Edisi Rabu 13 Mei 2020 | Suara NTB

Page 1

LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 13 MEI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

Sangat Mendesak, Realisasi Program Bantuan Sektor Pariwisata Mataram (Suara NTB) – Kesiapan sektor pariwisata untuk segera bangkit pascapandemi virus Corona (Covid-19) menjadi pertanyaan. Pasalnya, banyaknya program bantuan untuk para pelaku usaha yang belum terealisasi dikhawatirkan akan menghambat pergerakan sektor tersebut nantinya. Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB, Achris Sarwani, menerangkan kecepatan realisasi bantuan pemerintah untuk sektor pariwisata saat ini menjadi hal penting dan mendesak. ‘’Pada saat ini bantuan pemerintah tersebut dibutuhkan untuk memperpanjang nafas. Agar perusahaan/pelaku industri pariwisata tetap bertahan hidup dan tidak sampai tutup ataubangkrut,’’ ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/5). Menurut Achris, bantuan tersebut dapat diberikan melalui otoritas, institusi, lembaga, atau BUMN terkait yang diharapkan segera merespons kebutuhan pelaku usaha. Terutama dalam masa tanggap darurat saat ini. Jika realisasi bantuan yang diberikan tertahan lebih lama lagi, hal tersebut dikhawatirkan akan memicu kebangkurtan di pihak pengusaha. Sehingga layanan pariwisata yang seharusnya telah siap ditawarkan pada wisatawan menjadi terhalang. ‘’Jika sudah terlanjur perusahaan tutup/bangkrut karena tidak segera diberikan bantuan darurat tersebut. Maka upaya pada tahap pemulihan, di mana layanan pariwisata sudah harus mampu ditawarkan kepada para wisatawan. Sudah pasti tidak akan mudah. Karena kondisi pelaku industri sudah terlanjur tutup,’’ tegas Achris. Di sisi lain, posisi sektor pariwisata pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB diakui belum sebesar kontribusi pariwisata di daerah lain seperti Bali dan Yogyakarta. Kendati demikian, sektor tersebut menjadi penyumbang bagi sektor turunannya seperti bidang usaha transportasi, perdagangan, dan industri pengolahan. ‘’Saat ini (posisi sektor pariwisata untuk PDRB NTB) kita sekitar 4-5 persen saja. Bali itu sudah 45-50 persen,’’ ujar Achris. Diterangkannya 4-5 persen sumbangsih sektor pariwisata pada PDRB NTB setara dengan anggaran sebesar Rp115 – 120 triliun. Terpisah Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) NTB, Awanadhi Aswinabawa, membenarkan sektor pariwisata saat ini membutuhkan dukungan untuk bisa bangkit. Bersambung ke hal 11

12 HALAMAN NOMOR 57TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

APH Utamakan Pencegahan Korupsi Dana JPS di NTB Mataram (Suara NTB) Aparat Penegak Hukum (APH) mengedepankan upaya pencegahan terkait alokasi anggaran untuk dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Pemprov NTB maupun kabupaten dan kota. Jika ditemukan kekeliruan, akan diberi peringatan agar tidak mengarah ke tindak pidana korupsi. Kajati NTB, Nanang Sigit Yulianto, SH.,MH menegaskan, diminta atau pun tidak, pengawasan sudah dilakukan pihaknya pada alokasi anggaran JPS ini. ‘’Secara khusus kita memberi peringatan agar tidak ada satu orang pun berpikir korup. Di sinilah kita kedepankan langkah pencegahan,’’ ujar Nanang Sigit, Selasa (12/5). Seperti diketahui, Pemprov sampai kabupaten dan kota di NTB sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk penanggulangan Covid – 19, khususnya peruntukan sembako JPS dengan berbagai judul. Di Pemprov NTB mis-

alnya, menyebut JPS Gemilang. Kejati NTB maupun Polda NTB terus melakukan pengawasan dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Kebutuhan anggaran dan paket sembako semakin meningkat ketika Pemda menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan, Desa dan Kecamatan. Secara detail pemantauan alokasi anggaran di Pemprov NTB hingga kabupaten dan kota mengedepankan fungsi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) dan Bidang Intelijen. ‘’Kita berharap sesuai peruntukannya. Bersambung ke hal 11

’’

Secara khusus kita memberi peringatan agar tidak ada satu orang pun berpikir korup. Di sinilah kita kedepankan langkah pencegahan

(Suara NTB/dok)

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004

Nanang Sigit Yulianto

TO K O H

(Suara NTB/ist)

PMI Warga Berkelas STIGMASI terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama ini hanya dianggap sebagai kelas pekerja. Ditambah dalam situasi pandemi covid 19, kepulangan mereka dikhawatirkan jadi sumber baru penyebaran virus Covid – 19. Stigma itu perlahan lahan mulai diubah, nampak dari penyebutan TKI menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Mereka tidak sekedar pekerja, tapi dibalik itu PMI adalah Bersambung ke hal 11 Abri Danar Prabawa

KO M E N TTAA R Padat Karya Sektor Pariwisata PROGRAM Padat Karya untuk sektor pariwisata diakui belum dapat berjalan sampai masa pandemi virus corona (Covid-19) berakhir. Sebelumnya, program tersebut ditujukan untuk membantu pelaku usaha terdampak melalui relokasi anggaran dan usulan paket intervensi lainnya yang diajukan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Diterangkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H.L.Moh. Faozal, S.Sos,M.Si, pihaknya belum bisa Bersambung ke hal 11

H.L.Moh Faozal

KUNJUNGAN - Kapolda NTB, Mohammad Iqbal disambut Danrem 162/WB, Ahmad Rizal Ramdhani dalam kunjungannya ke Makorem 162/WB di Mataram, Selasa (12/5).

