Edisi Selasa 27 Oktober 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 59 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

selasa umanis, 27 oktober 2020

balipost http://facebook.com/balipost

Puluhan Ribu Obat Ilegal Disita

Polisi Petakan Wilayah Rawan Lakalantas

Tim gabungan BBPOM Denpasar dan Ditrekrimsus Polda Bali mengungkap pengiriman obat ilegal, Minggu (11/10) lalu. Petugas menangkap pengedar obat terlarang tersebut berinisial MMF (27) asal Jember, Jawa Timur.

Upaya menekan angka pelanggaran dan lakalantas terus dilakukan. Terkait digelarnya Operasi Zebra Lempuyang, Polres Badung sudah memetakan wilayah rawan pelanggaran yang menyebabkan lakalantas. BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

Isi Libur Panjang dengan Aktivitas Lingkungan KETUA Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menghindari kerumunan saat libur panjang yang berlangsung selama lima hari pada 28 Oktober - 1 November 2020 sehubungan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Bahkan, libur panjang di era pandemi Covid-19 ini sejatinya bisa dijadikan momentum untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas pro-lingkungan. Misalnya, menanam pohon dan bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. ‘’Banyak pilihan liburan ke luar rumah, luar kota atau di kota atau di rumah saja. Saya yakin masyarakat sudah semakin pa-

ham dan cerdas untuk memilih mana yang kira-kira akan dilakukan selama liburan panjang,’’ ujar Doni Monardo saat dialog di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, belum lama ini. Doni Monardo menegaskan, memilih liburan di rumah pun merupakan pilihan yang bagus. Bahkan, ia justru mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan libur panjang kali ini dengan berbagai aktivitas lingkungan. Saat liburan, masyarakat bisa mencari bibit-bibit pohon tertentu dan ditanam. Kemudian bekerja sama dengan masyarakat di sekitarnya untuk membersihkan saluran-saluran air, selokan, dan goronggorong. Hal. 7 Menghadapi Fenomena

Denpasar (Bali Post) Belajar dari pengalaman peningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat libur panjang per Agustus 2020 lalu, pada libur panjang 28 Oktober hingga 1 November kali ini masyarakat dan pelaku pariwisata diimbau menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin. Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. atau biasa dipanggil Cok Ace mengatakan, keinginan wisatawan domestik maupun lokal untuk melakukan wisata itu cukup tinggi. Terkait hal tersebut, karena situasi seperti sekarang, berbagai kegiatan yang dilakukan masih tetap berdampingan dengan Covid-19. Sehingga perlu adanya kedisiplinan dalam menerapkan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak). Bukan hanya untuk wisatawan yang melakukan kegiatan wisata, melainkan juga untuk pelaku wisata itu sendiri atau pengelola objek wisata. ‘’Tentunya dengan adanya libur panjang ini, objek-objek wisata diharapkan sudah memiliki kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan. Mulai dari pengaturan jarak antarpengunjung, fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan penyediaan hand sanitizer. Saya juga menyarankan agar pihak objek wisata mengontrol wisatawan yang datang, sehingga tidak ada pelanggaran prokes. Adanya imbauan terlebih dahulu sebelum adanya sanksi,’’ ujar Cok Ace saat wawancara edisi khusus Talk Show Tanggap Covid-19, Senin (26/10) kemarin.

