Edisi Rabu 27 Mei 2020 | balipost.com

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 261 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

rabu pon, 27 mei 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Satu Gang di Jalan Gunung Salak Diisolasi

Warga Dicek Suhu Tubuh

Pelanggaran Jam Berjualan Marak

Gara-gara satu penghuni dinyatakan Covid-19, akhirnya satu gang di Jalan Gunung Salak juga harus diisolasi.

Menghadapi arus balik pasca-Lebaran, Polres Badung meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan, termasuk mengecek suhu tubuh warga untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kebijakan pembatasan jam berjualan di pasar tradisional, pasar modern, dan toko kelontong di Buleleng kembali dievaluasi. Salah satu poin penting evaluasi, pelanggaran jam berjualan masih marak.

BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

BULELENG | HAL. 6

Masuk ke Bali, Duktang Wajib Kantongi Surat Bebas Covid-19 Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali yang diwakili Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra melakukan rapat koordinasi dengan Otoritas Pelabuhan Ketapang, Pemkab Banyuwangi dan pihak terkait lainnya di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, Senin (25/5). Dalam siaran pers Pemprov Bali disebutkan, rapat tersebut membahas tentang arus balik Lebaran yang diperkirakan berlangsung satu minggu ke depan. Penduduk pendatang yang berpotensi masuk ke Bali akan diperiksa dengan ketat dan harus memenuhi beragam persyaratan.

’’Mereka yang masuk ke Bali sesuai surat Dirjen Perhubungan Darat serta surat dari Gubernur Bali, selain harus memiliki tujuan yang jelas, pekerjaan yang jelas, juga harus didukung dengan surat bebas Covid-19 berbasis rapid test.’’

Dewa Made Indra Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

‘’Mereka yang masuk ke Bali sesuai surat Dirjen Perhubungan Darat serta surat dari Gubernur Bali, selain harus memiliki tujuan yang jelas, pekerjaan yang jelas, juga harus didukung dengan surat bebas Covid-19 berbasis rapid test,’’ ujar Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali ini.

Menurut Dewa Indra, penduduk pendatang yang tidak bisa menunjukkan persyaratan surat keterangan bebas Covid-19 berbasis rapid test atau hasilnya reaktif akan dipersilakan untuk putar balik.

Hal. 7 Mengintensifkan Sosialisasi

OPINI

Katup Sosial Krama Bali Oleh : Agung Kresna

ANEKA petaka akibat pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan berbagai sendi kehidupan masyarakat. Perekonomian masyarakat menjadi sektor yang paling terganggu dan mendapat tekanan luar biasa. Geliat ekonomi nyaris tidak dapat bergerak akibat berbagai pembatasan sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Pada gilirannya sendi sosial-budaya masyarakat juga menjadi terganggu akibat sikap masyarakat yang merasa khawatir dan waswas dalam menghadapi Covid-19 yang tidak kasat mata, tidak jelas di mana sumber virus itu berada. Muncul sikap kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan sehingga cenderung paranoid.

Pandemi Covid-19 ini harus kita hadapi sebagai musuh bersama. Wabah pandeminya yang harus kita musuhi, bukan orang yang kebetulan terpapar Covid-19. Hanya dengan kebersamaan, rantai penyebaran pandemi Covid-19 dapat kita putuskan, sekaligus menghentikan wabah yang seakan tidak ada ujungnya ini.

Melalui kebersamaan akan melahirkan sikap dengan keyakinan adanya harapan yang lebih baik di masa depan.

Kebersamaan menjadi kunci kita dalam menemukan solusi.

Hanya dengan sikap kebersamaan, kita akan dapat melewati dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi constraint dalam kehidupan masyarakat, seperti halnya pandemi Covid-19 ini.

Konsep kebersamaan dengan semangat gotong royong dalam bentuk manyama braya tentu bukan sesuatu yang asing bagi krama Bali. Nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) manyama braya ini telah menjadi denyut nadi dalam keseharian kehidupan krama Bali. Peran manusa yadnya krama Bali ini harus semakin dibangkitkan, dalam menghadapi persoalan perekonomian maupun kehidupan sosial akibat pandemi Covid-19 ini.

Hal. 7 Pergeseran Nilai-nilai

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha.

2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 SELASA, 26 MEI 2020 RW, Denpasar Ketut Kardiwinata, Bangli

Rp Rp

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp 600.000 Rp 48.345.000 Rp 48.945.000

500.000 100.000

Bali Post/olo

PEMERIKSAAN KESEHATAN - Pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan pelabuhan untuk orang yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk. Posko pemeriksaan kesehatan ini juga menerapkan rapid test bagi warga yang datang dari zona merah.

Pemeriksaan Dioptimalkan di Gilimanuk Negara (Bali Post) Arus balik Lebaran ke Bali yang kemungkinan akan terjadi melalui jalur darat di Pelabuhan Gilimanuk menjadi atensi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali maupun Jembrana. Selain telah berkoordinasi, upaya antisipasi dilakukan salah satunya memperketat orang masuk dengan persyaratan protokol kesehatan. Baik itu penumpang kendaraan, pejalan kaki maupun penumpang kendaraan umum.

Dari kalkulasi perbandingan dengan orang yang keluar Bali, rata-rata per hari normal sebelum arus mudik sekitar 8.000 orang yang keluar Bali. Ditambah kendaraan kecil (mobil) sekitar 1.900 dan sepeda motor 4.000 unit dan berangsur-angsur turun pada sepekan masa arus Lebaran. Sehingga diperkirakan pada arus balik ini kemungkinan rata-rata juga diambil jumlah sebelum arus Lebaran. ‘’Ini menjadi perhatian bersama dan sesuai kesepakatan dengan Banyuwangi akan mengikuti Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat dan Surat Gubernur Bali yang terkait tata cara penyeberangan penumpang di pelabuhan.

Setiap warga yang ingin ke Bali harus memenuhi beberapa syarat,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan Jembrana Made Dwi Maharimbawa di Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, Selasa (26/5) kemarin.

Dwi Maharimbawa menambahkan, syarat yang mutlak terkait protokol kesehatan adalah surat rapid test hasil nonreaktif berlaku tujuh hari.

Hal. 7 Penyekatan Sebelum Masuk

Tekan Transmisi Lokal Kendalikan Pergerakan Orang ARUS balik pasca-Lebaran memang tidak tampak berjubel. Kendati demikian, dengan tingginya angka penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal, diharapkan dilakukan pengetatan bagi pendatang masuk Bali, khususnya bagi mereka yang berasal dari zona merah. ‘’Untuk mempercepat penanganan Covid-19, sangat penting dilakukan pengetatan dan pengawasan pendatang. Apalagi, saat ini angka positif Covid-19 banyak berasal dari transmisi lokal,’’ ujar akademisi Unud Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si., Selasa (26/5) kemarin.

Menurut Murjana Yasa, pergerakan orang sangat penting dikendalikan dari sisi kependudukan. Apalagi Bali adalah tujuan para migran.

Potensi besar terjadi pergerakan manusia itu salah satunya juga saat arus balik. Pentingnya dilakukan pengetatan penduduk, karena tidak melepas kemungkinan para migran datang dari daerah episentrum Covid-19.

Menurut pria yang juga pengamat kependudukan ini, jika memang faktor Covid-19 banyak dari transmisi lokal dari pergerakan manusia, maka inti pengendalian dari sisi kependudukan adalah menahan perger-

akan manusia. Yakni, jangan pulang kampung, jangan mudik. ‘’Kebijakan dari pemerintah itu sangat penting.

Keberhasilan menahan pergerakan manusia, pergerakan orang, merupakan bagian penting dalam menekan transmisi lokal,’’ jelasnya.

Dosen Unud ini menambahkan, pengetatan-pengetatan termasuk yang dilakukan di Jawa, dan di Bali sangat penting dilakukan. Mereka yang datang ke Bali perlu diyakinkan, yakni tidak terkontaminasi dan tidak terkonfirmasi dengan virus Corona.

Salah satunya bahwa mereka yang ke Bali perlu membekali diri dengan surat, baik itu surat sehat dan juga hasil swab. Di samping itu, mereka yang masuk ke Bali harus mempunyai tujuan jelas, alasannya apa. ‘’Intinya harus bebas Covid-19 dan yang paling ketat, mestinya ada karantina. Tetapi, bisa juga dilakukan pengamanan, seberapa tinggi kita percaya dengan surat yang mereka bawa. Inilah inti kunci. Jika kita mau jujur, keberhasilan di beberapa belahan dunia dalam menangani Covid-19, karena tingginya partisipasi masyarakat dan peran pemerintah termasuk pihak swasta,’’ jelasnya.

Hal. 7 Pemeriksaan Ketat

’’Untuk mempercepat penanganan Covid-19, sangat penting dilakukan pengetatan dan pengawasan pendatang.

Apalagi, saat ini angka positif Covid-19 banyak berasal dari transmisi lokal.’’

Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si.

Empat Provinsi akan Terapkan Standar Tatanan Baru di Sarana Publik Jakarta (Bali Post) – Standar tatanan baru atau new normal akan diberlakukan di sarana publik. Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan kesiapan penerapan prosedur tersebut di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (26/5) kemarin.

Selama meninjau kondisi stasiun MRT tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Azis. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat, ketiganya tetap menjaga jarak aman, mengenakan masker, dan dilakukan pemindaian suhu tubuh saat akan memasuki area stasiun.

Dalam rilisnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penerapan prosedur

standar yang akan segera dilaksanakan tersebut bertujuan untuk lebih mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan saat berada di sarana publik.

Anggota TNI dan Polri akan disebar ke sejumlah titik keramaian untuk senantiasa mengingatkan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan protokol tersebut.

Hal. 7 Pertumbuhan Kasus MENINJAU - Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Idham Aziz meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5) kemarin.

Rabu Pon, 27 Mei 2020

Seorang Warga Positif Covid-19

FIGUR

Pembentukan Karakter Anak PERAN guru TK sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Karena penanaman nilai-nilai kemanusiaan yang baik, dibentuk sejak usia 4 – 6 tahun. Untuk itu, anak usia tersebut harus mendapat perhatian semua pihak, termasuk asupan pendidikan yang diterima anak.

Ketua IGTKI Provinsi Bali Dra. Tjok Istri Mas Minggu Wathini menuturkan, karena peran guru TK sangat penting dalam pembentukan karakter, maka harus menjadi contoh teladan bagi anak. ‘’Bagaimanapun contoh guru TK, itulah yang dilihat oleh anak. Itu akan dibawa di memori anak. Makanya dibilang TK itu dasar anak memiliki suatu pribadi yang unik. Apa yang dilihat, itu yang ditiru oleh mereka,’’ ujarnya. Pada masa pandemi Covid-19 ini, anakanak belajar dari rumah, sehingga peran guru TK digantikan orangtua. Meski demikian, komunikasi antara orangtua dan guru harus tetap dibangun demi pembentukan karakter anak. ‘’Orangtua adalah yang pertama dan utama yaitu sebagai guru rupaka, mengajarkan tentang agama dan budi pekerti. Sedangkan di PAUD seharusnya hanya mengasah saja dan memperbaiki mana yang perlu diperbaiki,” terangnya. Penugasan yang diberikan guru TK selama pandemi juga harus dikomunikasikan dengan orangtua. Guru juga diharapkan tidak memberikan pelajaran yang terlalu sulit, namun pelajaran yang diberikan tentang pembentukan karakter dilakukan sehari-hari oleh anak.

Ia menyarankan untuk menggunakan metode proyek misalnya menanam dan berkebun. ‘’Berikan penugasan yang ada manfaat bagi anak, misalnya menanam atau berkebun. Di awali dengan menanam biji dan meminta anak mengamati pertumbuhan biji tersebut. Pengamatan itu diceritakan pada guru berupa video,’’ tuturnya. (may)

23.165 5.877 1.418 407 295 4

Satu Gang di Jalan Gunung Salak Diisolasi Denpasar (Bali Post) -

Sesuai dengan protokol kesehatan, bila ada satu warga yang positif Covid-19, lingkungan di sekitarnya langsung diisolasi. Seperti yang terjadi di Kesiman, Denpasar Timur, beberapa waktu lalu.

Kini, kasus serupa kembali terjadi di Padangsambian Kelod. Gara-gara satu penghuni dinyatakan Covid-19, akhirnya satu gang di Jalan Gunung Salak juga harus diisolasi.

Bali Post/ara

TUTUP - Salah satu gang di Jalan Gunung Salak yang ditutup akibat adanya salah satu penghuni dinyatakan positif Covid-19.

sejumlah pecalang dan Linmas. Mereka terlihat duduk sambil mengobrol dengan sesama temannya yang diajak berjaga. Mereka melarang bila ada orang yang hendak masuk ke gang tersebut. ‘’Bila ada yang membawa makanan untuk warga yang diisolasi, cukup menaruhnya di meja, depan gang dan menghubungi penghuni yang hendak diberikan makanan,’’ ujar petugas. (kmb12) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391.

Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

Soal Kasus Keramaian di Jalan Ahmad Yani Warung Terbakar, Pemilik dan Karyawan Luka-luka Wali Kota Instruksikan GTPP Covid-19 Beri Sanksi Denpasar (Bali Post) Warung Ayam Kremes di Jalan Raya Puputan No. 106 Renon, Denpasar Timur (Dentim), Selasa (26/5) kemarin terbakar.

Pemicunya tabung gas bocor.

Kejadian ini mengakibatkan pemilik warung, Agus Kurniawan (48), dan karyawannya, Dinda Yanti (20), mengalami luka bakar.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

Anggota Polsek Dentim mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan. ‘’Kejadiannya sekitar pukul 11.35 Wita,’’ ujarnya.

Saat dimintai keterangan oleh petugas, Dinda Yanti mengatakan pukul 11.35 Wita dia

Bali Kembali Alami Tambahan Belasan Positif Covid-19 Denpasar (Bali Post) Setelah sepekan sempat melandai dengan tambahan kasus relatif sedikit, Bali kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19, Selasa (26/5) kemarin. Penambahannya mencapai belasan orang. Berdasarkan data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus Covid-19 di Bali mencapai 407 orang.

Ini artinya ada penambahan 11 kasus baru dari sehari sebelumnya sebanyak 396 orang. Sementara itu, untuk kasus sembuh tak ada tambahan. Jumlahnya masih tetap 295 orang.

Begitu juga jumlah meninggal tetap 4 orang.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers streamingnya, penularan penyakit ini terjadi akibat kontak dekat, dari droplet orang yang sakit. Menyebar ke sekitar orang yang sakit sejauh 1 meter.

Gugus tugas di pusat dan daerah akan terus mengimbau dan memerintah masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. ‘’Kami mengingatkan kepada kepala keluarga untuk mulai mengingatkan kepada anggota keluarga tentang cara-cara menghindari sebaran Covid-19,’’ ujarnya.

Pemerintah menyiapkan skenario untuk mengembalikan kegiatan ekonomi, namun tetap aman dari Covid-19. Ia mengatakan masalah Covid-19 ini sangat kompleks. Untuk itu, harus dicegah. ‘’Kita harus menjadi bangsa pemenang, yang menang hidup berdampingan dengan Covid-19 ini,’’ tegasnya.

