Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 136 tahun III Kamis, 23 Juli 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
Lima Inisiatif BPK
BPK Permalukan Pemerintah
Pariwisata Pulih Enam Bulan
BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan lima bentuk inisiatif untuk mempercepat pembangunan sistem keuangan negara yang transparan dan akuntabel sesuai semangat UU Bidang Keuangan Negara...hal. 1
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku ‘geram’ berkenaan penyampaian hasil Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diniilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih...hal. 2
MENTERI Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, industri pariwisata Indonesia akan pulih kembali dalam waktu enam bulan pascaledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jalan...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Mendagri Diperiksa KPK
Suluh Indonesia/ade
SKETSA - Sketsa wajah yang diduga pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Calrton ditunjukkan oleh Kepolisian di Media Center Bellagio, Kuningan, Jakarta, kemarin. Salah satu pelaku diduga masih ABG.
Polri Keluarkan Sketsa Wajah
Pelaku Masih ABG JAKARTA - Polisi mengumumkan sketsa kepala dan ciriciri pelaku bom bunuh diri di Hotel Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Yang mengherankan, pelaku pengeboman di JW Marriott adalah anak baru gede (ABG) yang baru berusia 1617 tahun. Padahal, publik terlanjur mengira bahwa sosok pria bertopi yang membawa tas dorong dan menggendong ransel adalah Nur Said alias Nur Hasbi, warga Temanggung, Jawa Tengah. ‘’Inisialnya dipastikan N, tetapi belum tentu sama dengan Nur Said yang saat ini beredar. Umurnya 1617 tahun,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, kemarin. Kata Nanan, berdasarkan penyelidikan tim Disaster Victim Identification (DVI), ciri-ciri pelaku di JW Marriott adalah laki-laki, usia 16-17 tahun, kulit lebih putih, rambut lurus hitan dan pendek, tinggi badan 180 cm dan ukuran sepatu 42-43. Polisi memastikan bahwa pela-
ku bernama N karena saat registrasi di hotel memakai nama tersebut. Sedangkan pelaku pengeboman di Ritz Carlton adalah laki-laki, umur kira-kira 40 tahun, kulit sawo matang, rambut lurus, pendek, dan hitam, serta tinggi 165 cm. Pelaku bom bunuh diri diduga bukan Nur Said maupun Ibrahim. Pasalnya dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kecocokan antara lain DNA pelaku pengboman dengan ideentitas dua tersangka teroris itu. ‘’Kami sudah melakukan pemeriksaan secara seksama kepada keluarga yang merasa kehilangan keluarganya dalam peristiwa ini. Tapi hingga saat ini tidak ada yang cocok (DNA-nya),” jelas dia. Sebelumnya, polisi telah mendatangkan keluarga dari pelaku yang diduga meledakkan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton untuk menjalani tes DNA untuk memastikan dua jenazah yang belum teridentifikasi. ‘’Keluarga dari Cirebon
yang mengaku keluarga Ibrahim dan yang dari Temanggung mengaku orang tua Nur Said alias Nur Hasbi,” kata Nanan. Staf ahli bidang intelijen Lemhanas Wawan Purwanto mengatakan, ada kemungkinan pelaku berencana meledakan lantai 18 terlebih dahulu. Baru setelah orang ramai turun ke lantai dasar, bom yang lebih besar diledakkan. Namun, niat pelaku tak mulus, karena mungkin jarak remote terlalu jauh dan kalau menggunakan kabel terlalu mencurigakan. Ada kemungkinan pelaku lain yang mengendalikan remote, termasuk terhadap dua orang pelaku bom bunuh diri itu. Wawan memastikan peledakan itu sudah direncanakan dengan matang, dan sudah disiapkan cukup lama. ‘’Mereka tahu seluk beluk penjagaan. Pengawasan security setempat mudah dipelajari. Seperti tidak membongkar atau memeriksa koper tamu, tidak ada detektor senjata,’’ katanya. (son)
Rekapitulasi Manual
