Edisi Selasa 26 Mei 2020 | balipost.com

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 260 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Selasa Paing, 26 mei 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

BST Siswa Perlu Dikawal

12 PMI Karantina Dipulangkan

Buleleng Tambah Empat Positif Covid-19

Pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi siswa dan mahasiswa perguruan tinggi (PT) swasta di Bali perlu dikawal oleh kepala sekolah dan rektor agar benar-benar tepat sasaran.

Sebanyak 12 pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Hotel Hapel dinyatakan sehat. Mereka akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Senin (25/5) pagi kemarin, setelah tuntas menjalani karantina selama 14 hari.

JEMBRANA | HAL. 4

Tren penularan Covid-19 lewat transmisi lokal masih terjadi di Buleleng. Dengan tambahan empat PDP positif itu, total kasus positif Covid-19 di Buleleng tercatat 56 orang.

DENPASAR | HAL. 2

BULELENG | HAL. 6

Sasar Kader dan Perajin Terdampak Covid-19

TP PKK dan Dekranasda Provinsi Bali Salurkan Bantuan Beras dan Masker Kain

KETUA Tim Penggerak (TP) PKK sekaligus Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi Bali Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster menyerahkan bantuan beras dan masker kain secara simbolis kepada Ketua TP PKK/Dekranasda kabupaten/kota di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (23/5). Selanjutnya, bantuan beras sebanyak 410,9 ton dan 90.000 pcs masker kain akan diteruskan kepada 10.000 kader PKK desa/kelurahan dan 6.436 perajin yang terdampak Covid-19. ‘’Mengingat jumlah bantuan yang cukup besar dengan menyasar ke 716 desa/kelurahan di Bali, maka pendistribusian bantuan dilakukan secara bertahap,’’ ujar Putri Suastini.

Istri Gubernur Bali Wayan Koster ini berharap bantuan beras dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang paling mendasar

bagi masyarakat. Utamanya bagi kader PKK desa/kelurahan dan perajin di desa di masa pandemi Covid-19 ini. Sedangkan bantuan masker dimaksudkan guna mendukung instruksi Ketua Gugus Tugas untuk wajib menggunakan masker sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. ‘’Ketua TP PKK kabupaten/kota agar tetap mendorong para kader PKK untuk terus bersemangat melaksanakan tugas dan fungsinya melaksanakan sosialisasi 10 Program Pokok PKK di masa pendemi Covid-19 ini,’’ imbuhnya.

Terutama, lanjut Putri Suastini, program-program yang relevan mendukung penanggulangan dampak Covid-19, seperti halnya kegiatan Hatinya PKK, UP2K dan

Mengubah Pola Hidup

Denpasar (Bali Post) World Health Organization (WHO) telah merilis bahwa Covid-19 tidak mungkin akan bisa hilang. Terbukti, kasus baru kembali muncul di negara-negara yang sebelumnya sudah menyatakan bebas Covid-19 seperti Tiongkok dan Korea Selatan. Baik itu karena imported case maupun transmisi lokal. ‘’Kemudian daerah-daerah yang melakukan lockdown itu kan tidak ada yang berhasil, sama saja. Itulah kenapa Pak Jokowi bilang berdamai dengan Covid-19,’’ ujar anggota Komisi IX DPR-RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, Senin (25/5) kemarin.

Hal. 7 Pintu Masuk Bali Dijaga Ketat

OPINI

Dilema Penegakan Hukum Saat Pandemi Oleh: I Kadek Sudiarsana S.H.

MENANGGAPI wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini diambil dengan berdasarkan pada aturan Pasal 60 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pada prinsipnya kebijakan ini diatur lebih lanjut dalam Permenkes Nomor 9 tentang Tata Laksana PSBB yang mengatur perihal peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lain khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Hal. 7 Konsistensi Proses Penegakan Hukum

lain sebagainya dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Sebagai Ketua Dekranasda, pihaknya juga mendorong Ketua Dekranasda kabupaten/ kota agar terus memotivasi para perajin untuk dapat tetap berkarya dan bekerja di rumah. Walaupun dengan situasi wabah seperti ini, perajin diminta tidak berhenti berinovasi, berkreativitas dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan produknya. ‘’Sehingga perajin tetap bisa mendapat penghasilan,’ jelasnya.

Hal. 7 Refocusing Anggaran PKK dan Dekranasda

MENYERAHKAN - Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster menyerahkan bantuan beras dan masker kain secara simbolis kepada Ketua TP PKK/Dekranasda kabupaten/kota di Jayasabha, Sabtu (23/5).

Penurunan Target PAD Ditoleransi Denpasar (Bali Post) -

DPRD Bali telah merekomendasikan toleransi penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah situasi pandemi Covid-19.

Penurunan target PAD yang ditoleransi sebesar 25 persen. Artinya, target PAD 2020 yang harus dicapai di kisaran 75 persen dari target PAD tahun 2020 sebesar Rp 3,7 triliun. Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry di Denpasar mengatakan hal itu, belum lama ini.

Menurut Sugawa Korry, mayoritas pencapaian target PAD diharapkan datang dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Berdasarkan pantauan bersama Komisi II DPRD Bali, pendapatan dari PKB dan BBNKB di beberapa kabupaten rata-rata sudah tercapai di kisaran 34 persen hingga 18 Mei lalu. Jika kondisinya tetap seperti ini, maka 70 persen dari target diperkirakan bisa tercapai. ‘’Kalau diikuti oleh pengembangan kreativitas dan inovasi pelayanan, target 75 persen bisa dicapai,’’ jelas politisi Golkar ini.

Sugawa Korry menambahkan, pihaknya juga mengamati para petugas ada dalam kondisi semangat dan motivasi yang baik. Begitu pula dengan partisipasi masyarakat memenuhi kewajibannya juga cukup bagus. Berikutnya tinggal diikuti dengan inovasi pelayanan seperti

meningkatkan kualitas kerja sama dengan dukungan IT dan SDM menyangkut maksimalisasi kerja sama dengan LPD, BUMDes dan koperasikoperasi. Bisa dengan pemberian diklat yang memadai antara Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Koperasi dan UKM, BPD Bali serta LP LPD Bali. ‘’Saya yakin pelayanan akan lebih cepat dan lebih dekat di masyarakat. Demikian juga disarankan gerai-gerai yang sebelumnya ditutup agar dijajaki untuk dibuka kembali dengan tetap melaksanakan SOP Covid-19,’’ paparnya.

PAD, kata Sugawa Korry, adalah kunci strategis dalam konteks program penanganan dampak Covid-19 di Bali dan keberlangsungan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, pemantapan, dukungan dan monitoring terhadap aparat pelaksana di bawah juga menjadi sangat penting. (kmb32)

’’PAD adalah kunci strategis dalam konteks program penanganan dampak Covid-19 di Bali dan keberlangsungan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, pemantapan, dukungan dan monitoring terhadap aparat pelaksana di bawah juga menjadi sangat penting.’’

Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19

Rai Mantra Serahkan Bantuan Pupuk NPK dan Benih Padi kepada Petani Denpasar

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha.

2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 SENIN, 25 MEI 2020 AW, Denpasar Yogi

Rp Rp

500.000 100.000

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

600.000 47.745.000 48.345.000

I Nyoman Sugawa Korry Wakil Ketua DPRD Bali

BANTUAN - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat menyerahkan bantuan berupa pupuk NPK dan benih (bibit) padi gratis kepada para petani di Denpasar secara simbolis kepada perwakilan petani di setiap kecamatan di Denpasar, di Subak Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Sabtu (23/5).

GUNA membantu dan meringankan para petani di Denpasar dalam memproduksi padi di masa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian Kota Denpasar menyerahkan bantuan berupa pupuk NPK dan benih (bibit) padi secara gratis kepada para petani di Denpasar. Bantuan bibit padi ini diserahkan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra secara simbolis kepada perwakilan petani di setiap kecamatan di Denpasar di Subak Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Sabtu (23/5).

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini sangat diperlukan penguatan ketahanan pangan, di mana Pemerintah Kota Denpasar berupaya membantu meringankan beban para petani untuk tetap bisa memproduksi padi dalam situasi seperti ini, dengan memberikan bantuan berupa pupuk

NPK dan bibit padi. ‘’Kami sadar Pemerintah Kota Denpasar belum bisa memenuhi semua kebutuhan pangan masyarakat, setidaknya ini bisa mengurangi beban petani dalam masa pandemi ini dalam produktivitas bertani.

Yang mana sebenarnya petani ini yang paling aman dalam bekerja karena lahan yang luas dan cuma satu sampai tiga orang saja dibutuhkan saat menanam padi. Akan tetapi tetap harus menjaga diri dengan protokol kesehatan, dikarenakan kebanyakan para petani sudah berumur lanjut.

Ya, tetap harus menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak saat beraktivitas, baik saat di sawah maupun di rumah,’’ ujar Rai Mantra usai penyerahan bantuan.

Hal. 7 Pangan untuk Kebutuhan Masyarakat

Selasa Paing, 26 Mei 2020

Evaluasi Sepekan Pelaksanaan PKM

Ketua K3S Denpasar Ny. I.A. Selly Mantra

Desa Dinas dan Desa Adat Beri Vitamin kepada Petugas di Pos Pintu Masuk Denpasar Dukung Penguatan Pelaksanaan PKM POS pantau perbatasan di delapan lokasi pintu masuk Kota Denpasar mendadak dikunjungi Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar Ny. I.A. Selly Mantra. Kedatangan Ny. Selly Mantra ini diikuti para donatur dan relawan yang tergabung dalam komunitas Sahabat Peduli Covid-19 Denpasar. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan semangat kepada para petugas yang bertugas di Pos Pantau pintu masuk Kota Denpasar serta memberikan bantuan atau donasi yang berhasil dikumpulkan bersama K3S Denpasar meliputi makanan ringan, nasi, susu beruang, vitamin E dan C, minuman segar, hingga masker dan face shield. Gerakan ini juga mendapat dukungan sahabat peduli dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Denpasar.

Donasi diserahkan langsung Ny. Selly Mantra secara serentak di delapan pos pantau perbatasan yang ada, Sabtu (23/5). ‘’Gerakan bersama sahabat peduli Covid-19 terdiri dari para UMKM Denpasar ini, kita rangkul melakukan donasi bersama membantu para petugas di pos perbatasan,’’ ujar Ny. Selly Mantra di sela-sela menyerahkan donasi. Lebih lanjut menurut Ny. Selly Mantra, tentu pencegahan Covid-19 seb-

agai sinergi bersama antara pemerintah, satgas, masyarakat, relawan, donatur sangat dibutuhkan dalam kebersamaan menangani Covid-19. Antusias para sahabat donasi dari UMKM sangat tinggi untuk bergerak bersama. Terbukti dalam sehari sudah dapat mengumpulkan beberapa d o n a s i b e r up a m a ka na n ringan, nasi, hingga pelindung wajah dan masker untuk para petugas.

Di samping itu, menurut Ny. Selly Mantra, pihaknya telah menyebarkan masker dari inisiasi gerakan 10 ribu masker yang mampu mengumpulkan 22 ribu masker dari bantuan pelaku UMKM, pengusaha, hingga gerakan koperasi di

Kota Denpasar. Tidak hanya mengajak para UMKM dalam gerakan bersama ini, namun juga memberikan edukasi menumbuhkan kepedulian bersama kepada lingkungan dalam mencegah bersama virus Corona. ‘’Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pelaku UMKM yang telah mendukung gerakan bersama memberikan perhatian kepada petugas jaga di pos perbatasan,’’ ujar Ny. Selly Mantra.

Salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ibu Wali Kota yang sekaligus memberikan bantuan kepada petugas yang sedang berjaga. (ad254)

DONASI - Ketua K3S Denpasar Ny. Selly bersama anggota saat mengunjungi pos pantau perbatasan yang ada serta menyerahkan bantuan donasi, Sabtu (23/5).

22.750 5.642 1.391 396 295 4

Kasus Positif Covid-19 di Bali Bertambah Dua Orang

Denpasar (Bali Post) Jumlah kasus baru positif Covid-19 di Bali dan tambahan pasien sembuh kembali seimbang. Kondisi ini sudah terjadi dua hari berturut-turut. Berdasarkan data per 12.00 WIB, Senin (25/5) kemarin kumulatif kasus Covid-19 Bali mencapai 396 orang. Ini artinya ada penambahan 2 kasus baru dari sehari sebelumnya.

Sementara itu, untuk kasus sembuh juga ada penambahan dengan jumlah yang sama. Dilaporkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 2 orang, sehingga kumulatifnya mencapai 295 dari 24 jam sebelumnya sebanyak 293 orang. Yang meninggal tidak mengalami perubahan yakni 4 orang. Rinciannya, 2 WNI dan 2 WNA. Protokol Kesehatan Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, setiap orang yang masuk suatu daerah harus membawa hasil rapid test negatif yang berlaku selama tiga hari atau hasil tes PCR negatif yang berlaku selama tujuh hari. ‘’Covid-19 belum akan berakhir. Kita dituntut untuk mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19,’’ katanya dalam video conference streaming-nya.

Ditambahkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, jika memang harus ke luar rumah, yakinlah bahwa keluarga di rumah tidak tertular. ‘’Kita melihat adanya cukup banyak kasus tertular oleh orang yang punya mobilitas tinggi,’’ ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan masih ada penambahan kasus positif sebanyak 479 orang kasus. Sehingga kumulatif menjadi 22.750 kasus. Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 240 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 5.642 pasien. Kasus meninggal bertambah 19 orang sehingga total kasus menjadi 1.391 orang. (iah)

Topik : penurunan target pad

ditoleransi

SETELAH sepekan pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk mencegah penyebaran Covid-19 mendapat respons untuk segera bisa diterapkan di tingkat desa, kelurahan dan desa adat dari berbagai pihak.

Hal tersebut terungkap pada saat rapat evaluasi PKM yang dilaksanakan di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (25/5) kemarin.

Dalam pelaksanaan rapat evaluasi tersebut dihadiri langsung Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharamwijaya Mantra, Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, bendesa, perbekel/lurah serta OPD terkait.

Adapun perwakilan desa adat dan dinas yang mendukung untuk memperketat pelaksanaan PKM di Kota Denpasar. Pelaksanaan PKM diperketat guna segera mungkin memotong penyebaran Covid-19. Hal ini juga dilatarbelakangi dengan akan adanya arus balik pascahari raya dengan kedatangan masyarakat dari luar Bali yang diprediksi akan membeludak. ‘’Hal ini harus diperketat pengawasannya, mengingat telah ada dua orang dari luar Bali yang terinfeksi virus tersebut. Apalagi dengan adanya arus balik pascahari raya diprediksi akan terjadi lonjakan kedatangan penduduk dari luar Bali,’’ ujar Bendesa Adat Pagan Wayan Subawa sembari menambahkan bahwa PKM harus tetap berjalan.

Selain itu, dengan adanya

RAPAT - Suasana rapat evaluasi PKM yang dilaksanakan di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (25/5) kemarin.

PKM, pengawasan kedatangan penduduk pendatang dapat didata, sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan bisa segera diselesaikan. ‘’Dengan PKM kita lebih cepat mendata penduduk pendatang yang datang ke Denpasar, karena sebagian besar pendatang tujuannya pasti ke pusat kota,’’ jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Bendesa Intaran I Gusti Alit Kencana serta Bendesa Adat Denpasar AAN Rai Sudarma mengaku mendukung memperketat PKM tersebut. Dengan adanya PKM tentunya ada pengawasan dan mengetahui tujuan yang jelas penduduk yang hendak datang ke Denpasar. ‘’Dalam hal ini kami dukung perketat PKM

guna memberi rasa nyaman dan aman kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya PKM masyarakat yang datang dari berbagai daerah dapat terdata dan pergerakannya dapat diawasi, sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat cepat diselesaikan,’’ ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan hingga saat ini vaksinasi terhadap virus Corona atau Covid-19 belum ditemukan. Meski demikian, pemerintah harus memastikan bahwa sektor ekonomi harus terus bergerak. Dengan melihat alasan inilah Pemkot Denpasar memilih untuk mengeluarkan kebijakan baru dengan menerapkan PKM.

Rai Mantra menjelaskan Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang PKM ini difokuskan pada perlindungan atau dasar hukum bagi satgas untuk melaksanakan pengawasan serta pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Jadi dengan PKM ini pencegahan Covid-19 tetap berjalan mulai dari tindakan promotif, preventif dan kuratif serta pergerakan perekonomian masyarakat harus tetap berjalan dengan menitikberatkan pada penerapan protokol kesehatan dan memang pergerakan masyarakat sangat terbatas, tetapi PKM ini memberikan instrumen bagi masyarakat untuk tetap beraktivitas, sehingga roda perekonomian tetap bergerak,’’ ujarnya.

Rai Mantra menambahkan, PKM merupakan jalan tengah kebijakan saat ini. Di mana, dengan tetap mengutamakan kesehatan masyarakat, perekonomian harus terus bergerak. Selain itu, pelaksanaan PKM juga memberikan pemahaman bagi masyarakat berkenaan dengan persiapan untuk memasuki kehidupan new normal life atau kehidupan normal baru. ‘’Jadi mau tidak mau pada saatnya nanti hingga ditemukan vaksin, kita harus siap hidup di tengah pandemi Covid-19, sehingga sejak dini harus dibiasakan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, selalu menggunakan masker, memperhatikan protokol kesehatan, physical distancing serta menjaga imunitas tubuh dengan baik,’’ pungkasnya. (ad258)

Polisi Selidiki Pelanggaran Kegiatan di Jalan Ahmad Yani

Denpasar (Bali Post) Video sekelompok pemuda menggelar acara di sebuah tempat di bilangan Jalan Ahmad Yani Selatan, Denpasar, Sabtu (23/5) lalu, sempat viral. Kondisi ini pun ditelusuri pihak kepolisian, dalam hal ini jajaran Polresta Denpasar.

Pihak Polresta Denpasar mengaku telah memproses kejadian tersebut dan sudah dibuatkan laporan polisi. Namun, hingga saat ini penyidik Polresta Denpasar masih mendalami dan menyelidiki unsur pelanggarannya.

Informasi yang diperoleh di lapangan menyatakan adanya kegiatan tersebut, tentu tidak mengindahkan pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Denpasar. Publik pun menanyakan penerapan sanksi yang diatur dalam Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang PKM terhadap yang melanggar.

Menanggapi hal itu, Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan, Senin (25/5) kemarin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut. Ia menjelaskan proses hukum tetap jalan. Akan tetapi, ia tidak

ingin bahwa ibarat pepatah mau menyelesaikan namun malah muncul masalah baru.

Oleh karena itu, penyidik harus menelusuri unsur-unsur pelanggarannya.

Adanya kejadian itu, Kapolresta memerintahkan anak buahnya pada Minggu (24/5) lalu untuk dilakukan gelar perkara dan hasilnya dibuatkan laporan polisi. ‘’Sudah dibuatkan LP (laporan polisi), agar bisa ditindaklanjuti dan mendalami kira-kira unsur tindak pidananya terpenuhi atau tidak. Kalau terpenuhi pasti kita proses,’’ ujar mantan Wadir Reskrimsus Polda

Papua Barat ini.

Terkait kejadian ini, penyidik telah memeriksa tujuh saksi. Nanti penyidik akan konstruksikan ketujuh saksi itu. Memenuhi unsur atau tidak, akan ditingkatkan statusnya atau tidak? Menurut mantan Wakapolres Badung ini, kejadian di Jalan Ahmad Yani Selatan beda dengan kasus ngaben di Buleleng. Kejadian di Jalan Ahmad Yani, ada tradisi sekelompok remaja membangunkan warga saat sahur. Pada Sabtu lalu merupakan sahur terakhir sehingga mereka membangunkan warga sambil nyanyi dan memukul

Saat Idul Fitri

Beban Puncak Listrik Siang Hari Turun 26 Persen

Denpasar (Bali Post) Beban puncak listrik malam hari pada saat hari raya Idul Fitri, Minggu (24/5), diperkirakan mencapai 654 MW. Beban puncak ini mengalami penurunan 17 persen dibandingkan saat Idul Fitri 2019. Beban puncak siang hari pada saat Idul Fitri mencapai 558 MW, turun 26 persen dibandingkan tahun lalu. Demikian disampaikan Manager Komunikasi I Made Arya, Sabtu (23/5).

Arya mengatakan, PLN memastikan pasokan listrik saat hari raya Idul Fitri aman karena sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu pasok mencapai 30.228 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 16.612 MW dan cadangan operasi sebesar 13.616 MW. Sementara itu, Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan, PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan pada libur hari raya Idul Fitri 1441 H ini tidak akan mengalami perubahan signifikan. Hal ini disebabkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di sejumlah daerah dan pelarangan mudik oleh pemerintah.

Secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 44.273,21 MW dan beban puncak sebesar 26.649,98 MW, sehingga terdapat kapasitas

cadangan daya nasional sebesar 17.623,23 MW. Untuk memastikan pasokan listrik aman, sebanyak 31 ribu personel disiagakan untuk menjaga sistem kelistrikan di seluruh Indonesia guna memastikan kondisi listrik andal. PLN juga telah menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 hari raya Idul Fitri, mulai dari 17 Mei 2020 hingga 31 Mei 2020.

Selama masa siaga di tengah pandemi ini, menyiapkan 2.327 posko yang tersebar di unit-unit PLN seperti pembangkit, transmisi, pengatur beban, transmisi, distribusi, pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik.

Petugas PLN tetap akan bersiaga di unit kerjanya masing-masing untuk menjaga pasokan listrik tetap andal. Hal tersebut juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi. ‘’Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi,’’ imbuh Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka. (kmb42)

benda yang dibawanya. ‘’Mereka kumpul tidak lama karena tokoh masyarakat dan polisi yang tinggal di sana langsung membubarkan sekelompok pemuda tersebut. Tokoh di sana marah sama mereka. Ini aksi spontan anak muda yang bengkung,’’ ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, ia mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terpancing terhadap informasi di lapangan. Apalagi tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu memanfaatkan kejadian ini untuk mencari panggung.

Sedangkan dari rekaman video viral tersebut dan publik menyayangkan kegiatan itu karena tidak mengindahkan imbauan pemerintah serta tokoh Islam Bali.

Tidak Komentar Sementara itu, saat mau

dikonfirmasi ke sejumlah pejabat di Pemkot Denpasar, mereka memilih bungkam.

Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara dan Sekda AAN Rai Iswara ketika ditemui usai rapat evaluasi PKM di Ruang Praja Utama, tidak mau memberikan komentar terkait kejadian itu. Semua pejabat Pemkot Denpasar yang ikut rapat, Senin (25/5) kemarin, buru-buru turun tangga. Hanya Sekda Rai Iswara yang menjawab pertanyaan wartawan dengan singkat. ‘’Soal itu, no comment,’’ ujar Sekda Rai Iswara. (kmb36/kmb12) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391.

Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

FIGUR BST Siswa Perlu Dikawal JAJARAN pengelola sekolah swasta sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster dengan cepat mencairkan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi siswa dan mahasiswa perguruan tinggi (PT) swasta di Bali. Anggarannya juga tak main-main, yakni Rp 38,2 miliar. Karena sangat strategis, pencairan dana BST ini, menurut Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar, Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S., patut dikawal oleh kepala sekolah dan rektor agar benar-benar tepat sasaran. Artinya hanya siswa dan mahasiswa yang memiliki orangtua terdampak Covid-19 yang mendapatkan bantuan ini. Menurut Bagus Lodji, dana ini diperjuangkan dengan susah payah oleh gubernur, sehingga eksekusi di lapangan harus benar-benar tepat sasaran dengan mengedepankan skala prioritas. Sebab sesuai aturan, dana BST tidak boleh diterima oleh siswa yang orangtuanya dari ASN, pegawai BUMN dan BUMD, TNI dan Polri. Makanya dia menekankan kepada para kepala sekolah termasuk di jajaran Yayasan PR Saraswati bekerja berhati-hati. Jika salah bertindak, ancamannya adalah hukum pidana. Dia juga tak memungkiri banyak siswa Saraswati yang orangtuanya kini kena PHK, mereka diprioritaskan mendapatkan BST. ‘’Ini artinya, mereka yang sekolah di Saraswati bukan semua dari golongan ekonomi mampu,’’ tegasnya, Senin (25/5) kemarin. Ia juga menegaskan agar tak sampai dana BST ini dipotong atau disunat oleh sekolah.

Sesuai aturan siswa SD mendapat BST Rp 150 ribu per bulan. Siswa SMP Rp 200 ribu, SMA, SMK dan SLB Rp 250 ribu serta mahasiswa Rp 1,5 juta semerter ini. Dengan demikian bantuan untuk kemanusiaan ini tak membuahkan komplain dan jajaran sekolah/PTS menjadi tersangka di kemudian hari. Sebaliknya, orangtua diminta aktif mempersiapkan persyaratan ke sekolah sehingga cepat diproses. Dia juga bersyukur saat ini semua sekolah Saraswati dikejar masyarakat, bahkan ada SD yang sampai kelebihan kuota siswa baru. Dia juga berharap kondisi segera membaik sehingga anak-anak bisa belajar normal dan bermain bersama rekan-rekannya. (sue)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Selasa Paing, 26 Mei 2020

’’Screening’’ Lanjutan di Banjar Sayan Baleran Desa Werdi Bhuwana

Diikuti 777 Warga, Ditemukan 21 Orang Reaktif SETELAH melaksanakan screening pada Kamis (21/5) lalu yang dihadiri 313 warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung selaku bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melakukan screening lanjutan terhadap warga yang belum mengikuti screening sebelumnya.

Screening lanjutan yang dilangsungkan Senin (25/5) kemarin tidak saja bertempat di pos-pos, tetapi juga dilakukan penyisiran ke rumah-rumah warga.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr.

I Nyoman Gunarta selaku Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Badung menyatakan, kegiatan ini merupakan screening lanjutan serangkaian screening yang dilaksanakan sebelumnya. Tujuannya, melak-

sanakan screening secara lebih menyeluruh terhadap masyarakat Banjar Sayan Baleran. ‘’Mengingat di sini sudah terjadi transmisi lokal, 9 warga positif terjangkit Covid-19, sehingga kita perlu turun tangan untuk melaksanakan screening secara massal,’’ katanya.

Lebih lanjut dr. Gunarta mengatakan, jumlah warga yang ikut screening pada tahap awal sebanyak 123 orang, tahap kedua 313 orang dan yang ketiga pada Senin kemarin 777 orang. Jadi, lebih dari 1.200 orang yang sudah di-screening di Banjar Sayan Baleran. Screening juga diikuti oleh beberapa karyawan dari PT Indomarko dan dari Coca-Cola yang secara sukarela dan atas inisiatif sendiri ikut berpartisipasi.

Mantan Dirut RSD Mangusada ini mengungkapkan, screening dilaksanakan di tiga pos. Di Pos Wantilan Pura Dalem dari 206 yang hadir ditemukan 8 orang

reaktif. Di Pos Bale Panjang Setra Werdi Bhuwana dari 91 yang hadir ditemukan 1 orang yang reaktif. Sementara di Pos Wantilan Pura Puseh dari 408 yang hadir ditemukan 9 orang reaktif.

Sementara dari penyisiran yang dilakukan oleh tim ke rumah-rumah warga termasuk yang menyasar warga bedridden, ditemukan 3 orang reaktif dari 72 orang warga yang disisir. ‘’Jadi, total 777 warga yang hadir dan ditemukan 21 orang warga yang reaktif. Untuk yang hasilnya reaktif, kita langsung lakukan tes swab di RSD Mangusada. Kita antar warga yang hasilnya reaktif, setelah itu dilakukan tes swab. Sementara menunggu hasil swab keluar, warga akan kami karantina di rumah singgah,’’ ungkapnya.

Pihaknya akan melakukan dua kali tes swab di RSD Mangusada untuk memastikan warga tidak terpapar Covid-19. ‘’Sekarang langsung

kami tes swab dan hasilnya besok baru bisa ditentukan.

Begitu juga besok pagi langsung kami lakukan tes swab di RSD Mangusada. Kita antar pasien ke sana,’’ kata Gunarta.

Ia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak resah karena apa yang dilakukan oleh pemerintah ini untuk mencegah meluasnya kasus dan memutus rantai penyebaran Covid-19. ‘’Kami harap masyarakat di Banjar Sayan Baleran khususnya dan di Desa Werdi Bhuwana umumnya tetap tenang dan tidak perlu resah. Yang penting tetap ikuti imbauan pemerintah untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan, jaga jarak (physical distancing) dan sebisa mungkin tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting, karena ini dapat memutus penyebaran Covid-19,’’ jelas birokrat asal Sibanggede ini.

Seperti biasa, kegiatan ini

SCREENING - Screening lanjutan terhadap warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Senin (25/5) kemarin. selain melibatkan Dinas Ke- dung yang bergabung dalam Mengwi. Selain itu, melibatsehatan Kabupaten Badung Gugus Tugas Percepatan kan petugas dari TNI/Polri, juga bersinergi dengan Gugus Penanganan Covid-19 Kabu- Desa Adat dan Satgas Gotong Tugas Percepatan Penganga- paten Badung, di antaranya Royong Penanggulangan Conan Covid-19 Provinsi Bali, Dinas Perhubungan, Satpol vid-19 Desa Werdi Bhuwana. instansi terkait Pemkab Ba- PP dan pihak Kecamatan (ad259)

Guru Sisihkan Pendapatan Bantu Terdampak Covid-19 Mangupura (Bali Post) Para guru dan pegawai sekolah se-Kabupaten Badung menyisihkan pendapatan mereka guna turut berperan aktif dalam pencegahan Covid-19. Pengumpulkan dana sukarela diperuntukkan masyarakat umum dan keluarga guru/pegawai non PNS terdampak Covid-19 yang ber KK Badung.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Badung I Ketut Widia Astika saat dimintai konfirmasinya, Senin (25/5) kemarin, mengatakan dana yang telah terkumpul Rp 182.361.000. “Dana yang terkumpul dijadikan paket sembako (beras, telur, dan minyak goreng) seharga Rp 100.000/paket. Sasarannya masyarakat umum dan keluarga guru/pegawai non

MEDIASI - Petugas memediasi warga yang menolak di-‘’rapid test’’.

Bali Post/ist

Warga Sayan Tolak ”Rapid Test” Kadiskes Sebut Miskomunikasi

Mangupura (Bali Post) Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Senin (25/5) kemarin kembali melakukan rapid test terhadap warga di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi. Uji screening cepat ini mendapat penolakan dari sejumlah warga lantaran menerima informasi yang keliru mengenai program tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Badung dr. I Nyoman Gunarta tak menampik perihal adanya penolakan puluhan warga di Banjar Sayan Baleran. Menurut Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Badung ini, penolakan terjadi lantaran miskomunikasi.

“Memang ada sekelompok masyarakat yang tidak mau di-rapid. Kebetulan saya tadi ikut ke lapangan, mungkin informasi yang diterima oleh masyarakat tidak tepat,” ujarnya saat dimintai konfirmasinya.

Menurutnya, informasi yang diterima warga adalah jika hasil rapid test reaktif akan dikarantina. Sementara dalam masa karantina warga menilai tidak akan mendapatkan perhatian. Seperti makan

hanya sekali dan air minum hanya satu gelas. “Itu informasi keliru yang pertama.

Kedua mereka pikir kalau dikarantina, keluarga tidak diperhatikan. Padahal kami dari Gugus Tugas Kabupaten dan Satgas Desa sudah persiapkan hal tersebut,” terangnya.

Mantan Dirut RSD Mangusada ini menjelaskan, setelah diberikan pemahaman, warga yang menolak sebagian besar mengikuti rapid test. “Mau (rapid testred), bahkan angka partisipasi cukup tinggi, 777 orang ikut rapid test,” ujarnya seraya minta menghubungi BPBD Provinsi Bali selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Bali yang langsung memimpin di lapangan.

Seperti diketahui, hasil swab 12 warga di Banjar

Sayan Baleran telah keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr. Nyoman Gunarta menyatakan 12 orang hasilnya reaktif saat di-rapid test, empat di antaranya positif Covid-19. Hasil tersebut merupakan rapid test pertama yang dilakukan Kamis (21/5) lalu.

Tiga pos yang disediakan pada rapid test kali ini, yakni Pos Wantilan Pura Puseh, Pos Wantilan Pura Dalem dan Pos Balai Panjang Setra Desa Werdi Bhuwana. Dari 313 warga yang hadir mengikuti rapid test, ditemukan 12 orang reaktif. Diskes menyiapkan 60 petugas dengan alat rapid 1.200-1.500 pieces dengan target 1.200 masyarakat.

Sudah Pernah Sementara itu, Kapolsek Mengwi Kompol I Gede Eka

Putra Astawa didampingi Danramil dan Camat Mengwi menyatakan, sekelompok warga Banjar Sayan menolak di-rapid test padahal di sana zona merah Covid-19 dengan alasan sudah pernah menjalani rapid test secara swadaya.

Saat ada warga di sana positif Covid-19, mereka pernah minta agar di-rapid test melalui Satgas Covid-19 Desa, namun belum ada tindak lanjutnya. ‘’Kami sudah berusaha menengahi. Mereka mau di-rapid test asal tidak digabung dengan karyawan Indomarco dan Coca-Cola,’’ tegasnya.

Hal sama juga dilakukan warga banjar lainnya. Alasannya sama, yaitu mereka sudah melakukan rapid test secara swadaya. ‘’Kami berupaya melakukan mediasi dengan para tokoh dan masyarakat di Banjar Sayan, sampai mereka sadar melawan virus Corona harus dilakukan bersama-sama,’’ ungkap Kompol Astawa. (kmb27/kmb36)

Pandemi Covid-19 telah mengubah budaya dan gaya hidup masyarakat. Satu hal yang menarik terjadi di Bali adalah masyarakat mulai kembali ke pertanian ketika sektor yang selama ini mereka geluti habis terimbas Covid-19.

Anak Agung Made Yogantara Deanta, petani muda asal Sanur yang semula bekerja di hotel, kini lebih banyak mengisi waktu dengan berkebun di lahan milik keluarganya di Jalan Danau Tempe. Bersama keluarga besar yang lain yang jumlahnya 37 orang (7KK), ia memulai pekerjaan berkebun di lahan seluas 70 are tersebut. Rata-rata bernasib sama yaitu dirumahkan karena kondisi pandemi. Ada yang manager restoran, bekerja di transportasi pariwisata, dan

sektor pariwisata yang lain.

Mereka menggarap lahan milik keluarga yang awalnya terbengkelai, ditumbuhi semak belukar kemudian ditanami berbagai jenis hortikultura yaitu sayur hijau, sawi, bayam merah, bayam hijau, terong, jagung dan pokcoy.

Kegiatan berkebun yang baru pertama kali dilakukan tersebut baginya sangat menyenangkan di tengah kejenuhan tinggal di rumah. “Banyak semeton yang dirumahkan.

Karena Covid ini tidak tahu selesainya kapan, daripada kita berdiam diri, lebih baik melakukan sesuatu,” ujarnya beberapa hari lalu.

Bertani organik yang dilakoni cukup mudah. Hanya, masalah gulma yang tumbuh di sekitar tanaman menjadi

perhatiannya. Lantaran tanah berjenis rawa–rawa tersebut sangat subur ditanami tanaman hortikultura, termasuk gulma. Apalagi pertanian organik sangat memungkinkan gulma tumbuh.

Ia juga mengembangkan pembibitan hortikultura seperti terong bulat dan timun.

Prosesnya mulai dari per kecambahan selama tiga hari, kemudian dipindahkan ke polibag selama 2 minggu. “Baru kemudian dipindah ke media tanah yang lebih luas,” tutur Yogantara.

Hasil berkebun hortikultura tersebut dibagi–bagikan ke keluarga. Kelebihannya dijual.

Menurutnya pemasarannya cukup mudah karena ketika ia mengunggah di sosial media, responsnya positif. Kegiatan

bertani tersebut didampingi oleh dosen pertanian Universitas Udayana, Ni Wayan Sri Sutari, S.P., M.P., yang juga warga Sanur.

Kedekatan dengan pemilik lahan dan semua keluarganya membuat dirinya menjadi orang yang paling dicari ketika sektor selain pertanian tidak berkutik. Ia pun memberi dorongan dan motivasi untuk berkebun.

“Karena saya konsisten di pertanian perkotaan, keluarga besar mereka menelepon untuk bertanya tentang kemungkinan lahan di Jalan Danau Tempe untuk ditanami tanaman. Kebetulan saya menggaungkan urban farming dan pertanian organik di perkotaan,” ungkapnya. (kmb42)

Masyarakat Kembali ke Pertanian

PNS terdampak Covid-19 yang ber-KK Badung,” ungkapnya.

Dikatakannya, sasaran sembako ini sebanyak 1.882 orang, terdiri atas orangtua siswa 1.195 orang dan guru/ pegawai non PNS 627 orang.

Rencananya penyerahan dilakukan masing-masing kecamatan dikoordinir oleh UPT, K3S dan MKKS. Pendistribusian pertama dilaksanakan di UPT Disdikpora Kecamatan Abiansemal pada Selasa (26/5) ini.

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa merasa berbangga dan mengapresiasi keluarga besar guru-guru di Badung karena solidaritasnya luar biasa dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Pihaknya menyadari dalam kondisi saat ini sangat membutuhkan solidaritas semua pihak

untuk memperhatikan masyarakat yang terdampak.

Pihaknya di Pemkab Badung mempunyai niat semaksimal mungkin membantu masyarakat, namun masih terhambat oleh regulasi. “Dalam kondisi ini kami bersama Bapak Bupati punya niatan memberikan sembako kepada seluruh masyarakat yang ber-KK Badung, namun regulasi teryata masih menjadi hambatan kita,” katanya.

Disebutkannya, dari refocusing anggaran sebenarnya sudah ada dananya.

Hanya, niatan baik ini masih terganjal aturan yang belum bisa memungkinkan, sehingga perlu pendapat hukum dari Kejaksaan dalam penggunaan anggaran APBD khususnya untuk penanganan Covid-19. (kmb27)

Stok Kopi Banyak Petani Jual Murah

DI TINGKAT distributor, harga kopi spesialisasi untuk green bean masih tetap sama seperti sebelum pandemi Covid-19. Namun, di tingkat petani, harga kopi terindikasi turun karena stoknya masih ada menjelang panen pada Juni dan Juli mendatang.

Demikian disampaikan petani kopi, Komang Sukarsana, Jumat (22/5) lalu.

Dikatakannya, pada Januari-Maret penjualan kopi masih tetap normal. Menginjak April, penjualan mengalami penurunan sekitar 55 persen. ‘’Bulan ini sepertinya menurun lagi. Kami banyak penjualan di Bali, jadi hampir

habis,’’ ujarnya.

Distributor atau pengolah kopi pun hanya bisa menunggu kondisi kembali normal. ‘’Biasanya menjelang panen, teman-teman sudah mulai persiapan panen, mencari eksportir, pengelola kopi dan sebagainya. Sekarang tidak ada persiapan, apakah karena tidak ada modal yang sebelumnya dapat pinjaman dari bank dengan mudah. Sekarang tidak ada atau memang tidak ada kontrak masuk,’’ ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa pembeli yang masih tetap buka seperti kedai kopi yang menyajikan camilan kue.

Itu pun mereka akan menghabiskan stok terlebih dulu. ‘’Setelah stok habis, baru belanja normal. Sama seperti teman-teman yang main di pengolah kopi. Dapat kontrak berapa, baru akan mengolah.

Sekarang dengan suasana pandemi ini tidak bisa memprediksi. Jadinya mereka hati-hati, takut rugi,’’ tandas.

Sukarsana melanjutkan, penurunan permintaan ini menyebabkan stok kopi menumpuk ditambah musim panen pada Juni-Juli yang akan tiba. Kondisi ini membuat petani harus memasarkan kopinya, walaupun dengan harga murah. (kmb42)

Terapkan SOP Era Baru

Kenyamanan Tamu Jadi Persoalan WABAH Covid-19 membuka era baru pariwisata ke depannya. Untuk itu harus menerapkan SOP era baru dalam pelayanan pariwisata Bali. Namun, yang menjadi persoalan adalah kenyamanan tamu ketika SOP baru tersebut diterapkan.

“Kenyamanan tamu sangat penting. Oleh karena itu, komunikasi harus dibangun dengan tamu,” ujar General Manager The One Legian Hotel, Eka Pertama, S.E.Ak., MMCA., Senin (25/5) kemarin.

Ia meyakini di awal masa pemulihan, tamu yang datang tidak akan mencapai 100 persen, melainkan maksimal 50 persen. Oleh karena itu, kita bisa mengatur jarak kamar.

Begitu juga restoran, akan bisa menerapkan physical distancing, karena areanya cukup luas untuk menampung 50 persen tamu.

Sementara penggunaan masker bagi tamu, menurutnya, akan menjadi habbit baru yang akan ditaati. Karena tamu yang datang tentunya ingin selalu sehat, sehingga mau tidak mau akan menggunakan masker. “Penggunaan masker saat ini mungkin merupakan hal yang tidak nyaman, tapi ke depannya akan menjadi suatu kebiasaan. Bahkan, nantinya akan ada selling point di sana,” ujarnya.

Menurutnya, yang terpent-

ing dari penerapan SOP era baru pariwisata adalah komunikasi dan edukasi pada seluruh tamu. SOP era baru telah disiapkannya. Bahkan, telah siap sebelum adanya Covid-19. Tiga tahun lalu, pihaknya mendapat ranking satu untuk penerapan SMPH (Sistem Manajemen Pengamanan Hotel). Dalam sistem tersebut, komponen era baru sudah masuk seperti clean, hygiene dan safety.

“Pada saat itu yang dipri-

oritaskan hanya pada food handling, bagian food and beverage saja. Nah, sekarang tinggal meng-upgrade lagi untuk departemen yang lain seperti front office. Sekarang front office sudah pakai masker, fasilitas cuci tangan di food and beverage tinggal meng-extend itu. Jadi, konsepnya sudah ada. Kita cuma ingin menyosialisasikan ke hal yang lebih besar, ke semua departemen,” tutur Eka Pertama. (kmb42)

Eka Pertama

Bali Post/kmb42

Selasa Paing, 26 Mei 2020

Pasien Positif Covid-19 Tinggal Satu Tabanan (Bali Post) Dua pasien terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 termasuk tenaga medis asal Kecamatan Marga dinyatakan sembuh. Data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan hingga Senin (25/5) kemarin, masih ada satu pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUP Sanglah, Denpasar, yakni anak berumur tujuh tahun asal Kecamatan Penebel.

Petugas masih melakukan pelacakan untuk mengetahui pasti di mana anak tersebut terpapar Covid-19. Pasalnya, hasil tes swab kedua orangtuanya berikut kakek dan neneknya ternyata negatif. ‘’Selain satu orang yang

masih terkonfirmasi positif, sembilan pasien dalam pengawasan (PDP) menunggu hasil tes lanjutan. Semuanya dalam kondisi stabil dan tidak ada keluhan,’’ terang Juru Bicara Gugus Tugas Tabanan Putu Dian Setiawan dalam release update perkembangan Covid-19.

Menurutnya, Satgas Kesehatan terus melakukan pelacakan, rapid test dan penjemputan untuk dirujuk dan penanganan lebih lanjut ke RS Nyitdah dari Puskesmas Selemadeg. Mereka yang hasilnya menunjukkan reaktif langsung dibawa ke Rumah Sakit Nyitdah.

Berdasarkan data Gugus Tugas Tabanan, 1.152 PMI pulang sebelum 23 Maret

2020 dan tersebar di tiap kecamatan. Dari jumlah ini sebanyak 1.119 telah menjalani rapid test. Hasilnya, 16 orang reaktif, terbanyak ditemukan di Kecamatan Penebel, dan 1.103 orang nonreaktif. ‘’Jadi, 33 PMI yang belum di-rapid test. Ini akan terus dijadwalkan,’’ terang Dian Setiawan.

Sementara itu, kegiatan anggota Gugus Tugas lainnya Senin kemarin di antaranya memantau rutin kondisi kesehatan PMI di tempat karantina/isolasi di luar dan dalam wilayah Tabanan.

Kondisi kesehatan PMI terpantau sehat dan tidak ada keluhan. Jumlah PMI yang masih menjalani karantina terintegrasi sebanyak 108 orang. (kmb28) Bali Post/kmb26

PULANG – Belasan PMI yang menjalani karantina di Hotel Hapel Baluk telah dinyatakan bebas Covid-19 dan dibolehkan pulang.

12 PMI Karantina Dipulangkan

Negara (Bali Post) –

Sebanyak 12 pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Hotel Hapel dinyatakan sehat. Mereka akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Senin (25/5) pagi kemarin, setelah tuntas menjalani karantina selama 14 hari.

Bali Post/kmb26

VAKSINASI - Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melakukan vaksinasi anjing di Tuwed, Kecamatan Melaya.

Anjing Rabies Gigit Satu Keluarga di Tuwed

Negara (Bali Post) – Sedikitnya lima warga di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, menjadi korban gigitan anjing rabies. Anjing yang mengamuk dan menggigit sejumlah warga itu dipastikan rabies setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara lima warga di antaranya ibu dan anak sudah mendapatkan penanganan dari Dinas Kesehatan Jembrana.

