SUARA NTB
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SELASA, 15 SEPTEMBER 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 155 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Posyandu Keluarga di NTB Harus Menjadi Pusat Edukasi Masyarakat Tanjung (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan bahwa keluarga merupakan kekuatan sebuah bangsa. Keluarga yang sehat dan sejahtera hakikatnya menjadi salah satu tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Program kegiatan berbasis keluarga dan kesehatan selama ini menjadi fondasi utama dalam membangun NTB. Karena itu, Wagub mengajak semua kabupaten/kota di NTB, PKK serta Pemerintah Desa untuk menjadikan Posyandu Keluarga sebagai pusat eduka-
si menyeluruh dalam mengatasi berbagai masalah warga. ‘’Dengan hadirnya kegiatan Posyandu Keluarga ini, maka banyak persoalan keluarga
RESMIKAN - Wagub Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan Posyandu Keluarga di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sabtu (12/9).
yang akan dapat kita tuntaskan,’’ tegas Wagub didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Bupati KLU, Dr.H. Najmul Akhyar saat meresmikan Posyandu Keluarga di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok
Utara (KLU), Sabtu (12/9). Wagub kembali menegaskan bahwa Posyandu Keluarga bukan sekadar melaksanakan kegiatan pelayanan dasar kepada balita, remaja, dan lansia saja. Tetapi lebih dari itu, Posyandu Keluarga merupakan the center of education atau pusat edukasi dan informasi keluarga secara menyeluruh. ‘’Posyandu Keluarga menjadi pusat edukasi berbagai kebutuhan masyarakat,’’ ujarnya. Mulai dari edukasi penanganan ibu hamil dan tumbuh kembang anak. Termasuk edukasi narkoba kepada milenial, edukasi bu-
ruh migran kepada usia produktif, hingga edukasi masalah gizi kepada lansia. Menurut Wagub, program Revitalisasi Posyandu dilakukan agar edukasi tentang dasar – dasar permasalahan masyarakat dapat teratasi. Selain itu, di Posyandu diharapkan juga dapat mendeteksi berbagai permasalahan sosial masyarakat. ‘’Dengan hadirnya Posyandu Keluarga di setiap dusun, Insya Allah semua edukasi bisa dilakukan di Posyandu,’’ jelas Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humassetdantb)
92 Warga Tak Pakai Masker Terjaring Operasi Pemprov Penegakan Protokol Covid-19 Somasi Investor Telantarkan Lahan
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melakukan evaluasi kerja sama yang mangkrak dengan investor atau pihak ketiga dalam pemanfaatan aset daerah. Pemprov melalui Biro Kerjasama Setda NTB telah melayangkan somasi kepada PT. Bali Seafood International (BSI) yang membangun pabrik pengolahan ikan kelas dunia di Teluk Santong Sumbawa. Jika sampai somasi ketiga, tak ada respons dari investor tersebut, maka kerja sama akan diputus. ‘’Baru somasi pertama kita layangkan. Karena kemarin kita panggil rapat, mereka tidak hadir dengan alasan pandemi. Tapi tak bisa terus menerus begitu, harus ada kejelasan. Bersambung ke hal 11
TO K O H
(Suara NTB/dok)
Jadi Efek Gentar
Mohammad Iqbal
KAPOLDA NTB, Irjen. Pol. Mohammad Iqbal menjelaskan, penerapan sanksi sebagai langkah lanjutan dari upaya pencegahan yang sudah digenjot sebelumnya. Penerapan protokol kesehatan ini juga dapat menjadi referensi pemilik hak suara Pilkada 2020 untuk menentukan pilihannya. ‘’Jadi semua masyarakat memilih pasangan calonnya yang mematuhi protokol kesehatan. Bukan karena yang bisa membawa massa sebanyak-banyaknya. Bersambung ke hal 11
KO M E N TTAA R Desa Rawan Pangan SETIDAKNYA 214 desa di NTB tercatat masuk dalam kategori rawan pangan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB, Drs.H. Fathul Gani, M.Si menerangkan hal tersebut disebabkan musim kering yang terjadi di beberapa daerah, sehingga ketersediaan komoditi pangan perlu segera diantisipasi. “Kami memastikan desa-desa yang masuk dalam ketegori rawan pangan terus di intervensi dengan bantuan,” ujar Fathul saat dikonfirmasi, Senin (14/9). Meskipun beberapa komponen pangan mengalami kenaik harga seperti cabai keriting, saat ini ketersediaan 11 komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, daging sapi, dan telur ayam