Perkuat Sinergi Kawal Penanganan Covid-19 KAPOLDA NTB Irjen. Pol. Mohammad Iqbal bersilaturahmi ke Korem 162/WB, Selasa (12/5) kemarin. Kapolda ingin soliditas TNI-Polri makin terjaga. Arahnya, untuk menciptakan stabilitas keamanan di tengah pandemi Covid-19. Kunjungan perdana Kapolda NTB yang baru dilantik beberapa hari lalu itu, diterima langsung Danrem 162/WB Kol.CZI. Ahmad Rizal Ramdhani. Iqbal mengapresiasi upaya bersama TNI-Polri dalam penanganan Covid-19. Diantaranya, pendirian dapur bersama untuk santunan makan sahur dan berbuka bagi warga tidak mampu. Juga penyaluran sembako kepada masyarakat. Soliditas itu diharapkan terjaga termasuk dalam hal pengawalan dana penanganan Covid-19. ‘’Pengawasan dan pengawalan Bansos JPS kepada masyarakat terus kita tingka-

tan sehingga penyalurannya bisa tepat sasaran,’’ kata Iqbal. Kapolda menambahkan, TNI-Polri merupakan instrumen negara yang dikedepankan dalam berbagai tugas negara. Pengamanan penyelenggaraan event. Maupun penanganan bencana alam atau non bencana alam seperti penanganan Covid-19. ‘’Sehingga sangat dibutuhkan soliditas dari level atas sampai di tingkat bawah,’’ tegasnya. Iqbal berharap, sinergitas dan soliditas yang selama ini telah berjalan dengan baik dapat ditingkatkan lagi. Sementara Danrem 162/ WB mengatakan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri di NTB sudah terjaga. Tampak dalam penanganan bencana gempa bumi tahun 2018, pengamanan Pemilu 2019, dan yang terkini penanganan pandemi Covid-19. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/Humas Polda NTB)

Cegah Meluasnya Penularan Corona

NTB Telah Lacak 66.194 Warga Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB telah melakukan pelacakan terhadap 66.194 warga untuk mencegah penyebaran dan penularan Corona Virus Disease (Covid-19). Selain itu, dilakukan rapid test atau tes cepat kepada 4.123 warga tanpa gejala yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’Iya memang 66.194 orang itu hasil pelacakan. Itu

05:01

12:15

15:35

18:07

nur, Selasa (12/5) kemarin. Sebanyak 66.194 warga yang sudah dilacak tersebut terdiri dari Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG), yakni orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 56.053 orang. Dimana, sebanyak 50.437 orang sudah selesai menjalani karantina selama 14 hari Bersambung ke hal 11

Malaysia Deportasi 14 Pekerja Migran Asal NTB

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51

hasil contact tracing. Kalau ada positif satu orang, maka dilakukan penelusuran berapa dia telah kontak. Sehingga petugas memasukkan dia menjadi PPTG, OTG, ODP dan PDP. Itu dilakukan berdasarkan penelusuran dari pasien positif semua dilakukan penelusuran,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Guber-

19:19

(Suara NTB/ist_bp2mi mataram)

Penerapan protokol covid – 19 pada 14 PMI yang baru tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Mataram (Suara NTB) Sedikitnya 14 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB dipulangkan dari Malaysia. Mereka dideportasi dengan berbagai masalah. Sebagian habis masa kontraknya. Pemulangan mereka disambut Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram. Proses deportasi itu berlangsung pekan lalu, mereka baru tiba di Lombok melalui Pelabuhan Lembar Senin (11/ 5) sekitar pukul 11.00 Wita. ‘’Menindaklanjuti informasi dari UPT BP2MI Wilayah Pontianak Kalimantan Barat dan UPT BP2MI Wilayah Semarang Jawa Tengah, telah

tiba di Pelabuhan Lembar sejumlah 14 PMI Deportasi,’’ kata Kepala BP2MI Mataram, Abri Danar Prabawa dihubungi Suara NTB, Selasa (12/5). Menurut Abri Dinar Prabawa, semua PMI itu sudah kembali ke tempat asalnya masing- masing. Tiba di pelabuhan, mereka sudah melalui proses pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan kesehatan sesuai protokol Covid – 19. Data - data kepulangan PMI itu diantaranya dari Kabupaten Lombok Barat sejumlah 4 orang, Rahmat Zul Jalal, Ramdan, Muhadir, ketiganya asal Suka Makmur, Kecamatan Gerung, dengan status deportasi. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Rabu 13 Mei 2020 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu