Edisi Senin 8 Juni 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SENIN, 8 JUNI 2020 (Suara NTB/ist)

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 74 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Inpres dalam Proses, Pengerjaan Fisik RTG Terus Berjalan

JALAN TERUS - Pelaksanaan pengerjaan fisik RTG di lapangan terus berjalan. Khususnya untuk RTG yang sedang dalam proses pengerjaan fisik yang didukung oleh fasilitator TNI-Polri.

Mataram (Suara NTB) – Belum turunnya Instruksi Presiden (Inpres) terkait penyelesaian masa rehabilitasi dan rekonstruksi (Rehab-Rekon) RTG dampak gempa 2018 di NTB mengalami sedikit kendala. Terutama untuk pengurusan administrasi Rumah Tahan Gempa (RTG) bagi masyarakat terdampak. Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. H. Ahmadi, S.S1 menerangkan, belum adanya Inpres tersebut membuat pihaknya belum bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk fasilitator sipil. ‘’Itu menyangkut anggaran

operasional, sehinga administrasi Pokmas belum bisa dilaksanakan,’’ ujarnya, Minggu (7/6). Kendati demikian, Ahmadi menegaskan pelaksanaan pengerjaan fisik RTG di lapangan terus berjalan. Khususnya untuk RTG yang sedang dalam proses pengerjaan fisik yang didukung oleh fasilitator TNI-Polri. Hal ini juga mempertegas kembali info yang pernah disampaikan sebelumnya melalui Suara NTB tanggal 6 Juni 2020 minggu lalu. ‘’Kami bersyukur dengan adanya fasilitator TNI-Polri yang membantu mendampingi Pokmas. Lebih khusus lagi dengan

adanya pasukan Zeni TNI, yang sangat membantu progres percepatan fisik agar pekerjaan RTG ini segera tuntas,’’ ujarnya. Berdasarkan data hasil review Ittama total rumah rusak akibat bencana gempa 2018 di NTB sebanyak 226.204 terdiri dari rumah rusak berat, rumah rusak sedang dan rumah rusak ringan. Dari data hasil review Ittama BNPB tersebut, berdasarkan data sampai tgl 6 Juni 2020 sebanyak 194.388 unit telah selesai pembangunan fisik dan 19.212 unit lainnya sedang dalam pengerjaan. Bersambung ke hal 7

Pelibatan IKM di JPS Gemilang

Sangat Signifikan Jadi Penggerak Ekonomi Mataram (Suara NTB) Efek berganda dari program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dengan melibatkan IKM/UMKM sangat besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB memandang program JPS yang menyerap aneka produk lokal di Provinsi NTB tidak saja mampu mensejahterakan pelaku usaha dalam daerah. Juga diyakini akan meningkatkan kinerja lembaga keuangan, terutama perbankan. Kepala OJK Provinsi NTB, Farid Faletehan mengatakan, pihaknya mengapresiasi pola JPS yang melibatkan 535 IKM/ UMKM yang tersebar di 10 kabupaten/kota di daerah ini. Mereka rata-rata adalah nasabah perbankan karena mendapatkan modal usaha dari sektor kredit. Di masa pandemi ini,

perbankan juga terdampak. Namun dengan adanya program JPS dengan melibatkan IKM yang notabene adalah nasabah perbankan, maka secara langsung hal ini akan memengaruhi kinerja perbankan untuk tetap beraktivitas dengan baik di masa pandemi. Farid menuturkan, Bank

TO K O H Apresiasi JPS Gemilang OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB menilai gerakan bela, beli dan cintai produk lokal untuk program JPS di Provinsi NTB memiliki perbedaan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Sebenarnya di daerah lain juga ada yang menggerakkan IKM-nya untuk memproduksi produk ter-tentu di masa Covid-19. Bersambung ke hal 7

