terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
8 HALAMAN
NOMOR 310 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
rabu umanis, 29 juli 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
Bawa 100 Butir Ekstasi, Buruh Harian Dituntut 15 Tahun Menguasai 100 butir ekstasi, buruh harian lepas asal Bandung, terdakwa Dindin Saefudin (33), dituntut pidana penjara selama 15 tahun.
balipost http://facebook.com/balipost
Polisi Bekuk Pencuri Mesin Traktor Tiga pelaku pencurian mesin traktor padi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Jembrana dibekuk jajaran Polres Jembrana. JEMBRANA | HAL. 4
DENPASAR | HAL. 2
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Refocusing Anggaran, 11 Paket Pekerjaan Dibatalkan Sebanyak 11 paket pekerjaan realisasi proyeknya terpaksa dibatalkan oleh Pemkab Klungkung, lantaran dilakukan refocusing anggaran. KLUNGKUNG | HAL. 5
Deklarasi Awali Pembukaan Pariwisata untuk Wisdom
Denpasar (Bali Post) Pembukaan sektor pariwisata untuk wisatawan domestik (wisdom) rencananya dimulai 31 Juli mendatang. Sehari sebelum dibuka, akan dilaksanakan deklarasi di ITDC, Nusa Dua yang rencananya dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Selain itu, proses asesmen juga masih dilakukan terhadap usaha-usaha pariwisata seperti hotel dan restoran, objek wisata hingga angkutan wisata mengenai penerapan protokol tatanan kehidupan era baru. Termasuk di dalamnya syarat rapid test yang dipakai untuk screening awal mencegah penularan Covid-19. menumbuhkan optimisme akan bangkitnya lagi perekonomian Bali yang sangat bergantung dari pariwisata. ‘’Paling tidak, arahan dari menteri, rapatrapat dari kementerian/lembaga bisa dilaksanakan di Bali,’’ imbuhnya.
Selama ini, Astawa mengaku sudah intensif menyosialisasikan agar masyarakat tertib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Upaya terseb u t
‘’Hari ini pun saya berada di Benoa untuk melakukan verifikasi bersama dengan tim,’’ ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, Selasa (28/7) kemarin. Untuk deklarasi, menurut Astawa, akan hadir Menteri Pariwisata, Menko Maritim dan Investasi, Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan UKM, serta Kepala BKPM. Namun, pihaknya masih menunggu konfirmasi terkait kepastian hadirnya menteri-menteri tersebut di Bali. Dibukanya sektor pariwisata untuk wisatawan domestik diharapkan dapat memberi semangat dan kepercayaan baru bagi para pelaku pariwisata di Bali. Terutama
OPINI
Digitalisasi, Kecerdasan dan Jurnalisme Oleh Ribut Lupiyanto
DUNIA termasuk Indonesia sedang menghadapi era kenormalan baru. Adaptasi dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan menjadi kenormalan kehidupan yang baru. Dunia digital juga mesti bersiap diri mendukungnya dengan protokol literasi digital yang produktif. Masyarakat kini semakin melek dunia digital. Kondisi pandemik menuntut banyak aktivitas yang dituntut online dan harus dikerjakan di rumah. Antara lain pembelajaran, pekerjaan, jual-beli dan lainnya. Kondisi ini ke depan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi literasi digital. Dunia digital telah merebut ruang nyata manusia dan bahkan mampu memengaruhi dinamika di dunia nyata. Kejadian di seluruh penjuru dunia tidak ada yang luput dari intaian dunia maya dan hanya dalam hitungan detik penyebarannya. Fenomena ini memiliki korelasi signifikan terhadap dinamika pers. Dunia pers yang sulit mengikuti perkembangan terpaksa gulung tikar. Di sisi lain perkembangan jurnalisme digital menimbulkan penyakit berupa jebakan hoaks. Jurnalisme digital memiliki kompetisi yang jauh lebih sengit. Tuntutan kecepatan dan sensansi berita sangat tinggi. Celah ini yang menjadi pintu masuk serangan hoaks yang menjebak kualitas pers dan jurnalisme. Selain untuk kepentingan golongan, hoaks juga bisa dimanfaatkan untuk adu domba. Era revolusi industri 4.0 menjadikan modus operandi adu domba semakin kompleks dan halus. Modus terkuat dan paling sering terjadi adalah dengan operasi penyebaran konten hoaks. Penyebaran hoaks jarang yang terjadi secara alamiah, namun direkayasa sedemikian rupa dengan target politik terukur. Hoaks atau berita palsu paling dominan tersebar melalui media sosial. Van der Linden (2018) memaparkan ada lima indikator yang biasa terdapat dalam berita palsu. Pertama, terdengar konyol untuk menjadi kenyataan. Judul berita kerap dirancang khusus agar kita mengkliknya. Jadi, kita tidak boleh terjebak clickbait. Hal. 7 Literasi Digital
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 SELASA, 28 JULI 2020 Ni Kadek Ayu Anggraeni, Desa Banyuatis Kec. Banjar, Buleleng Rp 100.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 100.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 63.135.000 Total Penerimaan Rp 63.235.000
merupakan bagian dari persiapan sebelum membuka lagi sektor pariwisata. Di samping tentunya melakukan sertifikasi terhadap usahausaha pariwisata, objek wisata, hingga angkutan wisata. Hal. 7 Menggerakkan Perekonomian
’’Kita jangan sampai lengah dengan euforia pembukaan ini. Saya tidak mau dengan pelonggaran di pariwisata, ada episentrum ataupun kasus-kasus baru. Itu yang kita hindari.’’
’’Harus diantisipasi dan ditindak tegas oleh pihak berwajib terhadap potensi yang menurunkan daya saing Bali dalam situasi sulit ini.’’
I Putu Astawa Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali
A.A. Ngurah Adhi Ardhana Anggota Komisi II DPRD Bali
Minimal Bawa ’’Rapid Test’’ Nonreaktif
WISATAWAN nusantara atau wisatawan domestik (wisdom) yang ingin berkunjung ke Bali mesti memenuhi sejumlah persyaratan. Ketentuan mengenai persyaratan tersebut diatur dalam Surat Edaran Nomor 15243 Tahun 2020 tentang Persyaratan Wisatawan Nusantara Berkunjung ke Bali yang dikeluarkan Gubernur Wayan Koster. Hal ini terkait pelaksanaan masyarakat produktif dan aman Covid-19 untuk aktivitas pariwisata bagi wisatawan domestik nusantara yang dimulai pada tanggal 31 Juli 2020. Dalam siaran pers, Selasa (28/7) kemarin, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Provinsi Bali Gede Pramana mengatakan, surat edaran memuat tentang wisatawan nusantara yang berkunjung ke Bali harus bebas Covid-19 dengan menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) atau minimum hasil nonreaktif rapid test dari instansi yang berwenang. ‘’Masa berlaku surat keterangan hasil negatif
uji swab berbasis PCR atau hasil nonreaktif rapid test untuk berkunjung ke Bali adalah paling lama 14 hari sejak surat keterangan tersebut dikeluarkan,’’ ujarnya. Pramana menambahkan, wisatawan yang telah menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR atau hasil nonreaktif rapid test yang masih berlaku, tidak lagi diwajibkan melakukan uji swab atau rapid test, kecuali mengalami gejala klinis Covid-19. Bagi wisatawan yang tidak dapat menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR atau hasil nonreaktif rapid test, berkewajiban mengikuti uji swab berbasis PCR atau rapid test di Bali. ‘’Wisatawan yang hasilnya reaktif rapid test, berkewajiban mengikuti uji swab berbasis PCR di Bali. Selama menunggu hasil uji swab, wisatawan menjalani proses karantina di tempat yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Bali,’’ jelasnya. Menurut Pramana, wisatawan yang positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab akan
dirawat di fasilitas kesehatan yang ada di Bali. Untuk biaya uji swab, rapid test, karantina atau fasilitas kesehatan merupakan tanggung jawab wisatawan. Di samping harus bebas Covid-19, setiap wisatawan sebelum keberangkatan ke Bali berkewajiban mengisi Aplikasi LOVEBALI. Petunjuk Aplikasi LOVEBALI dapat diakses pada laman https://lovebali.baliprov. go.id. ‘’Pelaku usaha akomodasi pariwisata di Bali wajib memastikan setiap wisatawan sudah mengisi Aplikasi LOVEBALI,’’ imbuhnya. Selama melaksanakan aktivitas wisata di Bali, lanjut Pramana, wisatawan berkewajiban melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Bali Era Baru sesuai ketentuan Pemerintah Provinsi Bali. Di antaranya menggunakan masker/pelindung wajah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, memenuhi ketentuan menjaga jarak minimal satu meter pada saat berinteraksi dan duduk, melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Se-
