HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 15 JULI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 106 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/humassetdantb)
APEL TIGA PILAR - Apel Tiga Pilar yang dipimpin Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah dihadiri Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB, Mohammad Iqbal, Danrem 162/WB, Ahmad Rizal Ramdhani, Sekda NTB, H.L.Gita Ariadi, Selasa (14/7).
Sinergi Pemda, TNI dan Polri Perangi Covid-19 Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB terus berupaya menekan angka penyebaran Covid-19 di NTB. Dengan kurva penyebaran yang belum melandai khususnya di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, diperlukan ikhtiar bersama seluruh pihak untuk mempercepat penanganan pandemi ini.
TO K O H Terapkan SOP Sesuai Zona WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, berharap seluruh kabupaten dan kota di NTB tegas menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sesuai dengan zona masing-masing daerah. Hal ini akan diikuti dengan Prosedur Operasi Standar (SOP) Covid-19 di setiap bidang yang akan dikeluarkan oleh Pemprov NTB. Demikian disampaikan Wagub saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, Direktur RSUD NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, Bersambung ke hal 11
Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/diskominfotik)
KO M E N TTAA R Harus Ada SRUT
DITETAPKANNYA Peraturan Gubernur (Pergub) No. 27 Tahun 2020 tentang Sepeda Listrik Berbasis Baterai pada 20 Mei lalu, menjadi dasar pengembangan sepeda listrik di NTB. Untuk memaksimalkan produksi, pengembangan tersebut juga didorong dengan mengurus Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Drs.H.Lalu Bayu Windya, menerangkan penerbitan SRUT berfungsi untuk menentukan spesifikasi produksi sepeda listrik di NTB. (Suara NTB/dok) ‘’Sepeda listrik ini memang H.Lalu Bayu Windya produk baru. Izin pertama SRUT itu keluar untuk bisa memproduksi. Kita lihat tipenya, jenisnya, semuanya. Kalau sudah lulus, kita bisa produksi sesuai spesifikasi itu,’’ ujarnya dikonfirmasi, Selasa (14/7) di Mataram. Bersambung ke hal 11
Bahkan ada indikasi, Covid19 sudah menemukan bentuk dan cara lain dalam penularannya. Karena itu, kewaspadaan dan kedisiplinan akan protokol
Covid-19 harus ditingkatkan. Selain itu, keterbatasan alat medis dan fasilitas serta kesadaran masyarakat yang kurang membuat penyebaran wabah
menjadi kian mengkhawatirkan. ‘’Saya mengajak Walikota Mataram dan Bupati Lombok Barat agar tetap mengimbau masyarakatnya untuk terus
menekan Covid-19 ini,’’ ujar Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah saat menjadi Pembina Apel Tiga Pilar di Lapangan Bumi Gora, Selasa, (14/7). Apel Tiga Pilar juga dihadiri Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB, Irjen.Pol. Mohammad Iqbal, Danrem 162/ WB, Brigjen TNI. Ahmad Rizal
Ramdhani, Sekda NTB, Drs.H.L.Gita Ariadi, M.Si. Kemudian hadir juga Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh dan unsur Forkopimcam se-Kota Mataram dan Lombok Barat. Pelaksanaan Apel Tiga Pilar dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Bersambung ke hal 11
Sebelas OPD Belum Tuntaskan Anjab dan ABK
Jadi Dasar Pengajuan Usulan Formasi CPNS Mataram (Suara NTB) Biro Organisasi Setda NTB mencatat sebanyak 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum menuntaskan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab dan ABK). OPD diberikan tenggat hingga akhir Juli untuk menyerahkan hasil Anjab dan ABK.
Pasalnya, hasil Anjab dan ABK sangat dibutuhkan untuk pemetaan pegawai di masing-masing OPD. Selain itu, Anjab dan ABK juga menjadi dasar Pemprov mengajukan usulan formasi CPNS ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Bersambung ke hal 11
Konstruksi Proyek Kereta Gantung Rinjani Diperkirakan Awal 2021 Mataram (Suara NTB) Tahapan proses pembangunan kereta gantung Rinjani terkena dampak pandemi Covid-19. Penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan Detailed Engineering Design (DED) terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, Pemprov melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB memastikan
investor yang akan membangun kereta gantung Rinjani cukup serius. Karena mereka sudah menyerahkan uang jaminan sebesar Rp5 miliar sebagai bukti keseriusan menggarap proyek kereta gantung sepanjang 10 km tersebut. ‘’Stagnan sekarang. Karena tim teknis mereka (investor) ndak bisa ke sini akibat Covid-19,’’ kata Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Madani Mukarom, B.