Terkait penyebaran Covid-19, ia mengatakan sudah ada 264.098 spesimen yang dites menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 35 laboratorium. Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 415 orang kasus, sehingga kumulatif menjadi 23.165 kasus.

Ia melanjutkan, untuk yang sehat ada penambahan 235 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 5.877 pasien. Kasus meninggal bertambah 27 orang sehingga total kasus menjadi 1.418 orang. Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 65.748 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.022 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah 406 kabupaten/kota yang terdampak. ‘’Mari kita maknai data ini bahwa penularan masih terjadi. Mari kita bersama-sama memutus mata rantai penyebarannya. Mari kita jalani normal yang baru,’’ ajaknya. (iah)

Perbekel Desa Padangsambian Klod I Gede Wijaya Saputra, Selasa (26/5) kemarin mengungkapkan, satu penghuni di gang itu dinyatakan positif Covid-19. Saat ini penghuni di gang tersebut sebanyak 30 KK atau 75 orang.

Hanya kebanyakan warga yang kos atau pendatang.

Warga asli desa tersebut hanya dua KK. Isolasi dilakukan selama 14 hari hingga 8 Juni mendatang. Selama masa isolasi, kebutuhan makan akan ditanggung desa serta bantuan dari pihak lain.

Sementara itu, pantauan di lokasi, sebuah gang di Jalan Gunung Salak dijaga

hendak memasak. Tiba-tiba dia mendengar suara tabung gas bocor dan langsung memanggil pemilik warung yang saat itu ada di depan. Sesampainya di dapur, Agus berusaha mengeluarkan tabung gas itu, tetapi keburu meledak. Semburan gas itu menyambar api yang menyala di kompor. Akibatnya Agus dan Dinda mengalami luka bakar pada kedua kakinya.

Tak berselang lama, mobil pemadam BPBD Denpasar tiba di TKP. Petugas dengan sigap memadamkan api sehingga kebakaran hanya di areal dapur. ‘’Kebakaran tersebut akibat tabung gas 3 kilogram bocor.

Selanjutnya disambar api, sehingga terjadi ledakan yang mengenai korban,’’ tegasnya. (kmb36)

Bali Post/ist

DIRAWAT - Petugas mengobati luka bakar Agus Kurniawan dan Dinda Yanti.

Denpasar (Bali Post) Wali Kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, akhirnya angkat bicara soal kasus keramaian yang terjadi di Jalan Ahmad Yani, wilayah Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, beberapa waktu lalu. Wali Kota Rai Mantra menegaskan pihaknya sudah menginstruksikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar untuk menelusuri dan mendalami serta memberikan sanksi sesuai dengan amanat Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

Hal ini dikerenakan keramaian tersebut terjadi saat masa penanganan pandemi Covid-19 dan secara khusus Kota Denpasar sedang menerapkan PKM. “Setelah kami menunggu laporan dari aparatur, mulai Camat Denpasar Utara, Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, hingga Kepala Dusun Wanasari untuk selanjutnya kami pelajari dan memedomani hasil rapat evaluasi, barulah kami ambil tindakan. Kami sudah intruksikan GTPP Covid-19 Kota Denpasar untuk memberikan sanksi sesuai dengan amanat Perwali PKM,” ujar Rai Mantra di Denpasar, Selasa (26/5) kemarin.

Rai Mantra juga sangat menyayangkan adanya keramaian di tengah pandemi Covid-19, terlebih lagi saat ini Kota Denpasar tengah menerapkan PKM. Sehingga merujuk dari kejadian ini diperlukan kesadaran dan partisipasi bersama masyarakat untuk lebih tertib dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jadi sudah ada PKM, ada imbauan, dan semua pihak sudah sepakat untuk bersama mendukung percepatan penanganan Covid-19 serta pelanggaran ini sudah kami tindak lanjuti dengan sanksi yang diatur dalam Perwali PKM. Jadi ma-

I.B. Rai Dharmawijaya Mantra syarakat jangan terpancing, patuhi selalu protokol kesehatan dan fokus terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19 bersama-sama,” katanya.

Di tempat terpisah, Ketua Harian GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Made Toya, membenarkan dirinya sudah menerima perintah dari Ketua GTPP Covid-19 Kota Denpasar yang juga Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra untuk menelusuri dan mendalami kasus keramaian di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja.

Bahkan, sesaat setelah diperintahkan, dirinya bersama tim GTPP melaksanakan langkah cepat dengan menggelar pertemuan bersama pihak terkait di Kantor Perbekel Desa Dauh Puri Kaja.

“Sesuai Perwali PKM Pasal 19 Ayat 1, 2 dan 3 yang mengatur tentang sanksi kan sudah jelas penerapannya. Yakni sanksi administrasi, yang dapat diterapkan melalui teguran, baik lisan maupun tulisan serta pembinaan langsung,” jelasnya. (kmb12)

Danrem Dukung ’’Bali TV’’ Angkat Kearifan Lokal Denpasar (Bali Post) Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf. Husein Sagaf, S.H., beserta jajarannya mengucapkan hari ulang tahun (HUT) ke-18 Bali TV, Selasa (26/5) kemarin. Danrem sangat mendukung berbagai program yang disiarkan Bali TV, termasuk mengangkat kearifan lokal. Program tersebut merupakan bagian pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat yang mungkin saja belum banyak tahu, termasuk juga dalam rangka pelestarian kearifan lokal yang tentunya berbasis pada budaya Bali.

Dengan jargonnya ‘’Matahari Dari Bali’’, Kolonel Husein Sagaf sangat ber-

harap Bali TV akan tetap eksis dan semakin maju serta mampu menjadi media informasi yang dapat memberikan wawasan dan pencerahan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Pulau Dewata Bali. ‘’Kita berharap semoga dalam usia ke-18 tahun 2020 ini, Bali TV semakin maju dan mampu menjadi media informasi yang dapat memberikan wawasan dan pencerahan bagi seluruh masyarakat,’’ sebut Danrem.

Danrem juga berharap Bali TV dapat menjaga independensi dan keberimbangan dalam menyajikan informasi atau berita, sehingga akan semakin dicintai dan tetap

ada di hati pemirsa.

Sementara itu, Kapenrem 163/Wira Satya, Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia, S.S., juga mengapresiasi Bali TV yang telah banyak menyiarkan berbagai kegiatan TNI-AD di wilayah tugas Korem 163/Wira Satya yaitu Provinsi Bali. Kegiatan pembinaan teritorial Korem 163/Wira Satya bersama Kodim jajaran dan termasuk kegiatan bersinergi dengan pemerintah daerah serta masyarakat setiap saat masuk dalam segmen pemberitaan Bali TV. ‘’Selamat dan sukses Bali TV di usianya yang ke-18 semoga semakin bersinar, Matahari Dari Bali,’’ tegasnya. (kmb36)

Kolonel Inf. Husein Sagaf, S.H.

Kajati Bali Resmikan Lobi Kejari Denpasar

Topik : duktang wajib kantongi

surat bebas covid-19 Bali Post/ist

KETERANGAN PERS - Kajati Bali Idianto bersama Kajari Denpasar Luhur Istighfar saat memberikan keterangan pers di Kejari Denpasar.

Denpasar (Bali Post) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Idianto, Selasa (26/5) kemarin meresmikan lobi Kejari Denpasar. Lobi yang diformat sebagai pelayanan publik berbasis humanis itu menelan dana hingga Rp 400 juta lebih. ‘’Kami sangat bangga dengan ide kreatif Pak Kajari Denpasar (Luhu Istigfhar). Dengan ide yang kreatif dan inovatif, ruang layanan publik bisa dibuat senyaman mungkin. Pak Kajari ini adalah jaksa masa depan,’’ ucap Idianto, yang sebentar lagi bakal meninggalkan kursi sebagai Kajati Bali karena pindah tugas ke tempat lain.

Selain meresmikan lobi kejaksaan yang disulap bak hotel berbintang, Kajati Idianto meresmikan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP). PTSP ini untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dan menghilangkan kesan angker di lingkungan kejaksaan.

Idianto mengatakan, kejaksaan ingin memberikan pelayanan ke masyarakat dengan humanis dan pola penegakan hukum yang lebih baik. Sehingga masyarakat yang mencari keadilan, juga mendapatkan kepastian hukum demi keadilan.

Sistem PTSP ini merupakan pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan kejaksaan.

Kajari Denpasar Luhur Istighfar menambahkan, anggaran itu dari bantuan hibah Kota Denpasar dan juga dana dari Kejaksaan Agung. (kmb37)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Rabu Pon, 27 Mei 2020

Satu Positif, Sekeluarga di Desa Ayunan Dites Swab

Mangupura (Bali Post) –

Satu keluarga di Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Selasa (26/5) kemarin dites swab lantaran salah seorang anggotanya positif Covid-19. Untuk memastikan ada tidaknya transmisi lokal di lingkungan tempat tinggalnya, Gugus Tugas Provinsi Bali langsung memerintahkan memeriksa keluarga tersebut.

Pemeriksaan dilakukan secara cepat tanpa di-rapid test melainkan langsung swab terhadap 29 keluarga inti.

Bali Post/ist

PEMERIKSAAN - Polisi melakukan pemeriksaan di depan Pos Pengamanan dan Penyekatan Polres Badung.

Arus Balik Lebaran, Warga Dicek Suhu Tubuh Mangupura (Bali Post) Hari raya Idul Fitri usai, pemudik akan kembali ke Bali hingga beberapa hari ke depan. Menghadapi arus balik tersebut, Polres Badung meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan, termasuk mengecek suhu tubuh warga untuk mencegah penyebaran Covid-19. ‘’Pengamanan arus balik ini melibatkan 102 personel Polres Badung. Kegiatan ini juga melibatkan instansi terkait,’’ kata Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa, Selasa (26/5) kemarin.

Selain memeriksa dokumen sesuai kebijakan pemerintah dalam rangka mencegah virus Corona, juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Jika ditemukan suhu tubuh di atas normal, pihaknya

akan berkoordinasi dengan pihak terkait. ‘’Bersama desa adat dan pihak terkait, Polres Badung juga melaksanakan sidak penduduk pendatang.

Mudah-mudahan pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga kita bisa beraktivitas normal kembali,’’ ungkapnya.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Badung melakukan pemeriksaan di Jalan Raya Mengwitani, Mengwi, Badung. Kegiatan ini dipimpin Kasatlantas Iptu Achmad Fahmi Adiatma.

Iptu Fahmi menjelaskan, mobilitas orang yang dibolehkan dalam arus balik Lebaran adalah mereka yang memenuhi persyaratan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Co-

vid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. ‘’Mulai hari ini kami fokus melakukan pengawasan arus balik pascahari raya Idul Fitri,’’ ujarnya.

Pengawasan pengendalian arus balik Lebaran sama seperti saat menjelang Idul Fitri yakni penyekatan di depan Pos Pengamanan dan Penyekatan Polres Badung.

Selain itu, melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai kriteria dan persyaratan yang ditentukan.

Ia mengimbau masyarakat yang kembali dari kampung halamannya supaya turut berpartisipasi aktif mencegah penularan Covid-19 dengan menaati protokol kesehatan. (kmb36)

Koordinator Bidang Pencegahan Satgas Covid-19 Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya, tidak menampik perihal tersebut. ‘’Kenapa di Ayunan ada perlakuan khusus (langsung di-swab - red). Karena ada arahan provinsi biar tahu cepat hasilnya,’’ ujarnya saat dimintai konfirmasinya.

Sambil menunggu hasil swab keluar, ke-29 warga yang masih dalam satu pekarangan dengan jumlah 8 KK ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. ‘’Satu orang di Ayunan itu dari pemeriksaan swab di Sanglah memang menunjukkan positif Covid dan sudah dirilis,’’ katanya.

D i n a s K e s e h a t a n K abupaten Badung mencatat hingga Selasa kemarin telah terjadi empat transmisi lokal di wilayah Gumi Keris. Transmini lokal ini langsung membuat jumlah kasus positif Covid-19 naik tajam. Penularan paling masif terjadi di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi. Tiga transmisi lokal lain di Kelurahan Jimbaran (Kuta Selatan), Desa Dalung (Kuta Utara) dan Kelurahan Abianbase (Mengwi). ‘’Peningkatan kasus Covid-19 ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan transmisi lokal. Saat ini ada empat transmisi lokal di Badung,

yaitu di Jimbaran, Dalung, Abianbase dan yang paling banyak sekarang ini di Werdi Bhuwana,’’ jelas Alit Naya.

Di Kelurahan Jimbaran, transmisi lokal terjadi dari suami kepada anaknya. Di Dalung penularan antara suami dan istri. Hanya, belum bisa dipastikan si penular karena istrinya adalah PMI. Selanjutnya di Abianbase, suami yang PMI menularkan kepada istrinya. Ketiga kasus itu tidak sampai menular ke keluarga inti.

Dari sekian transmisi lokal yang terjadi di Badung, kasus paling banyak terjadi di Banjar Sayan Baleran, Desa

Werdi Bhuwana, Mengwi. Di lokasi ini sampai Senin (25/5) terdapat sembilan transmisi lokal. ‘’Nah, yang di Werdi Bhuwana itu sudah menularkan di luar keluarga intinya. Ini berdasarkan hasil tracking kami di lapangan,’’ ungkapnya.

Oleh karena penularan sudah meluas sampai ke tetangga, Dinas Kesehatan sudah melakukan rapid test terhadap ribuan warga setempat. Rapid test massal terakhir dilakukan Senin (25/5) lalu. Dari 777 orang yang di-rapid test, sebanyak 21 hasilnya reaktif.

Ke-21 orang yang rapid test-nya reaktif tersebut telah diambil sampel swab-nya. ‘’Swab pertama pada Senin.

Hari ini (Selasa - red) kami langsung swab kedua. Hasil swab pertama keluar nanti sore, yang hari ini (swab kedua - red) besok,’’ pungkas Alit Naya. (kmb27)

Rutan Bangli Tempat Eksekusi Terpidana

SELAMA ini lapas dan rutan di Bali tidak menerima pelimpahan atau penitipan tahanan, baik dalam perkara tahap II maupun tahan lainnya. Namun, atas kebijakan baru Kemenkum HAM RI, Kepala Divisi Pemasyarakatan diminta menerima pelimpahan tahanan, namun tahanan atau narapidana yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap atau inkracht.

Hal tersebut dijelaskan Kadivpas Kemenkum ham Bali Suprapto didampingi Humas Putu Surya Dharma, Selasa (26/5) kemarin. Dijelaskannya, penerimaan tahanan tetap mengacu pada protokol penanganan Covid-19. Hanya, saat ini Kanwil Kemenkum ham Bali baru menunjuk Rutan Bangli sebagai tempat narapidana yang dieksekusi kejaksaan.

