yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Tabanan pada 9 Desember 2020. Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wira ini bahkan menembus dan menyambangi langsung 10 kecamatan di seluruh Tabanan. Ia turba dengan kekuatan penuh bersama paket Jaya-Wira yang dikemas dengan melakukan gebyar Pendidikan Politik dan Konsolidasi Kader untuk persiapan pilkada di semua kecamatan. Made Urip terus mengajak seluruh kader harus solid, bersatu dan bergotong royong untuk memenangkan Jaya-Wira. “Kader harus tunduk, taat, patuh dan tegak lurus untuk mengamankan kebijakan partai ini,” ujar Anggota DPR RI lima periode ini usai mengakhiri safari politik Jaya-Wira yang dimulai dari Pupuan pada Jumat (11/9) lalu hingga berakhir di Kecamatan Tabanan, Sabtu (19/9). Usai Deklarasi di Kecamatan Kerambitan yang diselenggarakan oleh Ketua PAC PDI-P Kerambitan I Ketut Arsana Yasa alias Sadham, Made Urip bersama Paket Jaya-Wira bergerak turun menggelar deklarasi kemenangan di Kecamatan Tabanan yang dipusatkan di Sekretariat DPC PDI-P Tabanan, Sabtu (19/9) sore. Sebelumnya, Jaya-Wira menargetkan sapu bersih atau di atas 80 persen suara di seluruh Kerambitan. Acara dihadiri kader partai dari tingkat DPC PDI-P Tabanan hingga Ranting dan Anak Ranting, Bendesa Adat, Perbekel dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Tabanan. Jaya-Wira kompak bersatu turun langsung bersama Wakil Ketua DPD PDI-P Bali I Nyoman Suparta, S.H. dan Wakil DPC PDI-P Tabanan yang
DI KECAMATAN TABANAN - Ketua DPP PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. bersama paket Jaya-Wira kompak bersatu turun di Kecamatan Tabanan, Sabtu (19/9) sore. juga Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, S.Sos. serta sejumlah anggota Fraksi DPRD Tabanan. Made Urip selaku Ketua DPP PDI-P tiga periode yang kali ini membidangi pertanian dan lingkungan hidup, menegaskan mengawali hajatan pilkada serentak seluruh kader sangat penting diberikan pendidikan politik dan sejarah terutama lahirnya PDI-P. Selain itu, harus paham AD/ARD partai sebagai uger-uger (aturan) partai. Selanjutnya terus melakukan kadernisasi untuk mencetak kader muda yang dibutuhkan bangsa dan negara. Menurutnya, Komang Sanjaya yang sudah dua periode sebagai Wakil Bupati Tabanan telah sukses mengantarkan kemenangan di Pileg 2019 lalu dari 22 menjadi 28 kursi. “Ini sebagai kerja kolektif PDI Perjuangan. Wakilnya Pak Edi sudah tiga periode sebagai anggota DPRD Tabanan. Meskipun posturnya kecil, kerjanya seperti ikan sepat, ikan gabus atau makin cepat makin bagus,” bebernya. Made Urip juga mengakui pasangan ini sebagai duet yang saling melengkapi, karena juga punya pengalaman di sektor pariwisata untuk mengantarkan Tabanan menjadi lebih baik lagi. “Dengan modal ini saya yakin bisa menorehkan su-
ara kemenangan di atas 80 persen. Sebagai keluarga besar PDI Perjuangan kemenangan ini harus dipertahankan dengan soliditas. Jangan ada lagi kader yang ngengkol (menyeberang) karena harus tegak lurus dengan keputusan partai,” tandas Wakil Rakyat Sejuta Traktor ini. Anggota DPR RI lima kali periode ini menilai dari proses perjalanan pilkada sangat optimis di Kecamatan Tabanan akan mampu menoreh kemenangan, karena ada kader yang dicalonkan menjadi bupati. Karena itu tidak ada pilihan lain lagi, Jaya-Wira harus dimenangkan. Sanjaya sebagai kader yang berprestasi wajib diberikan penghargaan. Edi yang pernah jadi anak ranting, ranting hingga pengurus DPC dan menjadi anggota DPRD Tabanan dari Kecamatan Kediri dengan suara terbanyak, juga harus diberikan penghargaan. Komang Sanjaya selaku Ketua DPC PDI-P Kabupaten Tabanan bertekad kembali meraih kemenangan di Pilkada Tabanan. “Ini sebagai pertanda JayaWira akan menembus ambang batas kemenangan di Pilkada Tabanan,” katanya. Konsolidasi mendatangkan sejumlah sesepuh partai, di antaranya IGG Putra Wirasana dan I Gusti Ngurah Suryanta Putra alias Sena. (ad233)
KETUA Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta mengapresiasi pelaksanaan Urban Farming (konsep pertanian perkotaan) sebagai wujud program halaman, asri, teratur, indah dan nyaman (Hatinya) PKK yang dilaksanakan di Kelurahan Kuta. Hal tersebut disampaikan Ny. Seniasih Giri Prasta saat melakukan kunjungan sekaligus panen ke salah satu rumah warga yang berhasil melakukan program Hatinya PKK yakni Putu Mariati, warga Banjar Jaba Jero, Kelurahan Kuta, Minggu (20/9) kemarin. Putu Mariati berhasil memanfaatkan pekarangannya untuk tanaman sayuran-sayuran, buah dan ikan lele. Kunjungan yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ini turut dihadiri Camat Kuta I Nyoman Rudiarta, Sekcam I Made Agus Suantara dan anggota TP PKK Kecamatan Kuta. Pada kesempatan tersebut, Ny. Seniasih Giri Prasta juga menyerahkan Urban Farming berupa apotek hidup seperti
tanaman daun sirih, kunyit dan jahe, dapur hidup seperti tanaman lemon, terong, seledri, paras seli, cabe, tomat serta karang sari berupa tanaman gumitir sekaligus menyerahkan 100 pieces masker kepada TP PKK Kelurahan Kuta. Di sela-sela melakukan kunjungan, Ny. Seniasih Giri Prasta mengatakan, dari hasil peninjauan Hatinya PKK yang berada di wilayah Kuta sudah berjalan sangat bagus. ”Di sini semuanya terlihat bagus. Mudah-mudahan ini sebagai salah satu contoh di Kabupaten Badung karena kita melihat di dalam pekarangan rumahnya terdapat semua tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan kita semua. Saya harapkan ibu-ibu yang punya lahan sempit seperti ini, bisa memanfaatkan halamannya untuk menanam cabai, sayuran dan sebagainya atau tempat ikan lele,” katanya. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh anggota TP PKK menerapkan program Hatinya PKK dengan melakukan mulai dari halaman rumah sendiri,
selanjutnya dikembangkan ke seluruh anggota PKK mulai dari tingkat banjar sampai kabupaten. “Saya berharap PKK di Kabupaten Badung ke depannya tetap maju. Mulai desa dan kelurahan harus ada kegiatan seperti ini. Apalagi di musim Covid-19, agar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan tubuh kita,” terangnya. Lebih lanjut Ny. Seniasih Giri Prasta mengingatkan kepada ibu-ibu PKK dalam upaya mencegah dan memutus penyebaran Covid-19 agar senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang diimbau oleh pemerintah. Tetap menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir serta menjaga jarak dan sebisa mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah kalau tidak penting sekali. Sementara itu, Camat Kuta I Nyoman Rudiarta bersama jajaran TP PKK Kecamatan mengucapkan terima kasih ke-
pada Ny. Seniasih Giri Prasta selaku Ketua TP PKK Kabupaten Badung yang sudah berkenan hadir ikut melaksanakan panen Urban Farming di Kuta. Di samping itu, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PKK berupa Urban Farming dengan memanfaatkan lahan yang ada di pekarangan rumah untuk ditanami tanaman berupa sayur-mayur baik itu apotek hidup, dapur hidup, maupun karang sari. Diharapkan ini bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat bagaimana memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman yang bermanfaat terlebih di masa pandemi Covid-19. “Besar harapan kami hal ini bisa sebagai contoh dan menjadi sebuah momentum serta sebagai penyemangat bagi seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu PKK yang berada di masing-masing lingkungan di Kecamatan Kuta,” katanya seraya menambahkan panen selanjutnya akan dilaksanakan di Kelurahan Seminyak. (ad232)
Mangupura (Bali Post) – Kasus Covid-19 terus bertambah di Kabupaten Badung. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung mencatat penambahan 18 kasus positif dalam sehari pada Sabtu (19/9).
sembuhan juga bertambah. Dalam sehari 6 orang sembuh dari paparan Covid-19. Mereka masing-masing berasal dari Desa Darmasaba (Abiansemal), Desa Punggul (Abiansemal), Desa Dalung (Kuta Utara), Kelurahan Benoa (Kuta Selatan), Kelurahan Tuban (Kuta) dan Kelurahan Kerobokan Kaja (Kuta Utara). “Dengan tambahan 6 orang sembuh, secara keseluruhan yang sembuh menjadi 730 orang,” ungkap Jaya Saputra yang juga Kadiskominfo Badung. (kmb27)
Kasus Covid-19 Terus Bertambah
Koordinator Bidang Kehumasan GTPP Covid-19 Badung IGN Gede Jaya Saputra mengatakan, total kasus positif Covid-19 di Badung kini menjadi 1.162 orang. “Hari ini (Sabtured) ada penambahan 18 kasus positif. Sebanyak 257 orang berstatus PDP, 318 orang ODP, 571 orang OTG dan 16 PMI,” ujarnya.
