HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 12 SEPTEMBER 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 153 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Investor Tambang Dompu Lanjutkan Eksplorasi
Konstruksi Pembangunan Smelter AMNT Belum Jelas (humassetdantb)
MOTIVASI - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat memberikan motivasi kepada Duta ‘’Ownbeat 2020’’, Jumat (11/9).
Ketua TP PKK NTB Motivasi 20 Finalis ’’Ownbeat 2020’’ UKSES tidaknya pembangunan suatu daerah tidak lepas dari peran anak-anak mudanya. Lahirnya anak-anak muda yang kreatif dan inovatif tentunya akan membuat kemajuan bagi daerahnya sendiri bahkan Indonesia. Untuk itu, potensi yang dimiliki anak-anak muda yang biasa disebut milenial harus dapat terus digali dan dikembangkan. Inilah yang disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat memberikan motivasi kepada Duta ‘’Ownbeat 2020’’, Jumat (11/ 9). Ia mengajak para 20 Finalis Duta ‘’Ownbeat 2020’’ turut serta mewujudkan visi NTB Gemilang beserta ke enam misinya. ‘’Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar, bergaul mencari teman dari berbagai kalangan, karena hal ini kelak akan memperkaya diri kita,’’ ujar Niken. Ia kemudian menjelaskan jika saat ini Pemprov NTB begitu fokus meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM yang tertuju pada anak-anak muda. Salah satu diantaranya yakni program beasiswa luar negeri yang masih berlangsung hingga hari ini. ‘’Anak-anak muda memiliki potensi yang luar biasa kalau kita bantu, mereka akan melejit. Mereka akan menjadi luar biasa bahkan menjadi generasi yang lebih baik dari pada kita,’’ ucapnya optimis. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Investor yang mendapatkan izin di Dompu, PT. Sumbawa Timur Mining (STM) masih menyusun studi kelayakan atau feasibility study (FS) konstruksi tambang bawah tanah. Sementara itu, konstruksi pembangunan smelter PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih belum jelas akibat pandemi Covid-19. ‘’Memang eksplorasi (berjalan). Dia (STM) melanjutkan eksplorasinya. Dia sedang susun FS juga. Tapi belum selesai karena dampak Covid-19,’’ terang Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, Ir. Muhammad Husni, M. Si dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur,
Jumat (11/9) siang kemarin. STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah kontrak karya (KK) Proyek Hu’u sejak tahun 2010. Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013 dan sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran, setara dengan
61.000 meter telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral. Sementara, terkait dengan perkembangan pembangunan smelter AMNT di KSB, Husni mengatakan pihaknya belum mendapatkan surat mengenai usulan AMNT yang meminta
penundaan pembangunan smelter. Termasuk mengenai respons Pemerintah Pusat terkait dengan usulan penundaan pembangunan smelter masih belum ada. ‘’Belum ada itu. Belum tahu kita. Belum ada surat ke kita,’’ ujarnya singkat. Sebelumnya, Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT. AMNT terkait dengan pembangunan smelter di KSB. Ia mengatakan, Pemprov masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi Covid-19.
Dalam surat yang diajukan PT. AMNT ke Kementerian ESDM, kata Amry, mereka meminta perpanjangan waktu untuk konstruksi smelter. Hal inilah yang dimaknai oleh orang permintaan penundaan pembangunan smelter. Meskipun AMNT mengajukan perpanjangan masa konstruksi smelter, bisa saja mereka memulai konstruksi akhir 2020 atau awal 2021. Mengenai kapan AMNT akan memulai proses pembangunan smelter, hal inilah yang sedang dikoordinasikan. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/kir/humaspoldantb)
(Suara NTB/dok)
Tak Ingin Seperti DKI Jakarta
Nurhandini Eka Dewi
DINAS Kesehatan (Dikes) NTB mengingatkan masyarakat dan Pemda tetap waspada meskipun kasus baru Covid-19 di daerah ini mulai melandai. Melandainya kasus baru Covid19 jangan sampai membuat lengah yang dapat membuat terjadinya lonjakan kasus. Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A mengatakan, NTB tidak ingin seperti DKI Jakarta yang kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19. Sehingga, Pemprov DKI Jakarta akan kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bersambung ke hal 11
KO M E N TTAA R 50 Persen ASN Masuk Kantor PEMPROV NTB segera menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 67/2020 tanggal 4 September 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri PANRB No. 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Tatanan Normal Baru. Pemprov akan membatasi ASN yang masuk kantor sebesar 50 persen sesuai dengan status Bersambung ke hal 11
Pengaspalan Sirkuit MotoGP Dimulai Januari 2021
(Suara NTB/kir/humaspoldantb)
TO K O H
DIJAGA - Personel gabungan TNI Polri serta dari Pol PP Loteng diterjunkan untuk mengawal proses land clearing lahan yang berada di dalam kawasan The Mandalika, Jumat (11/9). Tampak alat berat diturunkan dalam proses land clearing.