Dijelaskannya, Kalapas, Karutan, Kepala LPKA dapat menerima tahanan yang telah putus dan berkekuatan hukum tetap yang akan dieksekusi oleh jaksa dengan berbagai syarat. Di antaranya tahanan yang diterima harus sudah di-rapid test den-

gan hasil nonreaktif, screening suhu tubuh dan pemeriksaan kesehatan awal dan berkala, hidup bersih dan sehat, wajib memakai masker kain, melaksanakan physical dan social distancing serta melakukan isolasi selama 14 hari.

Bila timbul gejala Covid-19 selama masa isolasi, segera berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk pelaksanaan tes PCR. “Bila didapati hasil positif, segera dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Suprapto.

Rutan Bangli dipilih karena merupakan rutan yang telah ditunjuk oleh Kanwil dan atas persetujuan Dirjen Pas. Rutan Bangli memiliki blok isolasi dengan kapasitas 40 orang tahanan/ narapidana. “Setelah isolasi selama 14 hari, narapidana tersebut dapat dikembalikan ke lapas atau rutan wilayah hukum mereka, dengan syarat surat rapid nonreaktif,” ujarnya. (kmb37)

Wacana Era Baru Jangan Dianggap Beban

Bali Post/eka

GELOMBANG - Beberapa warga berusaha menjaring ikan di tengah gelombang tinggi di Pantai Padanggalak, Denpasar, Selasa (26/5) kemarin.

Masyarakat Diminta Waspadai Gelombang Tinggi

SIKLON tropis ‘’Mangga’’ sempat melanda wilayah Indonesia, termasuk Bali beberapa waktu lalu. Siklon ini menyebabkan tingginya curah hujan, angin bertiup kencang dan tingginya gelombang laut.

Namun, siklon tropis ini telah menjauhi wilayah Indonesia dan dinyatakan punah.

Meskipun demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar tetap mengimbau masyarakat terkait potensi cuaca buruk yang terjadi di Bali, karena sedang memasuki musim peralihan. Terutama tinggi gelombang laut di perai-

ran selatan Bali diperkirakan mencapai 5 meter, sedangkan di perairan Selat Bali dan Selat Lombok hingga 4 meter.

Kondisi ini diprediksi terjadi hingga 28 Mei nanti.

Sementara kecepatan angin diprediksi berkisar 5-30 kilometer/jam yang bertiup dari arah timur ke barat daya. Potensi hujan ringan di sebagian besar wilayah Bali juga terjadi pada siang dan malam hari. ‘’Waspadai potensi tinggi gelombang laut yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera

Hindia selatan Bali,’’ jelas Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan, Selasa (26/5) kemarin.

Kondisi ini disebabkan wilayah Bali mengalami peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Selain itu, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali yang berkisar 28-31 derajat Celsius (hangat) memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Di samping itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb atau 5.800 m. (win)

Belum Cair, Golkar Soroti Eksekusi ’’Refocusing’’ Anggaran Covid-19 Mangupura (Bali Post) Wakil rakyat yang duduk di Fraksi Golkar DPRD Badung menyoroti kinerja Pemerintah Kabupaten Badung. Pasalnya, eksekutif terkesan lamban dalam mengeksekusi anggaran penanggulangan dampak wabah Covid-19, sehingga belum sampai ke masyarakat.

Seperti diungkapkan anggota Fraksi Golkar, Wayan Suyasa. Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Badung ini mengatakan, peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) sudah disahkan menjadi undang-undang oleh pemerintah pusat, tetapi dana dari APBD Pemkab Badung yang telah cair Rp 98 miliar dari yang dialokasikan sebesar Rp 274 miliar, tak kunjung disalurkan ke masyarakat terdampak. ‘’Perppu Corona sudah ditetapkan menjadi undangundang, mengapa Pemerintah Kabupaten Badung harus banyak menunggu regulasi. Masyarakat Badung semuanya terkena dampak,’’ ujar Suyasa, Selasa (26/5)

kemarin.

Menurut politisi asal Penarungan, Mengwi ini, selain bantuan pusat seperti PKH, BPNT, BLT Dana Desa, BLT Kementerian/ Kemensos dan sembako dari APBN, masyarakat yang belum mendapat bantuan selayaknya menjadi perhatian pemerintah daerah. ‘’Selayaknya pemerintah daerah memperhatikan rakyatnya.

Apalagi dana refocusing anggaran di Badung sudah jelas disepakati Rp 274 miliar dan katanya sudah cair 98 miliar, lalu menunggu regulasi apa lagi? Dana ini belum juga disalurkan ke masyarakat,’’ kilahnya.

Plt. Ketua DPD Golkar Badung ini mengungkapkan, dalam penjelasan UU Penanganan Virus Corona, pasal 27, PP 1/2020, pejabat KSSK, Kemenkeu, BI, OJK, LPS dan pejabat lainnya tidak dapat dituntut secara pidana atau perdata sepanjang melaksanakan tugas dengan iktikad baik dan sesuai ketentuan. ‘’Saya curiga jangan-jangan dana terse-

but akan dipakai menjelang pilkada Desember 2020. Misalnya, dicairkan Oktober, November kelihatan pemerintah perhatian menjelang pemilu. Sebab, jika alasan regulasi masyarakat tidak dapat sembako untuk apa ada refocusing anggaran begitu besar,’’ terangnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Badung I Ketut Ketut Suiasa dalam siaran persnya menyatakan, Pemkab Badung mempunyai niat semaksimal mungkin membantu masyarakat, namun masih terhambat oleh regulasi. ‘’Dalam kondisi ini kami bersama Bapak Bupati punya niat memberikan sembako kepada seluruh masyarakat yang ber-KK Badung, namun regulasi ternyata masih menjadi hambatan. Dari refocusing anggaran sebenarnya sudah ada dananya, tetapi masih terganjal aturan. Jadi, perlu pendapat hukum dari Kejaksaan dalam penggunaan anggaran APBD khususnya untuk penanganan Covid-19,’’ terangnya. (kmb27)

Mangupura (Bali Post) – Industri perhotelan telah bersiap menghadapi era baru, seperti membuat SOP dan melatih SDM. Apalagi era baru sudah pernah ada ketika bom Bali yaitu perubahan standar keamanan dan sertifikasi manajemen pengamanan hotel.

“Kami di industri perhotelan melakukan sertifikasi manajemen pengamanan hotel setelah kejadian tersebut. Sebagai proses sertifikasi tentu ada standar baru yang harus diterapkan dan itu yang dinilai oleh para auditor yang terdiri atas unsur kepolisian, asosiasi, pemerintah dan tenaga ahli perhotelan,” kata President Director Swaha Hospitality, I Ketut Swabawa, Senin (25/5).

Ia perlu mengingatkan hal itu kembali agar wacana era baru tidak dianggap sebagai beban atau ancaman bagi industri

bisnis. Sebab, psikosomatik bisa memengaruhi upaya menuju kesiapan mental menghadapi perubahan. Jadi, wajib dipahami dulu kondisinya sebelum menginjak ke arah yang subtanstif poin pada kondisi mendatang.

Swabawa yang juga menjabat Wakil Ketua DPD IHGMA Bali berharap ada time frame yang jelas terkait wacana Era Baru. Kapan dibuka, seperti apa teknisnya dan sebagainya harus jelas, tidak parsial dan jalan sendiri-sendiri. Kesiapan saat reopening Bali akan membuat turis yang datang dan masyarakat Pulau Dewata tenang.

Menurutnya, jangan sampai ada pandemi Covid-19 gelombang kedua. Sebab, ini akan berbahaya bagi masyarakat, turis dan nama baik Bali. Apalagi selama ini Bali mampu menjaga korban Covid-19 tidak

banyak. “Intinya, hotel dan industri siap dengan kondisi darurat, begitu juga recovery.

SOP pun terus diperbarui sesuai kondisi Era Baru, khususnya kebersihan, higienitas dan keamanan. Tentu perlakuan antara kondisi normal dan era baru berbeda,” bebernya.

Sementara itu, pengamat pariwisata Dr. Ni Made Eka Mahadewi, S.Sos., M.Par. menyatakan Bali secara nasional harus menjaga prosedur penanganan bencana (disaster) Covid-19. Di antaranya pengalaman penanganan bencana (disaster scienxe), pencegahan (prevention) dan kesiapan peralatan standar internasional atau diakui dunia (preparedness). Selain itu, rensponsif terhadap gerak masyarakat pascabencana Covid-19 (renponse) dan bergerak bersama dalam menyelamatkan Bali

melalui gerakan ‘’Bali Siap New Normal’’ (recovery program).

Lebih lanjut dikatakannya, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menuju Bali Era Baru di sektor pariwisata, seperti tetap mengikuti prosedur kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun setelah bepergian dan menjaga pola hidup sehat. ‘’Mewajibkan pendatang/ pengunjung/tamu mengikuti protokol kesehatan dengan menyertakan surat keterangan sehat atau bebas Covid-19,’’ ujar Mahadewi yang juga Kepala P3M Poltekpar Bali. Menurutnya, mengacu pada hasil riset negara di Asia yang mampu menangani bencana dalam berbagai bentuk termasuk Covid-19 adalah Jepang. (kmb23)

Warga Tolak ’’Rapid Test’’

Mantan Klian Dimintai Keterangan

Mangupura (Bali Post) Anggota Opsnal Polsek Mengwi menyelidiki penolakan rapid test oleh sejumlah warga di Banjar Sayan, Desa Werdi Bhuana, Mengwi, Badung, Senin (25/5) lalu. Terkait kejadian tersebut, polisi minta keterangan pria berinisial WSW, mantan klian salah satu banjar di Desa Werdi Bhuana.

Kanitreskrim Polsek Mengwi Iptu Ketut Wiwin Wirahadi

seizin Kapolsek menyatakan, WSW hanya dimintai keterangan, tidak diamankan. ‘’Selesai diminta keterangan, WSW dipulangkan,’’ tegasnya saat dimintai konfirmasinya, Selasa (26/5) kemarin.

Menurutnya, WSW dimintai keterangan karena mengaku mewakili warga yang menolak rapid test. Padahal tidak ada seperti itu. Warga menolak karena kurang sos-

Pemkot Denpasar bersiap memasuki Tahun Ajaran Baru 2020-2021. Kendati masih berada pada masa penanganan Covid-19, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Denpasar tahun ini sudah mulai disosialisasikan.

Pada Selasa (26/5) kemarin, jajaran Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar melakukan sosialisasi dengan Komisi IV DPRD setempat. Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Wayan Mariyana Wandhira didampingi Ketua Komisi IV Wayan Duaja dihadiri jajaran Komisi IV. Kadisdikpora Denpasar I Wayan Gunawan mengatakan, ada sedikit perubahan jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, digunakan jarak terdekat. Sedangkan sekarang yang dipakai untuk meloloskan siswa bisa diterima di sekolah tertentu yakni nilai belajar siswa. Selain itu, siswa juga

bisa memilih lebih dari satu jalur. Misalnya tidak lolos di jalur prestasi, siswa bisa ikut lagi di jalur zonasi. Karena itu, waktu pendaftaran untuk masing-masing jalur berbeda.

PPDB SMP, kata Gunawan, terdapat beberapa jalur. Di antaranya jalur zonasi, afirmasi (jalur miskin) dan jalur prestasi.

Selain itu, juga jalur perpindahan tugas orangtua. Teknisnya masih seperti tahun sebelumnya. Untuk pembagian masingmasing jalur yakni 58 persen untuk jalur zonasi, 5 persen untuk afirmasi, 2 persen untuk perpindahan orangtua, dan 35 persen jalur prestasi yang terdiri atas prestasi akademik dan nonakademik (utsawa dharma gita, olahraga, seni, peduli lingkungan, dan PKB).

PPDB SMP pendaftaranya diawali jalur afirmasi dan zonasi (umum dan terdampak Covid-19) mulai 18 - 20 Juni, jalur perpindahan orangtua/ wali murid dilaksanakan

ialisasi dan edukasi tentang rapid test. Setelah dijelaskan akhirnya warga bersedia dirapid test. ‘’Hari ini tidak ada rapid test. Mungkin beberapa hari lagi karena prosesnya bertahap,’’ tandas mantan KBO Satreskrim Polres Badung ini.

Berkat mediasi Polri, TNI, pecalang dan instansi terkait, situasi wilayah tersebut aman dan kondusif. Warga di sana telah paham akan pentingnya

tes untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Senin (25/5), sekelompok warga Banjar Sayan menolak menjalani rapid test, padahal di sana zona merah Covid-19. Alasannya, mereka sudah pernah rapid test secara swadaya. Terkait kejadian ini, anggota TNI, Polri, Satpol PP dan pecalang mengimbau mereka agar mau dites. (kmb36)

PPDB SMP, Siswa Bisa Pilih Dua Jalur

Bali Post/ara

PPDB - Suasana rapat kerja Komisi IV dengan Disdikpora soal PPDB 2020. mulai 20-23 Juni, dan jalur prestasi akademik dan nonakademik dimulai 25-30 Juni.

Sedangkan pendaftaran ulang akan dilaksanakan pada 9-11 Juli 2020. ‘’Keseluruhan tahapan PPDB SMP di Kota Denpasar dilaksanakan secara online melalui http://denpasar.siap.ppdb.com/,’’ ujar Gunawan.

Sementara itu, salah seorang anggota Komisi IV, A.A. Susruta Ngurah Putra, menekankan agar jumlah siswa dalam rombel diperhatikan. Jangan sampai jumlah ini bisa dipermainkan. Bukan hanya itu, jalur prestasi ini juga harus diperhatikan jangan sampai memicu keresahan orangtua siswa. (kmb12)

Rabu Pon, 27 Mei 2020

1.160 PMI Tabanan Telah Di-’’rapid Test’’

Tabanan (Bali Post) Sebanyak 1.160 dari total 1.165 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Tabanan yang pulang sebelum 22 Maret 2020 telah menjalani rapid test. Tes dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan oleh Satgas Kesehatan Tabanan menyasar seluruh PMI yang tersebar di 10 kecamatan.

Bali Post/kmb26

SWAB - Petugas dari Dinas Kesehatan Jembrana mengambil swab PMI dan sejumlah warga hasil pelacakan.

Enam Warga Loloan dan Lelateng Di-’’swab’’

Negara (Bali Post) – Enam warga Kelurahan Loloan Barat, Loloan Timur dan Lelateng, Kecamatan Negara, diambil sampel swab-nya bersama pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana yang menjalani karantina, Selasa (26/5) kemarin. Keenam warga merupakan hasil pelacakan petugas surveillance terkait adanya kasus meninggal orang luar Jembrana di Lumajang, Jawa Timur, karena positif Covid-19.

Informasi yang dihimpun,pada Selasa pagi, keenam orang itu sempat kontak dengan orang yang meninggal tersebut. Satu warga Loloan

Barat menjadi sopir kendaraan yang membawa orang yang diketahui positif Covid-19 ke Lumajang. Saat itu korban dalam kondisi sakit dijemput dari Denpasar.

