Edisi Kamis 23 April 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 236 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

kamis wage, 23 april 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Wajib Masker di Desa Adat Renon

Kawasan Kuta Terus Diawasi

Bertambah, Warga Jembrana Positif Covid-19

Mulai Rabu (22/4), Desa Adat Renon memperketat pengawasan bagi warga yang masuk wilayah desa adat setempat. Bagi yang masuk wilayah desa tersebut wajib menggunakan masker.

Pihak Desa Adat Kuta tidak hanya mengatur jam operasional pasar dan toko modern di wilayahnya. Kawasan Pantai Kuta yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan juga ditutup untuk umum. MINGGU | HAL. 3

Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana kembali bertambah, Rabu (22/4) kemarin. Informasi yang didapat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, terdapat tambahan satu kasus baru.

DENPASAR | HAL. 2

JEMBRANA | HAL. 4

Upacara ’’Paneduh Jagat’’ Dipusatkan di Pura Penataran Agung Besakih

Berharap Wabah Covid-19 Segera Berakhir

Amlapura (Bali Post) Pelaksanaan upacara Paneduh Jagat dipusatkan di Pura Penataran Agung Besakih, Karangasem, Rabu (22/4) kemarin. Upacara ini merupakan langkah yang secara niskala untuk mencegah wabah Covid-19 semakin merebak dan berharap virus ini segera menghilang atau cepat berakhir. Ketua Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, upacara Paneduh Jagat ini merupakan upacara tambahan. Karena sebelumnya sejak Sasih Kaenem telah dilaksanakan upacara-upacara seperti di Pura Ulun Danu Batur, Pura Watu Klotok, dan yang lainnya. ‘’Saat Kasanga juga sudah dilakukan upacara di desa sampai di rumah tangga, dan sekarang digelar upacara Paneduh Jagat,’’ ujarnya. Agung Putra Sukahet menambahkan, dari Sasih Kaenem sampai Sasih Kadasa ini masih ngunya Kasanga, di mana para bhuta kala, sang Panca Maha Bhuta yang mempunyai kalangan. ‘’Maka dari itu, mari kita somya-kan atau bahagiakan sang Panca Maha Bhuta. Dengan bhuta kala somya lewat upacara ini, dan perilaku baik mulai dari perkataan, pikiran dan perbuatan yang bagus, maka kita mengharapkan agar bhuta kala dan alam semesta ini somya,’’ katanya. Agung Putra Sukahet menambahkan, somya itu artinya berubah dari karakter bhuta kala yang akan menimbulkan banyak penyakit, wereng sasab, gering, dan wabah Covid-19 ini. ‘’Kita berharap setelah

di-somya lewat upacara Paneduh Jagat ini, maka bhuta kala akan menjadi dewa penolong, pengasih, penyayang dan kemudian tidak lagi menimbulkan penyakit atau wabah seperti sekarang ini. Namun menimbulkan ketenteraman, kerukunan, kedamaian dan sehat. Selanjutnya, semua warga kembali dapat beraktivitas dan bekerja untuk mencari nafkah,’’ jelasnya. Ia menambahkan, pihaknya juga meminta kepada semua krama Bali lebih meningkatkan sraddha bhakti kepada Ida Hyang Widhi Wasa. Karena dengan sraddha bhakti itu akan mampu membuat tubuh lebih kuat. ‘’Doa ini sangat penting untuk memperkuat keyakinan dan bisa menaikkan imunitas tubuh. Dengan keyakinan itu, maka virus Corona bisa diantisipasi,’’ tegasnya. Sementara itu, Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha berharap, lewat upacara Paneduh Jagat yang dilaksanakan di Pura Agung Besakih, maka jagat bersih dari berbagai penyakit atau wabah virus seperti sekarang ini yakni Covid-19. ‘’Saya berharap, melalui Paneduh Jagat ini wabah Covid-19 ini hilang dan cepat berlalu. Sehingga masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala,’’ katanya penuh harap. (kmb41) PANEDUH JAGAT – Suasana upacara Paneduh Jagat di Pura Penataran Agung Besakih, Rabu (22/4) kemarin.

Momentum Bangkitkan Semangat Gotong Royong Krama Bali ’’Jangan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tetapi kita harus bisa saling bantu-membantu. Apalagi, desa adat yang ada di Bali memiliki kekuatan yang luar biasa, baik dari segi menumbuhkan perekonomian masyarakat desa adat maupun kehidupan sosialnya krama-nya.’’

Dewa Gede Mahendra Putra Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

’’Relaksasi kepada UMKM itu bagus, tapi support atau dukungan untuk likuiditas ini menjadi mendesak sekali. Itu yang tidak dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah banyak prioritas.’’ Viraguna Bagoes Oka Pengamat Ekonomi

OPINI

Guru dan Teknologi Saat Pandemi Covid-19 Oleh : Prof. Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A.

SEJAK 16 Maret 2020, pemerintah RI menonaktifkan semua institusi, tak terkecuali semua sekolah dan kampus dari kegiatan pembelajaran di kelas, yang diganti dengan bekerja dan belajar dari rumah karena merebaknya pandemi virus Corona yang lebih dikenal dengan Covid-19. Virus mematikan yang dapat menyebar dengan cepat dan dapat membunuh siapa saja yang tidak disiplin mengindahkan peraturan, yakni social distancing, physical distancing, dan stay home. Kebijakan tersebut berimbas pada diberlakukannya pembelajaran dari rumah yang pada umumnya diselenggarakan secara online. Ada berbagai platform yang digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran online antara lain WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, Zoom dan berbagai aplikasi lainnya. Hal. 7 Peran Guru

Denpasar (Bali Post) Menghadapi dampak pandemi Covid-19, krama Bali di masing-masing desa adat diharapkan kembali membangkitkan semangat gotong royong atau konsep manyama braya yang telah diwariskan sejak dahulu. Sebab, krama Bali sejak dulu telah memiliki jiwa gotong royong dan semangat manyama braya yang merupakan nilai-nilai dasar krama Bali. ‘’Dengan semangat gotong royong atau manyama braya, pada saat kondisi seperti inilah (pandemi Covid-19 - red) peran manusa yadnya krama Bali harus dimantapkan lagi. Tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tetapi masyarakat Bali harus kembali membangkitkan konsep manyama braya untuk saling membantu masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19,’’ tegas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Rabu (22/4) kemarin. Mahendra Putra mengatakan, semangat gotong royong atau konsep manyama braya yang dilakukan meru-

pakan tolok ukur seberapa jauh nilai-nilai kearifan lokal tersebut telah diterapkan oleh krama Bali. Apalagi, Bali memiliki ribuan desa adat sebagai garda terdepan untuk menjaga krama Bali, baik dari segi perekonomian maupun kehidupan sosial masyarakatnya. ‘’Jangan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tetapi kita harus bisa saling bantu-membantu. Apalagi, desa adat yang ada di Bali memiliki kekuatan yang luar biasa, baik dari segi menumbuhkan perekonomian masyarakat desa adat maupun kehidupan sosialnya krama-nya,’’ ujarnya. Selain itu, katanya, desa adat yang ada harus berperan aktif membantu pemerintah dalam hal pemetaan

krama Bali yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Sehingga dana realokasi dampak pandemi Covid-19 dari Kementerian Sosial bisa diskemakan dengan baik. Dengan begitu, dana realokasi pada Program Jaring Pengaman Sosial bisa sesuai dan tepat sasaran. Dana realokasi yang telah diusulkan, yaitu dana untuk kesehatan, pengaman sosial, dan ekonomi. ‘’Kami juga telah melaksanakan bantuan pangan non-tunai melalui sembako murah selama sembilan bulan, di samping juga telah mengusulkan bantuan tunai ke pusat yang telah dipetakan masing-masing kabupaten/ kota di Bali,’’ katanya. Hal. 7 Pendapatan Bali

Pasien Positif Covid-19 Asal Jembrana Meninggal

SEORANG pasien positif Covid-19 yang dirawat RSUP Sanglah meninggal dunia. Dikonfirmasi Rabu (22/4) kemarin, Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna membenarkan ada pasien Covid-19 meninggal. Dikatakan, pasien yang meninggal itu merupakan warga asal Negara, Jembrana. ‘’Memang benar ada yang meninggal, tetapi saya tidak tahu apakah PMI atau bukan. Lebih baik terkait Covid-19 pertanyaannya ke Satgas Covid-19,’’ ujar Kresna, Rabu kemarin. Dari informasi yang dihimpun Bali Post, pasien berjenis kelamin laki-laki itu bernama Ketut Suardana (52 tahun). Dia merupakan kru kapal pesiar. Kontak negara terjangkit diperkirakan di Portugal. Alamat

KTP pasien memang berasal dari Baler Bale Agung, Jembrana. Namun, dikatakan pasien sudah lama tinggal di Kesiman, Denpasar. Untuk riwayat perjalanan, pasien tiba di Bali pada 4 April 2020 dalam kondisi sakit. Kemudian diambil swab pada 5 April dan masuk rumah sakit pada 6 April di RSUP Sanglah dengan hasil swab positif Covid-19. Pasien meninggal pada tanggal 21 April 2020 dengan riwayat pneumonia berat. Dikonfirmasi terpisah, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr. I Gusti Agung Arisantha mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait satu orang pasien Covid-19 asal Jembrana meninggal dunia. Pasien itu warga ber-

KTP Jembrana dengan alamat Kelurahan Baler Bale Agung, namun sudah sejak lama tinggal di Denpasar. Pasien merupakan imported case, ada riwayat ke luar negeri ke daerah terjangkit (Portugal), sebagai crew kapal pesiar. ‘’Selama ini penanganannya tercatat di Gugus Tugas Denpasar, bukan di wilayah kerja Gugus Tugas Jembrana,’’ ujarnya. Menurut Agung Arisantha, pasien tersebut sudah dirawat 15 hari di RSUP Sanglah dengan hasil swab positif dan meninggal 21 April 2020 dengan riwayat pneumonia berat. Dari informasi yang diterimanya, pihak keluarga telah melangsungkan kremasi di Krematorium Mumbul, Badung, Rabu kemarin. Hal. 7 Almarhum Dikremasi

Ribuan WNA Tinggalkan Bali Yang Datang Didominasi Warga Tiongkok Denpasar (Bali Post) Secara akumulatif, perlintasan kedatangan dan keberangkatan warga negara asing (WNA) lewat Bandara Internasional Ngurah Rai memang menurun drastis. Namun, bukan berarti pascaditutupnya pintu masuk wilayah NKRI untuk wisatawan, kedatangan WNA berada di titik nol. Sebagaimana data yang diterima Bali Post dari Imi-

grasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melalui Humas Kemenkum HAM Bali Putu Surya Dharma, Rabu (22/4) kemarin, selama April 2020, persisnya dari 1 April hingga 20 April (20 hari), WNA yang datang ke Bali tercatat 567 orang. Sedangkan yang meninggalkan Bali melalui perlintasan Bandara Ngurah Rai tercatat 5.264 orang. Hal. 7 Warga Negara Tiongkok

’’Jumlah WNA yang tidak masuk crew yang masuk ke Bali hingga 20 April sebanyak 29 orang. Mereka pemegang izin tinggal Itas, Itap dan perwakilan diplomatik.’’ Putu Surya Dharma Humas Kemenkum HAM Bali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.