Edisi 03 Februari 2010 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

No. 42 tahun IV Rabu, 3 Maret 2010 8 Halaman

Free Daily Newspaper

Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)

Cadangan Risiko Menciut

IHSG Justru Naik

Kinerja Ekspor Pulih

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan cadangan risiko fiskal dalam APBN-P 2010 mencapai Rp 3 triliun. “Cadangan risiko fiskal menurun dan itu rendah karena dulu pada 2009 ada deviasi antara...hal. 1

KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, menilai kisruh rapat paripurna DPR yang membahas kasus dana talangan Bank Century tidak akan mempengaruhi minat...hal. 2

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu menilai kinerja ekspor Indonesia sudah pulih seperti sebelum krisis ekonomi terjadi sesuai dengan pemulihan ekonomi dunia saat ini. “Menurut saya, ini positif...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

www.suluhindonesia.com

Pengunjukrasa Ditangkap

Suluh Indonesia/sep

RICUH - Sidang Paripurna DPR dengan agenda pengambilan keputusan kasus Bank Century diwarnai kericuhan usai penyampaian laporan hasil kerja Pansus Century di Gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. Kericuhan terjadi akibat banyaknya interupsi.

JAKARTA - Polisi mengamankan dua pendemo yang berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR Jakarta, kemarin. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, kedua pendemo itu berasal dari Komite Pemuda Antikorupsi (Kapak) bernama Laode Kamaludin dan Muamar Nafis. Edward mengungkapkan kedua pendemo itu secara terang-terangan bertindak merugikan martabat dan kehormatan salah satu pihak, tanpa fakta yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan melakukan teatrikal. Polisi menyita kendaraan warna hitam bernopol B-99-ES yang diduga dijadikan alat peraga dengan memasang atribut untuk berunjuk rasa. Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya mengamankan empat orang karena sudah bertindak anarkis dan terlibat pemukulan terhadap polisi yang mengamankan aksi. Ia menyatakan pendemo itu bertindak anarkis dengan cara melempar petugas dengan batu, merusak kawat duri (barrier) dan pintu gerbang DPR. (har/son)

Perang Interupsi

Paripurna DPR Ricuh JAKARTA - Rapat paripurna DPR di Jakarta berlangsung ricuh setelah sejumlah anggota saling berebut ingin mengajukan interupsi, setelah pembacaan dan penyerahan laporan kerja Pansus. Pimpinan sidang Marzuki Alie meminta agar tertib tapi anggota DPR tetap berebut ingin mengajukan interupsi sehingga beberapa anggota yang tidak sabar maju ke meja pimpinan dan ingin mengambil alih pimpinan sidang yang menimbulkan kericuhan. Karena banyaknya anggota yang memaksakan diri untuk menyatakan pendapatnya, akhirnya Marzuki Alie tanpa mendengar pernyataan-pernyataan anggotanya, langsung mengetuk palu menutup

sidang paripurna. Situasi ini memancing emosi sejumlah anggota legislatif. Salah satu di antaranya langsung merangsek ke podium dan membanting botol air mineral di depan Marzuki Alie, sementara lainnya meneriakkan katakata, pimpinan sidang tidak demokratis. Fraksi Partai Golkar kemudian menggalang mosi tidak percaya kepada pimpinan sidang. Keadaan tersebut kemudian memunculkan reaksi beragam dari banyak anggota lainnya, sementara aparat yang diterjunkan juga tak mampu mengatasi situasi. Perang interupsi terjadi antara lain karena beberapa anggota tidak setuju dengan keputusan menjadikan rapat

paripurna itu berlangsung dua hari, sementara lainnya mendukung keputusan Badan Musyawarah (Bamus) mengenai hal tersebut. Perang interupsi juga terjadi karena banyak pihak menghendaki tidak usah lagi ada pandangan fraksi, karena sudah tertampung semuanya pada laporan kesimpulan akhir Pansus, sehingga tidak perlu lagi ada kelanjutan paripurna yang akan digelar hari ini. Lalu ada yang meneriakkan pernyataan tentang dua pasal Peraturan Tata Tertib (Tatib) DPR RI, mengenai posisi Rapat Paripurna lebih tinggi dari kewenangan Bamus. Ada pula yang meminta para wakil ketua segera mengambil alih pimpinan sidang. (har/son)

Paripurna Sudah Sesuai Tatib JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan, dirinya tidak menyalahi aturan dan Tata Tertib DPR dalam memimpin rapat paripurna. ‘’Sudah disampaikan di awal persidangan, bahwa rapat paripurna ini ada dua agenda,” kata Marzuki di Gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. Agenda pertama adalah pelantikan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Agenda kedua, penyampaian hasil akhir panitia angket Bank Century. ‘’Dua agenda itu sudah terlaksana. Jadi tidak ada agenda lagi, kemudian karena tidak ada agenda lagi, rapat saya tutup,” katanya. Menurut Marzuki, rapat paripurna tersebut memang tidak mengagendakan pengambilan keputusan terhadap laporan akhir panitia angket. Pengambilan keputusan akan dilakukan Rabu (hari ini-red). Marzuki menyatakan, rapat paripurna tersebut tidak deadlock. ‘’Semua berjalan sesuai agenda yang telah ditetapkan. Kalau dikatakan deadlock berarti sidang terhenti dan tidak ada hasil. Rapat ini sudah menyelesaikan dua agenda yang telah ditentukan,’’ katanya.

Mengenai kericuhan dalam rapat paripurna, Marzuki menyayangkan hal itu. Menurut dia, kericuhan terjadi karena anggota DPR tidak bisa tertib. ‘’Semua maunya ngomong. Bersamaan memencet tombol mikrofon, ya mati semua mikrofonnya,” kata Marzuki. Dia mengatakan, secara otomatis sistem mikrofon akan mati seluruhnya apabila empat anggota DPR memencet tombol secara bersamaan. Marzuki menyatakan, tidak seharusnya pihaknya menjadi tumpuan kesalahan akibat adanya sistem pengeras suara yang mengganggu persidangan. ‘’Masalah mikrofon itu bukan urusan Ketua DPR,” tegasnya. Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Djafar mengatakan secara teknis persidangan, sebenarnya apa yang dilakukan Ketua DPR Marzuki Alie menutup sidang paripurna tidak ada kesalahan. ‘’Sesuai keputusan Badan Musyawarah (Bamus), semua fraksi setuju memang sidang paripurna akan dilanjutkan besok (hari ini-red)dengan penyampaian pandangan fraksi-fraksi mengenai laporan pansus,” kata Marwan. (har)

SBY Pastikan Pemerintahan Efektif JAKARTA - Pascakericuhan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membahas hasil kerja panitia khusus (Pansus) hak angket kasus Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan bahwa pemerintahan tetap berjalan. Presiden mengungkapkan hal itu seusai melakukan rapat dengan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri, di Jakarta, Selasa. Menurut Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kompleks Istana Kepresidenan, rapat itu digelar secara mendadak, untuk memastikan dinamika politik sama sekali tidak mempengaruhi efektivitas kebijakan pemerintah. ‘’Yang pasti memang pemerintah betul-betul ingin agar pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski kita tahu dinamika politik yang terjadi setidaknya bisa mempengaruhi efektivitas kebijakan pemerintah,” tuturnya. Rapat koordinasi digelar oleh Presiden Yudhoyono di Wisma Negara dimulai pukul 14.00 WIB, dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, serta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Sekitar satu jam kemudian, Wakil Presiden Boediono dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto bergabung. Rapat selesai sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, Julian mengatakan rapat itu tidak secara khusus membahas tentang kasus Bank Century. ‘’Itu seperti biasa untuk membahas isu-isu terkini, intinya adalah untuk memastikan pemerintah tetap berjalan meski kita tahu ada dinamika politik,” ujarnya. Tentang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat membahas hasil panitia khusus hak angket kasus Bank Century, Julian mengatakan, Presiden memilih tidak berkomentar. Menurut dia, Presiden akan menyampaikan tanggapan secara menyeluruh tentang penanganan kasus Bank Century pada pidato resmi yang akan disampaikannya dalam waktu dekat. ‘’Presiden sedianya menahan diri untuk tidak berkomentar terhadap hal-hal yang terjadi terkait di DPR. Jadi nanti mudah-mudahan dalam pidato penyampaian ditanggapi penanganan kasus Bank Century yang akan diungkapkan bagaimana pandangan beliau termasuk pandangan terhadap dinamika yang terjadi,” katanya. (har)

Keyakinan Boediono Sikapi Angket Century KEKACAUAN di Senayan dan disebutnya nama Boediono dalam kesimpulan sejumlah fraksi sebagai orang yang bertanggungjawab atas Bailout Bank Century tidak membuat mantan Gubenur Bank Indonesia itu terusik. Apa yang membuat Boediono begitu yakin tidak bersalah dan aman dengan posisinya sebagai Wakil Presiden ? Wakil Presiden Boediono menyatakan keyakinan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung dirinya dalam menghadapi kasus Bank Century. ‘’Dari awal kasus Century mencuat, Wapres yakin

100 persen bahwa Presiden Yudhoyono mendukung dirinya,” kata Jubir Wapres Yopie Hidayat kepada pers di Istana Wapres Jakarta, kemarin. Menurut Yopie, semenjak menjadi pasangan Presiden

Boediono

dan Wapres, Yudhoyono dan Boediono selalu terus melaku-

kan koordinasi dan saling memberikan dukungan. ‘’Pak Presiden selalu mendukung dan percaya kepada Pak Wapres. Demikian juga sebaliknya,” kata Yopie. Menanggapi sidang paripurna Pansus Bank Century di Gedung MPR/DPR, dikatakannya, wapres tidak merasa terganggu dan menganggap sebagai hal yang biasa saja. ‘’Wapres menanggapi biasabiasa saja. Beliau juga tidak stres dan tetap tidur nyenyak selama ini,” katanya. Terkait kemungkinan adan-

ya pemakzulan terhadap Boediono sebagai wapres, Yopie secara diplomatis hendaknya meminta jangan berandai-andai dulu. ‘’Proses politik sedang berlangsung dan sebaiknya jangan berandai-andai dahulu,” tambahnya. Dikatakannya pula bahwa Wapres Boediono bukanlah seorang politisi tapi seorang teknokrat yang sudah menyandang gelar profesor. ‘’Beliau bukan seorang politisi dan tidak melakukan kegiatan politik karena beliau teknokrat,” kata Yopie. (son)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.