Edisi 04 Oktober 2010 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Impor Migas Meningkat

Bisa Picu Deflasi

JSS Tetap Dapat Dibangun

MESKI impor Agustus 2010 secara keseluruhan dicatat turun 3,21 persen menjadi 12,22 miliar dolar AS, dibandingkan tahun sebelumnya, namun impor migas mengalami peningkatan 4,69 persen. Nilai impor ...hal. 1

KEPALA BadanPusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan penurunan harga beras dalam tiga bulan mendatang dapat memicu terjadinya deflasi. “Harapannya kalau pada bulan ...hal. 2

POTENSI bencana geologi di kawasan Selat Sunda akan diatasi melalui rekayasa teknologi sehingga Jembatan Selat Sunda tetap dapat dibangun dengan mencermati kemungkinan bahaya yang akan timbul. “Akan ...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

Senin, 4 Oktober 2010

No. 184 tahun IV

Suluh Indonesia/ant

JENAZAH - Sejumlah anggota Brimob mengangkat jenazah kawanan perampok dari mobil ambulan di RS Bhayangkara di Medan, kemarin. Sejumlah perampok bersenjata berhasil dilumpuhkan aparat keamanan.

Dua Masinis Argo Anggrek

Diberhentikan PEMALANG - Direktur Keselamatan dan Teknis Sarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto D mengatakan, akan memberhentikan sementara dua masinis Argo Anggrek yang diduga telah menyebabkan kecelakaan kereta api di Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jateng. ‘’Kami akan memberhentikan sementara kedua masinis itu hingga batas yang belum ditentukan,” katanya saat meninjau lokasi tabrakan KA Argo Anggrek dengan Senja Utama di dekat Stasiun Petarukan, Kabupaten Pemalang, di Pemalang, kemarin. Saat ini, katanya, dua masinis yaitu M. Kholik dan H. Jiono sedang menjalani pemeriksaan di Polres Pemalang se-

hingga mereka harus diberhentikan sementara dari tugasnya. ‘’Yang jelas, saat ini kami masih menunggu hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sehingga kedua masinis ini perlu diberhentikan sementara dari tugasnya,” katanya. Berdasarkan hasil penelusuran, katanya, sekitar 75 persen penyebab kecelakaan kereta api akibat faktor sumber daya manusia (SDM) sehingga hal ini perlu dievaluasi. Selain itu, katanya, aspek kelayakan sarana seperti bantalan rel KA juga perlu adanya peningkatan perbaikan. ‘’Yang tidak kalah pentingnya lagi, penyebab kecelakaan KA juga karena faktor kelelahan kerja dan kedisiplinan saat men-

jalankan tugas,” katanya. Wakil Ketua Komisi V DPR, Yoseph Umarhadi, mengatakan, timnya akan segera melakukan evaluasi terhadap kasus kecelakaan KA Senja Utama dengan Argo Anggrek yang menewaskan banyak korban tersebut. Namun demikian, katanya, Komisi V DPR tidak akan secepatnya menentukan siapa yang paling bertanggung jawan terhadap kasus kecelakaan itu. ‘’Kami akan evaluasi kasus itu sambil menunggu hasil penyelidikan KNKT. Kami juga tidak akan gegabah mencopot Direktur PT KAI karena hal itu juga belum tentu menyelesaikan masalah,” kata Yoseph yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan itu. (ant)

Dirut Siap Dicopot PEMALANG - Anggota Komisi V DPR Epiardi Asda mendesak pemerintah mencopot Dirut PT Kereta Api Indonesia terkait dengan kasus tabrakan KA Agro Anggrek dengan Senja Utama di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. ‘’Dirut PT KAI harus dicopot untuk efek jera kepada yang lainnya,” katanya di Pemalang, kemarin. Selama ini, katanya, setiap ada kasus kecelakaan selalu yang disalahkan petugas bawahannya sedangkan pimpinan hampir tidak pernah tersentuh dengan aturan hukum. DPR, kata dia, perlu melakukan evaluasi terhadap manajeman dari BUMN sehingga setiap ada kesalahan bisa diketahui. ‘’Komisi V sebagai pengawas keselamatan transportasi mempunyai hati nurani sehingga tidak adil jika setiap ada kasus kecelakaan yang disalahkan bawahanya saja,” katanya. Ia mengatakan, dengan adanya desakan pencopotan jabatan Dirut PT KAI itu diharapkan baik pejabat maupun petugas perkeretaapian dapat bekerja disiplin dan mempunyai tanggung

jawab mengemban tugas. ‘’Kami melihat seringkali terjadi kasus semacam ini tetapi dengan secepatnya perkara itu dilupakan. Kondisi semacam ini perlu dievaluasi lagi,” katanya. Direktur Utama PT KAI, Ignatius Jonan, tugas yang diembannya merupakan amanah sehingga sehingga pencopotan jabatan atau tidak merupakan hal yang biasa. ‘’Kami siap dicopot, karena tugas ini merupakan amanah,” katanya. Sementara itu, kuasa hukum masinis KAArgo Anggrek M. Kholik, Tugiman meminta Polres Pemalang memberikan penangguhan penahanan terhadap kliennya. ‘’Kami datang ke Mapolres memang untuk menjenguk dan meminta penangguhan penahanan terhadap klien saya,’’ kata Tugiman. Menurut Tugiman, M. Kholik warga Desa Blendung, Kecamatan Klari, Kerawang itu telah ditetapkan sebagai tersangka. ‘’Saya dan M. Kolik telah menandatangani berkas acara pemeriksaan (BAP) itu. Namun, kami berharap Kapolres memberikan penangguhan penahanan terhadap M. Kholik,” ujarnya. (ant)