Sampai di tempat temannya di Negara, sempat berobat ke pengobatan alternatif di Loloan Timur. Sebelumnya korban menjalani rapid test di RSU Negara dan hasilnya nonreaktif. Karena masih sakit, warga Lumajang ini selanjutnya dibawa ke asalnya di Lumajang. Setelah di-swab di sana diketahui yang bersangkutan positif Covid-19. ‘’Tadi malam kami menerima informasi meninggal, se-

hingga enam orang warga itu kami tes swab,’’ ujar Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr.

I Gusti Agung Putu Arisantha di sela-sela tes swab. Sejatinya mereka sudah menjalani rapid test, namun untuk memastikan lagi dilakukan swab. Saat bersamaan ikut menjalani swab 30 orang PMI yang dikarantina di dua hotel.

Dari enam warga itu, empat orang merupakan satu keluarga di Loloan Timur yang sempat didatangi korban untuk berobat. Satu lagi warga Loloan Barat (yang mengantar ke Lumajang) dan satu lainnya asal Lelateng. (kmb26)

Tabanan Belum Buka DTW Tabanan (Bali Post) Muncul wacana bahwa masyarakat harus berdamai dengan Covid-19 dan menjalani kehidupan dalam era baru (new normal), termasuk membuka daerah tujuan wisata (DTW) untuk wisatawan. Meski demikian, Kabupaten Tabanan tidak mau terburu-buru terkait hal itu. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, termasuk kemungkinan penyebaran transmisi lokal karena pengunjung yang datang belum bisa dijamin benar-benar bebas dari Covid-19.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ketika dimintai konfirmasinya terkait hal itu, Selasa (26/5) kemarin, mengatakan yang terpenting saat ini bagaimana memberikan jaminan kesehatan pada masyarakat. Apalagi Tabanan sedang fokus melakukan penataan pascahari raya, den-

gan harapan tidak ada lagi muncul kasus baru. Pihaknya mengajak masyarakat terus menjalankan protap kesehatan dengan baik seperti menggunakan masker, menerapkan social distancing dan ada komitmen bersama jika ingin segera kembali ke kondisi normal. Masyarakat Tabanan diminta lebih memproteksi diri dan untuk menciptakan kondisi normal, pemerintah daerah memerlukan dukungan dari masyarakat. ‘’Saya tidak mau mempertaruhkan masyarakat saya, karena orang tanpa gejala masih banyak berkeliaran.

Siapa tahu ada yang datang ke objek wisata tiba-tiba ada klaster baru. Jadi, saya tidak buka DTW dulu,’’ ucap Bupati Eka usai penyerahan sembako antarlintas agama.

Bupati Eka juga menyatakan belum melihat ala-

san yang jelas dan pasti untuk membuka DTW, apalagi ini tidak hanya khusus Tabanan, melainkan juga Bali. ‘’Kalau kami khusus di Tabanan membuka sesuatu tetapi justru membahayakan, untuk apa.

Kami lebih pilih bertahan dulu sampai mereka yang datang dari luar benar-benar tidak terkontaminasi, karena ada yang sudah negatif malah positif lagi,’’ terangnya.

Untuk bisa memutuskan Tabanan sudah siap atau belum tentunya melihat perkembangan yang dilaporkan oleh Gugus Tugas. ‘’Data Gugus Tugas ini yang kami jadikan patokan. Jangan sampai terjadi transmisi lokal karena penyebarannya tidak bisa dicegah. Perlu pemikiran hati-hati, terutama mendatangkan wisatawan dari luar. Harus steril betul,’’ pungkasnya. (kmb28)

Sosial

AQUA Mambal Serahkan Bantuan Covid-19 untuk Badung dan Tabanan

SERAHKAN BANTUAN - AQUA Mambal menyerahkan bantuan penanggulangan Covid-19 yang diterima Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Suiasa, S.H. MENANGGAPI kondisi pandemi Covid-19 yang terus berkembang, PT Tirta Investama–Pabrik Mambal (AQUA Mambal) telah melakukan berbagai aksi secara cepat untuk memberikan bantuan kepada yang terkena dampak. Bantuan dalam bentuk alat pelindung diri (APD), sarana cuci tangan, sembako dan air minum diterima oleh Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Suiasa, S.H. di Kantor Dinas Kominfo Badung yang kemudian disalurkan sesuai data yang dimiliki oleh Gugus Tugas Covid-19.

AQUA Mambal sebagai bagian dari Danone Indonesia melakukan upaya di atas sebagai wujud respons atas kondisi di Bali dalam situasi pandemi virus Corona. Pada kesempatan terpisah, Vera Galuh, Vice President General Secretary Danone Indonesia, membenarkan bahwa Danone Indonesia telah sejak awal ikut bergotong royong dan bekerja sama dengan berbagai kalangan dalam mengatasi wabah Covid-19 di Indonesia.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada perusahaan yang turut andil dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Badung.

“Dengan bergotong royong kita berkeyakinan bisa melalui semua dengan baik,’’ jelasnya.

Bantuan Covid-19 juga disalurkan di Kabupaten Tabanan melalui Satgas Gotong Royong tingkat desa adat, relawan lawan Covid tingkat desa dinas dan Gugus Tugas Tabanan.

Bantuan yang disalurkan di kedua wilayah tersebut terdiri atas 2.000 pieces masker bedah, 4.000 pieces sarung tangan bedah, 4 unit sarana cuci tangan Portable, 40 piecess pelindung wajah, 250 botol hand sanitizer, produk air minum dan 10.000 liter disinfektan.

Selama kondisi pandemi, AQUA Mambal juga melakukan edukasi hidup sehat dan bersih melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk membuat masker, budi daya tanam sayur yang sehat di lahan pekarangan dan membeli hasil panen petani binaan untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak dalam bentuk sembako.

Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal, Nyoman Arsana, menceritakan bahwa seluruh kegiatan tersebut melibatkan karyawan sebagai sukarelawan. “Kami turun langsung kampanye penting-

nya meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan sekitar. Kampanye ini sesuai tema gerakan di internal kami yaitu #kitasalingjaga,” katanya.

AQUA Mambal juga menerapkan protokol pencegahan Covid-19 mulai dari pengukuran suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker, menerapkan physical distancing, memperbanyak titik hand sanitizer hingga sarana cuci tangan.

Danone-AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan minuman ringan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri atas perlindungan sumber daya air, pengurangan C02, optimalisasi kemasan, pengumpulan sampah kemasan dan distribusi produk secara berkelanjutan yang dilakukan bersama pemangku kepentingan dan karyawan.

Danone-AQUA adalah bagian dari kelompok usaha danone, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia. Di Indonesia, unit usaha Danone meliputi dua kategori utama, yaitu minuman (AMDK, minuman ringan nonkarbonasi dan minuman teh) dan nutrisi khusus (Nutricia dan Sarihusada).

Danone-AQUA merupakan perusahaan FMCG pertama di Indonesia yang bersertifikasi B-Corp, yaitu standar tertinggi terhadap kinerja sosial dan lingkungan, transparansi dan akuntabilitas.

Laporan keberlanjutan Danone-AQUA dapat diakses melalui www.aqua.co.id. Masukan dan keluhan pelanggan dapat disampaikan melalui AQUA Menyapa 08001588888 atau melalui Facebook Sehat AQUA dan www.aqua.co.id. (bns)

Hingga Selasa (26/5) kemarin ditemukan 16 orang PMI menunjukkan hasil reaktif dan telah mendapatkan penanganan selanjutnya (tes swab) di UPTD RS Nyitdah, Kecamatan Kediri.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan Putu Dian Setiawan mengatakan tinggal 5 PMI yang belum menjalani rapid test karena berbagai alasan seperti ada yang ke luar negeri dan ada pula ke luar pulau. ‘’Tapi akan segera dijadwalkan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi PMI positif Covid-19 berada di tengah masyarakat,’’ terangnya.

Saat ini PMI yang baru datang langsung menjalani skrining ketat di tingkat Gugus Tugas Provinsi Bali.

Tidak seperti sebelumnya hanya di-rapid test. Belakangan telah dilakukan langkah pengetatan pemeriksaan dengan menerapkan uji swab menggunakan metode PCR terhadap PMI yang datang.

Ke-16 PMI yang hasil rapid test-nya reaktif telah dilakukan swab. Hasilnya, empat orang terkonfirmasi positif dan telah menjalani perawatan di ruang isolasi RS Nyitdah. ‘’Semuanya dari Kecamatan Penebel dan saat ini sudah dinyatakan

sembuh,’’ ucapnya.

Dian Setiawan yang juga Kepala Diskominfo Tabanan menuturkan, proses perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit di Tabanan berjalan baik yang ditandai tingginya angka kesembuhan. Total positif sebanyak 17 orang dan sembuh 16 orang. ‘’Saat ini masih satu pasien positif yang menjalani perawatan di ruang isolasi,’’ ujarnya.

Selasa kemarin telah dilakukan tes swab ter hadap 50 orang PMI yang menjalani karantina terintegrasi. PMI yang berada di karantina terintegrasi sebanyak 557 orang. Dari jumlah ini, 109 orang masih menjalani masa karantina dan 446 sudah rampung karantinanya sehingga dibolehkan pulang.

PMI yang diisolasi di RS Nyitdah dua orang. PMI yang sudah di-rapid test 236 orang dengan hasil reaktif 4 orang dan nonreaktif 232 orang. PMI yang sudah dites PCR 140 orang dengan hasil konfirmasi 0 dan nonkonfirmasi 90 serta menunggu hasil 50 orang. (kmb28)

SWAB – Seorang PMI asal Tabanan menjalani tes swab.

Sosial Pandemi Covid-19

SMK TI Bali Global Bagikan Bingkisan Sembako

SEKOLAH Menengah Kejuruan Teknologi Informasi (SMK TI) Bali Global, Denpasar, sudah tidak asing bagi masyarakat. Sekolah yang berada di bawah Yayasan Widya Dharma Shanti dengan para pengurus/pembina, Prof. Dr. I Made Bandem, M.A., Drs. I.B. Dharmadiaksa, M.Si.Ak., Dr. Dadang Hermawan dan Drs. Satria Dharma ini telah mampu mendidik ribuan siswa dengan keterampilan yang bisa diterima pasar kerja. Kini, sekolah yang terakreditasi A tersebut ikut peduli dalam kondisi pandemi Covid-19.

Sebagai wujud kepedulian, sekolah ini memberikan bingkisan paket sembako kepada para tenaga pengajar, staf dan warga di lingkungan Banjar Kerta Sari, Panjer, Denpasar Selatan. Penyerahan paket sembako dilakukan secara simbolis oleh Kepala SMK TI Bali Global Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd., Selasa (26/5) kemarin.

Gusti Made Murjana yang ditemui di sela-sela kegiatan penyerahan paket sembako mengatakan, apa yang dilakukan ini terkait Covid-19. Pihaknya minta semua pihak dan seluruh elemen masyarakat agar waspada terhadap pandemi dan penyebaran Covid-19. ‘’Kami dari lembaga pendidikan juga turut peduli dengan kondisi ekonomi saat ini. Apa yang dilakukan mendapat apresiasi dari yayasan. Sumbangsih ini akibat kondisi ekonomi warga yang terdampak Covid-19 cukup terasa.

Tidak terkecuali para staf dan guru di SMK TI Bali Global. Kami berikan kepada staf, guru dan warga di lingkungan sekolah.

Mudah-mudahan membantu dan kami tetap mengimbau agar semua waspada, ikuti anjuran pemerintah, sehingga kita bersama segera bisa beraktivitas normal kembali,’’ ujarnya.

Jumlah sembako yang diserahkan mencapai 115 paket. Satu paket berisi 5 kg beras, telur, mi instan dan minyak goreng. ‘’Ini merupakan bentuk kepedulian pihak sekolah terhadap para guru, staf dan warga sekitar yang ikut terdampak Covid-19,’’

SEMBAKO - Suasana penyerahan secara simbolis satu paket sembako kepada staf, guru dan warga di sekitar sekolah, Selasa (26/5) kemarin. jelas Made Murjana.

Kepala Lingkungan Banjar Kerta Sari, Panjer, Ketut Sujilan, menyampaikan terima kasih atas kepedulian sekolah terhadap warga di lingkungan sekolah. Kepedulian ini sangat membantu warganya yang terdampak Covid-19. Tidak sedikit warganya yang dulunya cukup eksis di bidangnya masingmasing kini terpuruk akibat Covid-19.

Hal yang sama diungkapkan salah seorang guru di SMK TI Bali Global, Mis Dilia. Ia mengaku sangat bersyukur pihak sekolah sangat peduli dengan para staf dan guru dalam kondisi pandemi Covid-19. Pihaknya sangat terbantu dengan adanya sumbangan sembako yang diberikan sekolah.

Sementara itu, terkait PPDB tahun ini, SMK TI Bali Global sudah pula mendapatkan siswa. Sudah banyak yang melakukan registrasi untuk mengenyam

pendidikan di sekolah teknologi informasi ini. Tahun ini SMK TI Bali Global menerima 504 siswa yang terdiri atas 14 rombel.

Dikatakannya, SMK TI Bali Global menjadi rebutan bagi orangtua siswa yang lulus SMP, karena sejumlah keunggulan yang dimiliki sekolah ini. Terlebih, sejalan dengan perkembangan teknologi menuju industri 4.0 yang menjadi kebutuhan pasar kerja. Sekolah dengan lima jurusan ini, yakni Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Multimedia (MM), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Animasi (AN) dan Desain Komunikasi Visual (DKV) akan menjadikan siswanya berkompeten di bidangnya. Karena itu, serapan di dunia kerja bagi lulusan SMKTI Bali Global sangat besar. Mereka bisa terserap di mana saja, karena sekarang dunia lagi membutuhkan skill di bidang teknologi informasi. (ad261)

Rabu Pon, 27 Mei 2020

Bupati Made Gianyar Apresiasi Acara Peringatan 130 Satpol PP Di-’’rapid Test’’, Hasilnya Negatif Hardiknas di Tengah Pandemi Covid-19 BUPATI Bangli I Made Gianyar menghadiri penutupan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli, Selasa (26/5) kemarin. Dalam kesempatan itu, Made Gianyar juga menerima bantuan ribuan masker dan vitamin yang disumbangkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangli dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Acara penutupan peringatan Hardiknas itu diisi penyerahan hadiah. Acara dihadiri Ketua PGRI Kabupaten Bangli I Wayan Wikrama, Dewan Pendidikan Kabupaten Bangli, serta Pengawas TK, SD dan SMP Kabupaten Bangli.

Kepala Disdikpora Kabupaten Bangli I Nengah Sukarta menyampaikan, peringatan Hardiknas di Kabupaten Bangli mengambil tema “Belajar Lewat Covid-19”. Dalam peringatan Hardiknas tahun ini diadakan beberapa kegiatan, di antaranya talk show dengan para guru dan murid lewat radio RPKB, serta berbagai

PENUTUPAN HARDIKNAS - Bupati Bangli I Made Gianyar saat menghadiri penutupan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli, Selasa (26/5) kemarin. macam perlombaan di antaranya lomba pidato jenjang SD dan SMP, lomba kreativitas puisi melalui video tingkat SD dan SMP, lomba karikatur jenjang SMP, lomba mewarnai jenjang PAUD, lomba penilaian kinerja sekolah jenjang TK, SD dan SMP dan lomba artikel ilmiah popular. Semua perlombaan itu

dilaksanakan menggunakan media elektronik. “Karena kita saat ini mengalami situasi pandemik Covid-19,” ujarnya.