Dari 18 kasus positif itu, 3 orang berasal dari Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, 2 dari Desa Dalung (Kuta Utara), 2 dari Desa Canggu (Kuta Utara) serta masing-masing 1 dari Kelurahan Kerobokan (Kuta Utara), Kelurahan Kerobokan Kaja (Kuta Utara), Desa Tibubeneng (Kuta Utara), Desa Sedang (Abiansemal), Desa Sibang Kaja
(Abiansemal), Kelurahan Kuta (Kuta) dan Kelurahan Jimbaran (Kuta Selatan). Tiga orang yang berstatus PDP masing-masing asal Kelurahan (Kuta), Kelurahan Jimbaran (Kuta Selatan) dan Desa Sedang (Abiansemal). Satu orang berstatus OTG dari Desa Jagapati (Abiansemal). Kabar baiknya, angka ke-
Datang dari Jakarta, WNA Tewas di Vila Mangupura (Bali Post) – Warga negara asing (WNA), Frederic Jean Joseph Pougalut (48) asal Prancis, ditemukan tak bernyawa di kamar vila tempatnya menginap, Jalan Mertanadi, Kerobokan, Kuta Utara, Sabtu (19/9) lalu. Kondisi wajahnya menghitam dan perutnya bengkak. Awal September lalu korban sempat ke Jakarta dan tinggal beberapa hari di sana. Saat dimintai konfirmasinya terkait penyebab tewasnya Frederic, Kasubbag Humas Polres Badung Iptu
Gede Ketut Oka Bawa mengatakan belum mengetahui. Jasad korban masih dititip di ruang Jenazah RSUP Sanglah, Denpasar. “Nunggu pihak keluarga korban. Rencananya diautopsi,” ujarnya, Minggu (20/9) kemarin. Kronologinya, menurut Oka Bawa, kejadian ini baru diketahui pukul 10.00 Wita. Karyawan vila, Luh Piastini (33) asal Buleleng, hendak membersihkan kamar korban. Housekeeping ini mengetuk pintu kamar korban, namun tidak ada jawaban. “Saksi (Piastini, red) lalu me-
lihat dari sela pintu kamar. Dilihatnya muka korban berwarna hitam dan perutnya bengkak. Saksi lalu memberi tahu teman kerjanya, Teguh Winarno,” tegasnya. Menurut Teguh Winarno (46), pada Sabtu (7/9) lalu korban ke Jakarta untuk mengurus pekerjaan dan balik ke Bali pada Kamis (10/9). Dia terakhir melihat korban pada Rabu (16/9) pukul 11.00. Saat itu korban sedang berenang dan kondisinya sehat. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Kuta Utara. Beberapa saat kemu-
dian, anggota Polsek Kuta Utara dan Polres Badung tiba di TKP. Pukul 11.50 ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung tiba di lokasi. Petugas mengenakan APD mengevakuasi mayat korban lalu dibawa ke RSUP Sanglah. “Hasil olah TKP aparat kepolisian, di jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Beberapa bagian tubuh korban lebam dan mengeluarkan bau busuk. Diduga sudah meninggal lebih dari 24 jam,” jelas Oka Bawa. (kmb36)
Pelanggar Prokes Disanksi Menyapu Mangupura (Bali Post) Penegakan Pergub Bali Nomor 46 Tahun 2020 dan Perbup Badung Nomor 52 Tahun 2020 tentang Penerapan Pendisiplinan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan (Prokes) terus dilakukan Polres Badung. Minggu (20/9) kemarin, razia prokes dilaksanakan di areal Pasar Beringkit, Mengwi. Alhasil polisi menindak 5 orang karena tanpa masker, sedangkan 35 orang ditegur karena mengenakan masker tidak benar. Para pelanggar tersebut ada diberi sanksi menyapu, push up dan squat
jump. Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Oka Bawa mengatakan, razia prokes dipimpin Wakapolres Kompol Ni Putu Utariani didampingi Kabagops Kompol I Wayan Suana dan Kasatlantas Iptu Achmand Fahmi Adiatma. “Operasi Yustisi Penegakan Disiplin serentak dilakukan bersama instansi terkait di daerah rawan penyebaran Covid-19,” ungkapnya. Selain pasar tradisional, operasi juga menyasar perkantoran, pasar modern, destinasi wisata dan usaha
pariwisata. Pada kesempatan tersebut, Wakapolres mengimbau para pengunjung pasar agar tetap menerapkan prokes, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Polisi juga memberikan masker kepada pengunjung pasar. Sementara pada Sabtu (19/9) pukul 19.00 Wita, Tim Operasi Yustisi Agung Covid-19 gabungan TNI, Polri, Satpol PP Badung dan instansi terkait melakukan sidak prokes di Jalan Raya Canggu, tepatnya di depan Pasar Taman Sari Merta, Kerobokan, Kuta Utara. Op-
erasi ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan mentaati anjuran pemerintah menggunakan APD minimal mengenakan masker. “Hal terpenting di tengah pandemi Covid-19 adalah disiplin menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,” tegas Kabagops Kompol Suana. Dalam operasi tersebut petugas menjaring 24 orang pelanggar. Selanjutnya para pelanggar diberikan pembinaan oleh petugas Satpol PP Badung. (kmb36)
tas dan melawan arus yang membahayakan diri sendiri dan orang lain atau tidak melakukan aktivitas di luar berkendara, seperti mengo-
brol, bercanda, karena menurunkan konsentrasi sebagai pengendara. ”Jangan lupa berdoa sebelum berkendara,” ucap Lucky. (bns)
Pentingnya Peranti Berkendara yang Aman dan Sehat BERKENDARA menggunakan sepeda motor masih menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk berpindah tempat. Namun, sadarkah kita bahwa peranti berkendara menjadi modal sangat penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan sekaligus kesehatan? Menurut Johanes Lucky Margo Utomo, Safety Riding Department Head PT Astra Honda Motor, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara. Selain memastikan kondisi tubuh sehat secara jasmani dan rohani, lakukan juga pemeriksaan kendaraan secara berkala serta pemanasan sebelum berkendara. ”Naik motor tanpa perlengkapan berkendara tidak kami sarankan. Perangkat naik motor ha-
rus dipakai agar berkendara tetap aman dan nyaman. Tubuh kita butuh perlindungan dari efek benturan, benda asing, cuaca atau bahkan virus dan penyakit yang mengintai,” ujarnya. Jadi, apa saja perlengkapan berkendara yang perlu menjadi perhatian dan menjadi peranti wajib? Helm berfungsi melindungi kepala dan otak kita dari dampak negatif benturan dengan jalan, benda asing dan polusi udara. Contohnya, asap knalpot kendaraan lain tidak langsung terpapar ke mata saat menggunakan kaca helm dengan baik. Pastikan helm berlabel SNI yang sudah melalui tahap pengetesan baik kemampuan menyerap benturan maupun daya tahan terhadap cuaca. Ukuran helm juga harus pas,
menggunakan kaca untuk mencegah wajah terpapar langsung dengan benda asing seperti debu, ranting bahkan batu. Gunakan helm sendiri, bukan pinjam atau helm yang digunakan bersama. Ini agar helm lebih higienis sehingga tidak menimbulkan masalah pada rambut, wajah atau kulit pengendara yang diakibatkan kuman, jamur, bakteri dan virus tertentu. ”Paling penting, bila tidak diklik talinya, helm tidak berfungsi dengan baik,” kata Lucky. Jaket berfungsi melindungi tubuh dari kontak langsung dengan jalan, benda asing, serta paparan langsung cuaca atau polusi. Jaket yang baik pun ada kriterianya, yakni berlengan panjang, berwarna cerah yang membuat pengendara mudah diidentifikasi
oleh pengendara lain. Upayakan jaket menggunakan bahan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca. Jangan memakai jaket kulit di daerah bersuhu panas, karena akan menyebabkan dehidrasi pada pengendara sehingga mengganggu konsentrasi akibat kekurangan cairan dan kenyamanan. Menggunakan sarung tangan mencegah kontak langsung dengan jalan atau terpapar cuaca dan polusi udara. Sarung tangan yang baik harus melindungi seluruh tangan dan jari, berukuran pas, sehingga nyaman saat digunakan dan tidak mengganggu proses pengendalian sepeda motor. Celana panjang melindungi tubuh bagian bawah dari kontak langsung dengan jalan,
benda asing, serta paparan cuaca dan polusi. Spesifikasi yang dianjurkan adalah berukuran pas, berbahan nyaman dan sesuai kondisi cuaca. Gunakan sepatu saat berkendara untuk mencegah kaki berkontak langsung dengan jalan, benda asing atau terpapar langsung oleh panas mesin, cuaca dan polusi. Penting menggunakan sepatu berukuran pas untuk memaksimalkan pengendalian terhadap rem belakang, pedal perseneling (model sport dan cub), juga saat menurunkan kaki bila kendaraan berhenti. Hal lain yang juga menjadi poin penting dalam berkendara adalah selalu mengedepankan etika dan respek dengan pengendara lain. Misalnya, tidak melanggar peraturan lalu lin-
Senin Kliwon, 21 September 2020
Razia Masker Sasar Fasum
Negara (Bali Post) – Operasi penertiban dan penegakan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 36 Tahun 2020 terkait Protokol Kesehatan dilakukan setiap hari oleh aparat gabungan. Tim Yustisi yang melibatkan Polres Jembrana, Kodim 1617/Jembrana dan Satpol PP menyisir sejumlah titik keramaian, termasuk sejumlah fasilitas umum (fasum) seperti car free day (CFD) di areal Gedung Kesenian Bung Karno. Razia yang digelar Minggu (20/9) pagi kemarin menyasar para pengunjung dan pedagang di sekitar kegiatan CFD. Petugas mendapati sejumlah pengunjung yang melanggar protokol kesehatan (prokes) di antaranya mengenakan masker menyalahi aturan. “Tiga orang terjaring. Ketiganya memakai masker tapi salah menggunakannya,” ujar Kepala Satpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya.
Tabanan (Bali Post) -
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan kembali mencatat dua pasien positif meninggal, Minggu (20/9) sore kemarin. Dengan tambahan ini, kumulatif pasien meninggal bertambah menjadi 17 orang dari total 461 kasus positif yang dicatat. Bali Post/kmb26
RAZIA - Petugas Satpol PP Jembrana melakukan razia penerapan prokes di lokasi car free day. Tim gabungan juga melakukan razia ke sejum lah tempat umum lainnya di sekitar Negara, Sabtu (19/9) malam. Dalam razia secara acak ke sejumlah lokasi itu, petugas mendapati warga menyalahi prokes. Selain itu, masih ada
usaha yang tidak menerapkan prokes. “Tiga pelaku usaha yang tidak menerapkan prokes di tempat usahanya, kami berikan pembinaan. Kalau nanti kembali terulang, kami terapkan sanksi,” tandasnya. (kmb26)
gedung milik pihak ketiga. Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja saat dimintai konfirmasinya, Minggu (20/9) kemarin mengatakan, pemindahan segala aktivitas pelayanan DPMPTSP ke Museum Sagung Wah bersifat sementara. Pemkab Tabanan masih mencari lokasi yang pas untuk pembangunan gedung baru. “Detailnya saya belum tahu. Yang jelas dalam rapat kerja Banggar dengan TAPD terkait koordinasi atau rapat awal KUA-PPAS tahun anggaran 2021 sebatas usulan. Sementara gunakan gedung Museum Sagung Wah sambil bangun gedung baru,” ucapnya. Lebih lanjut disampai-
kannya, sesuai Permendagri 33/2019, rekening sewa gedung tidak ada sehingga Dinas Perizinan (DPMPTSP) tidak lagi bisa menyewa gedung. Setelah tahap persiapan selesai, awal 2021 pindah sementara termasuk Mall Pelayanan Publik. Jadi, semua yang menjadi kewenangan DPMPTSP akan ngantor di museum tersebut. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tabanan I Made Sumertayasa menyatakan, saat ini sedang dalam proses persiapan. “Masih berproses. Kita masih persiapan. Jika tak ada halangan, akhir tahun ini kami launching di sana,” katanya. (kmb28)
DPMPTSP akan Pindah ke Museum Sagung Wah Tabanan (Bali Post) Mulai 2021 mendatang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabanan akan pindah. Segala yang ada dalam OPD tersebut termasuk Mal Pelayanan Publik sementara dilaksanakan di Museum Sagung Wah di sebelah selatan Lapangan Garuda Wisnu Kencana (GWS) Tabanan. Ini dikarenakan tidak adanya lagi rekening sewa gedung sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD atau yang mengacu pada Permendagri 90/2019. DPMPTSP merupakan satu-satunya OPD Pemkab Tabanan yang berkantor di
Kesehatan
Risiko Panggul Sempit bagi Persalinan Oleh dr. I Gde Ketut Fendy Indrapermana MAYORITAS wanita memiliki ukuran panggul yang lebih besar daripada laki– laki. Hal ini dikarenakan kodrat wanita untuk hamil dan melahirkan. Namun, beberapa wanita memiliki kondisi yang dinamakan panggul sempit. Kondisi ini dapat memengaruhi proses kelahiran. Derajat panggul sempit dapat dibedakan menjadi sempit ringan (9-10 cm), sempit berat (6-8 cm) dan sangat sempit (<6 cm). Jarak panggul yang diukur adalah jarak antara bagian bawah tulang kemaluan (os pubis) dan tonjolan tulang belakang (promontorium). Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan panggul sempit, yakni bawaan lahir, ibu bertinggi badan kurang dari 145 cm, adanya kerusakan panggul. Contohnya pada pasien riwayat patah tulang panggul dan pasien dengan penyakit tulang seperti
Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah Dua di Tabanan
TBC tulang dan polio. Upaya pencegahan tidak dapat dilakukan pada semua kasus panggul sempit. Panggul sempit yang disebabkan oleh kelainan bawaan tidak dapat dicegah. Pencegahan dapat berupa menghindari kecelakaan yang mengakibatkan cacat dan operasi tulang panggul, menjaga bentuk tulang punggung agar tidak bungkuk dengan latihan olah postur tubuh yang baik serta menjaga posisi duduk dan berdiri dengan benar. Panggul sempit bisakah melahirkan normal? Proses melahirkan normal dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk pinggul, namun terdapat faktor–faktor lain yang berpengaruh. Faktor tersebut di antaranya kekuatan mendorong sang ibu, besar janin, presentasi dan posisi janin, umur ibu saat melahirkan, serta ada tidaknya penyakit
penyerta pada ibu. Oleh sebab itu, bumil dengan panggul sempit belum tentu tidak bisa melahirkan secara normal. Perlu digarisbawahi, persalinan normal pada ibu dengan panggul sempit dapat terjadi asalkan kepala janin sudah masuk dengan baik ke dalam rongga panggul. Bila ukuran kepala dan tubuh janin kecil, kemungkinan dilakukan persalinan normal lebih tinggi. Jika dua hal ini tak terjadi, proses persalinan akan lama dan bahkan tidak maju. Apabila tidak dievaluasi dan tidak ditangani secara tepat, dapat terjadi kondisi gawat pada janin atau bahkan robekan atau pecahnya rahim karena kontraksi yang kuat. Tindakan operasi (caesar) akan segera dilakukan bila ternyata persalinan tidak maju. Berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan bumil dan menjaga kesehatan calon buah hati. Menjaga berat badan saat hamil agar tidak berlebihan karena berpotensi melahirkan bayi besar. Tidak mengkonsumsi ramuan perangsang kontraksi dalam bentuk apapun dikarenakan dapat menyebabkan terjadinya robek rahim dan perdarahan. Rajin olahraga yang aman untuk ibu hamil guna mencegah kenaikan berat badan berlebih dan memperkuat daya tahan fisik ibu. Pemeriksaan komprehensif secara rutin dan berkala disarankan untuk melihat perkembangan janin sehingga bidan dan dokter dapat mengambil keputusan terbaik bagi keselamatan ibu dan bayi. (ad230)
Juru Bicara GTPP Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, kedua pasien yang meninggal dunia tersebut memiliki penyakit penyerta. Pasien pertama berasal dari Kecamatan Marga, seorang laki-laki berusia 61 tahun yang sebelumnya dirawat dengan penyakit penyerta DM tipe II di UPTD RS Nyitdah. Berstatus suspeck kemudian naik menjadi konfirmasi positif dan akhirnya meninggal dunia.
Sementara satu pasien lagi dari Kecamatan Kediri, lakilaki 64 tahun dengan penyakit penyerta hipertensi. “Keduanya menjalani perawatan medis di UPTD RS Nyitdah sejak Agustus,” terangnya. Sementara itu, tambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 11 orang sebagian besar disertai gejala batuk dan sesak. Satu pasien diketahui terkonfirmasi positif saat hendak melakukan operasi mata.
Rata-rata usia pasien 30 tahun ke atas dan tertua berumur 68 tahun. “Mereka menjalani perawatan dan karantina di BRSU Tabanan dan di rumah sakit rujukan lainnya. Ada pula yang karantina mandiri,” ucapnya. Lima pasien diisolasi BRSUD Tabanan, 1 orang di RSUP Sanglah, 1 orang di RSUD Negara, 1 orang di RSAD Udayana dan 3 orang melakukan isolasi mandiri. Pasien berasal dari Desa Senga-
nan, Desa Marga, Desa Banjar Anyar, Desa Bongan, Desa Delod Peken, Desa Bangli, Desa Bajera, Desa Pejaten, Desa Dajan Peken dan Desa Batungsel. Di satu sisi, pasien yang dilaporkan sembuh terus bertambah. Minggu kemarin, 7 pasien dinyatakan sembuh. Pasien tersebut selama ini diisolasi di Bapelkesmas (2), UPTD RS Nyitdah (1), BRSUD Tabanan (1), RSUP Sanglah (1), Wisma Bima (1) dan melakukan isolasi mandiri (1). Tiga pasien berasal dari Desa Banjar Anyar Kediri, sedangkan pasien lainnya dari Desa Biaung, Desa Pangkung Karung, Desa Lumbung dan Desa Sembung Gede. (kmb28)
Pasien ”Probable” Covid-19 Meninggal Negara (Bali Post) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana mencatat satu orang pasien probable (kategori suspeck dan memiliki gejala ISPA berat) meninggal dunia, Sabtu (19/9) lalu. Pasien asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, ini memiliki riwayat penyakit jantung, sesak napas dan ditemukan pneumonia (peradangan paru-paru). “Pasien berjenis kelamin laki-laki merupakan PNS berusia 50 tahun, bekerja sebagai sopir di salah satu OPD Pemkab Jembrana. Meninggal pada Sabtu pukul 02.25 Wita di RSU Negara dengan status
probable Covid-19,” ujar Jubir GTPP Covid-19 Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arisantha dalam keterangan persnya, Minggu (20/9) kemarin. Menurutnya, pasien tersebut memiliki gejala klinis yang sangat mengarah sebagai pasien terkonfirmasi Covid-19, namun hasil uji swab-nya belum keluar. Sesuai pedoman, baik suspek, probable maupun terkonfimasi jika meninggal tetap dimakamkan secara protokol pemakaman jenazah Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 di Jembrana yang meninggal dunia masingmasing terkonfirmasi 5 orang, suspeck 1 orang dan probable
2 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 14 orang. Rinciannya, 4 orang dirawat di ruang isolasi RSU Negara dan 10 orang warga terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri. Pasien yang sembuh setelah menjalani isolasi mandiri salah satunya Sekda Jembrana I Made Sudiada. “Pasien sembuh setelah jalani isolasi mandiri merupakan warga yang terkonfirmasi tanpa gejala atau riwayat komorbid (penyakit penyerta). Sesuai pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, penanganan melalui isolasi mandiri dibenarkan, namun tetap dalam penga-
wasan aparat atau puskesmas wilayah,” kata Arisantha. Pihak GTPP Covid-19 Jembrana juga mencatat tambahan kasus positif baru tiga orang. Mereka merupakan warga Desa Pekutatan, Yehembang dan Kelurahan Baler Bale Agung. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif di Jembrana sebanyak 210 kasus, sembuh 194 orang dan meninggal dunia 5 orang. Saat ini RSU Negara masih merawat 21 pasien Covid-19 dengan rincian terkonfirmasi 9 orang, suspek 9 orang dan probable 3 orang. Dua orang lagi pasien terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di rumah. (kmb26)
Sosial Wedakarna Konsisten Bagikan Sembako di Seluruh Bali Sejak Maret 2020
Senator RI Apresiasi BPN Gianyar Respons Rekomendasi DPD RI Terkait Program PTSL Jokowi di Desa Pejeng SENATOR DPD RI telah mengeluarkan rekomendasi kepada BPN Gianyar terkait sertifikat milik desa adat yang merupakan bagian dari program PTSL pada rapat di Kantor Kesbanglinmas Gianyar, 12 Agustus 2020. Sesuai tugas dan fungsi pengawasan UU, Komite I Bidang Hukum DPD RI utusan Bali, Senator DPD/MPR RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III hadir di Kantor Kesbangpol Kabupaten Gianyar untuk memonitor kasus sertifikat tanah di Desa Pejeng, Tampaksiring. Hadir Kepala Kesbangpol Gianyar, Badan Pertanahan Gianyar (BPN), Kapolsek, Kesbanglinmas dan Camat Tampaksiring. Dalam kesempatan itu, Senator Arya Wedakarna (AWK) mendapatkan penjelasan dari semua pihak terkait kisruh yang terjadi di desa. Di antaranya ada dugaan tindakan wanprestasi terkait tanah desa yang dilakukan oleh sekelompok orang tentang tanah desa yang telah melalui program prona PTSL pemerintah Jokowi. AWK menyayangkan adanya laporan kelompok masyarakat terkait hal ini. Untuk itulah usai rapat, AWK bersama jajaran pemerintahan Gianyar langsung mengeluarkan Surat Rekomendasi Nomor 01102020/037-B65/ DPD-MPRRI/Bali/VIII/2020 Tanggal 12 Agustus. Dalam rekomendasi resmi
B65 itu, Senator AWK merekomendasikan kepada BPN Gianyar agar segera memberikan sertifikat tanah tersebut kepada yang berhak yakni pihak Desa Adat Pejeng. Hal ini penting karena Komite I Bidang Hukum menilai semua prosedur telah dilaksanakan dengan benar oleh pihak desa dan BPN. Dalam hal ini perlu ketegasan. “Saya paling tidak setuju jika ada urusan tentang desa, ada sesama warga desa malah melaporkan ke polisi. Kita harus paham bahwa masalah di desa diselesaikan di desa. Sesuai Perda Adat kan ada namanya Kerta Desa. Maka dari itu, tanpa bermaksud mengintervensi hukum, saya juga berikan pandangan pada Polres Gianyar dan Kapolsek Tampaksiring supaya laporan–laporan yang bisa diselesaikan di desa agar tidak diteruskan. Penegak hukum agar kedepankan restorative justice dan fungsi pengayoman. Begitu juga terima kasih Kejaksaan Negeri Gianyar sudah memberikan pandangan hukum dengan baik. Kepada BPN Gianyar, saya hargai kinerja BPN Gianyar dan lanjutkan saja swadharma dengan baik. DPD memaklumi kinerja BPN yang sarat beban. Apalagi dari penjelasan BPN bahwa mereka telah memberikan tenggat waktu hingga akhir Agustus 2020 pada kelompok yang berkeberatan. Jika tenggat sudah lewat, ya silakan bagi
saja Sertifikat BPN kepada desa adat yang berhak. Saya minta bagikan dan tuntaskan total,’’ ungkap Gusti Wedakarna. AWK menyampaikan, sertifikat tanah yang dimiliki oleh desa/duwe itu tidak bisa digunakan sebagai jaminan di bank. “Artinya, jika ada warga yang ingin meminjam tanah desa kan bisa bicara baik–baik. Tidak usah sampai melawan desa adat, tidak
usah sampai melaporkan. Secara UU, tanah desa itu bisa dipakai oleh krama dan saatnya manut pada sesana,’’ papar Gusti Wedakarna yang juga Panitia Perancang UU DPD RI. Selain acara di BPN Gianyar, AWK juga membagikan sembako di salah satu titik di Desa Siangan dan mampir ke rumah warga didampingi pengurus GPM Gianyar. (ad227)
BERSAMA - Dr. Arya Wedakarna (Wakil Ketua Pimpinan Kelompok MPR RI) bersama Kesbangpol, BPN Gianyar, Kejaksaan Negeri Gianyar, Polsek Tampaksiring dan Camat Tampaksiring serta saat hadir di Desa Siangan.
Senin Kliwon, 21 September 2020
Pantau Ketaatan Prokes
Bupati Suwirta: Sayangilah Diri Sendiri Jangan Takut Sama Petugas, Takutlah Sama Penyakit SAYANGILAH diri sendiri, jangan takut sama petugas tetapi takutlah sama penyakit. Saran itulah yang disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat memantau keliling ketaatan masyarakat terhadap penggunaan protokol kesehatan (prokes) di areal Monumen Puputan Klungkung, Sabtu (19/9) malam. Turut hadir Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Klungkung, I Putu Suarta, serta jajaran TNI/Polri. Dalam pantauannya tersebut, Bupati Suwirta tidak henti-hentinya terus mengingatkan dan membina warganya yang sedang berkunjung untuk taat dan disiplin mengikuti protokol kesehatan. Terutama dari cara memakai masker yang benar, cuci tangan hingga jaga jarak agar tidak berkerumun. “Tolong ikuti segala aturan pemerintah yakni protokol kesehatan. Prokes itu sangat penting diikuti agar kita semua bisa ter-
PANTAU PROKES -Bupati Suwirta saat turun memantau penerapan prokes. hindar dari wabah Covid-19,” harap Bupati Suwirta kepada masyarakat. Lebih lanjut, Bupati Suwirta juga memantau situasi di areal Puputan Klungkung. Pihaknya juga berharap orangtua, bisa menjaga anakanaknya yang masih kecil.
Terutama agar tetap memakai masker. Alasannya, virus corona itu tidak mengenal usia. Anak kecil pun bisa terkena jika orangtua lalai dalam menjaga ketaatan prokes itu. Dia meminta kalau memang tidak penting sekali, maka lebih baik ting-
gal di rumah. Sayangi diri sayangi keluarga kita semua. “Jika nanti masih ditemukan ada masyarakat yang bandel apalagi sudah berkali-kali dibina maupun disarankan, maka petugas akan melaksanakan sanksi Peraturan Gubernur Bali No. 46 tahun 2020 dan Peraturan Bupati Klungkung No. 66 Tahun 2020,” ujar Bupati Suwirta. Selain itu, Bupati Suwirta juga menyambangi salah satu warung nongkrong anak-anak muda yakni “Warung Coffe Lingsir” yang berada di sebelah Timur SMA Negeri 1 Semarapura. Pihaknya melihat situasi di sana sangat ramai, maka dari itu Bupati Suwirta mengajak dan membina agar anak-anak muda bisa menjadi contoh yang baik di dalam mengikuti protokol kesehatan. “Mari anak-anak muda, jadilah contoh yang baik dalam mengikuti protokol kesehatan,” pinta Bupati Suwitra. (ad226)
Sepulang dari Surabaya, Komisioner KPU Bangli Positif Covid-19 Bangli (Bali Post) Seorang komisioner KPU Bangli terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini komisioner tersebut telah menjalani isolasi mandiri di rumahnya.Ketua KPU Bangli Putu Gede Pertama Pujawan dihubungi Minggu (20/9) mengatakan, rekan komisionernya yang positif Covid-19 itu sebelumnya sempat ke Surabaya dalam rangka melakukan verifikasi terhadap persyaratan pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pengadilan Niaga, Surabaya. Ia berangkat bersama seorang komisioner lainnya dan satu kasubag. Yang bersangkutan pulang dari Surabaya 12 September. Sepulang dari Surabaya, komisioner itu mengalami sakit demam, batuk dan pilek hingga tidak bisa masuk kantor. Ke-
mudian tanggal 14 September, ia menjalani uji swab. Empat hari kemudian tanggal 18 September, hasil uji swabnya positif
Covid-19. “Setelah kejadian itu, kemarin (Sabtu) kita sudah lakukan rapid test terhadap seluruh komisioner dan staf di
RSU Bangli,” kata Pujawan. Sedikitnya ada 35 orang yang terdiri dari komisioner dan staf yang di-rapid test. Demikian juga seorang komisioner dan kasubag yang ikut ke Surabaya juga di-rapid test. Hasilnya ada enam orang yang reaktif. “Yang hasil rapid testnya reaktif semuanya staf. Komisioner dan Kasubag yang ikut ke Surabaya, hasil rapid test non reaktif,” jelas Pujawan. (kmb40)
Karya ”Pujawali” di Pura Tuluk Biyu Hanya Sehari Bangli (Bali Post) Pelaksanaan Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani tahun ini dipersingkat. Karya pujawali yang awalnya direncanakan sembilan hari, kini hanya dilaksanakan satu hari saja. Ketua Panitia Karya Pura Tuluk Biyu Batur, Ketut Sudana, menyampaikan hal itu, Minggu (20/9) kemarin. Dipersingkatnya pujawali,
karena memperhatikan surat edaran bersama Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali serta imbauan Gubernur Bali tentang pembatasan kegiatan upacara panca yadnya dan keramaian di Bali, di tengah situasi pandemi Covid-19. Karya pujawali di Pura Tuluk Biyu Batur tahun ini hanya dilaksanakan sehari yakni bertepatan rahinan purnamaning sasih kapat, Kamis (1/10) mendatang. “Awalnya
direncanakan sembilan hari dari tanggal 29 September sampai 8 Oktober. Dengan adanya imbauan itu, maka diputuskan digelar sehari saja dari pagi sampai malam hari,” jelasnya. Dalam pelaksanaan karya, akan dilakukan pembatasan dan pengaturan jarak pamedek yang bersembahyang. Selain persembahyangan pamedek bergilir juga dipersingkat. Hal itu dimaksudkan menghindari adanya kerumunan. Guna
mencegah penularan Covid-19 di areal pura, juga telah disediakan sejumlah fasilitas cuci tangan bagi para pamedek. Menjelang pelaksanaan karya pujawali di Pura Tuluk Biyu Batur, kata Ketut Sudana, telah dilakukan persiapan-persiapan. Diawali makarya rompok, Minggu (20/9), keesokan karinya makarya sanganan suci, ngingsah, netegang Batara Sri, mabumi sudha amanca, serta persiapan lainnya. (kmb40)
BANTUAN BENCANA - Bupati Mahayastra menyerahkan dana bantuan bencana serangkaian refleksi dua tahun pemerintahannya.
Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Mahayastra-Wabup Agung Mayun, Majukan Gianyar di Segala Lini
TEPAT dua tahun kepemimpinan I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P. dan Anak Agung Mayun, S.H., digelar acara penyampaian capaian visi misi Bupati-Wakil Bupati Gianyar di halaman belakang Kantor Bupati Gianyar, Minggu (20/9) malam. Bupati Mahayastra pada kesempatan itu memaparkan capaian dua tahun kepemimpinan paket AMAN (Agus Mahayastra-Agung Mayun). Diawali visi terwujudnya masyarakat Gianyar Bahagia, Sejahtera, Aman dan Damai, Mandiri, Berintegritas berlandaskan Tri Hita Karana melalui pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Itu merupakan janji politik AMAN. Mewujudkan visi itu pasangan Bupati-Wakil Bupati menetapkan enam misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Gianyar tahun 20182020. Misi pertama, membangun pertanian produktif, efisien dan mandiri dengan penetapan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebagai pondasi untuk menjaga lahan pertanian di Kabupaten Gianyar. Dengan Perda itu lahan pertanian yang termasuk LP2B akan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pemkab juga menyatakan Berdaulat Pangan. Berdasarkan data Gianyar mampu surplus 40.000 ton beras dalam setahun. Bahkan mampu 2,6 kali atau 3 kali setahun bercocok tanam dengan luas tanam di atas 80%. Misi kedua, membangun pariwisata inklusif dengan berbasis budaya. Itu diwujudkan dengan membangun pondasi pariwisata, infrastruktur yang baik sehingga terealisasi desadesa wisata. Saat ini telah dikukuhkan 24 desa wisata. Misi ketiga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi
berkualitas berwawasan lingkungan. Itu diwujudkan dengan mendirikan pasar umum Sukawati dengan dana Rp 200 miliar lebih, Pasar Umum Gianyar Rp 250 miliar. Pembangunan pasar itu bertujuan menggerakkan roda perekonomian di Gianyar, agar tidak kalah saing dengan pasar modern. Dalam dua tahun ini Gianyar telah meresmikan pembangunan air minum dalam kemasan yang terbesar di Bali. Pemkab Gianyar juga berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Kesempatan itu akan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Gianyar tahun 2021. Menyambut hajatan internasional itu dengan direnovasinya Stadion Dipta dengan nilai Rp 200 miliar lebih dari dana APBN tahun 2020. Misi keempat, mengembangkan SDM berintegritas dan berdaya saing tinggi. Ini diwujudkan dengan membangun sekolah PAUD, TK, SD, dan SMP Hindu. Juga dilakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan kerja, baik melalui penguatan PKK oleh tim penggerak PKK maupun pelatihan keterampilan lainnya oleh OPD terkait. Misi kelima, mewujudkan penguatan desa adat yang bertumpu pada nilai-nilai adat, budaya dan Agama Hindu. Misi keenam, meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik. Ini diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur. Seperti taman kota dipercantik, lapangan Astina Gianyar dibuatkan fasilitas pendukung untuk memberikan ruang publik. Selain itu membangun rumah sakit baru di Payangan dan revitalisasi rumah sakit Sanjiwani Gianyar dengan anggaran Rp 300 miliar. Pem-
bangunan puspem kecamatan yakni kantor camat, puskesmas dan koramil di Payangan. Hal itu diharapkan bisa menjadi contoh kecamatan lain dalam memberikan kemudahan pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan dan penataan jalan, modernisasi layanan memanfaatkan teknologi informasi sesuai sistem pemerintahan berbasis elektronik dan lainlainnya. Dua tahun kepemimpinan Mahayastra-Agung Mayun, berbagai penghargaan diraih, di antaranya; Bupati Gianyar meraih Top Pembina BUMD 2020, disusul PAM-TS Gianyar meraih Top BUMD Award; Bupati Mahayastra terima penghargaan dari BPS, Respon rate SP Online Tertinggi di Bali; Gianyar meraih IPKM Tertinggi Kab/Kota se-Indonesia; Gianyar meraih Penghargaan Pengelola Dana Desa 2019; Penghargaan Swasti Saba Wistara Kabupaten/Kota Sehat; Opini WTP 6 kali berturut-turut, Penghargaan Kategori Lembaga pada Anugerah Kebudayaan tahun 2019, 10 Besar Penyelenggaraan Pemerintahan Terbaik se-Indonesia; serta Gianyar ditetapkannya sebagai Kota Kerajinan Dunia. Pada kesempatan itu Bupati Mahayastra menyerahkan dana bantuan bencana kepada 31 orang penerima dengan total nilai Rp 331,135 juta. Juga diserahkan penghargaan kepada 7 hotel yang telah membantu Pemkab Gianyar dalam karantina PMI. Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan aplikasi layanan digital kesehatan RSU Payangan. “Untuk RSUD Sanjiwani, saya beri ultimatum tahun depan harus sudah menerapkan konsep layanan digital,” harap Bupati Mahayastra. (ad234)
Pandemi di Lembongan Pariwisata Sulit Bangkit, Rumput Laut Berkembang Pesat Pandemi Covid-19 membuat pariwisata sulit pulih dengan cepat. Itu terlihat di kawasan pariwisata, seperti di Lembongan, Nusa Penida. Namun, yang menarik, di tengah pariwisata yang sulit bangkit itu, justru budi daya rumput laut dewasa ini berkembang pesat. Bahkan, areal tanam budi daya rumput itu berkembang luas di sekitar Lembongan. Sejauh ini apakah ada hal-hal mengejutkan terkait keberadaan rumput laut yang mulai bergairah lagi di Lembongan? BENDESA Lembongan, Made Sukadana, baru-baru ini menyampaikan perkembangan budi daya rumput telah menjadi keajaiban bagi warga setempat. Menurutnya, rumput laut saat ini sedang booming. Anugerah
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejak tahun 1983 sampai tahun 2016, menurutnya tidak pernah se-booming ini. Lahan budi daya rumput laut berkembang pesat, jadi cukup luas. “Dari sebelah barat jem-
batan dulunya tidak pernah ada areal tanam rumput laut, karena tidak bisa hidup. Tetapi semua areal hingga ke barat jembatan itu, sekarang sudah areal tanam rumput laut. Bahkan hidupnya bagus,” kata Sukadana.
