Edisi Jumat 8 Mei 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

JUMAT, 8 MEI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 53 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Penyelesaian Rumah Terdampak Gempa Diwacanakan Swakelola Mataram (Suara NTB) BPBD NTB mewacanakan perubahan skenario penyelesaian rumah terdampak gempa. Tidak ada lagi pelibatan fasilitator, melainkan menjalin kontrak dengan kontraktor. Jika skema ini berjalan, maka fase pengerjaan rumah terdampak gempa masuk pada tahap pascabencana. Hal itu disampaikan Plt.Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP setelah melihat progres pengerjaan rumah korban gempa yang masih tersisa 23.737 unit. Menurut dia, perlu secepatnya penyelesaian masa transisi darurat. ‘’Secepatnya kita akhiri transisi darurat ke pemulihan, dengan metoda swakelola untuk pembangunan rumah terdampak gempa. Sehingga harusnya kita masuk masa pascabencana,’’ tegas Ahmadi di temui di ruangannya, Rabu (6/5). Menurut mantan Sekretaris

Dinas PUPR ini, sebaiknya proses penyelesaian rumah sudah masuk fase pascabencana. Sumber anggaran tidak lagi Dana Siap Pakai (DSP), tapi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Mengenai proses pelaksanaan, tentu dengan swakelola melibatkan rekanan. ‘’Siapa yang laksanakan? Kontraktor banyak. Mereka kan pada masa pandemi ini banyak yang nganggur akibat rasionalisasi anggaran. Ini kesempatan kita bantu teman-teman kontraktor,’’ ujarnya. Menurut dia dengan pola ini bisa lebih cepat dan tentu saja ada proses seleksi kontraktor bonafid. Mereka akan diberi target dan diikat dengan masa kerja penyelesaian semua rumah yang tersisa saat ini. Dengan begitu, ia yakin akselerasi ekonomi akan lebih bergerak di tengah masa pandemi. Kontraktor pun dalam melaksanakan pekerjaannya dapat menerapkan protokol pencegahan dan penanggulangan Covid – 19. H. Ahmadi Bersambung ke hal 11

(sumber : pusdalops)

Infografis perkembangan rehab rekon rumah terdampak gempa

(Suara NTB/ars)

Peneliti Unram Tawarkan JPS Gemilang Tahap II Sasar 125.000 KK Skenario Pengendalian Covid-19 di NTB SKENARIO intervensi kebijakan pemerintah sangat diperlukan dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di NTB. Tidak hanya itu, efektivitas kebijakan juga sangat tergantung dari komitmen masyarakat untuk mengendalikan penyebaran pandemi ini. Kolaborasi semua pihak akan sangat menentukan cepat atau lambatnya pemutusan mata rantai Covid-19 ini. Hal tersebut mengemuka dari pertemuan sejumlah peneliti dari Universitas Mataram (Unram) dengan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di ruang kerja Gubernur NTB, Rabu (6/5). Dalam kesempatan tersebut, para peneliti memaparkan sejumlah skenario penanganan Covid-19 di NTB. Bersambung ke hal 11

TO K O H

Pemprov Validasi Ulang Data, Cegah Bantuan Tak Tepat Sasaran

Mataram (Suara NTB) Setelah penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap I tuntas. Pemprov NTB bersiap untuk menyalurkan JPS Gemilang tahap II dengan jumlah sasaran 125.000 KK. Kuota penerima JPS Gemilang tahap II bertambah 20.000 KK dari tahap I yang hanya 105.000 KK. Berkaca dari penyaluran JPS Gemilang tahap I yang ditemukan ada beberapa kendala, Pemprov NTB melalui Dinas Sosial akan melakukan validasi ulang data penerima JPS Gemilang tahap II sebanyak 125.000 KK. Pada tahap II ini, Pemprov NTB akan berusaha menyiapkan JPS Gemilang yang lebih baik dari sebelumnya, dengan misi utama melibatkan sebanyak mungkin UKM lokal yang ada di NTB. ‘’Jangan sampai kekurangan pada tahap pertama terulang kembali. Tahap kedua ini harus lebih baik. Misi utama kita melibatkan sebanyak mungkin UKM di NTB,’’ ujar Gubernur NTB, Dr.

H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Hal tersebut disampaikan gubernur saat rapat koordinasi persiapan

penyaluran JPS Gemilang tahap II di Ruang Kerjanya, Rabu (6/5) yang dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam penyaluran JPS Gemi-

lang tahap II ini, Pemprov NTB akan berusaha mengatasi berbagai permasalahan yang muncul pada pemberian paket sembako dan masker plus suplemen JPS Gemilang sebelumnya. Seperti pada masalah data, produk, hingga pada proses pendistribusiannya. Pendataan pada tahap dua ini akan disisir berjenjang, dengan pemberian

kuota yang lebih proporsional di setiap desa. Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul ini ingin memastikan agar data penerima JPS Gemilang dapat diverifikasi dan divalidasi oleh kepala desa. Dalam

hal ini kepala desa boleh menambah atau mengurangi data penerima sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. JPS Gemilang tahap II dalam bentuk paket sembako dan masker plus suplemen. Bedanya, pada tahap ini telur ditiadakan dan akan diganti dengan produk ikan kering. Dengan rincian paket untuk Pulau Lombok berupa 10 Kg beras, 1 liter minyak kelapa, 1 ons abon ikan dan ikan kering. Sedangkan paket sembako untuk Pulau Sumbawa berupa, 10 Kg beras, 1 liter minyak goreng sawit, 1 ons abon ikan, produk ikan kering dan garam. Sementara, paket masker dan suplemen berupa, dua buah masker non medis, susu kedelai, teh kelor/kopi, sabun cair/batang, dan minyak kayu putih. Semua produk JPS Gemilang dipastikan merupakan produk dari IKM dan UKM lokal NTB, kecuali minyak goreng sawit untuk Pulau Sumbawa. Bersambung ke hal 11

Perbaiki Data JPS KEJAKSAAN Tinggi NTB tetap memberi perhatian dengan pendampingan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang serta bantuan sosial lainnya. Tujuannya untuk mencegah tumpang tindih bantuan dan antisipasi penyimpangan. Pantauan Bidang Datun Kejati NTB, bantuan sembako JPS sudah masuk tahap kedua. Bersambung ke hal 11 Nanang Sigit Yulianto

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ars)

Bantu Peternak Lokal PPEMPROV NTB akan memasukkan daging ayam beku ke dalam paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Hal ini dilakukan untuk membantu para peternak lokal yang kesulitan memasarkan hasil produksinya akibat pandemi Covid-19. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si mengatakan, dengan memasukkan ayam beku ke dalam paket bantuan JPS Gemilang, ayam potong yang dihasilkan para peternak lokal diharapkan dapat terserap. H. Fathurrahman Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

RAKOR - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah didampingi Sekda NTB, H.L.Gita Ariadi memimpin rapat koordinasi (Rakor) persiapan penyaluran JPS Gemilang tahap II di Ruang Kerjanya, Rabu (6/5) yang dihadiri Kepala OPD terkait.

270.005 KK Terima BST Rp600 Ribu Per Bulan

Wagub Ingatkan Masyarakat Jangan Gunakan Beli Rokok dan Pulsa

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ist)

BST - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyerahkan BST kepada keluarga penerima manfaat di Kantor Pos Mataram, Rabu (6/5).

Mataram (Suara NTB) Sebanyak 270.005 KK warga kurang mampu di NTB menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Mereka akan menerima BST sebesar Rp600 ribu per bulan per KK selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd mengingatkan, masyarakat atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar menggunakan bantuan tersebut untuk membeli kebutuhan pokok atau primer yang benar-benar sangat dibutuh-

kan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini. Jangan sampai masyarakat menggunakan bantuan tunai tersebut untuk membeli rokok dan pulsa. ‘’Jadi nggak akan boleh Rp600 ribu digunakan untuk membeli rokok, misalnya atau sibuk membeli pulsa terus

untuk digunakan hal yang tidak penting-penting,’’ ujar Wagub saat peluncuran penyaluran BST di Kantor Pos Mataram, Rabu (6/5). Bantuan tersebut menyasar 270.005 KK di seluruh kabupaten/kota di NTB. Bersambung ke hal 11

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51

05:01

12:16

15:36

18:09

19:20


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Jumat 8 Mei 2020 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu