Edisi Rabu 15 April 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 15 APRIL 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 35 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

TNI-Polri Gelar Dapur Lapangan

Ringankan Beban Masyarakat Terdampak Covid-19 Mataram (Suara NTB) Satuan Brimob Polda NTB dan Personel Batalyon Infanteri 742/SWY, Selasa (14/4) menggelar dapur lapangan di Mako Sat Brimob Polda NTB. Dapur lapangan ini guna menindaklanjuti Jukrah Kapolda NTB, Irjen. Pol.Drs.Tomsi Tohir untuk meringankan beban masyarakat di wilayah NTB akibat dari pandemik wabah Covid-19. ‘’Personel gabungan TNI - Polri melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan tema ‘’Bakti Kami untuk Negeri’’ dengan membuat makanan siap saji bagi masyarakat sebanyak 2.000 bungkus yang didistribusikan di wilayah Kota Mataram dan Bima Kota,’’ ujar Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Artanto, SIK, M.Si, mela-

lui rilisnya yang diterima Suara NTB, Selasa (14/4) kemarin. Secara rinci disebutkan, untuk wilayah Kota Mataram dilaksanakan bakti sosial dilaksanakan di Kelurahan Dasan Agung, dengan mendistribusikan 1.000 bungkus nasi ( makan siang 500 bungkus dan untuk makam malam 500 bungkus). Untuk Kelurahan Jempong, jumlah nasi yang didistribusikan sebanyak 500 bungkus ( untuk makan siang 250 bungkus dan makan malam 250 bungkus). Sedangkan di wilayah Bima Kota sebanyak 500 bungkus didistribusikan di tiga lokasi. Masing-masing, di wilayah Kampung Melayu, Jatiwangi dan terminal. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

DAPUR LAPANGAN - Satuan Brimob Polda NTB dan Personel Batalyon Infanteri 742/SWY, Selasa (14/4) menggelar dapur lapangan di Mako Sat Brimob Polda NTB. Makanan (nasi bungkus) kemudian dibagikan kepada warga yang terdampak Covid-19.

180 Perusahaan di NTB Rumahkan 11.000 Karyawan

Pasien Sembuh Bertambah, ODP Berkurang Mataram (Suara NTB) Terdapat perbedaan grafik eskalasi kasus Covid – 19 di NTB sampai Selasa (14/4) kemarin. Ada penambahan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi empat orang. Di sisi lain, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) berkurang. Data Senin (13/4), jumlah kasus positif Covid -19 masih 37 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai empat orang. Bertahap jumlah kesembuhan bertambah, awalnya dua orang pada 10 April lalu, sehari kemudian bertambah empat orang dan kemarin menjadi empat orang. “Berdasarkan rilis media yang sudah dikeluarkan, ada penambahan lagi satu pasien sembuh. Sehingga jumlahnya menjadi empat orang,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos.MH. Pada data yang sama, jumlah ODP terbaru 1.385 orang. Mereka merupakan warga yang berdatangan dari luar daerah untuk pulang dengan alasan mudik lebih awal ditambah dengan jumlah TKI yang pulang kampung. Jumlah ODP ini berkurang dari hari hari sebelumnya. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB mencatat, sampai Selasa (14/4), sebanyak 11.000 pekerja di NTB telah dirumahkan. Angka tersebut berdasarkan laporan dari 180 perusahaan di NTB.

M. Agus Patria

‘’Paling banyak dari (pengusaha) hotel, restoran, travel agent, dan vila,’’ ujar Kepala Disnakertrans NTB, Dr.M. Agus Patria, Selasa (14/4) di Mataram. Melihat tingginya jumlah karyawan dirumahkan karena terdampak Covid-19, Agus memprediksi 98 persen pekerja di NTB akan bernasib serupa (dirumahkan). Sementara itu, untuk pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebutnya masih kecil kemungkinan terjadi, ken-

dati Disnakertrans NTB sampai saat ini belum mengantongi datanya. ‘’Kita belum koordinasi, dari kabupaten/kota juga belum ada laporan yang masuk (soal PHK),’’ ujarnya. Merumahan karyawan disebutnya paling banyak terjadi di daerah wisata seperti Lombok Utara dan Lombok Barat. Untuk menanggulangi dampak dari kondisi tersebut, Disnakertrans NTB telah mendaftarkan seluruh pekerja yang dirumahkan ke dalam program Kartu Pra-kerja yang disediakan pemerintah pusat.

Diterangkan Agus, sampai saat ini pihaknya telah mendaftarkan total 29.000 orang lebih sebagai peserta program tersebut. ‘’Itu belum yang mendaftar mandiri ke (Disnaker) kabupaten/kota,’’ ujarnya. Di luar dari pekerja yang dirumahkan, Agus menyebut ada 18.641 orang yang terdaftar untuk Kartu Pra-kerja. Antara lain pekerja yang terkena PHK, pencari kerja baru, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang gagal berangkat karena Covid-19. Jumlah tersebut belum ditambah dengan pengajuan dari perusahaan, perorangan, atau serikat pekerja yang mendaftar secara mandiri. ‘’Siapa tahu bisa lebih lagi, karena datanya di pusat,’’ ujar Agus. Dengan program tersebut, pihaknya berharap para pekerja yang diru-

mahkan dan pencari kerja lainnya dapat menghadapi situasi sulit dari segi ekonomi yang disebabkan Covid-19. Para peserta program Kartu Pra-kerja akan mendapatkan insentif dan bantuan pelatihan dengan total Rp 3.550.000. Jika dirinci, insentif yang diterima peserta prakerja. Diantaranya biaya bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000. Setiap peserta program hanya dapat mengikuti program sebanyak satu kali. Insentif tersebut akan dibayarkan setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/bay)

