terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 6 TAHUN KE 73
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
sENIN PAING, 24 agustus 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Satpol PP Tertibkan Puluhan Baliho
Kandang Ayam, Babi, Mobil dan Motor Terbakar
Gedung MDA Karangasem Dianggarkan Rp 3,3 Miliar
Satpol PP Kota Denpasar kembali melaksanakan penertiban baliho dan spanduk di seluruh ruas jalan protokol yang ada di Kota Denpasar, Minggu (23/8) kemarin. Kegiatan kali ini dipimpin Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga.
Kobaran api menjulang tinggi melalap kandang ayam dan babi serta amotor dan mobil milik I Nyoman Widiana (46). Si jago merah juga merembet ke tempat kos milik I Dewa Made Sedana (60).
Proses pembangunan gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem mulai dilakukan setelah dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (23/8) kemarin. Pembangunannya dianggarkan Rp 3,3 Miliar dari dana CSR.
BADUNG | HAL. 3
DENPASAR | HAL. 2
KARANGASEM | HAL. 6
Sampai Akhir Tahun
‘’Terkait kebakaran di gedung Kejaksaan Agung, dapat diinfokan bahwa dokumen perkara aman, sehingga kelanjutan penanganan perkara takkan terlalu terganggu. Yang terbakar adalah ruang intelijen dan ruang SDM. Saya sudah bicara langsung dengan Jaksa Agung Pak ST Burhanuddin dan JAM Pidum Pak Fadhil Zumhana. Spekulasi juga tak perlu terlalu jauh dikembangkan.’’
Optimalkan Upaya Datangkan Wisatawan Nusantara HARAPAN agar pariwisata Bali cepat pulih menghadapi tantangan sangat berat setelah pemerintah pusat memutuskan tidak akan membuka pintu masuk bagi wisatawan mancanegara hingga akhir 2020. Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali akan mengoptimalkan potensi wisatawan nusantara (wisnus). Sejak mulai dibuka untuk wisatawan domestik, sudah ada tanda mulai ada pemulihan pariwisata Bali.
’’Dalam upaya pemulihan pariwisata, Bali tidak boleh mengalami kegagalan karena akan berdampak buruk terhadap citra Indonesia, termasuk Bali di mata dunia, yang bisa berakibat kontraproduktif terhadap upaya pemulihan pariwisata.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
NASIONAL
KECAK ERA BARU — Pementasan tari Kecak di kawasan Uluwatu yang terhenti akibat pandemi kembali dibuka. Sabtu (22/8) dilakukan ‘’launching’’ Tari Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Peluncuran Program Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS di Uluwatu, Badung.
G
ubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa pariwisata Bali kini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal itu tampak dari adanya peningkatan jumlah kunjungan pada sejumlah objek wisata di Pulau Dewata sejak pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan nusantara atau domestik pada 31 Juli 2020 lalu. ‘’Sebenarnya setelah kita
buka (pariwisata untuk wisatawan nusantara - red) mulai tanggal 31 Juli, sudah ada tanda-tanda perbaikan atau pemulihan kepariwisataan kita,’’ ujarnya didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menghadiri launching Tari Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Peluncuran Program Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS di Uluwatu,
Badung, Sabtu (22/8). Menurut Koster, geliat di sejumlah objek wisata mulai meningkat di Kuta, kemudian Tanah Lot, Ubud, Sanur dan Kintamani. Tanda-tanda pemulihan juga terlihat dari jumlah penerbangan yang terus meningkat. Mantan anggota DPR-RI ini mencontohkan, salah satu maskapai terbesar di Indonesia sebelum 31 Juli, setiap harinya hanya melakukan penerbangan den-
gan tujuan Bali sebanyak dua kali. Tetapi setelah 31 Juli, penerbangan ke Bali mencapai lima kali sehari. ‘’Bahkan jika dihitung, semua maskapai yang terbang ke Bali, tercatat saat ini sudah mencapai 35 penerbangan per hari,’’ imbuhnya. Untuk jumlah penumpang, lanjut Koster, juga terjadi lonjakan lebih dari dua ribu orang per hari. Empat hari terakhir bahkan tercatat sebanyak 5 ribu penumpang per harinya tiba di Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Ini belum termasuk wisatawan domestik masuk Bali melalui jalur darat yang juga mengalami peningkatan jumlah. Pihaknya menegaskan, pemulihan kondisi pariwisata Bali seperti semula sangat tergantung pada pengelolaan penanganan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat diminta secara sadar berdisiplin dan berkomitmen melaksanakan protokol kesehatan serta kebijakan pemerintah. Tujuannya supaya wisatawan merasa nya-
man selama berkunjung dan tinggal di Bali yang berada dalam zona hijau. ‘’Karena itu saya sangat berharap kita semua komit untuk menjalankan (Tatanan Kehidupan Era Baru - red) ini dengan tertib,’’ tegasnya seraya meminta semua pihak agar tidak terpengaruh terhadap ajakan dari siapa pun untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. Terkait dengan keputusan tidak menerima masuknya wisawatan asing ke Indonesia oleh pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Bali memakluminya. Diakui, dimulainya aktivitas pariwisata untuk wisatawan mancanegara, perlu mempertimbangkan secara matang beberapa hal. Salah satunya Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk ke Wilayah Negara Republik Indonesia yang masih berlaku. Hal. 7 Indonesia Masih Zona Merah
Bali Post/ant
TERBAKAR HEBAT — Gedung Kejaksaan Agung RI, Sabtu (22/8) malam mengalami kebakaran hebat. Sedikitnya 35 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Segera Investigasi Kebakaran Gedung Kejakgung Jakarta (Bali Post) Keprihatinan atas peristiwa kebakaran gedung Kejaksaan Agung (Kejakgung) datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari DPR yang juga menyatakan keinginan untuk membantu memulihkan segera fungsi gedung. Selain itu, perlu segera dilakukan investigasi penyebab kebakaran agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR-RI Azis Syamsuddin di Jakarta,
Minggu (23/8) kemarin. Ia meminta Kejaksaan Agung dan lembaga negara lainnya dapat meningkatkan sistem pengamanan dan pencegahan terhadap potensi kebakaran gedung. Azis mengatakan, DPRRI merasa prihatin dan ingin membantu memulihkan fungsi gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia usai peristiwa Kebakaran hebat, Sabtu (22/8) malam. Hal. 7 Jangan Sampai Ganggu Kinerja
Protokol Aman Covid-19 Plus untuk Bali
Oleh GN Mahardika Ahli Virus Unud
SITUASI Covid-19 di Bali belum aman. Pembukaan perkantoran membawa risiko klaster penularan baru. Protokol aman Covid-19+ (baca: plus) perlu diterapkan. Syarat administrasi orang luar daerah masuk Bali hendaknya berdasarkan uji PCR, bukan rapid test. Untuk menekan risiko penularan virus Corona atau Covid-19, masyarakat Bali sudah menjalani pembatasan sosial, ngoyong jumah, sejak Maret 2020. Pembukaan terbatas wisatawan nusantara sejak 30 Juli 2020 membuat euforia penduduk menuju keramaian. Jalan menuju daerah tujuan wisata seperti Bedugul macet parah. Pantai ramai kembali. Perkantoran dibuka.
Grafik angka kasus meningkat kembali belakangan ini di Bali. Setelah sempat menurun pada awal sampai pertengahan Agustus, kasus meningkat lagi sejak seminggu terakhir. Angka kematian memang belum naik. Pada Agustus 2020, jumlah kematian tercatat hanya tiga orang. Angka kematian bisa saja meningkat dalam beberapa minggu yang akan datang.
Klaster Klaster kasus, yaitu kumpulan sejumlah kasus yang jika ditelusuri berasal dari suatu kejadian kerumunan, ramai diberitakan belakangan ini. Klaster perkantoran dan klaster kampus sudah diberitakan di Bali. Beberapa bulan
lalu klaster yang sering diidentifikasi adalah klaster keluarga dan pasar. Klaster keluarga dapat dimaklumi karena orang pasti tak menerapkan protokol aman Covid-19 di rumah. Klaster pasar terjadi karena jumlah pembeli yang membeludak, masker tak dipakai dengan benar, tempatnya lembab dan terlindung sinar matahari. Virus Corona (Covid-19) sangat menyukai itu. Protokol aman Covid-19 tampaknya kurang efektif. Protokol aman Covid-19 seperti penggunaan masker, cucihama tangan yang sering, jaga jarak dan hindari kerumunan hanya menurunkan risiko tertular atau menularkan. Itu tidak meniadakan risiko. Ini harus dilakukan dengan disip-
Sebatas Wacana
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.
Evaluasi Pariwisata Bali di Masa Pandemi
Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 23 AGUSTUS 2020 Wayan Suka
Rp
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp Rp Rp
50.000 50.000 66.045.000 66.095.000
SUDAH lima bulan pariwisata Bali sekarat. Dalam kondisi pariwisata Bali yang sedang terpuruk saat ini, beberapa pihak mengatakan bahwa inilah momen yang tepat
untuk evaluasi dan memperbaiki pariwisata Bali. Sejauh ini belum ada yang secara solid melakukan evaluasi terhadap perkembangan pariwisata Bali. Hanya sibuk mengembalikan pariwisata seperti sediakala. ‘’Sementara untuk memikirkan lebih jauh pariwisata itu supaya lebih berkembang, hampir tidak Ada. Tidak ada konsep yang jelas. Yang ada adalah mengembalikan seperti keadaan semula tetapi secara bertahap, termasuk pemberian sertifikat,’’ kata Ketua Warmadewa Research Center Nyoman Gede Mahaputra, belum lama ini, saat wawancara
dalam program Bali Post Talk. Para pelaku pariwisata optimis tamu akan datang lagi. Namun kedatangan itu tidak mungkin terjadi dalam jangka waktu cepat, apalagi jika tanpa aksi. Bahkan jika pariwisata kembali normal, yang akan diuntungkan adalah investor yang sebagian besar bukan penduduk Bali. Selain itu, ketika normal, akan terjadi perubahan di sektor pariwisata seperti berkurangnya kontribusi pariwisata pada kehidupan masyarakat Bali. Lanjut Mahaputra, kedaulatan masyarakat Bali dalam konteks pariwisata
juga belum mengarah ke sana. Misalnya kembali bertani sementara lahan sudah habis, dan langkah untuk kembali ke pertanian harus disusun, sementara tidak ada yang menyusun. Ada juga langkah untuk menyinergikan pertanian dan pariwisata. Itu pun, menurutnya, hanya wacana sementara. Hal. 7 T i d a k H a n y a Omongan
lin. Ini yang sulit. Penulis juga kadang-kadang lupa. Sekali kita tidak disiplin, bisa saja ambyar akibatnya. Kita tertular atau menulari orang lain. Pembukaan Bali untuk wisatawan nusantara bisa menyebabkan penanggulangan Covid-19 menjadi lebih rimpil. Banyak daerah di Indonesia berstatus merah yang menunjukkan aktivitas virus tinggi. Secara nasional, aktivitas virus masih tinggi. Angka kasus harian tinggi. Angka persentase PCR positif belum turun dari 10-20%. Tingkat hunian rumah sakit, menurut kalangan dokter, jenuh. Merujuk rumah sakit katanya sulit. Hal.7 Gunakan Uji PCR
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Prajurit Kodim Sasar Pelanggar Prokes Covid-19 153.535 107.500 6.680 4.513 3.953 52
Penambahan Kasus Positif Masih Fluktuatif
Denpasar (Bali Post) – Kasus Covid-19 di Bali belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Jumlahnya masih fluktuatif dari hari ke hari. Pada Minggu (23/8) kemarin, tambahan kasusnya sebanyak 67 orang. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 4.513 orang. Tidak dilaporkan tambahan pasien meninggal. Kumulatif kasus meninggal hingga kini mencapai 52 orang (1,17 persen). Rinciannya 50 WNI dan 2 WNA. Selain itu, terdapat 72 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih rendah dari tambahan kasus baru.