Perkembangan budi daya rumput laut menjanjikan, malah relatif banyak areal tanam baru muncul. Dan hasilnya pun cukup bagus. Ini jarang terjadi dalam proses pengembangan dalam budi daya rumput laut. Bahkan
RUMPUT LAUT - Salah satu areal budi daya rumput laut di Lembongan, Nusa Penida.
sebelumnya sering terancam hama dan cuaca. Tetapi, di tengah pandemi ini, justru rumput laut itu dapat membantu warga setempat. Kepercayaan warga setempat, setiap ada karya di Pura Dalem Lembongan dan Pura Sakenan, budi daya rumput laut meningkat tajam. Demikian pula harganya pasti relatif stabil. “Itu memang sebuah kepercayaan. Namun, realitanya benar, rumput laut di Lembongan berkembang cukup bagus,’’ tegasnya. Saat pandemi ini, dikatakan sempat ada karya di Pura Sakenan. Malah areal rumput laut hampir ke sekitar Pura Sakenan. Jadi, cukup bagus untuk budi daya. Sepanjang
budi daya rumput laut, belum pernah terjadi seperti sekarang ini. Areal tanamnya cukup banyak dan luas. Bahkan tumbuhnya rata-rata bagus. Dia berharap bisa bertahan lama. Sehingga bisa disinergikan dengan pariwisata. Rumput laut ke depan diyakini bisa menjadi kemasan pariwisata budaya, termasuk menjadi kesempatan baik terus memperkenalkan potensi rumput laut, ketika pariwisata ke depan sudah pulih. Berharap jadi saling menguatkan. Bukannya justru saling meniadakan. “Kalau wisnunya (wisatawan nusantara) sudah ada. Namun situasi Covid-19 di Bali saat ini sedang tinggitingginya. Kami berharap
Lembongan tetap menjadi wilayah zero Covid-19,” harap Sukadana. Harga rumput laut saat ini, dikatakan masih cukup stabil, pada kisaran Rp 12,5 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram. Situasi pandemi ini membuat pihaknya bersama warga setempat tetap belajar, bahwa tidak bisa semata-mata mengandalkan pariwisata. Pasalnya, pariwisata begitu rentan dengan kondisi global, sehingga imbasnya cepat pada keberlangsungannya. Dia berharap rumput laut itu terus bisa berkembang bahkan mampu menopang ekonomi warga, di tengah kesulitan bertahan hidup akibat pandemi. (gik)
Senin Kliwon, 21 September 2020
Pendidikan
Kesehatan
Yudisium Ke-16 Program Pascasarjana Kenali Risiko Hamil pada Usia Tua dr. Pande Agus Parta Prananda Unwar Patuhi Protokol Kesehatan
PROGRAM Pascasarjana Universitas Warmadewa (PPs Unwar) menggelar Upacara Yudisium ke-16 Periode September 2020 di Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar, Sabtu (19/9). Upacara Yudisium dilaksanakan secara offline yang dibagi menjadi dua sesi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, beberapa Pimpinan Unwar menyaksikannya secara online melalui aplikasi Zoom. Sedangkan keluarga yudisiawan/yudisiawati menyaksikan jalannya upacara yudisium melalui live streaming di YouTube Unwar. Yudisium ke-16 PPs Unwar diikuti sebanyak 78 yudisiawan yang terdiri dari 3 orang Prodi Magister Manajemen, 19 orang Prodi Magister Ilmu Hukum, 6 orang Prodi Magister Ilmu Linguistik, 11 orang Prodi Magister Administrasi Publik, dan 39 orang Magister Kenotariatan. Lulusan terbaik diraih oleh Tri Indarti, S.Sos., MAP., dengan IPK 4,00 (Cumlaude) masa studi 1 tahun 7 bulan dari Prodi Magister Administrasi Publik. Direktur PPs Unwar Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si., mengatakan, yudisium merupakan proses akademik yang menyangkut pengumuman nilai dan kelulusan mahasiswa dari keseluruhan proses akademik yang diikuti selama menempuh pendidikan Magister. Sekaligus penetapan nilai dalam bentuk transkrip akademik. Pelaksanaan yudisium yang sedianya dilaksanakan secara offline, saat ini dlakukan melalui dua sistem yaitu offline dan online
YUDISIUM PPS UNWAR - Direktur PPs Unwar Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si. melepas lulusan pada Yudisium ke-16 PPs Unwar, Sabtu (19/9). disertai live streaming YouTube. Ini merupakan pilihan terbaik menghadapi kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, di satu sisi tentu tidak ingin proses akademik dan pengumuman kelulusan tertunda. Di sisi lain, wajib mendukung kebijakan pemerintah dan pimpinan universitas guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 demi kesehatan dan keselamatan bersama. Meskipun demikian, pelaksanaannya tidak mengurangi makna yudisium karena seluruh komponen tetap terlibat seperti biasanya. Dipaparkan, dari segi output lulusan, para yudisiawan yang lulus dengan predikat cumlaude mencapai 25 orang (32,05 %) dan lulus tepat waktu 69 orang (88,49%). Ada tiga kata kunci yang ingin dicapai sebagai visi Pascasarjana yaitu bermutu,
berwawasan ekowisata, dan berdaya saing global. Untuk mencapai cita-cita tersebut, maka kegiatan akademik dan nonakademik harus bermutu baik dari segi input, proses, output, dan outcame, dan Impact. “Berita gembira bahwa tanggal 11 September 2020 lalu telah turun izin Program Doktor S-3 Ilmu Hukum. Tahun ini sudah mulai menerima mahasiswa baru. Bagi alumni S-2 Ilmu Hukum/Kenotariatan yang berminat. Silakan lanjutkan kapasitas diri saudara di S-3 Hukum,” ujar Rai Sita Laksmi. Rektor Unwar Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., berharap para lulusan mampu menunjukkan dirinya sebagai alumni yang profesional. Bukan hanya sekadar kompeten, namun harus mampu menjadi pimpinan di instasi di mana lulusan bekerja
dan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan. “Pada intinya para lulusan Pascasarjana Universitas Warmadewa mampu menunjukkan prestasi di mana mereka bekerja,” pesannya. Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., juga berharap agar ke depan mutu, dan pola pembelajaran dengan sistem daring harus terus dioptimalkan. Sehingga, dalam suasana Covid-19 ini PPs Unwar tetap bisa melaksanakan tranformasi ilmu yang tentunya dengan model dan metode baru. Apalagi, seluruh fasilitas dan sarana prasarana penunjang, bahkan bandwidth dalam rangka pelaksanaan pembelajaran daring sudah disiapkan dan sudah cukup memadai untuk bisa dimanfaatkan. (ad224)
Transaksi Tebus Emas di Pegadaian Turun
Singaraja (Bali Post) Transakasi tebus emas di Pegadian Cabang Singaraja belakangan ini mengalami penurunan signifikan. Ini terjadi karena serangan wabah pandemi Covid-19 yang belum juga reda. Sebaliknya, transaksi gadai justru melonjak, karena nasabah mengutamakan pemenuhan bahan pangan dan modal usaha.
TEBUS EMAS - Sejak wabah pandemi Covid-19 transaksi tebus emas di Pegadaian Cabang Singaraja turun sebesar 0,20 persen.
Kepala Pegadaian Cabang Singaraja Gede Anom Sastrawan beberapa waktu lalu mengatakan, biasanya transaksi tebus emas pada musim hari raya seperti Galungan dan Kuningan naik. Namun kondisi ini terbalik, di mana dalam Galungan yang lalu dan menjelang Kuningan ini justru transaksinya melorot sebesar 0,20 persen. Ini terbukti dari Outstanding Loan (OSL) terhitung 31 Agustus sekitar Rp 126,2 miliar menjadi Rp 126 miliar terhitung 12 September 2020 lalu. “Saat Galungan dan Kuningan sebelumnya transaksi naik sebesar 1,34 persen,” katanya. Biasanya sebelum adanya
pandemic, kata Sastrawan, nasabah di 10 gerai pegadaian di Buleleng banyak melakukan penebusan emas karena dipakai hari raya. Namun kali ini, perekonomian membuat perilaku nasabah berubah. Nasabah cenderung urung menebus emas mereka. Di sisi lain, Astrawan mengatakan, saat ini jumlah transaksi gadai masih cukup tinggi. Rata-rata transaksi gadai di Pegadaian Kota Singaraja mencapai 125 orang per hari. “Sebagian besar transaksi gadai yang mereka lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan modal usaha,” jelasnya. (kmb38)
Karangasem Tambah Lima Kasus Covid-19 Pasien Sembuh Tujuh Orang Amlapura (Bali Post) Kasus Covid-19 di Kabupaten Karangasem hingga saat ini masih saja terjadi. Seperti Minggu (20/9) kemarin, ada tambahan lima kasus baru terjangkit Covid-19. Sementara pasien yang sembuh bertambah tujuh orang. Koordinator Satuan Tugas Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19
di Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, Minggu (20/9) mengungkapkan, per hari ini (kemarin-red) ada tambahan sebanyak lima kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19. Lima kasus baru itu berasal dari Desa Tianyar (1), Kelurahan Karangasem (1), Desa Menanga (1), Desa Tri Eka Buana (1), dan Kertabuana (1 kasus).
“Dengan penambahan kasus itu, maka jumlah kasus konfirmasi (positif) di Kabupaten Karangasem menjadi 704 kasus. Tambahan kasus meninggal dua orang dari Kecamatan Karangasem,” ucapnya. Putra Pertama menambahkan, pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan. Hari ini pasien sembuh bertambah tujuh orang, yakni,
Desa Tribuana (1), Desa Ababi (1), Desa Pertima (1), Kelurahan Karangasem (1), Desa Tianyar (1), Desa Padangbai (1) dan Kecamatan Sidemen (1) dari Desa Sinduwati (1). “Dengan tambahan dua orang meninggal, jumlah pasien kasus konfirmasi positif yang meninggal berjumlah 24 kasus. Kasus probable yang meninggal 34 kasus,” Jelasnya. (kmb41)
APA yang disebut kehamilan di usia tua? Kehamilan di usia tua merupakan kehamilan yang terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Pengaruh era globalisasi serta meningkatnya kesadaran wanita akan persamaan derajat, hal itu justru membuat para wanita semakin berani mengejar karier mereka, dibanding memiliki anak. Selain itu, adanya teknologi dalam pembuahan memberikan pilihan bagi ibu untuk menunda kehamilan. Sejatinya, semua kehamilan memiliki risiko. Risiko-risiko tersebut semakin meningkat pada kehamilan di usia tua. Kehamilan di atas usia 35 tahun lebih ternyata berisiko. Dari data angka kematian ibu, disebutkan ada kenaikan secara tetap dari 9 per 100.000 pada usia 25-29 tahun menjadi 66 per 100.000 sesudah usia 40 tahun. Hal ini menunjukkan, risiko kematian ibu meningkat pesat seiring bertambahnya usia ibu saat hamil dan melahirkan. Selain itu, karena sel telur wanita telah diproduksi sejak lahir, maka semakin tua seorang wanita itu hamil, maka semakin besar pula risikonya untuk terjadinya abnormalitas dalam kehamilan. Gangguan dalam kehamilan ini tidak hanya dapat mengancam janin yang dikand-
ung. Namun, juga dapat mengancam nyawa ibu itu sendiri. Beberapa risiko yang dapat terjadi pada usia ibu hamil usia lanjut sebagai berikut: Kelahiran premature, berat badan lahir bayi rendah, bayi lahir mati, kelainan kromosom pada bayi, komplikasi persalinan, operasi caesar, tekanan darah tinggi pada ibu yang dapat menuju pada kondisi serius. Seperti preeklampsia dan kelahiran bayi premature, diabetes gestasional, yang juga nantinya akan meningkatkan risiko diabetes Lalu, adakah keuntungan ibu hamil di atas usia 35 tahun? Memiliki bayi pada usia yang tidak muda tidak selalu merugikan. Pada usia di atas 35 tahun, biasanya seseorang sudah lebih mapan, dan memiliki edukasi lebih tinggi, sehingga dapat membesarkan anak dengan lebih baik. Namun, jangan lupa, selalu lakukan hal berikut untuk menjaga kesehatan kehamilan Anda, yakni berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, mengonsumsi vitamin kehamilan berupa asam folat sebelum pembuahan, jika memungkinkan memiliki berat badan ideal sebelum kehamilan, hindari obat-obatan terlarang termasuk rokok apalagi alkohol. (ad229)
Pembangunan SPAM Air Sanih Tahap II
Jaringan Pipa Distribusi Buleleng Timur Digarap 2021 Upaya mengatasi krisis air bersih semakin gencar dilakukan pemerintah daerah. Tahun 2019 lalu pembangunan jaringan pipa distribusi dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Air Sanih, Kecamatan Kubutambahan tahap II untuk wilayah Buleleng Barat sudah selesai dibangun. Tahun 2021 nanti, giliran jaringan pipa distribusi ke Buleleng Timur dibangun. Nah dengan tambahan kapasitas distribusi air bersih itu, apakah pelayanan Perumda Tirta Hita Buleleng kepada masyarakat bisa lebih meluas dan optimal? DIREKTUR Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng Made Lestariana belum lama ini mengatakan, pembangunan jaringan pipa distribusi itu, nantinya akan dibiayai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Sebenarnya anggaran pembangunan jaringan pipa distribusi SPAM Air Sanih ke wilayah Buleleng Barat dan Timur tersebut dialokasikan tahun 2020. Jaringan pipa distribusi yang meliputi Desa Kubutambahan dan Bungkulan sudah selesai dikerjakan Satuan Kerja (Satker). Namun, pembangunan jaringan pipa distribusi dari resevoar di Desa Bondelam dan Tejakula gagal dibangun. Ini menyusul kebijakan refokusing anggaran akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).
