Edisi Sabtu 16 Mei 2020 | Suara NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SABTU, 16 MEI 2020

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Pandemi Covid-19 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Limbah Medis di NTB 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Melonjak Tajam 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Sejak pandemi Corona, limbah medis di NTB melonjak 1234567890123456789012345678901212 tajam. Sebelum Corona, rata-rata jumlah limbah medis di NTB 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 sebanyak 2 ton, namun sekarang melonjak menjadi 9,5 ton.

1234567890123456789012345678901212 Sedangkan sampah rumah tangga yang diangkut ke 1234567890123456789012345678901212 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) justru mengalami penu1234567890123456789012345678901212 runan sekitar 18 persen. ‘’Kalau sampah ke TPA malah 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 berkurang. Cuma volume sampah medis yang tinggi. Ka1234567890123456789012345678901212 lau sampah umum berkurang sekitar 18 persen,’’ kata Ke1234567890123456789012345678901212 pala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, 1234567890123456789012345678901212 Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si dikonfirmasi Suara 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 NTB, Jumat (15/5) kemarin.

1234567890123456789012345678901212 Madani menyebut jumlah limbah medis pada pandemi 1234567890123456789012345678901212 Corona ini mencapai 9,5 ton bulan Maret lalu. Pada bulan 1234567890123456789012345678901212 sebelumnya, limbah medis di NTB hanya 2 ton. Sebanyak 9,5 1234567890123456789012345678901212 ton limbah medis tersebut dikirim ke Jawa untuk diolah.

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 11 1234567890123456789012345678901212

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 60 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Fitra NTB Rekomendasikan Perbaikan Data JPS Mataram (Suara NTB) Polemik data penerima bantuan terus mencuat akibat karut marutnya data antara pusat dengan pemerintahan daerah. Di NTB sendiri jika melihat data penerima bantuan harusnya seluruh KK di NTB mendapatkan bantuan, karena data penerima bantuan sejumlah 2,4 juta lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara jumlah Rumah Tangga di NTB sebanyak 1,4 juta lebih.

Dinsos Provinsi NTB dalam rilis sebelumnya menyebut, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 1.140.251 orang. Rinciannya, PKH 329.883 KPM, BPNT 540.363 KPM, BST 270.005 KPM. Kemudian ditambah dengan data penerima JPS Provinsi sebanyak 105.000 KPM, JPS kabupaten dan kota sebanyak 180.047 KPM, dan BLT Dana Desa sebanyak 219.691 KPM. Sehingga total penerima manfaat sebanyak 1.644.989 KPM. Jumlah penerima ini, jauh lebih besar dari jumlah rumah tangga di NTB. Hitung-hitungan yang dilakukan Forum Transparansi Anggaran (FItra) NTB, dari data ini potensi penerima ganda sebanyak 237.435 KK, Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/humasntb)

Gerakkan Ekonomi Lokal

RAKOR - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah memimpin Rakor didampingi Koordinator Bidang Pemulihan Sosial dan Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, H. Ridwan Syah, Jumat (15/5) kemarin.

Pemprov Alokasikan Anggaran Stimulus Ekonomi Rp278 Miliar Mataram (Suara NTB) Dalam menggerakkan ekonomi lokal di tengah pandemi Covid-19, Pemprov NTB mengalokasikan anggaran untuk stimulus ekonomi sekitar Rp278 miliar.

Berasal dari dua sumber anggaran, yakni Belanja Tidak Terduga (BTT) yang merupakan hasil realokasi dan refocusing anggaran sebesar Rp90 miliar.

Kemudian kegiatan-kegiatan atau proyek fisik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar Rp188 miliar yang dialihkan menjadi program padat karya tunai. ‘’Untuk stimulus ekonomi itu, kita siapkan

TO K O H

(Suara NTB/dok)

Usulkan untuk 7.600 Lansia PEMPROV melalui Dinas Sosial (Disos) NTB mengusulkan 7.600 warga lanjut usia (Lansia) untuk mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, baru 1.350 lansia di NTB yang memperoleh BST tahap I senilai Rp600 ribu per bulan yang akan diberikan selama tiga bulan tersebut. ‘’Kita berharap akan ada tambahan karena H. Bersambung H. Ahsanul Ahsanul Khalik Khalik ke hal 11

05:01

12:15

15:35

18:07

19:19

(Suara NTB/humasntb)

kan dapat selesai pada akhir tahun 2020.

Dalam jangka panjang, jalan akses ini akan dilengkapi penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, dan landscape. Ruas jalan utama pada ruas timur The Mandalika ini nantinya akan terhubung dengan jalan bypass Bandara International Zainuddin Abdul Madjid menuju Mandalika sepanjang 17 Km yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan konektivitas dalam kawasan The Mandalika, sehingga dapat meningkatkan investasi sekaligus mendorong kunjungan wisatawan ke The Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas pilihan Pemerintah,’’ ujarnya.

Peningkatan kualitas jalan akses ini akan mempermudah akses dari jalan provinsi ke arah Pantai Gerupuk yang merupakan daerah wisata surfing yang sangat digemari wisatawan/turis karena memiliki gelombang/ombak yang cukup unik serta Tanjung Aan. Bersambung ke hal 11

AKSES - Proses pembangunan akses menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan.

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51

Mataram (Suara NTB) – PT. ITDC, terus memacu infrastruktur dasar di dalam kawasan The Mandalika, yang dikembangkan di area seluas 1.175 hektar dengan status lahan clean and clear. Salah satu progres pekerjaan yang terus berjalan adalah pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika.

Proyek yang termasuk ke dalam paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) ini, berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of Way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 Km. Saat ini tengah dilakukan pengaspalan pada satu sisi dan akan dilengkapi dengan bangunan pelengkap berupa pembatas jalan dengan kansteen, saluran terbuka (drainase swale) serta area landscape.

Proyek dikerjakan dengan mematuhi protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah dan ditarget-

SEMBAKO - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, secara simbolis menyerahkan paket sembako, kemarin.

Baznas NTB Bagikan 1.500 Paket Sembako

(Suara NTB/ist_itdc)

H. Sukiman Azmy

KO M E N TTAA R

ma OPD terkait di Kantor Gubernur, Jumat (15/5) kemarin.

Khusus untuk anggaran stimulus ekonomi sebesar Rp90 miliar, kata Ridwan dipergunakan untuk penguatan IKM dan UMKM. Selain

dampak pandemi Covid-19.

Dengan kondisi ekonomi nasional dan daerah seperti ini, maka salah satu cara menolong IKM dan UMKM agar tetap bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 adalah dengan membeli produk mereka.

Hal inilah yang dikombinasikan Pemprov NTB dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.

Bersambung ke hal 11

ITDC Bangun Akses Menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan

Kunci Sukses Lotim Tekan Corona WAKIL Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi Pemda Lombok Timur (Lotim) karena dinilai berhasil menangani virus Corona di NTB. Meskipun Lotim merupakan daerah dengan penduduk terpadat di NTB, namun kasus positif dapat ditekan dan pasien sembuh melampaui angka kasus aktif yang masih dirawat di rumah sakit.

Bupati Lotim, Drs. H. Sukiman Azmy, MM yang dikonfirmasi Bersambung ke hal 11

semuanya Rp278 miliar,’’ sebut Koordinator Bidang Pemulihan Sosial dan Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dikonfirmasi usai Rakor bersa-

itu, anggaran sebesar itu juga dipergunakan membantu petani, nelayan dan peternak supaya tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19. ‘’Sehingga tetap menjaga ketahanan pangan kita,’’ katanya.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB ini menjelaskan, alasan perlunya IKM dan UMKM mendapatkan stimulus ekonomi. Karena IKM dan UMKM terkena

Mataram (Suara NTB) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB membagikan 1.500 paket sembako untuk mustahik danduafa, di Sekretariat Baznas NTB Kompleks Islamic Center, Mataram, Jumat (15/5).

Kegiatan tersebut adalah membantu pemerintah dalam penanggulangan dampak sosial ekonomi Covid-19, khususnya dalam mengurangi beban hidup masyarakat.

Penyerahan paket sembako dilakukan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc secara simbolis didampingi Ketua Baznas Provinsi NTB, TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA. Gubernur mengapresiasi upaya Baznas NTB yang telah menyalurkan paket sembako, hasil pengumpulan zakat, infak, dan sedekah. Menurut Gubernur, Covid-19 ini bukan hanya mengantisipasi masalah kesehatan,

tapi yang lebih signifikan adalah, mengantisipasi dampak sosial ekonomi akibat wabah tersebut. ‘’Jangan sampai orang tidak punya pekerjaan, tidak punya beras, tidak ada yang diminum, kemudian menjarah yang lain,’’ kata gubernur.

NTB termasuk salah satu provinsi yang berani. Tidak memberikan uang tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Karena, sudah ada yang lain yang memberikan bantuan berupa uang.

Tapi Pemprov NTB memberikan bantuan berupa sembako dan semunya diupayakan dari produk lokal. ‘’Sumbangan ke depan, usahakan semuanya barang lokal.

Karena NTB ini jangankan membuat masker, membuat motor listrik saja kita bisa. Tapi selama ini UKM kita tidak pernah dikasih kesempatan, bahkan pasar pun tidak disediakan,’’ katanya.

Bersambung ke hal 11

Kejar Bali, Kesembuhan Pasien Corona di NTB Tertinggi Kedua di Indonesia Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mencatat tingkat kesembuhan pasien Corona terus menunjukkan tren peningkatan. Bahkan, tingkat kesembuhan pasien Corona di NTB tertinggi kedua di Indonesia.

Tingkat kesembuhan pasien Corona di NTB masih berada di bawah Bali yang berada di posisi pertama di Indonesia dengan persentase 65 persen. Sementara NTB, tingkat kesembuhan pasien

Corona sebesar 51,4 persen. ‘’Iya, kita posisi kedua nasional hari kemarin karena sudah 51,4 persen pasien yang sembuh. Kalau Bali sudah 65 persen. Trennya kemungkinan akan terus meningkat pasien yang sembuh,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (15/5) kemarin.

Dikes mencatat, total kasus positif Covid-19 di NTB sebanyak 356 orang. Dengan

laju fatalitas kasus indeks sebesar 1,97 persen. Kemudian laju kesembuhan kasus indeks 51,4 persen.

Sedangkan Bali, total kasus positif Covid-19 sebanyak 328 orang. Dengan laju fatalitas kasus indeks sebesar 1,2 persen. Kemudian laju kesembuhan kasus indeks sebesar 65,6 persen.

Sementara secara nasional, jumlah kasus positif Corona sebanyak 16.006 orang.

Dengan laju fatalitas kasus

indeks sebesar 6,5 persen dan laju kesembuhan kasus indeks sebesar 22 persen.

Bersambung ke hal 11

SUARA MATARAM

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Halaman 2

Kerjasama Dinas Pertanian Kota Mataram dengan Harian Suara NTB

Distan Sidak Ketersediaan Daging Jelang Lebaran

Perketat Pintu Masuk SATU dari dua warga Kelurahan Ampenan Tengah sembuh dan kembali menjalani aktivitas secara normal. Kewaspadaan terhadap penularan diperketat dengan mengawasi pintu masuk tiap lingkungan.

Lurah Ampenan Tengah, Hasbullah bersyukur tidak ada penambahan warganya terpapar Coronavirus Disease atau Covid-19. Bahkan, satu orang dinyatakan sembuh dan menjalani kehidupan normal. Penularan wabah perlu diwaspadai.

Salah satunya mengatur serta memperketat pengawasan di tiap pintu masuk di lingkungan.

(Suara NTB/dok) Sebagian lingkungan di AmHasbullah penan Tengah jaraknya dekat dengan lingkungan banyak terpapar virus Corona. “Seperti Lingkungan Pelembaq jaraknya dekat dengan salah satu lingkungan di wilayah kita,” kata Hasbullah dikonfirmasi, Jumat (15/5).

Program Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan (PCBL) dinilai sangat tepat. Kelompok kerja (Pokja) melakukan rekayasa pintu masuk di lingkungan. Pengalihan arus kendaraan di lingkungan guna memperketat warga datang dari luar, sehingga warga aman dan nyaman berbaur antara satu dengan lainnya.

Pengawasan pintu masuk oleh kader dan pemuda telah disiapkan thermoscan dan tempat cuci tangan serta cairan disinfektan. Kendaraan dibatasi masuk. Pelibatan seluruh elemen di lingkungan akan mempermudah pengawasan. “Tamu yang masuk ditanya kepentingannya apa dan kemana,” terangnya.

Hasbullah menambahkan, petugas dari Dinas Kesehatan mengecek kesehatan jemaah di salah satu masjid di Lingkungan Tempit. Enam warga dirapid test non reaktif.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan di masing – masing lingkungan. Dia mengharapkan, wabah virus Corona segera berakhir, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial di masyarakat bisa berlangsung normal.

Dia juga mengingatkan, masyarakat memperhatikan social distancing dan physical distancing serta protokol pencegahan Covid-19 lainnya. (cem)

Mataram (Suara NTB) Dinas Pertanian Kota Mataram melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap ketersediaan daging sapi dan ayam di distributor dan pasar.

Stok aman hingga lebaran pekan depan. Permintaan tinggi menyebabkan harga naik.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Ir. H. Mutawalli. MM., menyampaikan, pemantauan ketersediaan daging di distributor dan pasar.

Khusus daging sapi stok mencapai 25 ton dan daging ayam 30 ton. Stok ini diperkirakan masih aman sampai lebaran.

Meskipun ketersediaan daging melimpah tetapi mengalami penurunan permintaan sekitar 20 persen di perusahaan atau distributor. Demikian pula, di rumah pemotongan hewan (RPH) turun dari 35 – 40 persen. “Kalau stok aman sampai lebaran,” kata Mutawalli dikonfirmasi Jumat (15/5).

Longgarnya penerapan social distancing dan physical distancing di pasar tradisional kecenderungan harga

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

DAGING BEKU - Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli mengecek ketersediaan daging beku di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Mataram.

BERSAMA - Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H.Mutawalli berfoto bersama usai mengecek stok daging di salah satu distributor di Kota Mataram.

merangkak naik. Sehingga, orang leluasa berbelanja di pasar. Pemicu kenaikan harga daging sebut Mutawalli, pertama, harga sapi lokal dikirim dari Sumbawa mahal. Kedua, daging beku awalnya banyak diimpor dari India, kini berkurang.