SBY-Boediono Unggul JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden untuk 12 provinsi dengan hasil, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono memperoleh suara tertinggi yakni 59,73 persen. Jumlah total suara sah hasil rekapitulasi di 12 provinsi, di Jakarta, Rabu, tercatat sebanyak 43.892.616. Pasangan SBY-Boediono berhasil meraih 26.215.083 suara atau 59,73 persen. Sementara dua pasangan capres dan cawapres lainnya yaitu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto meraih 11.361.355 suara atau 25,88 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto memperoleh 6.316.178 suara atau 14,39 persen. Dua belas provinsi yang telah direkapitulasi yaitu Bali, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Gorontalo, Bengkulu, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan NAD. Dari 12 provinsi tersebut, perolehan suara pasangan SBY-Boediono mendominasi di 9 provinsi yaitu Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan NAD. Sementara pasangan Mega-Prabowo
menang di Provinsi Bali, sedangkan Jusuf Kalla-Wiranto berhasil memperoleh suara tertinggi di Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara pilpres yang dipimpin oleh Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary umumnya berjalan lancar, tanpa adanya keberatan dari saksi, kecuali untuk rekapitulasi Provinsi Riau. Saksi dari pasangan JK-Wiranto, Chaeruman Harahap meminta penjelasan kepada KPU tentang perbedaan data DPT yang diperolehnya dengan data yang disampaikan KPU saat rekapitulasi nasional berlangsung. Ketua KPU menjelaskan, data DPT Riau yang dipegang oleh Chaeruman yakni sekitar 2,5 juta pemilih adalah data lama, sementara KPU telah memperbarui data tersebut menjadi sekitar 3,6 juta. Meskipun demikian, publikasi perubahan DPT per tanggal 6 Juli tersebut kurang. Tetapi ia mengatakan, KPU di daerah telah menginformasikan perubahan tersebut pada para saksi. Pada akhirnya, rekapitulasi penghitungan suara di Riau diterima dan disahkan dengan catatan. Dari rekapitulasi di 12 provinsi tersebut, tercatat jumlah suara sah yaitu 43.892.616 dan suara tidak sah 2.060.754. (har)
JAKARTA - Mendagri Mardiyanto diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran. Ia dimintai keterangan masih dalam statusnya sebagai saksi. Tim penyidik memeriksanya selama lebih dari tiga jam. Usai diperiksa, Mardiyanto mengakui pemeriksaannya sebagai saksi untuk tersangka Oentarto Sindung Mawardi, mantanDirjen Otda Depdagri. Menurut dia, proses pengadaan damkar sudah sesuai prosedur. Mardiyanto menegaskan tidak pernah terlibat dalam pengadaan mobil damkar tersebut semasa menjabat Gubernur Jateng. ‘’Saya sampaikan, itu dilakukan sesuai dengan prosedur. Saya tak terlibat dalam kegiatan pembayaran dan sebagainya,” katanya. Semasa menjabat Gubernur Jateng, Mardiyanto memang pernah menerima radiogram tentang pengadaan mobil damkar. Radiogram Mendagri tersebut ditandatangani Oentarto yang berisi petunjuk penting, perusahaan milik Hengky Samuel Daud. Oentarto sebelumnya mengaku radiogram itu dikeluarkannya dibawah ancaman senjata api milik Direktur PT Istana Sarana Raya Hengky. (nas)
Polri Pastikan Warga Belanda Korban Bom JAKARTA - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Eddy Suparwoto memastikan ada warga negara Belanda yang menjadi korban tewas akibat ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Kuningan itu. Warga negara Belanda itu bernama EJC Keaninng (50), berjenis kelamin wanita. Dengan demikian, jumlah korban tewas yang telah teridentifikasi sebanyak enam orang, dan tiga jenazah lain masih dalam proses identifikasi. Menurut Eddy, kepastian itu diperoleh melalui uji DNA maupun pencocokan data jenazah dengan data lain. Sebelumnya Kedubes Belanda di Jakarta mengumumkan bahwa pihaknya kehilangan kontak dengan dua warga negaranya usai ledakan bom pada 17 Juli itu. Menurut Eddy, dengan begitu, dari tiga jenazah itu, diperkirakan satu jenazah adalah suami dari EJC Keaning,
sedangkan dua lainnya adalah pelaku bom bunuh diri. Kendati demkian, secara medis Polri belum dapat memastikan bahwa salah satu jenazah itu adalah suami Keaning. ‘’Polri masih membutuhkan data-data pihak keluarga maupun data tambahan untuk mengidentifikasi jenazah yang diduga warga Belanda itu,” ujarnya. Eddy Suparwoko menegaskan, dari sembilan korban tewas, delapan berjenis kelamin laki-laki dan satu wanita. Untuk mengidentifikasi jenazah, dokter Polri membandingkan data jenazah untuk dicocokkan dengan data-data semasa hidup. Metode yang dipakai dalam identifikasi itu adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa sidik jari, gigi, dan DNA, sedangkan data sekunder misalnya identifikasi barang yang dimiliki, ciri fisik, ciri khusus, maupun keterangan pihak lain. (har)