KO M E N TTAA R

Perkreditan Rakyat (BPR) di daerah ini telah diminta menyampaikan sekian IKM/ UMKM untuk ambil bagian dalam penyiapan produk JPS. OJK juga telah menyampaikan ke Pemprov NTB perihal daftar IKM yang layak untuk dilibatkan dalam program ini. ‘’Nanti IKM-IKM itu menjadi nasabah BPR. Dengan adanya kegiatan ini, secara langsung maupun tak langsung akan menghidupkan IKM itu sendiri dan akan membantu lembaga keuangan agar tetap eksis,’’ terang Farid Faletehan, Minggu (7/6). Untuk membuat lembaga keuangan tetap eksis di masa pandemi sangatlah penting. Di masa seperti ini, banyak nasabah merestrukturisasi kreditnya kepada perbankan karena usaha nasabah terdampak Covid-19. Namun karena adanya pelaku IKM/UMKM nasabah perbankan yang dilibatkan oleh pemerintah daerah dalam program JPS, Bersambung ke hal 7

(Suara NTB/humasntb)

PRODUK LOKAL - Bantuan melalui paket JPS Gemilang tahap II mulai didistribusikan di Kabupaten Sumbawa beberapa hari lalu. Paket ini berisi beras dan aneka produk lokal yang diproduksi IKM dan UMKM di NTB.

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) – 1234567890123456789012345678901212 Setelah memutuskan tutup sementara, usaha perho1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 telan di Kota Mataram mulai kembali bergeliat. Terlebih 1234567890123456789012345678901212 dengan dimanfaatkannya hotel sebagai tempat karanti1234567890123456789012345678901212 na mandiri, yang disambut baik oleh pelaku usaha. 1234567890123456789012345678901212 “Adanya isolasi mandiri yang dilakukan oleh karyawan 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 PT. AMNT tentu cukup membantu walau tidak seperti 1234567890123456789012345678901212 situasi normal,’’ ujar Ketua Asosiasi Hotel Mataram 1234567890123456789012345678901212 (AHM), Yono Sulistiyo saat dikonfirmasi, Minggu (7/6). 1234567890123456789012345678901212 Menurutnya, kondisi tersebut memang belum sepenu1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 hnya membaik. Meningat belum adanya pergerakan kun1234567890123456789012345678901212 jungan tamu secara umum. Namun, dengan adanya pro1234567890123456789012345678901212 gram-program tersebut hotel di Mataram diakui kembali 1234567890123456789012345678901212 beroperasi walaupun belum bisa merata. 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 “Kondisi masih belum membaik dan masih seperti se1234567890123456789012345678901212 diakala. Namun demikian, masih ada peluang untuk bisa 1234567890123456789012345678901212 bertahan,” ujar General Manager (GM) Favehotel terse1234567890123456789012345678901212 but. Dengan alih fungsi hotel sebagai lokasi karantina, 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 hotel-hotel tersebut diharapkan bisa bertahan hinga dam1234567890123456789012345678901212 pak pandemi virus corona (Covid-19) benar-benar diatasi. 1234567890123456789012345678901212 Senada dengan itu, GM Hotel Lombok Raya, I Gusti 1234567890123456789012345678901212 Lanang Patra, menerangkan untuk bisa bertahan hingga 1234567890123456789012345678901212 pandemi Covid-19 teratasi hotel telah berjuang. 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Diantaranya dengan membuat paket-paket khusus. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 7 1234567890123456789012345678901212

Hotel di Mataram Mulai Beroperasi

Farid Faletehan (Suara NTB/dok)

NTB Kendalikan PPTG DINAS Kesehatan (Dikes) NTB mencatat pergerakan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) sejak Februari hingga 6 Juni 2020 sebanyak 61.622 orang. Pemprov NTB membatasi dan mengendalikan pergerakan PPTG untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mewajibkan tes swab bagi PPTG yang akan keluar NTB. Sedangkan PPTG dalam daerah diwajibkan untuk melakukan rapid test atau tes cepat. Pemprov mewaspadai PPTG karena ada beberapa orang tanpa gejala yang akan bepergian ke luar daerah ternyata Bersambung ke hal 7 Nurhandini Eka Dewi

Rekrutmen 1.200 Calon Praja IPDN

NTB Dapat Jatah 25 Orang Mataram (Suara NTB) Di tengah pandemi Covid19, Pemerintah Pusat tetap melaksanakan proses rekrutmen atau seleksi Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dari 1.200 kuota calon praja IPDN tahun 2020, NTB hanya memperoleh jatah sebanyak 25 orang. ‘’Kuota untuk NTB 25 orang. Karena kuotanya ditetapkan oleh pusat langsung,’’ kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. Muhammad Nasir dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (7/ 6) siang kemarin. Penentuan kuota calon praja IPDN masing-masing provinsi, kata Nasir tak melihat suatu daerah punya kampus IPDN atau tidak. Meskipun di NTB berdiri Kampus IPDN, namun kuota masing-masing daerah sepenuhnya menjadi ketetapan Pemerintah Pusat.