Disampaikan juga dalam kesempatan itu PGRI Bangli menyumbangkan bantuan sosial untuk pencegahan Covid-19.

Bantuan yang diserahkan berupa 5.000 buah masker dan 5.000

biji vitamin.

Bupati I Made Gianyar dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Disdikpora Bangli, para guru, siswa dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam peringatan Hardiknas. “Walaupun kita sekarang ini sedang menghadapi wabah Covid-19, bahkan pendidikan sekarang ini tidak bisa berjalan seperti biasanya, tetapi dengan kesadaran para guru dan siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui media elektronik, lewat WA, televisi dan lainnya, dengan demikian dunia pendidikan bisa tetap berjalan,” terangnya.

Made Gianyar juga menyampai terima kasih kepada PGRI yang sudah ikut membantu mempercepat memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menyumbangkan masker dan vitamin. Menurutnya, agar wabah Covid-19 bisa segera berakhir semua pihak harus bersatu dan bekerja sama.

“Mudah-mudahan wabah ini cepat terlewati. Dan kita bisa melaksanakan kegiatan pendidikan seperti biasanya,” kata Gianyar. (ad266)

Tiga Pemakai dan Pengedar Narkoba Ditangkap, Satu di Antaranya PMI

Semarapura (Bali Post) Jajaran Satresnarkoba Polres Klungkung kembali menangkap dua pemakai dan satu pengedar narkoba.

Mereka masing-masing Made Tian Aprianta (26) dan I Komang Suwandana alias Moris (29) sebagai pemakai dan I Komang Sujena (36). Menariknya, satu di antaranya pernah bekerja ke luar negeri sebagai PMI (pekerja migran Indonesia).

Kasat Narkoba Polres Klungkung, AKP Dewa Gde Oka, Selasa (26/5) kemarin mengatakan, Made Tian Aprianta alias Tian itu pernah jadi PMI. Namun, pemuda asal Banjar Peken, Dusun Pande Mas, Desa Kamasan ini sudah pulang dari Italia sebelum wabah Covid-19. Tian menjadi pemakai narkoba karena stres terhadap persoalan ekonomi yang membebaninya. Tian mengangguk saat ditanya langsung di Mapolres Klungkung terkait alasannya menjadi pemakai narkoba.

Mengenakan pakaian serba orange dan tangan serta kaki diborgol, kepala ditutup kasebo hitam, dia nampak tertunduk lesu menyesali perbuatannya.

Dia mengaku sempat berhenti menjadi pemakai sepulang dari Italia. Tetapi, lelaki berpendidikan D-1 Kepariwisataan ini terpaksa memakai narkoba lagi karena stres.

Kasat Narkoba AKP Dewa Gde Oka menambahkan, awal-

nya Tian dan Moris ditangkap lebih dulu di sebuah warung atau angkringan di Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra, Dusun Ambengan, Desa Tangkas, karena kedapatan menguasai narkoba jenis sabu-sabu.

Setelah diinterogasi, keduanya mengaku mendapatkan sabusabu dari seorang perantara I Komang Sujena alias Mang Jen. Setelah didalami, rupanya Mang Jen ini adalah mantan narapidana di Lapas Kelas II B Karangasem yang masih berstatus bebas bersyarat. ‘’Dia baru saja keluar lapas Februari 2020,’’ katanya.

Mang Jen ditangkap di rumahnya di Desa Tangkas dan hasil interogasi terhadapnya, dia mengakui sebagai perantara dan mengaku mendapat sabu-sabu dari seorang napi bernama Lopi dari dalam Lapas Kelas II B Karangasem, di mana dia menjalani hukuman sebelumnya. Dengan fakta-fakta itu, ketiganya pun langsung ditetapkan sebagai tersangka.

PENANGKAPAN - Ketiga tersangka dan barang bukti saat penangkapan ini dirilis Satresnarkoba Polres Klungkung.

Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan satu paket sabu-sabu seberat 1,18 gram, dua lembar bukti transfer uang dan satu buku tabungan, dua kartu ATM, 2 set alat isap sabu, 3 HP dan 1 unit motor.

AKP Dewa Gde Oka menjelaskan, Tian dan Moris dijerat Pasal 112 ayat 1 jo Pasal 132 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, karena menyimpan dan menguasai narkotika. Kedua diancam hukuman paling singkat 4 tahun penjara dan paling lama 12 tahun serta denda paling

sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar. Sementara Mang Jen sebagai perantara dijerat Pasal 114, ancaman hukumannya paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun serta denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar. Ketiga tersangka sementara ditahan di Rutan Polres Klungkung. Penyidik masih mendalami bukti-bukti yang telah dikumpulkan guna mengungkap kemungkinan adanya pelaku atau jaringan lain, terkait terungkapnya kasus narkotika ini. (kmb31)

Ekonomi Lesu, Seniman Pakudui Minta Dibantu Pemerintah

Gianyar (Bali Post)Wabah virus Corona memang berdampak sangat berarti ke berbagai sektor, tak terkecuali seniman kerajinan di Kabupaten Gianyar. Padahal selama ini produk kerajinan memberikan gemerincing dolar karena itu menjadi salah satu penunjang pariwisata. Namun, akibat situasi ekonomi ‘’terjun bebas’’, Maestro Patung Garuda Made Ada asal Desa Adat Pakudui, Desa Kedisan, Kecamtan Tegallalang berharap adanya perhatian pemerintah kepada para seniman di tengah kondisi ini.

Made Ada ditemui Selasa (26/5) kemarin mengatakan, selama ini dirinya bersama warga di Desa Adat Pakudui kesulitan secara ekonomi. Warga di Pakudui, dominan bergerak di sektor home industry yakni membuat kerajinan berupa ukiran kayu. Sep-

ertinya wajar juga seniman sama dengan warga lainnya perlu dibantu sembako. Bisa juga pemerintah membantu membeli hasil kerajinan masyarakat, sehingga warga bisa membeli keperluan sehari-hari. ‘ ’ Ka mi berkecimpung di bidang home industry, membuat lapangan pekerjaan yang bisa bekerja dari rumah di Pakudui. Usaha ini kami warisi dari kakek, bapak kemudian saya teruskan. Bukan saja masyarakat, turis asing juga belajar mengukir di sini.

Kami memang beraktivitas dari rumah,’’ katanya.

Sektor kerajinan selama ini merupakan salah satu pendukung pariwisata.

Namun akibat wabah Covid-19, sektor pariwisata yang mengalami kelesuan berdampak dominan terhadap hasil karya para pengerajin. Sudah hampir tiga bulan para seniman tidak mempu menjual hasil

produksinya. ‘’Pertengahan Maret sampai akhir Mei ini, kami sama sekali tak dapat apaapa. Wisatawan baik asing maupun domestik sudah tidak ada di Bali. Jadi siapa yang mau beli produk kami ini,’’ keluhnya.

Sejumlah pelanggan yang berasal dari berbagai belahan negara tidak bisa mengambil hasil produksi para seniman, karena ditutupnya penerbangan akibat beberapa negara memberlakukan lockdown. ‘’Alasan mereka tidak mau beli, karena negaranya lockdown,’’ katanya.

Pihaknya, sebelum wabah Covid-19 mempekerjakan antara 20 hingga 35 seniman. Namun sekarang yang datang bekerja antara lima hingga 10 orang saja. Sama sekali mereka tidak ada mengerjakan pesanan.

Hanya mengisi waktu agar tetap jalankan swadarma.

‘’Kami berusaha membuat desain baru, yang kira-kira bisa laku kelak.

Mereka tidak ada yang mengerjakan pesanan, hanya merancang ide-ide kreatif saja,’’ katanya.

Akibat Covid-19, kata Made Ada, nyaris 95 persen masyarakat di Desa Adat Pakudui kesulitan memenuhi kebutuhan dapur, karena uang sangat susah diperoleh, akibat ekonomi stag alias macet. ‘’Karena itu kami perlu bantuan pemerintah. Semua memang sedang hidup susah saat ini,’’ tambahnya.

Karena itu bantuan sembako itu benar-benar menjadi harapan masyarakat seniman Pakudui. ‘’Tolong kami dibantu sembako. Jika tidak tolong hasil produksi kami dibeli oleh pemerintah. Sehingga bukan saja kami tetap bekerja, terpenting kami bisa membeli sembako sendiri,’’ harapnya. (nik)

Balik Mudik Wajib Kantongi Suket Bebas Covid Bangli (Bali Post) Polres Bangli memperketat penjagaan pintu masuk perbatasan Bangli. Pemudik yang balik dari kampung halamannya, diizinkan masuk ke Bangli jika mengantongi surat keterangan (suket) bebas Covid-19 dari tim kesehatan.

Kasatlantas Polres Bangli AKP I Nengah Sona, Selasa (26/5) kemarin mengatakan,

sampai saat ini penyebaran virus Corona masih terjadi. Untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, pihaknya melakukan penyekatan di pintu masuk perbatasan. ‘’Penyekatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya arus mudik maupun arus balik masyarakat yang akan merayakan hari raya Idul Fitri,’’ terangnya.

Bagi warga yang baru

balik mudik dari kampung halamannya dan ingin masuk ke Bangli diwajibkan mengantongi surat keterangan bebas Covid-19 dari pihak yang berwenang dalam hal ini tim kesehatan. Dalam melakukan penjagaan di pos jaga pengamanan Ketupat Agung, petugas juga dilengkapi data dari Dinas Kesehatan mengenai data warga yang berstatus ODP

(orang dalam pengawasan), OTG (orang tanpa gejala) berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP).

Pihaknya juga memberikan teguran simpatik dan membagikan helm dan masker gratis kepada para pengendara yang menggunakan pakaian adat Bali tanpa helm serta pengendara maupun penumpang yang tidak menggunakan masker. (kmb40)

Gianyar (Bali Post) Sebanyak 130 personel anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gianyar mengikuti rapid test di kantor Satpol PP Gianyar, Selasa (26/5) kemarin. Tes ini dilakukan untuk memastikan kesehatan para anggota Satpol PP yang selama ini berinteraksi dengan masyarakat umum, terutama anggota yang jaga di tempat karantina pekerja migran Indonesia (PMI).

Kepala Satpol PP Kabupaten Gianyar I Made Watha mengatakan, rapid test yang melibatkan tim medis, dilaksanakan sesuai anjuran protokol kesehatan penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Ini sebagai upaya mengikuti anjuran protokol kesehatan. Satpol PP selaku penegak aturan daerah, karena sering bersentuhan langsung ke tempat ramai. Mulai pasar, sidak para pedagang, terlebih bertugas juga di tempat karantina,’’ jelasnya.

Watha menyampaikan, ang-

RAPID TEST - Pelaksanaan rapid test di Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar, Selasa (26/5) kemarin. gota yang mengikuti rapid test sebanyak 130 orang dari total 250 petugas Satpol PP. Rapid test dilakukan guna memastikan kesehatan anggotanya bebas Covid-19. ‘’Yang ikut tes 130, karena yang lain ada tugas

di lapangan,’’ ungkap pria asal Kecamatan Sukawati itu.

Disinggung mengenai hasil tes, kata Watha, hasil pengecekan rapid test 130 anggota Satpol PP Gianyar itu semua negatif. (kmb35)

RSU Bangli Tak Lagi Dijadikan Tempat Karantina OTG Bangli (Bali Post) – anan. ‘’Masyarakat kita harapkan tidak cangRumah Sakit Umum (RSU) Bangli saat ini gung lagi datang ke RSU Bangli kalau mau sudah tidak lagi dijadikan tempat berobat sesuai keluhannya masing-masing,’’ karantina orang tanpa gejala ujarnya.

(OTG) Covid-19. ‘’Sesuai perinMencegah penyebaran virus di areal tah Bapak Bupati, mulai tangrumah sakit, RSU Bangli akan melakugal 11 Mei 2020, RSU Bangli tikan screening kepada setiap pengunjung dak lagi dipakai sebagai tempat yang datang. Dalam screening, ada karantina OTG. RSU melayani scoring dan check list seperti batuk, semua masyarakat yang datang pilek, panas ataupun riwayat sempat ke rumah sakit sesuai standar kontak dengan PMI atau orang yang prosedur yang ada,’’ kata Direktur pernah terpapar positif Covid-19.

RSU Bangli, dr. Nyoman Arsana, Dokter asal Desa Songan, KintaSelasa (26/5) kemarin. mani itu pun kembali mengajak Karena itu, Arsana seluruh masyarakat bersamapun meminta kepada sama memutus rantai penyemasyarakat Bangli baran Covid-19 dengan menyang butuh perjalankan anjuran pemerintah. a wa t a n m e d i s d i Di antaranya menerapkan RSU Bangli agar pola hidup bersih dan sehat, tidak perlu takut. sesering mungkin mencuci Ruang isolasi yang tangan dengan sabun, mengsaat ini disediakan gunakan masker, menjaga di RSU Bangli juga jarak, olahraga, dan makan telah disiapkan denmakanan yang bergizi. dr. Nyoman Arsana gan standar pelay(kmb40)

Terkubur Sejak 1963, ’’Palinggih’’ Bedugul Ditemukan Setelah Digali Pangempon Pura Puseh Katyagan, Desa Kamasan, Gelgel, akhirnya berhasil menemukan palinggih Bedugul. Palinggih itu ditemukan di bekas alur Sungai Unda Barat, Tempek Pemedilan, Subak Pegatepan. Palinggih itu sebetulnya sejak 1963 telah terkubur, karena itu lebih dari setengah abad palinggih Bedugul tersebut tidak ditemukan pangempon pura setempat. Setelah beberapa kali memperoleh petunjuk niskala, pangempon pura mencari titik palinggih itu untuk menyusun purana menjelang karya agung di pura itu. Bagaimanakah proses pencarian palinggih Bedugul itu hingga akhirnya ditemukan?

Klian Pura Puseh Katyagan, Ida Bagus Danendra, ditemui di lokasi, Selasa (26/5) kemarin menuturkan, perjuangan mulai proses pencarian hingga ditemukan palinggih Bedugul itu benar-benar tidak mudah.

Sebab, palinggih Bedugul itu sudah lama terkubur pasir di alur sungai, persis di bawah tebing setinggi sekitar tujuh meter. Malah, palinggih ini sudah tertimbun sejak tahun 1963 pasca-erupsi Gunung Agung. ‘’Di sini dulu alur sungai dan di sebelahnya ada palinggih.

Di bagian hilir ada aungan (terowongan). Memang dikenal sangat angker. Palinggih ini erat kaitannya dengan Pura Puseh Katyagan,’’ kata mantan Perbekel Kamasan ini.

Pihaknya harus melibatkan cukup banyak pekerja untuk penggaliannya. Proses penggalian dilakukan sejak 26 April lalu hingga sedalam dua meter lebih. Bahkan, beberapa kali usaha yang dilakukan sia-sia menemukan palinggih itu. Alasannya, akibat titik galinya tidak tepat. Namun, setelah dicoba beberapa kali, akhirnya pekerja menemukan bagian atas palinggih. Persisnya sejak H-2 sebelum perayaan Idul Fitri. ‘’Tepat saat Tilem Desta, palinggih-nya baru ditemukan. Saya lega. Berarti cerita tetua maupun petunjuk niskala yang kami dapatkan tentang keberadaan palinggih ini benar adanya,’’ jelas Danendra.

Dia belum bisa menjelaskan bagaimana kaitan sejarah antara palinggih ini dengan Pura Puseh Katyagan. Ia mengaku hanya mendapatkan petunjuk ketika ingin menyusun purana, pura itu harus ditemukan lebih dulu, keberadaan lima palinggih tua yang berkaitan dengan Pura Puseh Katyagan itu. Selain palinggih Bedugul, juga palinggih Pemajangan, palinggih Gunung Batur/Lebah, palinggih Surya, Akasa, Langit dan Bulan, terakhir palinggih Pilah/Batu Lapak. Yang lainnya, belum ditemukan dan sedang dilakukan penggalian.

Rencananya Pura Puseh Katyagan melaksanakan karya agung, 7 Oktober nanti. Tetapi, karena terjadi pandemi Covid-19, rencana karya agung itu terpaksa diundur 31 Desem-

ber 2021. Sehingga pihaknya terus berupaya merampungkan purana-nya lebih dulu dengan melakukan penggalian terhadap keberadaan lima palinggih yang berkaitan dengan Pura Dang Kahyangan ini. ‘’Setelah palinggih-nya ditemukan, selanjutnya kami tata dan ngaturang sesaji. Camat dan dinas terkait juga sudah kami informasikan.

Barangkali ada pautan sejarah yang perlu digali bersama,’’ tegasnya.

Camat Klungkung, Komang Gde Wisnuadi, dan Dinas Kebudayaan Pemuda dan

Olahraga Klungkung, sempat turun ke lokasi, Selasa (26/5).

Kabid Cagar Budaya, Wayan Sumerta, didampingi Kasi Pendataan dan Regristrasi Cagar Budaya, Made Gede Sarjana, mengatakan akan bersurat kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali berkaitan upaya pelestariannya dan Balai Arkeologi Bali berkaitan proses penelitian lebih lanjut. Dia berharap upaya itu dapat membantu warga sekitar maupun pangempon pura untuk mengungkap lebih jauh keberadaan palinggih ini. (gik)

TERKUBUR - Ida Bagus Danendra saat menunjukkan palinggih yang sudah lama terkubur sejak 1963.

Rabu Pon, 27 Mei 2020

Kesehatan

SOSOK Sinergitas Desa Adat DESA adat berperan besar ikut menekan laju penyebaran Covid-19 kian meluas khususnya di Kabupaten Karangasem. Desa adat merupakan pilar utama mendisiplinkan warga menjalani secara ketat protap kesehatan.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, selama ini sangat besar peran desa adat membantu pemerintah.

Keberhasilan menekan angka warga yang terjangkit virus Corona atau Covid-19 juga merupakan sinergitas desa adat dengan aparat keamanan, Babinsa dan Bhabinkabtibmas. ‘’Kita apresiasi kerja keras desa adat secara bersama-sama bersinergi dengan pemerintah dalam pencegahan Covid-19 ini. Berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah itu tidak akan berjalan tanpa dukungan desa adat. Kami apresiasi kerja tulus dan kerja keras para petugas desa adat itu,’’ ucap Mas Sumatri bangga. Bupati Mas Sumatri berharap peran optimal desa adat dijadikan pilar utama mendisiplinkan masyarakat. Lewat pararem yang dibuat desa adat diharapkan masyarakat senantiasa tertib dan disiplin mengendalikan pergerakan masyarakat. ‘’Sangat efektif Satuan Tugas Berbasis Desa Adat itu menekan Covid-19 dalam upaya pembatasan wilayah dan ketika proses isolasi saat ada peningkatan kasus Covid-19. Mereka tahu apa yang meski dilakukan, menghindarkan warganya dari Covid-19 ini,’’ puji Mas Sumatri. (nan)

Nekat Gelar Sabung Ayam

Enam Penyelenggara dan Bebotoh Diamankan

Amlapura (Bali Post) Petugas kepolisian Polsek Abang membubarkan aksi judi sabung ayam di Banjar Sudimara, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Minggu (24/5) lalu. Dari penggerebekan itu, petugas mengamankan enam orang yang diduga sebagai penyelenggara dan juga penjudi.

Kanit Reskrim Polsek Abang Iptu Mochamad Supriyanto mengatakan, Selasa (26/5) kemarin, petugas membubarkan aksi judi sabung ayam yang digelar warga di Banjar Sudimara, Desa Ababi, Kecamatan Abang. Pihaknya mendapatkan pengaduan itu dari masyarakat, di tempat itu kembali dilaksanakan judi sabung ayam. ‘’Karena kembali judi sabung ayam itu digelar di sana. Kita kemudian terjunkan petugas awalnya mengecek ke lokasi. Dan benar, warga membuka lagi judi sabung ayam di sana,’’ ujarnya.

Sebelumnya, petugas sudah empat kali memberikan peringatan kepada para bebotoh dan penyelenggara judi itu, agar tidak melakukan judi di tengah Covid-19.

Kata Supriyanto, dari pembubaran judi sabung ayam itu, pihaknya mengamankan enam orang. Mereka diduga sebagai penyelenggara dan juga bebotoh (penjudi). ‘’Kita mengamankan enam orang sekaligus. Mereka akan diproses hukum lebih lanjut,’’ tegasnya. (kmb41)

Bali Post/ist

DIAMANKAN - Petugas kepolisian mengamankan enam orang penyelanggara dan bebotoh tajen.

Tiga Hari Karantina PMI Asal Rendang Positif Covid-19

Amlapura (Bali Post) Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kecamatan Rendang terkonfirmasi positif Covid-19. PMI itu diketahui positif setelah menjalani karantina selama tiga hari di hotel kawasan Candidasa.

Koordinator Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, M.M. mengatakan hal itu, Selasa (26/5) kemarin.

Per hari Selasa kembali ada tambahan satu warga terkonfirmasi positif Covid-19. Warga yang positif itu merupakan seorang PMI. ‘’PMI yang positif itu berasal dari Kecamatan Rendang,’’ ucapnya.

Pertama menambahkan, PMI yang positif itu memiliki riwayat perjalanan dari Italia.

Dia mendarat di Pulau Bali, 23

Mei 2020 lalu. Sampai di Bali yang bersangkutan langsung dilakukan tes swab. Selanjutnya dia dan rombongan PMI lainnya menjalani masa karantina di sebuah hotel di Candidasa, Kecamatan Manggis. ‘’Yang bersangkutan tercatat baru menjalani tiga hari karantina.

Hasil swabnya baru kita terima tadi pagi (Selasa - red). PMI asal Rendang itu positif Covid-19. PMI itu telah dirujuk ke Balai Pelayanan Kesehatan (Bapelkes) Denpasar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,’’ jelas Pertama.

Untuk diketahui, dengan tambahan satu kasus baru ini, Karangasem mencatat 23 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang sembuh.

Enam orang masih menjalani perawatan lebih lanjut di RS rujukan di Denpasar. (kmb41)

Pre-Marital Screening, Seberapa Pentingkah?

Oleh: dr. Ni Ketut Dian Esterina Aprilia E. SETIAP pasangan yang akan menikah, pasti disibukkan dengan persiapan pesta pernikahannya. Namun terkadang mereka lupa mempersiapkan dan memeriksa kesehatan diri maupun pasangannya. Sebenarnya seberapa pentingkah pemeriksaan kesehatan pranikah itu?

Pre-marital screening masih belum umum di Indonesia. Pre-marital screening atau pemeriksaan kesehatan pranikah adalah rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pasangan yang akan menikah. Itu dilakukan untuk mengetahui status kesehatan pasangan, mendeteksi penyakit genetik, dan penyakit infeksi lain, guna mencegah penularan penyakit bawaan itu kepada pasangan dan calon anak biologisnya kelak.

Pre-marital screening terdiri dari pemeriksaan riwayat kesehatan sebelumnya, pemeriksaan fisik lengkap, dan pemeriksaan laboratorium. Beberapa tes laboratorium yang dilakukan saat premarital screening antara lain: - Tes golongan darah dan

rhesus. Pemeriksaan ini sangat berguna bagi calon bayi, perkembangan janin maupun saat sudah lahir kelak.

- Tes kelainan darah, seperti thalassemia, hemophilia, dan sickle cell disease. Kelainan darah itu diturunkan secara genetik dan akan san-

gat memengaruhi kehamilan maupun kondisi bayi itu sendiri. Bayi yang lahir dari ibu dengan kelainan darah, si bayi itu memiliki kemungkinan lebih besar menderita penyakit yang sama.

- Tes penyakit infeksi dan menular seksual, seperti TORCH, hepatitis B dan HIV/ AIDS. Pemeriksaan itu membantu Anda dan pasangan mencegah penularan, perencanaan kehamilan maupun proses bersalin.

- Tes penyakit genetik.

Hal ini sangat membantu Anda mengenal pasangan dan melakukan perencanaan ke depannya. Selain itu dapat pula membantu melakukan upaya pencegahan atau pengobatan lebih dini agar penyakit yang mungkin ada pada diri, tidak bertambah buruk.

Tes ini meliputi pemeriksaan diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.

- Tes pemeriksaan organ reproduksi dan kesuburan.

Seperti pemeriksaan kadar hormon dan analisis sperma.

Hal ini sangat berguna bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.

Pre-marital screening sebaiknya dilakukan oleh semua pasangan yang akan menikah maupun pasangan yang sedang berencana memiliki anak. Apalagi jika salah satu pasangan mempunyai penyakit keturunan atau mempunyai riwayat penyakit infeksi menular. Tidak hanya wanita yang akan menjadi calon ibu itu perlu melakukan pre-marital screening, sesungguhnya pria juga perlu melakukan hal ini. (ad265)

Buleleng Tambah Tujuh Positif Covid-19

Singaraja (Bali Post) Kembali terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Buleleng. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menemukan tujuh orang pasien setelah hasil tes swab PCR menunjukkan hasil positif. Menyusul penambahan tujuh positif Covid-19 itu, total kasus positif Covid-19 di Bali Utara saat ini mencapai 63 orang.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. mengatakan saat update kasus virus Corona, Selasa (26/5) kemarin, dari laporan tim medis, ada tujuh tambahan kasus baru melalui transmisi lokal. Hal itu setelah tim medis menerima hasil tes spesimen swab PCR positif Covid-19 dari Laboratorium Kesehatan RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (25/5) malam.

Sesuai data itu, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah pasien dalam pengawasan (PDP) kode 66, 67, dan kode 68.

Mereka merupakan satu keluarga PDP 61 yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya. Tiga PDP juga terkonfirmasi positif yaitu kode 69, 70, dan kode 71 berasal dari Kecamatan Tejakula. Sedangkan seorang PDP lagi dari Kecamatan Sukasada yakni kode 72. ‘’Tiga orang itu adalah

satu keluarga dengan PDP 61. Sedangkan tiga orang lagi dari daerah transmisi lokal yang pernah terjadi di Buleleng dan seorang kasus baru di Kecamatan Sukasada itu pernah kontak dengan PDP. Pasien itu terkonfirmasi setelah sampel spesimen swabnya positif,’’ katanya.

Menyusul temuan PDP terkonfirmasi positif itu, kata Suyasa, tim surveillance berusaha keras mendapatkan data yang menunjukkan sumber penularan virus Corona melalui transmisi lokal Hanya, upaya itu belum membuahkan hasil.

Tim surveillance belum menemukan pasien dari mana menularkan virus Corona yang sekarang merebak di Kecamatan Gerokgak itu.

Untuk itu, tracking dan pengumpullan informasi terkait penularan terus dilakukan. Dengan cara itu, nantinya diketahui dari mana sumber penularannya.

Dari penelusuran sementa-

ra, PDP 61 dan keluarganya berkunjung ke rumah keluarganya di Desa Bondalem.

Tanggal 3 Mei 2020, Gugus Tugas menetapkan karantina wilayah di Desa Bodalem. Tanggal 4 Mei 2020 yang bersangkutan pulang ke Kecamatan Gerokgak.

Saat mengetahui Desa Bondalem terjadi transmisi lokal, PDP 61 dan keluarganya melakukan karantina mandiri. Dari tanggal 4 sampai 10 Mei 2020 itu kemudian dilakukan tracking yang diikuti rapid test antibodi hasilnya reaktif.

Kemudian dilakukan swab spesimen pertama negatif dan pada tes swab kedua tanggal 18 Mei 2020 hasilnya positif, sehingga tim medis menetapkan sebagai PDP untuk menjalani pengobatan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan. Dengan kronologi itu, Gugus Tugas belum bisa memastikan dari mana sumber penularan Covid-19 di Kecamatan Gerokgak itu.

Drs. Gede Suyasa, M.Pd Kondisi ini juga belum menjadi pertimbangan apakah Gugus Tugas melakukan karantina wilayah atau tidak. Selain itu, dari jumlah

temuan kasus positif ini belum dikategorikan penularan secara masif. Hal itu masih dikaji tim Gugus Tugas. (kmb38)

Pelanggaran Jam Berjualan Marak Kebijakan pembatasan jam berjualan di pasar tradisional, pasar modern, dan toko kelontong kembali dievaluasi. Salah satu poin penting evaluasi itu masih ditemukannya indikasi pelanggaran jam berjualan dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00 Wita. Lalu bagaimanakah tindakan tegas aparat yang akan dilakukan khususnya kepada para pedagang yang membandel itu?

SEKRETARIS Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., Selasa (26/5) kemarin mengatakan, sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan jam berjualan itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah melakukan patroli. Dari pengawasan itu, masih ditemukan adanya pelanggaran jam berjualan.

Saat melakukan pengawasan, Satpol PP belum memberikan sanksi tegas kepada pihak yang melanggar itu. Sebaliknya, petugas hanya memberikan teguran dengan harapan pelaku UKM itu disiplin mengikuti pembatasan jam berjualan. ‘’Dari pemantauan Satpol PP memang ditemukan ada yang melanggar. Sepertinya itu dilakukan karena ada anggapan penyebaran virus

Corona sudah mereda. Namun kami belum memberikan sanksi tegas dan hanya memberikan imbauan agar disiplin mengikuti aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah,’’ pintanya.

Untuk mendisiplinkan pelaku UKM mengikuti pembatasan jam berjualan ini, Suyasa telah menginstruksikan agar Satpol PP memberi peringatan resmi kepada pihak yang terbukti melanggar kebijakan itu.