Memudarnya Popularitas Pancasila MANTAN Wakil Presiden, Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan, popularitas Pancasila di Indonesia semakin memudar pasca bergulirnya Reformasi tahun 1998 silam. Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam seminar yang diselenggarakan oleh Forum Masyara-kat Katolik Indonesia (FMKI) di Aula Keuskupan Agung Makassar. ‘’Pada zaman Orde Baru, setiap saat masyarakat dihadapkan pada keharusan untuk mengamalkan nilai-

nilai Pancasila, seperti saat pelaksanaan ujian sekolah, PNS, dan sebagainya,” kata Jusuf Kalla di Makassar, kemarin. Bahkan, kata dia, pada era tersebut, bisa dikatakan di Indonesia sedang terjadi inflasi Pancasila. Namun, penerapan Pancasila hanya sebatas pada menghafalkan

Jusuf Kalla

kalimat semata, karena tidak disertai dengan penjiwaan

nilai-nilai Pancasila. ‘’Hal ini bisa kita lihat dengan maraknya perilaku korupsi oleh para pejabat, mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah,” ucapnya. Inilah yang membuat masyarakat Indonesia merasakan kejenuhan dengan doktrin penerapan Pancasila, sehingga pasca Reformasi, popularitas Pancasila semakin memudar. ‘’Saat ini, terjadi degradasi yang sangat signifikan terhadap Pancasila, karena masyarakat tidak bisa menemukan dan

bahkan kembali mempertanyakan manfaat dasar dari nilai tersebut,” tuturnya. Bahkan, lanjutnya, dalam pidato-pidato para pejabat pun, sangat jarang ditemukan pidato berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Ia mengatakan, meskipun terdapat perbedaan berkaitan dengan popularitas Pancasila antara era Orde Baru dengan Reformasi, namun pada dasarnya tidak terjadi perubahan secara signifikan terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. (ant)

Kawanan Perampok

Tewas Akibat Granat MEDAN - Satu anggota kawanan perampok yang tewas di kawasan perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut hancur kepalanya terkena ledakan granat. Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno di Medan, kemarin mengatakan, kawanan perampok yang kepalanya pecah itu terkena ledakan granat yang dipegangnya sendiri. Rencananya, kata Kapolda, granat itu akan dilemparkan ke arah personel kepolisian yang melakukan penyergapan di perbukitan di kawasan Dolok Masihul tersebut. Namun karena dipegang terlalu lama, sementara pemicunya telah ditarik, akhirnya granat tersebut meledak dan mengenai anggota kawanan perampok itu. Dalam penyergapan yang dilakukan itu, pihaknya berhasil menemukan tiga anggota kawanan perampok yang dua diantaranya dinyatakan tewas. Sedangkan satu lagi anggota kawanan perampok selamat karena menyerahkan diri kepada masyarakat yang langsung dibawa warga ke Mapolsek Dolok Masihul. ‘’Dia menyerahkan diri karena lapar,” kata Kapolda. Dengan penangkapan tiga anggota kawanan perampok itu, pihak kepolisian telah berhasil menemukan sembilan orang setelah sehari sebelumnya menangkap enam orang yang empat diantaranya tewas ditembak. Pihak kepolisian masih mengejar anggota kawanan perampok yang lainnya yang diperkirakan berjumlah lima orang. ‘’Diperkirakan mereka masih berada di lokasi,” kata Kapolda. Keterangan yang didapatkan di Mako Satuan Brimob Polda Sumut, dua anggota kawanan perampok yang tewas itu ditengarai bernama Dedi (kena ledakan granat) dan Rahmat (ditembak). Sedangkan anggota kawanan perampok yang menyerahkan diri M. Khoir alias Butong. (ant)

BHD Pastikan Jabatannya

Tidak Diperpanjang JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri memastikan tidak ada skenario perpanjangan masa jabatannya sebagai Kapolri terkait belum diterimanya nama calon Kapolri oleh DPR. Selain itu, Kapolri juga membatah masuknya nama baru calon Kapolri selain dua calon yang sudah diajukan. ‘’Tidak, tidak ada perpanjangan,” kata Kapolri usai menyaksikan pertandingan sepakbola HUT TNI di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, kemarin. Wacana perpanjangan masa jabatan Kapolri mengemuka terkait adanya tarik ulur dalam penentuan nama calon Kapolri. Sejauh ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum juga mengajukan nama calon Kapolri kepada DPR. Kapolri juga membantah, tarik ulur pengajuan nama calon Kapolri, karena adanya nama baru yang masuk. Disebut-sebut Kabareskrim Komjen Pol. Ito Sumardi muncul belakangan dari dua calon yang selama ini sudah santer terdengar yaitu Irwasum Mabes Polri Komjen Pol. Nanan Sukarna dan Kalemdiklat Komjen Pol. Imam Sudjarwo. ‘’Tidak ada perpanjangan. Cukup dua orang itu nanti,” tegas Kapolri. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan belum mendengar kabar tentang rencana perpanjangan masa jabatan Kapolri. Julian mengatakan, keterlambatan pengajuan tersebut karena nama-nama yang masuk masih dalam pertimbangan Presiden. ‘’Sementara masih dalam pertimbangan Presiden. Presiden akan menyampaikan usulan kandidat kapolri kepada DPR dalam waktu yang tepat,” ujarnya. Ketua DPR Marzuki Alie memastikan pengajuan nama calon Kapolri mundur dari jadwal semula. Dengan demikian, agenda DPR terkait dengan pemilihan calon Kapolri juga mundur karena menunggu pengajuan nama dari Presiden. (son/har)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.