Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 233 tahun III Senin, 28 Desember 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
Dana Investasi Minim
Inflasi di Bawah 3 Persen
2.150 Relawan Hemat Energi
WAKIL Presiden Boediono mengungkapkan, pemerintah hanya bisa menyisihkan 15 persen dana APBN dan APBD untuk mendorong investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen...hal. 1
BANK Indonesia (BI) tetap yakin inflasi 2009 masih tetap di bawah tiga persen walaupun ada tekanan di akhir tahun. “Memang ada tekanan menjelang libur panjang akhir tahun ini, tapi saya yakin...hal. 2
PEMERINTAH melalui Tim Nasional (Timnas) Penghematan Energi dan Air bekerja sama dengan Energy Efficentrum melibatkan sekitar 2.150 relawan hemat energi dan air pada 2009. Wakil Timnas...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Gus Dur Membaik
Suluh Indonesia/ant
NATAL BERSAMA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono memberikan salam saat tiba di lokasi Perayaan Natal Bersama Umat Kristiani tingkat Nasional 2009 di Balai Sidang Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), akhirnya selesai menjalani pemeriksaan rutin cuci darah di RSCM Jakarta. Setelah diperiksa oleh tim dokter selama lebih dari lima jam dan selesai sekitar pukul 18.00, Gus Dur masih harus menjalani opname di gedung A ruang 116, RSCM. Menurut istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Gus Dur terpaksa diinapkan selama beberapa hari karena masih dalam proses pemulihan. ‘’Karena dalam tahap pemulihan harus diinapkan dalam beberapa hari,” ujarnya. Sinta mengatakan serangkaian pemeriksaan yang dijalani Gus Dur meunjukkan kondisinya yang terus baik. Kadar gula darah yang sebelumnya sempat drop, kini telah normal. Begitu juga dengan tekanan darahnya yang juga menunjukkan kondisi normal. Sinta mengaku, kini Gus Dur juga sudah mahir bicara. ‘’Semua baik, normal. Tensinya juga normal. Kini sudah lancar berbicara,” tuturnya. Selama pemeriksaan, Sinta menjelaskan, suaminya itu mengeluh karena sakit gigi. Tim dokter juga telah melakukan perawatan untuk mengobati sakit gigi tersebut. ‘’Tadi kata dokter, bapak ada keluhan gigi. Tetapi belum dicabut karena kan bisa dicabut kalau sudah tidak sakit,” terangnya. Diketahui, Gus Dur mengalami sakit gigi sejak dua minggu lalu. Hal ini terjadi akibat gusi bagian kanan mengalami pembengkakan. Tim dokter sendiri berharap, baru bisa melakukan pengangkatan gigi pada 2 atau 3 hari ke depan. Selama menjalani cuci darah, kata Sinta, Gus Dur sempat membaca buku lewat audio book. ‘’Setiap ada waktu beliau (Gus Dur) selalu membaca. Kebanyakan buku internasional dengan Bahasa Inggris. Kini, Gus Dur sedang istirahat di ruang perawatannya,” tandasnya. (son)
Petinggi Bank Indonesia
Mombongkar Gurita Cikeas
Target Pansus
SBY Hanya Prihatin
JAKARTA - Pansus Hak Angket Bank Century akan mendalami pernyataan pemegang saham Bank Century, Rafat Ali Rizvi yang mengatakan bahwa Robert Tantular membawa dana Century sebesar 500 juta dolar AS untuk dibagikan kepada kroni-kroninya, termasuk sejumlah petinggi Bank Indonesia. Untuk itu, pansus akan mengupayakan kehadiran Rafat yang saat ini berada di Singapura. Menurut anggota pansus Tjatur Sapto Edy, pernyataan Rafat Ali tersebut bisa dikatakan data baru bagi pansus, terutama untuk membongkar keterlibatan petinggi-petinggi BI dalam memuluskan proses