Sc.F, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (14/7) kemarin. Madani menjelaskan investor asal China tersebut sudah mengantongi izin prinsip. Setelah mengantongi izin prinsip, mereka melakukan sosialisasi ke masyarakat. Selanjutnya melakukan survei teknis untuk penyusunan FS dan DED. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humassetdantb)
PASANGKAN MASKER - Seorang pedagang dipasangkan masker oleh Wagub, Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Rabu kemarin.
Sosialisasi di Ruang Publik Digencarkan GUGUS tugas penanganan Covid-19 Provinsi NTB kembali menggencarkan sosialisasi pencegahan Covid-19 di ruang publik. Sosialisasi yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar terhindar dari virus Corona itu menyasar sejumlah pasar di Kota Mataram. Sosialisasi dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas yang juga Wakil Gubernur (Wagub) NTB,
Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Dalam sosialisasi tersebut, Wagub mengatakan, gugus tugas Covid-19 Pemprov NTB kembali menyasar pusat perbelanjaan sebagai lokasi sosialisasi agar semakin banyak warga teredukasi. “Kita harus sungguh-sungguh patuhi protokol kesehatan, kita semua harus disiplin,’’ tegas Rohmi. Bersambung ke hal 11
Gubernur Diundang ke Istana Negara
Bahas Percepatan Penyerapan Anggaran di Tengah Pandemi Covid-19 Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc diundang ke Istana Negara Jakarta untuk membahas percepatan penyerapan anggaran di tengah pandemi Covid19. Namun, gubernur akan diwakili Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si. ‘’Besok kita diundang bahas percepatan anggaran di Jakarta. Bagaimana kebijakan APBD kita dalam penanganan Covid. Besok ada rapat koordinasi nasional di Istana Negara, dihadiri semua gubernur,” kata Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur, Selasa (14/7) kemarin. Gita menjelaskan, penyerapan anggaran di masa pan-
demi Covid-19 di NTB cukup bagus. Sehingga, dari hasil kajian beberapa waktu lalu, NTB berada di kuadran I. Yakni, penanganan kesehatan membaik dan ekonomi juga membaik. ‘’Artinya, upaya kita dalam penanganan Covid kencang. Tracing dan lain sebagainya kita lakukan. Kemudian dalam penanganan dampak sosial ekonomi, ada JPS tahap I, II dan III bergerak dan kita lanjutkan dengan program stimulus ekonomi,’’ kata Gita. Dalam rapat koordinasi nasional tersebut, kata Gita, Pemprov akan menyampaikan tentang pentingnya pember-
dayaan UMKM di tengah pandemi ini. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi di daerah. Gita juga mengatakan, akan menyampaikan kep a d a Peme-
H.L.Gita Ariadi
rintah Pusat agar bantuan yang diberikan ke masyarakat diupayakan berbentuk barang dengan memanfaatkan produk IKM dan UMKM lokal. Sehingga akan mampu menggerakkan ekonomi lokal. ‘’Supaya UMKM juga bergerak di tengah pandemi Covid19,’’ tandas Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan C o v i d - 1 9 Provinsi NTB ini. Gita menambahkan, (Suara NTB/dok)
kebijakan APBD NTB untuk penanganan Covid-19. Pertama, melakukan realokasi dan refocusing anggaran yang berasal dari belanja langsung atau belanja barang jasa dan belanja modal sebesar Rp926 miliar atau 39,15 persen dari total APBD murni 2020. Hasil realokasi dan refocusing APBD digunakan untuk penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi. Dijelaskan, belanja penanganan kesehatan diarahkan untuk pencegahan atau memutus mata rantai Covid-19, APD, insentif tenaga kesehatan, pengadaan alkes dan obatobatan serta menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19. Bersambung ke hal 11