Klaim Pemilik Lahan di Area Sirkuit MotoGP Didorong Tempuh Jalur Hukum Praya (Suara NTB) Sebanyak tiga titik lokasi lahan dari total 11 lahan yang diklaim oleh masyarakat yang berada di dalam kawasan The Mandalika, Jumat (11/9) kemarin, diratakan. Kendati sempat ada reaksi dari warga pengklaim lahan, proses land clearing dapat berjalan lancar. Sekitar 800 personel gabungan TNI Polri serta dari Pol PP Loteng diterjunkan untuk mengawal proses
land clearing tersebut. Pantauan Suara NTB, pengamanan cukup ketat dilakukan aparat kepolisian dibantu oleh personel TNI dan Satpol PP Loteng. Jalur sepanjang menuju kawasan wisata Pantai Kuta hingga lokasi pembangunan sirkuit MotoGP dijaga aparat. Warga yang melintas menuju kawasan The Mandalika harus melalui pemeriksaan ketat. Di lokasi land clearing sejum-
lah warga sempat berupaya mempertahankan lahan yang diklaimnya. Dengan sigap hal itu ditangani aparat gabungan yang dipimpin Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK. Sejumlah alat berat kemudian dikerahkan untuk meratakan lahanlahan yang diklaim oleh warga. “Secara umum kegiatan land clearing bisa berjalan aman dan lancar,” Bersambung ke hal 11
JADWAL pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika mengalami beberapa penyesuaian. Akibat masih adanya persoalan yang dihadapi di lapangan. Selain persoalan klaim lahan oleh warga setempat, kontur tanah yang sedikit bermasalah juga cukup menghambat proses pembangunan sirkuit jalan raya pertama untuk event MotoGP tersebut. Akibatnya, proses pengaspalan jalur lintasan yang semula direncanakan mulai akhir tahun ini, ditargetkan baru akan dilaksanakan mulai bulan Januari tahun 2021 mendatang. Meski demikian, tegas Managing Director The Mandalika, Wayan Karioka kepada wartawan, di lokasi proyek sirkuit MotoGP, Jumat (11/9) kemarin, hal tersebut tidak akan sampai menganggu target penyelesaian pembangunan sirkuit MotoGP. “Target (penyelesaian pembangunan sirkuit MotoGP) ini tidak boleh mundur. Jadi sesuai keputusan pemerintah, Oktober tahun depan harus dilaksanakan event MotoGP di Mandalika ini,” ujarnya. Secara umum, untuk pengerjaan sirkuit MotoGP khususnya untuk groundwork (pengerjaan tanah) sudah mencapai 70 persen. Yang akan dikejar penyelesaiannya hingga akhir tahun ini. Karena untuk pengerjaan aspal sirkut direncanakan dimulai bulan Januari mendatang. Bersambung ke hal 11
Anggaran Penanganan Krisis Air Bersih Belum Direspons
Lalu Hamdi
Mataram (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kotadi NTB sudah meminta bantuan anggaran ke provinsi untuk penanganan krisis bagi masyarakat terdampak kekeringan sebanyak 705.691 jiwa atau 199.294 KK di NTB. Sementara itu, usulan Belanja Tak Terduga (BTT) dan Dana Siap Pakai (DSP) yang sudah diajukan untuk penanganan krisis air bersih masih belum direspons BPKAD NTB dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Plt Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1 mengatakan, pihaknya belum menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat terdampak kekeringan di NTB. Karena, masih menunggu pencairan anggaran penanganan krisis air bersih yang telah diajukan ke BPKAD dan BNPB. ‘’Uangnya belum disetujui. Tapi kita bantu, dengan meminjamkan mobil-mobil tangki air bersih,’’ ujar Ahmadi dikonfirmasi di Mataram, Jumat (11/9) siang kemarin. BPBD telah meminjamkan
dua unit mobil tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter ke BPBD Lombok Tengah dan BPBD Lombok Timur. Ia menyebutkan, jumlah armada mobil tangki air bersih yang dimiliki BPBD NTB sebanyak tiga unit. Sehingga, sekarang tinggal satu unit yang ada di BPBD NTB. ‘’Walaupun belum ada persetujuan dari BPKAD. Tetapi tetap apa yang mereka butuhkan kita siap. Mudah-mudahan usulan kita ke BNPB juga secepatnya diturunkan,’’ katanya. Untuk penanganan krisis air bersih dampak kekeringan, BPBD mengusulkan BTT ke BPKAD sebesar Rp8 miliar. Sedangkan DSP ke BNPB sekitar Rp40 miliar. Untuk usulan anggaran DSP yang sudah diajukan ke BNPB, ada sinyal akan diberikan. Namun, pihaknya belum mengetahui berapa besar anggaran yang disetujui termasuk kapan akan diberikan. Ia mengatakan, usulan BTT ke BPKAD telah diajukan sejak Juli lalu. Pemprov NTB juga sudah melaksanakan rapat koordinasi penanganan kekeringan yang dipimpin Asisten III Setda
NTB, Drs. H. Lalu Syafi’i, MM bersama seluruh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota, TNI/Polri, Perbankan, PMI dan BMKG. Ditanya jumlah usulan masing-masing kabupaten/kota ke provinsi, Ahmadi mengatakan sesuai dengan jumlah masyarakat yang mengalami krisis air bersih. ‘’Tapi tergantung anggaran di kita nanti kalau disetujui oleh BPKAD dan BNPB. Pada intinya, seperti tahun lalu, kita tetap bersinergi, kabupaten/kota, provinsi dan BNPB,’’ ucapnya. Untuk membantu masyarakat yang kekurangan air bersih saat ini, kata Ahmadi, Dinas Sosial (Disos) NTB juga sudah mulai turun mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak. ‘’Syukurlah, Dinas Sosial meng-cover dulu sebelum usulan anggaran disetujui,’’ katanya. BPBD NTB mencatat jumlah masyarakat terdampak kekeringan hingga 18 Agustus lalu sebanyak 705.691 jiwa atau 199.294 KK. Tersebar di 341 desa, 75 kecamatan dan sembilan kabupaten/kota di NTB. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/pusdalops_bpbdntb)
DISTRIBUSI - Distribusi air bersih yang dilakukan BPBD Dompu bersama TNI dan Polri kepada masyarakat terdampak kekeringan di Desa Ranggo dan Tembalae.