HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 12 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 78 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kapolda NTB Sambangi Polres dan Kodim Se-Pulau Lombok
(Suara NTB/bidhumaspoldantb)
Mataram (Suara NTB) Penguatan soliditas dan sinergitas TNI-Polri terus dipupuk demi terciptanya kondusifitas wilayah. Dalam upaya memperkokoh kekompakan dan kerjasama yang baik tersebut, Kamis (11/6), Kapolda NTB, Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.Si. menyambangi Markas Komando Distrik Militer (Kodim) dan Polres se-Pulau Lombok. Selain bersilaturrahmi untuk memperkenalkan diri dan meminta dukungan dalam mengemban
amanah, kepada para prajurit TNI di Kodim 1606/Lombok Barat, Kodim 1620/Lombak Tengah, dan Kodim 1615/Lombok Timur, Irjen Pol. M. Iqbal dalam arahannya mengungkapkan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. ‘’TNI-Polri harus tetap solid, harus bersinergi. Kita hanya dibedakan warna seragam saja tetapi hati tetap satu. Kita adalah saudara kandung, satu ibu kandung yaitu ibu pertiwi dan rakyat. Mari kita bersama-sama berjuang membangun bangsa dan negara yang
SAMBANGI - Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.Si. menyambangi Markas Kodim dan Polres se-Pulau Lombok. Dalam kunjungannya itu, Kapolda dan rombongan disambut hangat jajaran Kodim dan Polres yang disambanginya.
kita cintai ini lewat soliditas TNI-Polri,’’ ungkap Kapolda. Menurut jenderal bintang dua ini, pihaknya berharap jalinan erat dan hubungan kerjasama yang baik antara TNI dan Polri di NTB, dapat menjadi contoh dan ditiru oleh institusi lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ‘’Saya akan sampaikan ke Pusat (Mabes Polri, red) bahwa soliditas TNIPolri di Provinsi NTB ini, bisa menjadi acuan kekuatan soliditas maupun solidaritas untuk TNI-Polri di seluruh negeri ini. Sekali lagi, saya bangga dan mengapresiasi anggota Kodim 1615/ Lotim ini,’’ ujar Kapolda saat berada di Makodim 1615/Lombok Timur. Bersambung ke hal 11
Jangan Gegabah Siapkan Kenormalan Baru Pariwisata
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc menegaskan bahwa proses menuju kenormalan baru sektor pariwisata merupakan sebuah keharusan. Kendati demikian, seluruh persiapan tersebut akan dilakukan dengan penuh pertimbangan dan penghitungan yang cermat. ‘’Kenormalan baru itu suatu kemestian. Kita memang ada wacana secara bertahap, tapi tidak gegabah,’’ tegas gubernur yang akrab disapa Dr. Zul, ditemui seusai Sidang Paripurna di DPRD NTB, Kamis (11/6).
Dicontohkan seperti persiapan NTB membuka kawasan Tiga Gili (Trawangan, Air, Meno) di Kabuapten Lombok Utara (KLU) sebagai destinasi pertama yang diwacanakan beroperasi. Proses tersebut menurut Dr. Zul telah disiap-
kan melalui lima tahapan. ‘’Rencana Sabtu (13/6) ini tahap pertama sosialisasi. Jadi belum dibuka (untuk umum), tapi masih kita sosiasliasi,’’ ujarnya. Sosialisasi yang dimaksud antara lain persiapan destinasi wisata
andalan tersebut untuk memenuhi seluruh aspek cleanliness, health, and safety (CHS) dalam kenormalan baru. Di sisi lain, rencana swab massal juga menjadi pertimbangan pemerintah. Terutama untuk menjamin seluruh kawasan Tiga Gili bebas dari Covid-19 yang saat ini menjadi momok dunia kesehatan secara global. ‘’Ada rencana swab massal pakai test. Tapi kita (masih) perlu sosialisasi. Jangan sam-
pai keluar (instruksi) pool test, tapi hasilnya sia-sia karena kita tidak paham,’’ jelas Dr. Zul. Untuk itu, seluruh persiapan menuju kenormalan baru ditekankan akan terus dimatangkan. Menurut Dr. Zul, persiapan menuju kenormalan baru berkaitan erat dengan menjaga bergeraknya roda ekonomi di masyarakat. ‘’Tapi kita tidak gegabah dan tidak buru-buru. Semoga ekonomi kita jalan, pariwisata jalan, tapi tidak
mengesampingkan aspek kesehatan,’’ katanya mengingatkan. Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh. Faozal, S.Sos, M.Si menerangkan, dampak pandemi Covid19 untuk sektor pariwisata memang cukup besar. Dicontohkannya seperti penurunan tingkat hunian kamar hotel hingga minus 25-50 persen. Harga penjualan kamar minus 10 -25 persen dan total pendapatan hotel minus 25-50 persen.
Hal serupa juga terjadi pada sektor ekonomi kreatif yang mengalami penurunan sekitar 30-50 persen. ‘’Banyak usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami kebangkrutan usaha, yang berakibat langsung terhadap tenaga kerja bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung,’’ ujarnya, Kamis (11/6) Bersambung ke hal 11
TO K O H Genjot Stimulus Ekonomi
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Ekspor Masih Terjaga AKTIVITAS ekspor beberapa produk NTB relative masih stabil. Bahkan dalam situasi pandemi virus Corona (Covid19), pemenuhan kuota ekspor ke beberapa negara dapat dilakukan dengan lancar. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB, Drs.H.Fathurrahman,M.Si menerangkan, sampai dengan Mei pihaknya mencatat nilai ekspor NTB mencapai 4 juta dolar Amerika. ‘’Kondisinya tidak stagnan, tapi nilai ekspor kita masih dalam tahap progresnya ada (stabil),’’ ujarnya, Kamis (11/6). Beberapa kendala memang terjadi pada ekspor NTB. Diantaranya beberapa eksportir yang tidak melakukan aktivitas lagi karena adanya kendala produksi. Dicontohkannya seperti PT. Balai Seafood yang terpaksa tutup sementara lantaran adanya persoalan internal. H.Fathurrahman Bersambung ke hal 11 (Suara NTB/bay)
Tiga Gili Memasuki Tahap Awal Kenormalan Baru PERSIAPAN menuju kenormalan baru sektor pariwisata mulai dilakukan di NTB. Terutama dengan pembersihan serentak kawasan Tiga Gili (Trawangan, Air, Meno) sebagai tahap awal menuju pariwisata pascapandemi virus Corona (Covid-19). Ketua Gili Hotel Association, Lalu Kusnawan, menerangkan pembersihan serentak tersebut dilakukan bersama-sama asosiasi dan masyarakat sekitar. ‘’Kita bekerjasama dengan asosiasi lain seperti APGT, PHRI NTB, IHGMA, Gili Eco Trust, dan yang paling penting bersama lapisan masyarakat seluruhnya, terutama di Gili Trawangan,’’ ujarnya, Kamis (11/6). Diterangkan, pembersihan tersebut dilakukan untuk me-
menuhi aspek cleanliness, health and safety (CHS) yang menjadi acuan penerapan kenormalan baru di Indonesia. Selain itu, upaya pembersihan juga dapat menjadi salah satu materi promosi pariwisata NTB pascapandemi. ‘’Semua properti yang ada kita minta membersihkan area masing-masing, dilakukan serempak. Ini bagaimana kita bersama-sama berniat untuk mulai persiapan membuka Tiga Gili,’’ ujar Kusnawan. Selain pembersihan properti, pelaku usaha dan seluruh lapisan masyarakat juga membersihan ruas jalan di sunset point Gili Trawangan. Dimana area tersebut sempat tersapu banjir rob beberapa waktu lalu. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
MENUJU KENORMALAN BARU - Pembersihan serentak di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara dilakukan bersama-sama asosiasi dan masyarakat sekitar, Kamis (11/6) kemarin.
Pemprov Pastikan Kesiapan Anggaran Pilkada Serentak Rp147 Miliar
Transmisi Lokal Capai 66 Persen
Kota Mataram dan Lobar Jadi Atensi Mataram (Suara NTB) Pemprov mencatat kasus positif Covid-19 di NTB sebesar 66 persen merupakan transmisi lokal. Sedangkan 34 persen dari imported case. Secara umum Pulau Lombok khususnya Kota Mataram dan Lombok Barat (Lobar) menjadi atensi karena penambahan kasus baru dari transmisi lokal masih tinggi. ‘’Memang kalau transmisi lokal ini menjadi atensi. Kalau imported case sudah berakhir. Kecuali nanti ada PMI kita yang pulang. Penambahan kasus baru yang terjadi sekarang ini kebanyakan transmisi lokal,’’ kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (11/6) kemarin. Berdasarkan data Pemprov NTB,
kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal di Kota Mataram sebesar 86,5 persen, Lombok Barat 78,9 persen, Lombok Utara 33,3 persen, Lombok Tengah 81,1 persen. Kemudian Lombok Timur 85,4 persen, Sumbawa Barat 84,6 persen, Sumbawa 48,6 persen, Dompu 13,6 persen, Bima 36,4 persen dan Kota Bima 75 persen. Untuk Pulau Sumbawa, penyebaran kasus transmisi lokal sudah mulai terkendali. Hal tersebut terlihat dari angka penambahan kasus baru yang hampir tidak ada. Bersambung Gede Putu Aryadi ke hal 11
(Suara NTB/dok)
PEMPROV NTB akan mulai masuk ke tahap recovery atau pemulihan pasca-pandemi Covid-19 pada Juli 2020 mendatang. Sesuai konsep yang telah dibuat, pemberian stimulus ekonomi akan digenjot dengan pembinaan dan pemberdayaan IKM dan UKM lokal. ‘’Karena anggapan kita, bulan Juli sudah mulai masuk tahap transisi atau new normal. Artinya orang sudah beraktivitas. Ekonomi juga menggeliat. Di bulan Juli itu, kita sudah masuk tahap recovery. Konsep kita, di situlah stimulus ekonomi kita genjot lagi,’’ ujar Asisten II Perekonomian dan Pembangunan selaku Koordinator Bidang Pemulihan Sosial Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (11/6) kemarin. Dari pengalaman dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Bersambung ke hal 11 H. Ridwan Syah
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB memastikan kesiapan anggaran untuk pelaksanaan Pilkada serentak di tujuh kabupaten/kota pada Desember mendatang. Hasil monitoring yang dilakukan Biro Pemerintahan Setda NTB, anggaran Pilkada serentak sebesar Rp147 miliar lebih yang dialokasikan Pemda Kabupaten/Kota tidak terkena rasionalisasi atau pemangkasan saat dilakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. ‘’Hasil monitoring kita kemarin dengan Pemda kabupaten/kota di tujuh kabupaten/kota. Rata-rata tujuh
kabupaten/kota tidak melakukan rasionalisasi atau pemangkasan terhadap anggaran Pilkadanya. Anggaran Pilkada siap,’’ ujar Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Lalu Abdul Wahid, SH, MH dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (11/6) siang kemarin. Ia mengatakan, ada dua OPD yang melakukan monitoring dan memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada serentak di NTB. Yaitu, Biro Pemerintahan Setda NTB dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB. Bersambung ke hal 11