HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 2 APRIL 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 25 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Insentif Pajak Tekan Dampak Corona
NTB Bebaskan Denda dan Pokok PKB di Atas Lima Tahun Mataram (Suara NTB) Untuk meringankan beban masyarakat terdampak wabah virus Corona (Covid-19), Pemprov NTB memberikan keringanan dan insentif pajak kendaraan bermotor (PKB). Mulai 1 April - 31 Mei mendatang, Pemprov memberikan pembebasan denda dan pokok PKB di atas lima tahun. Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.
Si mengatakan, kebijakan pemberian insentif pajak kendaraan bermotor tersebut berdasarkan Peraturan Gubernur NTB No.17 Tahun 2020 tentang Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pembebasan Pokok Pajak Kendaraan Bermotor di Atas Lima Tahun. Iswandi mengatakan, meluasnya wabah Covid-19 berimplikasi terhadap kehadiran wajib pajak dalam
menunaikan kewajibannya. ‘’Tentu kita harus berempati terhadap keadaan ini. Sehingga kita perlu memberikan kemudahan dan insentif kepada wajib pajak,’’ ujar Iswandi saat memberikan keterangan pers di Kantor Bappenda NTB, Rabu (1/4) kemarin. Sehingga meskipun NTB dalam suasana menghadapi bencana Covid-19, Pemprov berharap masyarakat dapat menunaikan kewajiban pajakn-
ya. Kebijakan pembebasan sanksi administrasi atau denda pajak kendaraan bermotor dan pembebasan pokok pajak kendaraan bermotor di atas lima tahun, kata Iswandi dilatarbelakangi beberapa keadaan. Pertama, potensi PKB di NTB tahun 2020 sebesar 1.561.464 obyek. Dengan potensi aktif objek PKB sebesar 54,51 persen atau 851.159 objek senilai Rp377,859 miliar. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/nas)
KETERANGAN PERS - Kepala Bappenda NTB, H. Iswandi memberikan keterangan pers terkait kebijakan Pemprov NTB yang memberikan insentif kepada wajib pajak kendaraan bermotor di NTB bertempat di Kantor Bappenda NTB, Rabu (1/4) kemarin.
NTB Tunggu Distribusi Reagen untuk Periksa Spesimen Covid-19
Tim Gugus Tugas Jemput ODP di Bandara
Dua laboratorium itu, Laboratorium Biomedik Litbangkes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB dan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram). Namun, hingga saat ini dua laboratorium tersebut masih belum bisa digunakan
untuk memeriksa spesimen Covid-19, karena masih menunggu reagen atau bahan kimia untuk tes Covid-19. Reagen diperlukan untuk mendeteksi virus Corona dari tubuh pasien. Pemeriksaan dilakukan terhadap swab dari sampel cairan dari bagian hidung atau tenggorokan pasien.
‘’(Reagen) belum datang. Semoga minggu ini datang,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Rabu (1/4) siang kemarin. Ia mengatakan, Pemprov masih menunggu dropping atau pengiriman reagen tersebut. Apabila reagen sudah datang, maka dua laboratorium
yang sudah ditunjuk Kemenkes tersebut akan dapat digunakan untuk memeriksa spesimen Covid-19. Sembari menunggu pengiriman reagen untuk dua laboratorium yang ada. Pemprov NTB sudah bisa melakukan rapid test atau test cepat. Sebagaimana keterangan Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH, Pemprov NTB menerima 4.800 alat rapid test. Alat rapid test sebanyak itu dapat dipergunakan untuk 2.400 orang, Di mana, Pemprov
akan memprioritaskan pemeriksaan rapid test untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Diketahui, saat ini spesimen Corona dari NTB diperiksa di Litbangkes Jakarta dan laboratorium yang ada di Surabaya Jawa Timur. Hasil pemeriksaan spesimen akan keluar sekitar enam hari. Apabila spesimen Corona diperiksa di dua laboratorium yang ada di NTB, maka hasilnya bisa keluar dalam jangka dua hari. Bersambung ke hal 11
NTB Terima 4.800 Alat ’’Rapid Test’’ Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menerima 4.800 alat rapid test dari pemerintah pusat. NTB akan memprioritaskan pemeriksaan rapid test atau tes cepat untuk tenaga kesehatan dan orang dalam pemantauan (ODP). Kepala Pelaksana BPBD NTB yang juga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, Bersambung ke hal 11 H. Ahsanul Khalik
TO K O H Siap Tindaklanjuti Perintah OPSI terburuk keadaan darurat akan ditempuh pemerintah jika wabah Covid -19 semakin tak terkendali. TNI sebagai kekuatan pendukung siap melaksanakan pencegahan dan penindakan ketika keputusan itu diturunkan. Sejauh ini pemerintah pusat sudah menerapkan darurat kesehatan, belum mengarah ke darurat sipil. ‘’Apabila nanti situasi berkembang, kita ikuti perkembangan. Kami TNI – Polri yang ada di dalam gugus tugas siap melaksanakan,’’ kata Danrem ditemui usai membagi masker kepada pengguna jalan di depan Makorem, Rabu (1/4). Bersambung Ahmad Rizal Ramdhani ke hal 11 (Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R
Arab Saudi Imbau Tunda Haji KEMENTERIAN Haji dan Umrah Arab Saudi mengimbau umat muslim untuk menunda pelaksanaan ibadah haji sampai kondisi penyebaran virus Corona (Covid-19) mereda. Namun, Kanwil Kemenag NTB mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari Kemenag Pusat terkait dengan penundaan tersebut. Sampai hari ini, pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Jemaah Calon Haji (JCH) NTB tetap jalan. Bahkan, berdasarkan data Kanwil Kemenag NTB hingga Selasa (31/ 3) Pukul 17.00 Wita, sebanyak 1.046 JCH NTB sudah melunasi BPIH. ‘’Sampai hari ini proses persiapan haji 2020 tetap jalan kita. Artinya pelunasan oleh para jemaah haji itu tetap jalan. Karena memang informasi secara resmi dari pusat belum kita terima terkait d e n g a n penundaan itu,’’ Bersambung H. Muhammad Amin ke hal 11 (Suara NTB/nas)
(Suara NTB/ist)
JEMPUT - Tim gugus tugas Covid-19 Lotim saat mengecek semua penumpang pesawat asal Lotim untuk memilah yang ODP.
Tim Gugus Tugas Jemput ODP di Bandara Mataram (Suara NTB) Tim gugus tugas Covid – 19 Lombok Timur melakukan tindakan cepat untuk melokalisir penyebaran wabah Corona. Warga yang baru tiba dari bandara, baik perjalanan dalam dan luar negeri, langsung dijemput dan diberi stempel Orang Dalam Pemantauan (ODP). Penjemputan itu sesuai arahan Ketua Tim Gugus Tugas Covid – 19 Bupati
Lotim H. Sukiman Azmy, kemudian ditindaklanjuti oleh seluruh tim. ‘’Saya sebagai wakil ketua gugus tugas, mulai hari ini sudah menjalankan arahan itu,’’ kata Dandim 1615/Lombok Timur Letkol. Inf. Agus Dony Prihantono kepada Suara NTB ditemui di Korem 162/WB, Rabu (1/4) kemarin. Ia mengerahkan personelnya bergabung dengan tim lain dari unsur
Polres Lotim, Dinas Kesehatan, BPBD, Dishub, Pol PP untuk menjemput para penumpang pesawat asal Lotim yang hendak pulang kampung. Timnya mendengar ada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan tiba bersama penumpang domestik lainnya yang juga asal Lotim. Dijelaskan, setelah diperoleh data, langsung diadakan pemeriksaan awal
di Lombok International Airport (LIA). Setelah itu dilanjutkan untuk dilakukan karantina. ‘’Kalau dianggap ODP, akan dilakukan karantina di Rusunawa di Kayangan atau di rumah masing masing dengan pengawasan ketat,’’ ujarnya. Ia mengingatkan kepada siapapun pihak keluarga agar tidak menjemput di bandara. Bersambung ke hal 11
Enam Orang Positif Covid-19 di NTB
Satu Orang Meninggal Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah mengumumkan enam orang positif Covid 19 di NTB. Tambahan data Rabu (1/4) petang, penderita yang dinyatakan positif setelah keluar tes swab berasal dari Mataram dan Sumbawa. Dari enam positif Covid-19, satu diantaranya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di Kelurahan Dasan Agung, Mataram beberapa waktu lalu dinyatakan positif terjangkit Covid – 19. Peningkatan status itu diketahui setelah hasil tes swab dikeluarkan Laboratorium Balitbang Kemenkes RI, Rabu 1 April 2020. Dengan demikian, jumlah pasien positif Corona di NTB bertambah menjadi enam orang. Hasil tes swab positif Corona pada almarhum inisial J usia 55 tahun jenis kelamin laki kali itu disampaikan guber-
nur dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4). ‘’Hasil tes swab dinyatakan positif Covid - 19,’’ katanya, Rabu sore. Pasien meninggal Jumat (27/3) lalu di RSUD Kota Mataram, sampel swab langsung dikirim ke laboratorium. Setelah diproses uji sampel untuk cairan pada hidung dan tenggorokan. ‘’Hasil tes Balitbang Kemenkes positif,’’ ujarnya. Setelah melalui proses penelusuran, J punya riwayat perjalanan ke Jakarta, daerah terpapar Covid – 19. “Sehingga saat ini terus dilakukan tracking terhadap orang orang yang pernah kontak dengan pasien tersebut,’’ kata gubernur. Rabu petang, gubernur mengumumkan tambahan data penderita Covid - 19 inisial Ny. M usia 44 tahun asal Kabupaten Sumbawa. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/BPBD NTB)
SEBARAN - Infografis sebaran Covid-19 di NTB.
(Suara NTB/nas)
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB masih menunggu dropping reagen agar bisa menguji spesimen virus Corona (Covid-19). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan izin dua laboratorium di NTB untuk memeriksa spesimen Covid-19 pada Maret lalu.