Daging beku banyak didatangkan dari Australia, Bra-

zil dan New Zeland.

Kualitas dagingnya bagus dan harganya mencapai Rp105 ribu/kg. “Paling tinggi Rp85 ribu. Kalau di bawah itu Rp70 ribu – Rp80 ribu, tergantung jenisnya. Sekarang ini ada stok daging dari Australia, Brazil dan New Zeland,” ujarnya.

Kebutuhan daging sapi maupun ayam biasanya H-7

dan H+7 lebaran. Apabila Pemerintah Arab Saudi meniadakan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, harga daging praktis turun.

Untuk menekan harga daging diakui Mutawalli, sulit. Sebab, ini harga psikologis rutin terjadi tiap tahunnya. Biasanya harga meningkat jika permintaan ban-

yak. Tetapi sebaliknya, harga turun jika sepi pembeli.

“Yang pasti tidak ada pengaruh terhadap kondisi saat ini,” tandasnya.

Dia mengimbau masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap ketersediaan daging sapi dan ayam. Selain itu, diminta tidak panik membeli kebutuhan. (cem/*)

Pengawasan Kegiatan di Pasar Diperketat Mataram (Suara NTB) Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, memperketat pengawasan terhadap aktivitas pengunjung dan pedagang di pasar tradisional.

Pasar jangan sampai menjadi sarana atau media penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19.

Anggaran Corona Amburadul ANGGOTA Fraksi PKS DPRD Kota Mataram, Irawan Aprianto, ST., menilai anggaran penanganan virus corona atau covid-19 di Kota Mataram ugal ugalan. “Kemarin saya sudah melihat paparan anggaran yang diserahkan eksekutif ke legislatif. Walaupun cuma satu lembar tapi itu sudah kelihatan amburadul.

Dan ini sangat besar,” katanya menjawab Suara NTB melalui sambungan telepon, Jumat (15/5) kemarin.

Dia mencontohkan anggaran untuk pengadaan APD (alat pelindung diri). “Jadi di sana itu terlihat dobel angga(Suara NTB/fit) ran,” sesalnya. Ada APD per Irawan Aprianto item, ada pula muncul APD muncul dengan item lengkap satu set. ‘’Ini bisa jadi dobel anggaran. Per item dan per setnya ada. Dan juga angkanya sangat besar untuk ukuran Kota Mataram,’’ ujar Irawan. Misalnya, anggaran untuk face shield dianggarkan Rp900 juta.

Kalau satu face shield harganya sekitar Rp150 ribu, maka jumlah face shield yang akan dibeli oleh Pemkot Mataram sekitar 6.000 unit. ‘’Ini bukan barang habis pakai. Inikan terus dipakai. Siapa yang mau pakai, yang memakai itukan petugas kesehatan, sementara petugas medis kita tidak sampai segitu,’’ terangnya. Belum lagi pengadaan goggle yang dianggarkan Rp600 juta. ‘’Itu harganya ndak mahal sekitar Rp72 ribu. Kalau kita hitung-hitung, jumlahnya jadi 8.726. ini siapa yang pakai? Padahal, kalau sudah pakai goggle, tidak perlu pakai face shield,’’ kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram ini.

Seharusnya, lanjut Irawan kalau pemerintah ingin menyusun anggaran, mengacu pada prinsip money follow function. ‘’Ini sepertinya di balik, anggarannya dulu ditentukan baru dicari-cari kegiatannya,’’ ucapnya. Kalaupun ada pihak-pihak yang ingin mencari nama dalam penanganan covid-19 di Kota Mataram, anggota dewan dari Dapil Sandubaya ini tidak mempersoalkannya.

Sepanjang sesuai aturan dan tidak melampaui ketentuan. ‘’Ingin berbuat untuk masyarakat, ndak apa-apa asal sesuai koridor. Jangan dibuat-buat,’’ tegasnya. Termasuk alat rapid test yang dibeli Pemkot Mataram, ternyata sama dengan merek alat rapid test bermasalah di Bali. Informasi yang didapatkan dari Direktur RSUD Kota Mataram, bahwa rumah sakit plat merah itu tidak akan mengandalkan rapid test. RSUD katanya akan melakukan swab massal. ‘’Kalau seperti itu, kenapa membeli alat rapid test banyak sekali.

Makanya ini kalau saya bilang ugal-ugalan, hanya bagaimana menghabiskan anggaran saja,’’ pungkasnya. Seperti diketahui, untuk penanganan covid-19 di Kota Mataram, Pemkot Mataram melakukan pemangkasan di sejumlah pos anggaran. ‘’Kalau anggaran dipangkas untuk pengadaan alat yang sesuai kebutuhan, saya pikir ndak masalah, walaupun termasuk pokir kami. Kami rela. Yang penting penggunaannya benar-benar tepat sasaran,’’ demikian Irawan. (fit)

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, Jumat (15/5) mengatakan, pemkot memberikan izin pasar tradisional beroperasi.

Dengan pertimbangan komponen berada di pasar tetap memperhatikan protokol pencegahan virus Corona.

Tiga pasar yakni Kebon Roek, Pagesangan dan Mandalika dilengkapi fasilitas. Seperti, penambahan tempat cuci tangan, masker serta alat pengecek suhu tubuh. Di samping itu, posko terpadu dibangun.

Petugas memastikan pedagang dan konsumen menjaga jarak dan menggunakan masker.

Petugas memiliki kewenangan memulangkan pedagang maupun pengunjung yang tidak

menggunakan masker. Tindakan tegas ini sebagai terapi kejut bagi masyarakat yang tidak mentaati protokol pencegahan Covid-19.

“Yang tidak pakai masker dipulangkan,” tegasnya.

Sejauh ini, penerapan social distancing dan physical distancing sulit diterapkan. Martawang menegaskan, pemerintah tidak akan menyerah melakukan pencegahan agar aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat berjalan normal di Kota Mataram.

Masing – masing pasar sudah ada petugas berjaga di pos terpadu. Kesulitan mengatur jarak pedagang di Pasar Kebon Roek karena tingkat kesadaran.

Skenario menata pedagang di Pasar Kebon Roek dengan men-

galihkan ke lantai atas. “Kita tidak menyerah untuk mengingatkan pedagang,” tandasnya.

Diperketatnya pengawasan di pasar tradisional buntut dari meninggalnya salah seorang pedagang di Pasar Mandalika positif terinfeksi Covid-19. Pemeriksaan kesehatan dan penelusuran dimulai menyasar radius terdekat dari pedagang tertular. Hasil rapid test dua pedagang reaktif.

Keduanya menjalani karantina dan uji usap (swab) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram.

Kepala Dinas Perdagangan, H. Amran M. Amin menambahkan, protokol penanganan Covid-19 telah disampaikan ke pedagang baik berupa sos-

(Suara NTB/cem)

AWASI PENGUNJUNG - Petugas di Pasar Mandalika mengawasi setiap pengunjung dan meminta mencuci tangan dan mengenakan masker sebelum masuk ke pasar. Pasar tradisional jangan jadi media penularan Covid-19. Konsumen dan pedagang diminta mentaati protokol pencegahan. ialisasi, imbauan tertulis dan Kesehatan untuk melakukan lisan serta pembagian masker pemeriksaan kesehatan di seserta penerapan pola hidup luruh pedagang. “Sudah kita sehat dan bersih. koordinasikan untuk rapid Selain itu, pihaknya telah test di semua pasar,” demikiberkoordinasi dengan Dinas an kata Amran. (cem)

(Suara NTB/cem)

JEMBATAN PENGHUBUNG - Pengendara sepeda motor melintas di jembatan yang menghubungkan lingkungan Karang Bedil, Kelurahan Mataram Barat dengan Lingkungan Punia, Kelurahan Punia. Jembatan ini dibangun sejak belasan tahun lalu, namun masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperpendek jarak tempuh. Namun plat besi jembatan ini mulai jebol dan membahayakan pejalan kaki.

Rusunawa Nelayan Tetap Dibangun Mataram (Suara NTB) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetap melanjutkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) nelayan di Kelurahan Bintaro, Ampenan.

Anggaran tidak ditunda atau pangkas di tengah bencana penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Mataram, H. M. Kemal Islam menegaskan, masih tetap optimis pembangunan rusunawa nelayan Ampenan tetap dibangun. Karena, tidak ada pemberitahuan dari Kemen-PUPR menunda atau pembatalan anggaran.

Kantor SNVT Penyedia Perumahan NTB sudah diperintahkan menyiapkan lahan lokasi pembangunan.

“Saya tetap optimis, karena sampai sekarang belum ada informasi penundaan atau pembatalan,” k a t a K e mal

dikonfirmasi, Jumat (15/5).

Rusunawa nelayan akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar. Pemkot Mataram telah membebaskan 1,8 hektar di tahun 2019 lalu. Sisanya sekitar 70 are akan dibayarkan tahun ini. Kebijakan Tim

H. M. Kemal Islam

Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Kota Mataram, tidak merealokasi anggaran pembebasan lahan. Karena pengadaan lahan untuk pembangunan rusunawa sifatnya mendesak. “Dana tidak dialihkan karena kebutuhan krusial dan sudah dirancang tahun lalu,” ucapnya.

Kemal menambahkan, hasil konsultasi bersama Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh ke Kemen-PUPR diminta untuk mendesain secara utuh. Komponen pembangunan rusunawa dan rumah tapak. Selain itu, pemerintah pusat berencana akan menata kawasan sebagai tempat pengolahan

hasil laut. Intervensi penataan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Pertimbangan membangun rumah tapak karena tidak banyak warga di Bintaro golongan usia lansia. Pihaknya mengusulkan membangun tiga twin blok masing – masing tiga lantai. Kapasitas terdiri dari 45 kamar dengan tipe 36. “Keseluruhannya sekitar 135 kamar,” sebutnya.

Asumsi biaya dibutuhkan untuk pembangunan rusunawa sekitar Rp20 miliar. Kebutuhan anggaran dipastikan meningkat karena terdapat penambahan pembangunan fasilitas di kawasan tersebut. (cem)

(Suara NTB/dok)

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar, Haris Mahtul Staf Redaksi Mataram : Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Ahmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Atanasius Rony Fernandez, Wahyu Widiantoro, Akhmad Hiswandi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi. Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur : Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi, Ilham Syahroni Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah, Junaidin. Bima : Rafiin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), I Nengah Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Muhammad Kasim, Ali Usman. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 6 kali se-minggu.

Penerbit: PT SUARA NTB PERS. Percetakan PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Dibatasi, Pengambilan Karang Hiasdi NTB Mataram (Suara NTB) – Pemerintah membuka keran ekspor untuk karang hias/ coral. Sekaligus pemerintah juga menetapkan kuota ekspor. Di perairan NTB, kuota pengambilan karang hias diberikan sebanyak 114.000 pcs. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB, Ir. Ari Subiantoro, M. P melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Lugi Hartanto di ruang kerjanya, Jumat (15/5) kemarin, bahwa kuota yang diberikan adalah pengambilan karang hias dari alam, bukan yang dibudidayakan.

Kuota ini terdiri dari 61.000 hard coral dan 50.000 (Suara NTB/bul) substrate coral. Dari kuota Lugi Hartanto ini, satu kali pengiriman dilakukan oleh perusahaan pemegang izin. Yaitu, PT. Lombok Samudera Abadi. Di NTB, terdapat dua perusahaan berizin.

Satu lainnya adalah PT. Dinar Darum Lestari. “Tapi PT. Dinar sudah Mei ini berakhir izinnya. Harusnya diperpanjang,” katanya. Proses pengajuan izin, memakan waktu lama.

Sebelumnya hanya di BKSDA, dengan kebijakan baru, izinizin perusahaan juga dijukan ke Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Perizinan Terpadu (BKPM-PT).

“Sementara ini, baru satu perusahaan yang boleh melakukan pengambilan karang hias untuk dikirim. Yang satuan sudah tidak berlaku izinnya, kalau terjadi pengambilan karang hias di lapangan, kenakan sanksi,” ujarnya. Karang hias ini, umumnya diambil di perairan di Pulau Sumbawa. Pengambilan karang hias dilakukan tidak sembarangan. Sebelumnya, pemerintah daerah melalui Bappeda telah menentukan di mana saja petapeta kawasan perairan yang boleh diambil karang hiasnya.

Jika koordinat pengambilan karang hias telah sesuai dengan peta daerah, BKSDA selanjutnya menerbitkan izin untuk pengambilan.berdasarkan dokumen-dokumen resmi dari pemerintah daerah. Dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) kemudian menerbitkan surat keterangan ketelusuran (asal karang hias), sebelum dikirim.

Terakhir, Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) sebagai yang menerbitkan sertifikat.

“Tahapan untuk pengiriman itu panjang dan harus mendapatkan izin dari berbagai pihak,” imbuhnya. Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan untuk pengelolaan karang hias, atau ikan hias (perairan) dilakukan sendiri oleh Kementerian Kelautan Perikanan. Sementara untuk Satwa di darat, akan dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. (bul)

1.793 PMI Lotim Pulang Kampung Selong (Suara NTB) Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB yang pulang kampung ini sebagian besar berasal dari Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Tercatat dari 4.200 se NTB, 1.793 dari Lotim. Terbesar dari tiga negara, yakni Malaysia, Hongkong dan Saudi Arabia. Semua PMI tersebut sesuai protokol kesehatan harus sudah dipastikan terbebas dari paparan corona virus disease (Covid-19) .

Demikian disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker(Suara NTB/rus) trans) Lotim, H. Supardi keH. Supardi pada Suara NTB, Jumat (15/ 5) kemarin. Seluruh PMI yang pulang ini memang dikhawatirkan bisa terkena selama dalam perjalanan. Ketika turun di Bandara nantinya, tetap harus melalui pemeriksaan.

Meskipun dinyatakan negatif, PMI ini disarankan melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan di rumah. Semua PMI yang pulang ini rata-rata sudah habis kontraknya pada Bulan Mei 2020. Mereka berasal dari 13 negara dan terbesar Malaysia.

“Yang habis kontrak memang harus pulang,” papar Supardi.