‘’Bukan karena kita punya kampus atau ndak. Itu sudah ketetapan pusat kita terima,’’ jelasnya. Tahun 2019, NTB memperoleh jatah calon praja IPDN sebanyak 32 orang. Terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang hanya 28 orang. Namun tahun ini jatah yang diperoleh NTB turun hanya sebanyak 25 orang. Nasir mengatakan, pendaftaran secara online dengan mengakses lama dikdin.bkn.go.id dibuka sejak 8 - 23 Juni 2020. Kemudian verifikasi dokumen persyaratan administrasi pendaftaran diunggah mulai 8 - 25 Juni 2020. Sedangkan pengumunan dokumen persyaratan administrasi akan dilakukan 26 Juni. Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar direncanakan pada Juli - Agustus. Sedangkan hasil SKD akan diumumkan

pada Agustus. Selain itu, pelaksanaan dan pengumuman tes kesehatan tahap I pada Agustus - September. Kemudian Pantikhir pada Agustus - September, termasuk di dalamnya tes kesehatan tahap II. Pada bulan yang sama juga akan diumumkan hasil tes kesehatan tahap II. Terkait persyaratan pendaftaran, Nasir mengatakan usia peserta minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada 31 Desember 2020. Kemudian tinggi badan pria minimal 160 cm dan wanita 155 cm. Selain itu, nilai rata-rata ijazah SMA/ MA termasuk lulusan paket C minimal 70 untuk nilai rata-rata rapor dan nilai ujian sekolah lulusan 2017-2020. Sedangkan nilai rata-rata ijazah bagi Papua dan Papua Barat minimal 65 untuk nilai rata-rata rapor dan nilai ujian sekolah lulusan 20172020. (nas)

Terjadi Tren Kenaikan Perolehan Pajak

Puluhan Ribu Wajib Pajak Manfaatkan Insentif PKB Mataram (Suara NTB) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB optimis mengejar target pendapatan asli daerah dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Di tengah pendapatan daerah yang berkurang sekitar Rp600 miliar, Bappenda mengatakan potensi penerimaan PKB mulai menunjukkan tren peningkatan di masa pandemo Covid-19. Kepala Bidang Pajak Daer-

ah Bappenda NTB, Mohammad Husni mengatakan, kebijakan pemberian keringanan dan insentif PKB yang dilakukan Pemprov NTB telah dimanfaatkan puluhan ribu wajib pajak. Kebijakan insentif PKB berdasarkan Peraturan Gubernur NTB No.17 Tahun 2020 tentang Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pembebasan Pokok Pajak Kendaraan Bermotor di Atas

Lima Tahun yang berlaku mulai 1 April - 31 Mei ‘’Angkanya sudah puluhan ribu (wajib pajak) yang memanfaatkan insentif pajak ini,’’ kata Husni dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (7/6) siang kemarin. Kebijakan insentif PKB ini, kata Husni kembali diperpanjang dua bulan ke depan atau sampai 31 Juli mendatang. ‘’Karena mungkin kemarin masyarakat banyak yang

masih stay at home. Jadi belum maksimal yang memanfaatkan insentif pajak. Sehingga diperpanjang sampai 31 Juli,’’ terangnya. Berdasarkan data Bappenda NTB, potensi PKB di NTB tahun 2020 sebanyak 1.561.464 objek. Dengan potensi aktif obyek PKB sebesar 54,51 persen atau 851.159 obyek senilai Rp377,859 miliar. Sedangkan 45,49 persen wajib pajak yang menunggak atau

tidak aktif membayar PKB. Jumlah yang menunggak antara 1-5 tahun 502.427 wajib pajak senilai Rp285,718 miliar dan di atas 5 tahun sebanyak 207.868 wajib pajak senilai Rp180,728 miliar. Sehingga total nilai tunggakan PKB di NTB mencapai Rp466,4 miliar. Husni mengatakan akibat pendemi Covid-19, memang terjadi penurunan potensi penerimaan PKB dan BBNKB. Bersambung ke hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.