Edisi 11 Agustus 2009 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

No. 149 tahun III Selasa, 11 Agustus 2009 8 Halaman

Free Daily Newspaper

Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)

Belum Berkualitas

Kepemilikan Asing Dikaji

Ditargetkan Turun

PERTUMBUHAN ekonomi triwulan II 2009 sebesar 2,3 persen terhadap triwulan II 2008 tidak berpengaruh signifikan terhadap penambahan lapangan pekerjaan. “Kurang menguntungkan karena...hal. 1

BANK Indonesia kini masih mengkaji aturan terkait bank asing dalam pembentukan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang baru. Ketua DPR Agung Laksono mengungkapkan hal itu saat...hal. 2

PEMERINTAH menargetkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik pada 2010 turun Rp 100 per kWh menjadi Rp 930 per kWh dari tahun sebelumnya Rp 1.030 per kWh. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

www.suluhindonesia.com

KPK Disusupi Calo

Suluh Indonesia/ade

TERORIS - Sejumlah anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri membawa salah satu dari dua tersangka teroris yang ditangkap di Temanggung, Jateng beberapa hari lalu untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta.

JAKARTA - Tersangka dugaan suap pengadaan sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) Dephut Anggoro Widjojo membantah telah melakukan penyuapan terhadap Antasari Azhar. Tetapi yang sebenarnya, dirinyalah yang diperas dua oknum yang mengaku orang suruhan KPK dengan imbalan pembatalan surat cekal. Pernyataan itu disampaikan tersangka Anggoro melalui pengacaranya Bonaran Situmeang di Jakarta, kemarin. Sesuai pengakuan kliennya, kata Bonaran, Anggoro diperas, dan ama sekali bukan menyuap. ‘’Kami tadi sudah melaporkan ke Mabes Polri soal pemerasan ini,” kata Bonaran. Surat laporan itu bernomor LP/441/VIII/2009/ Bareskrim tertanggal 10 Agustus 2009. Dalam laporan disebutkan tindak pidana pemerasan yang dilakukan dua oknum yang mengatasnamakan KPK. Mereka adalah Ary Maladi dan Eddy Sumarsono. Menurut Bonaran, pascapublikasi pengakuan (testimony) Antasari, kliennya telah tersudut dengan pernyataan yang menyebutkan telah melakukan penyuapan terhadap petinggi KPK Rp 6 miliar. Tetapi yang sebenarnya adalah Anggoro diperas dua oknum itu sebesar Rp 5,1 miliar. Uang itu sudah diserahkan dalam beberapa tahap. ‘’Uang itu sudah diserahkan,’’ katanya. Namun, Bonaran tidak merinci nilai yang yang diserahkan tiap tahapannya. Begitu pula dengan lokasi penyerahan uang tersebut. (nas)

Gugatan Pilpres

KPU Yakin Menang JAKARTA - Anggota KPU Andi Nurpati mengatakan pihaknya yakin dapat menang dalam kasus perselisihan hasil pemilu presiden dan wakil presiden yang diproses di MK Menurut Andi, pemohon yakni pasangan Megawati Prabowo tidak dapat menghadirkan bukti kuat tentang adanya penggelembungan suara dan di daerah mana saja penggelembungan itu terjadi. Dalam persidangan di MK, pemohon telah memberikan bukti hasil penghitungan suara pilpres, namun dalam versi internal yang dihitung tim pasangan Megawati-Prabowo. KPU menilai, pemohon tidak dapat menghadirkan bukti formal. ‘’Memang ada angka hasil penghitungan tetapi tidak ada yang bertanggung jawab, tidak ada yang tanda tangan di angka itu. Selain itu juga format hasil penghitungan itu sendiri juga tidak kami kenal (tidak resmi),” katanya.

Menghadapi gugatan tentang hasil penghitungan suara, KPU menyiapkan bukti berupa formulir rekapitulasi suara di 471 kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat tempat pemungutan suara (formulir C1). Dengan bukti tersebut, KPU yakin dapat memenangkan kasus dugaan penggelembungan suara. ‘’KPU karena tidak tahu TPS yang dipersoalkan (diduga terjadi penggelembungan suara), akhirnya kami antisipasi dengan tetap membawa bukti rekapitulasi KPU seluruh Indonesia,” ujarnya. MK rencananya akan membacakan putusan sidang perselisihan hasil pemilu Rabu (12/ 8) besok. Gugatan perselisihan hasil pemilu ini diajukan oleh dua pasangan capres-cawapres yakni Mega-Pro dan Jusuf Kalla-Wiranto. Optimis Menang

Secara terpisah, capres Megawati yang juga Ketua

Umum PDIP optimis memenangkan kasus ini, karena bukti-bukti yang diberikan cukup kuat. ‘’Sebagai Ketua Umum PDIPdan capres yang telah memasukkan permohonan ini, saya merasa cukup optimis hal-hal yang disampaikan tim hukum dapat menjadi bahan masukan keputusan MK,” kata Mega. Mega mengatakan, keputusan MK sangat penting karena tidak ada kasasi dan banding. ‘’Salah satu tugas proses reformasi adalah melaksanakan pemilu yang demokratis sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara hukum demokratis yang kuat,” katanya. Mega mengatakan, jika permohonannya ditolak maka secara politis bisa menjadi presiden di kemudian hari. Namun, Mega menegaskan, bukan ingin intervensi. ‘’Masalah DPT dan pengurangan TPS merupakan pengalaman pahit bagi demokrasi,’’ katanya. (har/son)

Teroris Temanggung Jalani Pemeriksan di Jakarta DEPOK - Dua orang teroris Temanggung tiba di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, kemarin sekitar pukul 13.23 WIB. Dua bersaudara itu sebelumnya ditangkap jajaran Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Temanggung, Jateng beberapa hari sebelum penggerebekan sebuah rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian gembong teroris,Noordin M Top. Dibawah pengawalan ketat 10 orang petugas, Aris Susanto (38) dan Hendra (35) turun dari mobil Isuzu Elf warna Silver B 7721 IT dan beberapa anggota polisi lainnya dengan senjata lengkap mengikuti dengan mobil Toyota Avanza hitam B 2389 ES. Sesaat turun dari mobil, keduanya langsung dibawa ke ruang tahanan Provos Brimob Kelapa Dua. Wajah kedua keponakan Moh Djahri pemilik rumah yang diduga kuat disinggahi Noordin saat penggerebekan lalu ditutup topeng, sehingga tidak diketahui siapa yang diturunkan terlebih dahulu dari mobil. Tangan dan kaki kedua teroris tersebut juga dalam keadaan diborgol. Dibalik baju oranye bertuliskan tahanan Mabes Polri keduanya berjalan bertatih-tatih. Sementara itu, kuat dugaan selain membawa

tersangka teroris, petugas juga membawa barang bukti dalam mobil boks Toyota Hilux warna hitam berplat B 9878 UG. Namun, berdasarkan hasil pantauan tidak ada kegiatan apapun dari petugas yang menurunkan sesuatu dari mobil tersebut. Petugas Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terlihat meninggalkan lokasi sesaat setelah menyerahkan tersangka. Selang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 14.45 WIB terlihat mobil Isuzu Elf warna Silver B 7721 IT kembali ke kawasan Mako Brimob. Mobil tersebut membawa seorang pria separuh baya dengan pengawalan dua orang petugas Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Berbeda dengan kedua tersangka teroris sebelumnya, pria sepruh baya itu tidak mengenakan baju tahanan serta tidak diborgol kaki dan tangannya. Belum diketahui jelas siapa pria tersebut. Pria itu mengenakan kaos abu-abu serta celana pendek warna coklat. Dua tersangka kasus terorisme itu diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani proses penyidikan. ‘’Kedua tersangka adalah Aris dan Hendra,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna. (rin/son)

SBY Tak Percaya BOGOR - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pada awalnya tidak percaya ada ancaman bom yang ditujukan kepadanya dalam kapasitas sebagai Presiden. ‘’Sebulan lalu ketika pihak berwajib bilang ke saya bahwa ada ancaman fisik, saya belum percaya. Begitu ditunjukkan bukti maka saya agak percaya,” katanya di Bogor, kemarin. Ia menjelaskan, keyakinannya adanya ancaman itu semakin kuat setelah ada informasi bahwa ada persiapan bom mobil yang akan diledakkan. ‘’Setelah ada indikasi mereka menyiapkan bom mobil di sebuah tempat dan diberitahu pada saya yang menurut fakta yuridis

kepolisian, bom itu akan diledakkan di sini (Cikeasred) saya makin percaya. beberapa saat setelah pimpinan Polri melaporkan ada itu dan siap diledakkan 14 hari setelah 3 Agustus maka saya percaya itu riil.,” ungkapnya. Yudhoyono mengaku kerap beradu argumentasi dengan pihak Paspampres mengenai pengamanan, namun ia terpaksa memahami prosedur yang ditetapkan. Mungkin ada yang bertanya kapan presiden mulai jadi sasaran, tujuh tahun sejak pemboman di Bali sampai tahun lalu belum ada tanda-tanda yang jadi sasaran teroris adalah pemimpin yang ada di negerinya sendiri, tapi selalu ada kemungkinan untuk pergeseran siapa yang jadi sasaran,” katanya. (har)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.