TO K O H Tujuh Sumber Penyebaran PETUGAS kesehatan telah mengidentifikasi tujuh klaster sumber penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di NTB. Petugas kesehatan juga telah melakukan rapid test atau tes cepat kepada 369 orang klaster Gowa atau jemaah tabligh. Hasil rapid test menunjukkan sekitar 60 orang atau 16,5 persen reaktif Covid19. Sedangkan 83,5 persen menunjukkan non reaktif Covid-19. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyebutkan, tujuh klaster sumber penyebaran Covid-19 di NTB. Yaitu Klaster Gowa, Klaster Bogor, Klaster Jakarta, Klaster Sukabumi, Klaster Bali, Klaster Luar Negeri/kapal pesiar dan Klaster transmisi lokal. ‘’Dari seluruh klaster tersebut, Klaster Gowa mencatat kasus positif paling banyak yakni sebanyak 10 kasus positif Covid-19,’’ sebut Gita, Senin (13/4) malam. Bersambung H. Lalu Gita Ariadi ke hal 11

Tim Gugus Tugas Pastikan Kualitas dan Kesiapan Sembako KO M E N TTAA R JPS Gemilang Aman untuk Satu Bulan

(Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Tim Gugus Tugas Sosial Ekonomi Pemprov NTB sesuai instruksi Gubernur NTB mengecek sekaligus melihat secara langsung kesiapan sembako Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gemilang di Gudang Bulog Dasan Cermen, Kota Mataram, Selasa (14/4) siang. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. Ridwan Syah, M.Sc., M.M., MTP menyampaikan bahwa JPS ini akan disalurkan guna

STOK Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan di NTB masih aman. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah telah mendistribusikan 11.900 APD dalam dua kali pengiriman ke seluruh rumah sakit dan puskesman yang ada. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, menerangkan seluruh APD tersebut telah disalurkan ke rumah sakit dan 172 Puskesmas di seluruh NTB. ‘’APD kita aman. Kemarin datang 10.000 dan sebelumnya ada juga 1.900. Itu untuk (kebutuhan) sebulan kitakira,’’ ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/4) di Mataram. Diterangkan, dari pengiriman terakhir masing-masing Puskesmas menerima 10 set APD lengkap level 1-2. Kemudian masing-masing Dikes di kabupaten/kota diberikan buffer stock sebanyak 100 set. Bersambung Nurhandini Eka Dewi ke hal 11

membantu keluarga sangat miskin, miskin dan rentan miskin yang belum tercover oleh bantuan Pemerintah Pusat. Jumlah keluarga yang akan disasar sebanyak 105 ribu KK. ‘’Sebagaimana kita ketahui di NTB ini terdapat 863.000 kepala keluarga (KK) yang miskin hingga rentan miskin. Yang telah dibantu oleh Pemerintah Pusat itu sekitar 500.000 kepala keluarga. Sisanya masih sekitar 300 ribuan lebih. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/humasntb)

CEK SEMBAKO - Tim Gugus Tugas Sosial Ekonomi Pemprov NTB sesuai instruksi Gubernur NTB mengecek sekaligus melihat secara langsung kesiapan sembako JPS Gemilang di Gudang Bulog Dasan Cermen, Kota Mataram, Selasa (14/4) siang.

Dana Infrastruktur Dialihkan

Anggaran Proyek Strategis di NTB Berpotensi Dipangkas Mataram (Suara NTB) Anggaran pembangunan sejumlah proyek strategis di NTB yang berasal dari Kementerian PUPR berpotensi dipangkas. Menyusul pengalihan anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp24,53 tri-

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/nas)

’’

liun untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pl.t Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Sahdan, MT yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (14/4) kemarin sudah berk-

Yang namanya pengalihan anggaran Rp24 triliun itu, pasti ada pemotongan anggaran untuk NTB. Hampir semua kena nanti H. Sahdan

oordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Mataram dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Ia mengatakan, sejumlah proyek yang dilaksanakan instansi vertikal di bawah Kementerian PUPR tersebut sudah diskenariokan mana saja yang akan direalisasikan tahun ini. ‘’Setelah saya kontak Kepala Balai, sudah diskenariokan mana-mana saja yang kira-kira yang akan direalisasikan. Kalau NTB ini hanya sedikit mendapat ‘’kue’’ pembangunan. Mungkin tak terlalu besar (pemangkasan

anggarannya),’’ kata Sahdan. Sahdan mengaku belum mendapatkan rincian proyekproyek mana saja di dua instansi vertikal di bawah Kementerian PUPR tersebut yang kena pemangkasan anggaran. Namun, yang pasti ada pemangkasan anggaran. ‘’Yang namanya pengalihan anggaran Rp24 triliun itu, pasti ada pemotongan anggaran untuk NTB. Hampir semua kena nanti. Cuma detailnya saya belum dapat konfirmasi dari teman-teman,’’ ucapnya. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.