Total kasus sembuh kini mencapai 3.953 orang (87,59 persen). Kasus aktif sebanyak 508 orang (11,26 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Sementara itu, untuk nasional penambahan kasusnya sebanyak 2.037, sehingga totalnya menjadi 153.535 orang. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 2.302, sehingga menjadi 107.500 orang. Untuk kasus meninggal dunia, penambahannya 86 orang. Kini, jumlah total pasien meninggal akibat Covid-19 sebanyak 6.680 orang. (kmb18)
Dorong Ekonomi Bali Cepat Pulih Lima Menteri Salurkan KUR Denpasar (Bali Post) Lima menteri hadir menyerahkan KUR dan CSR kepada UMKM di Desa Wisata Kertalangu, Denpasar pada Sabtu (22/8). Para menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pertanian, dan Wamen BUMN. Hadir pula Sekda Kota Denpasar mewakili Wali Kota Denpasar dan pimpinan bank penyalur KUR. Penyerahan KUR dan bantuan CSR ini bertujuan untuk mendorong segmen UMKM yang paling berdampak di tengah pandemi Covid-19, sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan, kinerja penyaluran KUR secara nasional, total akumulasi realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Juni 2020 mencapai Rp 563,22 triliun diberikan kepada 21,3 juta debitur, dengan NPL yang terjaga yaitu 1,07 persen. “Jika dibandingkan dengan NPL kredit perbankan secara nasional yang sebesar 3,11 persen, jauh sekali di bawah NPL kredit secara umum nasional,” ungkapnya. Tahun 2020, telah ditetapkan target penyaluran KUR sebesar 190 triliun. Realisasinya sampai 31 Juni 2020 sebesar Rp 89,2 triliun, telah mencapai 47 persen dari target. KUR tersebut diberikan kepada 2,67 juta debitur. Saat ini outstanding Rp 167 triliun. “Penyaluran KUR memang mencapai titik terendah pada Mei seiring dengan Covid-19. Tapi sejak Juni mulai bangkit kembali, mendekati titik normalnya,” tandasnya. Sementara laporan kinerja KUR Bali sampai akhir Juni, total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Juli 2020 sebesar Rp 20,75 triliun dan diberikan kepada 560 ribu debitur dengan NPL 0,52 persen. Penyaluran KUR bangkitkan UMKM lokal untuk pemulihan ekonomi nasional bertujuan mendorong UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya ekonomi Bali yang terkontraksi pada triwulan II 2020 -10,98 persen. Sementara triwulan I, sebelumnya tumbuh minus 1,14 persen. “Secara teknikal, memang ekonomi Bali sudan masuk ke dalam kategori resesi,” ungkapnya. Oleh karena itu, penyaluran KUR pada hari ini dapat membangkitkan UMKM lokal. Dengan demikian diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Bali. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, di Bali yang sudah dites PCR sebanyak 33.833. Jika diambil rasionya per satu juta penduduk, sudah dites 16.349. “Jadi Bali untuk pengetesan itu sudah masuk standar WHO,” ujarnya. Sedangkan secara global yang sembuh 67,88 persen dan mortality atau fatality rate 3,49 persen. Indonesia sendiri yang sembuh 68,93 persen di atas rata-rata WHO, dan mortality 4,39 persen. Khusus Bali yang sembuh 97,3 persen dan yang meninggal 1,3 persen. “Sehingga tentu Bali ini siap menerima tamu asing kembali,” ujarnya. Airlangga mengaku mengundang menteri-menteri yang berada di bawah koordinasinya hadir untuk memberikan semangat kebangkitan pariwisata Bali. Sesuai pembicaraan sebelumnya dengan Gubernur Bali bahwa harus memiliki lebih dari satu mesin penggerak ekonomi Bali. Bukan hanya pariwisata, tapi juga usaha kecil menengah. Sehingga dengan demikian terdiversifikasi dan ditambah lagi dengan pertanian dalam arti luas perlu didorong di Bali. Pertumbuhan ekonomi Bali kontraksinya sampai minus 10,98 persen pada triwulan II 2020, di atas atau dua kali dari kontraksi ekonomi nasional. Beberapa wilayah lain seperti Sumatra, kontraksinya lebih baik dari nasional. Tentunya karena diversifikasi ataupun hasil bumi, pertanian bisa menjadi andalan sama seperti potensi yang ada di Bali. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong dengan menganggarkan Covid Rp 695 triliun dan untuk alokasi UMKM sebesar Rp 123 triliun. “Pemerintah mendorong penyaluran KUR untuk membangkitkan UMKM lokal,” ujarnya. (kmb42)
Topik : investigasi kebakaran gedung kejagung
Denpasar (Bali Post) Belum meredanya kasus Covid-19 di Bali membuat prajurit TNI lebih gencar melakukan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes). Pada Jumat (21/8) lalu, personel Kodim 1611/Badung bersama kepolisian, Satpol PP dan pecalang melakukan pemantauan tempat-tempat keramaian. Alhasil banyak warga ditemukan tanpa masker. Seperti di Pantai Sanur dan Lapangan Puputan I Gusti Made Agung, Denpasar. Komandan Kodim (Dandim) 1611/ Badung Kolonel Inf. Made Alit Yuda menyampaikan pendisiplinan penerapan prokes itu dilakukan secara humanis dan ramah kepada masyarakat. ‘’Kami menganjurkan dan mengajak warga ikut memutus rantai pandemi (Covid-19) atas kesadaran diri sendiri,’’ ujarnya. Saat melakukan pemantauan di Pantai Sanur masih ditemukan sejumlah pengunjung tidak mengenakan masker. Hal serupa juga terjadi di Lapangan Puputan Badung. Warga berolahraga tidak mengenakan masker. Padahal mereka membawa masker, tapi disimpan di saku pakaiannya. Alasannya mera-
Bali Post/ist
MASKER - Anggota Kodim 1611/Badung memberikan masker kepada warga di Lapangan Puputan I Gusti Made Agung, Denpasar. sa tidak nyaman bermasker saat berolahraga. Kepada warga yang tidak membawa masker, petugas langsung memberikan masker gratis. ‘’Kita ingin bangun citra Bali sebagai daerah pariwisata sehingga harus disiplin mener-
apkan protokol kesehatan,’’ ujarnya. Menurutnya, peran TNI dalam penanganan Covid-19 memiliki dua tugas. Pertama, mengendalikan penularan Covid-19 baik melalui transmisi lokal maupun kasus luar.
Kedua, turut mendukung pemulihan perkonomian Bali dengan mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi prokes. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan menumbuhkan kesadaran disiplin menerapkan prokes, yaitu
mengenakan masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan. ‘’Bantu kami. Kami punya keterbatasan, tidak bisa 100 persen kerja full. Kami perlu bantuan dari masyarakat untuk menyukseskan pendisiplinan ini,’’ tutupnya. (kmb36)
Denpasar (Bali Post) Meluasnya perusakan baliho sosialisasi cegah Covid-19 membuat polisi geram. Perburuan terhadap pelaku tidak hanya dilakukan Tim Resmob sejumlah Polres, Ditreskrimum Polda Bali bahkan membentuk tim khusus (timsus). Tujuannya supaya pelaku secepatnya ditangkap.
sudah diamankan sebagai barang bukti. Doakan semoga cepat terungkap,” ujar Dodi. Seperti diberitakan, perusakan baliho Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose dilakukan orang tidak bertanggung jawab di simpang Tohpati dan Jalan Kamboja, Denpasar. Baliho sosialisasi mencegah penularan Covid-19 dibakar dan dicoret menggunakan cat merah, Rabu (19/8) lalu. Ironisnya, pelaku perusakan menyasar yang terpasang di dekat kan-
tor polisi yakni Jalan Kamboja, sebelah barat Mapolda Bali dan baliho di simpang Tohpati sebelah timur Pos Lantas. Selain membakar, pelaku juga mencoret baliho tersebut. Setelah mengetahui kejadian itu, polisi langsung mengamankan baliho-baliho tersebut. (kmb36)
Buru Perusak Baliho Polda Bali Bentuk Timsus
Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Dodi Rahmawan saat dikonfirmasi membenarkan telah membentuk timsus tersebut. “Tim khusus ini sedang menyelidiki kasus ini,” tegas Kombes Dodi, Jumat (20/8) lalu. Menurutnya, kasus tersebut sangat meresahkan. Per-
buatan membakar dan mencoret baliho masuk dalam tindak pidana perusakan. “Kami belum tahu siapa pelakunya, tapi sedang menyelidikinya. Kami akan segera memberantasnya,” ujarnya. Mantan Direktur Resnarkoba Polda Sulawesi Tengah ini berjanji semaksimal
mungkin melakukan penyelidikan dengan harapan segera terungkap siapa pelakunya. Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan desa adat setempat untuk bersama-sama mengawasi dan melakukan pemantauan. “Banyak baliho yang dirusak dan ada beberapa yang
Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.
Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965
Melanggar, Satpol PP Tertibkan Puluhan Baliho Denpasar (Bali Post) Satpol PP Kota Denpasar kembali melaksanakan penertiban baliho dan spanduk di seluruh ruas jalan
protokol yang ada di Kota Denpasar, Minggu (23/8) kemarin. Kegiatan kali ini dipimpin Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom
Sayoga. Dewa Sayoga mengatakan, kegiatan penertiban tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin
Bali Post/ist
TERTIBKAN - Petugas Satpol PP Denpasar menertibkan baliho, spanduk dan banner yang melanggar, Minggu (23/8) kemarin.
yang dilaksanakan Satpol PP Kota Denpasar. Dalam penertiban pihaknya telah menurunkan puluhan baliho, spanduk dan banner yang terpasang melanggar aturan. Bahkan dalam penertiban ini ada beberapa banner yang sengaja dipasang pemilik toko di atas trotoar. ‘’Karena banner itu mengganggu pejalan kaki, pihaknya juga langsung memberikan teguran kepada pemilik toko,’’ ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, penertiban ini dilaksanakan secara rutin untuk menjaga keindahan, kebersihan Kota Denpasar. Maka dari itu, dalam penertiban ini, ia mengaku pihaknya juga menertibkan baliho dan spanduk yang sudah rusak, namun tidak dicabut oleh pemiliknya. Adapun kegiatan yang dilakukan menyasar di areal Lapangan Puputan Badung, Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Mahendradata dan ruas jalan lainnya. Dewa Sayoga menambahkan, penurunan baliho tersebut akan terus dilakukan
secara berkelanjutan agar Kota Denpasar kelihatan bersih dan asri, tidak kumuh dengan baliho dan spanduk. ‘’Kami akan melanjutkan penurunan baliho sampai bersih dengan menyasar ruas jalan lainnya di Kota Denpasar hingga wajah perkotaan terlihat bersih dan asri,’’ kata Sayoga. Di hari yang sama, Sayoga mengaku pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar juga melakukan rapid test kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebelum dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Bangli. ODGJ yang berasal dari daerah Padangsambian Kaja itu terpaksa diamankan atas permintaan keluarga karena sering keluar rumah dan sering membuat keresahan. Sebelum dikirim di RS Jiwa Bangli harus dilakukan rapid test. ‘’Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat menghadapi pandemi Covid-19 ini, sesuai permintaan keluarga, kami melakukan rapid test dan mengirim ke Rumah Sakit Jiwa,’’ kata Sayoga. (kmb12)
Mobilitas Penduduk Tinggi Waspadai Klaster Baru Denpasar (Bali Post) Penambahan pasien sembuh Covid-19 di Denpasar terus terjadi. Begitu pula dibarengi dengan penambahan kasus baru positif. Akan tetapi, jumlah pasien sembuh dan kasus positif masih terpaut tipis. Pada Minggu (23/8) kemarin, tercatat penambahan kasus sembuh sebanyak 11 orang. Sementara kasus positif baru sebanyak 9 orang dan tersebar di enam wilayah desa/kelurahan. ‘’Update perkembangan kasus Covid-19 di Denpasar hari ini (kemarin - red), sembuh bertambah 11 orang dan
kasus positif baru bertambah 9 orang,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai. Secara rinci, Dewa Rai menjelaskan keenam desa/ kelurahan yang melaporkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 yakni Desa Padangsambian Kelod (3 orang) dan Desa Tegal Kertha (2 orang). Empat desa/kelurahan lainnya mencatatkan penambahan masing-masing 1 orang pasien positif. Sementara 37 desa/kelurahan nihil penambahan kasus baru. Lebih lanjut Dewa Rai
menjelaskan, angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif. Di mana di tengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif Covid-19. Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. Dewa Rai menambahkan, walaupun saat ini sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru dengan aktivitas masyarakat yang mulai kembali ke rutinitas-
nya, namun kasus positif baru di internal keluarga, tempat kerja dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah masih menunjukkan peningkatan. Klaster baru inilah yang patut diwaspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar. ‘’Masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah. Mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah
masih mendominasi. Hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi,’’ ujar Dewa Rai. Melihat perkembangan kasus ini, Dewa Rai mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan Covid-19 tidak semakin meluas. Karena dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 ini terdapat dua cara, yakni tracking masif yang agresif disertai tes dan isolasi, serta kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan. (kmb12)
Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Bupati Giri Prasta Hadiri ”Piodalan” di Pura Melanting Banjar Umahanyar Kelodan Mambal BUPATI Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri piodalan di Pura Melanting, Banjar Adat Umahanyar Kelodan, Desa Adat Umahanyar, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (22/8). Kehadiran Bupati sebagai wujud perhatian dan dukungan Pemkab Badung kepada masyarakat yang melaksanakan upacara agama serta implementasi salah satu prioritas pembangunan di Badung yakni melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya. Kehadiran Bupati yang didampingi anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta dan anggota DPRD Badung I Made Ponda Wirawan, disambut Camat Abiansemal I.B. Putu Mas Arimbawa beserta Muspika Kecamatan Abiansemal, Pj. Perbekel Mambal, Bendesa Adat Umahanyar, prajuru serta krama Banjar Umahanyar Kelodan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta menyampaikan komitmennya
bersama masyarakat untuk menjaga kekuatan adat, mengajegkan agama, membangkitkan kembali ekonomi masyarakat dan mengajak masyarakat tetap menjaga persaudaraan. Sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan karya tersebut, Bupati secara pribadi menghaturkan dana punia Rp 25 juta. Bupati Giri Prasta menyadari banyak waktu masyarakat habis di adat dan banyak dana masyarakat juga habis untuk beryadnya. Dengan program PPNSB, Pemkab Badung selalu hadir di tengah-tengah masyarakat guna meringankan beban masyarakat terutamanya berkaitan dengan pembangunan fasilitas umum salah satunya bale banjar. “Untuk finishing Bale Banjar Umahanyar Kelodan, saya pastikan membantu sampai tuntas,” imbuhnya. Dalam upaya mengajegkan agama Hindu, Bupati juga telah menjalankan konsep ajaran Tri Hita Karana. Di bi-
dang parahyangan membantu pembangunan pura, termasuk upakara upacara dengan tingkatan utama. Di bidang pawongan, ada program pendidikan dan kesehatan gratis. Di bidang palemahan melalui gerakan serentak Badung bersih. Bupati menyampaikan di Badung pembangunan fisik sudah mencapai 90 persen dan kini waktunya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Perkembangan dan kemajuan teknologi harus dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan ekonomi. Terlebih lagi saat ini telah dipasang jaringan Wifi gratis di Badung dan ke depan Bupati menginginkan jaringan Wifi gratis masuk sampai ke rumah warga. “Kami telah berhitung. Kalau masyarakat membeli paket, 548 banjar di Badung dikalikan jumlah KK, Rp 497 M dana yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk beli paket per tahun. Untuk itu, kami telah melakukan langkah konkret dan berhi-
Bali Post/ist
POLSEK KUTSEL - Perumal Rukesh Varan (tengah) ditemani kuasa hukumnya, Reydi Nobel, saat melapor di SPKT Polsek Kutsel.