Disnakertrans Lotim sudah berkoordinasi dengan gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lotim. Dipesiapkan langkah antisipasi kemungkinan para PMI ini kena Covid-19. “Bisa saja terkena di bandara atau pelabuhan kita tidak tahu,” imbuhnya.

Pengalaman PMI yang sudah pulang lebih dulu selama pandemi Covid ini sudah pula dilakukan penanganan sesuai protokol kesehatan. Alhasil, sebagian besar PMI asal Lotim yang sudah tiba ini tidak ada yang positif Covid. Sementara itu, soal pemberangkatan PMI sampai sekarang belum ada informasi akan dibuka. Pemerintah masih memberlakukan moratorium pengiriman PMI sejak tanggal 20 Maret 2020 lalu. Moratorium diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Sampai sekarang belum dibuka sampai batas waktu belum ditentukan,” terang Supardi. Para PMI yang sudah dalam proses pemberangkatan pun terpaksa dipulangkan kembali.

Seperti PMI yang mengikuti pelatihan di pusat-pusat pelatihan di Jakarta dan Bekasi juga sudah dipulangkan dan belum tahu kapan akan diberangkatkan ke negara tujuannya.

Pandemi Covid ini masih berlangsung sehingga kebijakan membuka moratorium pengiriman PMI belum bisa dibuka. Pihak Disnakertrans Lotim sendiri juga menunggu kabar baik dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). (rus)

EKONOMI DAN BISNIS

Berlanjut, Penutupan Seluruh Taman Wisata Alam Mataram (Suara NTB) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB memberlakuan kebijakan, menutup sementara seluruh Taman Wisata Alam (TWA) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan seluruh TWA ini, berkaitan langsung dengan upaya pencegahan penularan virus Covid-19 di provinsi ini.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB, Ir. Ari Subiantoro, M. P melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Lugi Hartanto di ruang kerjanya, Jumat (15/5) kemarin mengatakan, sebelumnya, penutupan TWA rencanannya dilonggarkan pada April 2020 ini. Mengingat masih tingginya angka positif Covid-19 di NTB, kebijakan BKSDA memperpanjang masa penutupan. Hingga situasinya benar-benar dipastikan normal.

“Tidak boleh ada yang berkunjung ke TWA. Sudah tidak ada karcis. Yang ada hanya penjaga pos,” kata Lugi kepada Suara NTB. Terdapat sejumlah TWA di Lombok, dan Sumbawa. Di Pulau Lombok misalnya, TWA Suranadi, TWA Kerandangan, TWA Gunung Tunak, TWA Bangko Bangko, TWA Pelangan, dan TWA Tanjung Tampa. Sementara di Pulau Sumbawa, TWA Semongkat, TWA Danau Rawa Taliwang, TWA Laut P. Moyo, TWA Satonda, dan TWA Madapangga Bima.

Setiap taman wisata alam, masing-masing menyimpan beragam jenis flora dan fauna. Misalnya, TWA Suranadi, jenis flora yang terdapat di dalamnya antara lain Beringin (Ficus sp), Garu (Disoxilum sp), Terep (Arthocarpus elastica), Suren (Toona sureni), Kemiri (Aleurites moluccana), Purut (Parathocarpus venenoosa), Pulai (Alstonia scholaris) dan lain-lain.

Faunanya, kanopi hutan

Mataram (Suara NTB) Sebagai leading digital telco company, Telkomsel berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan produktivitas para pelajar dan mahasiswa agar dapat belajar di mana pun dan kapan pun, khususnya di tengah pandemik COVID-19 yang membuat institusi pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring.

Untuk mendukung itu, Telkomsel melalui lini layanan solusi bisnis korporasi menjalin kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan yang tersebar di Wilayah Bali, NTB dan NTT melalui perkuliahan online dan memberikan layanan paket data spesial. Mendukung penerapan physical distancing di masa pandemik Covid19 ini, Kamis (14/5), dilakukan penandatanganan kerja sama antara Telkomsel dengan 10 perwakilan perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Bali, NTB, dan NTT secara daring melalui layanan CloudX Telkomsel yang ditandatangani secara simbolis oleh Vice President Small Medium Enterprise Management Ericson Sibagariang dan perwakilan dari 10 perguruan tinggi tersebut.

Pada kerjasama ini, Telko-

(Suara NTB/ist)

PAKET SEMBAKO - GM Lombok Epicentrum Mall, Salim Abdad membagikan bantuan paket sembako kepada masyarakat Kota Mataram terdampak ekonomi Covid-19.

Bantuan ini bersumber dari CSR Lombok Epincentrum Mall. nya perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Tujuan Lombok Epicentrum Mall mengadakan CSR ini agar dapat membantu meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang merasakanan penurunan ekonomi secara langsung.

Adapun Target yang mendapatkan Sembako antara lain kepada tukang sapu, petugas parkir, pemulung, tuna wisma, ojek online, sopir taksi yang ada di sepa-

yang relatif rapat menjadikan lantai hutan lembab dan ditumbuhi aneka macam tanaman bawah. Sehingga, kondisi ekosistem demikian memicu melimpahnya serangga, kadal-kadal kebun dan aneka macam burung. Sementara pepohonan besar dengan percabangan yang banyak dan melimpahnya sumber makanan bagi hewan seperti kera, musang.

“Masing-masing TWA terkait potensinya. Kalau TWA konteksnya terkait wisata alam dan rekreasi alam yaitu selain wisata terkait edukasi, wisata alam terkait potensi keanekaragaman hayati, satwa liar juga kekhasan bentang alam pantai dan laut menjadi atraksi wisata di TWA. Sebagai contoh di TWA Kerandangan, selain hutan alami dan air terjun kita juga bisa belajar pengenalan dan pengamanan burung serta lutung,” kata Lugi.

Dari semua TWA, setiap tahun menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp650 juta.

Dengan penutupan sementara TWA ini, potensi PNBP berkurang. Pemerintah juga melakukan pemangkasan anggaran untuk perbaikan infastruktur TWA. Anggaran dialihkan ke penanganan Covid-19. “Misalnya, di TWA Gunung Tunak, untuk pengaspalan jalan ditiadakan. Yang besar-besar dipangkas. Yang tersisa masih yang kecil-kecil, misalnya perbaikan pos,” demikian Lugi. (bul)

(Suara NTB/ist)

PENYEMPROTAN DISINFEKTAN - Penyemprotan TWA dengan disinfektan untuk mengurangi potensi risiko penularan Covid-19

Telkomsel Hadirkan Solusi Perkuliahan Online bagi Institusi Pendidikan di Wilayah Bali dan Nusra

CSR Lombok Epicentrum Mall untuk Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19 Mataram (Suara NTB) – Sebagai salah satu perusahaan yang berada di jantung Kota Mataram, Lombok Epicentrum Mall memiliki program Company Social Responsicilty dalam agenda tahunannya.

Pada tahun 2020 ini, Lombok Epicentrum Mall menyalurkan CSR dalam dua Tahap.

Tahap Pertama Kamis (30/4) bertepatan dengan meluasnya penyebaran Covid 19 di NTB, khususnya di Kota Mataram. Lombok Epicentrum Mall memberikan bantuan berupa 1.100 paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi di lingkungan sekitar mall. Penyerahan bantuan dilakukan langsung olehmanagemenmall,dihadirioleh Lurah, kepala lingkungan masingmasing, Bhabinkamtibnas, Babinsa dan perwakilan manajemen Lombok Epicentrum Mall.

Pembagian sembako tetap sesuai dengan protocol physical distancing yang berlaku. Sedangkan tahap kedua dilakukan mulai H7 sebelum lebaran, dengan jumlah 1.100 paket sembako. Untuk tahap dua ini dilakukan berkenaan dengan semakin dekat-

Halaman 3

njang jalan Kota Mataram. ‘’Semoga bantuan dari pihak bisa sedikit membantu meringankan beban saudara – saudara kita.

Dengan harapan Covid-19 bisa segera selesai,’’ ujar GM Lombok Epicentrum Mall, Salim Abdad sembari menambahkan, segenap manajemen Lombok Epicentrum Mall mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah puasa, Mohon Maaf Lahir dan Batin. (*)

msel akan memberikan solusi perkuliahan online melalui layanan CloudX Telkomsel, serta paket data spesial. Director Sales Telkomsel, Ririn Widaryani mengatakan, pendidikan merupakan sektor yang sangat penting. Telkomsel terus bekomitmen mendukung peningkatan produktivitas masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa dalam kondisi pandemi Covid19 saat ini yang mengharuskan institusi pendiikan untuk melakukan distance learning.

“Kami sangat berterima kasih kepada perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB dan NTT atas kerjasama ini yang menghadirkan solusi perkuliahan secara online sehingga proses pembelajaran dapat terus berlangsung meskipun posisi mahasiswa yang saat ini berada di rumah masing-masing,” ujarnya. Ririn menambahkan, pada kerja sama ini Telkomsel

memberikan paket bulk data dan 3 varian Cloudx package dengan kapasitas kuota data yang sangat besar.

Paket bulk data dapat digunakan untuk mengakses internet, sedangkan paket Cloudx dapat digunakan untuk mengakses secara khusus layanan meeting conference CloudX. “Kami berharap seluruh civitas akademika dapat mengoptimalkan pemanfaatan ekosistem digital dalam meningkatkan produktivitas belajar, sehingga walau dari rumah para pelajar dan mahasiswa bisa tetap belajar dan menghasilkan karya-karya akademis yang positif dan bermanfaat,” demikian Ririn.

Memasuki usia 25 tahun ini Telkomsel akan terus berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dari berbagai sektor kehidupan salah satunya adalah pendidikan untuk terus bergerak maju

(Suara NTB/ist)

TANDATANGAN - Penandatanganan kerjasama antara Telkomsel dengan 10 perwakilan perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Bali, NTB, dan NTT secara daring melalui layanan CloudX Telkomsel yang ditandatangani secara simbolis oleh Vice President Small Medium Enterprise Management Ericson Sibagariang dan perwakilan dari 10 perguruan tinggi bersama Indonesia, berevolusi, dan tumbuh bersama den-

gan semua masyarakat. (bul)

lapisan

Bupati Lobar Serahkan Santunan BPJAMSOSTEK untuk Empat Ahli Waris Mataram (Suara NTB) Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyerahkan santunan dari BJPS Ketenagakerjaan/BPJamsostek kepada empat ahli waris di Kabupaten Lombok Barat. Santunan yang diserahkan adalah klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Penyerahan santunan dilaksanakan Kamis (14/5) kemarin di kantor Bupati Lombok Barat.

Didampingi Asisten III Bidang Kesra, Mahyudin dan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan/BPJAMSOSTEK NTB, Adventus Edison.

Empat peserta BPJamsostek di Kabupaten Lombok Barat diketahui meninggal dunia, akibat kecelakaan kerja dan meninggal dunia biasa. Keempatnya diantaranya, Samsul Bahtiar (Alm), Kadus Desa Gerimax Indah peserta program JKK, JKM, JHT dan JP. Iuran sebesar Rp152.000/bulan.

Ahli warisnya menerima santunan Rp42 juta, beasiswa maksimal untuk 2 orang anak hingga Rp174 juta, akumulasi JHT tenaga kerja sebesar Rp1.043.363. Dan Jaminan pensiun berkala sebesar Rp341.400/bulan.

Pasrah Ismail (Alm), nelayan. Peserta JKK, JKM. Iuran

(Suara NTB/bul)

SANTUNAN - Penyerahan santunan dari BPJamsostek NTB kepada empat ahli waris di Kabupaten Lombok Barat. sebesar 18.800/bulan. Ahli waris mendapat santunan sebesar Rp42 juta. Masnus (Alm), Pekaseh dari Desa Sigerongan peserta JKK, JKM dengan iuran bulanan Rp11.800, ahli waris mendapat santunan sebesar Rp118.672.000. Raminah (Alm), pedagang pasar. Peserta JKK, JKM dengan iuran Rp16.800/bulan. Ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta.

Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Adventus Edison menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Lobar yang telah melindungi para aparat desa dan pekerja informal pada program BPJAMSOSTEK. Hal ini selaras dengan visi misi daerah dalam mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kemandirian

masyarakat. Adventus berharap lebih banyak lagi elemen masyarakat pekerja yang dapat dilindungi oleh Program Jaminan Sosial dari BPJAMSOSTEK. Sementara Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa Jaminan sosial sangat penting dan menjadi amal jariyah untuk keluarga atau ahli waris yang ditinggalkan. Bupati juga menyampaikan manfaat yg didapat bukan hanya santunan uang saja melainkan beasiswa untuk anak tenaga hingga kuliah. “Jaminan Sosial sangat penting sebagai amal jariyah dan dengan beasiswa ini anak pekerja bisa tetap melanjutkan pendidikan tanpa harus memikirkan biayanya,” katanya.

Bupati dalam kesempatan ini

memerintahkan segera kepada Kadis Kelautan dan Kadis Pertanian Lobar untuk bergerak melakukan sosialisasi jaminan sosial ketenagakerjaan kepada kelompok nelayan dan petani di seluruh Lobar agar secepatnya menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Selain itu dalam waktu mendatang berharap para guru tidak tetap (GTT) di lingkup Pemkab Lobar dapat secepatnya terlindungi program BPJAMSOSTEK. “Saya berharap kedepan kami juga akan melindungi guru tidak tetap untuk menjadi peserta asuransi tenaga kerja BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran hanya Rp11.800 per bulan,” demikian bupati. (bul/*)

SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Halaman 4

Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Lombok Tengah Dengan Harian Suara NTB Penuhi Standar Protokol Covid-19

Satu Lokasi, Anggota DPRD Loteng Bisa Reses di Empat Titik Praya (Suara NTB) Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sudah memulai kegiatan reses (kunjungan lapangan) sejak Selasa (13/5).

Guna memenuhi standar protokol pencegahan penyebaran virus Corona, para anggota DPRD Loteng pun mengubah teknis kegiatan reses. Yang biasanya, pertemuan dikonsentrasikan di satu lokasi.

Kini diperbanyak menjadi empat titik.

Dengan begitu, di satu loka-

si anggota DPRD Loteng bisa menggelar reses di empat titik yang berbeda pada hari yang sama, sehingga waktu pelaksanaan kegiatan reses pun jauh lebih lama dari sebelum-sebelumnya, karena harus mendatangi minimal empat lokasi dalam sehari.

