Edisi 02 Februari 2010 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

No. 41 tahun IV Selasa, 2 Maret 2010 8 Halaman

Free Daily Newspaper

Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)

Stabilitas Harga Terjaga

Bunga di Bawah 10 Persen

Belum Diizinkan

MENKO Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan inflasi Februari yang mencapai 0,30 persen disebabkan oleh adanya stabilitas harga pangan. “Inflasi kita turun dibandingkan Januari kemarin, paling tidak ada...hal. 1

KETUA Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan suku bunga kredit perbankan idealnya di bawah10 persen. “Idealnya suku bunga kredit di Indonesia 9-10 persen...hal. 2

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) hingga saat ini belum mengeluarkan izin ekspor beras mediumyang masih menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia. Menteri Pertanian Suswono mengatakan...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

www.suluhindonesia.com

Misbakhun Dipolisikan

Suluh Indonesia/ant

BANKIR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkeu Sri Mulyani berbincang dengan Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono saat silaturahmi dengan Masyarakat Perbankan di Istana Merdeka Jakarta, kemarin.

JAKARTA - Staf Khusus Presiden, Andi Arief melaporkan anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Misbakhun ke Mapolres Metro Jakarta Pusat, terkait kasus LC fiktif Bank Century. Usai melapor, Andi mengatakan, bahwa LC fiktif itu diduga telah merugikan bank Century 22,5 juta dolar AS. Ia mengaku telah mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang dimiliki Misbakhun, PT Salang Prima Internusa diduga telah mengajukan LC untuk kegiatan ekspor di tahun 2007. ‘’Namun tidak ada ekspor sama sekali. Saya sudah cek ke kantor pabean,’’ katanya. Laporan itu baru disampaikan karena baru mendapatkan data.‘’Setelah mendapatkan data, saya kan harus cek silang ke mana-mana dan setelah itu baru melapor ke sini,” ujarnya. Ia menduga juga ada manipulasi data perusahaan itu karena hanya membayar pajak Rp 3 hingga Rp 7 juta dalam setahun padahal memiliki aset Rp 702 miliar. (son)

Presiden Tegaskan

Bailout Sudah Benar JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kebijakan bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun adalah kebijakan yang benar untuk menyelamatkan perekonomian dan perbankan nasional dari krisis keuangan dunia saat itu. ‘’Sebagai kebijakan, sebagai tindakan untuk menyelamatkan perekonomian kita, itu benar, dan saya bertanggung jawab,” kata Presiden Yudhoyono dalam dialog dengan Masyarakat Perbankan Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, kemarin. Meski pada saat keputusan bailout Bank Century diambil dirinya tidak berada di Tanah Air, Presiden mengatakan, keputusannya ketika itu me-

mang harus diambil. Keputusan itupun tidak harus meminta persetujuan dirinya karena Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono memiliki kewenangan dan harus bergerak cepat. Tidak ada kata orang atau keputusan mengambang ditengah-tengah, karena harus memilih. ‘’Itu judgement,” kata Presiden. Akhirnya, dari sekian opsi, keputusan untuk menalangi Bank Century dinilai pilihan terbaik yaitu menutup bank itu dengan tetap mengeluarkan dana sekitar Rp 6,7 triliun untuk mengganti dana nasabah sebagai dana pihak ketiga di bank itu. ‘’Pilihannya adalah tutup dan tetap mengeluarkan uang Rp 6 triliun sekian atau

di-bailout diselamatkan dengan tetap mengeluarkan uang segitu tapi masih dalam pengelolaan untuk bagaimana pemenuhan kewajiban yang semestinya,” kata Presiden. Kepala Negara berharap kesimpulan dan rekomendasi yang akan diputuskan Pansus Angket Century DPR adalah kesimpulan yang juga tepat. Untuk itu, Presiden meminta kepada semua pihak khususnya dunia perbankan memberi pemahaman kepada anggota Dewan. ‘’Agar pansus melihat permasalahan itu dan kesimpulannya diharapkan kesimpulan yang tepat, membawa manfaat bagi kita semua, bagi bangsa dalam membangun perekonomian nasional,’’ katanya. (har)

Kesimpulan Hanya Satu Opsi JAKARTA - Rapat pleno Panitia Angket Kasus Bank Century sepakat menyederhanakan tiga opsi kesimpulan dan rekomendasi kasus Bank Century menjadi satu opsi saja. Ketua Panitia Angket Kasus Bank Century Idrus Marham di Gedung DPR Jakarta, kemarin mengatakan, penyederhanaan kesimpulan dan rekomendasi ini untuk memudahkan tugas pimpinan DPR dalam memimpin rapat paripurna pengambilan keputusan. ‘’Dengan satu opsi kesimpulan dan rekomendasi, maka itu bisa mengurangi perbedaan dan bisa tercapai keputusan,” kata Idrus Marham. Usulan Idrus tersebut semula tidak disetujui sejumlah anggota Panitia Angket yang menyatakan bahwa dengan menyederhanakan kesimpulan dan rekoemdasi berarti telah menghilangkan pandangan akhir fraksi yang berbeda. Anggota Panitia Angket dari Fraksi PDIPGanjar Pranowo mengatakan, dari tiga opsi ke-