hat (PHBS), menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan pada saat bersin dan batuk, menghindari penggunaan tangan secara langsung menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut, menjalani pengukuran suhu tubuh, membersihkan barang pribadi, seperti handphone, kacamata, tas, masker, dan barang lainnya, dengan cairan disinfektan sesuai kebutuhan, bersedia diperiksa oleh petugas kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, serta menghindari kontak fisik saat menyampaikan salam. ‘’Selama berada di Bali, wisatawan diimbau mengaktifkan Global Positioning System (GPS) pada smartphone demi upaya pelindungan dan pengamanan bagi wisatawan,’’ tambahnya. Hal. 7 Pelanggar Dikenakan Sanksi
’’Wisatawan yang hasilnya reaktif rapid test, berkewajiban mengikuti uji swab berbasis PCR di Bali. Selama menunggu hasil uji swab, wisatawan menjalani proses karantina di tempat yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Bali.’’ Gede Pramana Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali
Dikukuhkan Jadi Guru Besar
Kun Adnyana Paparkan ’’Seni Virtual Bali di Masa Pendemi’’
Bali Post/win
Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn.
Denpasar (Bali Post) Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Sejarah Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa (28/7) kemarin. Pengukuhan pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali ini dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum. dalam Sidang Terbuka Senat ISI Denpasar serangkaian Dies Natalis XVII ISI Denpasar di Gedung Natya Mandala Kampus ISI Denpasar. Dalam pengukuhan ini, pria yang akrab disapa Kun Adnyana ini membawakan
orasi ilmiah berjudul ‘’Seni Virtual Bali di Masa Pendemi (Kajian Estetika dan Refleksi Kesejarahan)’’. Dikatakan, seni virtual Bali di masa pandemi Covid-19, secara artistik menunjuk pada penayangan rekaan citra waktu dalam format video virtual. Rekaan citra waktu (realitas virtual) dikreasi melalui teknik kolase, montase, dan juga virtualisasi. Citra waktu ini, katanya, dapat menghadirkan konsep isyitwa (objek tiba-tiba kelihatan atau kemudian lenyap), atau wasyutwa (objek rekaan yang menjelajah matahari, bulan dan planet lainnya) dengan sangat unik. ‘’Secara estetika karya seni virtual seniman Bali di masa
pandemi Covid-19 merupakan refleksi situasi sosial seharihari dan renungan tentang kondisi atau kekuatan niskala. Sehingga realitas virtual yang dimunculkan sama sekali bukan tiruan dari realitas sehari-hari, melainkan dikonstruksi secara sadar oleh seniman dengan menggunakan perangkat teknik artistik digital,’’ ujar Kun Adnyana dalam orasi ilmiahnya. Pria kelahiran Bangli, 4 April 1976 ini sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Seni Rupa di Batubulan telah menyadari bahwa buku adalah jendela dunia yang merupakan sumber pengetahuan yang kelak berguna untuk pengabdian di masa depan. Oleh karena itu, putra pasangan I Wayan
Jenar dan Ni Nyoman Nasib ini kemudian melanjutkan pendidikan S-1 di STSI Denpasar (kini ini ISI Denpasar - red) mengambil Jurusan Penciptaan Seni Rupa Murni/Seni Lukis. Kuliah di STSI Denpasar minatnya tidak semata-mata pada buku seni. Melainkan beragam topik dari berbagai tinjauan sosial politik, sejarah, sastra, pendidikan, filsafat, hingga kebudayaan pada umumnya. Dunia pergaulan kreatif kesehariannya meluas lintas batas. Ia berkawan dengan berbagai lapis profesi. Mulai dari seniman, media, pemikir, budayawan, aktivis, kolektor seni, politisi, juga pengambil kebijakan. Hal. 7 Aktif Berpameran