“Karena ini standar yang dianjurkan dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona, mau tidak mau harus kita lakukan. Dan, meminimalisir terjadi kerumunan massa dalam jumlah banyak,” ungkap Wakil Ketua DPRD

Kawal JPS Gemilang BUPATI Lombok Tengah (Loteng) H. M. Suhaili, FT, menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) didaerah untuk turun langsung mengawal penyaluran program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang milik Pemprov NTB di Loteng. Hal itu penting untuk memastikan penyaluran program berupa paket kebutuhan pokok tersebut tepat sasaran dan manfaatnya. Jangan sampai ada persoalan saat penyaluran di daerah lain terjadi di Loteng.

“Secara khusus saya instruksikan kepada seluruh jajaran OPD lingkup Pemkab Loteng untuk turun mengawal dan mengawasi (Suara NTB/dok) penyaluran program JPS GemiH. M. Suhaili FT lang dengan fokus di daerah binaannya masing-masing,” ujar H.M. Suhaili FT., Kamis (14/5).

Pihaknya tidak ingin, penyaluran JPS Gemilang justru menjadi biang persoalan karena proses penyalurannya yang bermasalah.

Terlebih, proses penyaluran program JPS Gemilang tidak dikawal langsung oleh pemerintah provinsi. Di mana pemerintah provinsi hanya mendistribusikan kebutuhan pokok ke desa-desa. Kemudian pemerintah desa yang menyalurkan ke masyarakat. Untuk itu, kalau tidak dikawal dan diawasi dengan baik oleh pemerintah daerah, dikhawatirkan akan bisa memicu polemik.

“Khawatirnya kita, kalau tidak diawasi dan dikawal dengan baik bahan kebutuhan pokok tersebut bisa menjadi polemik.

Apalagi kalau penyaluranya tidak tepat sasaran, bisa jadi persoalan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Suhaili berharap pengalaman pada penyaluran JPS Bersatu bisa menjadi referensi. Di mana, meski dikawal oleh aparat penegak hukum, masih ada persoalan yang muncul di tengah masyarakat.

Apalagi ini tanpa ada pengawalan secara khusus dari pemerintah provinsi, sehingga penting bagi pemerintah daerah bersikap.

Kalau sampai muncul persoalan pada saat penyaluran JPS Gemilang yang akan dipusingkan tetap pemerintah kabupaten selaku kuasa wilayah. “Ini yang harus diantisipasi. Jangan sampai penyaluran JPS Gemilang bermasalah. Yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan permasalahan bagi pemerintah daerah,” tandasnya. (kir)

Taat Aturan saat Wabah Corona

H. Daeng Paelori Berikan ”Reward” bagi Ribuan Masyarakat Selong (Suara NTB) Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Lotim, H. Daeng Paelori,SE, menyalurkan 2.300 lebih paket sembako kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung, Jumat (15/5) di kediamannya di Kecamatan Labuhan Haji ini sebagai salah satu penghargaan atau reward kepada masyarakat yang begitu patuh dan taat kepada aturan-aturan dari pemerintah dalam menghadapi wabah Corona (Covid-19).

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Lotim ini mengungkapkan penyaluran paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian antarsesama dalam menghadapi Covid-19. Begitupun kepedulian yang dilakukan oleh anggota DPRD Lotim yang lain dengan caranya masing-masing. Paket sembako yang disalurkan ini berupa beras 5 kilogram, minyak, gula, dan beberapa jenis sembako lainnya.

Menurut Daeng, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Lotim yang begitu drastis tidak serta merta buah dari kerja keras pemerintah maupun pemangku kebijakan lainnya. Melainkan semua itu tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari masyarakat. Untuk itu, sudah semestinya rakyat diberikan penghargaan atas pengorbanan yang dilakukannya berdasarkan imbauan dari pemerintah.

Dijelaskannya, pengorbanan yang dilakukan masyarakat berupa tidak keluar rumah hingga meninggalkan rutinitasnya dalam bekerja. Tindakan ini tentunya amatlah berat, karena harus menghentikan sumber mata pencahariannya, sehingga sudah semestinya reward diberikan berupa bantuan-bantuan sosial.

Sementara, kata politisi senior ini, adanya kritikan terhadap dewan yang dinilai tidak peduli dalam penanganan Covid-19, menurutnya sebagai motivasi dan kritikan bagi kalangan legislatif untuk lebih baik ke depannya. “Intinya DPRD Lotim di masing-masing dapil bekerja, baik dana itu dari pokok pikiran (pokir) konstituen maupun pribadi,”terangnya.

Untuk pembagian sembako kepada masyarakat di kediamannya itu, pada dasarnya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada bulan Suci Ramadhan. Hanya saja untuk tahun ini bertepatan dengan terjadinya wabah Corona, sehingga jumlah sembako dan sebaran penerima ditambah dalam mengatasi dampak sosial ekonomi yang dialami masyarakat. “Jumlah penerima 2.300 lebih orang untuk di wilayah Labuhan Haji dan desa-desa yang lain. Begitupun untuk dewan yang lain,”ujar Ketua DPD Partai Golkar Lotim ini.

Selain paket sembako, bantuan yang diberikan sebagai reward kepada masyarakat berupa Arco yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil pertaniannya dan aktivitas yang ke depan agar dapat meringankan beban masyarakat. Ia juga mengingatkan supaya masyarakat tidak membedakan partai politik yang satu dengan yang lain atas segala bantuan yang disalurkan. (yon/*)

(Suara NTB/yon)

SERAHKAN - Politisi Partai Golkar Lotim, H. Daeng Paelori, menyerahkan paket bantuan kepada masyarakat dalam momentum Ramadhan dan menghadapi Covid-19, Jumat (15/5).

Loteng, H. L. Rumiawan, S.Sos., Kamis (14/5).

Reses tegasnya merupakan amanat undang-undang yang harus dilaksanakan.

Namun karena kondisi daerah saat ini berbeda, di mana tengah ada pandemi virus Corona, maka pola pelaksanaannya juga harus menyesuaikan dengan standar protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

Menurutnya, kehadiran anggota legislatif melalui kegiatan reses pada masa-masa seperti sekarang ini sangat

penting, karena bisa menjadi wadah komunikasi antara masyarakat dengan para wakilnya. Untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan di tengah kondisi pandemi virus Corona. “Apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan masyarakat pada masa-masa sekarang ini, penting untuk bisa disalurkan kepada pemerintah. Di sinilah reses itu diperlukan,” jelasnya.

Karena melalui jalur reses merupakan salah satu saluran bagi masyarakat untuk bisa menyampaikan

aspirasi dan tuntutannya kepada masyarakat. “Kalau reses tidak dilaksanakan, lalu lewat mana masyarakat bisa menyalurakan aspirasinya. Jadi keliru kalau ada pihaknya yang menyatakan reses pada masa seperti sekarang ini, tidak perlu,” ujar Rumiawan.

Ia menjelaskan, saat pelaksanaan reses sendiri pihaknya sudah menyiapan masker, tempat cuci tangan serta menerapkan pola physical distancing. Dengan tetap di bawah pengawasan aparat

kepolisian. Hal ini untuk memastikan standar protokol pencegahan penyebaran Covid-19 benar-benar dijalankan dan dipatuhi.

“Prinsipnya kewajiban untuk melaksanakan reses tetap dijalankan. Namun dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan yang ada,” tandasnya.

Reses dilaksanakan mulai tanggal 13 Mei hingga 20 Mei mendatang. Selama kegiatan reses, para anggota DPRD Loteng tidak diharuskan masuk kantor. (kir/*)

(Suara NTB/dok)

H. L. Rumiawan

’’Paksa’’ ODP Tes Swab, TNI Dikerahkan Giri Menang (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar) berhasil mendeteksi puluhan warga Klaster Temboro Magetan Jawa Timur. Di antara mereka sudah dilakukan rapid test dan beberapa orang di antaranya reaktif. Namun tak semua warga ini mau dilakukan tes cepat dan swab, sehingga menyulitkan Dikes melakukan penanganan.

“Yang menolak-nolak ini sudah di-rapid, karena dibantu oleh Pak Dandim supaya mereka mau di-RDT, karena orang tuanya yang nggak ngasih (tes rapid),” tegas Kepala Dikes Lobar Hj. Made Ambaryati, Jumat (15/5).

Menurutnya, alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya diperiksa, karena takut status reaktif rapid dan positif hasil swab menjadi sebuah aib keluarga.

Namun setelah dijelaskan dan diberikan pemahaman, mereka pun paham. Akhirnya mereka dites cepat. “24 orang mau di-rapid test, sebetulnya 26 orang tapi dua orang tengah mengunjungi keluarga di Loteng,” imbuh dia.

(Suara NTB/dok)

Hj. Made Ambaryati

Pihaknya akan melakukan pemeriksaan lagi terhadap dua orang tersebut agar Klaster Temboro Magetan ini habis. Selain itu ada dua warga berinisial D (50) dan M (22) dari Batulayar yang menolak dites swab. Mereka memiliki hubungan kontak langsung dengan pasien Nomor 203 berinisial S beralamat di Dusun Tegal Desa Meninting Kecamatan Batulayar yang sudah sembuh beberapa hari.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Camat Batulayar Afgan Kusumanegara menyebut, pasien yang sembuh berinisial S ini masih satu rumah dengan dua orang yang reaktif ini, karena masih bekeluarga, tetapi dikhawatirkan pasien yang

sembuh ini bisa papar lagi.

“Kita dari pihak kecamatan upayakan kepada dua orang yang reaktif dengan kita menyuruh pasien berinisial S yang sudah sembuh ini mengasih tahu keluarganya jangan khawatir dan mau untuk test

(Suara NTB/ist)

Afgan Kusumanegara

swab. Soalnya orangnya cukup aktif sehingga kami khawatir masyarakat kami ikut tertular,” tuturnya.

Jika upaya secara keluarga tidak bisa, dia telah berkoordinasi dengan pihak puskesmas, pihak kepolisian dan pihak TNI untuk melakukan penindakan dengan menjemput paksa.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Lobar, H. Ahmad Taufiq Fatoni menuturkan kalau yang berat di daerah meninting karena masalahnya orang tuanya yang masih pagah (bandel), kalau di anaknya tidak ada masalah dan tantangan ada di orang tua. “Upaya kami di Dinas Kesehatan bekerjasama dengan forkopimcam untuk segera melakukan penjemputan di rumah warga tersebut dengan melibatkan pihak kepolisian dan TNI,” tegasnya. (her)

Jadi Daerah Tertinggal

Bupati KLU Minta Tidak Saling Menyalahkan Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., tak mempermasalahkan status daerah tertinggal yang disematkan kepada daerah yang dipimpinnya. Sebaliknya, ia juga meminta publik menyikapi ketertinggalan secara proporsional, objektif, dan menghadapinya dengan besar hati.

Kepada wartawan, Kamis (14/5) lalu, Najmul Akhyar menilai status daerah tertinggal sebagai hal yang wajar. Pasalnya, Lombok Utara dibangun di atas pondasi angka kemiskinan yang tinggi. Sejak menjadi daerah otonomi baru, 21 Juli 2008, angka kemiskinan yang “diwarisi” sebesar 43,14 persen.

“Terhadap persoalan ini, mari kita lihat secara proporsional, secara objektif. Bagi saya, dengan angka kemiskinan 28,3 persen wajar Lombok Utara menjadi daerah tertinggal. Tetapi kalau mau melihat dan membandingkan daerah lain yang lepas dari status ketertinggalan itu, usia pemerintahannya sudah sangat lama,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, usia kabupaten induk - Lombok Barat, sudah sangat lama. Begitu pula Kota Mataram, Najmul menilai lamanya pemerintahan itu jauh lebih lama dibandingkan Lombok Utara. Pada perspektif ini, Najmul mengklaim wajar jika daerah yang dipimpinnya masih dinilai sebagai daerah tertinggal, karena usianya yang paling muda di NTB. Angka kemiskinan yang masih besar itu pun, tidak bisa dipandang hanya sebagai catatan akhir. Kemiskinan di usia kelahiran Lombok Utara, diawali dari angka kemiski-

nan 43,14 persen. Dengan demikian, pada rentang waktu 11 tahun kemiskinan diturunkan hampir 15 persen.

“Alhamdulilah dari pemerintahan pertama, kemudian pemerintahan kedua, berhasil menurunkan sampai angka sekarang 28,3 persen adalah progres kemiskinan paling tinggi di NTB,” sebutnya.

Penurunan kemiskinan itu ia harapkan dapat dipandang sebagai sebuah dasar penilaian secara objektif.

Jikapun Lombok Utara divonis masih tertinggal, maka dirinya berharap agar Pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah pusat dapat memberi dukungan anggaran yang besar. Sebab, pada situasi menghadapi wabah Covid-19 ini saja, semua daerah (termasuk Lombok Utara yang tertinggal) menghadapi konsekuensi dan kebijakan yang sama dengan daerah maju.

Posisi ketertinggalan ini pula, ia harapkan tidak membuat masyarakat saling menyalahkan. Lebih dari itu, ia mengharapkan adanya dukungan moril, memberi saran, masukan serta solusi agar Lombok Utara keluar dari ketertinggalannya.

“Harus ada pandangan positif. Kita memang tidak senang menjadi daerah tertinggal. Tetapi dengan posisi ini, niat baik pusat untuk membantu Lombok Utara bisa fokus, memberi perhatian lebih,” harapnya. “Kalau nyata-nyata kita daerah termuda, digolongkan tertinggal lalu kita tersinggung dengan predikat itu, saya pikir kita harus berbesar hati. Jadikan itu pemicu untuk berbuat lebih baik lagi,” tambahnya lagi. (ari)

(Suara NTB/ari)

PERIKSA KESEHATAN - Guna menekan penyebaran Corona di Kabupaten Lombok Utara, pemeriksaan kesehatan warga intens dilakukan, terutama saat menghadiri acara yang digelar oleh eksekutif dan legislatif. Tampak salah satu warga di Lombok Utara sedang diukur suhu tubuhnya menggunakan Thermo Gun saat akan menerima bantuan sembako.

