terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
8 HALAMAN
NOMOR 308 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Senin wage, 27 juli 2020
balipost http://facebook.com/balipost
Kedisiplinan Penerapan Prokes Perlu Ditingkatkan
‘’Uyah Kusamba’’ Jadi Perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penyebaran Covid-19 peningkatannya masih signifikan terutama transmisi lokalnya. Salah satu penyebabnya, banyak masyarakat menganggap situasi sekarang biasa-biasa saja, sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Produksi garam beryodium dengan brand ‘’Uyah Kusamba’’ mendapat apresiasi positif dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Pohon Timpa Rumah Warga Angin kencang yang terjadi di wilayah Karangasem kembali memicu terjadinya pohon tumbang, Minggu (26/7) kemarin. Pohon tumbang itu menimpa rumah warga di Banjar Dinas Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang.
KLUNGKUNG | HAL. 5
DENPASAR | HAL. 2
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
KARANGASEM | HAL. 6
Tempat Wisata Wajib Berlakukan Transaksi Nontunai
TRANSAKSI nontunai berbasis QRIS wajib diberlakukan di setiap tempat wisata. Ini terkait sertifikasi kelayakan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru. Transaksi nontunai merupakan salah satu syarat protokol kesehatan Covid-19 agar tidak ada sentuhan untuk mencegah penyebaran virus melalui benda seperti uang tunai.
Bali Post/ist
MERESMIKAN - Gubernur Bali Wayan Koster saat meresmikan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Wisata Mandala Suci Wenara Wana Ubud Berbasis QRIS di Objek Wisata Monkey Forest Ubud, Sabtu (25/7). ‘’Sistem pembayaran nontunai QRIS diberlakukan untuk penjualan tiket dan juga outlet lainnya,’’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster saat meresmikan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Wisata Mandala Suci Wenara Wana
Ubud Berbasis QRIS, di Objek Wisata Monkey Forest Ubud, Sabtu (25/7). Menurut Koster, Monkey Forest adalah salah satu objek wisata yang menerima sertifikasi kelayakan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru setelah
OPINI
Meningkatkan Disiplin di Era New Normal
sebelumnya diberikan kepada Pantai Pandawa, Badung dan Desa Wisata Blimbingsari, Jembrana. Secara khusus, pihaknya juga mengapresiasi penerapan dua pergub di objek wisata ini. Masing-masing Pergub Nomor 80 Tahun 2018 tentang Peng-
gunaan Bahasa Aksara dan Sastra Bali serta Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. ‘’Seperti yang kita lihat tidak ada penggunaan plastik termasuk sedotan yang kita temui di areal Monkey Forest,’’ pujinya. Malah sebaliknya, lanjut Koster, objek wisata favorit nomor lima di Bali yang dikunjungi wisatawan sebelum wabah Covid-19 ini memiliki tempat pengolahan sampah khusus. Hal ini diharapkan dapat ditiru oleh tempat-tempat wisata lainnya di Bali, sehingga mampu menjadi daya tarik kembali setelah masa pandemi nanti. Di samping itu, menyiapkan protokol kesehatan dengan baik. Ditegaskan, tim percepatan pemulihan ekonomi yang dipimpin Wakil Gubernur Bali terus melakukan upaya pembenahan destinasi wisata dengan protokol kesehatan yang standar. Hal. 7 Kesiapan Fasilitas Kesehatan
Ni Putu Putri Suastini Koster:
Jangan Membuat Anak Trauma
’’Desa adat juga turut dilibatkan untuk memberikan keyakinan kepada dunia internasional bahwa Bali siap dengan protokol kesehatan. Jika saatnya pasar internasional dibuka untuk datang ke Indonesia, maka Bali sudah berada dalam tatanan yang benarbenar siap untuk dikunjungi.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 26 JULI 2020 Ni Made Suci Widanti Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 63.035.000 Total Penerimaan Rp 63.085.000
diikuti dan diberikan guru, dan di sisi lain orangtua juga stres dengan tugas barunya, yakni tidak biasa mengajar anak-anaknya. Hal. 7 Anak-anak Perlu
Maret 2021, Tol Gilimanuk-Denpasar Ditargetkan ’’Groundbreaking’’
