Edisi Selasa 7 April 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 7 APRIL 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 29 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Manfaatkan Sampah Plastik

Nyayu Ernawati, S.Sos., Dorong Gerakkan CTPS di Semua Lini

’’

gerakkan CTPS Mataram (Cuci Tangan (Suara NTB) Pakai Sabun) di Anggota Intinya, kita sama-sama perangi virus semua lini dan DPRD Kota Macorona ini dengan cara melakukan pola gerakkan daur taram dari Daeulang sampah rah Pemilihan hidup bersih sehat. Salah satunya plastik. Nyayu Ampenan, dengan CTPS dan gerakan CTPS ini memberikan N y a y u bantuan tempat Ernawati, digerakkan oleh semua pihak cuci tangan, S.Sos., kembali sabun cuci tanmenunjukkan Nyayu Ernawati gan dan juga pengabdiannya masker gratis. kepada masyaNyayu memandang gerakan CTPS ini rakat. Selain terus melakukan penyemprotan disinfektan ke semua rumah ibadah yang ada di sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. Kecamatan Ampenan, Nyayu juga mendorong Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

Nyayu Ernawati berpose bersama para pemuda di Sekretariat Gelisah, dengan latar belakang tempat cuci tangan hasil karya mereka, kemarin.

Warga mencuci tangan di tempat cuci tangan bantuan dari anggota DPRD Kota Mataram Dapil Ampenan, Nyayu Ernawati, S.Sos., dengan latarbelakang imbauan pencegahan virus corona.

Pemerintah Bahas BLT 3.000-an Pekerja Dirumahkan, Potensi PHK Semakin Besar

DD Wajib untuk Penanganan Corona dan Padat Karya Tunai

Mataram (Suara NTB) Jumlah karyawan yang dirumahkan selama masa penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19) terus meluas. Tindakan tersebut merupakan dampak dari efisiensi yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk tetap bertahan di tengah mewabahnya Covid-19 ini. ‘’Yang dirumahkan sementara ini angkanya sekitar tiga ribuan pekerja. Sementara laporan pemutusan hubungan kerja (PHK) di saya itu baru 11 orang,’’ sebut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) NTB, Ni Ketut Wolini, Senin (6/4). Diterangkan Wolini, angka pekerja yang dirumahkan kemungkinan akan terus bertambah. Mengingat penyebaran Covid-19 yang masih terus terjadi memaksa perusahaan-perusahaan tutup sementara. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB, Dr. H. Ashari, SH, MH mengatakan, dana desa (DD) tahap I difokuskan dua hal. Pertama, untuk pencegahan dan penanganan virus Corona. Kedua, DD difokuskan untuk program padat karya tunai agar dalam kondisi pandemi Corona saat ini, perekonomian di desa tetap bergerak.

H. Ashari

‘’Pokoknya sekarang anggaran desa itu dua fokusnya. Pertama, program padat karya tunai desa. Kedua, untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Dua ini fokusnya penggunaan dana desa sesuai surat edaran Menteri Desa No. 8 Tahun 2020,’’ ujar Ashari dikonfirmasi Suara NTB, Senin (6/4) kemarin.

Diketahui, jumlah DD untuk NTB tahun 2020 sebesar Rp1,23 triliun. Dengan rincian Lombok Timur Rp316,38, Lombok Tengah Rp209,21 miliar. Kemudian Bima Rp189,45 miliar, Lombok Barat Rp161,72 miliar, Sumbawa Rp148,33 miliar, Dompu Rp72,22 miliar, Lombok Utara

Rp71,44 miliar dan Sumbawa Barat Rp62,57 miliar. Penyaluran DD tahun ini berbeda dari sebelumnya. Untuk tahap I disalurkan sebesar 40 persen, tahap II sebesar 40 persen dan tahap III sebesar 20 persen. Pola penyalurannya juga langsung ke Rekening Kas Desa (RKD). Ashari mengatakan, untuk penyaluran DD tahap I di NTB sudah banyak desa yang mendapatkan pencairan. Namun, banyak juga yang sedang proses pengusulan penyaluran ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Sebelum diusulkan ke

KPPN, dilakukan evaluasi di tingkat kecamatan. Kemudian ada juga surat rekomendasi dari Pemda kabupaten. Untuk mempercepat penyaluran DD di NTB, Ashari mengatakan DPMPD Dukcapil NTB turun langsung ke kabupaten. ‘’Saya lagi di Lombok Utara mengecek di lapangan. Karena lewat WA (pesan whatsapp) nampaknya kurang. Kita langsung turun ke lapangan ke Lombok Utara. Setelah itu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Pulau Sumbawa,’’ kata mantan Penjabat Bupati Lombok Utara ini. Bersambung ke hal 11

ASN dan Tamu Diperiksa Ketat

Gubernur Instruksikan ASN Wajib Pakai Masker

TO K O H Tarif Pajak Turun

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tamu yang berkunjung ke Kantor Gubernur wajib mema-

PEMERINTAH mengumumkan penurunan tarif pajak secara bertahap. Sesuai Perppu 1 Tahun 2020, pemerintah telah menurunkan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya sebesar 25 persen menjadi 22 persen untuk tahun pajak 2020 dan 2021, dan menjadi 20 persen mulai tahun pajak 2022. Sebelumnya, penghitungan pajak penghasilan untuk tahun pajak 2019 menggunakan tarif yang berlaku untuk tahun pajak 2019 yaitu sebesar 25 persen. Belis Siswanto Bersambung ke hal 11

KO M E N TTAA R

kai masker. Pemprov menempatkan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) dan Satpol PP untuk memeriksa secara ketat ASN dan tamu yang berkunjung ke Kantor Gubernur. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/dok)

Maksimalkan Stok Reagen PEMERIKSAAN spesimen pasien corona Virus (Covid19) di Laboratorium Biomedik Litbangkes RSUD NTB yang dimulai Senin (6/4), diharapkan dapat berjalan maksimal. Khususnya untuk mengumpulkan data pasien terkonfirmasi positif dan negatif dengan lebih cepat, agar dapat dilakukan pemisahan. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, menerangkan dengan berjalannya pemeriksaan mandiri di NTB maka hasil uji laboratorium bisa didapatkan lebih cepat. ‘’Awalnya kita nunggu 56 hari, karena memang banyak. Sekarang 1 hari diperiksa, besok kita sudah bisa dapat hasil,’’ ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/4) di Mataram. Selain Laboratorium Biomedik Litbangkes RSUD NTB, Bersambung Nurhandini Eka Dewi ke hal 11 (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/nas)

PERIKSA - Petugas memeriksa ASN yang masuk ke kawasan Kantor Gubernuran. Selain memeriksa suhu tubuh setiap orang yang masuk, petugas juga mengecek pemakaian masker. Apabila ASN dan tamu tak menggunakan masker, maka dilarang masuk ke Kantor Gubernur.

Gugus Tugas Covid -19 Terapkan Protokol Ketat Lacak TKI Ilegal Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mendorong protokol ketat pengawasan TKI Ilegal hingga ke setiap desa. Bagi masyarakat yang menemukan ada warga pulang kampung dan berstatus TKI, agar segera dilaporkan ke pemerintah desa karena statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan wajib menjalani karantina 14 hari. Merespons Liputan Khusus (Lipsus) Suara NTB edisi Sabtu (4/4) lalu, diakui Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos.MH, sistem pengawasan di tiap pintu masuk bandara dan pelabuhan khusus untuk kedatangan TKI legal. Sementara untuk TKI ilegal akan sulit terlacak karena tidak ada dokumen penanda. Sehingga sangat diharapkan peran gugus tugas di tingkat desa,

dusun bahkan lingkungan yang sudah didorong untuk dibentuk. ‘’Secara otomatis gugus tugas di tingkat desa inilah yang akan melacak keberadaan TKI ilegal. Satgas gugus tugas sampai tingkat desa ini sudah terbentuk. Sudah berjalan,’’ kata Ahsanul Khalik, Senin (6/4). Didorong setiap desa untuk mengaktifkan relawan dan komunitas yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat hingga tingkat lingkungan. ‘’Kemudian buat sistem laporan cepat untuk TKI yang pulang kampung. Termasuk tamu dan orang asing,’’ ujarnya. Sesuai surat yang dikeluarkan Gubernur NTB Nomor 137/UM/ 2020, tertanggal 30

si Gubernur itu dituangkan pada poin keempat suratnya. ‘’Memberi label bagi rumah yang penghuninya terindikasi ODP dan sedang dalam karantina,’’ tulis gubernur dalam ODP dimaksud adalah mereka yang punya riwayat perjalanan ke daerah atau negara terjangkit wabah Covid – 19. Tujuan gubernur mengeluarkan instruksi tersebut, agar bupati, walikota mendata secara detail pendaH. Ahsanul Khalik t a n g

Maret 2020, agar bupati dan walikota melacak rumah warga yang baru pulang dari luar daerah atau luar negeri dan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) harus diberi label. Instruk-

(Suara NTB/dok)

atau warga yang baru pulang dari daerah atau negara terjangkit Corona. Masing-masing kepala daerah diminta untuk mengawal para ODP tersebut dan memberi jaminan agar dikarantina selama 14 hari. Begitu pentingnya soal teknis karantina ini, gubernur bahkan meminta agar mereka yang dikarantina diumumkan di masjid hingga musala. Dalam poin berbeda surat itu, gubernur minta bupati dan walikota agar membentuk gugus tugas Covid – 19 di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan, bahkan sampai ke tingkat dusun. Semua pihak agar dilibatkan, mulai dari lembaga, tokoh masyarakat, seperti penghulu desa, karang taruna, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelurahan, Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.