merger dan bailout Bank Century. ‘’Tentu akan kami dalami. Apalagi, dalam pemeriksaan di hadapan pansus, baik Miranda Goeltom, Anwar Nasution, maupun Burhanuddin Abdullah mengaku pernah bertemu dengan Robert Tantular,” kata Tjatur di Jakarta, kemarin. Selain menyoal aliran dana Bank Century ke kantong pribadi sejumlah petinggi BI, pansus juga akan mendalami aliran dana dari Robert Tantular kepada kroni-kroninya, yang diduga juga mengalir kepada partai-partai politik. Tjatur menjelaskan untuk kasus itu, penyelidikan bisa dilakukan setelah pansus menemukan data dari PPATK menyebutkan
adanya perusahaan yang mempunyai kemiripan nama dengan salah satu perusahaan yang terdaftar sebagai penyumbang dana bagi parpol. Senada dengan Tjatur, anggota pansus lainnya, Hendrawan Supratikno mengatakan pernyataan Rafat Ali bisa dijadikan bahan untuk menelusuri peran petinggi BI seperti Miranda Goeltom, Sabar Anton Tarihoran dalam kasus Century. ‘’Dia kan mengungkapkan Robert Tantular membiayai pencalonan deputi BI. Jadi, pansus bisa mengejar buktibukti bahwa mereka memang memfasilitasi pemegang saham Century, termasuk dalam proses merger,” paparnya. (har)
Saksi Kunci Diperiksa Januari JAKARTA - Pansus Angket Bank Century akan memeriksa sejumlah saksi kunci pada 5-15 Januari 2010. Demikian diungkapkan anggota Pansus Bambang Soesatyo di Jakarta, kemarin. Bambang mengatakan sejumlah saksi kunci itu adalah Menkeu Sri Mulyani Indrawati, mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede, Kepala Unit Kerja Presiden bagi Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi (UKP3KR) Marsilam Simanjuntak, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji, dan mantan Wapres Jusuf Kalla. Menurut Bambang, pemeriksaan saksi kunci tersebut untuk mendalami inti persoalan yakni proses persetujuan pemberian dana talangan (bail out) kepada Bank Century. Mantan Gubernur BI Boediono yang saat ini menjadi wapres, katanya, juga akan dimintai keterangan lagi terutama soal perannya pada proses bailout. Ia mengatakan, proses dan keputusan pemberian dana talangan kepada Bank
Century akan didalami panitia angket karena berdasarkan hasil audit investigasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) proses tersebut patut diduga ada rekayasa dan penyalahgunaan wewenang serta melanggar aturan yang menimbulkan kerugian negara. Setelah mendalami proses dan keputusan bailout, kata dia, panitia akan mendalami persoalan aliran dana dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ke Bank Century dan kemudian mengalir kemana saja. ‘’Apakah dana itu mengalir pada nasabah yang berhak atau justru mengalir pada pihak yang tidak berhak,” katanya. Menurut dia, panitia akan mendalami mulai dari pencairan dana oleh LPS ke Bank Century dan kemudian dari Bank Century ke pihak-pihak yang mencairkannya baik secara tunai, transfer, atau surat berharga. Sebelumnya, panitia sudah memanggil sejumlah saksi pada rapat dengan tema merger dan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). (har)
MPP PAN Gelar Kongres Tandingan SURABAYA - Majelis Pimpinan Pertimbangan (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres PAN tandingan. ‘’Kongres tandingan yang kami gelar nanti untuk menyelamatkan partai,” kata Wakil Ketua MPP PAN Junaidi di Surabaya, kemarin. Menurut rencana kongres tandingan itu akan digelar di Jakarta. ‘’Soal tempat, kami sudah menyiapkannya di Jakarta karena lebih mudah dijangkau dari mana pun, namun soal waktu, kami sedang membicarakannya dengan beberapa pengurus lain,” kata salah satu pendiri PAN pada 1999 itu. Ia menganggap, Kongres PAN pada 7-8 Januari 2010 di
Batam, Kepulauan Riau, cacat hukum karena dilaksanakan berdasarkan AD/ART yang dibatalkan PN Jakarta Selatan pada 13 Januari 2009. Majelis hakim PN Jaksel membatalkan AD/ART yang diajukan DPP PAN pimpinan Soetrisno Bachir itu karena dianggap palsu dan tidak sesuai dengan keputusan Kongres PAN pada 2005 di Semarang, Jateng. ‘’Sekarang kami sedang mengumpulkan dokumendokumen asli hasil Kongres Semarang bersamaan dengan proses hukum yang ditangani PN Jaksel,” katanya. Ia mengungkapkan, dalam AD/ART yang dipalsukan itu tidak mencantumkan adanya
lembaga independen yang bertugas mengontrol roda organisasi sebagaimana diputuskan dalam kongres. Selain itu, dalam AD/ART yang palsu menyebutkan, yang berhak mendapatkan hak suara dalam kongres adalah dua orang pengurus DPD PAN kabupaten/kota. Padahal yang benar tiga orang. ‘’Dalam AD/ ART yang palsu juga terdapat pembengkakan DPP, mulai dari wakil ketua, wasekjen, hingga bendahara,” katanya. Menurut Junaidi saat kasus pemalsuan AD/ART itu disidangkan, PN Jaksel telah memanggil beberapa fungsionaris DPP PAN, termasuk Soetrisno Bachir. (ant)
CIKEAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono prihatin atas buku karya George Aditjondro, meski demikian tidak ada perintah dari Kepala Negara untuk menarik buku itu dari peredaran. ‘’Presiden sangat prihatin dengan munculnya buku tersebut. Jadi memang dari George Aditjondro menulis buku yang berjudul Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Century. Itu sangat kontroversial. Kami sedang mempelajari isi keseluruhan buku tersebut,’’ kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di di Cikeas, Bogor, kemarin. Julian menambahkan, Presiden Yudhoyono masih mendalami isi buku tersebut, namun belum memberikan reaksi apapun. ‘’Sejauh ini tidak. Tidak ada arahan atau instruksi untuk menarik buku terebut,” kata Julian. Ketika ditanya apakah ada bagian yang mengkhawatirkan Presiden Yudhoyono dari isi buku itu, Julian mengatakan hal tersebut tidak ada, namun ada hal yang membuat Presiden prihatin. ‘’Buku tersebut kan menyebutkan beberapa hal. Terkait empat yayasan yang ada di bawah Presiden Yudhoyono, yaitu Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Kepedulian dan Kesetiakawanan, Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam dan Ya-
yasan Mutumanikam Nusantara. Di sana disebutkan dengan fakta-fakta yang sepertinya tidak akurat, tidak mengandung kebenaran yang hakiki. Ini yang diprihatinkan Presiden,” katanya. Julian menambahkan, hingga saat ini belum ada rencana Presiden untuk menempuh jalur hukum. ‘’Karena buku itu telah dirilis dan dipublikasikan di publik, maka yang akan diminta nanti pertanggungjwabannya adalah sejauhmana keotentikan, validitas data dan kalau perlu sampai proses apa metodelogi yang digunakan sehingga Pak Aditjondro sampai pada kesimpulan yang disampaikan di buku tersebut,” tegas Julian. Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan sanksi terhadap pelaku pencemaran nama baik diperberat. Revisi peraturan perundangan yang mengatur tentang pencemaran nama baik itu dianggap penting agar tuduhan yang didasari tanpa fakta dan data yang kuat tidak dilakukan secara sembarangan. ‘’Orang yang menuding tanpa dasar perlu diberikan sanksi yang berat, karenanya perlu dikoreksi pasal-pasal pencemaran nama baik. Kalau tidak, orang dengan seenaknya menuding,” kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini. (har/son)