Informasi yang dihimpun, anjing peliharaan yang diketahui terjangkit rabies itu mengamuk pada 9-17 Mei lalu. Anjing ini menggigit Ni Ketut Nardi dan anaknya Kadem Mas Dwi Ardiyanti, sang suami Nengah Tirta serta

anak pertamanya, Putu Mas Eka Yuli. Satu korban lagi adalah Ketut Arnama, ipar pemilik anjing.

Nardi mengungkapkan, anjing pertama kali menggigit anak tertuanya. Setelah itu suami, kakak ipar dan dirinya. Hampir semuanya digigit di bagian kaki. Hanya anaknya yang mengalami gigitan di bagian tangan. Ia tidak mengetahui tiba-tiba anjing peliharaannya itu galak hingga menggigit pemilik.

Dari pengecekan ternyata anjing peliharaan itu rabies.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Jembrana Ida Bagus Made Adnyana membenarkan

adanya kasus gigitan anjing rabies di Tuwed. Petugas Kesehatan langsung melakukan penelusuran. Hingga Senin (25/5) kemarin baru lima orang yang dipastikan mengalami gigitan. ‘’Kelimanya sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Melaya,’’ ujar Adnyana.

Untuk mencegah penularan hewan rabies, Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jembrana rencananya melakukan vaksinasi di sekitar lokasi anjing rabies itu. Selain itu, petugas akan melakukan pemeriksaan anjing-anjing liar yang sempat kontak dengan anjing yang terjangkit rabies tersebut. (kmb26)

Spesies Endemik Baru Sejenis Tokek Ditemukan di TNBB

Negara (Bali Post) – Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) mengonfirmasi adanya spesies baru yang ditemukan di Pulau Bali.

Spesies reptil endemik baru ini dari jenis gecko cyrtodactylus atau yang dikenal dengan tokek.

Berdasarkan pemeriksaan mendetail, cyrtodactylus dari Bali adalah satu spesies yang berbeda. Secara morfologi dan contoh dari beberapa daerah biogeografi lainnya, menunjukkan kemiripan dengan cyrtodactylus seribuatensis dari Pulau Seribuat di Malaysia bagian barat. Namun, ada ciri morfologi yang membedakan tokek endemis Bali ini yakni pada bagian sisiknya.

Spesies endemik baru ini oleh peneliti diberi nama cyrtodactylus jatnai. Penamaannya diberikan sebagai penghargaan kepada ahli konservasi, ekologi dan primatologi, Prof. Jatna Supriatna (Universitas Indonesia) yang lahir di Bali. Penamaan ini dilakukan atas kontribusinya bagi konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia serta atas kebaikan dan dukungan yang diberikan selama kegiatan penelitian. ‘’Penemuan ini merupakan hasil penelitian kerja sama antara Balai TNBB dan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (Reseach Center for Climate Change Universitas Indone-

Bali Post/ist

TOKEK – Tokek endemis Bali yang ditemukan oleh peneliti di Taman Nasional Bali Barat. sia/RCCC UI) tentang Pelaksanaan Demonstrasi Proyek The Rainsforest Standard Protected Area Credit di Kawasan TNBB pada tahun 2015-2016. Masih terdapat kemungkinan bertambahnya spesies baru dari hasil kegiatan penelitian ini. Beberapa jenis herpetofauna masih unidentified dan sedang dalam penelitian mendetil oleh Tim Peneliti RCCC UI dan MZB,’’ ujar Agus Ngurah Krisna, Kepala Balai TNBB, Sabtu (23/5) lalu.

Temuan spesies ini menambah keanekaragaman hayati Kawasan TNBB. Sebelumnya tercatat 18 jenis mamalia, 205 jenis burung, 13 jenis reptil, 10 jenis amfibi, 67 jenis kupu-kupu dan lebih dari 120 jenis ikan.

Hal ini juga didukung oleh

keberadaan ekosistem yang cukup lengkap mulai dari ekosistem hutan hujan dataran rendah dengan 72 jenis pohon, ekosistem hutan musim 66 jenis pohon, ekosistem savana 55 jenis pohon, ekosistem mangrove 18 jenis pohon, ekosistem hutan pantai dan ekosistem terumbu karang.

Penemuan baru ini sebelumnya dimuat dalam jurnal Taprobanica Vol.09, No.1, Mei 2020, yang ditulis bersama oleh peneliti yang terdiri atas A.A. Thasun Amarasinghe (Research Center for Climate Change Universitas Indonesia/RCCC UI), Awal Riyanto (Museum Zoologicum Bogoriense/MZB), Mumpuni (Museum Zoologicum Bogoriense/MZB) dan Lee L. Grismer (La Sierra University, California, AS). (olo)

Lebaran, 21 Napi Dapat Remisi

Tabanan (Bali Post) Wajah kebahagian terpancar pada 21 orang narapidana (napi) di Lapas Tabanan yang mendapatkan remisi hari raya Idul Fitri tahun ini. Terbanyak mendapatkan 1 bulan 15 hari. Meski mendapatkan remisi, mereka belum dinyatakan bebas.

Kalapas Kelas II B Tabanan I Putu Murdiana menjelaskan, 21 orang napi yang mendapatkan remisi tahun ini seluruhnya beragama Islam terdiri atas 15 pria dan 6 perempuan. “Mereka ini dianggap sudah me-

menuhi syarat, yakni telah menjalani pidana selama 6 bulan dan berkelakukan baik selama proses menjalani pembinaan,” ucapnya, Senin (25/5) kemarin.

Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, Lapas Tabanan masih meniadakan jam kunjungan keluarga serta melakukan sidang secara online untuk mencegah penyebaran wabah virus masuk ke areal lapas.

Namun, lapas memberikan sedikit kelonggaran selama bulan puasa khususnya warga binaan muslim. Jika ada keluarga ingin me-

nitipkan makanan masih dilayani.

Lapas Tabanan juga membuat fasilitas layanan vidio call lewat komputer untuk mengatasi kerinduan warga binaan terhadap keluarga. Fasilitas tersebut dibuat karena sudah hampir 3 bulan warga binaan tidak bertemu keluarga akibat pandemi Covid-19. Mereka diberikan waktu 10 menit bertukar kabar dengan keluarga secara bergantian. “Ada dua komputer yang kami siapkan untuk melayani warga binaan yang rindu dengan keluarga,” jelas Murdiana. (kmb28)

Para PMI itu sudah menjalani dan mengikuti tes baik rapid maupun swab. Hasilnya, semuanya dipastikan negatif Covid-19. Kepulangan mereka dilepas Wabup Jembrana yang juga Wakil Ketua I Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana I Nyoman Sunika menyatakan, ke-12 PMI yang dipulangkan sudah menjalani karantina selama 14 hari dan dinyatakan sehat pada tes swab kedua dengan hasil negatif. ‘’PMI ini datang pada

12 Mei dan menjalani tes swab pada 19 Mei. Masa karantina berakhir hari ini (Senin) dan kondisi seluruh PMI sehat,’’ katanya.

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Jembrana memberikan apresiasinya karena PMI mampu melaksanakan prosedur karantina dengan baik dan disiplin. Ia berharap saat kembali di masyarakat para PMI bisa menjadi teladan dan ikut membantu pemerintah daerah membagikan hal positif yang diterima selama menjalani karantina.

‘’Setelah ini kalian akan berada di lingkup yang lebih besar. Bantu pemerintah daerah mulai dari lingkup terkecil, dari keluarga, lingkungan hingga masyarakat lebih luas.

Sosialisasikan langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona di Jembrana,’’ ujarnya.

Wabup Kembang berharap para PMI tetap menjalankan imbauan pemerintah. Di antaranya menerapkan physical distancing, memakai masker dan menjaga kebersihan tubuh secara higienis. Selain itu, para PMI yang sudah selesai karantina itu diajak turut serta

membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait penanganan Covid-19. ‘’Jika diibaratkan perang, mari isi peperangan ini dengan ikut berperan aktif dalam mencegah Covid-19. Misalnya lewat media sosial dan di masyarakat, sebarkan informasi-informasi positif,’’ jelas Kembang.

Terhadap masih adanya stigma negatif terhadap PMI di masyarakat, Wabup Kembang mengajak seluruh PMI memaklumi. Pemerintah sudah berusaha maksimal mengubah stigma tersebut, di antaranya dengan memberikan edukasi tentang penyebaran Covid-19 kepada masyarakat. ‘’Tetap semangat, tetap produktif.

Setelah situasi ini normal kembali, jangan sampai trauma untuk berkerja kembali,’’ pungkasnya. (kmb26)

Sosial

Made Urip Berbagi, Kucurkan 1.100 Paket Sembako Bantu Buruh Tani dan Krama Subak Dihantam Corona

ANGGOTA Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. kembali mengucurkan bantuan sosial kemanusiaan bagi warga terdampak bencana wabah Covid-19. Kali ini, anggota parlemen terpilih lima periode yang dijuluki petani dan krama subak sebagai Wakil Rakyat Sejuta Traktor itu membagikan secara simbolis 1.100 paket bantuan sembako yang diperjuangkan melalui koordinasi dengan jajaran Kementerian Pertanian di Provinsi Bali, yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, Balai Verteriner Denpasar dan Balai Karantina Denpasar yang bertugas menyiapkan dan mengalokasikan bantuan 2.394 paket pangan, berupa sembako untuk Bali.

Bantuan diserahkan Made Urip secara simbolis bersama Kepala BPPT Bali I Made Rai Yasa disaksikan anggota Fraksi PDI-P DPRD Tabanan I Made Muskadana dan Ketut Arsana Yasa alias Sadham bersama instansi terkait lainnya serta perwakilan penerima bantuan di Denpasar, Jumat (22/5) lalu.

Penyerahan bantuan mengikuti protokol pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19 sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah.

Kepala BPPT Bali I Made Rai Yasa mengakui harus segera mengirim bantuan sembako ke rumah aspirasi yang diperjuangkan Made Urip. Paket bantuan pangan yang dibagikan berupa pangan segar dan olahan produksi lokal Bali. Satu paket bantuan pangan terdiri atas beras premium 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, bawang merah setengah kilogram, bawang putih setengah kilogram, susu dan olahan daging ayam berupa kornet.

Pembagian paket bantuan pangan dilaksanakan serentak di 21 provinsi seluruh Indonesia. ‘’Bantuan yang dibagikan ke rumah aspirasi Pak Made Urip akan diserahkan kepada petani dan penggarap atau warga lainnya yang terdampak Corona. Kami menyerahkan bingkisan yang sebagai perjuangan Pak Urip yang ingin membantu petani di Bali yang terdampak Covid-19. Tahap pertama diserahkan berupa paket sembako untuk memperkuat daya tahan tubuh dan isinya semua komoditas hasil pertanian di Bali. Jadi, ini dari petani untuk petani,’’ imbuhnya.

SERAHKAN BANTUAN - Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako kepada petani dan krama subak di Bali.

Made Urip menyebutkan, kerja sama dan kolaborasi Kementerian Pertanian ini dalam bentuk sembako kepada petani dan krama subak, khususnya buruh tani dan petani gurem yang dihatam oleh imbas wabah Corona. ‘’Apalagi saat menghadapi kondisi luar biasa dampaknya dan menghancurkan semua sendi kehidupan di dunia. Tidak ada satu negara pun yang kebal terhadap Corona, termasuk AS yang paling parah. Kita juga terpukul di sektor pariwisata dengan okupansinya zero atau nol persen,’’ paparnya.

Ketua DPP PDI-P yang akrab disapa MU ini mengucapkan terima kasih kepada BPPT Bali yang telah membantu ribuan paket sembako yang akan disalurkan ke empat kabupaten, yakni Badung, Tabanan, Gianyar dan Bangli dengan para penerima yang diberikan harus tepat sasaran. ‘’Kita berterima kasih kepada seluruh UPT dan kementerian yang memiliki kepedulian luar biasa untuk membantu petani di seluruh Bali, meskipun ada sedikit kendala pengemasan,’’ tandasnya.

Anggota Badan Kerja Sama AntarParlemen (BKSAP) DPR-RI ini juga

bersyukur berkat solidaritas dan gotong royong bersama melalui arahan Gubernur Bali beserta Bupati dan Wali Kota se-Bali, tingkat kematian akibat virus Corona sangat rendah dan langsung mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo. ‘’Mungkin karena faktor makanan atau karena pakai base genep (bumbu rempah-rempah lengkap - red) atau base gede-nya itu nanti patut diteliti,’’ tutur Made Urip.

Selaku petugas partai, Made Muskadana mengucapkan terima kasih atas perhatian Made Urip sebagai salah satu kader PDI-P terbaik di Bali yang terus melakukan terobosan saat penanganan Covid-19. Begitu juga kepada Kementerian Pertanian melalui BPPT Bali yang turun menyalurkan sembako yang diperjuangkan Made Urip, sehingga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terbawah.

Salah satu penerima bantuan, I Nyoman Ketut Sukajiwa, mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang telah memperjuangkan habis-habisan bantuan sosial bagi para buruh tani dan krama subak. (ad256)

Dana Covid-19, BPBD Habiskan Rp 3,3 Miliar

Tabanan (Bali Post) Pemerintah Kabupaten Tabanan menyiapkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) Rp 39 miliar untuk percepatan penanganan Covid-19.

Dana ini bersumber dari penyisiran anggaran dan memotong banyak program termasuk pengadaan barang dan jasa. Meski sudah berlangsung dua bulan lebih, serapan anggaran baru Rp 3,3 miliar digunakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Saat ini hanya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) yang mengajukan anggaran Rp 2 miliar untuk penanganan Pekerja Migran Indonesia

(PMI). Sementara OPD yang lain belum ada dan masih menggunakan anggaran di masing-masing dinas.

Kepala Bapelitbang Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja, Senin (25/5) kemarin mengatakan, penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan selama ini memanfaatkan dana BTT yang dipasang Rp 39 miliar. Dana ini sudah diplotkan ke BPBD Rp 3,3 miliar dan per 1 April 2020 sudah habis. Penggunaannya untuk berbagai kebutuhan awal percepatan penanganan Covid-19 seperti membeli APD, disinfektan dan karantina terintegrasi.

Saat ini kembali digelontorkan Rp 2 miliar untuk

penanganan PMI. ‘’Pengajuan dari Disnaker Rp 2 miliar akan diploting untuk PMI. BPBD belum mengajukan kebutuhan lagi karena masih bisa menangani dengan biaya rutin. Jumlahnya saya kurang hapal setelah dilakukan rasionalisasi anggaran,’’ terangnya.

Rp 2 miliar dana sesuai pengajuan tersebut akan dihitung sampai Desember 2020. ‘’Sebenarnya tidak bisa dipastikan sampai bulan apa, karena kami juga tidak tahu persisnya jumlah PMI yang akan datang. RKB bisa saja diusulkan kembali sesuai situasi,’’ ucap Wiratmaja.