Oleh I Nyoman Sucipta MENINGKATKAN disiplin protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19 dan pada era new normal apakah suatu yang penting dan mengapa perlu diingatkan? Karena saat ini di masa transisi, terjadi peningkatan jumlah yang positif terpapar Covid-19, yang terpapar adalah transmisi lokal. Ini terjadi karena kurangnya disiplin terhadap aturan, baik aturan pemerintah pusat, daerah dan aturan desa adat. Pandemi Covid-19 memang membuat orang terikat aturan, utamanya menerapkan protokol kesehatan untuk beraktivitas di rumah (work from home), belajar di rumah (learn from home). Namun ketika memasuki era new normal, pelan-pelan keadaan berubah jadi seperti biasanya dan kita boleh keluar rumah. Masa transisi ini membuat banyak orang kaget karena beraktivitas biasa sambilan seperti rebahan, sambil main gadget di rumah, jadi sekarang harus masuk kantor lagi walau tidak setiap hari. Karena tempatnya bekerja menerapkan aturan physical distancing, sehingga jumlah orang dalam satu ruangan dibatasi atau sistem kerja shift. Masa transisi saat awal new normal ini kadang membuat banyak orang jadi mengeluh karena terbiasa bersantai-santai. Penerapan protokol kesehatan seperti tetap menjaga jarak, memakai masker ketika berada di tempat umum, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer bila tidak ada air. Hal demikian dilakukan secara terstruktur dan bertahap yang akan mencakup keseluruhan sektor kehidupan seperti bidang perekonomian, pendidikan, dan lain-lain dengan penyesuaian yang diperlukan. Suatu hal yang wajar bila perlu waktu penyesuaian atau transisi untuk melaksanakan sebuah perubahan pola kehidupan. Namun, yang terpenting adalah tidak menyebabkan hal yang merugikan di kalangan pribadi maupun orang lain. Kesalahan kecil dari perilaku kita di tengah pandemi bisa jadi menyebabkan hal yang besar bahkan sangat membahayakan. Oleh karenanya, budaya saling mengingatkan dan saling membangun kebiasaan disiplin antarsatu dengan lainnya menjadi keniscayaan bagi masyarakat untuk mempercepat memutus rantai pandemi Covid-19. Hal. 7 Terapkan Gaya Hidup
KEBIJAKAN belajar dari rumah di satu sisi memang untuk mencegah penyebaran Covid-19, tetapi di sisi lain juga menimbulkan persoalan. Bukan hanya soal kesiapan sarana-prasarana belajar secara online seperti gadget, laptop dan kuota internet. Namun, menuntut pula kesiapan serta peran orangtua dalam hal mengawasi dan membantu proses belajar anaknya di rumah. ‘’Berbagai persoalan lain pun muncul di mana orangtua merasa terbebani karena harus mengajar anaknya di rumah,’’ ujar Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster di Denpasar, belum lama ini. Menurut Putri Suastini, hal ini tentu saja menimbulkan rasa ketidaknyamanan, baik dari sisi orangtua maupun anak itu sendiri. Anak menjadi stres akan beban pembelajaran yang harus
BANTUAN - Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan bantuan paket sembako dan alat pelindung diri (APD) bagi warga Kabupaten Jembrana, Minggu (26/7) kemarin. Gubernur juga mengapresiasi penanganan Covid-19 di Bumi Makepung tersebut. Negara (Bali Post) Jembrana akan menjadi salah satu kawasan industri yang dikembangkan untuk mendukung ramah lingkun-
gan. Salah satu yang segera dikembangkan adalah industri motor bertenaga baterai (motor listrik) dan panel tenaga surya untuk
energi listrik ramah lingkungan. Selain itu, rencana pembangunan Tol Gilimanuk-Denpasar dipastikan berjalan. Bahkan ditarget-
kan pada Maret 2021 nanti sudah ground breaking (peletakan batu pertama red). Hal itu ditegaskan Gubernur Bali Wayan Koster seusai me-launching video Bali Bangkit secara virtual di Kantor Bupati Jembrana, Minggu (26/7) kemarin. Gubernur Koster juga menyampaikan pengembangan industri motor berbasis tenaga baterai ini akan segera dilakukan dan Jembrana menjadi lokasi untuk pabrik perakitan. Selain itu, Jembrana juga menjadi lokasi untuk pengembangan energi listrik tenaga surya yang ramah lingkungan. ‘’Segera dilakukan pembangunannya (motor listrik - red). Sudah mulai FS, dilakukan badan usaha milik negara dan perusahaan daerah,’’ katanya. Menurut Koster, pembangunan yang mendesak lainnya berkaitan dengan Jembrana adalah kepastian pembangunan Tol Gilimanuk-Denpasar. Bahkan, saat ini sudah akan memasuki tahapan pem-
