Edisi 29 Desember 2009 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

No. 234 tahun III Selasa, 29 Desember 2009 8 Halaman

Free Daily Newspaper

Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)

Kenaikan TDL Ditunda

Rupiah Menguat ke Rp 9.443

Diimbau Gandeng Industri

PEMERINTAH memutuskan menunda kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang sedianya dilakukan mulai awal 2010. Alasan yang dilontarkan, pemerintah meminta PLN melakukan pembenahan...hal. 1

KURS rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, kemarin, menguat 27 poin menjadi Rp 9.443-Rp 9.453 per dolar dibanding akhir pekan lalu Rp 9.470-Rp 9.480, karena pelaku pasar membeli...hal. 2

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau perusahaan besar untuk menggandeng industri kecil untuk maju bersama memajukan industri nasional. Dalam pidatonya pada acara...hal. 3

Pengemban Pengamal Pancasila

www.suluhindonesia.com

Pejabat BI Diperiksa

Suluh Indonesia/ant

MOBIL BARU - Mendag Marie Elka Pangestu memasuki kendaraan dinas barunya bermerk Toyota Crown Royal Saloon di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin. Mobil dinas baru ini menggantikan mobil sebelumnya Toyota Camry.

JAKARTA - KPK mulai melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi pencairan dana talangan (bailout) Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Hal ini dilakukan dengan memeriksa dua pejabat BI yakni mantan Direktur Pengawasan BI Zainal Abidin dan pejabat bagian yang sama, Hasbullah. Pemeriksaan keduanya berlangsung lebih dari tujuh jam. Menurut Wakil Ketua KPK M Jasin, pemeriksaan terhadap dua pejabat BI itu untuk melengkapi informasi serta data penyelidikan. Tetapi belum ada agenda untuk pemanggilan sekaligus pemeriksaan bagi pejabat serta mantan pejabat tinggi di BI. ‘’Untuk memanggil mereka itu, harus menunggu lengkap data serta informasinya. Setelah itu baru bisa kami tetapkan jadwal pemeriksaan pihak lainnya,” jelasnya. Untuk kasus Bank Century ini, KPK sudah membentuk tim khusus untuk mengkaji hasil audit investigasi BPK terkait pengucuran dana talangan kepada Bank Century. Tim ini diketuai Direktur Penyelidikan KPK Iswan Elmi. Tim yang beranggotakan lebih dari 10 petugas KPK akan menyelidiki kasus Century. Kasus ini berawal pada 2008, ketika Bank Century mengalami kegagalan kliring karena likuiditas. Untuk mengantisipasinya, pemerintah mengucurkan dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. Tetapi berdasar hasil penelusuran kesulitan likuiditas bukan dikarenakan gagal dalam mengelola, melainkan digunakan untuk berbagai kegiatan investasi dan kepentingan perusahaan di berbagai negara atas nama sejumlah petinggi Bank Century. (nas)

Presiden Yudhoyono :

Kritik Merupakan Obat JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kritik bisa menjadi obat mujarab bagi yang menerimanya asalkan tepat kadar ramuannya dan tepat pemberiannya. ‘’Ini ibarat orang yang sakit, dikasih obat, walapun rasanya pahit, tapi sembuh. Dengan catatan, dosisnya harus tepat, jenis obatnya harus tepat, pada pasien yang tepat. Yang sakit A yang dikasih obat B, malah sakit,” kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan pada pemberian penghargaan Upakarti di Istana Negara Jakarta, kemarin. Penegasan tersebut disam-

paikan Presiden Yudhoyono di tengah kontroversi terbitnya buku Membongkar Gurita Cikeas : Dibalik Skandal Century yang diisinya menyudutkan presiden beserta keluarga dan Tim Sukses SBY-Boediono saat Pilpres lalu. Sindirian kepada pengkritik dilanjutkan Presiden yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia suka berhemat, bahkan barangkali tergolong pelit jika memberikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak lain. Tetapi, kalau menyalahkan langsung direspon cepat. ‘’Kalau menyalahkan cepat-cepatan, biasanya iden-

ya banyak. Kreatif kalau menyalahkan,” kata Presiden. Presiden berharap kritik sebaiknya diberikan dengan kadar yang tepat, isi yang tepat dan kepada orang yang tepat. Sebab, menurut Presiden di dalam hidup ini yang lalai itu yang seharusnya diberi teguran. Yang salah dikasih hukuman dengan tujuan mendidik. ‘’Tapi yang berjasa tentu kita beri penghargaan,” imbuhnya. Upakarti

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan tertinggi di Bidang Industri Tahun 2009.

