Edisi Selasa 25 Agustus 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 7 TAHUN KE 73

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA PON, 25 agustus 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pencurian di Pura Kembali Marak

Sejumlah SDN Rusak

Rumah Batu Dibongkar

Kasus pencurian di pura kembali marak. Pelaku menyasar perhiasan yang dipasang di pratima. Selasa (18/8) lalu, kasus terjadi di Pura Dalem Dukuh Luluk, Mengwi, Badung. Pelaku membuang pratima di sekitar pura setelah mengambil perhiasannya.

Kondisi SD Negeri 1 Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, sangat memprihatinkan. Atap sejumlah ruang kelas bocor dan bangunan perpustakaan sekolah rusak berat, sehingga tidak bisa difungsikan lagi.

Sepasang suami-istri I Repin dan Ni Ketut Budiarsini yang selama ini menghuni rumah batu di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani, Senin (24/8) kemarin dipulangkan ke rumah asalnya di Banjar Serongga, Desa Songan B. Sementara rumah batu yang sebelumnya ditempati, kini telah dibongkar petugas.

BADUNG | HAL. 3

‘’Rencananya Bapak Presiden menyerahkan secara langsung dan me-launching. Insya Allah tanggal 25 Agustus ini. Jadi untuk subsidi bulan SeptemberOktober akan kita berikan pada akhir Agustus ini. Dan dua bulan berikutnya akan diberikan dalam bentuk transfer langsung ke rekening penerima dua bulan sekali, Rp 1.200.000.’’

TABANAN | HAL. 4

BANGLI | HAL. 5

TOTALITAS BERHARAP WISDOM

KUNJUNGAN wisatawan ke Bali anjlok. Dalam empat tahun terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat kunjungan ke Bali terperosok ke titik paling rendah. Harapan Bali bangkit dari wisatawan domestik (wisdom) terkendala banyak hal. Akses minim dan lonjakan kasus Covid masih fluktuatif. Daya beli wisatawan juga merosot. Bali harus segera mencari solusi membangun ketahanan ekonominya. Totalitas menggarap wisdom harus diimbangi dengan langkah kreatif dan dukungan regulasi kebijakan.

’’Mudah-mudahan perekonomian Bali di triwulan III meningkat walaupun dalam posisi masih negatif, karena setelah dibuka aktivitas lokal, ini kan cukup bergairah. Terutama di sektor UMKM dan informal.’’ Cok Ace Wagub Bali

B

Selain Menyembuhkan Juga Menumbuhkan Ekonomi BERMULA dari upaya menemukan obat bagi kesembuhan dari kelumpuhannya, Bambang Pranoto, owner minyak Kutus-Kutus menjadi bagian penggerak ekonomi. Dalam penjualan produk ini, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini memiliki konsep tidak hanya menyembuhkan tetapi juga menumbuhkan perekonomian. Terbukti hingga kini reseler produk ini mencapai 50 ribu orang se-Indonesia. ‘’Jadi konsep kami tidak hanya menyembuhkan penyakit tetapi juga menumbuhkan ekonomi, supaya ibu-ibu yang menjadi reseler kami itu sejahtera. Penjual kami dominan adalah ibu-ibu yang tinggal di rumah, yang tidak bisa meninggalkan rumah karena ada anak kecil. Itu yang kita fokuskan, dan sekarang ibu-ibu itu ada yang berpenghasilan bisa rata-rata 25 juta bersih per bulan,’’ ungkap Bambang Pranoto dalam wawancara, Senin (24/8) kemarin. Dikatakannya, hal ini menjadi upaya penting, sebab dari keluarga yang sejahtera bisa menciptakan generasi berkualitas. Tidak hanya itu dalam memenuhi kebutuhan bahan baku minyak KutusKutus, ia mengambil bahan di pasar-pasar tradisional. ‘’Kita tetap beli bahan baku itu di

