Edisi Rabu 8 Juli 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 8 JULI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 103TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Resmikan KCP Sriwijaya

Resmikan KCP Sriwijaya

Gubernur Ingin Kantor Bank NTB Syariah Nyaman dan Menyenangkan bagi Semua Orang Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sriwijaya Mataram, Selasa (7/7) kemarin. KCP Sriwijaya ini adalah relokasi KCP Pejanggik di Karang Jangkong Mataram. Peresmian dihadiri seluruh komisaris, direksi serta stakeholders dengan memperhatikan protokol Covid-19. Dalam kesempatan ini, gubernur memberikan inspirasi pengelolaan manajemen internal, dan eksternal. Agar Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini benar-benar menjadi rumah yang ramah aman dan nyaman seluruh orang, terutama masyarakat di NTB. Pertama, gubernur mengingatkan pentingnya manajemen bagaimana seluruh karyawan dibuat nyaman dan menyenangkan bekerja. Bersambung ke hal 11

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Dirut Bank NTB Syariah dan jajaran direksi serta komisaris gunting pita diresmikannya KCP Sriwijaya

Wagub Kecewa, Penanganan Covid-19 di Kota Mataram Dinilai Buruk Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., kecewa dengan langkah jajaran Pemerintah Kota Mataram dalam menekan kasus Covid-19 di Ibukota Provinsi NTB tersebut. Ia secara khusus menyoroti lemahnya peranan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Mataram.

TO K O H Petani Harus Kaya KETUA Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal (Purn) Dr. H. Moeldoko, SIP, selalu memberikan doktrin petani harus kaya. Petani tidak boleh miskin. Hal ini diutarakan Moeldoko saat kunjungannya bertemu dengan sejumlah petani di kediaman Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi, Selasa (7/7) kemarin. Katanya, lahanlahan pertanian di Lotim sangat subur. Lahan di Lombok, berbeda dengan lahan di Jawa yang sudah banyak rusak. Bersambung ke hal 11

H. Moeldoko

KO M E N TTAA R

Apalagi dengan adanya insiden masyarakat ribut mengambil paksa pasien Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD Kota Mataram, Senin (6/7) malam. Menurutnya, hal ini terjadi akibat tidak satunya persepsi dan edukasi ke-

pada masyarakat. ‘’Kenapa di tempat lain bisa paham, bisa ngerti, bisa diedukasi dengan baik. Kenapa di sini tidak? Memang masyarakat juga ada sisi salah. Tapi jangan selalu menyalahkan masyarakat. Mari kita in-

trospeksi dari diri kita. Sudahkah Pemerintah Kota Mataram melakukan sungguhsungguh edukasi yang masif ke seluruh masyarakat Kota Mataram dengan satu persepsi. Ini PR besar,’’ katanya. Bersambung ke hal 11

Pemkot Mataram Bantah Tidak Serius Tangani Covid-19

SOSIALISASI - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, turun ke tiga pasar tradisional di Kota Mataram, Selasa (7/7) kemarin melakukan sosialisasi langsung penanganan Covid-19.

Sosialisasi Penanganan Covid-19

Adopsi Kearifan Lokal UNTUK mencegah insiden pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 seperti yang terjadi di RSUD Kota Mataram, Senin (6/7) malam. Pihak RSUD NTB mengadopsi kearifan lokal. Proses pemandian jenazah, salat jenazah dan penguburan jenazah dapat dihadiri keluarga sesuai protokol kesehatan Covid-19. ‘’Kita menganut kearifan lokal. Kita bisa diskusikan dengan keluarga pasien kalau hal-hal berkaitan dengan penanganan jenazah tanpa menabrak aturan medis,’’ kata Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS di Kantor Gubernur, Selasa (7/7) kemarin. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/humassetdantb)

BERTEMU - Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat bertemu Pimred Media Massa Lokal NTB di Ruang Anggrek Kantor Gubernur, Selasa (7/7).

Wagub NTB Turun ke Tiga Pasar Tradisional Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, turun ke tiga pasar tradisional di Kota Mataram, Selasa (7/7) kemarin. Tiga pasar yang dikunjungi, Pasar Kebon Roek, Pasar Dasan Agung dan Pasar Cemara dalam rangka sosialisasi penanganan Covid-19. Wagub turun langsung ke pasarpasar didampingi Asisten I Setda NTB, Kepala Dinas Koperasi UMKM NTB, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Kepala Dinas Ke-

lautan dan Perikanan NTB serta Kasat Pol PP Provinsi NTB. Dalam kunjungannya, Wagub menegaskan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan pasar, khususnya penggunaan masker. Dalam kunjungan tersebut, Wagub secara tegas menegur beberapa pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker. Kepada setiap kepala pasar yang dikunjunginya, ia meminta untuk memperketat sosialisasi

penerapan protokol Covid-19 dan memberikan arahan kepada setiap Satgas pasar agar dibagi tugas untuk berkeliling dan menindak tegas para pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker. Bagi mereka yang tidak menggunakan masker agar dilarang untuk berbelanja atau berjualan di pasar. ‘’Mataram sudah banyak sekali yang positif, jadi saya tidak mau Mataram semakin banyak yang positif. Bersambung ke hal 11

TIM Gugus Penanganan Covid-19 Kota Mataram membantah disebut tidak serius menangani kasus Coronavirus Disease atau Covid-19. Intervensi telat dilakukan, mulai dari penyemprotan, pembagian masker serta penanganan Covid-19 berbasis lingkungan. ‘’Kalau ini saya bantah,’’ tegas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suandiasa dikonfirmasi via ponselnya, Selasa (7/7). Di satu sisi, Nyoman menghargai pendapat Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah. Hal ini akan dijadikan bahan evaluasi oleh tim gugus tugas Kota Mataram untuk memperbaiki dan mengintegrasikan program. Selama ini, tim gugus dalam berbagai program termasuk keterlibatan dalam Kampung Sehat dan tracking pasien positif cukup intensif. Parameter yang dilihat dari ketidakdisiplinan masyarakat menggunakan masker sebenarnya tidak bisa dilihat dengan sesederhana itu. Saat ini, pemerintah menghadapi arus deras masyarakat yang mulai menormalkan diri setelah tiga bulan dibatasi. ‘’Hal ini menjadi tantangan kita bersama,’’ terangnya. Wacana tatanan kehidupan baru sesungguhnya mengubah persepsi masyarakat untuk kembali hidup normal. Akan tetapi, pemerintah tetap mencanangkan dan mengedukasi masyarakat melalui program Mataram Bermasker dan PCBL. Dikatakan Nyoman, penanganan Covid19 harus dengan konsep button up, tidak hanya top down. Bagaimana lokal genio, partisipasi masyarakat diperkuat. ‘’Kita serius. Tapi apapun yang dikatakan Bu Wagub, kita jadikan bahan evaluasi,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 11

Merawat Keterbukaan dengan SIPyandu, NTB Care dan Satu Data NTB H. Lalu Hamzi Fikri

PEMERINTAHAN yang terbuka (open government), sudah pasti adalah postur birokrasi yang selalu aktif dan responsif dengan aspirasi dan kebutuhan rakyat. Karena ia tampil sederhana, lebih cepat hadir didepan, untuk mau tahu, mau mendengar dan merasakan apa yang dihadapi publik. Itulah personifikasi dari sosok pemimpin dan pemerintahan yang punya spirit untuk jujur dan melayani. Mewujudkan pemerintahan terbuka, bukanlah pekerjaan

mudah. Selain dibutuhkan komitmen dan pengabdian yang didasari ketulusan dan kejujuran, juga dibutuhkan dukungan data dan informasi yang valid, lengkap dan akurat serta disajikan dalam waktu yang tepat sehingga mampu menjawab kebutuhan publik. Jadi instrumen penting dalam mencapai pemerintahan yang terbuka adalah data dan informasi. Pada tingkat nasional, Presiden sudah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data

Indonesia (SDI). Semangatnya adalah harmonisasi data yang diperoleh dari masing–masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah hingga desa/ kelurahan dan dusun agar lebih akurat, mutakhir, terpadu, akuntable, mudah diakses, dan mudah dibagipakaikan. Dibandingkan nasional, NTB selangkah lebih maju. Jauh sebelum Perpres 39 tentang SDI itu terbit, pemerintahan Gubernur Dr. Zul- Umi Rohmi dalam Perda tentang RPJMD NTB 2019-2023 telah

menetapkan ‘’Satu Data NTB’’ sebagai salah satu program unggulan daerah. NTB juga meraih predikat tertinggi sebagai badan publik informatif nasional tahun 2019.

Bersambung ke hal 11

I Putu Gede Aryadi

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

hat tidak adanya OPD di Kota Mataram yang turun ikut menegakkan protokol kesehatan Covid-19 di tempat-tempat keramaian. Ia melihat yang membantu justru lebih semangat daripada yang dibantu. ‘’Provinsi membantu, TNI/ Polri selalu siap. Tapi tolong, koordinasi juga gampang. Kalau kita butuh apa, butuh apa, ada orang kematian segala macam untuk penjagaan, koordinasi Covid. Mana Pol PP Mataram? Kenapa sembunyi? Kenapa nggak kelihatan,’’ tanya Wagub saat bertemu Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Massa Lokal NTB di Ruang Anggrek Kantor Gubernur, Selasa (7/7). Orang nomor dua di NTB ini mengatakan terpaksa berka-

di Kota Mataram. Dengan menurunkan seluruh OPD membagikan masker dan memberikan edukasi ke warga Kota Mataram. Begitu juga aparat TNI dan Polri sudah sangat luar biasa membantu. Wagub mengaku sedih meli-

(Suara NTB/humassetdantb)

Seperti aparat Satpol PP Kota Mataram yang dinilai tidak mengawal penegakan protokol kesehatan Covid-19 di sejumlah titik keramaian. Wagub mengatakan, Pemprov NTB sudah lama melakukan program maskerisasi khusus

ta demikian. Karena sekarang sudah waktunya kita untuk bicara apa adanya. Semua tanpa terkecuali harus bergandengan tangan. Penanganan wabah Covid-19 ini adalah beban bersama. ‘’Tapi tolong kalau misalnya provinsi bantu, TNI/Polri bantu itu dihargai dengan cara yang lebih semangat lagi dari Kota Mataram. Yakin kita bisa atasi (wabah) ini kalau kita bersama-sama,’’ ujarnya dengan nada kecewa. Pemkot Mataram diingatkan untuk bersungguhsungguh menjadi garda terdepan di dalam penanganan Covid-19. Baik dari sisi pendisiplinan masyarakat berkaitan dengan penegakan protokol kesehatan Covid-19 dan tracing atau pelacakan kontak secara masif. Wagub mengatakan, fasilitas kesehatan di Kota Mataram sudah kewalahan menangani pasien Covid-19.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.