Sekwilda Dihidupkan JAKARTA - Mendagri Gamawan Fauzi mengungkapkan bahwa jajaran Depdagri akan memakai lagi istilah sekretaris wilayah daerah (Sekwilda) pada pemerintah daerah untuk menggantikan istilah sekretaris daerah atau sekda. ‘’Istilah sekwilda akan dipakai lagi untuk menggantikan istilah sekda, karena seorang sekwilda juga harus melakukan pembinaan wilayah,” katanya di Jakarta, kemarin. Penggunaan kembali istilah sekwilda akan dilakukan setelah direvisinya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Gamawan mengemukakan, sekalipun penggunaan istilah sekwilda harus menunggu revisi UU No 32 tersebut, penguatan kemampuan sekwilda sejak sekarang akan segera dilaksanakan. Selama ini peranan seorang sekretaris daerah adalah lebih banyak pada pembinaan kegiatan administratif di daerahnya misalnya rekrutman pegawai baru, serta penyusunan RAPBD Ia mengatakan pula Departemen Dalam Negeri akan memperkuat posisi

seoran gubernur yang pada dasarnya merupakan wakil pemerintah pusat di daerah. ‘’Postur kewenangan gubernur akan diperkuat,” kata mantan gubernur Sumatera Barat ini. Pada rapat kerja gubernur seluruh Indonesia di Pekanbaru, Riau, baru-baru ini, telah dibahas berbagai upaya untuk memperkuat kewenangan para gubernur. Sejak berlangsungnya otonomi daerah mulai tahun 1998-99, peranan gubenur sudah banyak berkurang karena pelaksanaan otonomi daerah kini lebih banyak di tangan walikota dan bupati. Akibatnya, banyak walikota atau bupati an idak mau tunduk lagi terhadap gubernurnya. Sementara itu, ketika ditanya tentang persiapan pilkada pada tahun 2010, ia menyebutkan persiapan itu terus berlangsung dan hingga saat ini tidak ada masalah-masalah yang berarti. ‘’Tidak ada kendala-kendala,” katanya. Pada tahun 2010, akan berlangsung 244 pilkada. mulai dari tingkatan gubernur hingga bupati dan walikota. di seluruh Indonesia. (son)

Penghargaan yang diserahkan terdiri dari Upakarti, Rintisan Teknologi Industri, Desain Terbaik, dan Kreasi Prima. Kepada penerima penghargaan, Presiden mengatakan agar kemampuan berkreasi tidak perlu disimpan. Keluarkan semua dan terus berlomba menjadi inovator sehingga nantinya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif dan bangsa kreatif. Tiga kunci sukses diberikan Presiden agar industri kecil dapat maju dan berkembang. Pertama bantuan modal, dalam hal ini Presiden meminta agar perbankan bisa membantu permodalam termasuk pemerintah

daerah terus mendorong industri kecil. Kedua, jangan pernah berhenti berinovasi. Dalam hal ini, pengusaha besar diminta dapat mengajak UKM bermitra sehingga perekonomian menjadi satu kesatuan, tidak jalan sendiri-sendiri. Ketiga, pemerintah daerah terus mendorong dan program bantuan UKM terus dilanjutkan, sehingga sasaran lima tahun kedepan dapat dicapai. Penerima Upakarti dengan lima kategori untuk 15 orang ditambah 10 perusahaan, penghargaan Rintisan Teknologi Informasi empat perusahaan. (har/son)

