Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 198 tahun III Selasa, 3 November 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper Siapkan Langkah Khusus
Daya Serap Pasar Lemah
Di Atas 20 Persen
DEPARTEMEN Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) mengklaim telah menyiapkan sejumlah langkah khusus menghadapi kemungkinan lonjakan harga minyak mentah dunia. Sebagai diketahui...hal. 1
KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, daya serap pasar hingga kuartal III 2009 terhadap produk-produk industri masih lemah. Hal ini, menurut dia, ditunjukkan oleh data BPS...hal. 2
BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan nilai ekspor Indonesia selama Januari-September 2009 masih di atas 20 persen, belum mendekati 15 persen seperti yang ditargetkan...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
www.suluhindonesia.com
Cicak Vs Buaya
BHD Minta Maaf JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri meminta maaf kepada masyarakat atas penggunaan kata cicak dan buaya yang disampaikan seorang pejabat Polri dalam menyikapi kasus hukum yang berujung pada penahanan dua pimpinan KPK non-aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Kapolri pada pertemuan dengan pimpinan media massa yang difasilitasi Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, kemarin mengatakan, penggunaan kata cicak dan buaya tersebut tidak tepat, sebab Polri
merupakan bagian dari unsur KPK sejak awal. Dalam pertemuan tersebut, mewakili sejumlah tokoh media, Corporate Chief Editor Tempo Group Bambang Harymurti menyampaikan surat permohonan penangguhan penahanan Bibit-Chandra yang ditandatangani oleh lebih dari 20 pimpinan media nasional. Kapolri selanjutnya berharap penggunaan dua kata tersebut tidak dipakai lagi oleh kalangan media. Ia mengajak media dan masyarakat untuk mengawal proses penegakan hukum dalam dugaan pe-
nyalahgunaan wewenang dan dugaan adanya pemerasan yang dilakukan dua pimpinan KPK non-aktif tersebut. Kapolri menjamin proses penyidikan Bibit-Chandra akan berlangsung secara murni dan wajar. Saat ini berkas perkara Bibit-Chandra telah dilimpahkan polisi ke Kejaksaan Agung selaku penuntut umum. Bibit dan Chandra ditahan oleh penyidik polisi sejak Kamis (29/10). Sejauh ini, belum terang betul alasan penahanan. Itu sebabnya dukungan moral agar keduanya dibebaskan terus menguat. (son)
TPF Bukan Untuk Presiden JAKARTA - Ketua Tim Independen kasus pimpinan KPK nonaktif Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto, Adnan Buyung Nasution mengatakan, pembentukan tim ini bukan untuk kepentingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semata. ‘’Masyarakat pasti menanti-nanti apa hasil tim ini yang dilakukan untuk kepentingan kita semua bukan kepentingan presiden semata ataupun kepentingan Bibit dan Hamzah tetapi kepentingan berkehidupan, berbangsa dan bernegara sesuai cita-cita negara demokrasi, hukum, dan HAM,” katanya di kantor presiden Jakarta, kemarin. Sebelumnya, Menkopolkam Djoko Suyanto mengumumkan bahwa Presiden memutuskan membentuk tim independen pencari fakta
Pesawat Polri Jatuh JAKARTA - Pesawat Polri jenis sky truck yang hilang kontak dalam perjalanan dari Sentani, Jayapura ke Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua telah ditemukan. Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak di Jakarta, kemarin mengatakan, pesawat diduga jatuh 78 mil dari Bandara Sentani arah Mulia yakni antara Desa Foao dan Desa Mele. Namun dari sinyal yang dipancarkan dari ELT (emergency locater transmitter) milik pesawat naas diperkirakan koordinat jatuh di sekitar Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, dengan posisi koordinat startingnya adalah S30 40,70 E 138 16, 95. Pesawat dengan pilot AKP Yunus, Kopilot Ipda Benedektus dan dua mekanik yaitu Briptu Saiful dan Briptu Kuwanto membawa delapan drum bahan bakar untuk keperluan logistik anggota Polri yang bertugas di Puncak Jaya. Hingga kini, Polri belum dapat memastikan kondisi keempat awak dan pesawat yang jatuh. Pesawat itu berangkat dari Bandara Sentani pukul 11.20 WIT dan dijadwalkan tiba di Mulia pukul 12.40 WIT. Namun hingga waktu yang seharusnya pesawat tiba, ternyata pesawat tidak kunjung datang dan tidak bisa dihubungi. Pesawat itu milik Direktorat Polisi Udara, Badan Pembinaan Keamanan Polri yang diperbantukan di jajaran Polda Papua. Selain untuk mengangkut logistik, pesawat ini juga dipakai untuk mobilitas pimpinan Polda Papua. Polisi menduga, pesawat jatuh karena cuaca buruk. Pesawat naas yang membawa delapan drum BBM jenis bensin dan solar itu sebelumnya Senin pagi sekitar pukul 08.55 WIT telah tiba di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, dan ini merupakan penerbangan kedua. (son)
proses hukum kasus Bibit dan Hamzah yang terdiri dari delapan orang. Buyung menjelaskan, tim ini akan bekerja selama dua minggu dengan target memberikan rekomendasi terhadap presiden atas kasus Bibit dan Hamzah. ‘’Saya mohon kesabaran masyarakat, dengan respon presiden yang cepat, menunjukkan kerja cepat presiden untuk merespon masukan dari masyarakat,” katanya. Anggota tim Hikmahanto mengatakan tim akan lakukan verifikasi fakta dan proses hukum yang dilakukan Polri. ‘’Apakah yang dilakukan polisi ada unsur pidananya. Kalau ada tindak pidananya harus berlanjut, kalau memang tidak ada, polisi harus lakukan sesuatu,” katanya. (har)
Suluh Indonesia/ade
DUKUNGAN - Sejumlah massa demonstran dari berbagai elemen melakukan aksi teatrikal perseteruan antara Cicak dan Buaya yang dijadikan simbol rivalitas institusi saat unjukrasa di Jakarta, kemarin.