HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
SABTU PAING, 22 AGUSTUS 2009
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 90.000 ECERAN Rp 3.500
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Pembangunan Vila di Wangaya Betan Macet Bupati Segera Panggil Investor
Bali Post/dok
N. Adi Wiryatama
‘’OBRAL’’ izin untuk pembangunan fasilitas pariwisata di Tabanan ternyata berdampak. Selain puluhan hektar lahan di Tanah Lot ditelantarkan investor, kini proyek vila di daerah persawahan subur di Dusun Wangaya Betan, Desa Mangesta, Penebel juga mangkrak. Kelanjutan proyek ini belum nampak, padahal Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama telah meletakkan batu pertama atas pembangunan vila tersebut. Vila ini rencananya menjadi pusat pengo-
batan alternatif dengan sejumlah investor dari berbagai negara. Bupati mengatakan akan memanggil investor guna mempertanyakan kejelasan proyek itu. Pihaknya sudah perintahkan SKPD terkait untuk memanggil investor tersebut, guna mempertanyakan kelanjutannya. Wiryatama mengatakan pihaknya tidak mengizinkan investor mengkapling lahan lalu pergi, seperti banyak investor lainnya yang menelantarkan ratusan hektar lahan
di Tabanan. ‘’Saya tidak mau investor cuma datang, kapling lahan dan minta izin prinsip lalu pergi. Investor harus bertanggung jawab atas izin yang telah saya keluarkan,’’ ujar Bupati, beberapa waktu lalu. Sementara itu, pelaksana proyek I Komang Gede Sanjaya, Jumat (21/8) kemarin, mengatakan proyek masih mandek. Penyebabnya, krisis global yang menghantam turut membuat pembangunan megaproyek itu tertunda. Ia juga membantah proyek itu
distop karena masyarakat setempat hingga kini tidak menyetujui proyek yang dikhawatirkan menyedot air tersebut. Dikatakan Sanjaya yang juga anggota DPRD Tabanan ini, tidak ada persoalan izin dengan proyek yang berdiri di atas lahan subur yang sebagian merupakan lahan persawahan itu. Ketua Forkot Tabanan ini mengatakan sejumlah investor mundur dalam investasi yang bersifat konsorsium itu. Ada ketakutan dari sejumlah
investor untuk berinvestasi, karena beberapa sebab seperti adanya ledakan bom maupun adanya ketidakpastian. ‘’Lahan yang sudah dibebaskan itu kini masih seperti sediakala. Bahkan, lahan sawah digarap kembali oleh pemiliknnya,’’ terangnya. Sementara itu, hingga kini masyarakat setempat masih mengkhawatirkan proyek itu akan menyedot air yang melimpah di daerah tersebut. Hal. 19 Dapat Pekerjaan
Mantan Menkes Ditahan KPK
OPSI Bali Tak Boleh Lengah
Denpasar (Bali Post) Daerah Bali berpotensi menjadi target teroris pascapeledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta. Untuk mencegah terjadi lagi bom di Pulau Dewata ini, jajaran TNI Komando Resort Militer (Korem) 163/Wirasatya bekerja keras melakukan tindakan spesifik guna mencegah aksi-aksi teroris yang senantiasa memperbarui modus operandinya. Dalam situasi emergency seperti mencegah aksi terorisme, TNI sesungguhnya wajib ikut operasi ‘’mengatasi’’ aksi teror yang sangat meresahkan masyarakat itu. Hal. 19 Legal Formal
ALAT KESEHATAN - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Ahmad Sujudi (kiri) dikawal petugas menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jumat (21/8) kemarin. Selain Sujudi juga ditahan mantan Direktur Utama PT Kimia Farma Trading Gunawan Pranoto (kanan atas) dan Komisaris PT Rifa Jaya Mulia Rinaldi Yusuf. Ketiganya ditahan KPK tekait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan tahun 2003 di Departemen Kesehatan.
Bali Post/eka
PIMPINAN MEDIA - Danrem 163/Wirasatya Kol. Inf. Yoedhi Swastanto, MBA. saat bertemu pimpinan media, Jumat (21/8) kemarin.
KEBIASAAN menggunakan fasilitas negara bagi para pejabat di instansi pemerintah, telah memberikan kenyamanan tersendiri bagi yang mendapatkannya. Ketika ada imbauan untuk tidak menggunakan fasilitas yang diperolehnya, ternyata cukup sulit. Terbukti imbauan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra agar para pegawai di lingkungan Pemkot Denpasar untuk menggunakan sepeda pada hari-hari tertentu, belum berjalan optimal.
OPINI
6
ANGGOTA DPRD, selain mengemban tiga fungsi — legislasi, budgeter dan fungsi kontrol — layak diberi fungsi tambahan, bersama-sama intelektual dan rohaniwan tampil bergandengan tangan sebagai teladan penjaga moral. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa anggota DPRD dan DPR dapat mengisi kelemahan yang selama ini melekat secara alamiah pada diri intelektual dan rohaniwan, terutama dalam hubungan dengan kekuatan real yang mereka miliki.
GAYA HIDUP
18
PERUT buncit merupakan momok menakutkan bagi banyak orang, terutama kaum wanita. Hal itu tak hanya berimbas pada penampilan saja, namun dapat pula mengganggu kesehatan, terutama jantung. Benarkah lemak berlebih pada perut lebih berbahaya untuk kesehatan tubuh dibandingkan dengan lemak yang menumpuk di bagian pinggang atau paha? Lalu, apa hubungannya dengan jantung?
Jakarta (Bali Post) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengajukan Taufiq Kiemas untuk menjabat ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014. ‘’Sudah dapat dipastikan bahwa PDI-P akan mengajukan Taufiq Kiemas,’’ kata tokoh senior PDI-P Sabam Sirait, Jumat (21/8) kemarin.
PDI-P - Demokrat Berkepentingan Bali Post/
2
PDI-P Ajukan Kiemas sebagai Ketua MPR Menurut Sabam, sebenarnya PDI-P sudah menyiapkan Taufiq Kiemas untuk menjadi pimpinan MPR periode 2004-2009, namun peluang bagi tokoh PDI-P untuk menjadi Ketua MPR baru memungkinkan pada periode 2009-2014. Kepastian mengajukan Taufiq Kiemas itu diperoleh setelah dilakukan pembicaraan di internal partai terkait peluang mengajukan kader PDI-P menjadi pimpinan MPR. Sabam mengatakan, pengajuan Taufiq Kiemas itu telah mendapat persetujuan dari Megawati Soekarnoputri dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP PDI-P. Sabam juga memastikan bahwa Taufiq Kiemas siap memimpin MPR untuk periode lima tahun mendatang. ‘’Mengenai (kesiapan) itu juga sudah dapat dipastikan,’’ katanya. Hal. 19 Partai Golkar
Kol. Inf. Yoedhi Swastanto:
KOTA
NOMOR 6 TAHUN KE 62
BI Awasi Kesepakatan 14 Bank Jakarta (Bali Post) Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan pihaknya akan mengawasi kesepakatan 14 bank yang menguasai 80 persen total aset perbankan untuk memangkas suku bunga dananya hingga maksimal BI rate plus 150 basis poin (bps) atau saat ini 8,00 persen. Menurut Darmin, Jumat (21/8) kemarin, saat ini pihaknya berkonsentrasi agar kesepakatan tersebut memberikan efek positif bagi penurunan suku bunga kredit. Sebab, dengan bunga dana (deposito) yang lebih rendah, diharapkan bunga kredit juga akan turun. Nantinya tidak hanya 14 bank tersebut, namun juga bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia tetap diminta mematuhi kesepakatan tersebut. Hal. 19 Tiga Bulan
Pembagian Kursi Tahap Ketiga Disepakati
KPU Gunakan Aturan yang Dibatalkan MA Jakarta (Bali Post) Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyepakati penghitungan kursi di DPR tahap ketiga menggunakan mekanisme penghitungan vertikal-horizontal. Ketentuan ini merujuk pada Peraturan KPU Nomor 15/2009 pasal 25 ayat 1 huruf b dan c tentang mekanisme penghitungan dengan menggunakan sistem vertikal-horizontal. ‘’Jadi yang disepakati setelah konsultasi dengan MK maka kita tetapkan partainya dulu memperoleh kursi dari dapil mana. Di mana setelah ditetapkan dapilnya maka caleg yang bersangkutan yang memperoleh suara yang terbanyak,’’ kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, Jumat (21/8) kemarin. Pada mekanisme vertikal-horizontal,
sisa kursi dibagikan ke partai yang memiliki sisa suara terbanyak di satu daerah pemilihan dibandingkan partai lainnya (vertikal). Sisa suara parpol bersangkutan di suatu daerah pemilihan juga harus terbanyak dibandingkan sisa suara partai yang sama di daerah pemilihan lain (horizontal). Sisa suara itu dapat dihitung, dengan catatan harus mencapai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) baru. Setelah itu, kemudian kursi diberikan kepada caleg parpol bersangkutan di dapil itu yang memperoleh suara terbanyak. Dengan cara ini, Hafiz mengatakan penetapan kursi ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian ditetapkan calon terpilih. Hal. 19 Suara Terbanyak
Sudah dari 1974 Bekerja dengan Berdiri Lama WANITA 55 tahun ini mengatakan bahwa ia kena serangan penyakit asam urat dan maag sejak sekitar setahun terakhir ini. Akibat penyakit asam uratnya itu, menurut ibu dua anak yang masih bekerja sebagai pramuniaga di sebuah apotek di Jalan Raya Kuta, Kecamatan Kuta selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, ini, otototot kakinya sering terasa sakit di saat ia berdiri. “Mungkin karena dalam bekerja saya selalu berdiri. Dari tahun 1974 saya sudah bekerja dengan berdiri,” ungkap nenek lima cucu yang bernama Ni Ketut Adi Supadmi ini. Dan akibat dari sakit maag-
Saat ditemui nya, lambungnya pada pekan kedsering melilit sehua Juni 2009 ingga ia tidak beyang lalu, ia menrani memakan gatakan, “Perut makanan yang pesaya tidak sering das-pedas dan kembung dan measam-asam. Sebelilit-lilit lagi lumnya tentu sekarang. Begitu sudah berbagai juga dengan rasa cara yang dilakusakit di kaki itu.” kan ibu dua anak Sakit maag adini untuk mengatasi keluhan- Ni Ketut A. Supadmi alah sakit yang ditimbulkan oleh nya itu. Namun, sejak tiga bulan belakangan kelebihan asam lambung ini, ia meminum Zena-600, yang dapat menyebabkan sari bubuk kacang hijau plus terjadinya iritasi alias luka kedelai, secara rutin dua kali pada selaput lendir lambung. dalam sehari. Ternyata den- Dalam kondisi normal, asam gan bantuan produk itu ke- lambung diperlukan untuk pencernaan luhannya kini berkurang. membantu
dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun, produksinya bisa meningkat bila ada pemicunya. Misalnya memakan yang pedas-pedas dan berminyak, makan tidak teratur, makan terlalu cepat atau dengan tergesagesa, meminum kopi, merokok, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu, stres, atau kena serangan kuman. Gejala yang dirasakan biasanya nyeri di ulu hati, perut terasa kembung, muncul perasaan mual, sering keluar sendawa, dan sebagainya. Hal. 19 Untuk Informasi
Jakarta (Bali Post) Wacana koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat didasari oleh adanya dua kutub kepentingan yang tarik-menarik antara keduanya. Kedua partai tersebut bagaikan kutub negatif dan kutub positif yang tarikmenarik. Demikian ditegaskan peneliti Burhanuddin Muhtadi, Jumat (21/8) kemarin. Burhanuddin mengatakan, keduanya memiliki dua kepentingan yang apabila keduanya berkoalisi maka akan menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. Contohnya PDI-P, katanya, kemungkinan telah menemui beberapa kendala, seperti finansial karena sebagai partai oposisi, PDI-P tidak mendapatkan dana yang cukup padahal untuk menggerakkan partai sebesar itu diperlukan dana yang juga besar. ‘’Selain itu, PDI-P juga bertujuan menempatkan kadernya di pemerintahan untuk menambah popularitasnya demi kepentingan pemilihan 2014,’’ katanya. Ditambah lagi, rencana Ketua Dewan Penasihat Pusat DPP PDI-P Taufiq Kiemas untuk mencalonkan dirinya sebagai ketua MPR periode 2009-2014. Sementara Partai Demokrat, lanjut Burhanuddin, menginginkan suara dari partai nasionalis seperti PDI-P untuk membantunya dalam beberapa kebijakan yang akan diambil. Hal. 19 Partai Islam