Untuk melanjutkan proyek itu, tahun 2021 mendatang dipastikan jaringan pipa distribusi itu dipasang. Kepastian ini setelah Gubernur Bali Wayan Koster menginstruksikan agar anggaran pembangunan itu diprioritaskan. “Seperti perencanaan penyediaan air bakunya dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali - Penida, lalu pipa distribusinya dibangun Satker PUPR. Yang ke barat sudah tuntas, namun ke timur belum dibangun. Nah itu dibangun tahun 2021,” katanya. Menurut Lestariana, SPAM Air Sanih menghasilkan kapasitas air bersih sebesar 120 liter per detik. Dari kapasitas itu dimanfaatkan untuk mengatasi krisis air bersih di Bali Utara, utamanya sebagian Buleleng Barat dan Timur. Khusus yang dialirkan ke Buleleng Timur, Lestariana menyebut kapasitas yang akan dialirkan sebesar 20 liter per detik. Kapasitas sebesar itu diperkirakan dapat melayani sekitar 4.000 pelanggan. Dengan tambahan kapasitas dari SPAM Air Sanih II itu, krisis air yang masih dialami beberapa desa di Buleleng Timur diyakini dapat diatasi. “Meskipun tambahan kapasitas 20 liter per detik, namun dipastikan tambahan ini yang selama ini belum dicover PAM desa setempat dapat dilayani dari SPAM Air Sanih,” tegasnya. (mud) Made Lestariana
Senin Kliwon, 21 September 2020
Genjot Pembangunan Infrastruktur di Karangasem Anom Putra menambahkan, deklarasi dukungan Puri Kelodan untuk paket DanaDipa ini merupakan sejarah. Pasalnya, selama ini keluarga Puri belum pernah membulatkan tekad untuk mendukung paslon terkecuali kali ini. Untuk itu, pihaknya siap memenangkan paket DanaDipa dalam pilkada nanti. “Acara ini sangat bersejarah dan sakral bagi Puri. Karena dalam sejarah baru kali ini menyatakan kebulatan tekad mendukung paslon, yakni pa-
sangan Dana-Dipa. Makanya karena ini sejarah, tidak boleh kalah dalam perjuangan nanti. Ini merupakan perjuangan berat. Mudah-mudahan dengan semangat ini kita sangat berharap pasangan ini bisa meraih kemenangan,” katanya. Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster menegaskan, pihaknya sangat berterima kasih kepada keluarga Puri Kelodan Karangasem yang sudah menyatakan kebulatan tekad secara penuh mendukung pasangan Dana-Dipa di Pilkada Karangasem nanti. “Saya
ucapkan banyak terima kasih dengan dukungan ini. Saya meminta dukungan untuk membangun Bali khususnya di Karangasem. Karena saya berharap Nangun Sat Kerti Loka Bali dalam pembangunan di Karangasem melalui Gede Dana bila lolos jadi bupati nanti. Karena Karangasem butuh pergerakan baru, spirit baru menuju Karangasem Era Baru,” jelasnya. Koster yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bali ini menambahkan, apabila nanti Gede Dana jadi Bupati Karangasem, maka pembangunan infrastruktur di Karangasem
bakal terus digenjot. Terlebih, saat ini rancangan pembangunan sejumlah infrastruktur sudah akan dilakukan mulai dari penataan areal kawasan Pura Agung Besakih, Tanah Ampo dan by-pass sampai ke Padangbai. “Apabila Gede Dana bisa jadi bupati, maka pembangunan infrastrukstur akan terus digenjot karena satu jalur dengan Provinsi Bali dan pusat. Karena dengan APBD daerah tidak cukup untuk membangun infrastruktur di Karangasem, harus dibantu dengan dana APBD provinsi dan APBN,” tegasnya. (kmb)
Perjuangkan Arak Bali Tetap Lestari “Dulu ada petani arak Karangasem yang menyampaikan ke saya sebelum menjadi Gubernur Bali supaya arak mendapatkan perlindungan. Sebelum ada peraturan ini, saat menjual hasil produksi arak, para perajin merasa waswas dan kucing-kucingan dengan polisi karena masih ilegal. Tapi setelah saya menjadi Gubernur Bali, saya buat pergub untuk dapat memperjuangkan arak Bali agar tetap lestari. Kini, perajin tak lagi was-was memasarkan hasil produksinya karena sudah ada payung hukumnya,” ujarnya. Koster menambahkan, saat ini arak sudah semakin di-
minati oleh masyarakat luar Bali. Sekarang arak Bali sudah mulai menasional. Terlebih dirinya secara lansung mempromosikan arak Bali ini. Bahkan, dirinya setiap pagi, siang dan sore minum kopi tanpa gula dicampur arak. Setiap ada kegiatan dinner, tamu diminta untuk minum arak satu seloki. “Saya ingin menjadikan arak menjadi minuman nomor satu di Bali. Bahkan, terus mempromosikan arak Bali supaya bisa menjadi minuman nomor tujuh di dunia,” katanya. Seiring dengan hal itu, kata Koster, maka kebutuhan atau permintaan arak makin meningkat. Mulai untuk kebutuhan upacara, hotel dan lainnya. Seiring meningkatnya permintaan arak, maka pihaknya
juga meminta petani mampu meningkatkan produksi arak. Caranya melakukan budi daya kelapa yang cepat panen, yakni kelapa hibrida. “Kita sudah pikirkan hal ini. Saya sudah minta Dinas pertanian untuk pengadaan bibit kelapa hibrida ini. Kelapa ini masa panennya cukup cepat, tiga atau empat tahun sudah panen. Ini sebagai upaya untuk memperluas produksi arak,” tegasnya. Apabila para petani mengalami kendala dalam permodalan dan pengadaaan peralatan dalam mengembangkan produksinya, Koster mengaku siap membantu. “Saya siap memfasilitasi dalam mencari permodalan dengan bunga yang rendah termasuk pengadaan alat. Tapi kalau bisa diper-
tahankan dengan memakai peralatan tradisional dalam pembuatan supaya itu bisa tetap dipertahankan,” katanya. Sementara itu, perwakilan perajin arak dari Sidemen, Kadek Kicen mengatakan, dengan adanya Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi atau Destilasi Khas Bali ini, dirinya sangat terbantu. Pasalnya, dari segi pemasaran arak, dirinya tidak lagi waswas dan main kucing-kucingan dengan petugas kepolisian. “Semenjak adanya peraturan ini, saya lebih mudah mengirim arak ke Denpasar. Kalau dulu waswas, takut ditindak polisi karena ilegal. Dengan pergub ini, nantinya perajin arak benar-benar dilindungi,” ujarnya. (kmb)
Tiap Kabupaten/Kota Ada Hotel Karantina Kedua, Satgas kembali menyediakan hotel sebagai tempat karantina terpusat dan didukung oleh Satgas Nasional. Termasuk memberikan fasilitas hotel untuk tenaga kesehatan. Mengingat saat ini, hanya tinggal tiga tempat karantina yang dikelola provinsi. Yakni, Bapelkesmas dengan kapasitas 63 kamar (bed), Wisma BPK
DIJUAL MOBIL TOYOTA
Innova V 2017 KM rendah mulus 300Jt nego gaspoll 08123845976
B.BP.001.09.20.0000223
KEHILANGAN HlgBPKBNo.5530884-ODK9665VD an:IKetut Suwidja BA.al Ds Bulian Kec.Kubutambahan Buleleng
B.BP.004.09.20.0000222
PENGOBATAN PENGOBATAN Sinshe Wong Pengobatan Saraf Terjepit Chiropractik Accupunture WA 087780327032
B.BP.004.09.20.0000221
BERAS BALI BALI BERAS Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588
G.01
CABE CABE BALI BALI Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588
G.02
SERVICE
Pering dengan kapasitas 42 kamar (bed), dan Wisma Bima I dengan kapasitas 52 kamar (bed). Data terakhir, tersisa 45 bed dari total kapasitas 157 bed di tiga tempat karantina tersebut. “Aktivasi hotel kami sedang persiapan. Pada usulan kami ke pusat, tiap kabupaten/kota ada hotel karantina. Asumsinya lebih efisien dan efektif, ditambah satu hotel lagi yang dikelola Pemprov Bali,” paparnya. Kepala Pelaksana BPBD
Provinsi Bali ini mengaku ditugaskan oleh Sekda Dewa Made Indra selaku Ketua Harian Satgas Provinsi Bali untuk berkomunikasi teknis dengan pihak pusat. Dalam hal ini BNPB, untuk memastikan dukungan hotel karantina bagi sembilan provinsi termasuk Bali. “Sampai Sabtu siang ini, saya masih komunikasi dengan Deputi Kedaruratan BNPB untuk memastikan dukungan pembiayaannya,” jelas Rentin.