pasar tidak di suplayer, walaupun sebenarnya kalau kami beli di suplayer bisa lebih murah dan kualitas lebih terjaga, tetapi ini tujuanya menghidupkan perekonomian. Bagi saya sebuah brand kalau hanya menghidupkan brand itu sendiri itu tidak bisa. Kita harus sama-sama berhasil, kita berhasil masyarakat juga berhasil, karena barang kita juga dibeli masyarakat,’’ jabarnya. Tidak hanya itu, para tenaga kerja pabriknya yang ada di Desa Babakan Kecamatan Gianyar itu dominan diisi oleh warga desa setempat. Pria berjanggut ini menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal juga menjadi hal penting. ‘’Pekerja kita pun kebanyakan masyarakat kita sendiri. Jadi mereka ke pabrik jalan kaki, bahkan kita menggaji mereka dua kali UMR,’’ katanya. Disinggung terkait dampak pandemi Covid-19, Bambang Pranoto mengaku pandemi ini memberi dampak signifikan terhadap penurunan produksi minyak Kutus-Kutus. Ia pun melakukan perbandingan pada 2019 pabriknya memproduksi 4,7 juta botol. Hal. 7 Filosofi Berkelanjutan

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 23 AGUSTUS 2020 Ni Wayan Mertanadi, Tabanan

Rp

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

50.000 50.000 66.095.000 66.145.000

ali sudah mengonfirmasi menunda dibukanya pintu Bali untuk wisatawan asing. Rencana 11 Septemeber kunjungan dibuka, dipastikan batal. Gubernur Bali Wayan Koster bahkan mengaku akan mengoptimalkan kedatangan wisatawan domestik ke Bali. Di tengah lemahnya daya beli dan masih minimnya aksesibilitas, hal ini tak akan optimal mendukung

Kreatif dan Promosikan Daya Saing

’’Saya punya optimisme Bali tetap bisa bertahan dengan totalitas menggarap wisatawan domestik. Bali harus mampu membangun daya saingnya. Asumsinya, ada 6 jutaan warga negara Indonesia yang biasa berwisata ke luar negeri. Jika setengahnya atau 3 juta saja bisa kita garap masuk Bali, maka ruang bertahan masih terbuka.’’ Prof. Wayan Suartana Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud

BALI harus mencari solusi untuk bisa bertahan. Saran ini telah berulang kali diisyaratkan banyak pakar ekonomi. Pertanian dan penguatan UMKM bisa menjadi pilihan. Namun, komitmen untuk bertahan pada saat pandemi Covid-19 ini haruslah menjadi semangat dan spirit menjaga Bali. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud Prof. I Wayan Suartana kepada Bali Post, Senin (24/8) kemarin mengatakan, saat ini nyaris semua teori sulit diterapkan. Namun, untuk bertahan dengan berharap totalitas dari wisatawan domestik, Bali harus berbenah dan membangun sistem. Daya saing harus dibangun dan akses masuk Bali dimudahkan. Saat diwawancarai Bali Post, Prof. Suartana mengatakan Bali harus menerima kenyataan bahwa wisatawan asing belum bisa masuk. Ini memang akan sangat berdampak bagi ekonomi terutama bagi pelaku wisata. Imbasnya juga akan meluas ke berbagai sektor. Bahkan, daya tahan di kawasan Badung Selatan akan makin sulit. Kalkulasi sederhananya, kunjungan ke kawasan ini 30 persen wisatawan domestik dan 70 persen wisatawan asing. Jika sekarang 70 persennya macet maka bisa dibayangkan dampaknya. Apalagi ini berlangsung dalam waktu relatif lama. Namun, Bali bukan tak

mungkin bangkit dari wisatawan domestik. ‘’Saya punya optimisme Bali tetap bisa bertahan dengan totalitas menggarap wisatawan domestik. Bali harus mampu membangun daya saingnya. Asumsinya, ada 6 jutaan warga negara Indonesia yang biasa berwisata ke luar negeri. Jika setengahnya atau 3 juta saja bisa kita garap masuk Bali, maka ruang bertahan masih terbuka,’’ ujarnya. Masalahnya sekarang siapkah Bali bersaing dan menawarkan pilihan paket tur yang menarik bagi mereka? Seberapa jauh kemudahan dan jaminan kenyamanan yang bisa ditawarkan Bali? Ini memerlukan pendekatan yang totalitas. Profesionalisme, akademisi, semua elemen masyarakat dan birokrat harus bergandengan dalam hal ini. ‘’Segera ajak biro perjalanan untuk bicara untuk melakukan promo. Paket tur hendaknya kompetitif, sehingga bisa menggaet minat wisdom,’’ sarannya. Bahkan, dalam hal ini aksesbilitas, kemudahan, potongan harga serta regulasi harus memberikan kenyamanan. Profesor yang suka sepak bola ini mengatakan, wisatawan dari kalangan berduit masih memiliki daya beli yang bagus. Memang daya beli wisdom akan turun, tetapi setidaknya kedatangan wisdom akan memberikan ruang kebertahanan secara ekonomi. (kmb)

