HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 11 MEI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 55 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Mitigasi Pariwisata
Ini, Langkah Pemprov NTB Selamatkan Industri Terdampak Covid-19 terdampak Covid-19 di NTB yang kita himpun per 20 April 2020,’’ sebut Kepala Dinas Pariwisata NTB, H.Moh.Faozal, S.Sos.M.Si kepada Suara NTB, Sabtu (9/5). Ribuan tenaga kerja Parekraf di NTB yang terdampak ini, akibat tempat bekerja mereka sebagian besar menutup usahanya. Dari pendataan yang dilakukan kata Faozal, jumlah industri yang terdampak pademi virus Corona, masing-masing 1.244 hotel berbagai katagori. Hotel-hotel ini sebagain besar tutup. Kemudian 1.970 restoran dan rumah makan juga terdampak. Selanjutnya, sekitar 175 Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan usaha sejenis tidak beroperasi. Kemudian kurang lebih 1.200 tour guide kehilangan pekerjaan dan sedikitnya 80 toko souvenir terdampak. Bersambung Awanadhi Aswinabawa ke hal 7
Sektor pariwisata lumpuh. Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, pada 20 April 2020, jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) yang terdampak pandemi Covid-19 di NTB, sebanyak 8.522 orang. Ribuan tenaga kerja Parekraf di NTB yang terdampak ini, statusnya ada yang cuti di luar tanggungan (unpaid leave), bekerja dengan sistem shift dan bahkan ada yang diPHK (Pemutusan Hubungan Kerja). ‘’INI (8.522 orang) berdasarkan data tenaga kerja Parekraf
H.L.Moh Faozal (Suara NTB/dok)
Industri terdampak Covid-19
Kasus Corona di NTB Bisa Tembus 2.500 Orang
(Suara NTB/dok)
Hanya KLU Berstatus Daerah Tertinggal di NTB Mataram (Suara NTB) Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) meneken atau menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 20202024. Dalam Perpres yang ditandatangani Presiden pada 27 April 2020 tersebut, ada 62 daerah yang ditetapkan menjadi daerah tertinggal di Indonesia, salah satunya Kabupaten Lombok Utara (KLU). Bersambung ke hal 7
TO K O H Percepat APBDP dan Revisi RPJMD KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) memangkas dana transfer untuk Pemprov NTB sebesar tahun 2020 sebesar Rp1,2 triliun lebih akibat Covid-19. Semula, pagu awal dana transfer untuk Pemprov NTB sebesar Rp3,8 triliun lebih, berkurang menjadi Rp2,6 triliun lebih. Pemangkasan dana transfer bukan saja dialami Pemprov NTB. Tetapi seluruh Pemda kabupaten/kota juga dana transfernya dipangkas. Bersambung H.Amry Rakhman ke hal 7
KO M E N TTAA R
Apabila intervensi yang dilakukan minimal, maka kasus Corona di NTB bisa menembus 5.225 orang pada Agustus 2020 mendatang. Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH mengatakan, puncak siklus kasus Corona di NTB diperkirakan pada akhir Mei dan awal Juni. ‘’Kita sudah evaluasi. Bahwa pertambahan pasien (positif Covid-19) ternyata berhimpitan dengan kurva prediksi,’’ kata Eka dikonfirmasi di Mataram kemarin. Dengan upaya yang dilakukan Pemda Kabupaten/Kota dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL) dan Pembatasan Sosial Berskala Dusun/Desa (PSBD). Kemudian gerakan wajib menggunakan masker dan tidak keluar rumah akan berkontribusi dalam menekan jumlah kasus positif Corona di NTB. ‘’Kalau 5.225 kasus itu jika upayanya minimal. Kalau kita bisa maksimal mungkin 2.500 kasus. Kemudian lebih maksimal lagi semakin turun, semakin turun. Kuncinya masyarakat tidak keluar ru-
mah dan tetap menggunakan masker,’’ kata Eka. Berdasarkan data Pemprov NTB, Minggu (10/5), jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona di NTB kembali bertambah menjadi 331 orang. Kemudian 106 pasien dinyatakan sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 219 orang masih positif dan dalam keadaan baik. Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG). Sebanyak 1.030 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil reaktif 30 orang atau 2,9 persen, 1.730 ODP/ OTG diperiksa dengan hasil 97 orang atau 5,6 persen reaktif, 3.136 PPTG dan OTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 524 orang atau 16,7 persen reaktif. Serta PPTG dan OTG perjalanan Bogor dan Jakarta diperiksa 838 orang dengan hasil 24 orang atau 2,9 persen reaktif. Semua orang dengan
(Suara NTB/ist)
PASANG MASKER: Petugas Satpol PP NTB memasangkan masker pada seorang pengendara sepeda motor. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan labora-
torium untuk penegakan diagnosa Covid-19. Sementara, jumlah Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 432 orang. Bersambung ke hal 7
Hadapi Covid-19
(Suara NTB/dok)
Siapkan 422 Paket Non-Lelang
H.Sahdan
Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB memprediksi jumlah kasus Corona bisa menembus 2.500 orang dengan dilakukan intervensi maksimal. Bahkan, jika intervensi yang dilakukan lebih maksimal lagi, maka kasus Corona dapat ditekan di bawah 500 orang.
DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB menyusun pengerjaan paket proyek nonlelang yang ada di NTB. Hal tersebut ditujukan untuk membuka lapangan kerja bidang konstruksi bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Kepala Dinas PUPR NTB, H. Sahdan, ST.MT mengatakan, pihaknya telah mendata 422 paket kecil non-lelang yang dapat segera dikerjakan. “Untuk paket-paket kecil itu sudah kita gerakkan sejak beberapa bulan lalu. mudah-mudahan ini menjadi Bersambung ke hal 7
Nyayu Ernawati : Anak-anak Butuh Perhatian Khusus dari Pemerintah Mataram (Suara NTB) Anggota DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., menunjukkan dedikasinya dalam upaya perlindungan anak. Minggu lalu, dia terjun langsung ke lapangan melakukan penjemputan anak yang orang tuanya positif terinfeksi virus corona. “Saya mendapat telpon dari Dirut RSUD Kota Mataram yang menyampaikan ada seorang anak yang membutuhkan rumah aman, karena seluruh keluarganya positip covid 19. Saya langsung menghubungi Ketua LPA Kota Nyayu Ernawati, S.Sos., saat berbicara dalam rapat Badan Anggaran DPRD Kota Mataram bersama eksekutif Jumat malam. Dalam kesempatan itu dia menyinggung soal anggaran perlindungan anak.
Mataram dan kami pun bergegas menjemput ananda UW ke RSUD Kota Mataram,” akunya. Saat itu, lanjut Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram ini, pihaknya berusaha menghubungi Dinas Sosial Kota Provinsi dan DP3AP2KB NTB. “Namun tidak ada yang siap menerima ananda UW. Akhirnya kami memutuskan anak kita tinggal di rumah kami LPA Mataram,” ungkapnya. Nyayu terus mencari cara agar anak tersebut dapat hidup layak dan dirawat dengan baik. “Hari Senin kami mendapat kabar bahwa Bunda Hj. Putu Selly Andayani dilantik menjadi Kadis DP3AP2KB NTB, kami pun langsung menghubungi beliau dan menyampaikan persoalan tersebut. Bersambung ke hal 7 (Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
Nyayu Ernawati, S.Sos., menggendong UW, anak yang orang tuanya positif terinfeksi covid 19. Selanjutnya UW dirawat di rumah aman.
(Suara NTB/dok)
BPBD NTB Lengkapi Fasilitas Pendukung Kebutuhan RS Darurat Covid-19 Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51
05:01
12:16
15:36
18:09
19:20
(Suara NTB/ist)
Tampak Depan hotel Asrama Haji yang difungsikan sebagai RS Darurat Covid -19.
Mataram (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menindaklanjuti instruksi Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah terkait sarana pendukung rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Covid – 19. BPBD ditugaskan untuk menyiapkan tempat cuci tangan, masker dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis. Sebelumnya, Pemprov NTB telah mengoperasikan Gedung Asrama Haji yang berada di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram menjadi RS Darurat Corona, berkapasitas 80 kamar. Plt. Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1 mengatakan, pihaknya mendapat bagian melengkapi fasilitas rumah sakit. Karena ada ho-
tel di dalam kawasan Asrama Haji yang akan dimanfaatkan menjadi RS Darurat Corona. ‘’Kontribusi BPBD pada RS darurat Corona itu nanti tempat cuci tangan , APD, disinfektan dan masker,’’ kata Ahmadi. Perangkat kebutuhan pendukung rumah sakit itu sedang dalam proses distribusi ke Asrama Haji hingga terpasang. Peran pihaknya untuk memastikan gedung itu lengkap sebagai rumah sakit darurat penanganan pasien Covid – 19. Bahkan pihaknya menyiapkan personel untuk mendukung operasional kegiatan dimaksud, termasuk menyiagakan ambulans dan sopir khusus. Mengenai penganggaran, tidak ada alokasi dana khusus. Bersambung ke hal 7