Edisi 22 Juli 2009 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

No. 135 tahun III Rabu, 22 Juli 2009 8 Halaman

Free Daily Newspaper

Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)

Kredit Tetap Tumbuh

Penerimaan Pajak Negatif

Produksi CPO Diprediksi Turun

DEPUTI Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman D Hadad mengatakan penyaluran kredit perbankan tak terpengaruh oleh teror bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Charlton. “Saya kira tidak (terpengaruh), ini...hal. 1

REALISASI penerimaan pajak selama semester I 2009 menunjukkan pertumbuhan negatif 2,83 persen akibat dampak krisis keuangan global. “Penerimaan netto Ditjen Pajak (termasuk PPh Migas)...hal. 2

DEPARTEMEN Pertanian memperkirakan penurunan produksi minyak sawit mentah (CPO) 2010 sekitar 15-20 persen dari target, akibat badai El Nino yang diprediksi terjadi pada akhir tahun ini...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

www.suluhindonesia.com

‘Joker’ Segera Dipulangkan

Suluh Indonesia/ant

TURIS ASING - Dua turis asing bercanda dengan seorang bocah pedagang asongan saat menikmati suasana Pantai Losari Makassar, kemarin. Sejumlah tempat di Makassar dijaga ketat menyusul terjadinya bom di Jakarta beberapa hari lalu.

Mampu Hadapi Aksi Terorisme

RI Segera Bangkit JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bangsa Indonesia mampu menghadapi musibah peledakan bom di kawasan Mega Kuningan yang terjadi akhir pekan lalu dan siap untuk melakukan upaya pemulihan. ‘’Bangsa Indonesia akan tetap bangkit dan bangkit kembali, kita akan makin kuat dan bersatu serta semakin sadar bahwa negara kita akan bangkit bersama,” kata Presiden saat memberikan sambutan dalam peresmian Museum Bank Indonesia di Jakarta, kemarin. Menurut Kepala Negara, keamanan nasional itu penting, bukan hanya untuk mendorong kegiatan ekonomi tetapi juga diperlukan oleh masyarakat agar bisa menjalankan kehidupan dengan baik. Menurut Yudhoyono, ketika 11 tahun lalu, keamanan Indonesia sempat buruk, maka memerlukan waktu bertahuntahun untuk diperbaiki teruta-

ma empat tahun ini. ‘’Tiba-tiba kemarin ada kenyataan pahit lagi. Yang ingin saya sampaikan, mari bangsa ini memahami dan menyadari, bersatu dalam komitmen bahwa keamanan adalah mutlak,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono mengajak semua pihak untuk kembali bersama-sama menciptakan keamanan, bukan hanya aparat keamanan namun juga semua lapisan masyarakat. ‘’Kita sama-sama rasakan dampak negatifnya, karena itu disamping para aparat keamanan yang berdasarkan UU diberi amanah, kita harus juga peduli untuk menjaga ini,” katanya. Yudhoyono meminta, semua elemen mempunyai kesadaran dan kepedulian untuk menciptakan negara yang aman. ‘’Masyarakat harus peduli pada keganjilan, kita tidak boleh lengah dan lalai karena itu bisa dimanfaatkan,” tegas Presiden. Ia mengingatkan, anggapan

peristiwa bom di Mega Kuningan sebagai hal yang biasa-biasa saja adalah sebuah kekeliruan. ‘’Jangan kita keliru bersikap seolah hal itu biasa-biasa saja. Ini menganggu kepentingan semua warga. Semua hati harus bersatu dan juga pikiran, jangan dibelokkan ke isu-isu lain yang bisa dimanfaatkan.” Presiden mengatakan pemerintah bertekad dalam waktu dekat mampu mengungkap sekaligus melakukan proses hukum terhadap siapapun yang bertanggung jawab atas aksi terorisme tersebut. ‘’Kami bisa jamin keamanan dan bisa hadapi ini,” tegasnya. Menhan Juwono Sudarsono mengatakan, kerja sama antiteror antara Indonesia dan sejumlah negara terus ditingkatkan. ‘’Hanya saja untuk kasus teror yang berada di Indonesia, kerja sama antaraparat antarnegara tetap di bawah kendali otoritas keamanan Indonesia,” katanya. (har/son)

KPU Mulai Rekap Hasil Pilpres JAKARTA - Rekapitulasi perolehan suara hasil pemilu presiden dan wakil presiden 2009 secara nasional yang akan diselenggarakan hari ini. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary di Jakarta, kemarin mengatakan, bersamaan dengan itu pengamanan diperketat sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ‘’Sebenarnya tidak ada yang khusus atau istimewa. Masalah keamanan kita serahkan pada kepolisian, yang kita pikirkan masalah teknis penghitungan,” ujarnya. KPU sendiri, ujarnya, juga mengerahkan sumber daya manusia yang ada untuk membantu pengamanan di Gedung KPU selama rekapitulasi berlangsung. ‘’Kita yakin keamanan lebih antisipatif. Wajarlah kalau keamanan diperhatikan, ditingkatkan,” katanya. Hafiz menegaskan, hasil rekapitulasi perolehan suara tetap dinyatakan sah meskipun berita acara rekapitulasi tidak ditandatangani saksi pasangan dari capres dan cawapres. Menurut Hafiz, sah tidaknya berita acara rekapitulasi hasil perolehan suara tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya tanda tangan dari para saksi yang hadir. ‘’Saksi yang tidak menandatangani berita acara, itu hak mereka. Dalam undangundang diatur, tanpa tanda tangan dari Ketua KPU pun rekapitulasi tetap sah,” katanya.

Dalam UU 42 Tahun 2008 tentang Pilpres, pasal 152 ayat 3 menyebutkan dalam hal terdapat anggota KPU provinsi dan saksi pasangan calon yang hadir tidak bersedia menandatangani berita acara, maka berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon ditandatangani oleh anggota KPU Provinsi dan saksi pasangan calon yang hadir yang bersedia menandatangani. Dengan demikian, meskipun terdapat saksi yang tidak menandatangani berita acara rekapitulasi di tingkat tempat pemungutan suara, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi, maka rekapitulasi hasil perolehan suara tetap dinyatakan sah. Namun, lebih lanjut Hafiz mengatakan, KPU tidak akan diam begitu saja mengetahui terdapat saksi yang tidak tanda tangan dan menindaklanjutinya asalkan alasan yang diberikan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. ‘’Asal rasional dan cukup bukti akan kita tindak lanjuti. Di daerah juga saya dengar banyak saksi yang tidak tanda tangan,” ujarnya. Anggota KPU Andi Nurpati mengatakan dalam tata tertib KPU sudah mengatur hal itu.jika ada anggota KPU dan saksi yang tidak menandatangani berita acara tidak akan mempengaruhi legitimasi hasil pemilu. (son)

JAKARTA - Djoko Soegiarto Tjandra alias Joker hingga kini belum juga mau menyerahkan diri. Padahal, terpidana kasus korupsi Bank Bali itu sempat berjanji menyerahkan diri Sabtu (18/7) lalu. Atas kebohongan ini, Kejakgung akan menempuh jalur diplomatik melalui Deplu untuk mengembalikannya ke Indonesia. Menurut Jaksa Agung Hendarman Supandji di Jakarta, kemarin, pihaknya telah meminta bantuan Deplu, agar melakukan berkoordinasi dengan Deplu Singapura. Untuk memperlancar pemulangannya ini, Kejakgung telah meminta ekstra vonis Joko Tjandra yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Ditambahkan, kejaksaan juga melampirkan surat pernyataan yang menyatakan Djoko Tjandra masuk dalam daftar pencarian orang (DPO alias buron. Begitu pula dengan surat dari Ditjen Imigrasi Depkum dan HAM atas pencabutan paspor mantan Direktur PT Era Giat Prima (EGP) tersebut. ‘’Jika ini hasilnya tak signifikan, kami lanjutkan dengan jalur khusus untuk pencarian buronan,” ujarnya. (nas)

Belum Ada Bukti JI-Noordin Terlibat JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Nanan Sukarna menegaskan, Polri belum memiliki bukti bahwa Jamaah Islamiyah (JI) terlibat dalam ledakan bom Kuningan. ‘’Indikasi bahwa JI itu terlibat ya, bahkan sejak awal Kapolri sudah menyebutkan demikian tapi masalahnya belum ada bukti,” katanya di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan, Polri tak bisa menyebut ada tidaknya keterlibatan satu kelompok jika tidak melalui bukti yang kuat. ‘’Indikasi itu perlu dibuktikan,” katanya. Demikian juga soal keterlibatan seorang WN Malaysia yang telah lama menjadi buron kasus terorisme, Noordin M Top. Menurut Nanan, untuk mengetahui Noordin terlibat atau tidak maka harus menunggu penangkapan para tersangka termasuk Noordin M. Top. Nanan juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menyampaikan informasi

yang bersifat opini maupun menanyakan soal teknik investigasi yang tengah dijalankan oleh Polri. ‘’Kalau Polri mengungkap rencana penyelidikan selanjutnya ke media massa, maka nanti malah akan menyulitkan sebab para pelaku yang di luar sana akan cepat mengetahui dan mengubah rencana pelarian,” katanya. Hingga kini, Polri telah memastikan bahwa sembilan orang tewas akibat ledakan itu, sedangkan ratusan lainnya luka-luka. Dari jumlah itu, lima diantaranya telah teridentifikasi sedangkan empat masih belum. Dari keempat jenasah itu, dua diantaranya diduga WN Belanda, Ibrahim dan satu tersangka pelaku bom bunuh diri. Ledakan bom di Mega Kuningan ini diduga kuat sebagai bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh seseorang bernama N. Polisi sendiri belum menetapkan N sebagai pelaku. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.