Di sisi lain, pihaknya (BPBD, Dinas Kesehatan dan Biro Hukum Setda Provinsi Bali-red) telah menyiapkan draf SK Gubernur untuk regulasi dalam mendapat dukungan anggaran dari APBN. “Semoga minggu depan sudah ada kepastian tentang hal ini sehingga kami sudah bisa aktivasi hotel karantina bagi kasus positif yang OTG (Orang Tanpa Gejala) dan bergejala ringan,” tegas Rentin. (kmb32)
Jumlah Kasus Sembuh Bertambah Pertama, berusia 57 tahun yang meninggal dunia 17 September 2020. Komorbid dari pasien yang masuk ke RSUD Buleleng pada 13 September 2020 ini tidak diketahui. Kedua, pasien berusia 77 tahun yang dirawat di RSUD Buleleng sejak 12 September 2020. Pasien meninggal dunia 17 September 2020 serta diketahui memiliki komorbid hipertensi, diabetes melitus (DM), dan jantung. “Pasien dari Denpasar, satu perempuan berusia 69 tahun dan satu laki-laki berusia 57 tahun,” imbuhnya. Suarjaya menambahkan, pasien perempuan dirawat di RSBM sejak 31 Agustus 2020. Pasien meninggal dunia 18 September 2020 dan memiliki komorbid DM. Sedangkan pasien laki-laki dirawat di RSUD Wangaya sejak 9 September 2020. Pasien yang memiliki komorbid hipertensi ini meninggal dunia 16 September 2020. Pasien kelima, laki-laki berusia 71 tahun dari Karangasem. Sebelumnya, pasien masuk ke RSUD Karangasem pada 26 Juli 2020. “Pasien meninggal 29 Juli 2020. Komorbidnya tidak diketahui,” jelasnya. Pasien keenam, lanjut Suarjaya, laki-laki berusia 81 tahun
dari Karangasem. Pasien meninggal dunia 27 Juli 2020 atau sehari setelah masuk ke RSUD Karangasem pada 26 Juli 2020. Pasien memiliki komorbid DM. Pasien ketujuh, laki-laki berusia 83 tahun dari Gianyar. Pasien masuk ke RSUD Sanjiwani pada 11 September 2020. “Pasien meninggal 15 September 2020. Komorbidnya tidak diketahui,” terangnya. Pasien kedelapan dan kesembilan, Suarjaya menyebut keduanya laki-laki berasal dari Tabanan. Pasien kedelapan, berusia 61 tahun yang meninggal dunia 26 Agustus 2020. Sebelumnya masuk ke RS Nyitdah pada 22 Agustus 2020. Pasien diketahui memiliki komorbid DM. Pasien kesembilan, berusia 64 tahun yang meninggal dunia 13 Agustus 2020. Pasien ini juga memiliki komorbid jantung dan hipertensi. Pasien dirawat di RS Nyitdah sejak 11 Agustus 2020. “Pasien kesepuluh, perempuan berusia 25 tahun dari Badung. Pasien masuk ke RSBM tanggal 16 September 2020 dan meninggal 18 September 2020. Komorbidnya obesitas,” katanya. Secara nasional, jumlah kasus Covid-19 baru yang dicatatkan mengalami penurunan pada Minggu kemarin. Tapi, jumlahnya hampir mencapai 4.000 orang.
Jika dilihat dari data yang dilansir www.covid19.go.id, terdapat 36.753 pesimen yang diperiksa hingga pukul 12.00 WIB. Dengan demikian jumlah keseluruhan spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 2.922.648. Dari puluhan ribu spesimen, jumlah kasus baru sebanyak 3.989 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 244.676 orang. Pada hari ini, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus terbanyak. Sumbangan kasus dari DKI Jakarta pada hari ini mencapai 1.138 orang. Sementara itu, posisi kedua adalah Jawa Barat dengan 427 orang, ketiga Jawa Timur 336 orang, keempat Jawa Tengah 303 orang, dan kelima Riau 298 orang. Sedangkan Bali kembali masuk sebagai 10 besar, yakni di posisi kedelapan dengan jumlah 121 kasus. Kabar baiknya, jumlah kasus sembuh masih bertambah. Tambahan kasus sembuh lebih sedikit dari kasus baru. Terdapat 2.977 pasien sudah sembuh. Kumulatif sebanyak 177.327 orang. Kasus meninggal bertambah 105 orang. sehingga totalnya menjadi 9.553 orang. Kasus aktif saat ini sebanyak 57.796 orang. Untuk suspeck sebanyak 107.370 orang. (iah/ kmb32)
Oleh karena itu, lanjut Rentin, masyarakat harus produktif dan aman dari Covid-19 dengan taat pada protokol kesehatan. Mengingat, di tengah perang melawan Covid-19, masyarakat juga dihadapkan pada tuntutan ekonomi. Gubernur Bali Wayan Koster bahkan telah menegaskan bahwa protokol kesehatan adalah harga mati. Roh dari terbitnya Pergub Nomor 46 Tahun 2020 dan SE terbaru Gubernur Bali tidak lain untuk mendisiplinkan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Kepala BNPB Doni Monardo pun telah memberi arahan agar masyarakat melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Mengutip pernyataan Kepala BNPB Doni Monardo, kita tidak boleh terpapar Covid-19,
tapi jangan sampai kelaparan,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini. Rentin juga mengingatkan kembali soal pembatasan acara berkumpul dan kerumunan, apalagi sambil makan dan minum. Pasalnya, dari kumpulkumpul berpotensi terjadi penularan. Bisa saja salah satu peserta kumpul ternyata karier atau pembawa virus, bahkan bisa jadi sudah tertular. Saat mereka memegang media yang sama, maka penularan bisa terjadi. Kedua, membuka masker sudah pasti dilakukan pada saat makan dan atau minum. Diperparah lagi dengan durasi waktu makan dan minum yang tidak pendek. Durasi 15 sampai dengan 20 menit mungkin tidak cukup untuk acara makan tersebut, sehingga risiko penularan sangat mungkin terjadi. “Satgas kembali mengimbau, batasi
kegiatan berkumpul apalagi kerumunan, dan lebih aman beli makanan dan dibungkus (take away-red). Makannya di rumah saja, lebih aman dari kemungkinan penularan,” paparnya. Menurut Rentin, anak muda relatif lebih berisiko lantaran euforia jiwa muda yang secara fisik merasa kuat dan ada beberapa yang maboya, sehingga menjadi abai dalam penerapan protokol kesehatan. Padahal, patuh dan taat pada protokol kesehatan merupakan tugas bersama pemerintah dan masyarakat. Apalagi, Covid-19 tidak mengenal batas usia dan jenis kelamin. “Baik muda, dewasa, tua, laki, maupun perempuan, jika Covid-19 sudah menyerang tidak pernah permisi dan langsung to the point,” katanya mengingatkan. (kmb32)
Batasi Kegiatan Berkumpul
senin kliwon, 21 september 2020
OPINI
Mimpi Sensus Penduduk Oleh Ir. Adi Nugroho, M.M.
TAHUKAH kita bahwa sedang ada pendataan sensus penduduk pada bulan September 2020 ini. Termasuk di Bali, karena memang dilaksanakan serentak secara nasional. Barangkali lebih banyak yang tidak tahu dibandingkan dengan yang tahu. Padahal, idealnya semua penduduk tahu dan kemudian membantu dengan cara yang bisa ditempuh masingmasing. Tetapi sampai dengan pelaksanaannya yang ke-7 sejak Indonesia merdeka, Sensus Penduduk 2020 (SP2020) masih saja tidak banyak diketahui. Sedikit yang tahu itu pun sekadar tahu serba sedikit lalu sebagian di antaranya bahkan mencoba menghindar. Merasa terganggu untuk hal yang dianggapnya tidak bermanfaat. Tidak mudah memang menunjukkan manfaat sensus. Karena yang pertama berkesempatan mendapat manfaat adalah pemerintah. Itu pula sebabnya mengapa pemerintah terus berkepentingan melaksanakan sensus secara reguler, meskipun biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Penduduk baru bisa mendapatkan manfaat, ketika berdasarkan data hasil sensus, pemerintah merancang lalu mengimplementasikan berbagai program pembangunan, yang pada ujungnya dimaksudkan untuk memajukan kesejahteraan atau kemakmuran penduduk. Itu pun tidak terlalu mudah dirasakan. Seperti kalau pemerintah membangun saluran irigasi, misalnya, apakah langsung terasa sebagai memakmurkan rakyat? Membangun jalan, trotoar, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, pasar, pembangkit listrik dan seterusnya, yang pertama terlihat barangkali adalah bahwa pemerintah sedang menjalankan urusannya. Manfaatnya bagi rakyat, mungkin hanya samar-samar terlihat. Apalagi, manfaat dari sensusnya. Samasekali tidak akan terlihat dari sana. Sekalipun bisa dipastikan bahwa semua pembangunan itu tadi didasarkan pada data yang (sekurangnya sebagian) dihasilkan dari sensus. Bahkan ketika program-program pembangunan tersebut sudah berjalan baik. Bahkan ketika rakyat sudah merasakan menjadi makmur, pun manfaat sensusnya tetap tidak terlihat atau terasa. Mengetahui bahwa penduduk Bali berjumlah 3.890.800 jiwa hasil Sensus Penduduk 2010, barangkali dipandang tidak penting bagi sebagian besar penduduk. Ditambahi pun dengan data lain bahwa dari sejumlah itu, laju pertumbuhan penduduknya sebesar 2,14% per tahun, mungkin juga tetap belum dirasa menarik. Padahal dari dua informasi itu saja, berbekal kalkulator kecil pemerintah bisa menghitung bahwa pada tahun 2020 ini, penduduk Bali bisa menjadi sekitar 4.723.400 jiwa. Dan dengan mengetahui itu, pemerintah bisa memperkirakan berapa ton beras yang harus selalu tersedia sebagai jaminan ketersediaan pangan wilayah. Dari situ, berapa kebutuhan pengangkutannya, berapa potensi sediaan lapangan kerjanya, berapa total potensi ekonominya dan seterusnya, juga bisa diperoleh gambarannya. Dan, dengan mengetahui itu, pemerintah bisa efisien serta optimal dalam memenuhi dan memanfaatkan segala potensi dan peluang yang menyertainya. Untuk siapa semua itu kalau bukan untuk rakyat atau penduduk. Itu baru soal beras. Yang lain masih banyak lagi; listrik, sekolah, layanan kesehatan, berbagai infrastruktur perhubungan dan komunikasi, keamanan, kebersihan dan seterusnya yang kesemuanya harus terus dibangun, dipelihara dan dikembangkan untuk kemakmuran seluruh rakyat. Dan dalam membangun itu semua, rujukan utamanya adalah data populasi (seluruh penduduk) hasil sensus penduduk. Itu sebabnya sensus penduduk mensyaratkan seluruh penduduk harus terdata untuk dicatat kondisi kependudukannya dan tidak boleh membiarkan satu orang pun terlewat. Ketentuan tersebut juga berlaku pada SP2020 sekarang ini. Karenanya, janganlah menghindar. Jangan pula bersembunyi. Tanpa dihindari dan ditinggal bersembunyi pun, pelaksanaan sensus sudah tidak mudah. Di tengah kepadatan permukiman, petugas sensus berhadapan dengan mobilitas penduduk yang untuk bisa ketemu saja seringkali tidak mudah. Setelah bisa bertemu pun, terkadang tidak bisa optimal mengumpulkan keterangan oleh keterbatasan waktu wawancara, karena sudah terlalu sore atau terlalu malam ketika berkesempatan ketemu. Di pelosok perdesaan yang jarak antara rumah tempat tinggal penduduk berjauhan dan bahkan tidak sedikit yang dipisahkan perbukitan, hutan, sungai dan laut, petugas dihadapkan terutama dengan tantangan kesulitan fisik.
Sehingga jika harus mengulang kunjungan akibat tidak langsung ketemu pada kunjungan pertama, bisa dibayangkan betapa beratnya. Karenanya, sekali lagi, janganlah menghindar. Jangan pula bersembunyi. Apalagi marah kepada petugas sensus karena merasa terganggu harus menemui dan memberikan banyak keterangan yang diminta. Para petugas sensus bekerja bukan atas kepentingannya, tetapi menjalankan kepentingan pemerintah/negara yang terus berusaha meningkatkan kemakmuran seluruh rakyatnya termasuk diri dan keluarga kita. Kalau bisa, sesungguhnya pemerintah juga ingin tidak mengganggu, termasuk dalam mengumpulkan data sensus. Karenanya, cara online dicobakan kemarin dalam tahap awal pelaksanaan SP2020, antara 15 Februari hingga 29 Mei 2020. Dengan cara itu, penduduk tidak harus diganggu oleh kedatangan petugas sensus untuk melayani pertanyaan-pertanyaannya. Penduduk juga bisa memilih di mana dan pada jam berapa menyampaikan keterangannya, secara mandiri. Dan sebagai upaya awal berskala percobaan, SP2020 online kemarin sesungguhnya sudah cukup menjanjikan. Partisipasi 19,54% yang diperoleh secara nasional sudah melebihi capaian Korea Selatan dan Australia, ketika kedua negara yang diyakini lebih maju dari kita, melaksanakan sensus penduduk online untuk pertama kalinya. Pada tahun 2005 Korea Selatan hanya mendapatkan 0,9% dan pada tahun 2016 Australia hanya mendapatkan 16%. Padahal sebelumnya banyak fihak yang skeptis dan merasa bahwa kita di Indonesia belum cukup siap. Hasil yang diperoleh Bali, lebih seru lagi yaitu 35,59% hampir dua kalinya capaian nasional dan merupakan capaian wilayah tertinggi secara nasional. Dengan capaian setinggi ini, sesungguhnya dalam tahap kedua SP2020 ini Bali tinggal menyisakan kurang dari 65%-nya lagi untuk disisir berdasarkan rencana tatacara sensus sebelumnya. Tetapi akibat merebaknya pandemi Covid-19, maka dilakukan berbagai penyesuaian dalam tatacara pelaksanaan SP2020. Dan oleh terbatasnya sumber daya untuk memilah, maka pada tahap kedua SP2020 ini seluruh penduduk akhirnya kembali akan dikunjungi petugas. Dengan berbagai kesulitannya ditambah dengan berbagai pembatasan akibat pandemi Covid-19, karenanya kedatangan petugas SP2020 kali ini benar-benar tidak untuk dihindari atau ditinggal bersembunyi. Mereka sedang betul-betul membutuhkan bantuan lebih dari biasanya. Bantulah mereka misalnya dalam memberikan penjelasan kepada tetangga sekitar yang masih belum cukup memahami kepentingan sensus, sehingga berkecenderungan untuk menghindar, bersembunyi atau menolak disensus. Bantulah pula petugas untuk bisa bertemu, jika ada tetangga yang oleh kesibukannya menjadi sulit untuk ditemui. Tidak kalah pentingnya, bantulah pula petugas sensus dengan cara melapor kepada kepala lingkungan, klian banjar atau kepala dusun, apabila belum mendapat kunjungan petugas sensus, terutama jika sudah mendekati akhir bulan September 2020. Bersabarlah sedikit memahami pertanyaan petugas, yang karena terlalu teknis mungkin menjadi tidak mudah difahami. Semoga ini menjadi sensus penduduk terakhir yang dilaksanakan dengan kunjungan petugas. Pengalaman sensus penduduk online kemarin yang cukup membesarkan hati dengan berbagai catatan kekurangannya, semoga cukup bisa dijadikan sebagai landasan penyempurnaan. Sehingga pada sensus penduduk berikutnya, kita sudah bisa melaksanakan sepenuhnya secara online. Tidak ada lagi petugas yang datang dan mengganggu. Tidak ada lagi hambatan sambungan internet. Tidak ada lagi penduduk yang gagap dengan cara online, tidak pula ada lagi penduduk yang kesulitan memahami maksud semua rincian data yang dimintakan. Dan jika itu semua terwujud, sensus penduduk sebagai hajat nasional yang sangat masif dan mahal dapat dilaksanakan dalam hening, sebagai bagian dari aktivitas keseharian. Dan tidak jauh setelah itu, kita mungkin bahkan tidak lagi perlu melaksanakan sensus penduduk, karena update data kependudukan dapat dilakukan setiap saat oleh seluruh penduduk secara mandiri. Dan ketika kita sudah berada pada zaman itu nanti, mengenang berbagai keruwetan sensus saat ini mungkin akan terasa sebagai mimpi yang menggelisahkan. Penulis, Kepala BPS Provinsi Bali
POJOK Tatap muka dengan perajin arak, Gubernur Koster siap fasilitasi permodalan dan pengadaan peralatan. - Bukti konsisten perjuangkan rakyat.
Perlu Solusi Lebih Tepat BERDASARKAN data yang dikutip dari website infocorona.baliprov.go.id, kasus penyebaran Covid-19 di Bali mengalami peningkatan signifikan. Mirisnya, penambahan jumlah positif sekarang ini didominasi pada kelompok usia muda yakni sekitar umur 20-29 tahun. Hal ini diduga karena usia produktif lebih banyak bergerak dan melakukan aktivitas di luar rumah dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi. Memang di tengah pandemi Covid-19 ini sangat mendilemakan. Di satu sisi masyarakat diimbau supaya lebih baik diam di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Di sisi lain, mereka butuh penghasilan untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat menilai bahwa pemerintah seharusnya mencari solusi yang tepat untuk bisa memecahkan persoalan berat ini. Jika pemerintah hanya terus memberikan imbauan tanpa ada dukungan bantuan untuk masyarakat, tentunya hal ini tidak akan berjalan maksimal. Seperti yang diungkapkan sejumlah netizen yang berkomentar di akun Facebook @balipost. Terlihat dalam komentarnya, mereka mau diam di rumah asalkan diberikan bantuan kebutuhan sehari-hari. Tak hanya itu, ada juga yang komentar bahwa jika diam di rumah tidak ada penghasilan. Berikut komentar netizen lainnya. Rudiansyah I Rin Mau bagaimana lagi, sudah diimbau jangan keluar rumah kalau nggak penting sekali (de bengkung). Coba dipantau Jalan Sesetan dulu, lihat kanan dan kiri, jalan terus lewat Jalan Pemogan, lihat di kiri dan kanan Taman Pancing. Sekian terima kasih. Baba Niki Kalau diam di rumah nggak ada penghasilan, mau makan apa untuk keluarga. Jangan bandingkan dengan yang dapat gaji bulanan. Buruh bangunan misalnya.
Mastika Ketut Begitu sekolah mau dibuka dibilang anak-anak tertular. Sekarang usia muda, yang jelas usia tua yang mati. Yang penting pakai masker saja dah. Kalau diam di rumah, mati kelaparan dah keluarga. Soalnya non-PNS.
Corona. Coba lihat Sanur, kiri-kanan sepi. Reza Coba malam Minggu melali ke Jalan Gatsu Barat, Jalan Mahendradata, Jalan Marlboro Pak. Lihat kafe-kafe, restoran, tidak ada yang peduli sama Covid. Gus Yudis Semangat, semoga lekas selesai dan ekonomi masyarakat Bali kembali normal. Gusti Bagus Sasmara Selama dana Covid-19 masih ada, setiap orang sakit pasti di-covid. Nanti tahun depan Covid-19 bermutasi menjadi Covid-20. Ketut Suarnaya Ya Tuhan, cepatlah hilang virus Corona ini. Biar saya bisa nyoblos tanggal 9.
Kopi Ko Parfume Astungkara semakin banyak yang sembuh dan pademi ini segera berakhir.
Patrick Wayan Lebih takut anak istri nggak makan daripada Covid. Intinya kalau diam di rumah saya mau. Yang penting ada yang memberi sangu. Kalau tidak, ngapain nyuruh di rumah. Apakah batu bisa dimasak?
Suweta Bali Guide Saya mau diam di rumah asal diberikan bantuan. Bukan saya malas. Ini karena
Yan Wi Ajuzt Harus didukung terus imbauannya. Kalo saya mah keluar juga nyari uang.
Nangun Sat Kerthi Loka Bali
DESA Adat Padangtegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu dari sekian desa adat yang tertib melaksanakan protokol kesehatan (prokes) sesuai imbauan pemerintah Provinsi Bali. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kawasan yang selama ini menjadi kampung turis itu bersih dari virus Corona. Alhasil hingga kini dipastikan seluruh warga desa adat setempat belum ada yang terpapar pandemi Covid-19.
B
endesa Adat Padangtegal I Made Gandra mengakui hingga Minggu (20/9) kemarin, memang belum ada warganya yang diketahui terpapar Covid. Dikatakan, 678 kepala keluarga di Desa Adat Padangtegal sampai saat ini tertib menjalankan prokes. “Astungkara, sampai saat ini warga mau tertib menjalankan
Desa Adat Padangtegal Tertib Jalankan Prokes
prokes dan belum ada warga Padangtegal yang terpapar Covid-19,” katanya. Meski demikian, pihaknya tidak mau lengah. Jajaran Satgas Gotong Royong Desa Adat Padangtegal tetap gencar menekankan prokes setiap harinya ke seluruh warga. Pihaknya pun berharap kondisi ini bisa terus dipertahankan sampai pandemi ini berakhir. “Mudah-mudahan ke depan tetap rahayu, sampai pandemi ini benar-benar berakhir,” ucapnya. Diakui semenjak pandemi ini, warga Desa Adat Padangtegal dominan mau untuk tetap di rumah, namun a d a juga yang beraktivitas deng a n
menerapkan prokes. Seperti di objek wisata Monkey Forest yang berada di bawah Desa Adat Padangtegal, sejumlah pegawai tetap masuk untuk merawat ratusan ekor kera di kawasan tersebut. “Untuk objek wisata ada pegawai yang tetap masuk, karena memberi makan kera dan lainnya,” ujarnya. Sementara terkait rencana sejumlah pembangunan oleh desa adat setempat telah ditunda selama pandemi ini. “Penataan juga tidak ada karena ini memang dihindari sementara. Kalau ada rencana proyek itu ditunda,” terangnya. Nah terkait warga yang meninggal, juga dipastikan tidak ada yang mengantar ke setra kecuali keluarga inti. Dikatakan bila ada yang meninggal, jenazah diantar menggunakan ambulans menuju setra setempat. “Termasuk ke setra (kuburan-red) tidak diusung. Semua pakai ambulans, sehingga tidak ada yang berkerumun. Jadi kita batasi sekali,” imbuhnya. Selama ini kegiatan upacara di masingmasing banjar memang dibatasi. Tidak sampai ada kegiatan yang melibatkan empat banjar sekaligus. Bila hal ini sampai dilang-
gar akan berisiko besar. Upacara keagamaan juga dibatasi. Termasuk pujawali di Pura Desa setempat saat Purnama Kapat, 1 Oktober mendatang akan dibatasi warga yang melaksanakan upacara. “Di pura kita batasi, kita atur warga yang mempersiapkan upacara dan maturan, “ katanya. Disinggung terkait acara di Central Parkir Monkey Forest Ubud beberapa waktu lalu, Bendesa Adat Padangtegal mengakui acara itu hanya sebagai uji coba saat pemerintah menyuarakan new normal. Namun kini dengan keluarnya imbauan baru akibat meningkatnya pasien positif Covid, maka pihaknya pun kembali memperketat protokol kesehatan di wilayah Desa Adat Padangtegal. “Setelah ada imbauan baru kita lockdown lagi, warga pun tidak kita kasi keluar dan central pak rir kita tutup sementara,” ucapnya. Menyikapi terus meningkatnya pasien Covid di Bali, Made Gandra turut mengimbau seluruh masyarakat Bali untuk mengikuti petunjuk pemerintah dengan menjalankan prokes. Ditekankan hak ini penting agar Bali segera pulih dari pandemi Covid-19. (nik)
*** Rumah sakit darurat jadi pilihan terakhir. - Biasanya pasrah jadi pilihan terakhir. *** Pandemi Covid-19, pariwisata di Lembongan sulit bangkit. - Harapan bangkit menipis.
”Astungkara, sampai saat ini warga mau tertib menjalankan prokes dan belum ada warga Padangtegal yang terpapar Covid-19.” Made Gandra