cenderung stabil. H. Fathul Gani Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Satpol PP NTB mencatat sebanyak 92 warga terjaring operasi penegakan protokol Covid-19 yang dilakukan di Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara. Sebanyak 46 orang kena sanksi denda, sisanya dikenakan sanksi denda karena tak punya uang saat dilakukan penindakan. Sementara, dari 92 warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19 karena tidak memakai masker di tempat umum. Sebanyak dua orang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN yang tidak memakai masker terjaring operasi di Giri Menang Square Lombok Barat. Kepala Satpol PP NTB, Drs. Tri Budiprayitno, M. Si yang dikonfirmasi di Mataram, Senin (14/9) siang merincikan puluhan masyarakat atau warga yang terjaring razia tidak menggunakan masker di tempat umum tersebut. Pada lokasi operasi di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) NTB yang dilaksanakan selama dua jam, terjaring 10 pelanggar protokol kesehatan Covid-19. Sebanyak tujuh warga kena sanksi denda masing-masing Rp100 ribu. Sedangkan tiga warga dikenakan sanksi sosial dengan membersihkan sampah. ‘’Kita sudah minta dia kontak keluarganya untuk bawakan uang. Tapi ndak ada. Akhirnya, dia ikhlas dikenakan sanksi sosial,’’ kata Tri. Kemudian di Bundaran Giri Menang Square Lombok Barat, sebanyak 58 orang terjaring tidak menggunakan masker. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 orang terkena sanksi denda. Sedangkan 26 orang kena sanksi sosial. ‘’Dari 32 orang yang kena denda itu, 30 orang masyarakat umum dan PNS 2 orang. Kita sedang coba cari PNS dari mana ini,’’ sebutnya. Sedangkan di lokasi operasi penegakan protokol Covid-19 yang ketiga dilaksanakan di dekat Kantor Samsat Lombok Utara. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
Jangan Sampai Muncul Klaster Pilkada di NTB
OPERASI - Satpol PP mendata masyarakat yang tidak menggunakan masker saat operasi penegakan protokol kesehatan di Lombok Utara, Senin (14/9) kemarin.
Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Pilkada sekarang berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19. Di Provinsi NTB sendiri, sebanyak tujuh kabupaten/kota akan melangsungkan Pilkada. Untuk itu, seluruh tahapan Pilkada harus berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humassetdantb)
RAPAT - Wagub NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19 pada tahapan Pilkada serentak tahun 2020 bertempat di Tenda Putih Lapangan Gajah Mada Polda NTB, Senin (14/9).
(Suara NTB/bay)
Hingga Desember Butuh 420 Juta Liter
Pemprov Droping 235 Ribu Liter Air Bersih ke Masyarakat Terdampak Kekeringan Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Galungan, pada Rabu (16/9) dan Kamis (17/9) SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Jumat (18/9). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mulai mendistribusikan air bersih kepada ribuan warga terdampak kekeringan di belasan desa yang berada di lima kabupaten/kota. Sejak Juni hingga 14 September 2020, Pemprov melalui Dinas Sosial (Disos) NTB telah melakukan droping air bersih sebanyak 235 ribu liter. Kepala Disos NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH mengatakan, dibutuhkan kebersa-
maan dalam mengatasi kekeringan yang melanda NTB. Jumlah penduduk yang terdampak kekeringan sebanyak 705.691 jiwa atau 199.294 KK, tersebar di 341 desa, 75 kecamatan dan 9 kabupaten/kota di NTB. Dengan kebutuhan air bersih sebanyak 5 liter per jiwa maka per hari kebutuhan air bersih masyarakat terdampak, tidak kurang dari 3,5 juta liter. ‘’Kalau dihitung sampai dengan Desember, maka bu-
tuh 420 juta liter,’’ kata Khalik dikonfirmasi Suara NTB, Senin (14/9) siang kemarin. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, maka kebersamaan seluruh stakeholders harus terwujud dalam sinergitas yang kuat. Mulai dari TNI, Polri, PMI, NGO, Ormas, OKP, BUMN/BUMD, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi bergerak bersama. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
KRISIS - Droping air bersih yang dilakukan Pemprov melalui Disos NTB di sejumlah dusun/desa yang mengalami krisis air bersih di NTB.