bebasan lahan sesuai jalur yang dilalui. Pembangunan nantinya akan dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama dilakukan jalur Tabanan-Pekutatan. Setelah itu berlanjut ke Gilimanuk. ‘’Ditargetkan pada Maret 2021 sudah mulai groundbreaking. Pembangunan tol ini diharapkan bisa mempercepat akses transportasi seluruh Bali. Selama ini, jalur Denpasar-Gilimanuk terlalu padat dengan lebar jalan yang terbatas,’’ ujarnya. Selain itu, Koster juga menyampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati serta Ketua DPRD Jembrana terkait pengembangan sektor pendidikan di Bali Barat. Di Kabupaten Jembrana direncanakan akan dibangun lagi SMA negeri. Tepatnya di Kecamatan Negara untuk pemerataan Sekolah Menengah Atas di tiap kecamatan. Seperti diketahui, di Jembrana hanya Kecamatan Negara yang belum memiliki sekolah menengah negeri. (kmb26)
Terapi Arak Bali Percepat Kesembuhan OTG Covid-19
Banyak Masyarakat Salah Persepsi Denpasar (Bali Post) Beberapa waktu lalu Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa arak Bali ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19 yang merupakan orang tanpa gejala (OTG). Bahkan, sejumlah tempat karantina Covid-19 di Pulau Dewata telah menerapkan terapi arak Bali sebagai pengobatan. Namun, banyak masyarakat yang salah persepsi tentang terapi ramuan tradisional ini. Masyarakat mempersepsikan bahwa dengan meminum arak dapat sembuh dan terhindar dari Covid-19. Padahal, yang digunakan ramuan tersebut adalah arak yang diekstrak dan dicampur dengan bahan lain. Kemudian, uap dari ramuan tersebut dihirup dari nebulizer. Ahli toksikologi yang juga Ketua Peneliti Riset Ramuan Arak, Apt. Dr.rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.,
memaparkan terkait metode terapi ini. Dikatakannya, dari sejumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani terapi ini memang mempercepat kesembuhannya. Namun, hal tersebut dipengaruhi juga dengan tingkat infeksi dan imun dari pasien tersebut. Diduga, uap atau pengembunan arak yang dihirup mampu membersihkan paru-paru. ‘’Masyarakat jangan salah kaprah, dengan meminum arak dapat sembuh dan terhindar dari Covid-19. Yang ada kalau kebanyakan minum arak bisa keracunan karena arak mengandung metanol,’’ tegas Gelgel Wirasuta, Jumat (24/7) lalu. Gelgel Wirasuta menjelaskan, metode terapinya, yaitu pasien menghirup uap selama satu menit dari nebulizer di pagi, siang, dan malam hari. Setelah itu, pasien diminta berolahraga berupa tarik dan lepas udara dari alat pernapasan. Dalam metode pengobatan
ini, tidak hanya dilakukan penguapan dengan bahan arak melalui nebulizer, tetapi pasien juga diminta menjalani yoga dasar, yakni teknik pernapasan atau menarik dan mengeluarkan napas dengan teratur. ‘’Pasien juga harus berdoa agar semakin yakin pengobatan tradisional ini bisa menyembuhkan mereka,’’ ujarnya. Gelgel Wirasuta menambahkan, metode terapi ini telah dilakukan sejak 1 Juli 2020 bagi seluruh pasien yang dikarantina oleh Pemprov Bali. Setelah diterapi, diakui kecepatan sembuh pasien bervariasi. Ada yang kecepatan sembuhnya hampir 70 persen berada di rentang tiga hari. Padahal, sebelum menggunakan terapi ini kecepatan sembuhnya bisa di atas 10 hari. Kendati demikian, ramuan terapi ini masih perlu dilakukan riset lebih dalam lagi apa yang membuat pengobatan tra-
disional ini bisa mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala. Namun, Pemprov Bali dan Dinas Kesehatan Bali telah mengizinkan metode pengobatan ini. Sebab, pengobatan tradisional Bali ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2019 tentang Layanan Kesehatan Tradisional. Sementara bahan-bahan yang digunakan untuk terapi ini, Gelgel Wirasuta belum mau membeberkannya. Sebab, metode ini akan dipatenkan terlebih dahulu sebelum disebarkan ke masyarakat. Harapannya setelah ada hak paten, metode ini akan dipasarkan secara luas. ‘’Yang jelas, usai menjalani terapi ini pasien merasakan segar dan lega pernapasan, dan gairah hidup tinggi. Bahkan, sampai saat ini belum ada keluhan dari para pasien yang telah menjalani pengobatan ini,’’ katanya. (win)
’’Yang jelas, usai menjalani terapi ini pasien merasakan segar dan lega pernapasan, dan gairah hidup tinggi. Bahkan, sampai saat ini belum ada keluhan dari para pasien yang telah menjalani pengobatan ini.’’ I Made Agus Gelgel Wirasuta Ketua Peneliti Riset Ramuan Arak