Selain Disnakertrans yang telah mengajukan RKB, se-

benarnya ada juga usulan beberapa OPD. Hanya, pengajuan usulan tersebut dipandang belum bersifat penting terkait penanganan Covid-19. ‘’Baru Disnaker yang dipandang sesuai dan layak RKBnya dibiayai karena terkait PMI, sedangkan RKB lainnya belum disetujui pendanaannya,’’ terangnya.

Pihaknya berharap kerja keras yang telah dilakukan jajaran Gugus Tugas Kabupaten dan dukungan warga Tabanan untuk tetap menjalankan imbauan dan instruksi pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran wabah virus Corona, diharapkan kondisi kembali membaik dan stabil. (kmb28)

Selasa Paing, 26 Mei 2020

26 Napi Terima Remisi, Satu Bebas

Gianyar (Bali Post) Perayaan Idul Fitri kali ini menjadi berkah puluhan narapidana (napi) di Rutan Kelas II B Gianyar. Pasalnya sebanyak 26 napi khususnya yang beragama Islam mendapat pengurangan masa pidana atau remisi. Nah dari 26 napi yang menerima remisi, satu napi langsung bebas, Minggu (24/5). Hal itu dibenarkan Kepala Rumah Tahanan Klas II B Gianyar, I Wayan Bondan Wahyu Kusuma Dusak.

Karutan mengatakan, pemberian remisi mengacu Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :PAS-578.

PK01.01.02 Tahun 2020. Sesuai surat itu remisi yang diterima napi berbeda-beda mulai dari 15 hari hingga satu bulan. ‘’Pemberian remisi merupakan hak para narapidana. Hal itu dijadikan motivasi agar narapidana lain menjalani pembinaan untuk menunjukan perubahan perilaku dan kualitas diri agar

PENYERAHAN REMISI - Suasana penyerahan remisi kepada puluhan napi di Rutan Kelas II B Gianyar. lebih baik ke depannya,’’ jelasnya.

Dikatakannya, remisi diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif ses-

uai ketentuan dan perundangan yang berlaku. ‘’Tentu napi yang menerima remisi adalah yang berkelakukan baik,’’ ungkap Bondan Wahyu Kusuma Dusak. (kmb35)

Ramai Dikunjungi Warga Satgas Covid Beng Datangi Restoran

Gianyar (Bali Post) Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah warga masih kerap keluar rumah. Tidak jarang hal ini malah memicu keramaian. Satgas Desa Adat Beng, Kecamatan Gianyar berupaya mengantisipasi hal tersebut.

Solusinya, rutin menggelar patroli ke sejumlah objek termasuk restoran di seputaran desa setempat. Selain itu, pihaknya terus mengimbau warga untuk physical distancing dan social distancing.

Ketua Satgas Covid Desa Adat Beng, I Nyoman Mega, mengatakan pihaknya memang rutin patroli di seluruh kawasan desa adat setempat. Dengan menyasar objek keramaian, seperti sejumlah restoran di seputaran Desa Adat Beng. ‘’Ada usaha yang memang masih ramai dikunjungi warga.

Hal itu memang tidak bisa kita larang. Hanya terus kita awasi dan ingatkan agar melakukan phisical distancing untuk setiap pengunjung,’’ jelas Nyoman

DATANGI RESTORAN - Terlihat tim Satgas Covid-19 Desa Adat Beng saat mendatangi salah satu restoran yang ramai di wilayah desa adat setempat.

Mega, beberapa hari lalu.

Desa Beng saat ini mengelola objek wisata air terjun Kanto Lampo. Namun tutup sejak Maret 2020 lalu. Kapan objek itu dibuka. Menurut Lurah Beng Putu Pradana, masih belum diketahui. Alasannya, pihaknya beserta petugas Kelurahan Beng masih menunggu intruksi Dinas Pariwisata Daerah Gianyar. Diakui upaya pencegahan Covid-19 sudah ia lakukan sejak Maret lalu.

Dikatakan, upaya pencegahan itu bersinergi dengan seluruh stakeholder desa adat dan Kelurahan Beng. Diungkapkan kesadaran masyarakat setempat sudah cukup tinggi mencegah Covid-19. ‘’Antusiasme warga Desa Adat Beng menerapkan imbauan pemerintah, tidak lepas juga dari informasi awal Covid-19 di Kabupaten Gianyar terjadi di wilayah Desa Adat Beng. Walau akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan warga itu negatif Covid-19. Bahkan sampai saat ini belum ada warga positif di wilayah ini. (kmb35)

Merajan Terbakar di Banjar Nesa Banjarangkan Semarapura (Bali Post) Warga di sekitar Banjar Nesa, Desa Banjarangkan, Klungkung, dikagetkan peristiwa kebakaran dari salah satu merajan warga setempat, Senin (25/5) kemarin. Belum dapat dipastikan penyebab kebakaran tersebut. Si jago merah langsung menghanguskan tempat penyimpanan wastra berikut bale piasan di sebelahnya.

Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung Putu Suarta mengatakan, kebakaran itu terjadi di siang bolong, sekitar pukul 10.30 Wita. Ketika petugas menerima laporan, seketika Tim Damkar Klungkung menuju TKP. Suartha menceritakan, awalnya salah satu pangempon pura I Kadek Burit (25) sepulang dari kerja tiba-tiba melihat kepulan asap tebal yang berasal dari bale piasan. Dia langsung berteriak meminta pertolongan kepada tetangga. Sambil berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Kemudian, salah satu tetangganya menghubungi petugas pemadam kebakaran. Dia khawatir, kebakaran menjalar ke tempat lain.

Api diduga berawal dari belakang bale piasan. Di sana sebagai tempat penyimpanan wastra merajan. Berselang 15 menit datang petugas Damkar Klungkung berjibaku

Bongkar Kotak ’’Sesari’’ Pura Dalem Digde

Tepergok, Maling Tinggalkan Motor di TKP

Semarapura (Bali Post) – Aksi pencurian bongkar kotak sesari mengagetkan warga Dusun Minggir, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Senin (25/5) tengah malam. Aksi pencurian sesari di Pura Dalem Digde, Setra Bugbugan itu tepergok umat yang hendak makemit di pura tersebut. Malingnya kemudian lari tunggang-langgang.

Akibat identitasnya disimpan di sepeda motor yang tertinggal di TKP, maka polisi sudah mengetahui identitas pelaku.

Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta mengatakan, awalnya sejumlah umat pedek tangkil ke pura itu seperti I Wayan Suarjana bersama I Komang Diva Aditya Mahadira, Minggu (24/5) sekitar pukul 17.00 wita.

Mereka bermaksud makemit di dalam pura. Namun, setelah tengah malam sekitar pukul 00.05 Wita, terdengar ada suara aneh dari palinggih Gedong Dalem pura tersebut. ‘’Seperti ada suara benda jatuh,’’ katanya.

Suarjana penasaran dengan sumber suara tersebut. Kecurigaannya terjawab, setelah dia mendekat ke TKP dan melihat langsung seorang lelaki asing berdiri di gedong itu sedang mengobrak-abrik kotak sesari.

Dalam keadaan panik, dia berteriak maling, hingga membangunkan warga sekitar. Sementara maling yang tepergok itu langsung kabur menyelamatkan diri naik tembok panyengker pura ke arah timur laut dari

pura.

Suarjana kehilangan jejak pelaku, karena situasi saat itu tengah malam dan gelap. Dalam situasi panik, dia lantas menghubungi pecalang dan Linmas Desa Adat Gelgel. Kebetulan mereka sedang melaksanakan penjagaan di Posko Gotong Royong Covid-19. Pecalang turun tangan dan bersama-sama mencari jejak pelakunya. Sayangnya, pelaku sudah pergi jauh tanpa jejak. Tetapi, pecalang menemukan satu unit sepeda motor lengkap dengan identitas diri yang tertinggal di motor.

Motor ini parkir persis di sebelah timur pura. ‘’Diduga motor itu milik pelaku. Sepeda motor Honda Beat warna putih nopol DK 8649 KE langsung diamankan ke Mapolsek Klungkung,’’ tegas kapolsek.

Polisi masih mendalami kasus ini. Usai menerima laporan warga, polisi terus melakukan

OLAH TKP - Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di depan Gedong Dalem. olah TKP dan identifikasi terhadap barang bukti sepeda motor yang ditinggal di TKP. Termasuk sosok pemilik sepeda motor itu yang sudah teridentifikasi jelas. Selanjutnya, komunikasi antarkepolisian resort sedang dilakukan untuk mengejar jejak pelaku yang berbekal identitas pelaku yang tertinggal di sepeda motornya. ‘’Hasil olah TKP, pelaku diduga masuk ke dalam pura melalui tembok dan mencongkel kotak sesari yang berisi uang di depan Gedong Dalem,’’ jelas Kompol Suparta.

Kotak sesari yang tercongkel dibawa pihak kepolisian sebagai barang bukti untuk kepentin-

gan pengambilan sidik jari di Polres Klungkung. Sejauh ini belum diketahui motif pelaku melakukan aksi nekat seperti itu. Apakah karena tekanan ekonomi atau ada motif lain. Ini sedang didalami.

Pihak kepolisian sedang intens berkomunikasi dengan pihak pengurus pura. Kabarnya pengurus pura segera melakukan rapat bersama prajuru untuk menindaklanjuti langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya, berkaitan aspek niskala. Pihak pengurus pura belum bisa menjelaskan berapa kerugian yang timbul dari ulah bromocorah ini. (kmb31)

KSTD Bali Berikan Bantuan Sosial Gianyar (Bali Post) Kertha Semaya Trah Dhalem (KSTD) Provinsi Bali bersama KSTD Kabupaten Gianyar melaksanakan bakti sosial berupa penyerahan bantuan sembako untuk warga yang membutuhkan. Sembako itu diserahkan di Pura Bukit Bitera, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Minggu (24/5) lalu. Total 500 paket sembako dibagikan kepada warga yang membutuhkan se-Kabupaten Gianyar.

Pengageng Ageng KSTD Bali Dewa Made Suamba Negara mengatakan, Paiketan KSTD Bali dan KSTD Gianyar melakukan bakti sosial dengan membagikan 500 paket sembako di wantilan Pura Bukit Bitra. ‘’Secara simbolis pertama diserahkan 85 paket,

masing-masing paket terdiri dari beras, minyak goreng, gula, telur dan masker,’’ katanya.

Bantuan sosial ini dikhususkan kepada warga 50 tahun ke atas dan warga yang terdampak Covid-19. ‘’Seperti kepada kelompok 5 seniman di Gianyar yang mengabdi di seni seperti Dewa Putu Tegeg,’’ katanya.

Sumber dananya gotong royong dari keluarga besar KSTD Bali dari Rp 300 ribu hingga Rp 5 juta. ‘’Semua sudah kami sampaikan kepada pengageng KSTD Wakil Gubernur Bali. Beliau memberikan motivasi lancarnya kegiatan ini,’’ imbuhnya.

Seniman Dewa Putu Tegeg yang menerima bantuan itu menyampaikan apresiasi atas

BAKTI SOSIAL - KSTD Provinsi Bali bersama KSTD Kabupaten Gianyar melaksanakan bakti sosial berupa penyerahan bantuan sembako untuk warga yang membutuhkan dengan mengambil lokasi di Pura Bukit Bitera, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Minggu (24/5). sumbangsih yang diterima dari KSTD Bali. Bantuan itu dikatakan sangat bermanfaat di tengah kondisi wabah yang

terjadi saat ini. ‘’Saya pribadi sangat berterima kasih sebab bantuan ini bermanfaat,’’ ucapnya sumringah. (kmb35/bns)

dengan mapatung massal secara bergilir. ‘’GUPBI juga melakukan terobosan dengan ikut meramaikan pengiriman babi ke luar Bali,’’ ungkapnya.

Selain babi siap potong, harga bibit babi juga mengalami kenaikan harga. Jika sebelumnya bibit babi harganya berkisar Rp 250 ribu per ekor, kini sudah kembali normal ke harga Rp 500 - 700 ribu per ekor. ‘’Bibit sangat laku jadi meningkat drastis,’’ ujarnya.

Sampai saat ini, kata Sang Putu Adil, kasus kematian babi masih terjadi. Penyebab kematian babi itu diduga akibat virus. Penurunan kematian babi itu memang sulit dihentikan.

Pasalnya belum ditemukan vaksin yang bisa menanggulanginya. ‘’Sebelum vaksinnya ada, selama itu kasus kematian babi tidak bisa dihentikan,’’ katanya.

Sebagai sesama peternak babi, ia pun telah mengimbau

para peternak yang mengulang lagi usahanya dari nol untuk waspada terhadap virus tersebut. Caranya, wajib diterapkan bio security secara ketat.

Sebaiknya peternak yang ingin mengulang usahanya kembali, mulai memelihara babi minimal enam bulan atau setahun kemudian. Itu pun dengan bio security ketat. Sebab, virus penyebab kematian babi selama ini sangat berbeda dengan virus yang lain. Virus ini bisa hidup di suhu rendah dan tinggi dan bisa memakan kekebalan.

Peternak asal Desa Jehem, Tembuku itu memandang ke depan babi jenis lokal perlu diaktifkan. Walaupun babi lokal produksinya rendah namun daya tahannya lebih kuat.

Ongkos produksinya juga lebih rendah, karena pakannya bisa seadanya. ‘’Peruntukannya memang bukan daging, tetapi untuk guling bagus sekali,’’ pungkasnya. (ina)

Populasi Turun, Harga Babi Membaik

PADAMKAN API - Petugas Damkar saat berupaya memadamkan api di dalam merajan. memadamkan api di lokasi kebakaran. Beruntung api tidak sampai menjalar ke bangunan lain. ‘’Api dapat dipadamkan 30 menit kemudian, setelah ditangani intensif petugas Damkar,’’ kata Suarta.

Setelah penanganan darurat, sebanyak 10 personel dengan 3 unit BW dan 1 unit komando ini melakukan pendinginan. Bahkan, Kasat Pol PP dan Damkar Putu Suarta nampak memimpin langsung penanganan di lapangan. Penanganan itu juga melibatkan Kabid Damkar, Kasi OP serta dua stafnya. Pihaknya belum dapat menyimpulkan

penyebab kebakaran tersebut.

Demikian juga total kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran itu. ‘’Apa pemicu kebakaran itu masih lidik,’’ jelasnya. Pangempon merajan mengatakan sebelum kebakaran itu terjadi satu pun warganya belum ada yang mabanten. Jadi kemungkinan karena dupa tidak ada.

Diduga terjadi arus pendek listrik akibat kabel yang digigit tikus atau bisa jadi penyebab lain. ‘’Karena itu belum berani memastikan. Kesimpulan penyebab kebakaran itu ranahnya instansi lain,’’ kelitnya. (kmb31)

Harga babi di tingkat peternak belakangan ini berangsur-angsur membaik. Jika sebelumnya peternak hanya bisa menjual babinya dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, kini peternak sudah bisa menikmati harga jual Rp 25 ribu per kilogram. Membaiknya harga babi disebabkan karena turunnya populasi babi saat ini. Lalu berapakah harga yang pas menjadi ekspektasi peternak sehingga angkanya melebihi breat event point?