simpulan dan saran jika ingin disederhanakan, hendaknya menjadi dua opsi yakni A dan C. ‘’Dari dua pandangan tersebut dipahami lagi mana-mana pandangan yang sama dan bisa disepakati serta mana-mana pandangan yang berbeda tidak disepakati,” katanya. Pandangan yang berbeda dan tidak disepakti, kata dia, agar dikembalikan lagi untuk dibahas oleh tim perumus. Ia juga mempertanyakan soal pandangan akhir fraksi pada rapat paripurna, karena sebelumnya sudah menyampaikan pada rapat pleno Panitia Angket. ‘’Saya usul tidak perlu lagi pandangan akhir fraksi pada Rapat Paripurna, tapi langsung saja dibacakan kesimpulan dan rekomendasi Panitia Angket dan kemudian diambil kesimpulan,” katanya. Menurut dia, dengan langkah tersebut Panitia Angket bisa menghemat waktu satu hari untuk merumuskan kembali pandangan fraksi-fraksi yang berbeda. (har/son)

KPK Tingkatkan Kasus Century JAKARTA - KPK berjanji akan meningkatkan status kasus Century setelah Pansus membacakan keputusan akhir. Bahkan, jika dalam gelar perkara nanti ditemukan alat bukti yang cukup, kasus ini langsung ditingkatkan ke tahap penyidikan. Pernyataan ini disampaikan Jubir KPK Johan Budi SP di Jakarta, kemarin. Namun, KPK tetap berpedoman pada koridor hukum dan takkan masuk ke masalah berbau politik. ‘’Kami sebelumnya sudah serius. Tetapi setelah keputusan itu dibacakan, kami akan lebih serius lagi,” kata Johan. Ia menambahkan, data yang dimiliki KPK sama dengan data

yang dimiliki Pansus. Namun, KPK tak bisa menangani kasus yang terkait dengan proses merger Bank Pikko, Bank Danpac dan Bank CIC menjadi Bank Century. Hal itu bukan wewenangnya. Tetapi datadata yang ada mengenai semua itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pemeriksaan. Mengenai gelar (ekspos) perkara penyelidikan kasus tersebut, Johan belum bisa memastikannya. ‘’Kalau dalam ekspose tersebut telah ditemukan alat bukti yang cukup kita akan tingkatkan ke penyidikan. Gelar perkara itu akan dilakukan untuk menunjukkan keseriusan KPK dalam mengusut kasus ini,” kata Johan.

Penanganan kasus Century, kata Johan, akan dicatat sebagai sejarah oleh KPK. Sebab, untuk pertama kalinya institusi pemberantasan korupsi ini mengerahkan pegawai dalam jumlah besar hanya untuk mengusut kasus yang menjadi perhatian masyarakat tersebut. ‘’KPK telah menugaskan 22 pegawai, khusus untuk menyelidiki kasus Century ini. Apalagi kalau kasusnya naik ke tahap penyidikan,” tandas Johan. Secara terpisah, Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha memperkirakan, Presiden Yudhoyono akan menyampaikan pidato resmi terkait Bank Century setelah Rapat Paripurna DPR. (nas/har)

Untuk Menjaga Sistem Keuangan JAKARTA - Masyarakat Perbankan Indonesia menyatakan, keputusan pemerintah dalam menyelamatkan Bank Century merupakan kebijakan yang benar untuk menjaga sistem keuangan nasional dari dampak krisis ekonomi global. ‘’Kami yakin kebijakan pemerintah soal Bank Century yang saat itu bermasalah adalah benar untuk menyelamatkan sektor keuangan,” kata Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo saat bersama sejumlah bankir lain berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Agus mengatakan, meski merupakan bank kecil tetapi jika Century ditutup pada saat kondisi ekonomi sedang labil, bank itu berpotensi besar berdampak sistemik terhadap bank lain. Agus mencontohkan peristiwa penutupan 16 bank kecil pada 1997 yang memicu terjadinya rush dan krisis keuangan.

Agus juga mengatakan, kalangan perbankan berkeyakinan bahwa saat Bank Century diajukan untuk diselamatkan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tidak mengetahui secara rinci kondisi bank itu dan hanya berpikir kondisi saat itu tidak boleh menutup bank yang bisa berdampak terhadap bank lain. ‘’Pemerintah memang harus menyelamatkan Century karena bisa berdampak sistemik, karena industri keuangan kita sedang lemah,’’ katanya. Sementara itu Pradjoto mengatakan, keputusan KSSK menyelamatkan Bank Century adalah keputusan yang benar dan jika ada persoalan saat dikucurkannya dana talangan, itu adalah persoalan di manajemen Century yang lama. Ia tidak sependapat jika persoalan ini dibebankan kepapada Sri Mulyani dan Boediono yang saat itu Gubernur Bank Indonesia. (har)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 02 Februari 2010 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu