HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 5 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 72 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tiga Daerah di Pulau Sumbawa Layak Terapkan ’’New Normal’’ di NTB ILIHAT dariprogres penanganan dan pengendalian kasus penularan wabah Covid 19, Kota Bima dinilai sebagai daerah pertama dan paling layak untuk menerapkan fase new normal di NTB. Selain jumlah kasus warganya yang positif Covid 19 paling kecil di NTB, juga pemerintah daerah melalui gugus tugas bersama TNI, Polri, tenaga kesehatan dan seluruh masyarakatnya telah bekerja sama sangat baik untuk melakukan pencegahan. Sehingga korban dapat diminimalkan dan penularannnya pun tidak meluas. Daerah kedua adalah Kabupaten Bima dan disusul Kabupaten Dompu, yang juga telah menunjukkan progres yang baik dalam melakukan penanganan dan pencegahan Pandemi Covid 19. ‘’Sehingga ketiga daerah di ujung timur Provinsi NTB ini, sudah harus mempersiapkan diri memasuki new normal, dengan cara memenuhi seluruh kreteria new normal yang ditetapkan pemerintah,’’ ujar Gubernur NTB Dr. Zulkiefliemansyah, SE.M.Sc, ketika mengawali rangkaian kunjungannya di Pulau Sumbawa bersama Forkompinda NTB, Kamis (4/6). Gubernur dalam kunjungan kerjanya didampingi Kapolda
NTB, Irjen Pol. M. Iqbal, SIK., MH, Danrem 162/WB, Kol. CZI Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, Nanang Sigit Yulianto, SH.MH Dilihat dari kriteria dan persyaratan new normal yang ditentukan pemerintah, saat ini memang NTB belum ada daerah yg memenuhi kriteria. ‘’Tapi jika mampu memenuhinya, mungkin Kota Bima yang terdepan dan paling layak,’’ ujar gubernur. Gubernur mengingatkan bahwa meski progres penanganan Covid sudah baik, namun ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak lengah. ‘’Kita harus tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan baik dan berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sebab kalau lengah atau tidak disiplin, kata Dr. Zul virus ini memang bagi warga yang imunitas tubuhnya baik, sepertinya tidak menimbulkan masalah yang besar. ‘’Tubuhnya sehat tidak menunjukan gejala tapi membawa virus Corona,’’ katanya. Namun akan memberikan efek yang berat dan sangat berbahaya bagi masyarakat yang tergolong rentan, seperti para orang tua, para bayi dan balita serta warga yang memiliki penyakit bawaan lain. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
KUNJUNGAN - Gubernur NTB,H.Zulkieflimansyah didampingi Kapolda NTB, M.Iqbal, Danrem 162/WB, Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, Nanang Sigit Yulianto, dalam kunjungannya di Pulau Sumbawa, Kamis (4/6).
NTB Rencanakan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Gejala Ringan Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd mengungkapkan penanganan Covid-19 masih dihadapkan dengan kedisiplinan dan stigma masyarakat yang mengucilkan pasien positif Corona. Kedisiplinan dan stigma masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar di NTB dalam upaya mempercepat penanganan Covid-19.
TO K O H Puji Kompaknya TNI-Polri GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc memuji kompaknya TNI-Polri di NTB. Kekompakan itu salah satunya pada kegiatan membantu pemerintah daerah dalam menangani penyebaran Covid-19. ‘’Saya bangga atas kinerja jajaran TNI- Polri membantu pemerintah daerah manangani penyebaran Covid-19. Sehingga, dalam waktu tidak terlampau lama, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu diproyeksikan menjadi daerah yang akan menerapkan kenormalan baru atau new normal,’’ ujarnya, saat melakukan kunjungan kerja di Kota Bima dan Kabupaten Bima, Kamis (4/6). Dalam kunjungannya itu, gubernur didampingi Kapolda NTB, Irjen Pol. M. Iqbal, SIK., MH, Danrem 162/WB, Bersambung H. Zulkieflimansyah ke hal 11
Di sisi yang lain, Pemprov berencana akan menerapkan isolasi mandiri di rumah bagi pasien positif Covid-19 yang memiliki gejala ringan. Sedangkan pasien positif dengan gejala berat dan sedang akan tetap dirawat di rumah sakit. ‘’Faktor utama di dalam penanganan Covidi19 adalah kedisiplinan masyarakat. Kedisiplinan adalah modal utama. Tanpa ini tak mungkin kita melakukan penanganan. PR besar bukan saja NTB tapi juga Indonesia bahkan dunia,’’ kata Wagub di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Kamis (4/6) sore kemarin. Wagub yang didampingi Sekda NTB, Drs.H.L.Gita Ari-
adi, M.Si dan Kadis Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH, meminta agar masyarakat saling mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan supaya tidak tertular Covid-19. Menurutnya, sedekah yang paling bermanfaat di masa pandemi Covid-19 ini adalah meningkatkan kedisiplinan. Ia menekankan agar masyarakat paham masalah kedisiplinan ini. Dengan disiplin, maka dapat mencegah terjadinya penularan Covid19 ke orang lain. Wagub mengatakan, penyebaran Covid-19 di NTB memang agak berbeda dengan kondisi awal mewabahnya virus Corona di NTB. Sekarang,
banyak tenaga kesehatan (nakes) dan anak-anak yang terpapar Covid-19. Berdasarkan data Pemprov NTB hingga 30 Mei 2020, sebanyak 94 orang merupakan anak-anak. 94 anak yang terkonfirmasi positif Covid-19, berasal dari 38 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 43 kasus dari Orang Tanpa Gejala (OTG) dan 7 kasus dari Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dari 94 anak yang terpapar Covid-19, sebanyak tiga orang meninggal akibat Covid-19. Pasien yang meninggal usianya di bawah satu tahun. Selain itu, tercatat ada 363 anak yang berstatus PDP. Sebanyak 21 anak berstatus PDP meninggal dunia. Bersambung ke hal 11
Kepala Daerah Harus Berani Tanggung Jawab Terapkan ’’New Normal’’
(Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
Bentuk Satgas Covid Khusus Anak MENINGKATNYA kasus konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) anak-anak di NTB menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 NTB sampai dengan Rabu (3/6) ada 95 anak terpapar virus berbahaya tersebut. Sehingga menjadikan NTB salah satu provinsi dengan eskalasi kasus paling tinggi di Indonesia. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si menerangkan, Bersambung ke hal 11 Hj. Putu Selly Andayani (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/nas)
KETERANGAN - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah didampingi Sekda NTB, H. Lalu Gita Ariadi dan Kepala Dikes NTB, Nurhandini Eka Dewi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan Covid-19 di NTB di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Kamis (4/6) sore kemarin.
(Sumber : Dikes NTB)
Positive rate Covid-19 per kabupaten/kota di NTB.
Pembatasan Penerbangan Komersial Diperpanjang Praya (Suara NTB) Kebijakan pembatasan penerbangan komersial di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) diperpanjang hingga tanggal 7 Juni mendatang. Itu artinya, penumpang pesawat yang terbang harus memenuhi sejumlah persyaratan, terutama persyaratan bebas dari Covid-19. Demikian diungkapkan General Manager (GM) PT. Angkasa Pura I LIA, Nugroho Jati, dalam keterangan persnya, Kamis (4/6). Hal itu, katanya, sesuai Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2020 serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 116 Tahun 2020 perihal perpanjang masa berlaku PM 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah, dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 hingga 7 Juni 2020. ‘’Pembatasan penerbangan komersial masih diberlakukan di Bandara Lombok sampai 7 Juni 2020 mendatang. Dengan demikian penumpang pesawat domestik harus memenuhi sejumlah persyaratan dan melengkapi berbagai dokumen untuk bisa terbang,’’ terangnya. Selama masa pembatasan penerbangan seperti sekarang ini, setiap orang boleh melaku-
kan perjalanan dengan pesawat udara. Tetapi harus bisa memenuhi sejumlah persyaratan. Misalnya, orang yang melakukan perjalanan udara tersebut merupakan pekerja di lembaga pemerintah atau swasta yang menyelenggarakan pelayanan percepatan penanganan Covid-19. Pertahanan, keamanan dan ketertiban umum, kesehatan, kebutuhan dasar, pendukung layanan dasar dan pelayanan fungsi ekonomi penting. Kemudian, pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat serta orang yang anggota keluarga intinya sakit keras atau meninggal dunia. Termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke daerah asal dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Yang paling utama harus dinyatakan bebas dari Covid-19,” terangnya. Surat bebas Covid-19 ditunjukkan dengan surat keterangan negatif uji tes Reverse Transcription - Polymese Chain Reaction (RT-PCR) yang berlaku 7 hari atau surat keterangan uji rapid-test dengan hasil nonreaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan. Termasuk surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) dari dokter RS/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas PCR Test/Rapid Test. Bersambung ke hal 11
ASIL evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) NTB bersama tim pakar, 10 kabupaten/kota di NTB masih belum memenuhi kriteria untuk menerapkan kenormalan baru (new normal). Dari lima kriteria epidemiologi, Pemda Kabupaten/Kota yang berada di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok belum memenuhi kriteria menerapkan kenormalan baru berdasarkan hasil evaluasi perkembangan data penanganan Covid-19 di NTB selama dua pekan terakhir. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd mengatakan semua orang
sekarang menginginkan kenormalan baru. Namun, untuk menuju kenormalan baru harus dilakukan persiapan sesuai dengan apa yang direkomendasikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Pusat. ‘’Tidak mungkin dilakukan new normal begitu saja, maumau kita saja. Buka saja semua (toko), tidak mungkin. Kalau itu dilakukan maka akan berakibat sangat berbahaya,’’ kata Wagub saat memberikan keterangan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Kamis (4/6) sore kemarin. Bersambung ke hal 11
Lima Pasien Gangguan Jiwa di NTB Terpapar Covid-19 Mataram (Suara NTB) Sebanyak lima Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19). Kelimanya merupakan pasien baru Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Mataram, setelah dilakukan tes swab, ternyata terpapar virus Corona. ‘’Lima orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) posituf Covid-19. Dua orang terinfeksi dari klaster Gowa. Berasal dari Lombok Barat dan KLU masingmasing satu orang. Yang tiga orang terinfeksi dari unidentified. Tak tahu siapa yang menularkan,’’ kata Kepala Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH dikonfirmasi usai memberi keterangan pers
di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Kamis (4/ 6) sore kemarin. Eka menjelaskan ke lima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu masing-masing dari Lombok Barat satu orang, Lombok Utara 2 orang, dan Lombok Timur satu orang. Ia mengatakan ratusan warga yang pernah kontak erat dengan pasien dilakukan pelacakan. ‘’Kalau 100 (dilakukan pelacakan kontak), lebih lah. Satu orang saja seperti pasien yang berasal dari Lombok Tengah 30 orang (ang dilakukan pelacakan kontak),’’ sebutnya. Eka menjelaskan, pasien gangguan jiwa yang positif Covid-19 tersebut. Bersambung ke hal 11