Bali Post
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA UMANIS, 31 AGUSTUS 2010
20 HALAMAN NOMOR 15 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Bentrok di Buleleng Berlanjut
Rumah Dibakar, Isinya Dijarah Singaraja (Bali Post) Meski sudah sempat berdamai, bentrok antara kelompok warga Banjar Pala dan Banjar Kauman di Desa Pengastulan, Seririt ternyata kembali terjadi Minggu (29/8) malam hingga Senin (30/8) pagi kemarin. Dalam bentrok babak kedua ini, dua rumah hangus terbakar setelah dilempar dengan bom molotov dan sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit karena luka parah terkena lemparan batu. Rumah warga yang terbakar masing-masing milik Gede Sugiarta (29) dan Nyoman Seriningsih (50) yang berada di Banjar Pala. Rumah milik Haruman di Banjar Kauman juga sempat terkena lemparan molotov, namun api dengan cepat bisa dipadamkan sehingga tidak sampai terjadi kebakaran. Lebih parah lagi, bentrok kedua ini diwarnai aksi penjarahan di rumah Seriningsih yang terbakar dan rumah Ketut Sukerta. Seringingsih kehilangan uang dan Sukerta kehilangan HP. Selain bangunan, sejumlah warga kembali menderita luka-luka.
Dua warga yang mengalami luka parah adalah Amiril dari Banjar Kauman yang harus dilarikan ke rumah sakit dan Suweca dari Banjar Pala yang mengalami bengkak di tangannya. Informasi di lapangan menyebutkan, bentrok babak kedua ini mulai terjadi Minggu malam sekitar pukul 21.00 wita. Diduga bentrokan terjadi karena ada warga yang kembali melakukan provokasi, padahal kedua belah pihak sudah menandatangani kesepakatan damai pada Minggu sore sebelumnya. Entah siapa yang mem-
ulai, saat itu kembali terjadi aksi saling lempar batu dan bom molotov. Aksi itu membuat dua rumah terbakar sehingga suasana menjadi tegang. Suasana menjadi makin mencekam karena warga di dua banjar itu juga keluar dengan membawa senjata tajam, seperti pedang, sabit dan kapak. Petugas dari Polres Buleleng dan petugas gabungan dari seluruh Polsek di se-Buleleng dibantu jajaran TNI-AD langsung meluncur ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Hal.19 Padamkan Lampu
HASIL SWEEPING _ Tiga _ _
OPSI Ormas Anarkis, Langsung Dibekukan Jakarta (Bali Post) Pemerintah dapat langsung membekukan organisasi masyarakat (ormas) yang anarkis. Menteri Dalam Negeri (Mendgari) Gamawan Fauzi mengatakan, jika oknum-oknum ormas tertentu melakukan tindakan anakis dan pelanggaran pidana, maka pihak kepolisian dan Kemendagri bisa memutuskan untuk membekukannya. ‘’Jadi, nantinya, boleh langsung ditangkap oleh polisi kalau melakukan tindak pidana. Secara administrasi, nantinya kita bisa langsung lakukan pembekuan atau pembubaran,’’ kata Gamawan usai rapat gabungan pemerintah dengan DPR membahas tentang organisasi kemasyarakatan di Gedung MPR/ DPR, Jakarta, Senin (30/8) kemarin. Gamawan menjelaskan, pemerintah tidak perlu lagi menunggu putusan Mahkamah Agung (MA) terlebih dahulu untuk membekukannya. Sementara untuk pelanggaran pidananya aparat kepolisian dapat langsung memproses perkaranya. Menurutnya, komitmen ini juga akan segera disosialisasikan ke provinsi agar para gubernur juga bisa bertindak sama jika kerusuhan antar-ormas terjadi di daerah. Di hadapan anggota DPR, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mengatakan, ormas yang telah berulang kali melakukan tindakan anarkis sudah selayaknya dibekukan. ‘’Seharusnya ada tindakan tegas berupa pembekuan,’’ kata Kapolri dalam rapat. Hal.19 Tidak Sesuai
KOTA
_ Bali Post/rtr
MELETUS - Gunung Sinabung menyemburkan asap dan larva pada letusan kedua, Senin (30/8) pagi kemarin.