Disos Lotim Ingatkan Pendamping PKH Selong (Suara NTB) Para pendamping program pengentasan kemiskinan di Lombok Timur (Lotim) diharapkan tidak saja melakukan pendampingan saat pencairan dana bantuan, tapi diharap bisa memberikan edukasi kepada seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar bisa lepas dari garis kemiskinan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur, H. Ahmat pada Suara NTB kemarin. Ia mengingatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) terus dapat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah desa dan pemerintah kabupaten.

Dikatakan, edukasi kepada KPM ini sangat penting dilakukan para pendamping saat melakukan pertemuan pendampingan. Harapannya, melalui kegiatan pendampingan KPM tidak lagi menjadi

warga miskin. Akan tetapi lahir menjadi KPM yang mandiri dan sejahtera.

“Tugas pendamping PKH itu bukan hanya mendampingi dan mencatat, akan tetapi harus mampu memberikan pengetahuan kepada KPM agar bisa sejahtera,” terang H. Ahmat.

KPM diharapkan tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah, akan tetapi bisa menjadi keluarga yang mandiri dan lebih baik tingkat perekonomiannya.

Menurut H. Ahmat, kondisi kemiskinan di Lotim ini akan susah dikurangi jika masyarakat hanya mengandalkan bantuan pemerintah.

Upaya pendampingan diharapkan bisa memberikan pengetahuan agar bisa lebih cepat Lotim menurunkan angka kemiskinan.

Angka kemiskinan Lotim saat ini 16,45 persen, dibandingkan tahun 2019 16,55 per-

sen terjadi penurunan. Dengan kehadiran pendamping di desa dan kecamatan, diharapkan bisa mempercepat penurunan kemiskinan. Koordinasi yang selama ini lemah diharapkan bisa ditingkatkan.

Pengalaman saat melakukan labelisasi rumah KPM ditemukan ada rumah bertingkat masih saja masuk dalam daftar penerima PKH. Warga sudah punya mobil juga ditemukan masih masuk dalam daftar penerima. Berdasarkan data itu, upaya validasi data kemiskinan masih belum maksimal.

Saat ini, desa-desa sudah memiliki operator desa. Perubahan data KPM penerima bantuan PKH ini diharapkan bisa dilakukan dengan lebih cepat. Sesuai dengan ketentuan yang telah dituangkan Kementerian Sosial (Kemensos).

Para pendamping disarankan kembali buka pedoman Kemensos tersebut. (rus)

TAPD KLU Hindari Potensi Sanksi Penundaan DAU Lanjutan Tanjung (Suara NTB) Penyesuaian anggaran kedua oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus dilakukan. Tidak hanya siang, tapi juga malam hari. TAPD berupaya, laporan penyesuaian kedua diselesaikan sebelum tenggat waktu 23 Mei 2020 mendatang.

“Deadline laporan sampai tanggal 23 Mei. Jika terlambat lagi maka Lombok Utara akan kembali mendapatkan sanksi penundaan (DAU, red) itu,” ungkap Kepala BPKAD

Lombok Utara, Sahabudin, S.Sos., M.Si., Jumat (15/5).

Keterlambatan laporan pada 23 Mei akan berdampak pada kewajiban Pemda KLU untuk menyesuaikan anggaran ketiga, sampai Desember.

Selama itu, dana transfer tidak akan diterima oleh daerah. Besarnya tidak tanggungtanggung, Rp 135 miliar.

Namun, ketika penyesuaian APBD dapat dilaporkan sebelum 23 Mei, maka penundaan yang 35 persen itu akan ditransfer langsung oleh

pusat. Oleh karenanya, TAPD bekerja maksimal mengubah anggaran khususnya DAK kecuali pendidikan dan kesehatan, untuk dialihkan ke dana penanggulangan Covid.

“Kalau tertunda lagi maka diberikan batas waktu hingga Desember 2020 mendatang.

Dan apabila Desember itu tidak bisa dipenuhi maka “wassalam” karena sanksi beratnya DAU akan dipotong secara resmi,” cetusnya.

Baik Bappeda dan BPKAD, hingga Kamis malam masih

terus begadang. Pos-pos anggaran yang dirasa tidak penting dialihkan.

Pemkab sebelumnya telah melaporkan penyesuaian APBD sebesar Rp 90 miliar ke pemerintah pusat. Rupanya, laporan itu dinyatakan belum sesuai.

Pasalnya, pemerintah kembali mengeluarkan PMK 35/2020.

Tuntutan anggaran yang harus disesuaikan jauh lebih besar, yakni 35 persen dari APBD atau setara Rp 373 miliar.

“Sesuai siaran pers Menkeu, apabila Pemda tidak bisa men-

cukupi 50 persen maka diberikan toleransi sebesar 35 persen. Kebutuhan yang 35 persen itulah yang masih kita cukupi,” imbuhnya.

Hingga dua hari lalu, TAPD masih defisit 59 miliar lebih.

Setelah dilakukan pergeseran, terkumpul sekitar Rp 25 miliar.

Ditambah dengan toleransi DPRD untuk mengalihkan dana pokir, TAPD masih kekurangan sekitar Rp 10-15 miliar. “Kita berharap memang, untuk belanja media tidak ada pemangakasan,” harapnya. (ari)

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 5

Dipulangkan, 23 Pasien Positif Covid-19 di Dompu Dompu (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin memulangkan 23 orang warga Dompu dari RS Pratama Manggelewa setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah 2 kali swab terakhir terkonfirmasi negatif. Sementara 15 orang lainnya masih harus menunggu hasil swab berikutnya, karena 9 orang kembali dikonfirmasi positif dan 6 orang masih harus menunggu hasil 1 kali negatif lagi.

“Saudara – saudara saya yang hari ini alhamdulillah mendapat rahmat yang luar biasa dari Allah SWT, bapak – bapak boleh kembali ke rumah, boleh kembali ke tengah keluarga dan insyaallah kami semua doakan, selama – lamanya akan steril dari penyakit ini,” kata H. Bambang M. Yasin ketika memulangkan 23 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di RS Pratama Manggelewa, Jumat (15/5) kemarin.

Ia kembali menegaskan, isolasi yang dilakukan pemerintah terhadap mereka yang dinyatakan positif Covid-19 atau yang dicurigai terjangkit virus Corona untuk melindungi warga negara dari wabah penyakit dan

ingin terus ada yang harus kami isolasi,” ungkapnya.

Saat pemulangan warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, H. Bambang mengaku, sengaja mengundang Forum Umat Isolam (FUI) untuk menyaksikan agar tidak ada silang pendapat soal Covid-19 di tengah masyarakat.

Terutama soal larangan berkumpul dan jaga jarak fisik.

“Pemerintah tidak pernah melarang orang shalat, dan tidak juga menyebut sumber virus ini ada di masjid. Yang kita hindari itu, berkumpulnya banyak orang,” tegasnya. Ia pun berharap agar 15 orang yang masih dalam perawatan diberi kesembuhan dan bisa

tidak menjangkiti warga lainnya. “Kami juga mohon doa bapak ibu, cukuplah saudara – saudara kita yang dipulangkan hari ini dan sisanya itu saja yang kita urus pak,” katanya.

Saat ini, lanjut H. Bambang, pihaknya sedang melakukan tes cepat terhadap kelompok masyarakat rentan terjangkit Covid-19 maupun aparatur pemerintah yang memberikan pelayanan pada masyarakat.

Ini untuk mendeteksi kelompok yang terjangkit Covid-19 dan tidak, sehingga lebih mudah dalam penanganannya.

“Jadi sekarang kami sedang kerja, memeriksa sebanyak – banyaknya orang Dompu. Karena apa? Kami tidak

Harga Bawang Merah Segera Diatensi

lasi serta perawatan bagi pasien Covid-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Ketika muncul 1 pasien positif Covid-19 yang diisolasi di Nangakara, ia langsung dipindahkan isolasinya di wisma Sanggilo Dompu bersama 6 pasien baru positif Covid-19.

“Kita langsung (pindahkan) ke Sanggilo. Takutnya, kalau dibawa ke (RS) Pratama, terjadi infeksi silang yang ada di Pratama dengan (pasien No 300 berinisial S warga Soritatanga Pekat) ini,” kata Maman.

Maman mengaku, saat ini pihaknya masih merawat 15 orang pasien positif Coivi-19.

Sebanyak 6 orang masih menunggu hasil swab ketiga, setelah swab keduanya dinyatakan negatif. Sementara 9 orang hasil swab ke-3 dinyatakan positif, sehingga harus menunggu 2 kali swab yang menunjukan hasil negatif untuk bisa dinyatakan sembuh dan dipulangkan. “Yang positif kita sat-

(Suara NTB/ula)

SEMBUH - Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin saat memulangkan 23 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di RS Pratama Manggelewa, Jumat (15/5). ukan di RS Pratama. Kalau yang 6 orang itu, kita isolasi di (wisma) Sanggilo,” jelasnya.

Sementara untuk hasil tes cepat Covid-19, dari 1.073 orang sample yang ditest, sebanyak 41 orang menunjukan hasil reaktif. Mereka yang di-

nyatakan reaktif ini akan diambil swabnya untuk memastikan jenis virus yang terjangkit di tubuhnya. Pengambilan swab dilakukan bersamaan dengan waktu pengambilan swab ke-4 untuk pasien positif Covid-19. (ula)

Wabup Sumbawa Lepas Ekspor Jagung ke Filipina Sumbawa Besar (Suara NTB) Saat ini, hasil jagung petani melimpah. Sementara kemampuan pasar dalam negeri dalam menyerap jagung rendah, sehingga harga pun relatif tidak stabil. Untuk menjaga kestabilan harga dan serapan jagung seevara maksimal, pemerintah mendorong adanya ekspor. Salah satunya diekspor ke Filipina seperti pelepasan ekspor jagung, Jumat (15/5), oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, di Pelabuhan Badas Sumbawa.

H. Mo, panggilan akrab Wabup Sumbawa, menyatakan ekspor perlu terus didorong karena saat ini hasil panen berlimpah namun serapan pasar menurun. Apalagi Sumbawa saat ini sedang berada di puncak panen raya. Namun fakanya di lapangan, harga jagung turun dan gudang yang penuh karena menurunnya permintaan pasar dalam negeri.

“Makanya bersama Kementrian Pertanian, ekspor terus kita dorong,”terangnya saat penyerahan sertifikat ekspor kesehatan Karantina Pertanian Sumbawa kepada eksportir di Pelabuhan Badas.

Seraya menekankan pentingnya mengutamakan kepentingan petani.

Dompu (Suara NTB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Dompu, sudah mendengar kabar kenaikan harga bawang merah di pasaran. Karenanya, Jumat 16 Mei ini mereka mengagendakan terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh kepastian. Termasuk dalam rangka menentukan langkah-langkah intevensi yang mesti diambil.

Demikian diterangkan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Dompu, Chairun Nuzul saat dikonfirmasi Suara NTB. “Informasi ini kan baru kita dapat kemarin, rencananya kita mau cek ke pasar untuk memastikan,” ungkapnya.

Harga eceran bahan pokok di tingkat pasaran, menurutnya, tidak pernah seragam antara pedagang yang satu dan lainnya. Untuk bawang merah misalnya, terkadang bisa dijual pengecer Rp50 ribu/Kg bahkan dibawah angka tersebut.

Kalaupun faktanya betul Rp50 ribu/Kg atau bahkan di atas angka itu, maka temuan ini akan menjadi bahan rapat internalnya bersama pemangku kebijakan. Sehingga diketahui langkah intervensi apa yang mestinya diambil. “Minimal itu nanti jadi bahan rapat dengan Bupati. Makanya belum bisa kita berani pastikan sekarang,” ujarnya.

Disamping memastikan harga salah satu komoditas pertanian lokal tersebut, berbagai jenis kebutuhan lain pun tak luput dari pendataan pihaknya. Termasuk menggali informasi dari para pedagang soal penyebab meroketnya harga bawang merah.

Informasi yang dihimpun Suara NTB sebelumnya, disaat harga sebagian besar kebutuhan Bahan Pokok (Bapok) anjlok saat pandemi Covid-19 ini, salah satu komoditas pertanian justru meroket drastis, seperti halnya bawang merah.

Perkilogram paling rendah dijual pedagang Rp50 ribu.

Demikian disampaikan salah seorang pedagang di Pasar Induk Dompu, Nurjanah kepada Suara NTB. Menurut dia, hampir semua jenis kebutuhan pokok khususnya untuk keperluan bumbu dapur tengah mengalami penurunan harga akibat rendahnya permintaan konsumen. Seperti misalnya cabai rawit, dari kisaran Rp50Rp60 ribu/Kg kini turun sampai Rp20 ribu/Kg. Pun demikian cabai keriting dengan kisaran harga sebelumnya Rp50 ribu/Kg. Sementara bawang putih dari Rp45 ribu/Kg kini turun menjadi Rp25 ribu/Kg. “Kalau tomat sama, hanya Rp8000 saja kita berani jual sekarang,” terangnya.

Kendati sebagian besar menurun, namun berbeda halnya dengan komoditas pertanian lokal seperti bawang merah.

Saat ini harganya tembus Rp50 ribu/Kg dari biasanya kisaran Rp15-Rp20 ribu/Kg. Tak diketahui pasti penyebabnya, apakah karena hasil panen telah habis terjual keluar daerah atau memang sengaja ditimbun oknum-oknum tertentu untuk mendapat keuntungan besar. “Cuma kita di sini susah dapat barangnya saja, makanya harga sekarang sampai Rp50 ribu/Kg,” pungkasnya. (jun)

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menyatakan dukungannya terhadap upaya tersebut. Ditengah pandemi global saat ini kepentingan petani dan nasional menjadi utama. Jika kebutuhan dalam negeri stoknya telah terpenuhi, maka ekspor menjadi pilihan cerdas agar Indonesia bisa membantu negara lain dalam memenuhi pasokannya, sekaligus mengangkat pendapatan petani. Jamil juga menyampaikan instruksi Menteri Pertanian kepada para dunia usaha bidang pangan untuk turut berkontribusi. Serta berperan serta untuk menjaga stok dan kestabilan harga.

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, drh. IB Putu Raka Ariana, mnambahkan, NTB merupakan salah satu sentra produksi jagung nasional. Dari data Badan Ketahanan Pangan NTB tahun 2018, luas panen jagung yang dimiliki Kabupaten Sumbawa sekitar 326 ribu hektar, dengan ratarata produktivitas sebesar 6,6 ton per hektar. Sedangkan berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) Karantina Pertanian Sumbawa tercatat, ekspor jagung pada 2018 sebanyak 109 ribu ton dengan

(Suara NTB/ist)

EKSPOR JAGUNG - Wabup Sumbawa, H. Mahmud Abdullah bersama pejabat lainnya saat pelepasan ekspor jagung ke Filipina di Pelabuhan Badas Jumat (15/5). jumlah 6 eksportir, sedangkan pada 2019 hasil produksi diserap penuh oleh pasar dalam negeri.

Sementara itu, Ferry Set-

Pembayaran Retribusi Menara Senilai Rp2,9 Miliar Mandek Taliwang (Suara NTB) Dinas Komunikasi Informatika Statistika (Kominfotik) Sumbawa Barat, mengakui bahwa pembayaran tunggakan retribusi menara yang mencapai Rp2,9 Miliar di tahun 2020 masih mandek. Besaran tunggakan selama dua tahun terakhir tersebut, berdampak kepada minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 30 persen dari target yang ditetapkan.

“Pembayaran tunggakan retribusi tersebut mulai mandek sejak pandemi covid-19 mewabah. Bahkan untuk tunggakan tahun 2019 sebesar Rp1,92 miliar tidak ada satupun yang dibayara provider pengelola . Kami juga belum bisa memberikan sanksi tegas karena di Perda tidak diberikan klausul khusus,” ungkap Kepala Diskominfotik, Drs. Burhanuddin MM, kepada Suara NTB, Jumat (15/5) kemarin.

Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar para

Penyaluran Program JPS Pariri Diatensi Satgas Saber Pungli

operator bisa segera melakukan pembayaran. Bahkan sudah tiga kali surat peringatan dilayangkan oleh Pemerintah, tetapi operator masih belum mengindahkan surat teguran dimaksud. Bahkan dari total puluhan operator yang berada di KSB, tercatat hanya beberapa perusahaan saja yang sudah membayar kewajiban mereka kepada daerah. Hanya saja untuk sementara ini proses penagihan belum bisa dilakukan lagi karena terkendala pandemi covid-19. “Sudah tiga kali kita layangkan surat peringatan kepada mereka (provider) untuk tetap membayar karena jika molor maka dendanya juga akan terus bertambah,” jelasnya.

Jika kondisi pandemi covid-19 ini berakhir, pihaknya berencana untuk kembali melayangkan surat teguran untuk kesekian kalinya dengan harapan mereka bisa membayar segera. Pihaknya juga tidak bisa melakukan upaya paksa dengan melibatkan Kejaksaan sebagai pengacara negara. Sebab

didalam Perda yang ditetapkan di akhir tahun 2018 lalu tidak disebutkan upaya tegas melibatkan Kejaksaan. Kendati demikian, pihaknya berencana untuk kembali melakukan konsolidasi dengan bagian hukum supaya ada sanksi tegas bagi operator yang tidak mau membayar,” Kami akan tetap mengupayakan agar tunggakan tersebut tetap dibayarkan, karena itu merupakan kewajiban mereka,” tukasnya.

Seraya menyebutkan, tunggakan retribusi menara telekomunikasi yang belum terbayar mencapai angka Rp2,9 Miliarmerupakan hasil akumulasi penagihan dari tahun 2018 hingga tahun 2019. Sedangkan untuk tahun 2020 masih diusulkan untuk segera dilakukan pembayaran. Parahnya lagi, khusus untuk tagihan tahun 2019, senilai Rp1,92 miliar sampai dengan saat ini masih nihil sedangkan untuk tahun 2018 tersisa tinggal Rp980 juta. (ils)

Enam Pegawai DKP Dompu Reaktif Covid-19

(Suara NTB/jun)

Taliwang (Suara NTB) Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), memberikan atensi khusus jelang penyaluran program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pariri. Sebab potensi munculnya pungli di penyaluran program tersebut sangat besar, karena tidak dalam bentuk barang melainkan uang tunai. Sistem pendataan penerima juga akan dipantau khusus supaya tidak tumpang tindih.

“Kami sudah diberikan arahan khusus untuk memantau penyaluran program JPS Pariri tersebut, karena kita anggap sangat rawan terjadi penyimpangan. Selain fungsi inti (Intel dan Reskrim) yang bertugas memantau penyaluran itu, para Bhabinkamtibmas desa juga akan diminta untuk memantau hal tersebut,” ungkap Kasatgas Saber Pungli Polres Sumbawa Barat Kompol Teuku Ardiansyah, SH kepada Suara NTB, Jumat (15/5).

Meski sampai dengan saat ini belum ada laporan yang masuk ke Satgas, tetapi tim sudah mulai bergerak melakukan pemantauan khusus. Terutama di tahap pendataan para penerima bantuan itu jangan sampai ada yang tumpang tindih. Sebab, sebelum JPS Pariri ini bergulir, program jaminan sosial yang sudah berjalan lebih dulu juga masih ditemukan masalah. Salah satunya data penerima yang ganda sehingga tidak tepat sasaran.

“Program pendahulu untuk bantuan sosial masih ditemukan masalah sebut saja data penerima yang ganda. Makanya di JPS Pariri milik Pemerintah daerah akan kita pantau secara khusus,” jelasnya.

Tentu sebelum upaya penindakan, pihaknya me minta setiap kelompok kerja untuk bisa mengambil peran dalam pencegahan dengan turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi.

Hanya saja untuk sementara ini pihaknya belum bisa melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat di tengah pandemi covid-19. Pihaknya akan me manfaatkan para Bhabinkamtibmas untuk memberikan himbauan di desa binaan masing-masing dengan tetap menggunakan protokol pencegahan covid-19. “Kita lebih kepada upaya pencegahan terhadap praktik pungli terjadi. Ketika ada yang melapor kita tetap akan usut dan tetap akan ditindak tegas,” ungkapnya.

Ditambahkannya, kehadiran satgas saber pungli ini bukan untuk menghalangi para pemangku kebijakan untuk tidak menjalankan tugas. Tetapi kehadiran tim ini, diharapkan bisa menjadi alat bagi semua pihak untuk bisa menjalankan tugas dengan baik serta menjauhi praktek pungli, gratifikasi, maupun korupsi. Ketika nantinya kehadiran satgas ini bisa dipahami dengan baik maka pemerintahan yang bersih akan terwujud di Sumbawa Barat. “Kehadiran tim ini untuk membuat kita waspada terhadap praktek ini. Sehingga di dalam pelaksanaan nanti tidak ada yang terjerat kasus,” pungkasnya. (ils)

dipulangkan sebelum lebaran.

Sementara Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman, SKM, MMKes menyampaikan, dari 38 orang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Dompu, 23 orang diantaranya dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium Swab 2 kali dan keduanya negatif. Jumlah kasus sembuh ini memberi penambahan cukup signifikan bagi angka kesembuhan dari Covid-19 di NTB. Pola pemisahan tempat isolasi terpusat yang diterapkan, cukup efektif untuk kesembuhan pasien positif Covid-19.

Selain RSUD Dompu yang dijadikan tempat perawatan pasien positif Covid-19, tim Covid Kabupaten Dompu juga meyiapkan RS Pratama Manggelewa, Wisma Sanggilo Dompu, gedung baru Puskesmas Calabai di Desa Nangakara Pekat, dan rumah dinas Sekda Dompu menjadi tempat iso-

Dompu (Suara NTB) Enam pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Dompu, reaktif Covid-19.

Hal itu berdasarkan hasil tes cepat yang dilakukan tenaga medis Puskesmas Dompu Barat pada Kamis (14/5). Atas temuan tersebut mereka langsung diarahkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.

Kepala DKP Dompu, Ir. Wahidin, M. Si., membenarkan sampel darah dan serum enam orang pegawainya itu menunjukkan gejala terpapar Covid19. “Awal mulanya satu orang reaktif dari Ranggo, tapi dia pegawai DKP. Kemudian dites semua pegawai bertambah jadi enam orang,” ungkapnya saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (15/5).

Wahidin

Keenam orang dengan gejala terpapar Covid19 itu, dua diantaranya merupakan penyuluh lapangan inisial Sl dan Ij. Masing-masing satu orang Kepala Bidang yakni NL dan Kepala Seksi Ti. Sementara sisanya supir inisial Df dan salah seorang staf bagian program yaitu Un. Menindaklanjuti temuan tersebut, lanjut dia, DKP hari itu juga langsung mengambil sikap dengan mengarahkan mereka untuk menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Pun terhadap keluarga satu rumahnya, diharap langsung mendatangi puskesmas terdekat untuk pemeriksaan kesehatan. “Kita sudah berkoordinasi dengan puskesmas, apabila ada anggota dinas yang ke sana tolong segera dilayani dan diberikan informasi ke kita,” ujarnya.

Kendati mendapati orang dengan gejala terpapar Covid-19, ditegaskannya, aktifitas kantor masih tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, penekanan dia setiap pegawai harus menerapkan protap pencegahan virus berbahaya tersebut, seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan sebagainya.

Bahkan usai tes cepat kemarin seluruh ruang di dinas langsung disemprotkan cairan disinfektan untuk meminimalisir potensi penyebaran. “Juga kita sudah berlakukan piket untuk melayani masyarakat yang datang konsultasi, termasuk menggatikan pegawai yang mungkin pulang istirahat atau izin kerja dari rumah,” pungkasnya. (jun)

yawan Sutrisno perwakilan eksportir dari PT. Seger Agro Nusantara yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan setelah pengiriman tahap pertama

ini yaitu sebanyak 6 ribu ton tujuan Filipina, tahap kedua pada bulan ini juga akan dikirim sebanyak 6,6 ribu ton lagi dengan negara tujuan sama. (arn)

Ai Ngelar Jalan, Pembebasan Lahan Bendungan Kereke Ditangguhkan Sumbawa Besar (Suara NTB)Pembangunan sumber air baku Ai Ngelar tetap berjalan tahun ini. Namun pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan Kereke terpaksa ditangguhkan. Mengingat adanya pengalihan anggaran untuk penanganan Covid.

Sebagaimana disampaikan Kabag Pertanahan Setda Sumbawa, Khaeruddin M.Si, Jumat (15/ 5) kemarin. Pembangunan air baku Ai Ngelar sudah dalam proses tender. Bahkan sudah dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Ada sebagian kecil lahan yang akan dibebaskan dalam proses pembangunan air baku Ai Ngelar.

Namun luasannya tidak besar, sebagian berada dalam kawasan dan sebagian lagi tanah milik pribadi. Untuk kepastian luasannya, pihaknya akan turun survei dulu.

Dengan adanya perubahan peta oleh BWS. Karena ternyata ada perubahan elevasi dari hitungan awal ketika masuk ke lapangan.

Sementara untuk pembebasan lahan bendungan Kereke terpaksa ditangguhkan ke tahun berikutnya. Mengingat pengalihan anggaran tahun ini untuk penanganan Covid. Apalagi anggaran yang dibutuhkan untuk

(Suara NTB/ist)

Khaeruddin pembebasan lahan bendungan Kereke diprediksi jauh lebih besar hingga bisa mencapai Rp. 150 Miliar. Terdiri dari sawah, kebun hingga tegalan.

“Dana sebesar itu, tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Pemda sendiri, sekalipun dianggarkan bertahap. Makanya, Pemda juga telah bersurat ke pemerintah pusat agar bagaimana caranya dibantu dalam pembebasan lahan ini nantinya,” tukas Khaeruddin. (arn/*)

Garam Lokal Masuk JPS Bima RAMAH Bima (Suara NTB) Salahsatu paket bantuan sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Bima RAMAH yang disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19, rupanya ada garam hasil produksi Industri Kecil Menengah (IKM) lokal.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima, Ir.Hj. Nurma M.Si mengaku pihaknya memasukkan sebanyak 0,5 garam kedalam paket JPS Bima RAMAH. “Pengolahan dan pemeckingan garam ini juga dilakukan oleh IKM garam lokal kita,” katanya, Jumat (15/5).

Nurma mengaku langkah tersebut dilakukan DKP setempat sebagai upaya terobosan dalam membantu petani garam, yang tidak bisa menjual garam karena dampak covid-19. “Akibat Covid19 ini, penjualan garam Bima menurun drastis,” katanya.

Semestinya saat ini, garamgaram dari wilayah Bima sudah

dikirim ke berbagai daerah, seperti di Pulau Lombok, Surabaya dan NTT. Namun sejak pandemi Covid-19, banyak garam yang ditampung dalam gudang. “Karena penjualan atau pemasaran yang susah, petani juga enggan memanen garamnya di tambak,” ujarnya.

Terkait tata kelola garam rakyat lanjutnya, komponen biaya transportasi pemasaran masih menjadi kendala yang dihadapi petani dalam persaingan pemasaran garam di Kabupaten Bima. “Untuk itu kami harapkan ada solusi berapa kuota bagi pembelian garam oleh offtaker yang menyerap produk,” ujarnya.

Tidak hanya itu, karena Covid-19, anggaran untuk membantu petani garam melalui program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) juga dipangkas cukup signifikan oleh Kementrian KP. (uki)

PENDIDIKAN

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Halaman 6

Rencana Pembukaan Sekolah

Kondisi Terkini Harus Diperhatikan Mataram (Suara NTB) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuka kegiatan belajar mengajar pada bulan Juli 2020 nanti. Kondisi terkini saat itu perlu menjadi pertimbangan saat memutuskan dibukanya lagi pembelajaran di sekolah. Di samping itu penyiapan mental siswa juga perlu diperhatikan.

(Suara NTB/dok)

Suraji

(Suara NTB/dok)

Suherman

Kepala SMPN 16 Mataram, Suraji pada Jumat (15/ 5) mengatakan, rencana itu juga jadi harapan pihaknya agar menjadi kenyataan siswa mulai belajar secara langsung di bulan Juli nanti.

Namun, yang perlu menjadi bahan pertimbangan utama yaitu kondisi terkini di saat itu, terutama sudah mereda atau selesainya penyebaran Covid-19, sehingga kegiatan

sekolah dapat berjalan normal seperti biasanya. “Pemerintah dalam mengambil kebijakan tentu mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat itu,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala SMPN 3 Mataram, Suherman mengatakan yang perlu diperhatiakn adalah kesiapan mental peserta didik agar merasa nyaman dan tidak takut dengan wabah

yang melanda saat ini.