Ketua Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat Covid-19 di Provinsi Bali ini menegaskan, situasi perekonomian Bali di luar ekspektasi. Kemampuan pengusaha yang bernaung di bawah payung sektor pariwisata sudah mulai melemah. Terutama antisipasi untuk tahun berikutnya. Terkait hal itu, pemerintah sedang mengusahakan bantuan-bantuan ringan untuk pengusaha di sektor pariwisata. ‘’Mengenai dana hibah pariwisata yang banyak diperbincangkan, akan ada pembicaraan lebih lanjut lagi agar pembagiannya berdasarkan dengan asas keadilan. Sebelumnya, tentunya pemerintah dan pelaku wisata sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatiannya. Bali hampir mendapatkan 40 persen, dengan nominal hampir mencapai Rp 2 triliun. Di sisi lain, adanya fakta bahwa keberhasilan usaha tidak hanya datang dari hotel dan restoran saja. Mengenai itu, harus dicari dulu formulanya, sehingga dana tersebut dapat dibagi secara merata dan adil untuk usaha-usaha lainnya juga,’’ imbuhnya. Adapun hal lain yang akan diusahakan dalam rangka membantu pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata adalah dengan bantuan pinjaman lunak. Formatnya sudah disusun sejak Mei lalu. Pinjaman ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Diprioritaskan untuk membayar gaji karyawan, dengan grace period yang cukup panjang dan bunga yang relatif kecil. Dapat diasumsikan sejauh ini, pinjaman yang diberikan sebesar Rp 9,7 triliun. ‘’Hal yang terpenting, saya imbau kepada masyarakat bahwa penerapan prokes yang disiplin adalah indikasi daripada kesiapan kita dalam menerima kembali wisatawan. Bukan hanya pelaku wisata, tapi juga seluruh masyarakat, diperlukannya sinergisitas dan upaya saling mengingatkan satu sama lain mengenai penerapan prokes tersebut,’’ tegasnya. (git)

Bali Post/git

TALKSHOW - Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. saat wawancara khusus Talkshow Tanggap Covid-19, Senin (26/10) kemarin.

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Libur Panjang, Penumpang GilimanukKetapang Diprediksi Meningkat Libur panjang (cuti bersama) akhir pekan ini diperkirakan akan ada lonjakan pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dibanding hari biasa. JEMBRANA | HAL. 4

Rp 20 Miliar Lebih untuk Rapid Test dan Swab

Denpasar (Bali Post) Usulan kalangan anggota DPRD Bali yang meminta Pemprov Bali mengalokasikan sejumlah anggaran untuk melaksanakan rapid test dan pemeriksaan swab test gratis, direspons positif oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Menurut mantan anggota DPR-RI tiga periode ini, Pemprov Bali telah mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar lebih.

Bali Post/ist

Disiplin Terapkan 3M Cegah Klaster Libur Panjang

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

SIDANG PARIPURNA - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama seusai Sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (26/10) kemarin.

‘’Tes gratis itu utamanya diberikan dalam rangka penelusuran kasus atau tracing contact. Tetapi untuk keperluan pribadi, memang dibiayai secara mandiri,’’ jelas Gubernur Koster dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (26/10) kemarin. Pada kesempatan itu, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa insentif bagi paramedis, tenaga medis dan nonmedis yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 telah diberikan oleh Pemprov Bali untuk Maret hingga Mei 2020. Baik untuk mereka yang bertugas di fasilitas kesehatan, laboratorium kesehatan, maupun tempat karantina yang tidak mendapatkan insentif dari pemerintah pusat. ‘’Pemberian insentif ini mengacu pada Pergub Nomor 30 Tahun 2020. Sedangkan usulan

pemberian insentif untuk bulan berikutnya masih dalam tahap pengkajian,’’ katanya. Sebelumnya, DPRD Bali juga sempat mengingatkan eksekutif terkait Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Regulasi yang telah resmi diberlakukan sejak 27 Juli 2020 itu salah satunya mengatur agar pimpinan rumah sakit daerah ke depannya memberikan ruang bagi pelayanan kesehatan tradisional. Menyikapi hal itu, Gubernur Koster menegaskan bahwa Pemprov Bali telah menyosialisasikan pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi pada rumah sakit (RS) daerah. Saat ini tercatat ada tiga RS milik pemerintah yang menjadi bagian dari pelayanan kesehatan tradisional tersebut. Hal itu juga telah diatur dalam Pergub Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. ‘’Tiga rumah sakit itu meliputi RSUD Klungkung, RSUD Bangli, dan RSUP Sanglah,’’ ujarnya. Hal. 7 Mengacu pada Permenkes

