Edisi Senin 13 Juli 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SENIN, 13 JULI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 107 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kecamatan Ampenan Catat Kasus Covid-19 Tertinggi di Mataram Mataram (Suara NTB) Kota Mataram menjadi daerah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di NTB. Kecamatan Ampenan adalah kecamatan dengan rekor kasus tertinggi di Kota Mataram. Jika dilihat dari sebaran per kelurahan, Rembiga menjadi kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi di Mataram. Berdasarkan data yang dilansir Gugus Tugas Provinsi NTB, hingga 5 Juli 2020,

Kecamatan Ampenan mencatatkan sebanyak 148 kasus Covid-19. Kecamatan Mataram berada di posisi kedua dengan 110 kasus, Selaparang 108 kasus, Cakranegara 85 kasus, Sekarbela 77 kasus dan Sandubaya 68 kasus. Jika dilihat dari sebaran kasus per kelurahan di Kota Mataram, Kelurahan Rembiga di Kecamatan Selaparang, menjadi daerah yang paling mengkhawatirkan,

dengan 36 kasus. Jumlah ini menempatkan Kelurahan Rembiga sebagai kelurahan dengan jumlah kasus terbanyak di Kota Mataram. Setelah Rembiga, kelurahan lain yang juga mencatatkan jumlah kasus tertinggi adalah Pejeruk dengan 32 kasus, Cakranegara Barat dengan 31 kasus, Ampenan Tengah dengan 26 kasus, serta Turida dan Mataram Barat yang masing-masing

mencatatkan 20 kasus. Hingga 5 Juli 2020, jumlah kasus Covid19 yang terkonfirmasi di Kota Mataram telah mencapai 597 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 220 orang masih dalam perawatan alias belum sembuh, 341 orang (57,1 persen) telah sembuh dan sebanyak 36 (6,0 persen) orang meninggal dunia. Berdasarkan laporan kasus 23 Maret hingga 5 Juli 2020, angka Effective Repro-

duction Number (Rt) Covid-19 di Kota Mataram berada di angka 1,17. Rasio kasus per 100.000 penduduk mencapai 122,45. Laju penambahan kasus dari tanggal 28 Juni hingga 5 Juli 2020 juga tercatat di angka 17,26 per 100.000 penduduk. Indikatorindikator membuat ibukota Provinsi NTB ini masih berstatus sebagai zona merah Covid-19. Bersambung ke hal 7

Libatkan 4.673 UMKM/IKM

JPS Gemilang Tahap III Mulai Didistribusikan untuk 120.000 KK

Mataram (Suara NTB) Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Tahap III telah rampung dipersiapkan oleh Pemprov NTB. Pada Senin (13 /7), Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah akan meluncurkan paket JPS Gemilang itu di Kantor Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Pemprov NTB akan menyalurkan paket bantuan tersebut ke kabupaten/kota se-NTB. Ini juga menjadi komitmen Pemprov untuk menyalurkan bantuan tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas paket bantuan serta pemberdayaan atau pelibatan IKM/UMKM sebanyak mungkin. Demikian disampaikan, Asisten II Setda Provinsi NTB Ir. H. Ridwansyah, MM, M. TP. Ia mengatakan, persiapan penyaluran paket bantuan itu sudah rampung 100 persen dan siap untuk disalurkan ke masyarakat. ‘’Persiapan JPS Gemilang tahap III sudah 100 persen,’’ sebutnya. H. Ridwansyah menyam-

paikan, penyaluran bantuan JPS Gemilang tersebut diawali dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur. Kemudian Selasa 14 Juli 2020, disusul ke Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Kemudian Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Dompu

Bima dan Kota Bima. Ia menjelaskan, jumlah penerima tahap III sebanyak 120.000 KK. Terdiri dari 110.130 KK berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan 9.870 non DTKS. Sedangkan barang dalam JPS Gemilang menggunakan produk dari 4.673 UMKM/ IKM/kelompok usaha.

Untuk penerima manfaat, di Pulau Lombok sebanyak 83. 276 KPM yang terdiri dari Kabupaten Lombok Utara sebanyak 4.290, Lombok Timur 43.920, Kota Mataram 6.641 Lombok Barat 11.458 dan Lombok Tengah 16.967. Sementaa di Pulau Sumbawa sebanyak 36. 724 PKM, terdiri dari Kabupaten Sumbawa Barat 2.639, Kabupaten Sumbawa 7.106, Kabupaten Dompu 8.696, Kabupaten Bima 16.093 dan Kota Bima 2.187. Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, semangat pemberdayaan IKM/UMKM dalam produk JPS yang disediakan Pemprov NTB dalam Program JPS Gemilang, tetap menjadi konsep penyediaan-

nya pada tahap ketiga tersebut. Orang nomor satu di NTB itu menekankan agar produkproduk yang disediakan dalam JPS Gemilang tahap III tersebut merupakan produk yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat. ‘’Kita jangan terlena dengan tahapaan penyelenggaraan JPS tahap I dan II, tetapi harus mengawal tahap III lebih baik,’’ kata gubernur didampingi Wagub, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat Rapat Evaluasi JPS tahap II dan persiapan JPS III di Mataram belum lama ini. Gubernur Zul

masyarakat untuk bekerja. Keterlibatan UMKM dan IKM di JPS Gemilang tahap I dan II, dinilainya, sudah mampu melatih mereka untuk terus menyiapkan produk yang berstandar untuk dipasarkan secara umum. Gubernur menekankan, JPS Gemilang Tahap III harus detail dan dipastikan tidak ada masalah. JPS Gemilang lanjutnya tidak hanya memberi stimulus perekonomian kepada masyarakat di masa pandemi. Bersambung ke hal 7 Hj.Sitti Rohmi Djalilah

juga meminta agar melibatkan banyak UMKM dan IKM lokal di NTB. Sehingga produk yang diberikan juga lebih bervariasi dengan hasil produk yang banyak melibatkan

(Suara NTB/humassetdantb)

Tegakkan Protokol Covid-19

Pemprov Kembali Terjunkan 19 OPD Awasi Pasar di Kota Mataram

TO K O H

Mataram (Suara NTB) Kasus positif Covid-19 yang terus melonjak di Kota Mataram dan Lombok Barat (Lobar) membuat Pemprov NTB harus turun tangan. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd telah memerintahkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turun melakukan pe-

300 PNS Pemprov Pensiun BADAN Kepegawaian Daerah (BKD) NTB mencatat sekitar 300 PNS yang pensiun pada tahun ini. Sekitar 20 persen merupakan guru dan 5 persen pengawas sekolah. Dengan banyaknya PNS yang pensiun, kekurangan guru di NTB semakin bertambah. Kepala BKD NTB, Drs. Muhammad Nasir mengatakan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja (Anjab dan ABK), Pemprov kekurangan 1.500 PNS. Sebagian besar, guru dan tenaga kesehatan. ‘’Kita ingin pelayanan kesehatan bagus, anak-anak cerdas. Sehingga prioritas dalam usulan formasi CPNS adalah guru dan kesehatan. Karena dominasi kekurangan kita di situ,’’ kata Nasir dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (13/7) kemarin. Bersambung Muhammad Nasir ke hal 7

mantauan dan penegakan protokol Covid-19 di seluruh pasar yang ada di Kota Mataram. Kepala Satpol PP NTB, Tri Budiprayitno, SIP,M. Si mengatakan, di tengah melonjaknya jumlah kasus positif dan kematian pasien Covid-19. Bersambung ke hal 7

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Kuncinya Masyarakat Disiplin DIBUKANYA kembali sejumlah destinasi wisata di NTB diakui mendesak dilakukan. Terutama untuk menggerakkan kembali ekonomi masyarakat yang bergerak di bidang tersebut. Namun penerapan protokol kesehatan tetap harus menjadi perhatian bersama. ‘’Mau tidak mau ekonomi harus bergerak. Cuma tentu saja yang perlu kita terus dorong supaya masyarakat dan lainnya bisa disiplin. Lebih komitmen lagi untuk melaksanakan protokol new normal (kenormalan baru) Bersambung ke hal 7

(Suara NTB/ist)

ABAI - Para pengunjung destinasi wisata di Pantai Tanjung Bias (foto atas) dan Pantai Loang Baloq mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Gubernur Larang Satuan Pendidikan Laksanakan KBM Tatap Muka

Awanadhi Aswinabawa (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB masih melarang satuan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menerbitkan surat edaran No. 420/3320.UM/Dikbud tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Satuan Pendidikan Pada Tahun Pelajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. Surat edaran gubernur ditujukan kepada Bupati/Walikota se-NTB, Kepala Dinas Dikbud NTB dan Kakanwil Kemenag NTB. Surat edaran tersebut tertanggal 7 Juli 2020 lalu. Hal ini menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri nomor: 01/KB/ 2020, nomor: 516 Tahun 2020, nomor HK.03.01/Menkes/363/ 2020 dan nomor 440-882 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/ 2021 di Masa Pandemi CovID-19 tanggal 15 Juni 2020. Gubernur mengatakan, pelaksanaan pembelajaran di Satuan Pendidikan tahun ajaran 2020/2021 pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dimulai pada bulan Juli 2020. “Pembelajaran secara tatap muka di Satuan Pendidi-

kan di Provinsi NTB di daerah zona hijau, kuning, oranye, dan merah di masa pandemi Covid19 tidak diperkenankan,” kata gubernur dalam surat edaran tersebut. Pembelajaran di Satuan Pendidikan di NTB dilakukan dengan belajar dari rumah secara daring/luring/modul. Atau bentuk lain memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki secara optimal. Proses belajar dari rumah secara daring/ luring/modul atau bentuk lain berlaku sampai dengan ditetapkan ketentuan kemudian. Untuk Satuan Pendidikan PAUD, Dikdas, Non Formal yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupate/Kota, Bersambung ke hal 7

1.301 KK Warga NTB Keluar dari Kemiskinan Mataram (Suara NTB) Pemprov melalui Dinas Sosial (Disos) NTB mencatat sebanyak 1.301 KK warga keluar dari kemiskinan. Ribuan KK warga NTB yang keluar dari kemiskinan tersebut sebelumnya merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi program pengentasan kemiskinan di NTB. ‘’Angka hasil capaian ini sangat membanggakan, karena banyak penerima manfaat (PKH) percaya untuk mundur secara sukerala karena merasa diri sudah sejahtera,’’ kata Kepala Disos NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH di Mataram, Sabtu (12/7). Khalik menyebutkan, 1.301 KK penerima PKH

(Suara NTB/dok)

H. Ahsanul Khalik mundur secara sukarela karena merasa sudah sejahtera periode Januari hingga Juni 2020. Bersambung ke hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.