Peringatan ini akan dijatuhkan dengan memberi surat peringatan (SP) satu, dua, dan tiga. Jika tiga kali

diperingati, namun tetap melanggar, maka Satpol PP diperintahkan memberikan sanksi tegas pencabutan izin usaha. ‘’Prinsip kami kebijakan itu diambil semata-mata menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Hal itu perlu dipahami, sehingga kebijakan ini wajib diikuti. Kalau tidak maka sanksi tegas akan diberikan,’’ ancamnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Putu Artawan mengatakan, pihaknya akan mengikuti instruksi pemerintah untuk

memberi surat peringatan sesuai instruksi gugus tugas. Penegakan sanksi tegas ini diharapkan bisa memberikan efek jera dan meningkatkan disiplin siapa pun pelaku UKM selama masa pandemi Covid-19 ini. Selama ini pihaknya melakukan pengawasan dan menyadarkan pelaku UKM agar pembatasan jam berjualan itu diikuti dengan baik. Bahkan, pihaknya telah memberi toleransi kepada pelaku UKM menutup usahanya hingga lebih 30 menit dari jam tutup yakni 18.00 Wita. (mud)

Rabu Pon, 27 Mei 2020

Mengintensifkan Sosialisasi kepada Masyarakat

Pergeseran Nilai-nilai Sosial

Selain itu, pihaknya telah menetapkan dan menyepakati teknis pemeriksaan di lapangan. Baik menyangkut petugas yang menjalankan maupun penyelesaian di lapangan jika ada masalah.

A d a k e m u n g k i n a n P e mprov Bali akan mengirim personel untuk ditempatkan di Pelabuhan Ketapang selama masa arus balik. ‘’Mekanisme dan tahapan pemeriksaan berlapis dengan beberapa check point sebelum mencapai Pelabuhan Ketapang juga digelar untuk menghindari terjadinya penumpukan,’’ imbuhnya.

Dewa Indra menambahkan, Pemprov Bali melalui Gugus Tugas, Pemkab Banyuwangi dan Otoritas Pelabuhan telah menyepakati bahwa kewajiban rapid test merupakan kebijakan untuk kepentingan bersama.

Yakni untuk melakukan pengendalian penyebaran Covid-19 di seluruh Indonesia, atau bukan hanya di Bali.

Selain hasil rapid test, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menyebut persyaratan yang harus dipenuhi penduduk pendatang antara lain identitas diri, Kipem, surat keterangan bekerja, dan wajib mengisi data dalam aplikasi ‘’Cek Diri’’. Aplikasi yang terhubung dengan Satgas Gotong Royong di desa adat itu untuk memastikan data diri, pekerjaan, tempat tinggal hingga pergerakan orang tersebut. ‘’Petugas di desa adat ini yang nantinya akan memastikan orang tersebut melakukan SOP seperti isolasi diri,’’ jelasnya.

Sementara itu, Pemkab Banyuwangi yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyaratan dan SDM Dwi

Yanto mengaku sepakat dengan kebijakan Provinsi Bali yang mewajibkan surat keterangan rapid test tersebut. Pihaknya akan terus mengintensifkan sosialisasi agar masyarakat memahami bahwa rapid test adalah satu-satunya cara untuk memperoleh surat keterangan bebas Covid-19 sebagai persyaratan masuk ke Bali, sehingga harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Hal itu akan segera dikoordinasikan kepada 224 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. ‘’Termasuk pemahaman bahwa surat keterangan tersebut punya masa kadaluwarsa tujuh hari sejak diterbitkan,’’ tambahnya.

Dwi Yanto menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga melakukan pemeriksaan dokumen dan persyaratan tersebut di beberapa titik check point seperti perbatasan Situbondo, Jember dan

Ijen agar tidak terjadi penumpukan sebelum masuk ke Pelabuhan Ketapang. ‘’Jadi, yang masuk ke Pelabuhan Ketapang benar-benar sudah terseleksi ketat,’’ jelasnya.

Senior General Manager Regional II ASDP Indonesia Ferry Dadag Wijanarko memperkirakan arus balik ke Bali pada tahun ini tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya. Selain karena pandemi Covid-19, sebagian besar akibat tidak memiliki pekerjaan lagi di Bali. ‘’Mereka yang kembali adalah mereka yang benar-benar punya tujuan jelas, pekerjaan jelas dan tentunya harus memenuhi persyaratan yang ditentukan,’’ ujarnya.

I a m e n a m b a h k a n , p ihaknya mengaku akan concern untuk membatasi arus balik dan menghindari terjadinya penumpukan-penumpukan.

Untuk teknis di lapangan, sudah dikoordinasikan dengan stakeholder terkait. (kmb32)

Murjana Yasa berharap ada pemeriksaan yang keta t d i p int u m a suk B a li,

utamanya di Gilimanuk. ‘’Hal baik yang disarankan pemerintah, kita harus dukung. Penting sekali menerapkan shock therapy, yang intinya bagaimana pemerin-

tah membangun kesadaran.

Jangan mamengkung. Jika di Banyuwangi (Ketapang) atau di Gilimanuk kebobolan, dan kemudian potensi arus baliknya tinggi, saya

khawatir terjadi pandemi gelombang kedua. Pengetatan pemeriksaan sangat perlu dilakukan. Petugas harus berani,’’ tegasnya. (asa)

Pemeriksaan Ketat di Pintu Masuk Bali Penyekatan Sebelum Masuk ke Bali

Gugus Tugas juga menyiapkan pos-pos kesehatan yang dilakukan pada orang yang masuk. Selain di pelabuhan, antisipasi ketika pelaku perjalanan membeludak masuk ke Bali dengan menambah pos kesehatan (untuk rapid test). Untuk antisipasi pos kesehatan itu selain di Pelabuhan Gilimanuk juga akan ditambah di Gedung Tourist Information Center (TIC) di Teluk Gilimanuk. Teknisnya, apabila nantinya hasil rapid test reaktif, akan dilakukan tindakan dipulangkan untuk

warga yang memang dari luar Bali. Sedangkan bila dari Kabupaten Jembrana, maka akan dibawa langsung untuk penanganan di RSU Negara. Apabila dari kabupaten/kota di Bali, maka akan diteruskan untuk penanganan di RSU yang menangani di daerahnya masing-masing.

Terkait dengan kendaraan umum termasuk travel, kata Dwi Maharimbawa, juga dilakukan penyekatan sebelum masuk ke Bali tepatnya di Ketapang, Banyuwangi. ASDP menerapkan check point pembelian tiket di Terminal Tanjungwangi.

Tidak di areal Pelabuhan

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA

PROPERTY

Dcr Pembantu utk Villa Hub:081337542061/085738838639

Dicari!! Tnh Strategis di ring luar Denpasar u/dijual kembali Budget Rp.5-10Mil.082146112554

B.BP.001.05.20.0000262

PROPERTY DICARI TANAH

!!!Dicari tanah di Kuta Selatan Strtegis/view super,hrg. miring Total Rp.5-10M.Ph 081238951150

B.BP.004.05.20.0000264

Ketapang untuk penyekatan. Di samping itu, ASDP juga mengurangi jumlah kapal yang beroperasi dari sebelumnya 32 kapal menjadi 16 kapal.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, pos pemeriksaan arus balik untuk di wilayah Jembrana dioptimalkan di Pelabuhan Gilimanuk. Polres menyiagakan personel yang sebelumnya ditempatkan di pos-pos penyekatan arah ke Jawa untuk penebalan di Gilimanuk. ‘’Salah satu yang wajib dipenuhi adalah surat rapid test. Selain dari

anggota Polres yang ikut Operasi Ketupat 211, kami juga di-back-up dari Brimob satu batalion dan dua peleton dari Sabhara,’’ terangnya.

Sementara itu, dari data produksi harian di ASDP Ketapang-Gilimanuk, mulai dari H+1 hingga H+2, ada 1.550 orang penumpang yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk. Roda dua atau sepeda motor sebanyak 68 unit dan roda empat 803 unit kendaraan. Jumlah ini menurun jauh dibandingkan tahun 2019 lalu, di mana pada waktu yang sama untuk penumpang 55.459 orang, roda dua 3.928 unit dan roda empat 7.958 unit. (kmb26)

Memang harus kita akui bahwa telah terjadi pergeseran nilai-nilai sosial dalam konsep manyama braya saat ini.

Ketika belum dikenal konsep nilai tukar dengan mata uang, saat itu manyama braya dilakukan menggunakan pola barter tenaga dengan kebutuhan konsumsi/makan. Namun sejak dikenal mata uang sebagai nilai tukar, dalam manyama braya juga acap kali digunakan mata uang sebagai alat barter. Akibatnya timbul degradasi nilai sosial di dalamnya.

Mekanisme budaya barter dalam manyama braya, memang merupakan local wisdom kalangan masyarakat petani.

Para petani menghasilkan produk hasil bumi yang kemudian digunakan sebagai alat tukar dalam kehidupan sosial budaya masyarakat kesehariannya.

Mekanisme barter dalam manyama braya memang lebih kental dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, dibanding mekanisme upah dengan mata uang. Karena pada dasarnya konsep manyama braya adalah sebuah kegiatan gotong royong dalam satu kebersamaan guna menyelesaikan persoalan kemasyarakatan.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan persoalan di masyarakat dengan mengoyak sendi kehidupan dan pola pikir semua warga masyarakat. Kita semua dihadapkan pada tan-

tangan yang belum pernah kita pikirkan atau bahkan belum ada teori perencanaannya. Hanya dengan konsep manyama braya, semua situasi ini dapat kita lalui bersama. Melalui manyama braya yang berkonsep dasar gotong royong, krama Bali memiliki katup sosial guna secara bersama melewati aneka petaka sebagai dampak buruk pandemi Covid-19, utamanya sosial-ekonomi-budaya masyarakat. Pada kelanjutannya kita semua tidak menjadi terpuruk dan tercerai berai dalam menyelesaikan persoalan yang penuh tantangan ini.

Meski demikian, pandemi Covid-19 juga telah mendatangkan anugerah. Terhentinya aneka aktivitas manusia seakan memberi kesempatan kepada alam semesta untuk merenovasi diri. Memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi selama ini, akibat ulah para penghuni semesta ini menuju kondisi yang jauh lebih baik.

Di mana ada dharma pasti ada karma. Pemahaman yang sesuai dengan religiusitas krama Bali ini mengingatkan kita untuk memberi kesempatan kepada alam semesta guna menemukan titik keseimbangan barunya. Sebagaimana sebuah gunung harus erupsi pada saat magma telah tidak bisa lagi ditampung dalam kepundannya. Atau gempa bumi yang akan selalu terjadi pada saat energi dalam tumbukan lempeng bumi telah mencapai titik maksimalnya.

Data terbaru menunjukkan, pencemaran udara di wilayah Jakarta semakin jauh berkurang sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kualitas udara Jakarta menjadi lebih baik, dengan penampakan langit terlihat begitu cerah karena polusi udara yang berkurang.

Dalam kondisi langit cerah, Gunung Gede Pangrango dapat terlihat dengan jelas dari Jakarta.

Bumi beserta alam semesta seakan menemukan jati dirinya kembali, ketika tidak mendapat gangguan intervensi berlebihan dari manusia penghuni bumi. Pandemi Covid-19 yang menjadi musibah bagi manusia, bagai disambut oleh bumi sebagai momentum untuk melakukan defragment (menyusun ulang) segala tatanan alam yang ada.

Mungkin kita perlu merenung diri sebagaimana lirik Ebiet G. Ade dalam lagu ‘’Berita Kepada Kawan’’. ‘’Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita’’. Mari kita hormati dan hargai keseimbangan semesta ini, sebagaimana filosofi hidup krama Bali Tri Hita Karana.

Pelaksanaan pendisiplinan masyarakat yang akan digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut diharapkan akan mengingatkan dan menyadarkan masyarakat, sehingga kurva penyebaran Covid-19 akan semakin menurun. ‘’Kita melihat bahwa R0 dari beberapa provinsi sudah di bawah satu dan kita harapkan semakin hari semakin turun dengan digelarnya pasukan dari TNI dan Polri di lapangan secara masif,’’ ujarnya.

Untuk diketahui, R0 (dibaca R-naught) merupakan

metrik epidemiologi yang digunakan untuk menggambarkan penularan agen infeksi.

Saat ini pemerintah tengah berupaya agar angka R0 di sejumlah wilayah berada di bawah satu yang berarti penularan dan pertumbuhan kasus Covid-19 semakin melambat.

Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan tersebut akan menyasar pada objek-objek keramaian seperti mall, pasar, dan tempat pariwisata yang memungkinkan terjadinya kerumunan. Untuk tahap pertama, pendisiplinan yang akan dilak-

sanakan dengan kerja sama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tersebut akan dilakukan secara serentak di DKI Jakarta, Bekasi, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo. ‘’Dari data yang ada, di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota, ada 1.800 objek yang akan kita laksanakan pendisiplinan tersebut. Yang kita laksanakan adalah pendisiplinan protokol kesehatan agar masyarakat tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan kita siapkan tempat mencuci tangan. Mudah-mudahan, tahap pertama bisa berjalan dengan baik,’’ ujarnya. (kmb)

Penulis, Arsitek, Senior Researcher pada Centre of Culture & Urban Studies (CoCUS) Bali, tinggal di Denpasar

Pertumbuhan Kasus Covid-19 Melambat

DICARI TANAH

B.BP.004.05.20.0000263

KEHILANGAN Hlg SHM NO.HM 01950 - Pedungan Ls 140 M2 AN.I Gusti Made Dira B.BP.001.05.20.0000260

Print & On Line Radio

HARIAN DENPOST - RADIO GENTA 96,1 FM web: www.denpost.id

denpost.id dan denpost.post

denpost

Terbit/disiarkan : Selasa, Rabu, dan Jumat GENTA BALI

gentabalifm

genta bali

JENIS PAKET Bronze Silver Gold

HARIAN DENPOST 1 kolom x 45 mm 1 kolom x 100 mm 1 kolom x 150 mm

RADIO GENTA 12 x siar / bulan 24 x siar / bulan 36 x siar / bulan

PAKET

300.000,- / bulan 400.000,- / bulan 800.000,- / bulan

BAGIAN IKLAN JL. KEPUNDUNG 67 A DENPASAR : email: iklanbp@yahoo.co.id atau iklan@balipost.com atau WA: 081082411818 Telp. (0361) 225764

-

OTOMOTIF FASHION TRAVEL AGEN PROPERTY SALON/SPA FURNITURE HOTEL ASESORIS LIFE STYLE KULINER LOWONGAN

rabu pon, 27 mei 2020 Harian untuk Umum

Bali Post

Pengemban Pengamal Pancasila

Terbit Sejak 16 Agustus 1948

Tajuk Rencana Memahami ’’Sarwaprani’’ di Bali KITA mulai mendapat pemahaman baru soal kehidupan baru. Ternyata virus Corona atau Covid-19 oleh WHO diprediksi tak akan pernah sirna di muka bumi ini. Ini artinya kita siap hidup sehari-hari bersama Covid-19. Ini juga berarti suatu saat kita lengah dia bisa mengancam jiwa manusia.

Namun itu baru prediksi, semoga tak terbukti. Namun jika itu benar adanya kita perlu menyiapkan mental untuk menerima fakta tersebut bahwa kita siap manyamabraya dengan Covid-19. Toh Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya untuk hidup bersama. Bumi dan alam bukan monopoli milik manusia, melainkan di sana ada hak makhluk lain yang hidup layak dan berkembang termasuk segala jenis virus dan bakteri. Dalam Hindu dikenal dengan sarwaprani yakni semua berhak hidup di dunia ini, termasuk alam dan penghuni alam maya.

Konsep sarwaprani ini memberi pemahaman kepada kita bahwa manusia hidup bersama makhluk lain. Makanya ada upacara maprani yakni memberi persembahan kepada semua makhluk hidup di alam ini.

Jika kembali ke tattwa ini, artinya sebuah risiko kita hidup di bumi yang sebenarnya sudah penuh dengan isinya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Hiduplah rukun dan damai, jangan saling bersenggolan. Jika ingin aman terapkanlah budaya baru yang diantarkan oleh kasus Covid-19 yakni tak lagi bersalaman dengan sentuhan tangan, menjaga jarak dengan siapa saja, rajin mencuci tangan di air yang mengalir dan menyemprotkan hand sanitizer secara berkala.

Yang penting lagi adalah berhenti merokok, ubahlah pola hidup ini menjadi pola hidup sehat seperti sering bergerak, berolahraga, makan makanan bergizi dan terus berdoa. Jadi, kesehatan fisik, sosial dan mental ini perlu kita jaga.

Nah, bagaimana soal ekonomi, secara alamiah seusai terpuruk mereka akan normal kembali, Sebab, semua makhluk hidup memerlukan gerakan guna bisa mempertahankan hidupnya. Risikonya tetap ada yang rugi dan untung. Jika pemerintah cepat mengatasi pengaruh Covid-19, secara cepat juga terjadi pemulihan sektor ekonomi dan keuangan.

Masyarakat bisa segera bergairah, berkreativitas dan berproduksi. Saat itu juga daya beli akan merangkak naik.

Namun jika pemerintah gagal, jangankan gagal, lambat saja mengatasi pandemi Covid ini, sektor ekonomi dan keuangan akan tambah bangkrut. Makanya pemerintah secara perlahan mengedukasi masyarakat bahwa yang menentukan nasib hidupnya di masa mendatang adalah dirinya sendiri.

Makanya jangan salahkan masyarakat ada yang bengkung keluar rumah karena ini bagian dari sebuah proses penyadaran diri. Siapa yang lemah dia akan menjadi korban dengan sendirinya. Siapa yang disiplin dan tahan diri dia akan survival.

Sama dengan manusia zaman dulu. Siapa yang tahan dengan tantangan dan cuaca ekstrem saat itu dialah yang bisa bertahan, yang tidak berguguran. Untuk itu jadilah manusia dan penghuni planet ini yang kuat dan tahan dengan segala tantangan.

Jangan Ada Tebang Pilih VIDEO sekelompok pemuda menggelar acara di areal masjid di Jalan Ahmad Yani selatan, Denpasar, Sabtu (23/5), viral di medsos dan meresahkan masyarakat.

Masalahnya, kegiatan itu tidak mengindahkan imbauan pemerintah dan Peraturan Wali Kota (Perwali) Denpasar No. 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Menariknya, para pimpinan Pemkot Denpasar, baik Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekda enggan mengomentari kasus tersebut. Sementara Polresta Denpasar tengah mendalami kasus ini dan mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi yang tidak benar. Netizen yang menyampaikan komentarnya di akun Facebook @balipost, sangat berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak bahwa aturan dibuat untuk dilaksanakan.

Netizen berkaca dari kasus ngaben di Sudaji, Buleleng, yang dibawa ke ranah hukum. Harus ada efek jera bagi pembuat keramaian di Denpasar, mengingat sudah ada payung hukum mengenai PKM. Kasus ini menjadi pertaruhan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum. Netizen menyuarakan pentingnya keadilan, dalam hal ini konsistensi pemerintah maupun penegak hukum dalam melihat sebuah persoalan. Jika ada kesan tebang pilih, publik akan sangat kecewa, sehingga tidak menutup kemungkinan pelanggaran serupa bisa terulang. Berikut komentar sejumlah netizen.

Wahyu de Vata Dari melasti, pangerupukan bahkan Nyepi extend 1 hari, masyarakat adat Bali mengikuti arahan pemerintah melalui desa adat yang secara kontinu memonitoring kegiatan masyarakat. Di sinilah kelihatan peran desa adat sangat besar di Bali. Ketika ada dua kasus berbeda dan ada dua pandangan berbeda, maka pihak kepolisian dituntut jeli melihat kasus per kasus. Masyarakat berharap transparansi penyidikan kasus ini dan tentunya keadilan yang beradab.

Gunk Joss Tolong yang seadilnya. Di Buleleng tidak PKM tapi dipenjara. Kalau di Denpasar yang sedang PKM tidak diproses penjara, sangatlah tidak adil.

Muliastra Djelantik Biar adil saja perlakuannya di hadapan hukum, orang ngaben dijadikan tersangka dan di Denpasar, Jalan Ahmad Yani selatan seperti ini dibiar-

Awasi Mobilitas Orang secara Ketat Hingga saat ini, saya dengar pekerja migran Indonesia (PMI) masih berdatangan dari luar negeri. Ini tentu harus dikelola dengan baik dan memastikan mereka berada di rumah karantina. Masalahnya, sekarang adalah waktu 14 hari tidak menjamin mereka bebas dari virus Corona. Kini ada banyak kasus, banyak yang dinyatakan positif setelah 30 hari berada di Bali. Itu artinya pengawasan terhadap PMI tetap berkelanjutan pascamereka datang dan dikarantina selama 14 hari. Untuk itu, perlu kiranya ke depan pemerintah daerah memiliki anggaran yang jelas untuk menangani kesehatan PMI sebelum benar-benar bisa bersosialisasi.

Tentu tak hanya PMI yang harus diawasi. Saya juga usul agar penduduk Bali yang sering bepergian ke daerah pandemi seperti Jawa Timur dan Jakarta juga diawasi.

Mereka juga harus dites swab bahkan untuk beberapa wajib dikarantina. Langkah ini tampaknya akan memastikan Bali lebih cepat dari tekanan Corona. Saya dan mungkin juga kebanyakan krama Bali berharap pemerintah lebih tegas dalam mengawasi mobilitas orang. Karantina dan pengawasan mobilitas orang mestinya tetap dilakukan secara tegas.

I Wayan Arsana Gianyar, Bali

POJOK

Masuk ke Bali, duktang wajib kantongi surat bebas Covid-19.

- Bukan surat aspal, asli tapi palsu. *** Tabanan belum buka daerah tujuan wisata.

- Wisatawannya masih work from home. *** Empat provinsi akan terapkan standar tatanan baru di sarana publik.

- Rakyat bilang bingung.

Degold Degold Citra polisi terutama di Bali dipertaruhkan sekarang. Jika tidak semua orang yang ada di video itu ditangkap dan ditahan, maka persepsi dan kepercayaan publik terhadap polisi terutama di Bali menjadi buruk. Pemimpin polisi juga akan disoroti terutama dalam cepat dan lambatnya tindakannya jika dibandingkan dengan kasus di Buleleng.

Giri Mahadi Kalau yang dikenakan adalah pelanggaran PKM, enggak bisa, karena secara aturan Perwali 32/2020. sanksi paling berat adalah sanksi administrasi. Kita lihat saja.

Bon Voyager Pak, kalau ada upacara agama apakah ada unsur jahatnya? Kalau tidak ada, kenapa saudara kami di Sudaji yang tidak menerapkan PKM dipenjara? Malu kalau saya jadi pemimpin di institusi tidak bisa berlaku adil.

Kadek Agus Dwi Malu saya. Semua warga mengikuti PKM, tapi segelintir orang malah membuat hal bodoh. Kita butuh keadilan.

Putra Wangsa Surya Miris, aturan PKM gak berfungsi.

G-dhe Indra Yogiswara Dua hal sederhana yang harusnya tidak dibesar-besarkan, tapi karena perlakuannya beda ya… jadi besar.

Pilihannya cuma pidanakan yang sono atau bebaskan yang di sini.

Hendra Wijaya Sengaja membuat keramaian itu sudah pidana saat seperti ini. Kalau gak sengaja gak mungkin ada inisiasi nyiapin flare dan yang lainnya. Tradisi gak ada sangkut-pautnya. Gak usah pakai sanksi PKM. Pakai UU Kekarantinaan Kesehatan. Pemkot malah no comment.

Wayan Subrata Kejadian ini adalah sebuah kegagalan pemerintah, aparat, dan pemuka agama.

Putu Bj Sudamertha Apa pun bedanya, sudah jelas-jelas ada keramaian dan banyak yang tidak pakai masker. Sedangkan ngaben juga tradisi, penghormatan terakhir mengantar leluhur kepada kehidupan barunya. Yang dijadikan tersangka juga sudah minta maaf kepada publik. Jika perbuatan yang ini dikatakan spontan, kok jumlahnya bisa segitu dengan atribut beragam?

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

S URAT PEMBACA

Pembaca Bali Post bisa mengirimkan surat pembaca berupa; ide, keluhan dan saran terhadap pelayanan publik, infrastruktur maupun hal lain yang menyangkut kepentingan publik melalui WA di nomor 0816581142. Sertakan foto KTP atau ID lain yang masih berlaku.

kan. Masyarakat Bali sangat menghormati imbauan Gubernur dan Wali Kota.

Karya Besakih diimbau sembahyang dari rumah OK, Nyepi enggak boleh arak ogoh-ogoh OK, melis dibatasi OK, PKM OK, harus bagaimana lagi rakyat Bali?

Terus sekarang ada kasus seperti ini kalau tidak ditindak secara hukum, kami sangat kecewa dengan pemerintah. Mohon pemerintah jangan membuat masyarakat Bali pada umumnya kecewa.

DESA Adat Jelekungkang, Tamanbali, Bangli dulunya terkenal sebagai tempat penghasil arak. Sekitar tahun 70-an, hampir seratus persen krama di desa adat tersebut melakoni usaha pembuatan arak tradisional rumahan.

Karena banyaknya krama yang menekuni usaha pembuatan arak, Desa Adat Jelekungkang memakai pelepah kelapa sebagai lambang desa adat.

N

amun sayang, seiring berjalannya waktu, jumlah perajin arak di sana terus berkurang. Seperti yang diungkapkan Bendesa Adat Jelekungkang I Wayan Wirya, Senin (25/5). Dia menyebutkan jumlah perajin arak yang tersisa di Desa Adat Jelekungkang saat ini bisa dihitung dengan jari. Tak sampai sepuluh orang. Pembuatan arak pun kini hanya dilakoni krama yang sudah tua dan tak punya keterampilan lain. ‘’Dulu tahun 70-an hampir seratus persen krama kami melakoni usaha pembuatan arak. Kemudian tahun 80-an jumlahnya mulai menurun,’’ ungkapnya.

Menurunnya minat pembuatan arak, terang Wirya, seiring berkembangnya pariwisata di Bali.

Banyak krama yang beru-

Desa Adat Jelekungkang Geliatkan Lagi Usaha Arak

sia muda memilih bekerja di bidang pariwisata. Selain itu, membuat arak juga kurang diminati karena dianggap berat dan berisiko tinggi. Terutama saat proses ngirisin. Di mana pembuatnya harus memanjat pohon kelapa yang tinggi untuk mengambil tuak yang merupakan bahan baku arak. ‘’Dari segi nilai ekonominya juga dikalahkan pariwisata, sehingga pembuatan arak ditinggalkan,’’ terangnya.

Tak hanya itu, yang juga membuat usaha pembuatan arak ditinggalkan dikarenakan dalam proses produksinya harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sebab, sebelum diterbitkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali tentang Minuman Khas Bali, arak Bali termasuk ilegal. ‘’Dulu sangat dibatasi. Sampai-sampai di pasaran ditangkap. Harus wajib lapor. Itu juga menjadi penyebab krama lari dari pekerjaan itu,’’ jelasnya.

Kini dengan sudah adanya aturan yang mengatur legalitas a r a k B a l i , Wirya pun berharap usaha pembuatan arak digeliatkan dan kembali dilakoni krama-nya. Generasi muda di wilayahnya

Bali Post/ina

ARAK - Seorang warga di Desa Adat Jelekungkang menunjukkan proses pembuatan arak. yang tidak punya skill di bidang pariwisata dan lainnya didorong untuk meneruskan usaha warisan leluhur itu. Mengingat arak dan tuak sangat dibutuhkan masyarakat Hindu di Bali sebagai sarana upacara keagamaan dan kegiatan adat.

Di samping itu, pembuatan arak masih diharapkan untuk mempertahankan ciri khas Desa Adat Jelekungkang.

Pihaknya di desa adat pun siap untuk membuatkan program pembinaan untuk usaha pembuatan arak. Sejauh ini, pihaknya belum membuatkan program itu dikarenakan krama yang menekuni usaha

’’Dulu tahun 70-an hampir seratus persen krama kami melakoni usaha pembuatan arak. Kemudian tahun 80-an jumlahnya mulai menurun.’’

I Wayan Wirya

tersebut sangat minim. Selain arak, Desa Adat Jelekungkang selama ini mencoba menggarap dan mengembangkan potensipotensi lainnya yang dimiliki.

Seperti potensi wisata alam dan seni.

Kata Wirya, di bidang pariwisata, Desa Adat Jelekungkang telah menggarap potensi air terjun Dedari. Ke depan juga akan dikembangkan potensi wisata alam yang menyuguhkan keindahan persawahan. Untuk menjaga kelestarian lahan pertanian yang ada, Desa Adat Jelekungkang menerapkan aturan yang ketat. Di mana bila ada krama luar Jelekungkang yang ingin membeli sawah sebagai tempat tinggal, maka dia harus masuk sebagai krama adat dan nyungkemin Khayangan Desa. ‘’Dengan aturan itu, astungkara sawah di desa adat kami masih hijau dan bertahan sampai saat ini,’’ jelasnya.

Di bidang seni, Desa Adat Jelekungkang juga terus beru-

paya melestarikannya melalui kegiatan pembinaan dan penggalian seni lainnya. Disebutkan Wirya, potensi seni yang dimiliki Desa Adat Jelekungang cukup banyak, baik seni pertunjukan maupun seni lainnya.

Krama desa adat setempat juga kerap mewakili Bangli dalam event kesenian yang diselenggarakan pemerintah seperti Pesta Kesenian Bali. Menurutnya, seni perlu dikembangkan untuk mendukung potensi wisata yang dimiliki.

Pihaknya pun mengapresiasi berbagai program yang selama ini dicetuskan Gubernur Bali Wayan Koster. ‘’Krama kami di Desa Adat Jelekungkang sangat menyambut positif program Bapak Gubernur. Misalnya dalam hal persampahan. Sampah plastik sangat mengganggu kegiatan petani. Dengan adanya ini, mau tidak mau krama harus memproses sampahnya,’’ pungkasnya. (ina)