Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 191 tahun III Jumat, 23 Oktober 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
LPS Bisa Periksa Bank
Perlu Langkah Terobosan
Pembangkit Listrik Dipercepat
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D Hadad mengatakan nantinya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama BI dapat melakukan pemeriksaan terhadap bank-bank yang dinyatakan dalam...hal. 1
TIM ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus membuktikan kinerjanya, dengan merubah orientasi kebijakan ekonomi tidak lagi bertumpu pada sektor finansial. Pengembangan sektor manufaktur dan...hal. 2
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, mengatakan percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW menjadi salah satu prioritas yang langsung dilakukan...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Pelantikan Anggota Kabinet
Siti Fadilah Tak Hadir
Suluh Indonesia/ant
BERDAMAI - Menteri Kesehatan periode 2004-2009 Siti Fadilah Supari (kanan) berjabat tangan dengan penggantinya Endang Rahayu Sedyaningsih saat serah terima jabatan di Jakarta, kemarin.
Loyalitas Menteri
Kepada Presiden JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dirinya adalah nakhoda pemerintahan saat ini sehingga semua menteri harus loyal dan bertanggung jawab kepadanya. ‘’Saya mengingatkan pula kita menganut sistem kabinet presidensial. Presiden adalah nakhoda, loyalitas dan garis pertanggungjawaban saudara adalah ke presiden, bukan ke pimpinan-pimpinan parpol dalam hubungan tugas pemerintahan. Saya harap camkan benar,” kata Presiden dalam pidatonya usai melantik menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II di Istana Negara Jakarta, kemarin. Presiden juga mengingatkan 34 menteri dan dua pejabat negara baru itu bahwa mereka telah berada dalam jajaran kab-
inet dan pemerintahan. ‘’Dari manapun saudara berasal, termasuk partai politik pol manapun saudara berasal, saya berharap letakkan kepentingan pemerintah bangsa dan negara di atas kepentingan parpol, kelompok dan golongan. Jangan dibalik. Rakyat secara tegas akan mengawasi atas komitmen ini,” katanya. Presiden meminta agar semua anggota kabinet untuk mengabdikan semua pikiran, waktu dan tenaga buat kepentingan rakyat. ‘’Anda adalah putra-putri bangsa yang terpilih, setelah uji seleksi yang kredibel dan transparan saya nilai cakap untuk masuk dalam kabinet ini. Tunjukkan dan buktikan dalam tugas nanti,” pesan Presiden Yudhoyono. Menurut Presiden, para men-
teri sudah menandatangani pakta integritas atau kode etik yang akan dijalankan, serta kontrak kinerja mengenai sasaran dan tujuan apa yang hendak dicapai. ‘’Setiap tahun saya akan evaluasi. Lima tahun mendatang tidaklah ringan, gejolak minyak dan persoalan dalam negeri yang kompleks. Jadi siapkan pikiran dan fisik untuk berpikir cerdas dan bekerja keras yang semuanya untuk kepentingan rakyat,” katanya. Terhadap adanya kritik, presiden mengatakan, dalam menghadapi kritik dan kecaman dari sebagian masyarakat, para menteri harus sabar, tegar dan terus berikhtiar. ‘’Seperti saya sampaikan, hampir pasti di kalangan masyarakat luas ada yang puas, ada yang tidak puas,’’ katanya. (har/son)
Beri Kesempatan Kabinet Bekerja JAKARTA - Wakil Ketua DPR yang juga Sekjen DPP PDIP Pramono Anung mengimbau masyarakat untuk memberi kesempatan bekerja para anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II yang telah dipercaya dan dilantik Presiden Yudhoyono. ‘’Beri kesempatan mereka bekerja dan tidak adil jika belum apa-apa sudah dimunculkan persepsi yang macam-macam,” ujar Pramono Anung menanggapi pembentukan kabinet baru pemerintahan SBY-Boediono di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Setelah bekerja untuk kurun waktu 100 hari pertama, menurut Pramono, maka baru bisa dinilai bagaimana kerja para anggota kabinet itu berdasarkan sejumlah parameter kinerja yang telah ditetapkan. Apabila berdasarkan sejumlah parameter penilaian ternyata banyak yang tidak bisa terpenuhi, maka kepada para menteri baru itu harus dilakukan evaluasi-evaluasi performanya. Menurut Pramono, hal itu perlu dilakukan karena ekspektasi masyarakat terhadap kabinet baru pemerintahan SBYBoediono sangat tinggi dan pemerintah harus berupaya keras memenuhi harapan itu. Ditanya tentang bagaimana sikap PDIP setelah tidak ada kadernya yang direkrut dalam kabinet pemerintahan SBY-Boediono, Pramono mengatakan
bahwa bagi partainya hal tersebut tidak menjadi masalah. ‘’PDIP akan menjadi kekuatan penyeimbang dan pengontrol terhadap jalannya pemerintahan,” ujarnya. F-PDIP di DPR, ia menambahkan, akan mendukung berbagai kebijakan pemerintahan
yang memang baik dan memihak rakyat. Namun untuk halhal atau kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat Indonesia, FPDIP tidak akan segan melakukan koreksi atau mengkritisinya. ‘’Untuk hal-hal yang baik, tentunya kita akan dukung,’’ katanya. (son)
JAKARTA - Dari barisan mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I yang mengikuti prosesi pelantikan kabinet baru SBY-Boediono di Istana Negara Jakarta, kemarin, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari tidak kelihatan hadir. Prosesi dihadiri oleh hampir semua pejabat negara mulai dari Presiden, Wapres Boediono bersama Ibu Herawati Boediono, anggota KIB II dan KIB II, serta pimpinan lembaga negara antara lain Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie. Untuk diketahui, sesaat setelah pengumuman KIB II, Siti Fadilah Supari sempat mengatakan bahwa dirinya terkejut atas terpilihnya Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menkes, karena mantan anak buahnya itu pernah diberi sanksi berupa mutasi jabatan sebagai Direktur Pusat Riset dan Pengembangan Diomedis dan Farmasi, Depkes. Namun Siti Fadillah akhirnya membantah pernyataan itu, dengan meminta agar isuisu yang menimbulkan ketegangan antara dirinya dengan Endang tidak lagi dibesar-besarkan. ‘’Bu Endang tidak pernah menjual virus. Jangan me-
lebihkan dan melintir, itu bisa menyesatkan. Selamat bekerja bagi menteri yang baru, mudahmudahan Indonesia ke depan lebih sehat lagi,” kata Siti. Usai pelantikan, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih membantah kabar isu bahwa dirinya telah membawa sampel virus H5N1 ke AS yang menjadi pangkal persoalan ini. Endang menegaskan saat dirinya menjabat Direktur Riset, tidak ada tukar-menukar virus dengan pihak asing, karena semua penelitian itu dikerjakan oleh orang Indonesia. ‘’Tidak betul, tidak betul saya membawa virus ke luar. Tidak betul saya menjual virus itu. Yang betul, saya melakukan penelitian bersama-sama dengan seluruh teman-teman,” kata Menkes. Endang pun menolak berkomentar soal pernyataan Siti tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa hubungan keduanya berjalan baik. ‘’Saya peneliti. Jadi sebagai peneliti melakukan penelitian dengan bekerjasama dengan pihak asing, tidak hanya Amerika Serikat, tetapi juga Jepang, China, Belanda. Jadi itu kerja sama penelitian yang transparan, fair, setara dan saling menguntungkan,” kata Endang. (har)