terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 262 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
kamis wage, 28 mei 2020 Dipulangkan, Duktang Tanpa Hasil ‘’Rapid Test’’ Penduduk pendatang (duktang) yang tidak melengkapi diri dengan hasil rapid test dan tanpa tujuan yang jelas ke Denpasar akan dipulangkan.
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Polisi Perketat Pengawasan Arus Balik
Gelombang Tinggi di Pesisir Jembrana
Polres Badung memperketat pengawasan melalui penyekatan arus balik pemudik Lebaran sebagai upaya menekan dan mencegah penyebaran Covid-19.
Sejumlah pantai di wilayah Kabupaten Jembrana terdampak gelombang tinggi air laut, Rabu (27/5) siang kemarin. Gelombang tinggi menerjang sejumlah pesisir di antaranya Pengambengan, Banyubiru dan Perancak.
BADUNG | HAL. 3
DENPASAR | HAL. 2
JEMBRANA | HAL. 4
MERUMUSKAN STANDAR ERA BARU PARIWISATA
Denpasar (Bali Post) – Bali masuk salah satu provinsi yang diunggulkan menjadi percontohan penerapan era baru. Rencana ini perlu kajian matang. Plusminusnya juga harus dipertimbangkan. Standar penerapan era baru di sektor pariwisata dan sektor ekonomi lainnya justru lebih mendesak dirumuskan. Pandangan ini dikemukakan Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dan akademisi Dr. Ni Made Eka Mahadewi, S.Sos., M.Par. kepada Bali Post, Rabu (27/5) kemarin.
M
’’Kami mengapresiasi rencana kawasan Nusa Dua sebagai percontohan. Langkah ini tetap harus dipersiapkan dengan baik. SOP-nya harus clear, ada dukungan pemerintah, ada yang mengasistensi apakah SOP yang ada sudah sesuai dengan standar kesehatan Covid-19.’’ I Gusti Ngurah Ardita
Managing Director The Nusa Dua
’’Ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menuju Bali era baru di sektor pariwisata. Seperti tetap ikuti prosedur kesehatan dan memastikan dunia juga bergerak ke arah yang sama.’’ Dr. Ni Made Eka Mahadewi, S.Sos., M.Par. Akademisi
OPINI
Membangun Akuntabilitas Saat Pandemi
erespons diliriknya kawasan Nusa Dua sebagai kawasan percontohan diapresiasi banyak kalangan. Terutama pelaku pariwisata dan pendukung sektor ini. Namun, hal ini perlu dikaji dan disiapkan dengan konsep yang matang dan jelas. Jangan sampai asal buka. Harus diperhatikan tahapnya seperti apa dan diperhitungkan kapan dibuka. ‘’Kami mengapresiasi rencana kawasan Nusa Dua sebagai percontohan. Langkah ini tetap harus dipersiapkan dengan baik. SOP-nya harus clear, ada dukungan pemerintah, ada yang mengasistensi apakah SOP yang ada sudah sesuai dengan standar kesehatan Covid-19,’’ ujar Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita. Ardita meminta jangan asal dibuka. Yang bisa menentukan harus terintegrasi semua dan ditetapkan oleh pemerintah. Batasan pun harus ditetapkan dengan tegas. ‘’Kita harus hati-hati. Jangan sampai ada kejadian kedua yang malah
lebih parah dan semakin membuat terpuruk,’’ katanya. Untuk di kawasan Nusa Dua, pihaknya berharap diberlakukan pembatasan di awal. Untuk wisatawan diberlakukan dalam standar terbatas saja dan tidak boleh keluar wilayah ITDC. Selain itu, syarat wisatawan harus ditentukan juga. ‘’Dengan ini nantinya tentu akan mengarah ke quality tourism. Momen sekarang, kita carikan konsep quality tourism,’’ bebernya. Terkait standar untuk pariwisata, kata Ardita, Kementerian Pariwisata sudah mengeluarkan konsep Clean, Health and Safe (CHS). Dalam hal ini, dari sisi clean atau kebersihannya seperti apa, health atau kesehatannya seperti apa dan safe atau keamanannya seperti apa. ‘’Ini harus diwaspadai dan disiapkan dengan baik. Terintegrasi semua, dipersiapkan dengan matang,’’ ujarnya. Pengamat pariwisata yang juga sebagai Kepala P3M Poltekpar Bali Dr. Ni Made Eka Mahadewi, S.Sos., M.Par. berharap langkah ini mestinya
merujuk sejumlah prosedur. Di antaranya pengalaman penanganan bencana (disaster scienxe), pencegahan covid-19 (prevention), kesiapan peralatan yang standar internasional/ diakui dunia (preparedness) dalam menghadapi Covid-19. Selain itu, rensponsif terhadap gerak masyarakat pascabencana Covid-19 (renponse), bergerak bersama dalam menyelamatkan Bali melalui gerakan Bali siap New Normal (recovery program). ‘’Ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menuju Bali era baru di sektor pariwisata. Seperti tetap ikuti prosedur kesehatan dan memastikan dunia juga bergerak ke arah yang sama,’’ ujarnya. Eka Mahadewi menegaskan, protokol kesehatan dan standar operasional sektor pariwisata pada era baru juga harus jelas. Kontrol dan pengawasannya harus tegas. Bergerak menyelamatkan pariwisata adalah hal strategis bagi Bali. Namun, langkah ke arah itu haruslah tetap bersinergi dengan perkembangan global. (kmb23)
Era Baru Pendidikan
Sekolah Terkendala Fasilitas Gedung
Denpasar (Bali Post) Iklim dunia pendidikan di Bali tergolong tangguh. Pandemi Covid-19 bisa dilewati dengan baik melalui pembelajaran daring. Kini dunia pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen) dan pendidikan tinggi (dikti) di Bali bersiap menjalani new normal Bali Era Baru. Kapan baiknya new normal pendidikan diberlakukan? Para pelaku dikdasmen dan dikti menunggu instruksi pemerintah pusat dan daerah. Hal. 7 ”Physical Distancing”
Bagus Ketut Lodji
Presiden Perintahkan Tatanan Era Baru Segera Disosialisasikan
Oleh: Cokorda Gde Bayu Putra
SEJAK virus Corona atau Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, dunia kolaps. Hampir seluruh negara berjuang tidak saja melawan dampak penyakit yang ditimbulkan, namun juga dampak ekonomi yang memengaruhi stabilitas keuangan. Di Indonesia, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam kurun waktu tiga bulan terakhir dipaksa fokus pada penanganan Covid-19. Turunnya pendapatan negara dan pendapatan daerah menyebabkan berbagai program pembangunan terancam tidak terealisasi. Di Bali, sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung pembangunan daerah Bali juga terdampak. Berbagai akomodasi hotel, restoran, objek wisata dan pusat perbelanjaan ditutup untuk sementara waktu. Sektor-sektor lain seperti pertanian dan perikanan yang dahulu bergeliat seiring dengan perkembangan sektor pariwisata di Bali juga ikut berpengaruh, karena sebagian hasil produksinya tidak lagi dikonsumsi hotel dan restoran. Lesunya pariwisata Bali tidak saja berpengaruh terhadap pekerja di bidang pariwisata, namun juga berdampak pada sopir-sopir lokal yang kecipratan upah harian dari kunjungan wisatawan. Maka tak mengherankan banyak masyarakat lalu berteriak sembako. Di tengah situasi sulit dan tak menentu tersebut, maka keberadaan organisasi yayasan sebagai entitas nirlaba sangat vital peranannya untuk melaksanakan misi sosial dan kemanusiaan. Di beberapa media cetak dan elektronik banyak dijumpai beberapa iklan donasi peduli kasih yang dikumpulkan oleh masyarakat (pemberi dana) melalui rekening yayasan. Dalam situasi keprihatinan yang mendalam tersebut tentu patut juga dibarengi dengan kesadaran yayasan itu sendiri dalam menerapkan akuntabilitas dari kegiatan yang dijalankan. Hal. 7 Penerapan Tata Kelola
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588
RABU, 27 MEI 2020 AA Kopkar BP
Rp Rp
500.000 150.000
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp 650.000 Rp 48.445.000 Rp 49.095.000
Dasi Astawa
MENGECEK PERSIAPAN - Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) dan Kapolri Jenderal Pol. Idham Aziz (kedua kanan) meninjau pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5) untuk mengecek persiapan penerapan tatanan kenormalan baru di sarana perniagaan.
Jakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo memerintahkan tatanan kenormalan baru atau era baru untuk kegiatan produktif yang aman dari Covid-19 segera disosialisasikan ke masyarakat. ‘’Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak,’’ katanya dalam rapat terbatas perihal persiapan pelaksanaan protokol tatanan normal baru yang aman dari Covid-19, di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (27/5) kemarin. Hal. 7 Kerahan 340 Ribu Personel
Hari Ini, Lima Desa/Kelurahan di Denpasar Terapkan PKM Denpasar (Bali Post) Sejak Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) diundangkan, sejumlah desa, kelurahan serta desa adat di Denpasar mulai melakukan usulan pelaksanaan kegiatan ke Wali Kota. Hingga Rabu (27/5) kemarin, sedikitnya sudah 12 desa/kelurahan yang mengajukan permohonan pelaksanaan PKM di masing-masing wilayah. Pada tahap pertama, ada lima desa/kelurahan yang mengajukan usulan. Desa dan kelurahan itu meliputi Pemecutan Kaja, Sanur Kauh, Panjer, Pedungan, dan Sesetan. Mereka yang mengajukan tahap pertama ini sudah bisa menerapkan PKM di masing-masing wilayah per Kamis (28/5) hari ini. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengungkapkan, desa, kelurahan dan desa adat yang mengajukan permohonan pelaksanaan PKM semakin banyak. Kondisi ini tidak terlepas dari adanya peningkatan kasus transmisi lokal. Hal. 7 Sejumlah Desa
Bali Post/eka
SURAT KETERANGAN - Petugas memeriksa surat keterangan salah satu travel yang hendak masuk ke wilayah Kota Denpasar, belum lama ini. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, lima desa/kelurahan di Denpasar menarapkan PKM mulai Kamis (28/5) hari ini.