HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 4 APRIL 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 27 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Skenario Terburuk
Pemprov Siapkan Anggaran Penanganan Corona Rp160 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyiapkan tiga skenario anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19). Untuk skenario terburuk, Pemprov menyiapkan anggaran sebesar Rp160 miliar untuk penanganan Covid-19.
Samsul Rizal
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. Samsul Rizal, MM mengatakan, untuk kondisi saat ini, Pemprov mengalokasikan anggaran dalam bentuk Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp20 miliar. Anggaran sebesar Rp20 miliar ini sudah siap digunakan. ‘’Sekarang Rp20 miliar sudah ready. Yang
sudah diambil baru Rp11 miliar lebih. Itu semua masuk BTT,’’ kata Rizal dikonfirmasi usai teleconference dengan Mendagri di Kantor Gubernur, Jumat (3/4) kemarin. Dari anggaran sebesar Rp20 miliar tersebut, penggunaannya yang paling utama untuk belanja sektor kesehatan. Seperti melengkapi peralatan di rumah sakit, pembe-
lian masker, disinfektan, alat perlindungan diri (APD) dan lainnya. Di tengah terbatas dan melonjaknya harga barang-barang yang dibutuhkan dalam situasi penanganan Corona ini. Rizal mengatakan panduan yang menjadi acuan dalam pengadaan barang dan jasa. Rizal menjelaskan, sumber anggaran sebesar Rp20 miliar tersebut berasal dari BTT sebelumnya ditambah realokasi anggaran Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) seperti belanja perjalanan dinas luar daerah dan luar negeri. Anggaran yang dialihkan untuk penanganan Corona merupakan anggaran yang tidak mungkin dipakai pada triwulan I dan II 2020. ‘’Pekerjaan yang tidak mungkin dilaksanakan kita alihkan untuk Corona. Sedangkan anggaran untuk program-program lain tak diganggu. Cuma anggaran yang tidak mungkin dilaksanakan seperti biaya konsultasi, biaya rapat,
pertemuan di hotel. Kita ambil, kita sesuaikan,’’ kata Rizal. Untuk skenario kedua, apabila eskalasi penyebaran Covid19 di NTB semakin meningkat, maka disiapkan anggaran sebesar Rp80 miliar. Skenario terburuk jika kondisi benar-benar memburuk, maka anggaran yang disiapkan sebesar Rp160 miliar. ‘’Ada tiga skenario anggaran disiapkan. Provinsi siap untuk penanganan Corona,’’ tandasnya. (nas)
(Suara NTB/nas)
PERIKSA - Foto udara proses pemeriksaan pengendara yang masuk di melalui jalur bypass menghubungkan Kelurahan Jempong Mataram dengan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. (Suara NTB/Pusdalops Mataram)
TO K O H Perlu Kebijakan Khusus PENYEDIAAN bahan baku produksi disebut menjadi salah satu kunci mempertahankan pertumbuhan ekonomi NTB yang saat ini dipastikan terdampak penyebaran virus Corona (Covid-19). Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memfasilitasi hal tersebut melalui kebijakan-kebijakannya. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani, menerangkan dari proyeksi awal 5,4 - 5,8 persen target pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan turun menjadi 3,3 - 3,7 persen. Bersambung ke hal 11
Pemeriksaan di Pintu Masuk Kota Mataram akan Dievaluasi Mataram (Suara NTB) Pemberlakuan pemeriksaan di pintu masuk Kota Mataram menjadi sorotan. Penumpukan dan antrean kendaraan justru memicu kekhawatiran penyebaran virus Covid – 19. Pola ini akan dievaluasi. Menurut Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik, S.Sos,MH, muncul protes dari masyarakat, ter-
Achris Sarwani
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
ZONA MERAH - Foto udara suasana sepi di jalur Kota Tua Ampenan pascapengumuman Mataram zona merah Covid - 19.
(Suara NTB/bay)
Akuntabilitas Saat Wabah DI tengah wabah virus Covid - 19, upaya pengawasan akuntabilitas keuangan negara pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tetap berlangsung. Auditor tidak akan mengendorkan proses pengawasan meski di tempat terbatas dengan protokol Work From Home (WFH). Plh. Kepala BPKP NTB, Edi Sunardi, Ak., M.Ak., CA., CRMP menjelaskan, pihaknya mempedomani imbauan pusat soal pola kerja di tengah wabah Corona. Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) pimpinan BPKP, agar dilakukan protokoler secara (Suara NTB/ist) ketat dan serius. Edi Sunardi “Pegawai sebagian besar WFH dan yang di kantor hanya eselon II dan eselon III. Jadi semua pekerjaan, baik assurance berupa audit, evaluasi, atau reviu dilakukan secara WFH dengan pola penyampaian data melalui email atau WA,” kata Edi menjelaskan pola kerja baru di lingkungan instansinya. Bersambung ke hal 11
masuk ramai di media sosial terkait antrean tersebut. Protes di grup Whatsapp dan Facebook. Selain prihatin dengan antrean panjang saat terik matahari, juga kekhawatiran penularan covid – 19. Jarak dekat antarpengendara sepeda motor khususnya, tidak mematuhi physical distancing. ‘’Kami Gugus Tugas Provinsi sudah
berkomunikasi dengan Gugus Tugas Kota Mataram dan Bapak Ketua DPRD Kota Mataram. Disepakati akan dilakukan evaluasi cepat dan akan diambil langkah yang tepat,’’ kata Ahsanul Khalik. Langkah Pemkot Mataram bekerjasama dengan aparat mengawasi pintu masuk adalah keputusan bersama sejumlah pihak. Karena kegia-
tan pengawasan yang terfokus pada tujuh pintu masuk menuju Kota Mataram, untuk memperketat kedatangan masyarakat dari luar daerah. Apalagi Kota Mataram sudah masuk zona merah Covid – 19. ‘’Maksud awal dari Pemkot Mataram ada niatan menjaga tidak terjadinya penyebaran wabah Covid- 19. Bersambung ke hal 11
Gubernur Perintahkan Warga Terkonfirmasi Eksekusi Proyek Fisik Positif Covid-19 di NTB Dipercepat Jadi Delapan Orang
Mataram (Suara NTB) Meluasnya penyebaran virus Corona menyebabkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena tempat usaha yang tutup sementara. Untuk itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc memerintah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempercepat eksekusi proyekproyek fisik yang sudah direncanakan dalam APBD 2020. ‘’Jadi, untuk menggerakkan ekonomi dalam masa ini (siaga darurat virus Corona), kita diperintahkan Pak Gubernur un-
tuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan fisik termasuk Pokir. Pokir dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak melalui tender, SPK dan lain sebagainya,’’ kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB, Ir. H. Azhar, MM dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (3/4) kemarin. Azhar menjelaskan, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah memberikan arahan kepada semua OPD untuk dapat menekan dampak ekonomi akibat virus Corona. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB kembali mengumumkan dua pasien dalam pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif virus Corona (Covid19). Sehingga total masyarakat yang positif Covid-19 di NTB menjadi delapan kasus. Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si menyebutkan, dua tambahan kasus positif Covid-19 di NTB berasal dari Kota Mataram dan Lombok Tengah. ‘’Kami sudah menerima hasil pemeriksaan swab atas dua orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) yang positif Covid-19,’’’ sebut Gita, Jumat (3/4) petang.
Sekda NTB ini membeberkan, inisial dan asal dua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Pertama, warga Kota Mataram inisial M berusia 59 tahun dengan alamat Pengempel Indah Bertais RT.03. Yang bersangkutan dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram sejak 29 Maret 2020 dengan keluhan batuk dan sesak. Penderita memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit dalam 14 hari terakhir. Yakni pasien mengikuti kegiatan tabligh Akbar di Makassar, 21 - 24 Maret 2020. Tanggal 29 Maret 2020, pasien rujukan Puskesmas Cakranegara dijemput PSC 119 Pukul 17.00 Wita. Bersambung ke hal 11
Satuan Brimob Polda NTB dan Jajaran Gelar Baksos Serentak Mataram (Suara NTB) Pada Jumat (3/4), Satuan Brimob Polda NTB menggelar bakti sosial (Baksos) di seluruh wilayah NTB. Baksos digelar Posko Covid-19 Sat Brimob Polda NTB yang mendapatkan sumbangan sembako dari para dermawan untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Terutama di saat kondisi sulit dengan mewabahnya virus Corona. ‘’Untuk penyaluran sembako tersebut dilaksanakan di empat lokasi yakni di wilayah Mataram, Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima. Dengan sasaran panti asuhan, pedagang kaki lima, ojek online, pemulung, gojek dan juru parkir,’’ ujar Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, S.I.K., M.Si, melalui
rilisnya yang diterima Suara NTB, Jumat (3/4) malam. Di tengah mewabahnya virus Covid-19 saat ini, kehadiran Brimob untuk Indonesia sangat diharapkan. Sehingga hadirnya Korbrimob Polri betul-betul dapat dirasakan langsung keberadaannya oleh masyarakat. Dansat Brimob Polda NTB, Kombes Pol Komaruz Zaman S.I.K M.H memerintahkan seluruh jajaran di satuan Brimob agar tak henti-hentinya berbuat untuk masyarakat khususnya untuk melaksanakan Bakti Sosial Pembagian Sembako kepada masyarakat yang terdampak akibat mewabahnya Covid-19. Adapun sasaran pembagian paket sembako adalah sebagai berikut, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
BAKSOS - Satuan Brimob Polda NTB menggelar Baksos di seluruh wilayah NTB. Baksos digelar Posko Covid-19 Sat Brimob Polda NTB yang mendapatkan sumbangan sembako dari para dermawan untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.