Kembali, Sinabung Meletus
_ _ _
Pengungsi Capai 30.000 Orang Medan (Bali Post) Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, kembali meletus dan mengeluarkan lava panas pada Senin (30/8) kemarin pukul 06.30 WIB. Kepala Desa Sukanalu, Paten Sitepu, mengatakan letusan yang terjadi pada pagi hari itu menimbulkan suara cukup keras dan terdengar dari jarak yang cukup jauh. Meski letusannya hanya satu kali, tetapi menimbulkan suara yang cukup besar dan memunculkan lava panas yang dapat dilihat masyarakat, meski di siang hari. Selain itu, letusan yang cukup keras itu menyebabkan daerah di sekitar Gunung Sinabung bergetar dan menimbulkan kepanikan masyarakat di pengungsian. Hal.19 Abu Hitam
Kesaksian Haposan
SENJATA - Petugas mengamankan sejumlah senjata milik warga. Puluhan senjata tajam berhasil diamankan polisi.
Jakarta (Bali Post) Sidang kasus mafia pajak dengan terdakwa Sjahril Djohan kembali digelar di PN Jaksel, Senin
WNI Ngamuk di Kantor Penahanan Imigrasi
SEBULAN lebih kasus dugaan korupsi pembebasan tanah rumah sakit internasional (RSI) di Kediri, Tabanan, ditangani Sat. IV Dit. Reskrim Polda Bali, belum ada perkembangan berarti. Penyidik Polda Bali hingga kini masih mengumpulkan buktibukti yang ada. Apa saja bukti yang telah didapatkan?
(30/8) kemarin. Hadir sebagai saksi adalah Haposan, pengacara Gayus Tambunan. Dalam kesaksiannya, Haposan menyatakan kasus suap ini berawal dari pemblokiran rekening Gayus yang berisi dana miliaran rupaih. Kata Haposan, Kabareskrim saat itu Komjen Susno Duadji menyatakan bisa mem-
bantu membukanya. ‘’Pak Susno minta Rp 3,5 miliar,’’ kata pengacara Gayus, Haposan Hutagalung. Hal.19 Rumah Makan
4
BUPATI Bangli, Made Gianyar, bersikukuh menolak pengadaan kendaraan dinas Toyota Fortuner, dengan alasan situasi ekonomi. Sementara pengadaan kendaraan yang sama untuk Ketua DPRD Bangli jalan terus.
Bali Post/ade
SIDANG - Haposan saat bersaksi pada sidang dengan terdakwa Sjahril Djohan, Senin (30/8) kemarin.
Empat Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap fishing (pencurian ikan) di wilayah Indonesia. Saat penangkapan berlangsung, lanjut Rachmad Jayadi, ada enam kapal berbendera Malaysia, namun dua kapal lainnya berhasil kabur. ‘’Diduga, kedua kapal yang berhasil lolos itu memuat ikan hasil tangkapan di perairan kita (Indonesia), sebab hanya sedikit ikan hasil tangkapan yang ditemukan pada keempat kapal yang diamankan itu,’’ ujar Danlanal Nunukan itu. Keempat kapal nelayan berbendera Malaysia yang ditangkap itu, ABK-nya semuanya berkewarganeragaan Indonesia. ‘’Saat ini, kami masih
melakukan proses serah terima dari KRI Hasanuddin, selanjutnya akan memeriksa para ABK kapal berbendera Malaysia itu,’’ ungkapnya. Harus Diwaspadai Peneliti Eksekutif CIDES Zainuddin Djafar mengatakan, pemerintah jangan membayangkan Malaysia sebagai saudara namun sebagai negara yang harus diwaspadai. ‘’Jangan anggap saudara tua, atau saudara serumpun, hal itu sudah tidak ada lagi,’’ katanya dalam pemaparan ekonomi-politik CIDES di Jakarta, Senin kemarin. Hal.19 Lebih Bersemangat
Sydney Lebih dari 100 orang tersangka penyelundup manusia dari Indonesia (WNI) melancarkan unjuk rasa anarkis yang sudah memasuki hari kedua di penjara imigrasi Australia. Dalam insiden Senin (30/8) kemarin, mereka menolak negosiasi yang dilakukan pihak kepolisian dan tetap bersikeras berada di atap gedung. Para tersangka berjumlah 117 orang terus melanjutkan unjuk rasa sepanjang malam di Pusat Penahanan Imigrasi Utara (NIDC). Menurut jubir, perusuh sempat menghidupkan api dan merusak fasilitas yang ada. ‘’Saya mengonfirmasi unjuk rasa terus berlangsung di NIDC melibatkan tersangka asal In-
donesia yang berkaitan dengan aktivitas penyelundupan manusia,’’ imbuh jubir tersebut. ‘’Sejumlah tahanan berada di atas atap dalam waktu berbeda. Polisi Northern Territory dan Polisi Federal Australia terus melanjutkan negosiasi berupaya mendinginkan suasana amarah orang-orang asal Indonesia tersebut. Para tersangka protes atas penahanan mereka sambil menunggu pengadilan atas tuntutan penyelundupan, namun jubir mengatakan tindakan anarkis seperti itu tak akan mengubah nasib mereka. ‘’Pihak departemen menyatakan sangat kecewa dengan tindakan unjuk rasa itu,’’ imbuhnya. Hal.19 Masa Tinggal
KBRI Didemo
Seluruh ABK-nya WNI Samarinda (Bali Post) KRI Hasanuddin menangkap empat kapal nelayan asing berbendera Malaysia di perairan Karang Unarang Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Nunukan Letkol Laut Rachmad Jayadi, Senin (30/8) sore kemarin, menyatakan penangkapan keempat kapal nelayan berbendera Malaysia itu berlangsung Minggu pagi sekitar pukul 06.47 wita saat KRI Hanasuddin tengah melakukan patroli rutin di sepanjang wilayah perbatasan. Mereka diduga kuat tengah melakukan aktivitas illegal
Bali Post/ole
Susno Minta Rp 3,5 Miliar
3
KABUPATEN
_
tombak Empat sabit Satu kapak Tiga pisau Satu keris Tiga batang besi 14 pedang Lima bom molotov
Bali Post/ant
DEMO MALAYSIA - Aktivis dari berbagai ormas unjuk rasa terhadap Malaysia, Senin (30/8) kemarin.
Kuala Lumpur KBRI Kuala Lumpur didatangi mahasiswa Malaysia dan Indonesia untuk menyampaikan surat protes keras atas tindakan Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang melempar kotoran manusia ke halaman Kedutaan Besar Malaysia dan membakar bendera Malaysia pada Senin (23/8) lalu. ‘’Tindakan mereka adalah tidak beretika dan tidak menghormati bangsa serumpun yang beragama Islam dan bulan Ramadan yang mulia ini,’’ kata Presiden Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Teknologi Malaysia (MPM UTM) Johor Bahru, Muhammad Zaki, di depan KBRI Kuala Lumpur, Senin (30/8) kemarin. Mahasiswa Malaysia memandang serius demonstrasi yang dilakukan Bendera di depan Kedubes Malaysia di Jakarta. ‘’Aksi tersebut merupakan perbuatan yang memalukan dan memberikan dampak yang besar kepada hubungan dua negara yang akrab dan terjalin selama ini,’’ kata Zaki, didampingi Ketua PPIM (Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia) Muhammad Hamidi. Sekitar tujuh puluh mahasiswa Malaysia dan lima pimpinan PPI Malaysia mendatangi KBRI Kuala Lumpur. Mereka diterima Atase Pendidikan KBRI Imran Hanafi dan Atase Pertahanan Laut Kol. TNI-AL Edi Sucipto. Hal.19 Jati Diri