langkah Bali membangun ketahanan ekonomi. Bahkan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga mengisyaratkan langkah Bali untuk bangkit nampaknya cukup berat. Kalau hanya mengandalkan kunjungan wisatawan domestik hingga akhir tahun 2020, pelaku pariwisata akan memasuki fase prihatin. Hal. 7 Bali Sangat Terpuruk

Belum Tentu Berwisata MELIHAT data penerbangan lewat udara, kunjungan domestik ke Bali dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hampir sama yaitu 500.000-an per bulan. Namun tujuan kunjungan domestik ke Bali belum tentu berwisata, ada yang bekerja atau mengunjungi keluarga dan kepentingan lainnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, Senin (24/8) kemarin mengatakan, BPS memang tidak memiliki data wisdom (wisatawan domestik), namun ada data lain yang bisa digunakan sebagai pendekatan yaitu data jumlah penumpang lewat udara maupun laut domestik. Namun belum tentu data penumpang domestik bertujuan sebagai wisatawan. ‘’Dengan adanya indikasi wisatawan domestik naik, berarti penumpang domestik juga naik, kalau wisatawan domestik turun, penumpang domestik juga turun,’’ ujarnya. Penumpang domestik Juni 2020 hanya 242 penerbangan dengan jumlah penumpang 11.403 orang. Sebelum Covid, penumpang domestik y a n g datang k e

Bali rata-rata 500.000-an. Angka itu mengalami peningkatan karena pada Mei 2020 jumlah penumpang hanya 2.500 orang. Sementara kunjungan wisman ke Bali per bulan juga berada pada kisaran 500.000. Angka ini terkonfirmasi sebagai orang yang bertujuan untuk wisata. ‘’Sementara angka domestik merupakan data penumpang, belum tentu wisatawan,’’ tandasnya. Penumpang wisdom setara dengan kunjungan wisman, sehingga potensi wisdom maksimal sebesar 500.000-an. Hal. 7 Potensi Wisata Tidak Besar

Pembukaan Pasar Wisman Ditunda

Giri Prasta Sebut Keuangan Badung Terpengaruh KABUPATEN Badung diyakini akan merasakan dampak adanya penundaan pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman). Bahkan, penundaan yang diperkirakan hingga tahun depan dari rencana dibuka pada 11 September 2020 ini akan berpengaruh pada kondisi keuangan daerah. Hal itu dikemukakan Bupati Badung I Nyoman

Giri Prasta usai sidang paripurna di DPRD Badung, Senin (24/8) kemarin. Kendati demikian, pejabat asal Desa Pelaga, Petang ini mengatakan pihaknya tidak akan melakukan koreksi terhadap rencana pendapatan daerah yang sedang dalam pembahasan pada APBD Perubahan 2020. ‘’Tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan. Kami sudah berkoordinasi dengan pusat. Ini (pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan asing) terganjal dengan surat dari Kemenkumham. Kita negara hukum, tidak boleh bertentangan dengan regulasi dan aturan,’’ ungkapnya. Menurutnya, Peraturan Menkumham Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.

Lebih lanjut Giri Prasta menjelaskan pihaknya tidak akan gegabah dan lebih mengutamakan pelaksanaan protokol kesehatan. ‘’Saya tidak akan gegabah dalam masalah ini. Protokol kesehatan harus kita utamakan, toh juga sebagian negara yang sering berkunjung ke kita masih melakukan lockdown,’’ katanya. Pihaknya mengapresiasi kebijakan pemulihan ekonomi daerah sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah pusat di bawah Presiden Joko Widodo. ‘’Pemerintah pusat memiliki kebijakan pemulihan ekonomi daerah yang sangat baik. Kita di Badung melaksanakan reborn ekonomi, masyarakat secara gotong royong meningkatkan perekonomian,’’ tegasnya. Hal. 7 Promosi Berbentuk Digital


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.