HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 4 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 71 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Siapkan Strategi Baru
Pemprov Evaluasi Penanganan Covid-19 Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB terus melakukan evaluasi terkait dengan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) yang kembali menunjukkan tren peningkatan kasus baru. Dari evaluasi yang dilakukan, akan dicari strategi baru untuk semakin menekan angka kasus Covid-19. Sekda NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si mengatakan, di bawah koordinasi Wakil Gubernur NTB, Asisten I dan Kepala Dinas Keseha-
tan (Dikes) NTB terus mencermati tren-tren perkembangan kasus baru Covid-19. ‘’Terus kita lakukan evaluasi-evaluasi, dan memperhatikan usulan-usulan dari berbagai pihak. Bahwa kita perlu strategi baru, iya. Karena kita
menghadapi fakta-fakta baru lagi. Fakta klaster unidentified. Kenapa anak-anak, Nakes terpapar. Kita evaluasi lagi,’’ kata Gita di ruang kerjanya, Rabu (3/6) siang kemarin. Strategi awal penanganan Covid-19 di NTB dianggap
sudah on the go track. Sehingga, penanganan kasus Covid19 di NTB nyaris seperti apa yang sering diucapkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bahwa ada cahaya di ujung terowongan. Hal itu ditandai dengan melandainya angka kasus baru, yang terus menurun beberapa minggu jelang Hari Raya Idul Fitri. Kemudian pada waktu itu, angka kesembuhan pasien dari Covid-19 di NTB juga meningkat bahkan
pernah di atas 60 persen. Selain itu, stagnannya jumlah pasien yang meninggal dunia. Pada waktu itu, NTB mampu menekan kasus kematian pasien Covid-19 tetap pada angka 7 orang. Hal itu berkat strategi yang dilakukan pada waktu itu. Namun seiring mendekati Hari Raya Idul Fitri, banyak warga yang ke tempat keramaian untuk membeli baju lebaran. Dua malam sebelum lebaran terjadi ledakan kasus
Covid-19 di NTB sebanyak 54 orang. Sebelumnya, angka tambahan kasus tertinggi sebanyak 32 orang. ‘’Dari 54 turun jadi 10, naik lagi 49 kasus. Turun lagi 42, 25,25, kemudian 18 dan kemarin 15 kasus baru. Artinya ini masih bergemuruh juga. Yang sudah melandai awalnya, naik lagi fluktuatif,’’ kata Gita. Belum lagi, kata Gita ada beberapa kecemasan dari Pemda. Pertama, kepulangan
4.500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB dari 13 negara penempatan di luar negeri. Kecemasan kedua, terkait dengan semakin banyaknya anak-anak yang terpapar Covid-19 di NTB. Berdasarkan data Pemprov jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 di NTB hingga 30 Mei 2020 sebanyak 87 orang. Sebanyak 3 anak meninggal akibat Covid-19. Bersambung ke hal 11
Pemprov Alihkan Anggaran Dukungan Penyelenggaraan Haji Mataram (Suara NTB) Setelah adanya kepastian soal tidak adanya pemberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) 2020. Pemprov mengalihkan anggaran yang semula diperuntukkan mendukung penyelenggaraan ibadah haji Embarkasi Lombok tahun 2020. Anggaran yang semula disiapkan untuk operasional Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan biaya makan minum dan honor petugas keamanan di luar Asrama Haji itu akan dialihkan. ‘’Belum kita alihkan, nanti berproses. Tapi pasti dialihkan untuk penanganan Covid-19. Karena sudah jelas ibadah haji tidak ada,’’ ujar Kepala Biro Kesra Setda NTB, H. Ahmad Masyhuri, SH dikonfimasi Suara NTB, Rabu (3/6) kemarin. Ia menyebutkan, dukungan anggaran untuk penyelenggaraan ibadah haji yang disiapkan Pemprov NTB sebesar Rp1,1 miliar dalam APBD 2020. Bersambung ke hal 11
JPS Gemilang Tahap II Serap Sekitar 16.050 Tenaga Kerja TO K O H Tuntutan Maksimal Koruptor JPS KEJAKSAAN Tinggi (Kejati) NTB mengawal program penanganan Covid-19. Salah satu fokusnya yakni penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap kedua. Bagi yang mencoba-coba mengambil kesempatan dalam kesempitan, pidana korupsi ancamannya. Demikian ditegaskan Kajati NTB, Nanang Sigit Yulianto, SH.MH, Rabu (3/ 6) kemarin soal evaluasi penanganan Covid-19 di NTB. Ia menegaskan pihaknya menerjunkan tim pendampingan hukum dalam pengadaan dan pendistribusian JPS Gemilang tahap kedua. ‘’Orang yang memanfaatkan situasi dengan mengambil keuntungan akan kami tindak tegas,’’ tegasnya. Bersambung ke hal 11 Nanang Sigit Yulianto
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Siapkan Kenormalan Baru PERSIAPAN menuju kenormalan baru bidang pariwisata, membutuhkan kolaborasikolaborasi dari seluruh pihak. Tidak terkecuali rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan yang memegang peran penting dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) yang berlangsung. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, dr. H.Lalu Hamzi Fikri, menerangkan aspek kesehatan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan dalam menjalankan kenormalan baru ke depan. Diantaranya dengan mejalin kerja sama antara hotel dan rumah sakit. ‘’Kerja sama rumah sakit dan hotel merupakan hal yang baik dari aspek kesehatan dan aspek pariwisata, Bersambung H.Lalu Hamzi Fikri ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melibatkan 535 IKM dan UKM lokal untuk memasok produk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II. Dengan pelibatan IKM dan UKM sebanyak itu, jumlah tenaga kerja yang terserap sekitar 16.050 orang yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Koordinator Bidang Pemulihan Sosial Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengatakan rata-rata jumlah tenaga kerja yang terserap dalam satu IKM dan UKM sebanyak 30 orang. Sehingga, dari 535 IKM dan UKM yang dilibatkan dalam pengadaan produk JPS Gemilang tahap II mampu menyerap 16.050 orang tenaga kerja. ‘’Rata-rata satu IKM 30 pekerja,’’ kata Ridwan dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (3/6) siang kemarin. Paket JPS Gemilang tahap II di Pulau Lombok berisi beras 10 kg, abon ikan 1 ons, minyak goreng kelapa lokal 1 liter, ikan kering, susu kedelai, teh kelor/serbat jahe/gula semut, kopi, minyak kayu putih, sabun antiseptik dan masker non medis 2 buah. Sedangkan paket JPS Gemilang tahap II di Pulau Sumbawa berisi beras 10 kg, abon ikan 1 ons, kue lokal, ikan kering, garam 1 kg, susu kedelai, teh kelor/serbat jahe/gula semut, kopi, minyak kayu putih, sabun antiseptik dan masker non medis 2 buah. Dalam pengadaan beras sebanyak 34 IKM dan UKM yang dilibatkan di seluruh NTB. Kemudian garam 10 IKM
dan UKM, ikan kering 26 IKM dan UKM, minyak kelapa 50 IKM dan UKM, abon 39 IKM dan UKM. Kemudian gula aren sebanyak 15 IKM dan UKM, minyak kayu putih 6 IKM dan UKM, kopi 76 IKM dan UKM, teh kelor 21 IKM dan UKM, serbat jahe 12 IKM dan UKM, susu kedelai 26 IKM dan UKM, masker 102 IKM dan UKM, sabun 18 IKM dan UKM, kue kering 71 IKM dan UKM dan goodybag vinyl sebanyak 28 IKM dan UKM. Ridwan menyebutkan, jumlah rumah tangga sasaran penerima JPS Gemilang tahap II sebanyak 125.000 KK. Dengan rincian sebanyak 110.000 KK penerima manfaat datanya berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kemudian 15.000 KK penerima manfaat datanya berasal dari luar DTKS. Keluarga penerima manfaat yang datanya dari luar DTKS merupakan honorer guru SMA/SMK, pemulung, operator roda tiga, security dan CS Pemprov NTB, petugas kebersihan, petugas RSUD NTB, petugas RS Manambai, petugas Covid Bapelkes, petugas pengawas pelabuhan dan bandara, mahasiswa asrama/tidak mudik, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pegawai Pemprov golongan I, pekerja seni, pekerja dirumahkan, disabilitas, marbot, pegawai golongan I dan II. Ia merincikan jumlah IKM dan UKM yang dilibatkan di masing-masing kabupaten/kota. Untuk di Kota Mataram melibatkan 126 IKM dan UKM, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/yon/ist)
SERAP NAKER - Program JPS Gemilang yang melibatkan 535 IKM dan UKM lokal mampu menyerap tenaga kerja (naker) cukup besar. Sekitar 16.050 naker yang tersebar di 10 kabupaten/kota, terserap di berbagai jenis usaha. Seperti usaha pembuatan masker, pengepakan beras dan lain-lain.
PLN Pasok Batubara ke PLTU Jeranjang Melalui Dua Jalur Mataram (Suara NTB) PT. PLN (Persero) memasok batubara untuk kebutuhan operasional PLTU Jeranjang melalui dua jalur atau cara. Ke dua cara itu, dengan memaksimalkan penggunaan dermaga atau jetty yang telah terbangun di lokasi PLTU Jeranjang dan cara ke dua, lewat
jalan darat melalui Pelabuhan Lembar. Demikian disampaikan, Manager PLTU Jeranjang OMU Melky Victor Borsalino, kepada Suara NTB, Rabu (3/6). Dijelaskan Melky, guna menjaga kontinuitas pasokan listrik di Pulau Lombok dan sebagai upaya untuk mem-
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/bul)
Salah satu sudut pembangkit di PLTU Jeranjang.
produksi listrik dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan solar. Maka terkait dengan pengiriman batubara untuk kebutuhan operasi PLTU Jeranjang bahwa hal tersebut dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan memaksimalkan penggunaan dermaga atau jetty yang telah terbangun di lokasi PLTU Jeranjang dan juga melalui jalan darat melalui Pelabuhan Lembar. ‘’Semua tentunya berharap agar PLTU Jeranjang ini dapat beroperasi secara kontinu. Apabila tidak memasuki masa pemeliharaan, ataupun ada gangguan yang pastinya tidak kita harapkan terjadi, PLTU Jeranjang akan terus menyuplai listrik untuk masyarakat Lombok. Di samping pembangkit solar yang berfungsi sebagai backup jika sewaktu-waktu terjadi gangguan atau pemeliharaan di PLTU Jeranjang, untuk menghindari pemadaman di sistem Lombok,’’ terang Melky. Bersambung ke hal 11
Polda NTB akan Teliti Laporan Dugaan Inefisiensi di PLTU Jeranjang Mataram (Suara NTB) Polda NTB menerima laporan Lombok Global Institue (Logis) terkait dugaan inefisiensi pengangkutan batubara PLTU Jeranjang selama 2010-2020. Indikasi pemboro-
san muncul dari biaya angkut batubara dari Pelabuhan Lembar ke lokasi PLTU Jeranjang, padahal sebenarnya PLTU Jeranjang sudah memiliki dermaga sendiri. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
Direktur Logis Fihirudin (kiri) menyerahkan berkas laporan pengaduan indikasi kerugian negara pengelolaan PLTU Jeranjang ke penyidik Polda NTB, Selasa (2/6) kemarin.