Tudingan Itu Tak Terbukti JAKARTA - Ketua MPR Taufiq Kiemas mengungkapkan, dirinya dan juga sejumlah mantan presiden RI lainnya, seperti Soeharto dan Gus Dur juga pernah dituding George Aditjondro dan tuduhan itu ternyata tidak pernah terbukti. ‘’Jadi dibuktikan saja. Dulu zaman saya (pemerintahan Megawati) juga begitu ada gurita kepresidenan. Saya, Gus Dur dan juga Soeharto juga mengalaminya,” ujarnya di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Menurut suami mantan Presiden Megawati itu, saat itu ia dituduh George Aditjondro sebagai RI 1,5 yang berkuasa mengurus ekonomi dan penyelundupan. ‘’Dulu dia (Aditjondro) nuduh saya RI 1,5 dan itu juga tidak bisa dibuktikan. Untungnya saya khusnul khotimah,” kata Taufiq. Karena itu, menurut Taufiq, Aditjondro harus bisa membuktikan berbagai tuduhan yang dituliskannya dalam buku terbarunya itu. ‘’Harus berani membuktikannya, benar atau tidak, dan jangan asal berdebat,” ujarnya. Mengenai pelarangan beredarnya

buku tersebut, Taufiq mengatakan,hal tersbut bukan urusannya di MPR. Namun demikian, ia menambahkan, pemerintah punya kekuasaan untuk melarang beredarnya buku-buku tertentu sejauh memiliki alasan-alasan yang kuat. ‘’Jadi tanya ke pemerintah. Kalau tidak betul, kenapa harus diteruskan dan kalau iya, ya dilarang,” katanya. Ditenmpat yang sama, Ketua DPD Irman Gusman juga mempertanyakan keakuratan data yang dijadikan bahan penulisan buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century” oleh George Junus Aditjondro itu. Kendati belum membaca buku tersebut, Irman menilai Aditjondro hanya sekedar mencari sensasi saja dan jika informasi yang ada dalam buku itu tidak benar dan telah termasuk menyebar fitnah, maka hal itu mempunyai implikasi hukum. ‘’Kalau buku George Aditjondro itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranyannya, maka sama artinya dengan gosip atau bahkan menebar fitnah dan itu sangat berbahaya,’’ kata Irman. (har)

Ani Yudhoyono Tak Berpikir Jadi Presiden Ani Yudhoyono mengaku tidak pernah berpikir untuk mencalonkan diri sebagai presiden menggantikan suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Pemilu 2014. Pengakuan Ani Yudhoyno tersebut dilontarkan untuk menjawab pertanyaan seorang siswi SMA Taruna Nusantara pada pertemuan dengan pelajar sekolah tersebut di Istana Negara Jakarta, kemarin. Pada sesi tanya jawab, salah satu siswi SMA Taruna Nusantara, Airina bertanya kepada

Ani Yudhoyono apakah ia ingin mencalonkan diri sebagai Presiden untuk menggantikan suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono. Ani yang tampak agak terkejut dengan pertanyaan itu kemudian bertanya terlebih dahulu kepada Airina mengapa pelajar kelas 10 SMA Taru-

na Nusantara atau setara kelas 1 SMA itu melontarkan pertanyaan demikian. ‘’Kenapa bertanya seperti itu kepada Ibu, alasannya apa ? Kok Airina punya pikiran seperti itu,” tanya Ani kepada Airina yang dijawab Seperti Hillary Clinton. Mendengar jawaban itu, Ani Yudhoyono yang memiliki nama lengkap Kristiani Herawati itu kemudian tertawa sejenak sebelum menjawab. Ani mengaku tidak berpikir untuk menggantikan Presiden Yudhoyono karena saat ini tu-

gasnya adalah memberikan dukungan kepada suaminya agar dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai kepala negara. ‘’Kalau Pak SBY bisa menyelesaikan tugas dengan baik, dengan selamat, kemudian hasilnya lebih baik untuk negara, itu sudah kepuasan bagi Ibu. Karena tugas Ibu saat ini betul-betul mendorong agar Pak SBY dapat menjalankan tugas dengan baik,” ujar Ani. Ia menjelaskan, tugasnya saat ini adalah mempersiapkan Presiden Yudhoyono agar da-

pat menjalankan tugas secara baik, dengan cara mengatur makanan, kesehatan, dan istirahatnya. ‘’Bagaimana mengatur rumah agar rumah jika Pak SBY pulang dalam keadaan lelah bisa beristirahat. Juga menemani diskusi, bercengkerama, agar besoknya Pak SBY bisa menjalankan tugas lebih baik lagi,” tutur Ani. Ia memberikan jawaban tegas bahwa dirinya tidak ingin mencalonkan diri sebagai Presiden seperti mantan First Lady AS Hillary Clinton. (har)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.