terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 242 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Kamis umanis, 30 april 2020 Pemkot Kaji Pembatasan Berskala Desa/Kelurahan Kasus positif Covid-19 di Denpasar semakin meningkat. Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemkot Denpasar yakni pembatasan kegiatan berskala kewilayahan desa atau kelurahan. DENPASAR | HAL. 2
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Selundupkan Narkoba, Oknum Sipir Ditangkap
Mangkir ‘’Rapid Test’’, PMI Bisa Dijemput Paksa
Oknum sipir Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar (Kerobokan), Luh Eka Ratna Paramita (26), ditangkap pada Selasa (28/4) lalu. Barang bukti (BB) yang disita, yaitu satu paket sabu-sabu (SS) seberat 4,83 gram brutto, satu buah charger HP, satu buah tas ransel dan HP warna biru. BADUNG | HAL. 3
Upaya rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan para PMI, Rabu (29/4) kemarin, di Klungkung tak berjalan mulus. Sebanyak 22 orang dari 113 orang malah tidak hadir tanpa alasan jelas. Jika tetap membandel, mereka akan dijembut paksa petugas kesehatan KLUNGKUNG | HAL. 5
GUBERNUR BALI TERUS BEKERJA KERAS DAN PENUH UPAYA INOVATIF TANGANI COVID-19 BERKENAAN dengan perkembangan Covid-19 akhirakhir ini di Provinsi Bali dapat disampaikan bahwa sampai tanggal 28 April 2020 secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 telah mencapai 215 orang, bertambah sebanyak 22 orang dari hari sebelumnya. Penambahan ini berasal dari Kabupaten Bangli yang positif sebanyak 11 orang, Kabupaten Karangasem sebanyak 5 orang, Kabupaten Klungkung sebanyak 2 orang, Kabupaten Badung sebanyak 2 orang, dan Kabupaten Buleleng sebanyak 2 orang. Gubernur Bali Wayan Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Co-
vid-19 Provinsi Bali, Rabu (29/4) kemarin memberikan penegasannya. Penambahan yang positif berasal dari PMI/ABK sebanyak 9 orang dan terjangkit di Bali (penularan lokal) sebanyak 13 orang. Di antaranya sebanyak 8 orang yang positif dari Banjar Srokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli, yang ditularkan oleh seorang PMI/ABK yang melaksanakan karantina secara mandiri di rumahnya. Demikian juga sebanyak 5 orang di Karangasem, 4 orang di antaranya dalam satu keluarga di Desa Padangkerta, terjadi penularan dari seorang PMI/ABK yang melaksanakan karantina secara mandiri. Begitu juga
OPINI
Program Padat Karya Pariwisata Oleh : K. Swabawa, CHA. BANTUAN pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 bagi industri pariwisata merupakan kesempatan yang sangat bagus dalam rangka akselerasi pencapaian dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia bidang kepariwisataan di Indonesia. Mengapa ‘’pencapaian’’ dan bukan hanya ‘’peningkatan’’? Jika kita melihat pariwisata sebagai industri yang mencakup kegiatan trans-nasional, maka predikat kompetensi yang berstandar internasional (misalnya standar ASEAN) yang telah diterapkan di Indonesia selama ini harus diimplementasikan oleh seluruh lapisan industri dan tenaga kerja di bidang kepariwisataan. Hal. 7 Masih Memiliki Tantangan
yang 1 (satu) orang PMI/ABK di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem yang melaksanakan karantina secara mandiri. Menurut Koster, para PMI/ ABK yang melaksanakan karantina mandiri ini ternyata tidak tertib dan tidak disiplin, sehingga menularkan kepada keluarganya dan warga lain di sekitarnya. Kondisi ini baru bisa diketahui setelah Gugus Tugas Provinsi dan Kabupaten/ Kota melakukan rapid test tahap kedua beberapa hari yang lalu bagi para PMI/ABK yang melaksanakan karantina secara mandiri. Dari hasil rapid test ditemukan ada yang positif Covid-19, kemudian diambil swab dan diuji laboratorium ternyata hasilnya positif Covid-19. Selanjutnya mereka yang positif Covid-19 telah diambil dan ditangani oleh Gugus Tugas Provinsi untuk menjalani perawatan. Koster perlu menyampaikan bahwa para PMI/ABK yang melaksanakan karantina secara mandiri, pada saat mereka pulang hanya membawa Surat Keterangan Sehat dari perusahaan tempat mereka bekerja di luar negeri, dan di bandara dilakukan pemeriksaan dengan thermo gun. Pada saat itu, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ditentukan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan, bagi