Mengaku Disekap, WN Singapura Lapor ke Polsek Kutsel
Mangupura (Bali Post) Seorang lelaki berkebangsaan Singapura, Perumal Rukesh Varan (36), ditemani kuasa hukumnya, Reydi Nobel, Jumat (21/8) dini hari lalu mendatangi Polsek Kuta Selatan (Kutsel). Perumal kepada polisi mengaku disekap selama enam hari oleh pria berinisial AG yang sekaligus sebagai terlapor di kantor polisi. Dimintai konfirmasinya, Minggu (23/8) kemarin, Reydi Nobel ditemani partnernya, Joannes Saputro, membenarkan dirinya bersama Perumal Rukesh Varan ke Polsek Kutsel untuk melaporkan peristiwa dugaan penyekapan itu. Laporan diterima Ka. SPKT Aiptu Wayan Sumantra, dengan No. Aduan Masyarakat No.Reg.Du-
mas:/110/VIII/2020/Bali/ RestaDps/Sek.Kutsel. ‘’Kami juga sudah sampaikan peristiwa ini ke kedutaan besar di Jakarta,’’ ucapnya. Reydi Nobel mengatakan, peristiwa itu berawal Jumat (14/8) saat korban berada di sebuah hotel di seputaran Labuan Sait, Pecatu. Dia didatangi terlapor yang minta uang Rp 350 juta. Uang itu terkait bisnis properti. Permintaan itu ditolak korban karena merasa tidak pernah ada kerja sama dengan terlapor. Penolakan itu membuat terlapor marah. Selanjutnya korban dibawa ke suatu kamar di lantai bawah. ‘’Terlapor meninggalkan korban dalam keadaan pintu terkunci,’’ sebutnya. Dalam posisi terkurung, staf hotel tetap
memberikan makanan. Menurutnya, pada 18 Agustus sekitar pukul 15.00, pelapor diajak ke suatu tempat di sebelah Polsek Kutsel. Di sana terlapor bersama dua rekannya kembali memaksa korban membayar sejumlah uang tetapi jumlahnya turun menjadi Rp 200 juta. ‘’Permintaan terlapor itu kembali ditolak korban dengan alasan tidak punya uang dan tidak pernah merasa menjanjikan kepada terlapor,’’ terang Reydi. Atas tanggapan itu, pelapor kembali diajak ke kamar hotel dan dikunci. Rabu (19/8), terlapor dan seorang temannya kembali memimta uang Rp 200 juta. ‘’Merasa ketakutan, korban menjanjikan membayar Rp 150 juta,’’ tutup Redy Nobel. (kmb37)
Medsos Dijadikan Alat Pemecah Belah Rakyat Perwira melati dua kelahiran Jakarta ini menjelaskan, Pilkada 2020 akan menjadi stimulus perekonomian, selain untuk menjalankan amanah undang-undang dalam mengwujudkan pilkada yang aman, demokratis, jujur, adil dan menyehatkan. Guna mewujudkan situasi aman, nyaman dan kondisif, Polri bekerja sama dengan instansi terkait seperti TNI dan Linmas akan menjaga keamanan selama tahapan dan pencoblosan. Polri tetap menjaga netralitas dan profesionalitas selama mengamankan pilkada. (kmb36)
Mangupura (Bali Post) Menghadapi pilkada serentak 2020 dan pandemi Covid-19, kapolisian bekerja keras menjaga situasi tetap aman dan kondusif. Apalagi saat ini media sosial (medsos) dipakai alat memecah belah rakyat dan mengancam kamtibmas. Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi mengatakan, medsos bisa dijadikan alat untuk memecah belah masyarakat. Bukan berarti ada upaya pembungkaman atau pemerintah antikritik jika pihaknya menjadikan medsos sebagai target pengamanan, melainkan demi mengatur sendisendi kehidupan. “Jangan dikira kalau berbicara di medsos itu gampang dihapus. Walau sudah dihapus akan bisa dimunculkan kembali. Seperti kata orang kebanyakan, jejak digital itu kejam,” tegasnya, Sabtu (22/8).
AKBP Roby Septiadi
Bali Post/kmb36
tung dana yang dibutuhkan untuk jaringan Wifi ke rumahrumah Rp 67 M,” terangnya. Terakhir, Bupati Badung mengajak masyarakat menjaga persaudaraan dan persatuan. “Kalau kita bersatu, setengah perjuangan kita telah berhasil. Kalau tidak bersatu, setengah perjuangan gagal. Kalau masyarakat di Umahanyar Kelodan bersatu, apa pun pembangunan akan berjalan baik,” pungkas Giri Prasta. Ketua Panitia I Nyoman Sutama menjelaskan, pembangunan Balai Banjar dan Pura melanting Banjar Umahanyar Kelodan dilaksanakan mulai 2019 lalu melalui bantuan dana hibah Pemkab Badung sebesar Rp 2 miliar. Bangunan bale banjar yang dilengkapi basement ini berdiri di atas tanah seluas 5 are milik Banjar Adat Umahanyar Kelodan. “Pembangunan yang telah selesai di antaranya Pura Melanting, bale banjar, bale kulkul dan basement. Namun, bale banjar belum tahap fin-
HADIRI PIODALAN - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri piodalan di Pura Melanting, Banjar Adat Umahanyar Kelodan, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (22/8). ishing, untuk itu kami mohon dukungan dari Bapak Bupati,” terangnya. Selesainya pembangunan dilanjutkan upacara ngingsiran palinggih, nuntun dan
ngalinggihang Ida Batara, dari bale banjar lama ke palinggih yang baru. Kemudian upacara mamakuh, melapas, macaru, mendem padagingan dan ngaturang piodalan. Piodalan
di-puput Ida Pedanda Geria Tunjuk, Tabanan. Piodalan diperkirakan menghabiskan biaya Rp 100 juta bersumber dari urunan 31 krama sepaon dengan 120 KK. (ad266)
Mangupura (Bali Post) Masyarakat Kabupaten Badung diwajibkan memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Sebab, Pemerintah Kabupaten Badung bakal memberlakukan sanksi bagi yang tidak mematuhi kebijakan tersebut. Pemerintah setempat tengah merancang peraturan bupati (perbup) untuk pengenaan sanksi. Ranperbup telah dikirim ke Pemerintah Provinsi Bali untuk diverifikasi.
juan utama, tapi bagaimana agar masyarakat sadar akan pentingnya menaati protokol kesehatan. Jangan sampai setelah dikenakan denda baru sadar. Kami tidak menginginkan itu,’’ ungkapnya. Terkait ranperbup sebagai payung, birokrat asal Denpasar ini mengungkapkan telah dikirim ke Pemerintah Provinsi Bali untuk dilakukan verifikasi. Pemberlakuannya juga menunggu aturan yang lebih tinggi yakni pergub. Setelah ada pergub, baru ranperbup ini bisa disahkan. ‘’Kalau tidak salah tanggal 19 Agustus 2020 ranperbup dikirim ke provinsi,’’ pungkas Suryanegara. (kmb27)
Satpol PP Kenakan Sanksi bagi Pelanggar Prokes
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung IGAK Suryanegara mengatakan, pengenaan sanksi mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). ‘’Sanksinya berupa lisan, tertulis, kerja sosial, denda asminitratif, penghentian atau
penutupan sementara penyelenggara usaha,’’ ujarnya, Minggu (23/8) kemarin. Menurutnya, pemberian sanksi dimaksudkan agar masyarakat disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan alat pelindung diri seperti masker, membersihkan tangan secara teratur, physical distancing dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). ‘’Kewajiban
mematuhi protokol kesehatan bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum. Ini juga dikenakan kepada perorangan,’’ katanya. Sanksi yang diberikan khusus perorangan adalah denda sebesar Rp 100 ribu. Sementara pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum dikenakan dana Rp 500 ribu. ‘’Sebenarnya pengenaan denda ini bukanlah tu-
Kandang Ayam, Babi, Mobil dan Motor Terbakar Mangupura (Bali Post) Kobaran api menjulang tinggi mengagetkan warga Banjar Padang, Gang Padang Sari, Kerobokan, Kuta Utara,
Badung, Sabtu (22/8) lalu. Sumber api tersebut di kandang ayam dan babi milik I Nyoman Widiana (46). Si jago merah juga melalap mobil dan
Bali Post/ist
KEBAKARAN – Kebakaran di kandang ayam dan babi di Banjar Padang, Gang Padang Sari, Kerobokan, Kuta Utara.
sepeda motor yang diparkir di sana serta merembet ke tempat kos milik I Dewa Made Sedana (60). Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Oka Bawa, Minggu (23/8) kemarin mengatakan, sejumlah saksi sudah diperiksa. Seperti disampaikan I Kadek Prema (23), pukul 23.20 Wita dirinya sedang tiduran di kamar lantai dua rumahnya. Saat itu dia mendengar suara benda bergesekan yang dikira kipas angin dalam kamarnya. ‘’Saat saksi melihat ke jendela, api sudah membubung tinggi dan besar dari kandang ayam,’’ ujarnya. Prema berteriak kebakaran dan didengar orangtuanya. Mereka membantu mendobrak pintu kamar kos sebelah barat karena tidak ada penghuninya. Selanjutnya mereka mengeluarkan semua barang
milik penghuni kamar kos dan Prema menelepon petugas pemadam kebakaran. Sementara anak korban, Bayu Suyasa (30), menyatakan berada di rumah dan ditelepon warga setempat meminta bambu untuk membuat layang-layang. Bayu lalu keluar rumah dan dari lantai dua melihat cahaya terang di selatan. Ia merasa telah terjadi sesuatu di kandang ayam milik bapaknya. Bayu langsung ke kandang dan melihat api sudah berkobar besar. Pukul 23.28, mobil pemadam tiba di TKP dan berusaha memadamkan api. Adapun yang terbakar adalah kandang ayam petelur, ayam aduan 50 ekor, kandang babi, mobil Toyota Kijang Kapsul dan satu unit sepeda motor Honda Prima. Korban mengalami kerugian Rp 300 juta. (kmb36)
Melalui Daring, AMB Berbagi Cara Berkendara yang Aman, Sehat dan Nyaman MEMPERKUAT komitmen dalam memberikan edukasi safety riding kepada masyarakat di tengah pandemi, PT Astra Honda Motor (AHM) dan Astra Motor Bali (AMB) memberikan edukasi keselamatan berkendara secara interaktif kepada pengendara sepeda motor melalui jejaring online bertemakan “Merdeka itu bebas #Cari_Aman”, ke mana pun perginya selalu berkendara dengan safety riding. Kegiatan edukasi safety riding melalui jejaring online ini merupakan komitmen Main Dealer Astra Motor Bali dan AHM untuk tetap hadir di tengah masyarakat melalui pembekalan pengetahuan safety riding agar pengguna motor tetap mengutamakan keselamatan berkendara di jalan raya. Berbagai kegiatan menarik dan interaktif dihadirkan dalam edukasi safety riding secara daring, di antaranya webinar yang dilakukan pada 21 Agustus 2020. Pesertanya 30 karyawan dari perusahaan swasta salah satu media cetak, sehingga dapat belajar keselamatan berkendara dengan cara yang lebih menyenangkan. Materi sharing webinar
yang disampaikan melalui tim safety riding memberikan pengetahuan tentang penggunaan helm yang benar dan jenis helm yang aman, faktor utama penyebab kecelakaan, perlengkapan untuk berkendara dengan jaket dan helm, bagaimana posisi berkendara yang tepat untuk tipe skuter, tips-tips saat memilih helm, saat menikung dan menyalakan lampu. Safety Riding & Community Promotion Astra Motor Bali, Ngurah Iswahyudi, mengatakan webinar daring sebagai bentuk edukasi dari Astra Motor khususnya dalam hal
keselamatan di jalan raya. Program Edukasi Safety Riding for Private Company ini dilakukan secara berkala. “Melalui webinar ini, kami dapat secara konsisten menularkan arti penting #cari_aman di masyarakat. Harapan kami, walaupun hanya bertemu dalam media online, materi yang kami suguhkan dapat diterima oleh semua peserta serta dapat diedukasi cara berkendara yang aman, sehat dan nyaman dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,“ ungkapnya. Dalam pemaparan yang
EDUKASI - Edukasi keselamatan berkendara secara interaktif kepada pengendara sepeda motor melalui jejaring online.
disampaikan Instruktur Safety Riding Astra Motor Bali Yoseph Klaudius, diberikan beberapa tips dalam berkendara di jalan raya, mulai dari penggunaan riding gear, teknik dan tips dalam berkendara hingga perawatan kendaraan. Dalam tips safety riding, mulai dari pemakaian riding gear tidak saja sebagai alat pelindung diri dalam berkendara, namun juga sebagai bagian dari tren gaya hidup. Selanjutnya materi beralih pada teknik dan tips dalam berkendara, khususnya dalam mengendarai motor matik. Hal ini karena pengguna motor matik saat ini jauh lebih banyak dibandingkan motor manual. Seminar juga diisi kuis online dengan materi mengenai safety riding. Enam peserta webinar yang terpilih sebagai pememang kuis mendapat hadiah. “Webinar dari Astra Motor Bali ini sangat bermanfaat buat kami. Apalagi ini webinar pertama yang diikuti. Semoga segala ilmu yang diberikan bisa diterapkan dan lebih penting lagi kami wajib tahu bagaimana berkendara yang baik di jalan raya,” kata Agung Eka, salah satu peserta. (bns)
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Upayakan Pemulihan Ekonomi Rakyat di Era ”New Normal”
Wabup Komang Sanjaya Kunjungi DTW
BERI MAKAN KERA - Wabup Tabanan I Komang Gede Sanjaya beserta rombongan memberi makan monyet atau kera di DTW Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Minggu (23/8) kemarin. Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. menyoroti pentingnya pemulihan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan masyarakat setelah hampir lima bulan lamanya diterjang pandemi Covid-19 tahun 2020 ini. Pandemi membuat semua sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Otomotis sektor perekonomian masyarakat ikut terimbas akibat dibatasinya aktivitas warga. Di Kabupaten Tabanan yang masyarakatnya sebagian besar bergerak di sektor pertanian, pariwisata dan UKM, kondisi ini sangat tidak berpihak. Terlebih dengan ditutupnya sektor pariwisata membuat hasil pertanian
dan UKM masyarakat tidak terserap. Untuk itu, Wabup Sanjaya mengunjungi Daya Tarik Wisata di Kabupaten Tabanan, dengan tujuan pemulihan sektor pariwisata pada masa new normal saat ini. Bersama rombongan, kunjungan dimulai dari DTW Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Minggu (23/8) kemarin. Pada kesempatan itu, Wabup Sanjaya bersama rombongan menyempatkan diri melakukan berbagai kegiatan, mulai dari tracking di sekitar kawasan Alas Kedaton, mencoba wahana yang ada di sana hingga memberi makan monyet atau kera.
Distribusi Kartu Tani akan Berlanjut
Tabanan (Bali Post) Sempat tertunda lantaran pandemi Covid-19, pendistribusian kartu tani di Kabupaten Tabanan akan berlanjut. Dinas Pertanian Tabanan masih berkoordinasi dengan pihak perbankan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di masingmasing desa terkait protokol kesehatan, mengingat proses pendistribusian kartu tani mengundang kerumunan massa. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan I Gusti Putu Wiadnyana saat dimintai konfirmasinya, Minggu (23/8) kemarin mengatakan, pandemi Covid-19 menghambat pendistribusian kartu tani tahun ini. Sebanyak 34.293 kartu tani yang sudah terbit dan mulai didistribusikan sejak Maret 2019 lalu, baru didistribusikan 44 persen atau 10.615 kartu tani. Selanjutnya mandek untuk mencegah penyebaran virus sampai saat ini. ‘’Hampir lima bulan distribusi stop karena wabah Covid,’’ terangnya. Beberapa hari lalu, Kementerian Pertanian melalui rapat koordinasi dengan seluruh daerah secara virtual menginstruksikan agar daerah mempercepat penyelesaian distribusi kartu tani lantaran pada awal tahun 2021 wajib digunakan saat pemberian subsidi pupuk oleh pemerintah. Hal ini merupakan tugas berat bagi daerah untuk menuntaskan program tersebut. Tabanan pesimis seluruh kartu tani baik yang lebih dulu diterbitkan maupun yang baru terbit, bisa didistribusikan sampai habis. ‘’Mau tidak mau daerah harus menjalankan apa yang
diinstruksikan oleh pusat. Namun, jujur saja kami merasa pesimis bisa menuntaskan pendistribusian kartu tani hanya dalam waktu empat bulan efektif. Sebanyak 25 ribu kartu tani lagi baru terbit, di antaranya didistribusikan di tiga kecamatan yang sebelumnya masih nol yaitu Kerambitan, Kediri dan Marga,’’ terang Wiadnyana. Sebelum wabah Covid-19 muncul pada Maret 2020, pendistribusian kartu tani belum mencapai target satu desa selesai dalam sehari. ‘’Misalnya target satu wilayah desa 400 kartu tani yang didistribusikan, ternyata yang datang 250-300 orang. Jadi, kami harus kembali turun hari berikutnya di desa tersebut sampai distribusi tuntas baru beralih ke desa lain,’’ ucapnya. Di tengah situasi pandemi saat ini, protokol kesehatan mendapat perhatian GTPP di masing-masing desa. Untuk itu, petugas kecamatan masih minta izin dari GTPP di desa. ‘’Kami akan terus berkoordinasi. Setelah desa siap, barulah tim bergerak ke sana. Jadi, pendistribusian kartu tani ini tidak bisa dijadwalkan,’’ pungkas Wiadnyana. (kmb28)
Usai melakukan berbagai kegiatan, Wabup Sanjaya beserta rombongan mencicipi kuliner lokal khas DTW Alas Kedaton yakni nasi bubuh Men War. “Dengan pulihnya sektor pariwisata, maka otomatis sektor pertanian dan UKM khususnya kembali bergairah,” ungkapnya di selasela kegiatan. Wabup Sanjaya lebih lanjut mengungkapkan, semua DTW yang ada di Kabupaten Tabanan sangat layak dikunjungi masyarakat pencinta alam serta penghobi olahraga dan kuliner untuk menghabiskan waktu di akhir pekan, khususnya di Alas Kedaton. Ia menyebutkan DTW Alas Kedaton sudah memenuhi persyaratan standar protokol kesehatan Covid-19. Terlebih Alas Kedaton yang memiliki alam indah dan asri serta hewan ciri khasnya monyet/ kera, juga mempunyai wahana flying fox, sepeda udara, ayunan besar tradisional, kalong dan Pura Cagar Budaya. “Kita juga bisa memberi makan kera, tracking, selfie dan lainnya. Sehabis itu, kita coba wisata kuliner khas di sini, yaitu nasi bubuh (nasi bubur ayam). Kebetulan saya berlangganan karena nasi bubuh di sini sangat enak,” ujarnya. Melalui kunjungan ini, Wabup Sanjaya berharap DTW di Tabanan khususnya Alas Kedaton kembali bergairah. “Pemerintah akan selalu siap dan peduli untuk
selalu membantu kekurangan-kekurangan yang ada di DTW Alas Kedaton dalam penataannya kembali, sehingga menjadi objek wisata yang representativ yang bisa kita nikmati bersama,” imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Perbekel Kukuh I Made Sugianto atas nama masyarakat Desa Kukuh mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wabup Sanjaya beserta rombongan. “Begitu beliau datang, saya langsung ajak masuk ke tengah hutan untuk melihat situasi hutan kami,” ucapnya. Sugianto juga memperkenalkan kearifan lokal masyarakat Desa Kukuh. “Kami kenalkan kepada beliau bahwa kami punya kearifan. Ketika ada pohon tumbang, masyarakat kami tidak ada yang mengambil untuk kayu bakar. Kayu itu kita biarkan sampai lapuk di tengah hutan. Itu menandakan bahwa komitmen kami terhadap pelestarian hutan sangat kuat,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan, pihaknya membangun ayunan besar tradisional, wahana flying fox dan sepeda udara menggunakan dana desa. “Bapak Wakil Bupati sudah mencobanya dan beliau merekomendasikan agar masyarakat mau berkunjung ke Alas Kedaton. Tidak hanya melihat kera, tapi juga ada wahana baru,” ungkap Sugianto. (ad268)
Bupati Artha ’’Ngaturang Bhakti’’ pada Puncak Piodalan Pura Manik Mas Besakih PIODALAN di Pura Manik Mas Besakih, Kabupaten Karangasem, dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Pada piodalan yang jatuh pada Saniscara Wuku Wariga, Sabtu (22/8), dilaksanakan pujawali dengan tingkatan upakara bebangkit di-puput oleh Ida Pedanda Gede Rai Pidada dari Geria Gede Pidada, Kabupaten Klungkung. Sebelum dilaksanakan persembahyangan, rangkaian pujawali diawali pacaruan, pementasan Topeng Sidakarya di Madya Mandala. Wayang kulit juga dipertunjukkan dalam rangkaian puncak piodalan di Pura Manik Mas Besakih. Hadir dalam puncak piodalan tersebut Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Ny. Ari Sugianti Artha, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi, Sekda I Made Sudiada, para Asisten Setda serta Kepala OPD di lingkungan Pemkab Jembrana. Mengingat Pura Manik Mas Besakih adalah amongan (tanggung jawab) Pemkab Jembrana, pelaksanaan persembahyangan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Ketua Panitia Piodalan I Gusti Mangku Jana menyampaikan rangkaian piodalan di Pura Manik Mas berlangsung 21-23 Agustus. Sabtu (22/8) lalu adalah puncak piodalan dan pada Minggu (23/8) kemarin dilaksanakan panyineban Ida Batara Pura Manik Mas. ‘’Tingkatan upakara yang digunakan bebangkit dan piodalan
PERSEMBAHYANGAN - Bupati I Putu Artha bersama jajaran Pemkab Jembrana melakukan persembahyangan di Pura Manik Mas Besakih serangkaian piodalan di pura tersebut. di-puput oleh Ida Pedanda Gede Rai Pidada dari Geria Gede Pidada, Klungkung,’’ ujarnya. Usai persembahyangan, Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan Pura Manik Mas merupakan satu dari dua pura di Besakih yang menjadi amongan Pemkab Jembrana. Sebagai pangemong sudah pasti saat pujawali yang jatuh setiap enam bulan sekali umat di Jembrana khususnya Pemkab Jembrana wajib ngaturang bhakti. ‘’Persembahyangan yang kita laksanakan ini guna memohon kepada Ida Batara yang bersetana di Pura Manik Mas Besakih agar umat di Kabupaten Jembrana khususnya dan Bali diberikan kerahayuan
dan keselamatan, terlebih dalam kondisi seperti sekarang ini. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala serta perekonomian dapat pulih kembali,’’ ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Jembrana menyerahkan punia kepada panitia karya yang diserahkan Sekda I Made Sudiada kepada Ketua Panitia Piodalan I Gusti Mangku Jana. Selain di Pura Manik Mas Besakih, Bupati Artha bersama Sekda I Made Sudiada menyempatkan diri tangkil dan melakukan persembahyangan di Pura Pedarman dan Penataran Agung Besakih. (ad269)
berdampak pada beban penanganan di RSU Negara. Saat ini RSU Negara merawat 18 pasien konfirmasi dan suspect, sedangkan kamar tidur yang dimiliki 20. Penambahan bed dilakukan mengingat keterbatasan tenaga medis yang merawat. Satu tenaga medis atau perawat maksimal mampu merawat lima orang pasien Covid-19. ‘’Kebijakan GTPP, pasien yang terkonfirmasi namun belum tertampung di ruang isolasi akan menjalani karantina di Hotel Jimbarwana. Kebijakan ini sudah disetujui Bapak Bupati dalam rapat koordinasi,’’ kata Arisantha.
marin. Rapat lintas instansi ini dipimpin Sekda Jembrana I Made Sudiada dan dihadiri perwakilan TNI/Polri serta anggota GTPP Jembrana lainnya. Pembahasan rapat difokuskan pada penerapan prokes di masyarakat pascadiberlakukannya tatanan adaptasi kebiasaan baru (new normal). Menurut Arisantha, dalam rapat disepakati akan memperketat dan memperkuat kembali penerapan prokes, utamanya di tempat umum yang ramai dikunjungi warga. Agar penerapan prokes berjalan efektif, pengawasan didukung personel TNI/Polri dan OPD yang bertanggung jawab sebagai leading sector. Sanksinya masih dalam pembahasan, termasuk aturan yang akan memayungi Inpres ini di daerah tengah disiapkan dalam bentuk peraturan bupati (perbup). (kmb26)
Kasus Positif Covid-19 Melonjak Drastis di Jembrana
Negara (Bali Post) – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak drastis di Kabupaten Jembrana, Minggu (23/8) kemarin. Dalam sehari, terdapat 20 pasien terkonfirmasi Covid-19 sehingga total akumulasi saat ini menembus angka 100 orang. Jumlah tambahan kasus dalam sehari ini merupakan yang terbanyak selama penanganan Covid-19 di Jembrana. ‘’Sebanyak 20 warga tersebut merupakan pengembangan hasil tracking warga yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19, sehingga terbentuk klaster-klaster penyebaran,’’ ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arisantha. Melihat lonjakan penambahan kasus terkonfirmasi di Jembrana yang signifikan serta terbentuknya klasterklaster penyebaran, ia berharap masyarakat Jembrana lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Terlebih bagi anggota keluarga dan
rekan kerja yang sempat keluar daerah, sebagai langkah dalam meminimalisir penyebaran Covid-19. Te r k a i t k e s e m b u h a n pasien, pada hari yang sama (23/8) RSU Negara kembali memulangkan dua pasien terkonfirmasi Covid-19. Kedua pasien masing-masing wanita berusia 59 tahun dan cucu laki-lakinya berumur 8 tahun dari Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Pasien tersebut dinyatakan sembuh usai hasil swabnya negatif setelah menjalani karantina selama 10 hari di RSU Negara. Informasi kesembuhan pasien itu disampaikan Di-
rektur RSU Negara dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata. Pasien yang sembuh dan dipulangkan tersebut secara umum kondisinya baik serta tidak ada gejala klinis. Saat ini pasien Covid-19 Jembrana tinggal 18 orang yang terdiri atas 13 pasien terkonfirmasi positif dan 5 pasien suspect yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara. Dengan demikian, total pasien sembuh 71 orang dari 103 orang yang terkonfirmasi positif. Sementara kasus meninggal dunia 1 orang. Beban L onjakan kasus positif
Inpres Menindaklanjuti Inpres Nomor 6 Tahun 2020 terkait pendisiplinan protokol kesehatan kebiasaan hidup baru, GTPP Jembrana menggelar rapat koordinasi di Posko GTPP Jembrana, Minggu ke-
Saat Mendaftar, Bacabup Mesti Bebas Covid Negara (Bali Post) – Bakal calon bupati (bacabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang akan mendaftar ke KPU Kabupaten Jembrana awal September mendatang diharapkan mengantongi hasil swab mandiri. Tes ini diperlukan untuk memastikan bakal calon kepala daerah yang diusung partai politik bebas Covid-19. Hal tersebut dipaparkan Ketua KPU Jembrana Ketut Gede Tangkas Sudiantara di
hadapan perwakilan partai politik di Kantor KPU Jembrana beberapa hari lalu. Menurutnya, protokol kesehatan (prokes) bakal calon bebas Covid-19 diperlukan demi kelancaran tahapan, mengingat Pilkada 2020 akan berjalan di saat pandemi. ‘’Kami harapkan ada hasil swab mandiri saat mendaftar. Jadi, sudah bisa disiapkan sejak awal sebelum mendaftar,’’ terangnya. Menurutnya, prokes ini
memang belum diatur dalam peraturan KPU. Namun, KPU Bali telah mengusulkan ke KPU RI terkait protap yang dilakukan. Bila nantinya ada salah satu bakal calon yang positif, akan menjadi kewenangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 untuk menangani. ‘’Ini sifatnya imbauan untuk kelancaran tahapan,’’ tambahnya. Tangkas Sudiantara menyatakan hal yang sama
juga berlaku bagi pihak penyelenggara. Sejak awal tahapan KPU telah menjalankan prokes. Salah satunya menjalankan rapid test jajaran penyelenggara. Saat tahapan coklit data pemilih yang dilakukan ke pemilih, petugas juga mengedepankan prokes. (kmb26)
I Ketut Gede Tangkas Sudiantara
Bali Post/kmb26
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Mahasaba V Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan PASEMETONAN Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan (PSNKK) menggelar Mahasaba V, Jumat (21/8) lalu. Mahasaba yang digelar di Museum Subak Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar itu berlangsung dengan penuh kekeluargaan. Mahasaba dihadiri perwakilan pasemetonan kabupaten seluruh Bali, dan panglingsir pasemetonan PSNKK. Mahasaba mengagendakan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, program kerja pasemetonan, dan pemilihan pengurus pasemetonan PSNKK masa bakti 2020 - 2025. Panglingsir Puri Keramas I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H. terpilih secara
musyawarah mufakat sebagai Ketua Umum Pasemetonan PSNKK dalam sidang paripurna mahasaba, menggantikan I Gusti Agung Putu Yadnya (Puri Medahan - Keramas) yang saat ini sedang sakit. Ketua Panitia Mahasaba V Drs. I Gusti Agung Made Putra mengatakan, mahasaba ini merupakan agenda rutin pasemetonan PSNKK yang diselenggarakan setiap lima tahun. Mahasaba merupakan musyawarah tertingi pasemetonan PSNKK yang merupakan pangempon Pura Dalem Agung Pura Kawitan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan yang berlokasi di Banjar Dukuh Nyuh Aya, Desa Gelgel, Klungkung. Pelaksanaan Mahasaba V ini juga disiar-
kan langsung secara virtual mengingat pelaksanaannya dilakukan di era new normal pandemi Covid-19. Dalam laporan I Gusti Agung Putu Yadnya sebagai Ketua Umum Pasemetonan PSNKK Masa Bakti 2015 -2020 yang dibacakan Sekretaris Drs. I Made Legawa, M.Si., Mahasaba V ini sedianya dilaksanakan bersamaan dengan lahirnya organisasi Pasemetonan PSNKK, 10 Juli. Akan tetapi karena bencana pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal bulan Maret 2020, hal itu menyebabkan seluruh kegiatan tidak bisa dilaksanakan. Dalam mahasaba kali ini, seluruh laporan pertanggungjawaban pengurus pusat pasemetonan PSNKK, dapat
diterima seluruh pengurus kabupaten pasemetonan PSNKK seluruh Bali. Sementara itu, Ketua Umum Pasemetonan PNSKK Masa Bakti 2020-2025 I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H. mengatakan akan melanjutkan program-program Pasemetonan PSNKK yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Ketua terpilih yang juga sebagai Kepala Badan Kesbangpolinmas Provinsi Bali itu selanjutnya akan menyusun kepengurusan Pasemetonan PSNKK masa bakti 20202025, yang akan dilakukan upacara majaya-jaya saat piodalan di Pura Dalem Agung Kawitan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan, bertepatan hari raya Kuningan mendatang. (ad267)
Pungutan Retribusi ke Kintamani Ramai Dikeluhkan
Bangli (Bali Post) Pungutan retribusi masuk ke kawasan daya tarik wisata (DTW) Kintamani belakangan ini kembali ramai dikeluhkan masyarakat di media sosial. Tak hanya soal lokasi pemungutan yang dilakukan di jalan umum. Selain itu warga lokal Kintamani juga dikenai pungutan retribusi. Atas berbagai keluhan itu, anggota DPRD Bangli I Made Sudiasa meminta Pemkab Bangli melakukan evaluasi terkait aktivitas pemungutan retribusi wisata di Kintamani, termasuk melakukan pengawasan terhadap lembaga yang diberikan kewenangan memungut retribusi. Sudiasa mengakui belakangan ini banyak mendengar keluhan masyarakat dan juga pelaku pariwisata soal pungutan retribusi wisata di Kintamani itu terkesan membabi buta. Bukan saja wisatawan yang dikenai retribusi. Anehnya, warga yang sekadar lewat ke Kintamani bahkan ada warga lokal setempat juga dimintai retribusi. Dalam rapat kerja dewan belum lama ini, pihaknya sudah sempat menyampaikan keluhan itu ke OPD terkait agar ditindaklanjuti. “Tapi Pemerintah Kabupaten Bangli seperti buta bongol menyikapi hal itu. Kayak menganggap tidak ada persoalan,” ujarnya menyayangkan. Mestinya begitu muncul banyak keluhan, hemat Sudiasa, Pemkab segera mengambil sikap. Caranya turun langsung ke lapangan mencari tahu kebenaran terkait keluhan masyarakat itu. Lembaga yang diberikan kuasa memungut retribusi itu agar dipantau. Jangan diam saja. Sebab berkali-kali masyarakat dan pelaku pariwisata mengeluhkan hal itu. “Demikian juga soal informasi pungutan Rp 15 ribu itu tidak sesuai dengan Perda. Hal itu harus diinvestigasi,” kata Sudiasa, Minggu (23/8) kemarin. Untuk menghindari pungutan salah sasaran, agar lembaga yang diberi kewenangan memungut retribusi itu memastikan setiap warga yang lewat. Apa benar warga itu ke Kintamani untuk tujuan berwisata, sekadar lewat ber-
belanja, atau warga itu lewat karena asalnya dari Kintamani. “Jadi harus benar-benar ditanya. Jangan sewenangwenang. Semua orang lewat dipunguti,” ujarnya. Di masa pandemi Covid-19 ini, ia pun mengusulkan agar pungutan retribusi wisata di Kintamani itu distop sementara waktu. Alasannya melihat kondisi psikologis masyarakat Bali. Selama pandemi berlangsung, banyak masyarakat berkeinginan refresing. Mereka ingin menikmati alam Kintamani. Dengan digratiskan, diyakini akan menarik minat banyak wisatawan berkunjung. Hal itu diyakini berimbas positif
terhadap roda perekonomian masyarakat di Kintamani. Pungutan Retribusi Sejak 1990 Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark Nengah Suratnata menjelaskan, pungutan retribusi wisata di Kintamani itu sudah berlangsung sejak tahun 1990. Dalam melakukan aktivitas pungutan retribusi petugasnya selalu didampingi pihak penegak perda yakni Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Dia menegaskan tidak semua orang lewat di Kintamani dikenakan pungutan
retribusi. Petugasnya biasanya menanyakan tujuan warga yang lewat di Kintamani. Apakah berwisata, pulang, atau sekadar lewat menuju Singaraja. “Kalau dia menerangkan tujuannya bukan berwisata tetapi sekadar lewat saja ya... tidak kena,” terangnya. Suratnata menegaskan, wisata yang ada di Kintamani tidak saja alam, namun juga kuliner. Jadi jika ada warga luar Bangli yang berkunjung ke restoran atau kafe, maka wajib bayar retribusi. Dia juga mengklarifikasi soal kabar warga lokal yang dikenai pungutan retribusi. Dijelaskan, warga itu asalnya dari Desa Kedisan, namun berKTP Denpasar. Dalam memberikan keterangan ke petugas pungut, warga itu tidak mengaku pulang ke Kedisan, namun mengatakan ke Kintamani. Yang bersangkutan bersama rombongan, sehingga oleh petugas dia dikenai retribusi. (kmb40)
MAHASABA V - Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan (PSNKK) menggelar Mahasaba V, Jumat (21/8) lalu. Panglingsir Puri Keramas I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H. terpilih secara musyawarah mufakat sebagai Ketua Umum Pasemetonan PSNKK.
Rumah Dimasuki Maling Uang Rp 9 Juta Lebih Raib Bangli (Bali Post) – Rumah I Nyoman Ranik (77), warga Lingkungan/Kelurahan Kubu, Bangli dimasuki maling. Sejumlah uang tunai dan barang berharga milik korban raib, dibawa kabur pencuri. Saat peristiwa pencurian terjadi, korban sempat melihat sesosok orang menggunakan topi di jendela rumahnya. Namun sosok itu berhasil kabur saat hendak dikejar. Dari informasi yang dihimpun Minggu (23/8) kemarin disebutkan, kasus pencurian itu terjadi Sabtu (22/8) dini hari. Awalnya, Jumat malam, korban bersama istrinya menghitung uang hasil dagangannya di dalam kamar tidurnya. Kemudian korban menaruh uangnya itu di dalam lemari dalam keadaan terkunci. Setelah itu korban dan istrinya tidur. Tetapi, sekitar pukul 03.00 Wita, korban terbangun karena mendengar suara jendela kamarnya berbunyi. Seperti ada yang berusaha membukanya. Saat dicek, korban melihat ada sosok orang menggunakan topi terlihat di depan jendela. Melihat hal tersebut, korban langsung bangun dan keluar sambil membawa lampu senter. Korban hendak mencari orang yang dilihatnya di depan jendela itu. Istri korban yang mengetahui kejadian itu, menyusul dan ikut mencari orang itu sambil membangunkan keluarganya
Bali Post/ist
KASUS PENCURIAN - Polisi menindaklanjuti laporan kasus pencurian di Lingkungan/Kelurahan Kubu, Bangli. yang lain. Namun sosok orang itu tidak berhasil ditemukan. Berselang 15 menit kemudian, korban dan istrinya kembali masuk ke kamar. Korban terkejut melihat lemari di kamarnya itu sudah dalam keadaan dicongkel. Saat diperiksa ternyata uang dan barang-barang berharga yang sebelumnya ditaruh di dalam lemari itu sudah raib. Atas kejadian itu korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Bangli. Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pencurian itu. Adapun barang milik korban yang
hilang berupa uang tunai Rp 9.950.000. Uang itu ditaruh di dalam dompet warna merah. Selain itu sejumlah uang kepeng, dan kartu identitas milik korban. ‘’Semua barang yang hilang itu semula ditaruh korban di dalam lemari,’’ ujarnya. Menindaklanjuti laporan kasus pencurian itu, Polsek Bangli telah mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP. Polisi juga sudah meminta keterangan korban dan saksi-saksi, serta mengamankan barang bukti di TKP. ‘’Pelakunya masih diselidiki,’’ kata Sulhadi. (kmb40)
Jelang Eksekusi
Krama Desa Pakraman Pakudui Rangkul Tempek Kangin RETRIBUSI WISATA - Aktivitas pungutan retribusi wisata di Kintamani.
Bangkit dari Pandemi Covid-19 Bupati Suwirta Percepat Penyaluran BLT
SALURKAN BLT - Bupati Suwirta menyalurkan BLT kepada penerima. Semarapura (Bali Post) Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua sektor, tidak terkecuali ekonomi masyarakat. Situasi seperti ini hendaknya bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan ke depan untuk bangkit setelah pandemi ini berakhir, sehingga pemerintah daerah mempercepat penyaluran pandemi Covid-19. Hal itu merupakan instruksi Menteri Sosial RI, saat menyalurkan BLT di Desa Kusamba. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan hal itu di sela-sela menyerahkan kembali Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari APBD Klungkung Tahun 2020 kepada masyarakat di Desa Getakan, Desa Timuhun dan Desa Tohpati, Kecamatan Banjarang-
kan, Sabtu (22/8). Turut hadir Camat Banjarangkan I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya serta masing-masing perangkat desa setempat. Sejumlah pesan disampaikan Bupati Suwirta kepada masyarakat yang hadir saat itu. Pesan terpenting diberikan semangat bersama-sama menghadapi situasi di tengah masa pendemi Covid-19 ini. Dia mengajak masyarakat agar jangan hanya mengandalkan sektor pariwisata saja. Bupati menggugah semangat warga kembali aktif bertani, berkebun maupun memanfaatkan pekarangan rumah. ‘’Jadikan pendemi Covid-19 ini pelajaran bagi kita semua, untuk bangkit ke depan. Warga yang punya lahan
pertanian maupun perkebunan agar kembali aktif,’’ pinta Bupati Suwirta sembari membangkitkan semangat warga. Bupati Suwirta menambahkan agar desa mendata warga yang berprofesi sebagai tukang bangunan. Mereka akan dibuatkan kelompok dan juga diberikan pelatihan. Sehingga ke depannya bisa dipekerjakan dalam proyek-proyek pemerintah. Nantinya Pemkab bisa memberdayakan tenaga lokal. ‘’Data warga yang berprofesi sebagai tukang bangunan agar dibuatkan kelompok dan diberikan pelatihan. Sehingga ke depan proyek-proyek infrastruktur pemerintah bisa kita perdayakan lewat tenaga lokal itu,’’ harap Bupati Suwirta. Bupati Suwirta tidak henti-hentinya mengingatkan agar seluruh perangkat desa bisa mengawal dan mengawasi bantuan ini dengan baik. Jangan sampai ada warga memisahkan KK hanya ingin mendapatkan bantuan. Selain itu, Bupati Suwirta juga tetap mewanti-wanti perangkat desa agar lebih berhati-hati melakukan pendataan, dan menentukan calon penerima bantuan, agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. Protokol kesehatan (prokes) juga diharapkan bisa selalu dituruti dengan baik oleh warga. Bantuan itu juga harus digunakan maksimal untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Penyaluran BLT ini dilakukan tiga tahap selama tiga bulan ke depan. Nilainya Rp 600.000. BLT kali ini disalurkan ke masing-masing Desa di Kecamatan Banjarangkan. Antara lain Desa Getakan sebanyak 161 penerima, Desa Timuhun 127 penerima dan Desa Tohpati sebanyak 7 penerima. Jadi total keseluruhan sebanyak 295 penerima dengan jumlah dana Rp. 177.000.000. (kmb31)
Krama Desa Pakraman Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang melakukan pemasangan baliho di sejumlah titik wilayah desa setempat, Minggu (23/8) kemarin. Baliho itu berisi ajakan agar krama tempekan Desa Persiapan Puseh Pakudui Kangin bergabung kembali dengan Desa Pakraman Pakudui. Hal ini sejalan dengan proses eksekusi yang akan digelar dalam waktu dekat. Lalu kapan krama Tempekan Kangin bergabung ke Desa Pakraman Pakudui? BALIHO yang dipasang dengan dasar putih itu bertuliskan ‘’Berdasarkan hasil pasamuan Desa Pakraman Pakudui 19 Agustus 2020 menjelang pelaksanaan eksekusi putusan Pengadilan Nnegeri (PN) Gianyar, kami prajuru adat, dinas dan warga masyarakat meminta dengan tulus kepada krama tempekan Desa Persiapan Puseh Pakudui Kangin berkenaan bergabung di Desa Pakraman Pakudui. Besar harapan kami sengketa yang terjadi selama ini diakhiri dengan bergabungnya krama Tempekan Kangin’’. Bendesa Desa Pakraman Pakudui I Ketut Karma Wijaya mengatakan, baliho ini merupakan upaya damai mengakhiri sengketa yang sudah lama berlarut. Apalagi eksekusi atas lahan sengketa, sesuai penetapan Ketua Pengadilan Negeri Gianyar No : 9/Pen.eks.Pdt/2012/PN Gin, tanggal 27 Juli 2020 akan
dilaksanakan pada 31 Agustus 2020. Melalui putusan itu krama Desa Pakraman Pakudui telah memenangkan sengketa tersebut. ‘’Meski demikian kami mengajak krama Tempek Kangin mengakiri sengketa yang terjadi selama ini dengan cara damai,’’ katanya. Dikatakan, seluruh krama Desa Pakraman Pakudui akan menerima krama Tempekan Kangin yang ingin bergabung. Tidak ada paksaan, tetapi diharapkan bergabung dengan kesadaran sendiri, dan keinginan menyelesaikan perselisihan yang terjadi sejak tahun 2006 ini dengan damai. ‘’Kita harapkan sebelum pelaksanaan eksekusi, apa yang diharapkan bisa diwujudkan,’’ harapnya. Bagi krama Tempekan Kangin yang ingin bergabung, Karma Wijaya mengatakan, agar menemui Bendesa Pakraman Pakudui atau Klian Dinas Pakudui Kawan I Wayan Pua-
PASANG BALIHO - Krama Desa Pakraman Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang melakukan pemasangan baliho di sejumlah titik wilayah desa setempat, Minggu (23/8) kemarin.
ka. ‘’Kami menunggu kedatangan krama Tempekan Kangin yang ingin gabung, mulai 24 - 27 Agustus,’’ tegasnya. Hal senada disampaikan Klian Dinas Pakudui Kawan I Wayan Puaka, bahwa semua krama Pakudui Kawan ingin mengakhiri perselisihan yang terjadi selama ini secara damai. ‘’Kita siap merangkul krama Pakudui Kangin. Hanya harus mengajukan diri untuk bergabung,’’ ujarnya. Dikatakan, pihaknya sudah membuat pengumuman ini dengan sejumlah baliho, yang dipasang pada seputaran Desa Pakraman Pakudui. Selain itu pihaknya juga melakukan pendekatan secara humanis. ‘’Selain itu, kami juga melakukan pendekatan secara kekeluargaan. Mari kita selesaikan perselisihan yang terjadi selama ini dengan damai,’’ pungkasnya. Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta menyambut baik langkah yang diambil krama Desa Pakraman Pakudui. Menurutnya, langkah yang diambil sangat bijak, karena mau merangkul pihak Pakudui Kangin. Ia berharap pihak Pakudui Kangin menerima ajakan bergabung dengan krama Desa Pakraman Pakudui. ‘’Sangat bagus kalau kedua belah pihak mau bergabung dan bersatu kembali,’’ ujarnya. Hanya, Tagel meminta agar tidak ada yang memberatkan. Pihak Pakudui Kawan diharapkan menerima krama Pakudui Kangin dengan tulus dan ikhlas, tanpa ada hal-hal yang memberatkan. (nik)
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Ketua DPRD Gede Dana Dampingi Gubernur Koster Saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung MDA Karangasem
KETUA DPRD Karangasem I Gede Dana mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster dalam pelaksanaan peletakan batu pertama sebagai awal dari proses pembangunan gedung Majelis Desa Adat (MDA) Karangasem. Peletakan batu pertama itu dilaksanakan, Minggu (23/8) kemarin. Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan gedung MDA itu. Pasalnya,
gedung ini sangat dinantinantikan oleh desa adat di Karangasem. Pembangunan gedung MDA ini merupakan sejarah baru. Sebab, bukan saja merupakan pembangunan gedung MDA yang pertama kali yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. ‘’Saya selaku DPRD sangat mendukung pembangunan gedung MDA itu. Ini artinya Pemerintah Provinsi Bali benar-benar memperhatikan desa adat
SOSOK Gulirkan Lomba KBS
MOMEN perayaan HUT ke-75 Proklamasi tahun 2020 dimanfaatkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng menggelar lomba Rumah Kreatif, Bersih dan Sehat (KBS - red). Semua pejabat dan pegawai di kantor setempat wajib mengikuti lomba ini. Lomba ini tujuannya memberikan edukasi terkait menjaga kebersihan lingkungan rumah kumuh dan gersang, menjadi tempat yang bersih, nyaman dan indah ditempati. Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Surattini, .ST. beberapa waktu lalu mengatakan, lomba rumah KBS ini diikuti 40 ASN yang bertugas di Dinas Perkimta. Dari jumlah itu, peserta terbagi tiga kategori. Masing-masing kategori staf, pejabat dan kategori ekshibisi. Dicari sembilan orang peserta terbaik dalam semua kategori. Dari lomba itu, kata Surattini, bisa diketahui kesehatan lingkungan, kelayakan huni dan juga kreativitas serta inovasi peserta dalam upaya menata lingkungan rumahnya sendiri. Jadi kriteria penilaian itu meliputi kebersihan kawasan rumah. Keasrian tanaman dan pohon perindang yang ada di kawasan rumah itu. Rumah, bebas sampah, bebas tanaman liar dan inovasi masa pandemi Covid-19. ‘’Nilai tertinggi itu diperoleh dari kreativitas, inovasi dalam menata lingkungan itu, memanfaatkan sampah atau barang bekas itu,’’ tegasnya. Disperkimta, kata Surattini, memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bukan saja penataan perumahan namun juga Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Buleleng. Dari tupoksi itu, ke depan pihaknya akan memotivasi rumah lainnya, untuk menciptakan pola hidup dan lingkungan kreatif, bersih serta sehat. (mud)
Pengembangan Desa Wisata di Buleleng Digenjot Singaraja (Bali Post) Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk mendorong sektor pariwisata. Salah satunya mengembangkan desa wisata. Kawasan ini digalakkan dengan melakukan skema pengembangan berbasis kearifan lokal. Bupati Putu Agus Suradnyana mengatakan hal itu usai meninjau lokasi pembangunan wahana wisata air Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Jumat (21/8). Menurutnya, satu alasan mengapa pihaknya menggenjot pengembangan desa wisata itu, untuk mendongkrak aktivitas pariwisata agar lebih menggeliat. Sudah pasti, agar mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan. Pengembangan desa wisata ini memiliki peluang besar menambah ragam pengelolaan pariwisata di Den Bukit. Apalagi, saat ini pemerintah desa sudah membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga lembaga itu bisa berperan dalam penge lolaannya. ‘’Untuk saat ini desa sudah memiliki BUMDes. Selama ini kita ketahui banyak BUMDes itu bergelut di desa wisata
dan mendorong produk Usaha Kecil Menengah (UKM),’’ katanya. Desa Panji itu terletak sekitar 315 meter di atas permukaan laut. Sementara luas wilayahnya mencapai 1.061 hektar, kata Bupati, di Desa Panji itu sangat cocok dibangun wisata alam berbasis wahana air, seperti river slide. Hal ini dikarenakan adanya air dengan topografi yang cukup curam. ‘’BUMDes Bhuana Utama Desa Panji untuk membuat tebing sejenis river slide. Hal ini dikarenakan kapasitas air yang ada di Desa Panji pada musim kemarau tidak berkurang,’’ jelasnya. Perbekel Desa Panji Jero Mangku Made Ariawan mengatakan, pengembangan wahana air itu tidak hanya mendongkrak tumbuh-kembangnya pariwisata di desanya. Dia bahkan optimis upaya itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan. Pihaknya juga mengembangkan produk lokal beras dari olahan padi organik dan aneka produk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Panji. Salah satunya minuman kesehatan Sari Jahe Merah. (kmb38)
di Bali. Mengingat desa adat itu merupakan warisan para leluhur terdahulu. Karena itu, meski dijaga eksistensinya agar semakin kuat. Jadi, saya harap proses pembangun gedung MDA itu lancar dan bisa selesai tepat waktu,’’ harap Gubernur. Gede Dana berharap, dengan dibangunnya gedung MDA ini, ke depannya MDA Kabupaten Karangasem itu bisa terus memberi pengawasan kepada semua desa adat yang ada. Termasuk, bila ada pertemuan-perte-
muan penting dilakukan di gedung MDA itu. Sebab, selama ini MDA itu tidak memiliki gedung representatif. Setelah gedung MDA itu rampung, maka segala kegiatan dan rapat-rapat nantinya bisa dilakukan di gedung megah itu. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan selama ini MDA memang tidak memiliki gedung representatif, terutama menggelar setiap kegiatan. Jadi, dengan dibangunnya gedung MDA itu, maka ke depannya
MDA kabupaten bisa fokus mengawasi dan melakukan pembinaan desa adat yang baik demi untuk kemajuan desa adat. ‘’Desa adat merupakan warisan leluhur yang sudah eksis sejak ribuan tahun lalu. Agar desa adat itu menjadi lembaga yang kuat, maka sudah sepantasnya kita memiliki tanggung jawab untuk tetap mewariskan dan meneruskan menjaga desa adat itu agar tetap semakin kuat,’’ pinta Gubernur Koster. (ad265)
DAMPINGI GUBERNUR - Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana saat mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung MDA Kabupaten Karangasem, Minggu (23/8) kemarin.
Pembangunan Gedung MDA Karangasem Digelontorkan Anggaran Rp 3,3 Miliar
Amlapura (Bali Post) Proses pembangunan gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem mulai dilakukan. Hal itu menyusul telah dilaksanakannya peletakan batu pertama yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (23/8) kemarin. Ketua MDA Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan, kalau pembangunan gedung MDA itu merupakan terobosan sejarah yang dilakukan pemimpin Pemerintah Provinsi Bali. ‘’Selama ini belum pernah ada sejarah ini. Tetapi berkat keseriusan Gubernur Bali, akhirnya gedung MDA itu bisa dibangun,’’ ucapnya.
Bali Post/kmb41
GEDUNG MDA - Lahan lokasi dibangunnya gedung MDA Karangasem.
Artha Dipa menambahkan, pembangunan gedung MDA itu dianggarkan Rp 3,3 miliar dari Pemerintah Provinsi Bali. Gedung berlantai dua itu dibangun di atas tanah seluas 7,8 are. Lokasinya di Jalan Ngurah Rai. ‘’Dengan dibangunnya gedung MDA Karangasem itu, pembinaan desa adat kami optimis lebih baik ke depannya,’’ harapnya. Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan, tahun ini hanya dibangun gedung MDA di tujuh kabupaten/kota di Bali. Pembangunan di Kabupaten Karangasem itu merupakan yang ketiga. Pertama MDA di Gianyar, kemudian MDA di Jembrana. Setelah itu Karangasem. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan
tujuh gedung MDA plus MDA Provinsi Bali itu sebesar Rp 30 miliar melalui dana CSR. ‘’Selanjutnya dibangun MDA di Bangli, Denpasar. Kemudian Tabanan, Buleleng. Dua kabupaten yakni Badung dan Klungkung mendapat giliran tahun 2021,’’ jelas Gubernur Koster. Hemat Gubernur Koster, MDA itu harus punya mobil operasional agar bisa melakukan pembinaan di desa adat masing-masing. Termasuk ada pegawai di kantor MDA itu. ‘’Berharap MDA bisa melakukan pembinaan di desa adat, sehingga masing-masing desa bukan saja bisa mengawal dan menjalankan awig-awig, juga termasuk membangun ekonomi desa,’’ harap Gubernur. (kmb41)
Revitalisasi Pasar Banyuasri
Anggaran Kurang, Dipenuhi dari APBD Perubahan Pelaksanaan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri Kecamatan Buleleng dipastikan akan rampung tahun ini. Hal itu menyusul komitmen serius pemerintah daerah, dengan menyiapkan kekurangan anggaran yang sebelumnya dialihkan untuk penanganan pandemi virus Corona, namun kemudian kekurangan dana itu dipenuhi melalui APBD Perubahan Tahun 2020. Tetapi dalam proyek itu, bagaimana dan berapakah kontribusi bantuan yang dikucurkan dari Pemprov Bali? KEPALA Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Putu Adiptha Eka Putra akhir pekan lalu mengatakan, kekurangan anggaran revitalisasi itu senilai Rp 66 miliar. Hal itu dipastikan dipenuhi dari APBD Perubahan tahun ini. Kepastian itu setelah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyisir anggaran. Dari penyisiran anggaran itu, dihasilkan dana Rp 20 miliar. Belakangan, Gubernur Bali Wayan Koster malah membantu Pemkab Buleleng. Tidak tanggung-tanggung provinsi mengucurkan dana sebesar Rp 55 miliar. Dari itu, TAPD kemudian kembali dilakukan pembahasan dan diputuskan ada kekurangan dana pembangunan pasar semimodern di Bali Utara itu, dibiayai sepenuhnya melalui APBD Perubahan Tahun 2020. Bahkan dana yang sekarang disiapkan melebihi kebutuhan yaitu Rp 67 miliar. ‘’Sudah ada kepastian selain penyisiran dana oleh TAPD kita. Buleleng juga sudah dibantu Pemprov Bali, sehingga sekarang dananya sudah tersedia. Bahkan melebihi kekurangan sebelumnya,’’ katanya. Anggaran yang tersedia, kata Putu Adiptha, hanya cuk-
up untuk termin hingga bulan Juli 2020. Pelaksanaan pembangunan di bulan Agustus, masih dibiayai rekanan. Dari perhitungan sementara, ada selisih pekerjaan yang sudah diselesaikan pihak rekanan sebesar 15 persen. Nantinya, pekerjaan yang diselesaikan oleh pihak rekanan itu akan dibayarkan sampai anggaran siap direalisasikan. ‘’Untuk di bulan Agustus sudah ada progres 15 persen yang dibiayai rekanan. Untuk anggarannya menunggu ketok palu dulu. Nanti berapa persen total yang diselesaikan oleh rekanan, akan dibayarkan setelah APBD Perubahan ketok palu,’’ tegasnya. Di sisi lain, Putu Adiptha mengatakan, realisasi pelaksanaan proyek sekarang sudah mencapai 70 persen. Saat ini rekanan sedang melakukan persiapan untuk pemasangan lift dan escalator. Kemudian memasuki tahapan finishing. Dengan progres itu, dirinya menargetkan revitalisasi pasar tersebut akan selesai sesuai kontrak Desember tahun 2020 ini. Jikapun nantinya proses pekerjaan itu terkendala cuaca hujan, pihaknya akan menyiasati bersama rekanan. Caranya, dengan menerapkan sistem dua shift. ‘’Pada masa pemelihara-
an sebenarnya bisa masuk pedagang. Tetapi lebih baik dipastikan serah terimanya tuntas dulu. Pemeliharaan
konstruksi itu 10 tahun, pemeliharaan bangunan dua tahun, pemeliharaan lift enam bulan. Kami selalu mengontrol
kualitas bangunan itu. Dan setiap Jumat kita lakukan evaluasi,’’ tegas mantan Kepala BLP Buleleng itu. (mud)
Senin Paing, 24 Agustus 2020
Tarik Wisdom, Permudah Aksesibilitas SEJAK dibuka resmi untuk wisatawan domestik (wisdom), pariwisata di Bali belum memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah aksesibilitas yang masih kurang mendukung. Hal tersebut menghambat pergerakan wisatawan domestik untuk berlibur ke Bali. Selama wisatawan mancanegara (wisman) belum diperbolehkan masuk Indonesia, harapan masih ada di wisdom. Jadi, sangat penting untuk mempermudah segala aksesnya. Menurut anggota DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardana, Sabtu (22/8), walaupun Bali memiliki keindahan alam, pada masa pandemi ini, kemudahan akses menjadi penentu. Wisatawan domestic, kata Gung Adhi, panggilan akrab anggota dewan dari Fraksi PDI-P ini, lebih memilih berlibur di kawasan yang dekat
dengan lingkungannya dibanding berlibur ke Bali. Hingga kini akses transportasi menuju Bali masih dikategorikan mahal. ‘’Wisatawan domestik tidak memberi respons yang cukup bagus, walaupun Bali memiliki daya tarik yang lebih, namun untuk menikmati keindahan Pulau Bali harus dituju dengan akses transportasi yang lumayan mahal,’’ ujar Adi Ardana. Selain itu, ada faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti indeks reproduction rate (Ro) Covid-19 di Bali yang terus meningkat. Hal tersebut memudarkan kepercayaan dan menambah rasa takut wisatawan domestik untuk berkunjung. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk meningkatkan kedisiplinan mengenai penerapan protokol kesehatan. Dengan adanya kedisiplinan tersebut akan
mengurangi peningkatan kasus Covid-19, sehingga dapat meminimalisir keraguan wisatawan domestik untuk berlibur ke Bali. Menurut Gung Adhi, melihat fakta-fakta pariwisata Bali yang masih sulit bangkit, sudah waktunya bagi pemerintah dan masyarakat untuk mencari alternatif di sektor yang lain selain pariwisata. Untuk bertahan menghadapi pandemi, persepsi guna mengembangkan perekonomian Bali harus disamakan. Gung Adhi mengingatkan bahwa pemerintah daerah harus segera merealisasikan pembangunan proyek fisik. Bahkan jika tidak memiliki dana, dapat melakukan pinjaman. ‘’Jangan malu meminjam dana untuk membangun infrastruktur karena akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi,’’ tegas Gung Adhi. Kreativitas ekonomi ma-
A.A. Ngurah Adhi Ardana syarakat dan pemerintah perlu ditingkatkan di segala bidang. Berdiam diri dan menunggu pariwisata kembali pulih, bukanlah keputusan bijak yang patut diambil saat ini. (git)
Indonesia Masih Zona Merah Sejalan dengan itu, pemerintah Indonesia juga belum dapat membuka pintu masuk untuk wisatawan mancanegara ke Indonesia sampai akhir tahun 2020, karena Indonesia masih termasuk kategori zona merah. ‘’Belum ada satu pun negara di dunia yang memberlakukan kebijakan
‘’Implementasinya belum ada yang serius melakukan itu,’’ tukasnya. Langkah lain yang dilakukan yaitu vila dan hotel yang menjual aktivitas pertanian, sebagai bagian dari paket mereka. Tetapi, menurutnya, itu pun hanya gimmick yang tidak benar–benar menghidupkan sawah. Malah bukan menghidupkan sawah, tetapi menghidupkan pariwisata itu. ‘’Yang benar–benar menghidupkan sawah ini, yang membutuhkan rencana yang benar–benar solid, itu tidak ada,’’ tegasnya. Maka solusi yang bisa di-
JOB VACANCY LOWONGAN KERJA Dcr Serabutan memelihara sapi dan berkebun, WA/SMS 081805628430
G.06
PROPERTY DISEWAKAN RUMAH
Rumah Tipe 60 Jln.Patih Nambi XXVI/3,2KT,1KK. Hub:0817564481
B.BP.001.08.20.0000259
PROPERTY DIJUAL TANAH
Dijual Tanah Jl.P.Kawe pinggir jalan, luas 14 are, BU Hub.082144509800/0361-224448
B.BP.001.08.20.0000164
KEHILANGAN Hlg BPKB DK 9864 AQ No.5533227-O an:I Putu Desna
B.BP.167.08.20.0000262
Hlg BPKB P07362325 DK4397MZ an Putu Erika Paskarani-Klungkung
B.BP.004.08.20.0000264
Hlg Srtfkt Tnh No.7798 Ls185M2 An.Ratna Widia Kurniawati
B.BP.001.08.20.0000228
SHM No.21932 LT.150m2 dgn srt Ukuran tgl 080416 Nor 16241/Jimbarn/2016 an.WawanDanuSartika
B.BP.001.08.20.0000263
BERAS BALI BALI BERAS Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588
G.01
CABEBALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588
G.02
untuk mengizinkan warganya berwisata ke luar dari negaranya. Bahkan negaranegara di dunia memberlakukan kebijakan pembatasan aktivitas yang sangat ketat terhadap warganya karena pandemi Covid-19 masih mengalami peningkatan, sehingga mengancam kesehatan dan keselamatan warganya,’’ imbuhnya. Secara prinsip, pemerintah
pusat sangat mendukung rencana Pemerintah Provinsi Bali untuk memulihkan kepariwisataan, dengan membuka pintu untuk wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali. Namun hal itu memerlukan kehati-hatian, tidak boleh terburu-buru, dan memerlukan persiapan yang sangat matang. ‘’Hal ini disebabkan posisi Bali sebagai destinasi utama wisata dunia, yang sangat
tergantung dan berdampak pada kepercayaan masyarakat dunia terhadap Indonesia, termasuk Bali. Dalam upaya pemulihan pariwisata, Bali tidak boleh mengalami kegagalan karena akan berdampak buruk terhadap citra Indonesia, termasuk Bali di mata dunia, yang bisa berakibat kontraproduktif terhadap upaya pemulihan pariwisata,’’ paparnya. (kmb32)
lakukan, menurutnya, harus mulai memikirkan sinergitas yang benar-benar harus dilakukan. Tidak hanya pada omongan tetapi benar–benar dilakukan sinergitas pertanian dan pariwisata. ‘’Sekarang bagaimana caranya agar pertanian benar– benar menghidupi pertanian atau menghidupi sektor lain seperti perikanan. Saya kira sekarang adalah perlunya sinergi karena kita punya banyak alternatif pekerjaan dengan hadirnya pariwisata. Menyinergikan banyak alternatif ini untuk sama–sama membangun Bali, itu menjadi PR besar kita,’’ ujarnya. Mahaputra menambahkan,
sejak awal pariwisata Bali telah dikhawatirkan mengganggu ekonomi masyarakat Bali. Karena dulu asal pariwisata adalah alat propaganda pemerintah Belanda bahwa mereka tidak berlaku seperti yang dituduhkan di Eropa. Mereka menggunakan pariwisata sebagai senjata untuk melindungi citranya. Tahun 70-an, ketika ekonomi Indonesia bergerak ke arah yang lebih liberal, saat Bali mulai mengundang investor-investor luar, mulai ada kekhawatiran bahwa pariwisata akan merusak tatanan kehidupan tradisional Bali. Sehingga diputuskanlah untuk melakukan studi besar
tentang pariwisata namun dalam konteks agar kehidupan tradisional masyarakat Bali tidak terganggu. Tetapi tidak berhasil, tidak seperti yang direncanakan. Tahun 80-an mulai dilanggar kesepakatan perencanaan pariwisata, sehingga pariwisata menyebar ke segala arah, akhirnya di mana-mana terjadi pariwisata. ‘’Melihat hari ini hampir semua infrastruktur yang kita bangun adalah untuk pariwisata. Tol, revisi tata ruang, membangun kawasan beridentitas Bali demi pariwisata,’’ bebernya sambil menyebut kini pariwisatalah yang mendikte tingkah laku masyarakat Bali. (may)
SERVICE
SERVICE
Tidak Hanya Omongan
Jangan Sampai Ganggu Kinerja ‘’Sebagai mitra kerja Kejaksaan Agung, DPR-RI akan membantu semua hal yang dianggap perlu untuk memulihkan hal-hal yang dianggap perlu,’’ ujar Azis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu kemarin. Selain itu, Azis pun meminta kejaksaan dan kepolisian segera melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab kebakaran itu, agar masyarakat mendapatkan informasi yang tidak simpang-siur terkait kebakaran tersebut. ‘’Saya prihatin dan berharap publik serta pihak lain tidak menyebarkan asumsi yang bersifat spekulatif atas peristiwa ini, sampai ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait musibah ini,’’ Kata Azis Syamsuddin. Lebih lanjut, Azis berharap pekerjaan rumah dan
tugas Kejaksaan Agung terus berjalan baik, tidak terganggu oleh peristiwa tersebut. ‘’Saya berharap peristiwa ini tidak mengganggu kinerja Kejaksaan Agung dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya. Jangan sampai peristiwa ini menghambat proses hukum yang sedang dijalankan,’’ tandas Azis. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Nana Sudjana mengatakan telah memetakan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait kebakaran hebat yang melanda gedung Kejaksaan Agung. ‘’Kami sudah memetakan, beberapa saksi hari ini kita mintai keterangan,’’ kata Irjen Nana di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu kemarin. Pemeriksaan saksi dilakukan bersama dengan penyelidikan yang dilaksanakan oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger
Print Identification System). Kedua tim tersebut telah berada di Kantor Kejaksaan Agung sejak pukul 08.55 WIB untuk melakukan penyelidikan mencari tau penyebab kebakaran. Hingga berita ini diturunkan, tim Labfor dan Inafis serta petugas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan masih berada di dalam Kantor Kejaksaan Agung. Menurut Irjen Nana, api yang membakar gedung utama Kantor Kejaksaan Agung tersebut berhasil dikuasai pukul 06.15 WIB, hingga kini petugas damkar masih melakukan pendinginan. Peristiwa kebakaran melanda Gedung Utama Kantor Kejaksaan Agung RI pada Sabtu (23/8) pukul 19.10 WIB. Sebanyak 56 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan, dan 300 personel dilibatkan untuk memadamkan kobaran api. (ant)
Gunakan Uji PCR atau orang yang reaktif pada saat rapid test. Syarat rapid test Covid-19 untuk masuk Bali rancu. Rapid test yang ada mendeteksi antibodi Covid-19. Jika positif, dia pernah tertular. Seseorang belum tentu membawa virus. Mereka yang negatif belum tentu bebas virus. Jika yang boleh masuk Bali mesti membawa hasil rapid test yang non-reaktif, mereka bisa saja membawa virus. Ibaratnya, halaman rumah kita akan selalu kotor walau kita telah lelah membersihkannya. Jika mau aman, pengujian yang dipakai hanya PCR. Ini hanya mendeteksi virus. Jika negatif, yang bersangkutan memang tidak sedang menularkan virus saat sampel swab-nya diambil. Walau punya kelemahan, yaitu yang bersangkutan bisa saja tertular setelah pengambilan swab, PCR lebih akurat. Yang kita cegah Covid-19, bukan antibodinya
Selamatkan Diri Masing-masing Sambil menunggu penyempurnaan protokol, kita mesti ‘’SDM’’ -- selamatkan diri (dan keluarga) masingmasing. Kita mesti selalu ingat bahwa aktivitas virus masih tinggi di Indonesia, termasuk Bali. Panduannya sebagai berikut. Kita mesti keluar rumah menuju keramaian jika tidak benar-benar perlu. Keluar rumah ke tempat terbuka aman sepanjang tak ada kerumunan. Jika terlihat penuh, hindari atau disiplin pakai masker. Kita mesti berbelanja dengan daftar belanjaan yang sudah pasti. Kita tidak perlu melihat harga. Lebih mahal sedikit tak apa-apa. Berbelanja semakin cepat semakin aman. Jangan berwisata ke pusat pembelanjaan. Ingat pakai masker. Kalau ramai, batalkan belanja, atau cari
waktu lain. Jika ada pusat perbelanjaan tanpa AC dan jendela terbuka, belanja ke sana. Semakin panas dan berkeringat, semakin aman. Jika ada yang tak bermasker di pusat pembelanjaan itu, batalkan belanjanya. Jika hendak makan di restoran atau rumah makan, kita pilih yang tanpa AC atau di udara terbuka. Jika berkerumun, kita cari restoran lain. Makan di pinggir jalan bahkan jauh lebih aman. Kita sediakan tempat cuci tangan di pintu masuk rumah. Cairan kaporit paling bagus. Asal tangan basah, virus di tangan mati. Cuci tangan tak perlu lama. Sampai di rumah, selalu bersihkan tangan. Kita hindari transportasi publik, kecuali tidak ber-AC dan jendela dibuka. Kita rasakan semilir angin Bali yang menyegarkan. Jika terpaksa, kita pastikan tak berdesakan. Jika penuh, kita cari kendaraan lain.*
senin paing, 24 agustus 2020
OPINI
Adaptasi Kreatif dan Sikap Profesional Oleh I Gede Arya Sugiartha
DALAM pandangan sosiologis dinyatakan bahwa seni akan tumbuh dan berkembang pesat jika masyarakat berada dalam keadaan normal dan sejahtera dari segi ekonomi. Jika kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan telah terpenuhi maka barulah manusia memiliki waktu untuk menikmati hiburan, maka ketika itulah seni baru akan dibutuhkan. Dengan prinsip ini seni menjadi kebutuhan terakhir dari kehidupan manusia, artinya kehadirannya boleh ada dan boleh juga tidak. Jika sebuah masyarakat mengalami kekacauan, baik karena konflik, perang, bencana alam maupun wabah, maka seni menjadi hal pertama yang ‘’dihentikan’’ karena kita harus mendahulukan keselamatan jiwa manusia. Namun agak berbeda dengan masyarakat Bali, di mana seni adalah kehidupan itu sendiri, seni untuk menunjang kualitas hidup, dalam kondisi apa pun seni tetap dipedulikan. Dulu, ketika masyarakat Bali belum sejahtera dari segi ekonomi, seni lebih menjadi bagian dari kehidupan ritual dan hiburan pribadi yang membuat masyarakat merasa bahagia dan tulus berbakti kepada Tuhan. Ketika masyarakat Bali sudah sejahtera yang konon banyak disebabkan oleh globalisasi seperti pariwisata, muncul seni presentasi (tontonan) untuk menghibur, baik tamu yang datang maupun masyarakat Bali sendiri. Berbagai hajatan seni digelar untuk memberikan kesempatan kepada seniman berkreativitas dan masyarakat luas untuk menikmati. Ratusan bahkan ribuan karya seni terlahir dengan berbagai bentuk dan modelnya, sehingga menjadikan Bali semakin layak disebut sebagai Pulau Kesenian. Kondisi terakhir akibat pandemi Covid-19, dengan pembatasan sosial menyebabkan berbagai aktivitas seni tidak bisa dilaksanakan. Berbagai kegiatan ritual, hajatan seni budaya seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), dan perayaan-perayaan yang memerlukan kehadiran seni ‘’terpaksa’’ dihentikan sementara selama masa pandemi. Meski demikian, seniman Bali tidak pernah kehilangan daya kreatif, justru dalam kondisi semuanya terportal, terbelenggu, dan terhenti, seniman dapat melahirkan sesuatu yang baru. Saya mengamati setidaknya ada dua potensi penting dalam diri seniman Bali yang menyebabkan mereka bisa eksis, yaitu kreatif dan sikap profesional. Pertama, seniman kreatif selalu memiliki banyak gagasan, ide, sigap, serta mampu menggunakan bermacam-macam cara dan pendekatan dalam penciptaan karya baru. Dengan kreativitas orang dapat melakukan berbagai upaya, dari pemuliaan khazanah budaya yang diwariskan hingga hal-hal baru yang dirasakan relevan dengan kebutuhan kekinian. Kreativitas dalam merancang karya seni selain mengggunakan objek material lokal juga dilakukan dengan silang budaya, kolaborasi, dan penerapan teknologi. Kedua, seniman yang bersikap profesional selain memiliki keterampilan artistik juga memiliki kepekaan intuisi, ketajaman gagasan, peka membaca situasi dan kondisi zaman, serta tetap komitmen pada kualitas. Sikap pasif ‘’menunggu wahyu’’ bukanlah ciri seniman profesional, karena kehadiran seni bukanlah sesuatu yang terberi me-
lainkan harus diperjuangkan dengan kerja kreatif. Adalah tugas seniman untuk menciptakan karya seni yang memiliki daya tarik (auditif, visual, naratif, sensual, erotis) dan mengandung tuntunan. Ringkas kata, sebuah sajian seni harus menghibur, memukau, menyentuh haru, atau memperkaya batin pemirsa, jika gagal masyarakat akan meninggalkannya. Dengan berbekal dua potensi seperti di atas seniman Bali mampu bertahan. Salah satu hal yang cukup membanggakan adalah munculnya seni virtual. Seni virtual, yang lahir sebagai hasil pencarian celah di tengah wabah, kini mewujud dalam citra dan estetika baru. Ia tidak lagi mempermasalahkan, apalagi mendikotomi antara yang real dan yang virtual. Sesuatu yang dulu dianggap virtual (maya) kini dapat menjadi realitas, yang dulu real kini diwujudkan secara virtual. Sebuah imajinasi, khayalan, renungan, serta ide yang sebelumnya tidak dapat diwujudkan sempurna di alam nyata kini menjadi real di alam virtual. Hal yang sama juga dapat dilakukan dalam pertunjukan lainnya, seperti gamelan dan wayang. Penabuh gamelan Bali seperti Gong Kebyar yang biasanya berjumlah 30-35 personel bisa dikurangi menjadi minimal 10-15 orang agar penabuh bisa menjaga jarak selama pentas. Masker yang digunakan dapat ditata menjadi bagian dari kostum penabuh. Untuk mendapatkan kualitas suara dilakukan penataan teknik permainan, motif pukulan, dan pola interaksi antar fungsi instrumen. Memang dalam kondisi seperti ini repertoar-repertoar lama agak sulit diadaptasi karena takut melanggar pakem, namun seniman dapat menciptakan berbagai repertoar baru sesuai kebutuhan. Demikian halnya dengan tata penyajian yang biasanya cenderung berkerumun, kini ditata berjarak satu meter atau dengan membuat pola penempatan instrumen sesuai dengan bentuk dan kondisi panggung. Dalam hal ini memang dituntut kepekaan dan kerja sama yang lebih baik dari seluruh pemain gamelan agar kualitas pertunjukan tetap bisa dipertahankan. Dapat ditegaskan bahwa, dari segi kreativitas, dampak pandemi Covid-19 dapat diatasi oleh seniman dengan melakukan adaptasi kreatif berlandaskan sikap profesional. Meski demikian, satu problem penting yang terjadi saat ini adalah kesempatan seniman untuk tampil menjadi sangat terbatas. Bagi seniman Bali yang kini telah menjadikan seni sebagai tumpuan hidupnya, kemandekan pentas merupakan pukulan yang cukup berat. Para penari Topeng, Arja, Bondres, dan Dalang yang biasa pentas dalam acara-acara ritual kini jarang ada yang menanggap karena kegiatan ritual sangat jarang digelar. Demikian halnya dengan seniman yang biasanya tampil di daerah tujuan pariwisata, seperti hotel, restoran, dan pantai karena belum ada tamu secara otomatis mereka kehilangan pekerjaan. Begitu juga bagi seniman Bali yang biasa pentas dan beraktivitas di luar negeri, kesempatannya juga terhenti karena pandemi global yang menghantam seluruh dunia. Penulis, Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar
POJOK Evaluasi pariwisata Bali di masa pandemi hanya wacana. - Tunggu seminar dan webinarnya. *** Gubernur Bali akan optimalkan upaya datangkan wisatawan nusantara. - Calon wisatawan juga susah. *** DPR desak segera investigasi penyebab kebakaran gedung Kejakgung. - Kesannya ada ‘’sabotase’’.
Penegak Hukum Jangan Pilih Kasih VIDEO oknum polisi yang diduga melakukan tilang ilegal terhadap warga negara asing di Pekutatan, Jembrana, menjadi viral. Viralnya video yang disinyalir dibuat pertengahan 2019 tersebut tentu mencoreng wajah korps kepolisian. Sebab, tidak hanya kali ini terjadi kasus serupa, sudah beberapa kali. Sejak kemajuan teknologi sekarang ini, oknum polisi yang melakukan pungli terhadap WNA dan viral di media sosial (medsos) sudah terjadi beberapa kali. Beberapa tahun lalu, ada juga oknum polisi di Bali yang memeras WNA. Kejadian yang terus berkelanjutan seperti ini tentu membuat gerah sejumlah pihak, termasuk masyarakat. Apalagi, Bali mengandalkan sektor pariwisata. Melalui akun Facebook @balipost, beragam komentar dari para netizen muncul menanggapi kasus viralnya oknum polisi yang menilang warga Jepang Rp 1 juta tersebut. Pada intinya, pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Bali, diminta untuk menegakkan hukum seadil-adilnya dan jangan pilih kasih. Jangan baru anggota kepolisian yang melakukan tindak kejahatan, seakan-akan dapat keistimewaan. Begitu sebaliknya jika warga sipil melakukan hal serupa, langsung diborgol dan ditahan. Seperti ini komentar para netizen. Made Sedanayasa Mungkin beliau sudah bosan jadi abdi negara. Ganti saja bajunya pakai baju sipil. Qjer Kalau orang sipil atau jukir yang pungli, pasti tangannya sudah diborgol dan langsung ditahan. Kalau oknum paling juga kena indispliner dan bebas enggak ditahan. Kejamnya negeri ini. Bagus Demian Sabar pak polisi pungli. Nasib Anda lagi
apes. Kalau mau pungli lihat CCTV dulu, ada apa tidak. Suhardi Abraham Mungkin lagi apes saja anggota polisi ini. Ke depannya bisa jadi bahan peringatan buat anggota lainnya. Eddy Wirawan Hukum yang adil. Ini pidana. Kriminal pemerasan. Lebih parah dari jrx!! Saya harap jangan pilih kasih.
Anak Agung Suastika Kasih saja karangan bunga yang telah menyelamatkan orang asing, tapi harus ada imbalannya ‘’one million rupiah and everything ok and no problem’’. Made Muliawan Kalau masyarakat melakukan ini bagaimana pak? Wirata Wayan Kalau enggak viral mungkin tidak ada tindakan. Karena mungkin memang perintah atasan. Kasus tidak itu saja, banyak yang lain melakukan pungli. Joes Raehan Oknum aparat yang mencoba job para keparat. Entah sudah berapa kali hal ini dilakukan. Mirisss. Hans Shanghai Masih banyak oknum yang seperti ini. Yang viral cuma video ini. Adityaputu Masih banyak oknum yang melakukan pungli di tajen.
Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Desa Adat Dangin Tukadaya Perkuat ’’Pararem’’ Kelembagaan TERBITNYA Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali disambut baik masyarakat adat di Bali. Tak terkecuali Desa Adat Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. Desa adat yang terbagi menjadi lima banjar adat ini, kini serius menindaklanjuti payung hukum bagi desa adat tersebut. Desa Adat Dangin Tukadaya tengah memperkuat kelembagaan agar sesuai dan sejalan dengan Perda Desa Adat di Bali tersebut.
B
endesa Dangin Tukadaya I Gusti Komang Pujayana menyebut dengan terbitnya perda yang istimewa bagi masyarakat adat di Bali ini merupakan momentum yang baik untuk berbenah. Sesuai dengan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ di mana salah satunya memperkuat desa adat perlu juga menguatkan pararem yang menjadi kelembagaan desa adat. Sebab, ke depan desa adat akan banyak tantangan. Dan perda yang telah ditetapkan ini merupakan gerbang untuk desa adat berbenah menuju Bali Era Baru. ‘’Terbitnya perda yang diinisiasi Gubernur Bali Wayan Koster ini merupakan upaya yang patut diacungi jempol. Ini menjadi momentum desa adat untuk berbenah mewujudkan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ menuju Bali Era Baru,’’ ujar Pujayana. Karena itu, sekarang Desa Adat Dangin Tukadaya mengambil momentum terbitnya payung hukum desa adat di Bali tersebut guna memperkuat pararem kelembagaan. ‘’Sekarang ini kami fokus memperkuat kelembagaan. Istilahnya cuci cecupu manik. Cecupu kami gam barkan sebagai wadah dan manik adalah kelembagaan (desa
Bali Post/olo
PURA - Pura Puseh Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. adat). Sehingga sejalan dengan perda dan nantinya akan semakin memperkuat kelembagaan desa adat,’’ ujarnya. Pararem yang ada saat ini, menurutnya, sudah 40 tahun belum ada revisi. Sementara menghadapi era baru Bali banyak tantangan yang akan dihadapi desa adat ke depannya. Pujayana yang sejak tahun 1985 mengabdi di desa, mulai dari ketua mudamudi, klian adat hingga klian banjar dinas
ini mengatakan dengan diperkuatnya kelembagaan ini diharapkan menjadi fondasi Desa Adat Dangin Tukadaya ke depan nanti. Sehingga generasi penerus di desa adat nantinya bisa merengkuh hasil dan kuat menghadapi dinamika ke depan menuju Bali Era Baru. Menurutnya, dalam upaya memperkuat fondasi ini tidak mudah. Namun hal itu penting dilakukan untuk memperkuat fondasi desa adat. ‘’Tidak mudah, prinsipnya kita di desa adat harus melepaskan kepentingan sesaat atau kepentingan pribadi dan
’’Terbitnya perda yang diinisiasi Gubernur Bali Wayan Koster ini merupakan upaya yang patut diacungi jempol. Ini menjadi momentum desa adat untuk berbenah mewujudkan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ menuju Bali Era Baru.’’ I Gusti Komang Pujayana
golongan. Kita buat ini untuk kepentingan desa adat bagaimana generasi (sentana) nanti ke depannya menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dan sejalan dengan perda yang memayungi desa adat di Bali,’’ tegasnya. Pujayana mengakui dalam setiap paruman desa adat, sering ada kritikan, kecurigaan ataupun masukan dari krama, tetapi itu justru dinilainya sangat bagus dan wajib dilakukan krama. Karena nantinya itu akan menjadi cambuk bagi desa adat sebelum menetapkan pararem kelembagaan itu. Diharapkan pada tahun 2021, pararem itu sudah diajukan ke provinsi untuk dievaluasi dan ditetapkan. Desa Adat Dangin Tukadaya juga menyambut baik adanya pembangunan gedung Majelis Desa Adat (MDA) Jembrana yang beberapa waktu lalu dihadiri Gubernur Wayan Koster. Menurutnya, dengan adanya gedung tersebut, semakin memperkuat koordinasi antardesa adat di Jembrana. (olo)