KETUA Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bangli, Sang Putu Adil, Senin (25/5) kemarin mengungkapkan, kenaikan harga babi sudah terjadi sejak semingguan terakhir ini. Meski naik ke harga Rp 25 ribu per kilogram, namun harga tersebut belum memberikan keuntungan bagi peternak. ‘’Baru break event point (BEP). Yang manajemennya bagus sudah ada untung sedikit. Namun yang manaje-

mennya kurang belum untung.

Kalau break event point kita sih sebenarnya Rp 26 ribu dengan harga pakan kemarin. Jadi harus di atas Rp 26 ribu baru bisa dapat untung,’’ terangnya.

Sang Putu Adil menambahkan, kenaikan harga babi belakangan ini karena populasi babi di Bali menurun, akibat banyaknya kasus kematian babi. Di samping itu, populasi babi juga turun akibat usaha para peternak menjual babi

Selasa Paing, 26 Mei 2020

Cegah Genangan Air Pembuatan Biopori Digalakkan Singaraja (Bali Post) Biopori dikenal sebagai media yang banyak memiliki manfaat menjaga kondisi lingkungan. Salah satunya mencegah munculnya genangan air ketika musim hujan. Dengan menggunakan media itu juga diyakini dapat menyuburkan tanah.

Sadar biopori kaya fungsi itu, mendorong Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng menggalakkan pembuatan biopori.

Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Komang Surattini akhir pekan lalu mengatakan, pembuatan biopori ini mulai digalakkan di lingkungan kantor instansi pemerintah.

Terutama di lokasi kantor yang posisinya lebih rendah dari jalan raya. Dia mencontohkan, areal kantornya sendiri lebih rendah dari jalan raya, sehingga kalau hujan terjadi peningkatan volume air dan kemudian akan menggenang

Bali Post/kmb38

BIOPORI - Dinas Perkimta Buleleng menggalakkan pembuatan biopori untuk mencegah banjir dan membantu penyuburan tanah.

ke halaman kantor.

Solusi efektif mengatasi permasalahan lingkungan itu, dengan cara membuat sekitar 20 lokasi biopori. Biopori ini mengambil alih peran daerah tangkapan air atau catchment area. Ketika catchment area menyempit karena betonisasi atau pavingisasi, air tidak pernah masuk ke dalam tanah dan mengalir begitu saja. ‘’Biopori itu fungsinya menampung air ke dalam tanah melalui lubang biopori. Dengan begitu, genangan air ketika hujan bisa diatasi. Resapan air itu juga dapat membantu percepatan penyuburan tanah,’’ katanya.

Menurut Surattini, pembuatan biopori itu, tidak hanya di lingkungan perkantoran pemerintah, namun gerakan biopori ini berlanjut ke lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sudah dibangun pemerintah selama ini. Ada beberapa titik biopori yang sudah terpasang di areal RTH. Seperti di Taman Yuwana Asri, Kelurahan Banyuasri. Selain itu, dalam waktu dekat ini, beberapa lokasi biopori dibuat di areal RTH Taman Bung Karno di Lingkungan/Kelurahan Sangket. ‘’Saat ini di RTH Taman Yowana Asri ada tiga titik dan di Taman Kota Ngurah Rai ada lima titik, dan nanti di Taman Bung Karno juga kita buat.

Tetapi struktur fisiknya lebih luas dibandingkan di halaman kantor,’’ katanya.

Khusus di kawasan RTH, struktur bioporinya dibuat lebih besar dibandingkan di halaman perkantoran. Starter di lubang biopori juga ditambah, sehingga kemampuan meresap air lebih tinggi karena di dalamnya terjadi aktivitas mikroorganisme.

Pada lapisan bawah tanah dengan kedalaman sekitar 30 cm sudah merupakan subsoil yang bukan gembur lagi. Dengan dibuat biopori kedalaman satu meter, maka tanah bisa gembur karena aktivitas mikroorganisme. Fungsi utama biopori itu tidak saja mengurangi genangan air, juga meresap air tanah untuk kelestarian lingkungan. (kmb38)

Persit Kodim Bagi Bingkisan Lebaran Singaraja (Bali Post) Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXXII Kodim 1609/Buleleng membagikan bingkisan untuk Warakawuri dan istri anggota Kodim 1609/ Buleleng yang aktif sebagai tim medis Covid-19. Bingkisan menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah ini diserahkan Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXXII Kodim 1609/Buleleng Ny. Muhammad Windra Lisrianto didampingi Wakil Ketua Ny. Arya Jayantara, para pengurus dan

Pasiter Kodim 1609/Buleleng Kapten Inf. Made Suparsana, Jumat (22/5) lalu.

Ny. Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, bingkisan ini sengaja diserahkan kepada para Warakawuri dan istri anggota Kodim 1609/Buleleng, sebagai wujud kepedulian dan mempertebal spirit kebersamaan. Apalagi, di tengah penularan pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan dampak sosial kemasyarakatan dan perekonomian. Perwakilan Warakawuri Nyoman Bu-

diari, istri almarhum Dewa Sukadana dari Kecamatan Kubutambahan, mengatakan bingkisan yang diterimanya itu sangat membantu dirinya memenuhi kebutuhan seharihari di tengah darurat pandemi Covid-19. Dia juga menyebut perhatian dari Persit Kartika Candra Kirana Cabang Kodim 1609/Buleleng sangat positif dan konstruktif. ‘’Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami saat pandemi Covid-19, apalagi bersamaan dengan Idul Fitri,’’ tegasnya. (kmb38)

Buleleng Tambah Empat Positif Covid-19 Tiga di Antaranya Anggota Polisi

Singaraja (Bali Post) Tren penularan Coronavirus Disease (Covid-19) masih terjadi di Buleleng. Ini dibuktikan dengan adanya penularan Covid-19 lewat transmisi lokal. Dengan tambahan empat PDP positif itu, sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng hingga saat ini tercatat 56 orang.

Kasus terbaru adalah ditemukannya empat orang pasien dalam pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu terjadi setelah dilakukan tes spesimen swab PCR. Bahkan, tiga orang di antaranya anggota polisi aktif.

Mereka bertugas di salah satu Mapolsek di Buleleng.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. mengatakan hal itu, Senin (25/5) kemarin, saat update kasus virus Corona. Menurutnya, kasus transmisi lokal itu dialami empat PDP dari hasil tracking tim medis petugas surveillance terhadap orang yang berpotensi terinfeksi virus Corona.

Dari penelusuran akhirnya d i t e m uk a n e m p a t o r a n g itu, padahal awalnya orang tanpa gejala (OTG). Setelah dilakukan rapid test antibodi hasilnya reaktif. Karena mengarah gejala Covid-19, tim medis lantas melakukan tes spesimen swab PCR pertama hasilnya negatif.

Keempatnya kemudian menjalani karantina mandiri satu minggu. Pada hari ketujuh tim medis

Drs. Gede Suyasa, M.Pd. kembali melakukan tes spesimen swab kedua. Hasilnya, sampel swab pasien itu positif Covid-19. Keempatnya selanjutnya dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas untuk menjalani obersevasi lanjutan dan tes spesimen swab. Dari kasus ini, pasien ditetapkan sebagai PDP dengan kode 62 dari Kecamatan Sukasada, kode 63 Kecamatan Banjar, kode 64 dari Kecamatan Buleleng, dan PDP kode 65 asal Kecamatan Tejaku-

la. Saat ini PDP baru itu menjalani karantina di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan. ‘’Kita temukan keempatnya terkonfirmasi positif. Tiga orang di antaranya a n g g o t a polisi. Namun tempat tinggalnya terpencar di empat kecamatan. Saat ini dilakukan karantina untuk pengobatan lebih lanjut,’’ katanya.

Setelah temuan empat PDP positif Covid-19 itu, Gugus Tugas kabupaten dan tim surveillance masih melakukan tracking di empat kecamatan tersebut. Total warga yang ditemukan pernah berinteraksi sebanyak 63 orang. Dari jumlah itu 49 orang menjalani rapid test antibodi dengan hasil nonreaktif. Sisanya, 14 orang lain belum di-rapid test. Rencananya tim medis baru melakukan rapid test lanjutan Selasa (26/5) hari ini. ‘’Tracking masih terus dilakukan, karena memang dari kasus transmisi lokal ini, kita belum menemukan sumber penularan virus Corona di empat kecamatan itu,’’ katanya.

Selain menangani kasus di empat kecamatan itu, tim medis dan petugas surveillance juga menelusuri kasus penularan virus Corona yang dialami PDP 61 asal Kecamatan Gerokgak.

Hasilnya, sebanyak empat orang pernah kontak dengan pasien yang sekarang menjalani karantina di RSP Giri Emas. Dua orang di antaranya anak-anak.

Umurnya masing-masing 11 tahun dan 5 tahun. Para OTG yang pernah kontak dengan PDP 61 ini telah mengikuti rapid test antibodi. Hasilnya reaktif, sehingga tim medis melakukan tes spesimen swab PCR pertama. Hanya, uji sampel swabnya belum keluar dari Laboratorium Kesehatan RSUP Sanglah, Denpasar.

Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa saat dimintai konfirmasi terkait tiga anggota polisi positif Covid-19, belum memberikan keterangan. Terkait data temuan kasus penularan Covid-19 di kalangan anggota polisi itu, pihaknya menyerahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng. ‘’Karena ini menyangkut Covid-19, untuk sementara biar satu pintu saja dulu datanya di Gugus Tugas kabupaten,’’ katanya.

Setelah ditemukan anggota polisi terpapar Covid-19, upaya pencegahan penularan terus ditingkatkan. Setiap anggota wajib melaksanakan protokol kesehatan sebelum melaksanakan tugas. Selain itu rutin dilakukan penyemprotan disinfektan di areal gedung kantor polisi. (kmb38)

Belasan LPM Dijatah Dana Stimulus

Dalam situasi sulit ini, diperlukan langkah cepat, fokus dan terpadu. Seperti refocusing, realokasi anggaran, dan mengalokasikan

bantuan modal untuk penanganan usaha. Stimulus ini murni bersumber dari APBD Buleleng Tahun 2020.

Pengelola LPM yang su-

dah menerima stimulus ini dapat membeli gabah petani. Penyerapan oleh LPM ini juga mengatasi permasalahan petani yang belakangan ini dihadapi petani itu sendiri. Di mana harga gabah yang anjlok akibat dampak Covid-19. ‘’Penetapan penerima stimulus ini sudah difinalisasi.

Bulan ini akan direalisasikan,’’ katanya.

Terkait besaran dana stimulus yang dikucurkan, Gede Suyasa menyebut hal itu disesuaikan dengan omzet setiap LPM. Nantinya, secara teknis Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan melakukan analisis penyusunan draf penetapan untuk ditetapkan Bupati Buleleng. ‘’13 LPM yang masih aktif masih eksis yang masih bisa bergerak. Mereka itu yang diberikan bantuan stimulus,’’ katanya. (kmb38)

Desa Adat Subagan, Karangasem melalui Satgas Gotong Royong terus bergerak intensif melakukan pencegahan virus Corona atau Covid-19. Guna mengantisipasi Corona kian tersebar di wilayahnya itu, pihak Desa Adat Subagan melakukan aksi sosial.

Antara lain membagikan masker gratis kepada pedagang dan pengunjung Pasar Karangsokong, Minggu (24/5) lalu. Petugas juga meminta para pedagang mematuhi peraturan buka dan tutup pasar sebagaimana ditentukan pemerintah. Lalu aktivitas apa saja dilakukan pecalang di Desa Adat Subagan, dalam upaya ikut mengeliminir penyebaran Covid-19 itu?

rangsokong, pecalang juga melakukan patroli setiap malam di wilayah Desa Adat Subagan untuk memantau situasi di lapangan.

Pihaknya meminta kepada pedagang supaya selalu mengikuti aturan buka dan tutup pasar, seperti yang sudah ditentukan pemerintah. ‘’Kita berharap pedagang berjualan tepat waktu dan tidak ada yang membandel,’’ pintanya.

Ketua Pecalang Desa Adat Subagan I Ketut Bawa menambahkan, dalam pencegahan Covid-19 ini, Desa Adat Subagan membuat aturan warga atau krama tidak diperkenankan

melakukan aktivitas dan keluar rumah di atas pukul 20.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita. Termasuk tidak diperkenankan menerima tamu.

Lurah Subagan Ida Ketut Putra menjelaskan, pihaknya berterima kasih kepada warga yang selama ini telah tertib mengikuti aturan yang ada. ‘’Saya juga berterima kasih kepada seluruh pecalang. Mereka setiap hari susah payah berjaga dari pagi hingga malam. Tugas ekstra itu dilakukan agar masyarakat bisa terhindar dari Covid-19 ini,’’ tegas Ketut Putra. (nan)

Singaraja (Bali Post) Sebanyak 13 usaha Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) atau yang biasa disebut penggilingan padi, dalam bulan ini dipastikan menerima kucuran dana stimulis dari pemerintah daerah. Sokongan dana segar di tengah darurat Covid-19 ini, agar pelaku LPM di Bali Utara mampu membeli gabah petani dengan harga wajar. Dengan cara ini, gabah petani akan terjual, sehingga menekan kerugian akibat anjloknya harga gabah karena dampak pandemi Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. akhir pekan lalu mengatakan, stimulus berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini adalah kebijakan pemerintah daerah bidang ekonomi di tengah darurat pandemi Covid -19.

Bali Post/kmb38

STIMULUS - Belasan LPM alias penggilingan padi bulan ini akan menerima kucuran dana stimulus bersumber dari APBD Buleleng Tahun 2020.

Pedagang Pasar Karangsokong Diminta Patuhi Aturan Buka-Tutup

Bali Post/kmb38

BINGKISAN - Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXXII Kodim 1609/Buleleng membagikan bingkisan kepada para Warakawuri dan istri anggota Kodim 1609/ Buleleng yang aktif dalam tim medis Covid-19.

Petisi Bebaskan Tersangka Ngaben Sudaji Tembus 2.500 Singaraja (Bali Post) Petisi bebaskan tersangka ngaben di Desa Sudaji yang digagas DPP Persadha Nusantara (Pergerakan Sanatana Dharma) terus mendapat dukungan dari masyarakat Bali. Dalam sepekan, tanda tangan petisi mencapai lebih dari 2.500. ‘’Karena kasus tingkat desa awalnya Persadha Nusantara targetkan seribuan orang yang teken petisi, ternyata kini sudah mencapapai lebih dari 2.500,’’ kata Waketum DPP Persadha Nusantara Dr. Gede Suardana, Senin (25/5) kemarin.

Suardana yang menjadi pendamping nonlitigasi kasus ngaben Sudaji mengatakan, petisi itu ditujukan kepada Kapolri, Kapolda Bali, dan Kapolres Buleleng.

Tujuannya agar institusi penegak hukum menghentikan proses hukum dan membebaskan tersangka Gede S. Persadha Nusantara menyambut gembira antusiasme masyarakat Bali yang ikut menandatangani petisi tersebut. ‘’Sangat menggembirakan. Semoga terus bertambah sebagai bagian partisipasi publik mengawal penegakan hukum yang fair dan bermanfaat secara hukum dan keadilan,’’ kata Suardana.

Penanganan kasus hukum yang tidak adil dalam masa pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia dan Bali menjadi alasan Persadha Nusantara menggalang petisi ini. ‘’Kami melihat ada ketidakadilan penegakan hukum di tengah wabah pandemi Covid-19. Krama Sudaji yang melaksanakan ngaben yang sebenarnya sudah hasil koordinasi dengan semua pihak di desa dijadikan tersangka. Kegiatan ngaben juga tidak melanggar UU Kekarantinaan Kesehatan dan Wabah Penyakit Menular serta Bali belum ditetapkan PSBB. Namun kasus kerumunan massa di Kampung Jawa, Denpasar dengan menyalakan smoke bomb, memukul bedug menjelang Idul Fitri dengan tidak melaksanakan protokol kesehatan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,’’ ujarnya.

Persadha Nusantara pun mendesak aparat keamanan untuk memperlakukan semua masyarakat sama di depan hukum (equality before the law). ‘’Saat ini rakyat Bali tengah merasakan ketidakadilan dalam penegakan hukum di tengah pandemi Covid-19. Rasa keadilan harus dihadirkan di tengah masyarakat,’’ kata mantan jurnalis ini. (ata)

KETUA Satgas Gotong Royong Desa Adat Subagan I Nyoman Rai mengatakan, berbagai upaya dilakukan Desa Adat Subagan lewat Satgas Gotong Royong mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di masyarakat.

Salah satunya membagikan masker kepada para pedagang yang berjualan di Pasar Karangsokong dan juga kepada pembeli yang datang ke pasar. Pembagian masker secara gratis itu dilakukan di areal pasar mengingat cukup banyak warga yang datang ke pasar bertransaksi jual-beli dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ‘’Secara umum masyarakat sudah mulai taat mengikuti anjuran pemerintah yakni memakai masker setiap beraktivitas di luar

rumah termasuk saat ke pasar. Tetapi ada sejumlah pedagang dan pengunjung tidak memakai masker dengan alasan lupa. Saat itu juga kami langsung berikan kepada mereka dan diminta digunakan langsung. Upaya ini dilakukan mencegah penyebaran Covid-19 semakin bertambah,’’ ujar Nyoman Rai, disetujui Bagian Logistik Ngurah Suwirka.

Setiap harinya mulai pukul 17.00 Wita, kata Nyoman Rai, pihaknya telah menerjunkan sejumlah pecalang di Pasar Karangsokong. Mereka ditugaskan memantau aktivitas di pasar itu. Pihak desa membagi empat regu seluruh anggotanya dalam bertugas pencegahan Covid-19 itu. Selain ditugaskan di Pasar Ka-

Bali Post/kmb41

BAGIKAN MASKER - Desa Adat Subagan, Karangasem saat membagikan masker di Pasar Karangsokong. Petugas meminta pedagang mengikuti aturan buka-tutup pasar dan jangan membandel.

Selasa Paing, 26 Mei 2020

Lebih lanjut dikatakan, saat ini pangan pertanian merupakan usaha yang sangat baik karena pangan itu memang terus dibutuhkan dan tidak bisa untuk berhenti. Untuk itu diharapkan para petani bisa mengolah lahan sawahnya dengan baik untuk bercocok tanam. ‘’Dan selalu jaga diri, jaga keluarga, jaga kelompok-kelompok tani serta jaga lahan sawah

Pangan untuk Kebutuhan Masyarakat

agar bisa selalu berproduksi menghasilkan pangan untuk kebutuhan masyarakat,’’ katan Rai Mantra mengingatkan.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kota Denpasar Ir. Gede Ambara Putra mengatakan, bantuan pupuk NPK dan bibit padi ini menyasar ke subak/kelompok tani sebanyak 33 subak yang ada di Denpasar untuk masa tanam mulai Juni sampai

September 2020, dengan areal seluas 1.535 hektar. ‘’Pemberian bantuan pupuk ini dimaksudkan untuk pengamanan produksi padi di Denpasar, dikarenakan dari subsidi nasional pemerintah pusat kebutuhan pupuk NPK yang dialokasikan untuk Kota Denpasar sangat jauh dari kebutuhan yang ideal yakni sebesar 200 kilogram per hektar, yaitu hanya mampu

tersedia 75 kilogram per hektar.

Dengan adanya refocusing anggaran Pemkot Denpasar, petani mendapatkan tambahan lagi 100 kilogram per hektar pupuk NPK Phonska plus nonsubsidi dan 20 kilogram per hektar benih varietas Ciherang,’’ ungkapnya.

Ambara Putra berharap, dengan bantuan sarana pertanian ini, pengamanan produk-

Refocusing Anggaran PKK dan Dekranasda

Sementara itu, rincian bantuan beras yang dibagikan kepada kabupaten/kota sebagai berikut. Kabupaten Jembrana mendapatkan alokasi sebanyak 32,85 ton refocusing anggaran PKK dan Dekranasda. yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 17,85 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 15 ton. Kabupaten Tabanan mendapatkan alokasi sebanyak 59,05 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 46,55 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 12,5 ton. Kabupaten Badung mendapatkan alokasi sebanyak 37,2 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 21,3 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 15,9 ton. Kabupaten Gianyar mendapatkan alokasi sebanyak 54,35 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 24,35

ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 30 ton. Kabupaten Klungkung mendapatkan alokasi sebanyak 28,15 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 20,65 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 7,5 ton. Kabupaten Bangli mendapatkan alokasi sebanyak 50,2 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 25,2 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 25 ton. Kabupaten Karangasem mendapatkan alokasi sebanyak 34,75 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 27,25 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 7,5 ton. Kabupaten Buleleng mendapatkan alokasi sebanyak 81,8 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 51,8 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 30 ton. Kota Denpasar mendapatkan alokasi

sebanyak 32,55 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 15,05 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 17,5 ton.

Sementara bantuan masker kain, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan 10.000 pcs dari Dekranasda Provinsi Bali. Seluruh bantuan tersebut diupayakan dari penyisiran dan refocusing anggaran PKK dan Dekranasda. Terlebih PKK Pusat sudah memutuskan untuk meniadakan kegiatan Jambore dan HKG, sehingga anggarannya dapat direalokasi untuk penanganan dampak Covid-19.

Tahun ini TP PKK Provinsi Bali mendapatkan alokasi anggaran Rp 10 miliar. Dari jumlah itu, Rp 4,5 miliar digunakan untuk BKK dan Rp 5,5 miliar untuk pelaksanaan program/ kegiatan PKK. Penyisiran dan refocusing dilakukan pada ang-

garan program/kegiatan PKK dan didapat Rp 3 miliar. Sedangkan refocusing anggaran di Dekranasda sebesar Rp 2,5 miliar.

Sementara itu, Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng Ida Ayu Wardani mengaku akan segera berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan secara berjenjang. Dalam hal ini, meneruskan kepada Ketua TP PKK kecamatan, lalu Ketua TP PKK desa/kelurahan dan terakhir diserahkan kepada para kader PKK di desa/kelurahan. Koordinasi juga dilakukan dengan dinas terkait untuk memastikan data penerima bantuan memang sudah tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. ‘’Supaya tidak terjadi overlapping, mereka yang sudah mendapat bantuan dari tempat lain tidak menerima lagi. Istilahnya biar berbagi rata,’’ ujarnya. (kmb32)

Menurut Kariyasa, berdamai yang dimaksud bukan berarti berleha-leha. Namun, pola hidup masyarakat harus sudah mulai berubah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengisolasi diri apabila sedang sakit. Kendati, diakui politisi PDI-P ini, kesadaran masyarakat Bali untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 sudah cukup bagus. ‘’Di Bali ini, pemahaman masyarakat sudah cukup bagus. Tentu harus dipertahankan karena Covid-19 diprediksi belum mencapai puncak,’’ jelasnya.

Kariyasa menambahkan, pintu-pintu masuk Bali juga harus dijaga dengan ketat. Siapa pun yang ingin ke Bali harus

membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19 berdasarkan rapid test atau uji swab. Ketika sampai di Bali pun harus mau diperiksa lagi dengan standar uji swab metode PCR. Terlebih menyikapi arus balik Lebaran ini, Pemprov Bali perlu membangun kerja sama dan menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah di perbatasan seperti Jawa Timur dan NTB. ‘’SDM atau petugas juga harus lebih banyak disiapkan di pintu-pintu masuk dan mereka harus diberikan insentif lebih,’’ terangnya.

Meskipun Bali sudah memiliki kebijakan yang bagus, Kariyasa menyebut tidak akan berhasil kalau pengawasan di lapangan tidak ketat. Itu sebabnya, masalah human error harus mulai dipikirkan dengan menyiapkan tenaga lebih ban-

yak. Salah satunya bisa memberdayakan para pegawai yang sebelumnya bekerja dari rumah untuk difokuskan melakukan pengawasan. Kemudian insentif juga perlu dipikirkan karena mereka cukup berisiko ada di garda terdepan. ‘’Dulu terjadi kecolongan karena kan mungkin kecapaian dia, sehingga kan lolos dan sebagainya. Kita lihat kemarin beberapa kali sidak itu jumlah mereka kan terbatas juga,’’ imbuhnya.

Ia menambahkan, Bali utamanya harus mewaspadai orang tanpa gejala (OTG) yang paling berbahaya menyebarkan Covid-19. Apalagi, ada kecenderungan kasus transmisi lokal yang juga terus bertambah dari hari ke hari di samping imported case. ‘’Kita di pusat sudah berupaya

sekali bagaimana alat tes bisa didatangkan dari luar, karena impor semua. Kalau perlu riset, agar kita bisa memproduksi sendiri,’’ papar politisi asal Busungbiu, Buleleng ini.

Semakin banyak masyarakat yang dites, lanjut Kariyasa, maka langkah penanganan seperti isolasi dan lainnya akan bisa dilakukan lebih cepat. Bali yang kini memiliki tiga laboratorium uji swab metode PCR diharapkan bisa mempercepat proses penanganan Covid-19. Seperti misalnya saat ada kasus transmisi lokal yang cukup banyak di Bangli dan Buleleng. ‘’Ini kan butuh anggaran yang cukup besar, jadi harus dipikirkan juga kalau kita ingin betulbetul bebas dari Covid-19,’’ tegasnya. (kmb32)

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA Dibutuhkan segera Sales Distributor Hub:081338339927

B.BP.001.05.20.0000210

Pintu Masuk Bali Dijaga Ketat

kapkan rasa terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada Pemkot Denpasar dan Wali Kota Denpasar atas perhatiannya kepada para petani di saat musim pandemi Covid-19 ini. ‘’Untuk pengamanan produksi

padi, kami petani Denpasar siap berusaha untuk memenuhi pangan yang ada di Kota Denpasar dan siap melaksanakan protokol kesehatan saat bertani maupun di lingkungan masyarakat,’’ tegasnya. (ad253)

Konsistensi Proses Penegakan Hukum Kebijakan itu mendasari Pemprov Bali dalam menerapkan kebijakan dengan melibatkan desa adat dalam menanggulangi Corona ini yang tertuang dalam Keputusan Bersama Pemprov Bali dan Majelis Desa Adat (MDA). Selain itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) telah mengeluarkan kebijakan terkait hari raya Nyepi, pembatasan keramaian khususnya dalam hal ini kegiatan tajen (sabung ayam), pun terhadap kegiatan adat dan upacara agama tidak luput dari kebijakan pemerintah. Dalam konteks ini berkaitan dengan upacara agama ngaben dan nganten (pernikahan) agar ditunda pelaksanaannya, pun jikalau harus dilangsungkan agar mengambil upacara tingkatan paling sederhana dan melibatkan seminimal mungkin orang.

Begitu pula, kalau upakara ngaben, imbauan PHDI Bali jika tidak bisa ditunda, agar mayat cukup dibakar saja.

Dilema Hukum Meski upacara ngaben diimbau untuk ditunda, nampaknya masih terjadi kegiatan berlangsungnya ngaben di desa-desa di Bali. Kejadian ini menjadi dilema apakah urgen untuk menerapkan hukum pidana atau lebih mengedepankan penyelesaian secara non-hukum?

Ngaben terbaru yang cukup menyita perhatian masyarakat Bali salah satunya diadakan di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Pasalnya, Kepolisian Resort Buleleng melalui Satreskrim Polres Buleleng menetapkan status tersangka kepada salah seorang penanggung jawab upacara ngaben yang diduga melanggar Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 93 UU Karantia Kesehatan.

Disayangkan upacara ngaben tersebut tidak mengikuti arahan untuk tidak melibatkan banyak orang. Semestinya

mengingat adanya virus Corona yang memiliki risiko tinggi terhadap nyawa manusia, upacara ngaben tersebut ditunda pelaksanaannya hingga waktu dan situasi memungkinkan. Sebab, upacara ngaben berpotensi melibatkan banyak orang melebihi syarat protokol kesehatan maksimal melibatkan 25 orang.

Meski demikian, dengan penetapan tersangka kepada penanggung jawab ngaben itu kurang tepat. Hal ini belum sesuai dengan asas hukum pidana yaitu asas ‘’Ultimum Remidium’’.

Apa itu Ultimum Remidium?

Dalam buku ‘’Penemuan Hukum Sebuah Pengantar’’ yang ditulis Sudikno Mertokusumo, ultimum remidium merupakan alat terakhir atau upaya hukum terakhir dalam penegakan hukum pidana. Sehingga dalam konteks ini, diupayakan terlebih dahulu upaya nonlitigasi atau penyelesaian sengketa tidak melalui jalur hukum, melainkan penerapan sanksi sosial seperti permohonan maaf secara terbuka, pengenaan sanksi adat, dan kerja sosial.

Di samping itu, dalam konteks ngaben di Desa Sudaji semestinya kepolisian dalam hal ini lebih memperhatikan amanat Pasal 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Disebutkan di sini bahwa fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, akan lebih arif apabila penetapan status tersangka dalam kejadian ngaben di Desa Sudaji tersebut dievaluasi kembali, dan lebih mengedepankan fungsi pengayoman kepada masyarakat.

Dalam meminimalisir kejadian serupa, pemerintah diharapkan lebih komprehensif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka memutus penyebaran Covid-19. Pertama, perlunya sosialisasi ke desa-desa adat di

Bali terkait dengan kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, terutama untuk menunda kegiatan ngaben, pernikahan dan kegiatan lain melibatkan orang banyak.

Kedua, dalam rangka meminimalisir adanya paradigma bahwa hukum ‘’tajam ke bawah, tumpul ke atas’’ perlunya konsistensi dalam proses penegakan hukum, terhadap hal serupa sebaiknya sebagaimana konteks ngaben di Sudaji lebih baik diupayakan terlebih dahulu menggunakan upaya nonlitigasi. Sehingga fungsi ‘’pengayoman kepada masyarakat’’ akan lebih dirasakan dan sesuai dengan prinsip hukum yang berlandaskan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan.

Ketiga, masyarakat juga diharapkan lebih taat terhadap aturan-aturan pemerintah dan aturan adat guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya Bali.

Dengan kejadian pelaksanaan ngaben di Desa Sudaji ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat di Bali khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk bersamasama dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini segera sirna dari Indonesia, sebab jika masyarakat masih kurang taat pada aturan PSBB akan berdampak yang menimbulkan waktu untuk meredam pandemi Covid-19 semakin lama. Sehingga berpengaruh pada krisis ekonomi dan juga terhadap segala lini kehidupan.

Selain itu, pentingnya komunikasi yang terintegrasi dalam pemerintah dalam pemberian informasi kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai wabah Covid-19 ini. Sehingga tidak terjadi lagi penolakan-penolakan terhadap tenaga medis, penolakan tenaga pekerja migran, apalagi penolakan penguburan jenazah korban Covid-19.

Penulis, alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) dan asisten dosen FH UGM

KEHILANGAN Hlg BPKB No.N 02838006-O, an: Suhardi, Bebandem, Karangasem B.BP.012.05.20.0000252

Hlg BPKB No.O.03365993-O, an I Ketut Subrata,Karangasem

KEHILANGAN

B.BP.012.05.20.0000251

Hilang BPKB No.A6001541-O DK 1068 EX AN.Ui Mei Kui

BIRO JASA

Hlg BPKB Dump Truck No.R001126 an:I Wayan Israwan,Karangasem

Siap laporkan pajak usaha(pph) anda. Rp350.000/bl.085931263189

B.BP.001.05.20.0000234

si padi di Denpasar dapat tercapai dan produktivitas padi dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 67,07 kilogram per hektar.

Pekaseh Subak Umalayu I Made Suarta yang ikut menerima bantuan mengung-

B.BP.012.05.20.0000250

B.BP.004.05.20.0000257

BALI POST.COM - RADIO GLOBAL 96,5 FM Print & On Line Radio HARIAN @balipost_com @balipostcom web: www.balipost.com balipost Global 96,5 FM

www.radioglobalfmbali.com globalfm bali globalradiobali

Terbit/disiarkan : Selasa, Rabu, dan Jumat

JENIS PAKET HARIAN BALI POST RADIO GLOBAL

}

PAKET

1 kolom x 50 mm Bronze 12 x siar / bulan 500.000,- / 20 kali 1 menit 1 kolom x 100 mm Silver 24 x siar / bulan Adlib 1.000.000,/ 20 kali Spot 1 menit 1 kolom x 150 mm Gold 36 x siar / bulan 1.500.000,- / 20 kali BAGIAN IKLAN JL. KEPUNDUNG 67 A DENPASAR : email: iklanbp@yahoo.co.id atau iklan@balipost.com atau WA: 081082411818 Telp. (0361) 225764

- OTOMOTIF - FASHION - TRAVEL AGENT - PROPERTY - SALON/SPA - FURNITURE - HOTEL - ASESORIS - KULINER - BIRO JASA - SERVICE

selasa paing, 26 mei 2020 Harian untuk Umum

Bali Post

Pengemban Pengamal Pancasila

Terbit Sejak 16 Agustus 1948

Tajuk Rencana Penegakan Hukum dan Sikap Manusiawi PANDEMI Covid-19 kini semakin serius. Angka positif di Indonesia sudah menembus 20.000 lebih atau dua kali lipat dari predeksi semula yakni 10 ribu. Angka kasus kematian juga melewati 1.000 lebih. Dan itu angka H-2 Lebaran. Angka riilnya diprediksi jauh dari yang kelihatan di permukaan.

Semua provinsi dan kabupaten/kota memperpanjang PSBB. Bahkan, Jakarta memprediksi angka positif Covid-19 bisa melandai atau melonjak tergantung sikap warga dalam menjalani hari raya Idul Fitri. Jika mereka tertib tinggal di rumah, angka ini bisa menjadi titik balik menuju new normal. Jika sebaliknya justru menjadi boom bagi warganya.

Kenyataannya sebelum hari raya warga sudah membuka secara mandiri masa karantinanya dengan menyerbu mall, pasar, dll. Semuanya beralasan manusiawi yakni untuk memenuhi kebutuhan hidup dan hari raya.

Pemerintah sebenarnya sudah berbuat banyak guna menekan angka kasus Covid-19. Mulai dari menerapkan PSBB, melarang mudik, dan merangkul ustad dan pimpinan agama untuk sembahyang dan beribadah dari rumah. Namun persepsi masyarakat belum seragam. Masih ada yang mudik dengan menggunakan travel siluman, dll. Padahal secara yuridis, dengan PSBB dan keppres keadaan darurat pemerintah boleh memaksakan dan mengatur warganya termasuk mempidanakan warganya. Hanya secara manusiawi sangat tidak elok kalau warga sendiri dihukum karena mereka berjuang agar bisa survival di dunia ini.

Pemerintah sudah melarang warga berjualan tanpa mematuhi protap kesehatan, menindak tegas pelanggar mudik, dll. Namun faktanya pemerintah masih bersikap toleran kalau tak mau disebut lemah dengan alasan kemanusiaan.

Pemerintah jika ingin serius menerapkan aturan, aparat boleh-boleh saja mengambil tindakan tegas dan keras demi yang namanya menyelamatkan negara. Namun faktanya aparat kita masih bersikap demokratis, guna memberi kesempatan warga mengais rezeki. Upaya penindakan akhirnya dikalahkan dengan sikap manusiawi.

Banyak kita melihat bahwa warga ngotot mudik dengan rela diturunkan jauh dari lokasi check point. Ketika ditangkap mereka memelas hingga menangis agar diizinkan pulang kampung dengan alasan kemanusiaan bahwa di daerah yang dulu sudah tak ada pekerjaan lagi. Ya… ada benarnya juga sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah sebelum membuat keputusan hukum dasarnya adalah kondisi warga sendiri. Ini artinya apa pun alasan pemerintah menertibkan hukum jelas akan dikalahkan oleh kondisi kemanusiaan.

Makanya ada benarnya warga bersikap demikian karena takut kelaparan. Jika sudah di kampung mereka merasa ada pihak yang merangkulnya. Sejelek-jelek kampung halaman, suatu saat kita rindu dengan tempat kelahiran.

Jadi pemerintah serba delematis antara penegakan hukum dan menghadapi masalah kemanusiaan. Semua tidak salah dan semua tidak benar. Lewat kondisi Covid-19 kita belajar menata diri dan memanajemen ekonomi keluarga bahwa semua penerimaan mesti disisihkan juga untuk dana darurat. Jika kita bicara normal di sinilah pentingnya kita menabung dan menabung.

Nah, bagaimana dengan Bali? Yang jelas kondisi Bali jauh lebih baik, tinggal sekarang Bali mau dan mampu menyeleksi warga luar yang masuk di semua pintu masuk Bali berbingkai NKRI. Tanpa itu Bali bisa kebobolan juga jika diserang dengan kebijakan pusat yang mengarah pada pelonggaran pengawasan migrasi manusia. Yang repot adalah kita semua.

S URAT PEMBACA

Pembaca Bali Post bisa mengirimkan surat pembaca berupa; ide, keluhan dan saran terhadap pelayanan publik, infrastruktur maupun hal lain yang menyangkut kepentingan publik melalui WA di nomor 0816581142. Sertakan foto KTP atau ID lain yang masih berlaku.

Informasi untuk Kewaspadaan Informasi terkait penyebaran Covid-19 di Bali tetap tinggi pembacanya. Itu artinya, informasi diperlukan masyarakat sebagai rujukan untuk bepergian dan berbagi dengan keluarganya. Saya berharap pemerintah tetap memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat untuk membangun kewaspadaan. Memang ada rasa takut jika melihat perkembangan Covid-19. Namun rasa takut adalah hal yanag wajar.

Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa terhindar dari penularan Covid-19 dengan membangun kewaspadaan.

Saya juga berharap media massa tetap memberikan informasi terkait perkembangan Covid-19. Kalaupun nantinya tak ada proses normatif yang dilakukan pemerintah untuk menginformasikan Covid-19, media agar tetap menyajikan berita-berita Covid terutama antisipasi dan strateginya.

Belakangan informasi hoax soal Covid-19 tergolong marak.

Ini juga mestinya ditangani secara baik. Bila perlu penyebar hoax soal Covid-19 ditindak atau setidaknya diberikan penyadaran. Jangan sampai masyarakat mengonsumsi berita bohong yang akhirnya merugikan semua pihak dalam hal ini.

I Gede Sume Buleleng, Bali

POJOK

TP PKK dan Dekranasda Provinsi Bali salurkan bantuan beras dan masker kain.

- Bukti keikhlasan kaum ibu. *** Penurunan target PAD ditoleransi.

- Asal gaji tetap. *** Buleleng tambah empat positif Covid-19.

- Tambahan yang tak diharapkan.

Perketat Pengawasan Pelabuhan Gilimanuk KAPOLDA Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose mengimbau warga yang hendak masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, khususnya pasca-Lebaran, untuk mengikuti pengecekan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Tujuannya tiada lain untuk menjaga penanganan Covid-19 di Bali tetap maksimal. Sebagaimana diketahui, penanganan Covid-19 di Bali tergolong sudah baik. Terbukti dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang tinggi dan tingkat kematian yang sangat rendah.

Pencapaian ini telah diakui serta mendapat apresiasi pemerintah pusat. Netizen menyampaikan pandangannya mengenai hal ini di akun Facebook @balipost. Netizen meminta aparat terkait memperketat pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk. Aturan atau persyaratan bagi warga yang hendak masuk Bali mesti ditegakkan. Tidak boleh ada toleransi, apalagi memanfaatkan celah demi keuntungan pribadi. Protokol kesehatan di Pelabuhan Gilimanuk harus ditegakkan jika tidak ingin Bali kecolongan. Ini juga demi keselamatan dan kenyamanan bersama. Berikut komentar sejumlah netizen.

Ketut Go Bali Transport Dua bulan saya dan keluarga tidak menikmati tempat umum seperti pantai, danau, pasar, apalagi sekolah buat anak-anak belajar dan bermain.

Kami rela stay home demi kesehatan semuanya. Tetapi orang luar sana dan di sana, lah bebas?

Bagus Demian Dan narkoba distop juga masuk Bali kalau bisa, pak.

Gusti Ayu Asmariani Distop dulu. Bagi yang tidak berkepentingan jangan dikasih masuk Bali

dengan alasan tetek bengek, pak!

Gede Yohan Fernando Kebanyakan imbauan, tidak berefek. Keluar-masuk Bali terjaring tetap saja ramai.

Krisna Bagus Pratama Tolong bagi pemudik nantinya perketat Pak Kapolda yang masuk ke Bali. Kalau buat urusan logistik silakan masuk. Biar masyarakat Bali sehat dan bisa dibuat contoh untuk daerah-daerah lain di Indonesia khususnya. Kita berharap seperti itu Pak Kapolda.

Odon Jarjit Adiputra Diimbau saja? Jalani tes rapid atau swab, jangan diimbau saja dong pak.

Kalau untuk orang luar yang mau masuk Bali, seharusnya diwajibkan dong.

suk ke Bali?

Putu Astika Aparat yang jaga di Gilimanuk disidak, pungli banyak.

I Nyoman Agustina Berarti masih lancar KetapangGilimanuk bagi pendatang dari Jawa.

Selamat saja.

Adi Seniari Pak, jangan dulu dikasih masuk ke Bali.

Putu Alit Wijana Orang dari luar kenapa bebas ma-

Mang Wied Dea Kok imbau? Wajib ikuti.

Muhammad Bayu Sebagian besar perantau asal Indonesia Timur, NTT, NTB, jadi lewat Bali. Bukan semua pendatang yang baru masuk atau kerja di Bali.

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Desa Adat Padangkerta Fokus Cegah Penyebaran Covid-19 W A R GA D e s a A d a t Padangkerta, Karangasem yang terkonfirmasi positif Covid-19 cukup banyak penyebarannya lewat transmisi lokal. Akibat hal tersebut, ratusan warga Padangkerta harus menjalani karantina rumah selama 14 hari. Namun warga yang sempat menjalani karantina kini sudah kembali dan dapat melakukan aktivitas setelah dinyatakan sehat oleh Dinas Kesehatan. Ke depan, guna mengantisipasi hal yang sama terulang kembali, Desa Adat Padangkerta terus mengawasi warganya. Pihak Desa Adat Padangkerta pun tengah fokus mencegah penyebaran virus tersebut lewat transmisi lokal.

Bendesa Adat Padangkerta I Gusti Ngurah Putra mengatakan, sejumlah warganya sempat dinyatakan positif terjangkit virus Corona atau Covid-19.

Penyebaran tersebut akibat transmisi lokal. Hanya, dari jumlah warga yang terjangkit virus itu, kini sudah sebagian besar dinyatakan sembuh. ‘’Sebagian besar warga yang positif sudah sembuh. Dan ada warga yang sampai saat ini masih menjalani perawatan lebih lanjut,’’ ujarnya.

Ngurah Putra menjelaskan, berbagai langkah telah dilakukan oleh desa adat melalui Satgat Gotong Royong dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 ini.

Mulai dari imbauan dilarang menerima tamu hingga larut malam, penyemprotan disinfektan dan upaya yang lainnya. ‘’Bahkan imbauan kepada masyarakat disampaikan sebanyak tiga kali dalam seharinya lewat pengeras suara di balai kulkul. Jadi, dengan banyaknya kasus warga positif sebelumnya, kini warga sudah mulai memahami apa yang meski dilakukan agar jauh dari virus ini,’’ katanya.

Mengingat Desa Adat Padangkerta sempat mera-

sakan langsung ada warganya yang terjangkit virus tersebut, Ngurah Putra menegaskan pihaknya tengah fokus melakukan pencegahan virus ini. Jadi, kini pihaknya berupaya lebih keras lagi agar kejadian ini tidak terulang kembali. ‘’Kita kini fokus mencegah penyebaran virus ini lewat transmisi lokal. Karena kita ingin warga di Desa Adat Padangkerta tidak ada lagi yang terjangkit virus ini. Kita harap warga bisa lebih disiplin dalam mengikuti imbauan, baik dari kita maupun pemerintah. Bagi warga yang belum sembuh, kita doakan semoga cepat pulih,’’ harapnya.

Lebih lanjut dikatakan, guna lebih menertibkan warganya, petugas dari Satgas Gotong Royong rutin melakukan patroli malam.

Upaya itu dilakukan untuk melihat secara langsung warganya agar tidak ada melakukan aktivitas di malam hari dan berkumpul-kumpul. Termasuk memantau warung-warung supaya tidak buka hingga larut malam. Karena sesuai dengan imbauan, warung sudah tutup pukul 19.00 Wita. ‘’Kita melakukan patroli mulai pukul 18.00 Wita sampai dengan pukul 23.00 Wita. Selama ini warga sudah tertib mengikuti imbauan yang sudah disampaikan.

Semoga ke depannya tambah tertib lagi mengikuti aturan. Dan saya juga berpesan kepada krama supaya selalu memakai masker setiap melakukan aktivitas dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhidar dari virus ini,’’ pesannya. (nan)

’’Bahkan imbauan kepada masyarakat disampaikan sebanyak tiga kali dalam seharinya lewat pengeras suara di balai kulkul. Jadi, dengan banyaknya kasus warga positif sebelumnya, kini warga sudah mulai memahami apa yang meski dilakukan agar jauh dari virus ini.’’

Bali Post/ist

UPACARA - Prajuru Desa Adat Padangkerta saat melaksanakan upacara ‘’mapiuning’’ untuk mendoakan warganya di Pura Mas, desa adat setempat.