Wujudkan Kawasan Hijau 30 Persen

Perlu Garap Lahan di Luar Status Klasifikasi Hutan menentukan jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan, apakah ada pada lahan miring dengan jenis tanaman berfungsi sebagai penahan longsor, ataukah di wilayah datar atau perkotaan dengan jenis tanaman berfungsi sebagai penyerap karbon,’’ ujarnya. Terkait dengan status kepemilikan lahan yang akan dihijaukan, katanya, potensi besar ada di hutan rakyat yang tidak hanya berfokus pada tanaman kayu atau hasil hutan bukan kayu (HHBK), tetapi juga mem-

Bali Post/dok

budidayakan tanaman lain yang memberikan manfaat ekonomi secara langsung bagi kehidupan masyarakat. Seperti berbagai jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan secara monokultur atau multikultur, beternak lebah madu, tanaman herbal, dan lainnya. ‘’Untuk itu, pemetaan atas potensi hutan rakyat juga perlu dilakukan dalam penyusunan roadmap,’’ tegasnya. Hal. 7 Perlu Data Akurat dan Terbaru

Bali Post/dok

Dr. I Made Sudarma, M.S.

Prof. Putu Rumawan Salain

Denpasar (Bali Post) Pemerintah Provinsi Bali telah menyusun roadmap penghijauan pada sejumlah kawasan di Pulau Dewata. Harapannya, kawasan hijau di Bali ke depan mampu mencapai target 30 persen dari total luas wilayah. Pengamat lingkungan Dr. I Made Sudarma, M.S. mengatakan, luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 kilometer persegi dengan luas kawasan hutan 130.686,01 hektar. Dari jumlah itu, luas kawasan hutan lindung 95.766,06 hektar, hutan produksi tetap 1.907,10 hektar, hutan produksi terbatas 6.719,26 hektar dan suaka alam 26.293,59 hektar. ‘’Dari angka-angka tersebut, maka luas kawasan hutan di Provinsi Bali saat ini sebesar 23,185 persen dari luas Pulau Bali, dan untuk mencapai 30 persen atau lebih memerlukan upaya yang keras dan sungguh-sungguh,’’ ujar

Sudarma, Senin (26/10) kemarin. Apabila kebijakan untuk mencapai kawasan hijau 30 persen hanya mengandalkan dari kawasan hutan, katanya, tentu menjadi hal yang sangat sulit dicapai. Untuk itu, kebijakan untuk lebih menghijaukan Bali perlu menggarap lahan-lahan lainnya di luar status klasifikasi hutan di atas. ‘’Roadmap Bali hijau perlu dirumuskan dan disusun yang ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaannya,’’ katanya mengingatkan. Menurut Sudarma, langkah awal dalam penyusunan roadmap adalah mengidentifikasi jenis lahan yang akan dihijaukan, lokasi lahan, pemilik lahan dan jenis tanaman penghijauan. Jenis lahan atau ruang yang masih mungkin dihijaukan, seperti lahan kritis, lahan tidur, pedestarian, dan berbagai lahan tidak produktif lainnya. ‘’Lokasi lahan menjadi penting untuk

Bali Post/dok

HIJAU - Suasana di jalur Kintamani-Singaraja yang masih ditumbuhi hutan lebat. Saat ini Pemprov Bali menargetkan kawasan hijau 30 persen dari luas total wilayah Bali.

Putus Penyebaran Covid-19 dengan Prokes 3M PANDEMI Covid-19 belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir. Oleh karena itu, patuh dan taat pada imbauan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) merupakan jalan satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini oleh masyarakat. Karena hanya dengan menaati prokes 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak, penyebaran Covid-19 bisa ditekan. ‘’Saya yakin kalau semua lapisan

masyarakat taat protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan, maka pandemi Covid-19 ini segera akan berakhir,’’ ujar Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) dr. I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK., Senin (26/10) kemarin. Hal. 7 Bersama Memerangi Penyebaran Covid-19

’’Di sinilah perlu sinergisitas dari semua kalangan untuk bersamasama memerangi penyebaran Covid-19. Tata prokes jalan satusatunya untuk memutus penyebaran Covid-19.’’ dr. I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.