Edisi Kamis 11 Juni 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 11 JUNI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 77 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Ekonomi NTB di Tengah Pandemi

Dampak Corona Diprediksi Tak Separah Bencana Gempa Bumi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan hasil kajian yang dilakukan Bank Indonesia, dampak Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi NTB diprediksi tak separah ketika terjadi bencana gempa bumi akhir 2018 lalu. Dengan menggerakkan ekonomi lokal dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan stimulus ekonomi, pertumbuhan ekonomi NTB di tengah pandemi diprediksi akan bergerak positif. ‘’Dari hasil prediksi Bank Indonesia, walaupun ini (bencana Covid-19) dampaknya multisektor. Ternyata NTB, dengan kita menggeliatkan JPS dengan produk lokal, impact-nya (pertumbuhan ekonomi) tidak separah waktu gempa,’’ kata gubernur dikonfirmasi usai berkunjung ke Dinas Perhubungan

(Dishub) NTB, Rabu (10/6) kemarin. Gubernur mengungkapkan, sejak awal Pemprov sudah melakukan pemetaan untuk mengatasi dampak ekonomi akibat mewabahnya Covid19. Sesuai saran Pemerintah Pusat, penanganan yang dilakukan bukan saja dari sisi kesehatan. Tetapi juga bagaimana mengatasi dampak ekonomi yang ditimbulkan. Meskipun berat, kata Dr.Zul, Pemprov membuat program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dengan memberdayakan IKM dan UKM lokal. Dengan memberdayakan IKM dan UKM lokal untuk memasok barang-barang yang akan dibagikan ke masyarakat miskin dan rentan miskin serta masyarakat terdampak Covid-19 lainnya. Bersambung ke hal 11 (Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) -

TAK TERDAMPAK - Sektor pertanian, perikanan (kelautan) dan pertambangan sejauh ini diyakini tidak terdampak Covid-19. Tampak seorang nelayan sedang memanen rumput laut dan petani bawang putih sedang memeriksa tanamannya.

Terus Meningkat, Jumlah Kesembuhan Pasien Positif Covid-19 di NTB Mataram (Suara NTB) Meningkatnya kesembuhan pasien positif Covid-19 untuk warga NTB semua tidak terlepas dari ditaatinya protokol Covid-19 oleh warga NTB. Ketaatan masyarakat yang sangat positif itu, berimplikasi pada jumlah kesembuhan pasien yang terus meningkat di daerah ini.

TO K O H Apresiasi Korem 162/WB

Mohammad Iqbal

KO M E N TTAA R Tawarkan Metode Test Massal Covid-19

Arief Budi Witarto

(Suara NTB/humasntb)

PERSIKSA - Seluruh peserta yang mengikuti Rapat Evaluasi Penangangan Covid-19 bersama Forkopimda NTB di Pendopo Wagub, Selasa (9/6) malam diperiksa suhu tubuhnya. Termasuk Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah.

Gubernur Keluarkan Pergub, Tidak Ada Pendampingan JPS Dewan Dikawal APIP dan APH di JPS DPRD NTB (Suara NTB/dok)

KAPOLDA NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal menegaskan komitmennya dalam memperkuat sinergi dan soliditas dengan Korem 162/WB sudah resmi naik menjadi tipe A. TNI dan Polri memiliki tugas dan tanggung jawab seiring sejalan mengawal pembangunan di Provinsi NTB. ‘’Selamat kami sampaikan kepada keluarga besar Korem 162/Wira Bhakti atas peningkatan status dari tipe B naik menjadi tipe A,” Bersambung ke hal 11

Demikian diungkapkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc dalam Rapat Evaluasi Penangangan Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB di Pendopo Wagub, Selasa (9/6) malam. ‘’Alhamdulillah, semua hasil baik yang kita dapatkan ini, tidak terlepas dari upaya baik pula,’’ ujar gubernur. Dr. Zul juga berpesan kepada seluruh peserta rapat untuk tetap menjaga kekompakan dalam menangani wabah pandemi Covid19. Dengan kekompakan yang dilakukan, kita mendapatkan hasil luar biasa. Dalam hal meningkat-

nya angka kesembuhan untuk warga Positif Covid-19 di NTB ‘’Selain ditaatinya protokol Covid19, meningkatnya angka kesembuhan di NTB, itu berkat kekompakan kita bersama. Jadi, mari jaga kekompakan kita,’’ ajak Dr. Zul. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah pada kesempatan itu mengatakan, protokol kesehatan Covid-19 adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh masyarakat NTB, mengingat protokol kesehatan adalah salah satu jalan untuk menekan angka penularan wabah ini. ‘’Berbicara Covid-19 ini, sampai dengan ditemukannya vaksin nanti, yang paling penting bagaimana kita hidup dengan protokol kesehatan, maka dari itu, edukasi harus terus kita laksanakan,’’ tegasnya. Bersambung ke hal 11

PERSIAPAN menuju kenormalan baru perlu melewati beberapa skenario, khususnya pemetaan populasi yang mungkin menjadi lokasi penularan virus Corona (Covid-19). Namun minimnya jumlah spesimen yang dapat diperiksa diakui menjadi kendala utama. Direktur Sumbawa Technopark (STP), Dr. Arief Budi Witarto, M.Eng menerangkan ada satu metode pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menghemat sumber daya Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) DPRD NTB menggelontorkan Rp6,5 miliar untuk penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS). Anggaran pengadaan bantuan itu dikelola dan dieksekusi sendiri wakil rakyat itu. Kejati NTB dan BPKP Perwakilan NTB siap turun tangan. “Untuk yang Dewan itu (program JPS DPRD NTB) , kita tidak ada pendampingan. Di luar dari yang di pemerintah,’’ ujar Kepala Kejati (Kajati) NTB, Nanang Sigit Yulianto, SH.MH dikonfirmasi Rabu (10/6) kemarin. Dalam hal pengelolaan anggaran penanganan Covid-19, Bersambung Nanang Sigit Yulianto ke hal 11 (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 22 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Penanganan Covid19. Di dalam Pergub tersebut mengatur tentang pelaksanaan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dan JPS DPRD NTB berbasis dapil. Di mana, proses pengadaan hingga distribusi dikawal Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH). Penggunaan anggaran yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 sesuai dengan Instruksi Presiden dan Surat Edaran Mendagri serta Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) dikawal oleh APIP dan APH. ‘’Makanya ada tim asistensi yang dibentuk oleh Pemprov dalam hal ini Pak Gubernur. Untuk melakukan asistensi dan pendampingan dalam seluruh aktivitas penanganan Covid-19,’’ kata Inspektur Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH, M. Si dikonfirmasi terkait pengawalan JPS DPRD NTB, Rabu (10/6) kemarin. Ibnu mengatakan, tim asistensi yang dibentuk untuk melakukan optimalisasi penatausahaan pertanggungjawaban pengelolaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19, salah satunya program JPS. Tim asistensi membantu memberikan saran dan ma-

sukan. Juga memantau distribusinya atas produk yang dihasilkan oleh perangkat daerah yang secara fungsional bertanggungjawab dalam kegiatan penanganan JPS Gemilang. ‘’Sudah ada surat permintaan untuk saran dan masukan untuk pelaksanaannya. Sudah ada verifikasi dari BPBD dan itu sudah ada Pergubnya. Bentuknya berupa bantuan sosial anggota Dewan berbasis dapil. Ada dalam Pergub No. 22 Tahun 2020,’’ terang Ibnu. Mantan Kepala Satpol PP NTB ini mengatakan tim asistensi yang mengawal akuntabilitas ini terdiri dari APIP dan APH. Bersambung ke hal 11

Kota Mataram, Masuk 5 Besar Angka Covid-19 Tertinggi Nasional Mataram (Suara NTB) Berdasarkan data yang dirilis BNPB dalam rakor virtual bersama Presiden RI dan para Gubernur se-Indonesia, Rabu (10/6), Kota Mataram- NTB masuk dalam 5 besar nasional sebagai daerah dengan risiko tinggi dalam kasus penyebaran Covid-19. Jumlah kasus Covid19 per 100.000 penduduk berdasarkan kabupaten/kota, Kota Mataram berada di posisi ke-5. Sementara di tingkat Provinsi NTB, Mataram berada pada peringkat pertama sebagai kota yang paling banyak terkonfirmasi positif Covid-19. Rilis data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan

Covid-19 tingkat NTB angka pandemi Covid-19 di Kota Mataram pada 9 Juni 2020 menyebutkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 333 orang, sembuh 176 orang. Sedangkan yang masih positif sebanyak 142 orang. Sementara yang meninggal 15 orang. Presiden RI, Ir. Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan atensi khusus terhadap kabupaten/kota yang memiliki peningkatan kasus Covid-19. Apalagi daerah-daerah dengan kasus kematian yang terus bertambah. Perhatian dan peringatan harus diperkuat guna meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti protokol kese-

hatan yang diterapkan. ‘’Setiap hari harus diberi peringatan kepada daerahdaerah dengan kasus Covid-19 atau kematian meningkat. Sehingga semua daerah memiliki kewaspadaan yang sama dalam upaya penanganan di lapangan,’’ tegas Presiden Jokowi saat memimpin Rakor Percepatan Penanganan Covid19 melalui video conference bersama gubernur se-Indonesia. Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta kepada masyarakat NTB agar tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah dan menurunkan kasus Covid-19, teruta-

Data BNPB 1. Jakarta pusat (149.2 per 100.000 jumlah penduduk) 2. Kota Jayapura (108 per 100.000 jumlah penduduk) 3. Kota Surabaya (107.6 per 100.000 jumlah penduduk) 4. Kota Banjarmasin (94.5 per 100.000 jumlah penduduk) 5. Kota Mataram (20,10 per 100.000 jumlah penduduk). ma bagi warga Kota Mataram. Karena itu, pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Kota Mataram untuk mensosialisasikan protokol kesehatan yang masif kepada masyarakat. ‘’Kita akan langsung turun ke

lapangan terutama di tempattempat keramaian, semua protokol kesehatan akan kita perkuat kembali seperti jaga jarak, pakai masker dan lain-lain,’’ ungkapnya usai mengikuti rapat bersama presiden di ruang kerjanya. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.