PMI/ABK yang telah membawa Surat Keterangan Sehat langsung bisa melaksanakan karantina secara mandiri. Pada umumnya mereka pulang sebelum tanggal 22 Maret 2020. Bahkan di antara PMI/ABK tersebut ada yang pulang tidak melalui prosedur resmi dari luar negeri,
melakukan rapid test di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa bagi para PMI/ABK yang datang dari berbagai negara mulai tanggal 22 Maret 2020. Mereka yang negatif boleh pulang mengikuti karantina mandiri di rumahnya selama dua minggu, dan yang
’’Sebagai Gubernur Bali dan selaku Ketua Gugus Tugas, saya harus menyampaikan dan memastikan bahwa Gugus Tugas Provinsi Bali bersama-sama Gugus Tugas Kabupaten/Kota se-Bali dengan dukungan berbagai pihak akan terus bekerja keras dengan berbagai upaya yang inovatif, baik secara niskala dan sekala dalam menangani Covid-19. Astungkara, semoga Covid-19 cepat berakhir. Svaha.’’ Wayan Koster Gubernur Bali yaitu pulang dengan penerbangan sendiri, sehingga tidak terpantau oleh pihak otoritas bandara. ‘’Ternyata di antara para PMI/ABK yang pulang melalui prosedur tidak resmi dan yang pulang melalui prosedur resmi tetapi melaksanakan karantina secara mandiri di rumahnya, ditemukan ada yang positif setelah dirawat di rumah sakit,’’ kata Koster. Berdasarkan temuan beberapa orang PMI/ABK yang positif Covid-19 tersebut, Gugus Tugas Provinsi Bali langsung bertindak cepat dengan
positif Covid-19 langsung dirawat di rumah sakit rujukan. Kemudian Gugus Tugas Provinsi memperkuat penanganan PMI/ABK yang diputuskan pada tanggal 13 April 2020, dengan berbagi tugas secara bergotong royong yaitu; PMI/ ABK yang positif ditangani oleh Gugus Tugas Provinsi dan yang negatif ditangani oleh Gugus Tugas Kabupaten/ Kota dengan mengarantina di hotel atau di fasilitas lain. Kita bersyukur karena dari jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 215 orang, sebanyak
88 orang atau sekitar 41% telah berhasil sembuh. Ini angka yang cukup tinggi yaitu peringkat 5 secara Nasional di bawah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 39 orang dari 93 kasus (42%), Aceh sebanyak 4 orang dari 9 kasus (44%), Maluku sebanyak 11 orang dari 22 kasus (50%), dan Nusa Tenggara Timur 1 orang dari 1 kasus (100%). Sementara dilihat dari jumlah pasien yang meninggal, Bali termasuk dalam kelompok paling rendah yaitu sebanyak 4 orang dari 215 kasus atau sekitar 2%, terdiri dari 2 orang WNA, 1 orang daerah luar yang berdomisili di Bali, dan 1 orang PMI/ABK warga Bali. Dengan mempertimbangkan perkembangan pasien positif Covid-19 di Provinsi Bali yang ternyata bersumber dari PMI/ABK dan telah menularkan kepada keluarga dan warga sekitarnya, Koster sebagai Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pertama, kepada Bupati/ Wali Kota se-Bali bersamasama aparat keamanan agar memperketat pengawasan para PMI/ABK yang dikarantina oleh pemerintah kabupaten/kota dan yang melaksanakan karantina secara mandiri di rumah. Hal. 7 Tegas Kepada
BALI TAK TERDAMPAK ANCAMAN KRISIS PANGAN
Denpasar (Bali Post) Ancaman krisis pangan kini menjadi salah satu isu seksi saat pandemi Covid-19 menghancurkan pertahanan dunia. Isu lainnya terkait ketenagakerjaan dan ekonomi bahkan telah lama menjadi perdebatan. Kini, mitigasi ketahanan pangan menjadi atensi pemerintah daerah. Potensi terjadinya krisis cadangan pangan menguat. Syukurnya Provinsi Bali tak terdampak. Bali dipastikan aman, bahkan sejumlah produk bahan pokok surplus.
S
elama ini Bali memang dikenal menggantungkan cadangan pangannya dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sebagiannya lagi datang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ini terjadi mengingat Bali juga menyangga kebutuhan jutaan orang wisatawan yang menginap di Bali. Namun, saat pandemi terjadi, cadangan pangan Bali dipastikan aman. Ini karena konsumsinya hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Kepada Bali Post, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si. dan Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali Anak Agung Ngurah Agra Putra, Rabu (29/4) kemarin, memastikan distribusi dan stok bisa ditangani dengan baik.
Tidak Terbit Terkait Hari Buruh Sedunia, Bali Post tidak terbit pada Jumat (1/5). Bali Post terbit kembali Sabtu (2/5) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan pemasang iklan mohon maklum. Berita-berita terkini Bali Post dapat diikuti di portal Balipost.com dan BALI POST NEWS di Bali TV. Penerbit
Ida Bagus Wisnuardhana memastikan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 memang dirasakan di Bali. Bahkan, bebannya berpotensi terus menguat. Mencermati hal ini, pihaknya telah memproyeksikan pada bulan April hingga Desember 2020 ketersediaan pangan di Bali sangat memadai. Proyeksi ini berdasarkan luas tanam dan luas panen di Bali. Bahkan, beras yang menjadi bahan kebutuhan pokok utama masyarakat jumlahnya surplus untuk kebutuhan masyarakat Bali hingga Desember 2020. Sepuluh kebutuhan pokok lainnya, seperti jagung, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan cabai rawit merah, minyak goreng, dan gula juga sangat memadai. Hanya, bawang merah dan bawah putih yang langka. Hal. 7 Surplus 120.000 Ton Beras
”Untuk di Bali distribusi kebutuhan pokok tidak ada kendala, hanya di Nusa Penida. Di wilayah ini tidak ada sawah, sehingga harus didistribusikan lewat transportasi laut.” Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
’’Bahkan, barang yang paling meningkat dibutuhkan via online adalah kebutuhan dasar pokok di dapur yaitu 13 persen dibandingkan tahun lalu. Ini karena masyarakat kebanyakan tinggal di rumah.’’ Anak Agung Ngurah Agra Putra Ketua DPD Aprindo Bali
Keterbatasan Nakes, Potong TPP hingga Siapkan RS Khusus
PENANGANAN pandemi Covid-19 tak cukup hanya dengan ketersediaan anggaran. Komitmen sangat diperlukan. Tak hanya itu, fasilitas dan dukungan tenaga kesehatan, baik dokter maupun paramedis juga perlu penuhi. Khusus untuk penanganan kesehatan mulai dari gubernur hingga bupati/wali kota telah melakukan pendekatan terukur. Sayangnya, lonjakan pasien positif belum bisa dikendalikan. Angkanya terus naik. Bahkan,
rekor penambahan harian sampai 22 kasus per hari tampaknya perlu dikaji. Terkait dengan komitmen dan strategi mengendalikan lonjakan pasien positif, Bali Post mewawancarai sejumlah bupati di Bali. Pada prinsipnya protokol penanganan Covid-19 sudah dipatuhi. Jika kasus meningkat, tentu harus dicermati pemicunya. ‘’Untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat dan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi pemicu utama lonjakan angka positif sangat diperlukan. Bangli menaruh perhatian serius dalam hal ini,’’ ujar Bupati Bangli I Made Gianyar. Di Bangli kini ada satu dusun yang penderita Covid-19 positifnya sangat tinggi. Sampai 12 orang. Bahkan, angka ini berpeluang bertambah jika
semua warga dalam satu banjar itu di-rapid test. Bupati Made Gianyar mengaku telah menangani hal ini dan berkoordinasi dengan Provinsi Bali. Ini sesuai dengan kesepakatan yang ada. Dijelas-
kan pula, mencermati hal ini pihaknya terus berhitung terkait ketersediaan fasilitas yang ada dan tenaga medis. ‘’Kami memiliki sekitar 190 ruang perawatan, sedangakn tenaga medis kami kekurangan. Kami
akan atasi dengan mengangkat tenaga pengabdi di puskesmas sebagai tenaga kontrak,’’ jelas Bupati Made Gianyar. Selain itu, katanya, juga akan mengangkat tenaga kontrak BLU RSUD dan warga
Bangli yang memiliki kualifikasi bidang kesehatan. Terkait dengan anggaran, keseluruhan ada Rp 33 miliar untuk penanganan Covid-19 di Bangli. Besaran angka ini didapat dari penyisiran proyek, pemoton-
gan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) termasuk penggunaan dana desa. ‘’Bahkan, kami juga melakukan pola pinjaman selama dua bulan,’’ jelasnya. Hal. 7 Siapkan Rumah Sakit