Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 117 tahun III Kamis, 25 Juni 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
OJK Sulit Terbentuk
20 Langkah Strategis
Turun Sampai 25 Persen
WAKIL Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dondo Kambey mengatakan otoritas jasa keuangan (OJK) tidak mungkin terbentuk pada 2010. “Tidak mungkin selesai undang-undangnya pada 2010,” katanya di Jakarta...hal. 1
DIREKTUR Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) terpilih, Ito Warsito, akan segera menjalankan langkah strategis yang telah ditetapkan untuk membuat pasar modal semakin atraktif. “Ke-20 langkah...hal. 2
MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu memperkirakan penurunan nilai ekspor nonmigas selama semester I/2009 sekitar 20-25 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. “Yang jelas sudah terjadi...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Djoko Tjandra Menyerah ?
Suluh Indonesia/Bali TV
VISI MISI CAPRES - Capres Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan visi dan misinya pada acara Capres Berbicara Kemerdekaan Pers yang digagas Dewan Pers di Auditorium TVRI Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Kuasa hukum terpidana perkara pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Rp 546,468 miliar Djoko Tjandra, OC Kaligis berjanji akan mengantar kliennya ke Indonesia. ‘’Nanti saya akan antar ke Indonesia,” katanya. Sebelumnya, Jampidsus Marwan Effendy menyatakan, terpidana diduga saat ini berada di Singapura. Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataan OC Kaligis yang sempat meminta penundaan eksekusi kliennya itu, karena yang bersangkutan tengah mengurus bisnisnya di Papua Nugini. Kejakgung sangat menyesalkan hal tersebut. Tetapi diharapkan mantan Direktur PT Era Giat Prima (EGP) itu memenuhi panggilan tim jaksa eksekutor untuk menjalani proses hukum selanjutnya. ‘’Kami masih menunggu itikad baiknya,” kata pria asal Lubuk Linggau ini. Ditambahkan, pemilik usaha Mulia Group itu berada di Singapura untuk menunggui ayahnya yang tengah dirawat, karena menderita sakit kanker. Hingga kapan ia keberadaan di sana, kejaksaan tidak mengetahuinya. (nas)
Akhiri Kriminalisasi Pers
JAKARTA - Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan salah satu persoalan penting pemerintahan yang akan dibenahi ke depan adalah mengurangi kasus-kasus yang berkaitan dengan kriminalisasi terhadap pers. Sikap otoriter pejabat negara terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan pers harus dihilangkan dengan menekankan pentingnya sistem sesuai ketentuan UU Pers. ‘’Mengubah sifat otoritarian butuh waktu dan tidak mudah. Tapi harus kita lakukan agar apa
yang dimaksud dengan kriminalisasi pers semakin susut,” katanyadalam acara ‘Capres Bicara Kemerdekaan Pers’ di Studio TVRI Jakarta, kemarin. Acara yang digagas Dewan Pers itu dihadiri seluruh anggota, diantaranya ABG Satria Naradha. Menurut SBY, jika dirinya terpilih kembali sebagai presiden maka dia akan membudayakan kepada jajarannya di pemerintahan baik pusat maupun daerah agar tidak lantas membawanya ke jalur hukum. Sebab, ada mekanisme lebih arif yang dapat di-
gunakan yang diatur dalam UU Pers yaitu hak jawab. ‘’Saya akan meningkatkan dan terus membudayakan untuk tidak tiba-tiba membawa pers ke meja hijau padahal ada mekanisme lain dalam UU Pers,” katanya. Dalam beberapa kasus hukum yang melibatkan pers di lapangan, SBY menilai penyebabnya antara lain karena mental otoritarian dan belum siapnya pejabat menerima kritik akibat dari kebebasan pers. Bahkan, aparat penegak hukum dan jajaran pemerintahan di daerah seringkali melaku-
SBY-Boediono Masih Unggul JAKARTA - Meski masih tetap unggul dari dua pasangan lainnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melansir bahwa tingkat elektabilitas (keterpilihan) Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono mengalami penurunan sekitar 3 persen, yakni menjadi 67 persen responden dari survei serupa yang dilakukan sebulan sebelumnya. Di sisi lain, elektabilitas pasangan Jusuf kalla-Wiranto mengalami kenaikan sekitar 3 persen, danpasangan Megawati-Prabowo turun sekitar 2 persen menjadi 16 persen. ‘’Keunggulan yang sedikit menurun ini konsisten dengan sejumlah indikator makro, terutama kepuasan JK yang sedikit naik, dan pada SBY yang sedikit menurun,” kata peneliti LSI Saeful Mujani dalam paparan hasil survei LSI di Jakarta, kemarin. Survei LSI dilaksanakan melalui wawancara tatap muka di lapangan pada 15-20 Juni 2009. sebanyk 2000 sampel dipilih dengan teknik mul-
tistage ramdom sampling. Dengan jumlah sampel ini, margin of error sebesar lebih kurang 2,8% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut Saeful, SBY-Boediono mengalami penurunan sekitar tig apersen dalam 20 hari. Jika penurunan itu dibaca konservatif, maka posisi SBY-Boediono sebesar 64 persen. ‘’Bila penurunan ini linier dan bicara secara konservatif, SBY-Boediono kemungkinan akan turun lagi sebanyak 4 persen pada hari H, sehingga kemungkinan memperoleh suara pada hari H (pemungutan suara) sebesar 60 persen,” kata Saeful. Saeful menjelaskan, penurunan linier mungkin terjadi karena tekanan dari lawan yang kurang kuat. Kalau tidak ada peristiwa luar biasa, dan tak terkendali, kemungkinan JK akan naik secara optimis menjadi 20 persen. Namun, kenaikan elektabilitas JK itu, tidak mampu mengimbangi elektabilitas SBY-Boediono. (har)
kan kesalahan ini akibat masih minimnya sosialisasi. ‘’Memang ada KUHP dan lain-lain, tapi marilah kita masuk ke UU Pers daripada tempuh jalan lain yang bisa menimbulkan masalah baru. Banyak orang
bisa menjadi korban akibat berita kurang akurat, tapi jangan over reaktif,” imbaunya. Ada mekanisme dan prosedur berupa hak jawab bagi pihak yang merasa dirugikan dan wajib ditanggapi. (har)