terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 32 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
jumat wage, 25 september 2020 Perlakuan Hukum Berbeda, Kuasa Hukum Jerinx Mengaku Kecewa Tim kuasa hukum I Gede Ari Astina alias Jerinx, I Wayan ‘’Gendo’’ Suardana dkk., mengaku kaget dan bahkan kecewa adanya perbedaan perlakuan hukum antara terdakwa jaksa Pinangki Sirna Malasari dengan Jerinx. DENPASAR | HAL. 2
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Puluhan Polisi Siaga di Kantor KPU
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Polres Tabanan Tangkap Dua Residivis Jajaran Satuan Narkoba Polres Tabanan berhasil menangkap dua orang pelaku penyalahgunaan narkoba di dua lokasi. Kedua tersangka ini adalah residivis kasus narkoba dan penganiayaan.
Pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Badung dilaksanakan di Kantor KPU Badung, Jalan Kebo Iwa, Denpasar, Kamis (24/9) kemarin. Untuk mengamankan proses tahapan pilkada tersebut, Polres Badung mengerahkan 34 personel, termasuk bersenjata laras panjang. BADUNG | HAL. 3
TABANAN | HAL. 4
Hadapi Covid-19 Perlu Kesabaran Tinggi
Presiden RI
Kamis, 24 September 2020
Denpasar (Bali Post) Dari perspektif kearifan lokal, pandemi Covid-19 merupakan penanda bahwa alam tidak sedang dalam keadaan harmonis atau seimbang. Dalam keyakinan masyarakat Bali, wabah penyakit merupakan bagian dari siklus alam. Siklus ini bisa datang berulang dalam kurun waktu dasawarsa, abad atau milenium. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Working Visit and Focus Group Discussion BKSAP DPRRI secara semidaring di Tuban, Badung, Rabu (23/9). Koster yang juga Ketua DPD PDI-P Bali ini menegaskan, munculnya wabah penyakit merupakan penanda adanya ketidakharmonisan atau ketidakseimbangan alam beserta isinya pada tingkatan berbahaya
akibat ulah manusia yang tidak terkendali dalam berbagai aspek. Misalnya, mengeksploitasi alam secara semena-mena. Mantan anggota DPR-RI ini menambahkan, pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak luas dalam berbagai bidang kehidupan. Dampak ini pun dirasakan oleh masyarakat Bali sejak pandemi muncul tujuh bulan lalu. Baik pada aspek kesehatan, sosial maupun ekonomi. Termasuk di dalamnya sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. ‘’Dalam menghadapi pandemi Covid-19, dibutuhkan kesabaran yang tinggi dengan terus melakukan berbagai upaya seraya terus memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga kehidupan perekonomian bisa bangkit kembali,’’ jelasnya. (kmb32)
’’Dalam menghadapi pandemi Covid-19, dibutuhkan kesabaran yang tinggi dengan terus melakukan berbagai upaya seraya terus memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga kehidupan perekonomian bisa bangkit kembali.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
Hadapi Krisis Ekonomi
Bali Perlu Mitigasi Ketahanan Pangan
NASIONAL
Mentan Tekankan Pentingnya Regenerasi Petani Jakarta (Bali Post) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan Indonesia memerlukan adanya regenerasi petani dalam rangka pembangunan pertanian nasional, terutama mengubah manajemen usaha pertanian. Dalam memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September, Mentan Syahrul berharap agar para kepala daerah, dari lurah hingga kabupaten/kota dapat mengembangkan inovasi pertanian dan mendorong lahirnya petani milenial. ‘’Petani butuh regenBali Post/ant erasi dan transfer teknologi. Syahrul Yasin Limpo Transformasi mau tidak mau akan mengubah cara kita menjalani manajemen usaha pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,’’ katanya dalam peringatan Hari Tani Nasional di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Kamis (24/9) kemarin. Seperti diketahui, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar 8 persen dari total jumlah petani di Indonesia yang mencapai 33,4 juta orang. Sisanya lebih dari 90 persen masuk petani kolonial, atau petani yang sudah tua. Bahkan, melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, jumlah petani muda terjadi penurunan 415.789 orang dari periode 2017 ke 2018. Berdasarkan pernyataan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia dapat mengalami krisis petani karena petani yang tersisa umurnya sudah mendekati usia 56 tahun, sehingga hasil pertanian menjadi kurang produktif. Oleh karena itu, Mentan pun mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kerja sama dan berkolaborasi dalam memajukan sektor pertanian ke depan. ‘’Pertanian merupakan sektor startegis yang mengedepankan kepentingan bersama dalam pilar berbangsa dan bernegara,’’ tegas Syahrul. Hal. 7 Pertanian Jadi Sektor Andalan Nasional
Denpasar (Bali Post) Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di Tanah Air terus berlanjut. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memastikan pada kuartal III-2020 ekonomi nasional akan mengalami resesi. Dampaknya, akan terjadi krisis ekonomi. Oleh karena itu, menjaga ketahanan pangan merupakan hal yang urgen dan Bali perlu menyiapkan mitigasi ketahanan pangan. Apalagi berdasarkan sejarah krisis yang pernah terjadi, sektor pertanian sebagai penyangga ketahanan pangan mampu bertahan.
P
akar pertanian Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si. mengatakan, saat krisis ekonomi besar yang terjadi pada tahun 1998, sektor pertanian Indonesia bisa bertahan. Begitu pula saat krisis pada 2008 yang menyebabkan kehancuran sistem keuangan dunia. Saat
itu hanya tiga sektor yang menunjukkan pertumbuhan positif, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi. Bahkan, sektor pertanian tercatat naik signifikan dari 13,7% pada 2007 menjadi 14,4% pada 2008. ‘’Hal ini menunjukkan jika kinerja sektor pertanian memiliki pengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Dari dua ilustrasi tersebut setidaknya sejarah pernah mencatat bahwa sektor pertanian mampu menjadi penopang dasar perekonomian suatu negara di saat krisis,’’ ujar Bagus Udayana, Kamis (24/9) kemarin.
Dosen Universitas Warmadewa ini menambahkan, ketahanan pangan memiliki sifat multidimensi, sehingga penilaian terhadap situasi ketahanan pangan membutuhkan ukuran yang komprehensif dengan melibatkan beberapa asumsi. Ketahanan pangan diukur dari kemampuan suatu daerah (kabupaten/kota) melalui aspek ketersediaan, keterjangkauan, serta kualitas serta kenyamanan dan keamanan pangan. ‘’Kondisi itu menjadi dasar yang harus diambil bagi pemangku kepentingan
di Bali untuk merumuskan kebijakan-kebijakannya,’’ katanya. Menjaga daya beli masyarakat, katanya, berarti menjaga ketersediaan bahan pangan di pasar. Oleh karena itu, peningkatan produksi pertanian suatu keharusan. Ketersediaan modal melalui kredit usaha rakyat untuk program bantuan benih, bibit, subsidi pupuk serta akselerasi rantai pasokan produk pertanian agar tidak terjadi hambatan untuk mengantisipasi kelangkaan yang berpotensi menimbulkan kenaikan
harga atau inflasi di seluruh kabupaten/kota di Bali. Apalagi, ketahanan pangan tidak hanya bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan dan menjaga daya beli masyarakat, namun ketahanan pangan merupakan bagian dari jaring pengaman sosial. Ketersediaan pangan yang baik akan memberikan kekuatan terhadap jaring pengaman sosial berupa bantuan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat prasejahtera. Hal. 7 Memperkuat Perlindungan Sosial
Kasus Positif Baru Masih di Atas 100 Orang BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 Yulia, Denpasar
Rp
100.000
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp Rp Rp
100.000 67.951.000 68.051.000
Denpasar (Bali Post) Lonjakan kasus Covid-19 di Bali masih terus terjadi. Kamis (24/9) kemarin, jumlah kasus positif baru kembali di atas 100 orang. Begitu juga kabar duka masih terus dilaporkan. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 bertambah lima orang. Jumlah ini lebih rendah dari sehari sebelumnya. Penambahan pasien meninggal ada di lima kabupaten, yaitu Jembrana, Badung, Gianyar, Karangasem, dan Buleleng. Dua kabupaten terakhir yaitu Karangasem dan Buleleng, dalam beberapa hari terakhir terus mencatatkan tambahan kasus kematian. Kumulatif kasus meninggal 241 orang (2,92 persen).
Rinciannya 239 WNI dan 2 WNA. Tidak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 119 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 8.245 orang. Selain itu terdapat 131 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih banyak dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 6.754 orang (81,92 persen). Kasus aktif sebanyak 1.250 orang (15,16 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit (RS) dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pasien meninggal dunia terdiri dari tiga laki-laki dan
dua perempuan. Masing-masing berasal dari kabupaten berbeda. Pasien pertama, laki-laki berusia 62 tahun dari Jembrana. Masuk ke RSUD Negara pada 17 September 2020 dan meninggal dunia 23 September 2020. Pasien diketahui memiliki komorbid DM dan hipertensi. Pasien kedua, perempuan berusia 89 tahun dari Badung. Pasien yang meninggal dunia 24 September 2020 ini memiliki komorbid jantung. Sebelumnya, pasien dirawat di RSUD Mangusada sejak 8 September 2020. Pasien ketiga, laki-laki berusia 80 tahun dari Gianyar. Awalnya, pasien mengeluh sesak dan panas pada 15 September 2020. Pasien meninggal dunia 23 September 2020 dengan komorbid tidak diketahui. Hal. 7 Kasus Harian Capai Rekor Baru