“Nantinya kita berikan pemulihan trauma atau trauma healing dengan berkumpul agar bersenang-senang untuk sedikit demi sedikit melupakan apa yang sudah terjadi selama ini,” katanya.

Suherman menyampaikan program adaptasi untuk readaptasi terhadap pelajaran daring yang tidak begitu sempurna menuju pembelajaran

tatap muka juga perlu dilakukan. Juga mengakrabkan peserta didik baru dan lama dengan melibatkan banyak siswa melalui program OSIS. “Selain itu pembiasaan cuci tangan, pola hidup bersih tetap kita budayakan sebagai suatu kebiasaan yang bagus agar para siswa tetap dalam hidup sehat,” katanya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram, H. Adnan Muchsin mengatakan sekolah perlu mempersiapkan diri jika pembelajaran kembali dibuka pada bulan Juli nanti, berkaitan dengan program untuk kegiatan belajar mengajar. Termasuk mempersiapkan protokol kesehatan

pencegahan Covid-19. “Jadi di sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan dan sebagainya,” ujarnya.

Masa belajar dari rumah di NTB dan di Kota Mataram diperpanjang sampai dengan Senin (1/6) nanti. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd., mengatakan, guru diminta untuk terus memberikan materi pembelajaran dengan prinsip belajar dari rumah. Menurutnya respon orang tua siswa dengan konsep belajar dari rumah sudah cukup baik.

“Hal-hal yang kurang akan kita perbaiki sesuai standar pelayanan,” katanya. (ron)

Masih Sangat Kurang GURU Pendidikan Luar Biasa (PLB) untuk mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di NTB msaih sangat kurang. Kondisi itu membuat pembelajaran di SLB menjadi tidak ideal. Berbagai cara diupayakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB agar bisa menutupi kekurangan itu.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan KhususPendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., ditemui di Mataram, Kamis (14/5) mengatakan, kekurangan guru memang (Suara NTB/ist) masih menjadi kendala.

Hj. Eva Sofia Sari Sementara ini pihaknya memanfaatkan guru yang ada dulu. Selain itu, dilakukan juga kerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram agar mau membuka Program Studi PLB. “FKIP Unram pernah menyebutkan akan bentuk satu Prodi PLB, kami meminta agar bisa merealisasikan itu, sehingga nanti diharapkan kekurangan guru SLB bisa teratasi,” harap Eva. Eva menjelaskan, untuk sementara ini pihaknya memberdayakan guru PLB yang sudah ada. Di samping itu, terkadang juga mengambil guru yang bukan dari PLB atau guru mata pelajaran lain untuk diberdayakan di SLB. Diakuinya kondisi tersebut memang sangat tidak ideal.

“Banyak guru PLB yang dibutuhakn, karena sekolah ini semakin banyak juga,” ujarnya.

Kondisi kekurangan guru itu sangat dirasakan pihak sekolah. Kepala SLBN 2 Mataram, Winarna, M.Pd., mengatakan, jumlah guru sangat kurang, apalagi banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke SLB. Belum lagi dengan kenyataan pengangkatan ASN juga tertunda.

Untuk menyiasati kondisi itu, sekolah menggabungkan dua rombongan belajar (rombel) yang ideal menjadi satu kelas. Winarna menyebutkan, rasio sebenarnya untuk hambatan intelektual yaitu satu guru untuk lima atau maksimal 7 siswa. Untuk tuna rungu satu guru bisa 8 sampai 12 orang. Autis idealnya 1 guru untuk 1 siswa, atau 1 guru 3 siswa, tapi dilihat juga sejauh mana hambatan yang ada pada siswa, kalau bisa dikendilaikan kita gabungkan dengan siswa lain. Namun rasio ideal itu terpaksa tidak bisa diterapkan seutuhnya. “Tidak bisa ideal seperti teori sesungguhnya karena memang kondisi tidak mendukung,” ujar Winarna. (ron)

Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan Pembayaran UKT Mataram (Suara NTB) Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum., melalui surat nomor 3842/UN18/ TU/2020 tentang Pengajuan Keringanan Pembayaran UKT menetapkan sejumlah dokumen pendukung untuk memenuhi persyaratan pengajuan keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Pemberian keringanan pembayaran UKT kata Prof.

Husni merupakan bentuk empati dan kepedulian Unram terhadap dampak ekonomi akibat Pandemi Covid-19 saat ini.

Maka mengacu pada Pasal 5 Permen Ristekdik(Suara NTB/dok) H. L. Husni ti Nomor 39 Tahun 2017 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, Rektor Unram tersebut memberikan beberapa bentuk keringanan dalam pembayaran UKT sesuai dengan kondisi ekonomi masingmasing orang tua/wali mahasiswa.

“Rektor Universitas Mataram memberikan keringanan kepada mahasiswa berupa pembebasan sementara, pengurangan, pergeseran grade/klaster, pembayaran mengangsur dan penundaan pembayaran UKT,” terang Prof.

Husni melalui surat tersebut.

Adapun dokumen pendukung persyaratan pengajuan keringanan pembayaran UKT ada 5 yaitu, scan Surat permohonan Keringanan UKT, scan slip Pembayaran UKT Semester sebelumnya, scan Surat Penghasilan Orang Tua (lama dan baru), scan Surat Alasan Pengajuan seperti Surat Keputusan (SK) Pemberhentian/Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan lain-lain, serta scan Kartu Keluarga.

“Permohonan keringanan pembayaran diajukan secara online melalui sireg.unram.ac.id mulai tanggal 12 Mei sampai dengan 5 Juni 2020,” jelas Prof. Husni.

Melalui surat tersebut, Rektor Unram itu juga menegaskan bahwa pengajuan keringanan UKT tidak diberikan kepada mahasiswa yang orang tua/wali nya berprofesi sebagai Pejabat Negara, Anggota DPR/DPD/DPRD, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri, karyawan BUMN/BUMD dan mahasiswa penerima beasiswa. (dys)

(Suara NTB/dok)

SERAHKAN - Suasana penyerahan zakat fitrah pada siswa SMPN 7 Mataram pada tahun sebelumnya. Namun tahun ini sekolah memutuskan tidak melakukan pengumpulan zakat fitrah akibat pandemi Corona.

Tahun Ini, SMPN 7 Mataram Tak Lakukan Pengumpulan Zakat Fitrah

Mataram (Suara NTB) Siswa-siswi dan guru di SMPN 7 Mataram setiap tahun selalu membagikan zakat fitrah kepada warga kurang mampu di sekitar sekolah. Pembagian zakat dipimpin langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan dengan mengundang warga yang berhak menerimanya.

Pemandangan seperti itu pada tahun-tahun sebelumnya kini tidak bisa dilakukan lagi.

Tahun ini, sebagai dampak dari wabah Corona pihak sekolah memutuskan untuk tidak melakukan pengumpulan zakat fitrah.

Wakil Kepala SMPN 7 Mataram Ahmad Saehu men-

erangkan selain alasan situasi ekonomi warga sekolah baik guru dan siswa yang tidak sedang dalam keadaan baik akibat wabah, di sisi lain sekolah tengah meliburkan para siswa sementara waktu dan belajar dari rumah, sehingga sulit mengumpulkan zakat yang biasanya dilakukan terhadap siswa.

“Tahun ini tidak kita kumpulkan,” ujarnya belum lama ini.

Dikatakannya, pengumpulan zakat biasanya rutin dilaksanakan. Selain menanamkan jiwa sosial, pembagian zakat yang melibatkan siswanya itu lebih utamanya adalah untuk mengajarkan dan sekaligus mengaplikasikan salah satu

dari rukun Islam yaitu mengeluarkan zakat.

Tak hanya itu, sekolah juga mengajarkan siswa-siswinya doa zakat fitrah sebelum dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya. Pelaksanaan zakat fitrah di sekolah dan melibatkan siswa dan guru itu perlu dilakukan. Sebab hal itu merupakan salah satu dari lima rukun Islam.

Dikatakan Saehu, bahwa secara teori siswa sudah diajarkan apa itu rukun Islam.

Praktiknya siswa langsung diajak untuk berzakat fitrah.

Mereka juga diajarkan doa zakat fitrah, sehingga mereka melakukan doa sendiri zakat fitrahnya sebelum diserahkan

kepada warga yang berhak.

Dia mengungkapkan, mengeluarkan zakat merupakan rukun Islam yang ke -4 setelah puasa Ramadhan. Bentuknya adalah berupa zakat fitrah. Pengeluaran zakat fitrah ini adalah mulai awal Ramadhan hingga sebelum melaksanakan Salat Idul Fitri. Namun tahun ini pengumpulan zakat fitrah tidak dapat dilakukan oleh sekolah.

Biasanya tak hanya berupa beras, panitia zakat fitrah di sekolah juga menerima uang dari siswa untuk berzakat. Oleh panitia uang tersebut dibelikan beras sebanyak 2,5 kg. Dengan berzakat fitrah, pihak sekolah

berharap dapat mensucikan jiwa atau tubuh dari segala hal yang buruk. Esensi lainnya juga mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena telah bersedekah pada orang yang tidak mampu.

“Jadi nilai-nilai keagamaan yang ada di dalam rukun Islam itu kami tanamkan betul kepada siswa. Secara praktik, siswa mengeluarkan zakat ini jadi program setiap tahunnya di sekolah,” ungkapnya.

Sebagai akibat Corona, program unggulan Ramadhan mulai pengumpulan zakat fitrah di sekolah, salat berjamaah, tadarus Al-Qur’an bersama, bagi takjil dan buka bersama tidak dilakukan lagi. (dys)

Zonasi dan Kuota Rombel Jadi Tambahan Dua SLB Masukan Sekolah untuk PPDB Zonasi Belum Penuhi Kebutuhan Mataram (Suara NTB) Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB tengah merampungkan petunjuk teknis (Juknis) PPDB SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2020/2021. Dari rapat lewat video konferensi dengan Kepala Kantor Cabang Dinas Dikbud dan kepala sekolah, didapatkan berbagai masukan terutama mengenai zonasi dan kuota rombongan belajar (rombel) setiap sekolah.

Ketua Panitia PPDB Provinsi NTB yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB, H. Muhammad Fauzan ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/5) mengatakan, pihaknya sedang menampung masukan dari KCD dan sekolah di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa selama beberapa hari terakhir. “Kami tinggal perbaiki juknis dari masukan kepala sekolah dan KCD, untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengenyam pendidikan menuju NTB gemilang,” katanya.

Menurutnya, hal penting yang menjadi masukan yaitu mengenai zonasi dan kuota rombel. Ada beberapa zonasi sekolaah dan kuota rombongan belajar yang diperbaiki, karena zonasi itu berbasis

(Suara NTB/ron)

Muhammad Fauzan desa, kelurahan, dan kecamatan. Fauzan mengatakan ada desa dan kelurahan yang masuk ke wilayah lain.

“Ada desa yang luar kecamatan masuk ke kecamatan lain, ini bahan kami memperbaikinya. Mudah-mudahan PPDB tahun ini meskipun penuh dengan keterbatasan bisa berjalan lancar, tidak ada masyarakat yang dirugikan melalui juknis itu,” harap Fauzan.

Nantinya PPDB SMA dan SMK akan dilaksanakan lewat dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

Fauzan mengatakan hal itu dilakukan karena ada sekolah

yang tidak terakses internet.

Juga ada anak yang tidak punya sarana untuk mengakses PPDB secara daring. Nantinya pihak sekolah menyiapkan sistemnya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid19, dengan menyediakan tempat cuci tangan dan lainnya.

Sebelumnya ia mengatakan, pihaknya sudah berkaca pada kekurangan PPDB tahun sebelumnya. Ia juga mengharapkan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa.

“Insya Allah sekolah-sekolah juga akan tidak kekurangan siswa. Karena kuota siswa yang diterima sekolah tidak boleh lebih dari yang keluar saat kelulusan kelas XII ini, kalau keluar 10 rombongan belajar (rombel), berarti menerima 10 rombel. Begitu juga sekolah besar di jantung kota, diharapkan menerima siswa seusai yang tamat, kita pastikan. Nanti ada juga yang dikurangi sesuai kuota,” katanya.

Pihaknya sudah mengevaluasi PPDB tahun sebelumnya dan sudah menghitung kuota rombongan belajar setiap sekolah.

Selain itu, sarana sekolah juga tetap akan diperhatikan sehingga tidak ada perbedaan mencolok fasilitas satu sekolah dengan sekolah lain. (ron)

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak dua Sekolah Luar Biasa (SLB) baru di NTB sudah mendapatkan izin operasionalnya dari Gubernur NTB. Ditargetkan pada tahun ajaran 2020/2021 SLB tersebut sudah bisa digunakan.

Namun tambahan dua SLB belum memenuhi kebutuhan SLB di NTB. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., pada Jumat (15/5) menyebutkan dua SLB baru itu yaitu SLBN 3 Lombok Timur dan SLBN 4 Lombok Tengah. “Izin operasionalnya sudah turun dari gubernur. Insya Allah tahun ajaran baru dioperasikan,” katanya.

Menurutnya, saat ini jumlah SLB negeri dan swasa di NTB sebanyak 45 sekolah.

Dengan adanya tambahan dua SLB baru, jumlah SLB di NTB menjadi 47 sekolah. Jika dilihat dari jumlah sekolah, diakui Eva memang masih sangat kurang dibandingkan jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada. Terutama ABK di wilayah kota seperti Kota Mataram yang hanya punya dua SLB negeri.

Namun kondisi tersebut tidak serta merta pemerintah langsung mendirikan SLB baru. Karena, kata Eva, masalahnya adalah ketersediaan aset tanah yang dimiliki pemerintah provinsi yang terbatas, karena SLB berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi NTB. “Dan kami belum bisa pastikan berapa SLB yang harus dipenuhi, karena faktor tersebut,” ujarnya.

Kepala SLBN 2 Mataram, Winarna, M.Pd., juga menyampaikan cukup banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke SLB. Di saat belum dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), banyak masyarakat yang sudah ingin mendaftarkan anaknya ke SLBN 2 Mataram. Sementara itu SLBN 2 Mataram memiliki sarana terbatas, sehingga tidak bisa menampung banyak siswa.

Belum lagi dengan terbatasnya guru, sehingga terpaksa pembelajaran dilaksanakan dengan rasio guru dan siswa SLB yang tidak ideal. Untuk menyiasati kondisi itu,Winarna menyampaikan pihak sekolah menggabungkan dua rombongan belajar (rombel) yang seharusnya ideal menjadi satu kelas. (ron)

POLHUKAM

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Halaman 7

KPU NTB Mulai Siapkan Pemutakhiran Data Pemilih Pilkada (Suara NTB/ist)

PELANGGARAN ETIK - DKPP RI menyidangkan dugaan pelanggaran etik Ketua, anggota dan Sekretaris KPU Lotim secara virtual.

DKPP RI Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik KPU Lotim Mataram (Suara NTB) – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia (DKPP RI) menyelenggarakan sidang pemeriksaan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu yakni KPU Kabupaten Lombok Timur yang digelar secara Virtual.

Sekretaris KPU NTB, Mars Ansori Wijaya dalam keterangan persnya membenarkan bahwa DKPP sudah menyidangkan perkara nomor 30-PKE-DKPP/III/2020 terkait dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang dilakukan oleh Komisioner KPU Lotim. Sebagai teradu adalah Ketua KPU, anggota dan Sekretaris KPU Kabupaten Lombok Timur yang masing-masing sebagai teradu 1 sampai dengan teradu 6,” sebutnya.

Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis DKPP RI, Dr. H. Alfitra Salam, APU bersama Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Provinsi NTB yang terdiri dari unsur KPU Provinsi NTB Yan Marli, M.M.Pd. unsur Bawaslu Provinsi NTB Suhardi, SIP., MH., dan Unsur Masyarakat Agus, M.Si. “Sidang dilaksanakan secara cepat dengan agenda mendengarkan pokok pengaduan Pengadu, jawaban Teradu, keterangan saksi-saksi oleh masing-masing para pihak dan keterangan pihak terkait yaitu PPID KPU Kabupaten Lombok Timur,” jelasnya.

Terakhir disampaikan Ansori Wijaya bahwa pelaksanaan sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik Komisioner dan Sekretaris KPU Lotim itu sudah sesuai dengan SK DKPP RI Nomor 016/SK/K.DKPP/SET.03/V/2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sidang Pemeriksaan DKPP Secara Virtual pada Masa Darurat Penanganan Pandemi Covid-19.

“Disebutkan bahwa sidang pemeriksaan melalui virtual diperlukan untuk melaksanakan perintah peraturan perundang-undangan dan menjaga hak-hak konstitusional para pihak,” tegasnya.

Diketahui pihak pengadu dalam dugaan pelanggaran kode etik Komisioner dan Sekretaris KPU Lotim itu atas nama Ahmad Sofyansyah beserta saksi. Adapun salah satu yang menjadi pokok aduan dalam sidang ini bahwa adanya dugaan melanggar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. (ndi)

Mataram (Suara NTB) – Setelah ada kepastian terkait jadwal pelaksanaan Pilkada serentak 2020, KPU langsung melakukan berbagai persiapan terkait pelaksanaan Pilkada.

Salah satunya yakni mempersiapkan data daftar pemilih kshususnya di tujuh kabupaten/kota di NTB yang akan melaksanakan Pilkada 2020.

KPU Provinsi NTB kemudian melaksanakan Rapat Koordinasi Daring Pemutakhiran Data Tahun 2020 bersama 10 KPU kabupaten/kota se NTB. Rakor daring digelar sebagai tindak lanjut pelaksanaan Rapat Koordinasi Daring Pemutakhiran Data Pemilih se Indonesia.

“Ini sebagai wujud monitoring, supervisi dan evaluasi KPU Provinsi NTB kepada

KPU kabupaten/kota se NTB dalam proses Pemutakhiran Data Pemilih sehingga menghasilkan output data pemilih yang termutakhirkan dan berkualitas,” ujar Ketua KPU NTB, Suhardi Soud.

Hal penting yang ditekankan dalam Rakor Daring tersebut yaitu mekanisme pelaporan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan oleh 3

kabupaten/kota yang tidak menggelar Pilkada. Dimana mekanisme pleno pemutakhiran data pemilih berkelanjutan oleh 3 kabupaten/kota untuk periode Bulan Mei agar melibatkan Bawaslu.

“Proses Analisa Data Pemilih dalam DP4 hasil sinkronisasi dan penyusunan pemilih per TPS untuk tahapan pemilihan serentak tahun 2020,” kata Su-

hardi, itu bagi daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2020. Lebih lanjut disampaikan Suhardi Soud, dia meminta KPU kabupaten/kota untuk memastikan perubahan data pemilih yang meninggal dunia, di bawah umur dan pindah domisili dengan tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Kemudian memastikan kembali jumlah Kepala Keluarga (KK) apakah mengalami penurunan atau kenaikan serta segera melaporkan ke KPU Provinsi terkait data tersebut,” tegasnya. Khusus bagi tujuh daerah kabupaten/kota di NTB

yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahun 2020.

Suhardi meminta untuk segera menyusun pemilih per-TPS dalam A-KWK. Harapannya jika sewaktu-waktu tahapan Pilkada serentak tahun 2020 dimulai kembali, maka data tersebut sudah siap.

Diketahui bahwa jika Pilkada serentak 2020 digelar pada tanggal 9 Desember, maka jadwal tahapan persiapan akan dimulai pada akhir Bulan Mei ini atau awal Juni. Terutama empat tahapan yang sebelumnya ditunda pelaksanaannya lantaran terkendala dengan pandemi Covid-19 ini. (ndi)

Polda NTB Selidiki Penipuan Investasi Kuliner Mataram (Suara NTB) – Polda NTB menyelidiki dugaan penipuan modal usaha kuliner resto inisial MP. Akumulasi modal dengan patungan ini menawarkan keuntungan berjangka. Tapi akhirnya bermasalah saat peserta investasinya tidak menerima keuntungan seperti janji. “Laporannya sudah kita terima. Sedang kita selidiki,” kata Penjabat Sementara Kasubdit II Ditreskrimum Polda NTB AKP Joko Tamtomo dikonfirmasi Jumat (15/5) kemarin.

Kasus itu awalnya dilaporkan delapan peserta investasi yang diwakili kua(Suara NTB/dok) sa hukum Iskandar Habibi.

Joko Tamtomo Para peserta ini ditawari paket investasi. Mulai dari Rp10 juta, Rp20 juta, Rp30 juta, sampai Rp100 juta. Janjinya, dengan menyetorkan Rp15 juta maka akan menerima Rp5 juta juta hanya dalam 80 hari, duit bisa kembali Rp20 juta. Kemudian untuk setoran modal Rp50 juta akan kembali menjadi Rp67 juta dalam 130 hari.

Dalam perjanjian, untung atau rugi usaha itu yang menjadi saham akan dikembalikan utuh. Belakangan, penghimpun modal, FF ingkar janji. Peserta investasi geram lalu melapor. “Untuk tahap kita teliti dulu apakah laporannya memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti. Kalau memenuhi, kita akan klarifikasi mulai dari pelapornya dulu,” kata Joko.

Di kesempatan sebelumnya, Habibi menerangkan, pemilik usaha dengan peserta investasi ini sudah mengambil langkah kekeluargaan. “Tapi sudah tiga bulan lebih, belum ada pengembalian uang,” ujarnya. Pihaknya menginginkan adanya itikad baik mengenai pengembalian urunan modal sesuai kesepakatan dalam perjanjian. “Saya yakin yang tertipu ini banyak. Yang klien saya ini saja sampai miliaran rupiah,” tutup Habibi. (why)

KPU Diberikan Kewenangan Memutuskan Menunda Atau Melanjutkan Pilkada Mataram (Suara NTB) – Didalam Perppu nomor 2 tahun 2020 terang pemundaan pelaksanaan pilkada serentak 2020, Pemerintah memberikan kewenangan kepada KPU untuk memutuskan menunda atau melanjutkan pelaksanaan Pilkada. Hal itu maka akan lebih mudah dalam pengambilan keputusan.

Dengan kewenangan besar yang dimiliki KPU untuk memutuskan sendiri apakah Pilkada serentak 2020 akan ditunda lagi atau tidak mengingat kondisi tanggap darurat Pandemi Covid-19 ini masih belum mereda sampai saat ini.

Sehingga KPU bisa saja menundanya.

Komisioner KPU NTB Divisi SDM dan Parmas, Agus Hilman, yang dikonfirmasi menyampaikan, Perppu ini hanya memberikan kepastian hukum tentang penundaan Pilkada.

Namun, tidak memberikan kepastian kapan Pilkada dilaksanakan. Karena itu soal teknis Pilkada ada di tangan KPU yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

“Perppu ini tidak menyinggung teknis penyelenggaraan Pemilihan. Karena itu kita tetap berharap KPU Kabupaten/ Kota juga harus menyiapkan seluruh komponen, khususnya badan AdHoc, seluruh komponen penyelenggara harus siap dengan kondisi tidak lazim ini,” tegas Agus Hilman sebagai bentuk kesiapan pihaknya melaksanakan Pilkada.

Terkait kewenangan memutuskan penundaan kembali pilkada, dalam Perppu nomor 2 tahun 2020, memang mengakomodir usulan disampaikan oleh KPU RI. Dalam Perppu tersebut, KPU RI diberikan kewenangan untuk memutuskan menunda dan melanjutkan tahapan Pilkada. “Tetapi dalam pengambilan keputusannya tentu KPU tetap berkoordinasi semua pihak baik pemerintah, DPR, Kemenkes, dan BNPB terkait perkembangan pandemi Covid-19,” jelasnya.

Namun demikian jikapun Pilkada tetap akan dilanjutkan meski di tengah pandemi Covid-19 ini, nanti pihaknya juga semaksimal mungkin akan melakukan persiapan. Saat ini KPU juga sedang mengkaji dan menelaah teknis pilkada yang disesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19. Berbagai upaya dan inovasi sedang dikaji oleh KPU untuk menjawab situasi dan perkembangan ada. “Opsi teknis tata laksana pemungutan suara sedang dikaji, dan digodok terus agar disesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19,” tegas Agus. (ndi)

(Suara NTB/ist_Humas Polda NTB)

MEMASAK - Danrem 162/WB Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) memasak ayam bumbu kuning bersama Kapolda NTB Mohammad Iqbal di dapur umum TNI-Polri di lapangan Islamic Center, Jumat (15/5) sore kemarin.

Kapolda NTB Tinjau Dapur Lapangan TNI-Polri Mataram (Suara NTB) Dapur lapangan TNI-Polri masih mengepul demi menyiapkan ribuan porsi makan, Jumat (15/5) sore kemarin.

Gotong-royong dan kedisiplinan antarelemen masyarakat menjadi kunci kekuatan menghadapi pandemi Covid-19.

Kapolda NTB Irjen Pol Mohammmad Iqbal dan Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani ikut jadi koki memasak. Turut hadir pula Danlanal Mataram dan Danlanud Zainudin Abdul

Majid, serta pejabat utama Polda NTB. Dapur lapangan ini memproduksi porsi berbuka dan sahur sejak awal puasa. Pascalebaran nanti masih akan terus berdiri untuk menyuplai konsumsi warga terdampak penanganan Covid-19.

“Ini pertanda bahwa kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan gotong-royong TNI-Polri dan masyarakat berjalan,” kata Iqbal di sela-sela menyiapkan menu berbuka.

Iqbal menegaskan, peran TNI-Polri harus makin kuat dalam membantu masyarakat terdampak. Implikasinya, masyarakat dapat terbantu sehingga memiliki kesadaran penuh mematuhi setiap protokol pencegahan penularan Covid19. Dapur umum TNI-Polri ini merupakan bagian program bhakti sosial. Dapur umum ini juga berfungsi sebagai wadah solidaritas. Kebutuhan logistik dapur umum sebagiannya disuplai masyarakat.

“Dalam satu hari dapur umum

Cukong TPPO Arab Saudi Segera Diadili

(Suara NTB/ist_Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB)

PELIMPAHAN - HW (kiri) tersangka TPPO jaringan Arab Saudi mengikuti proses pelimpahan tahap dua di Rutan Polda NTB. Mataram (Suara NTB) – Penyidikan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tujuan Arab Saudi selesai. Tersangka cukong, HW (43) segera dibawa ke pengadilan. Direktur PT Inti Japfarindo itu disangka sebagai pemodal tekong yang memberangkatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Tengah. PMI tersebut meninggal dunia di penampungan.

“Tersangka dan barang bukti sudah kita limpahkan ke jaksa penuntut umum,” ucap Kasubdit IV Remaja Anak Wanita Ditreskrimum

Polda NTB AKBP Ni Made Pujewati, Jumat (15/5) kemarin. Proses pelimpahannya memerhatikan standar pencegahan Covid-19. Sebab Lapas tidak lagi menerima tahanan demi pencegahan Covid-19, maka tersangka tetap mendekam di Rutan Polda NTB. Tidak dititipkan di Lapas seperti kala sebelum pandemi melanda.

Pelimpahannya tanpa tatap muka langsung. Melainkan lewat konferensi video.

“Tapi status penahanannya kini sudah jadi penahanan jaksa penuntut umum. yang di

kita (penyidik) sudah selesai,” terangnya. Tersangka HW merupakan Direktur PT Inti Japfarindo. Perusahaannya bergerak di bidang Penempatan Penyaluran Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang bermarkas di Kota Bekasi, Jawa Barat. HW mengaku sudah mengirim PMI ke luar negeri sejak 2009.

HW juga diduga terlibat dalam pengiriman Siti Nurjanah, warga Jago, Praya, Lombok Tengah. Nurjanah meninggal dunia dalam kebakaran penampungan PMI di Attaqwa, Mekkah, Arab Saudi, Juni 2019. Nurjanah ini direktur tersangka Siti Aisyah. Yang mana Aisyah mendapat suntikan modal dari HW untuk merekrut PMI di NTB. HW memodali Aisyah Rp12 juta per satu rekrutan. Uang itu untuk keperluan membuat paspor, cek kesehatan, ongkos transportasi, uang fit kepada keluarga korban, dan sisanya keuntungan tekong.

Korban Nurjanah direkrut pada Desember 2018 dengan iming-iming gaji tinggi plus bonus ibadah di tanah suci.

Ditambah uang fit atau santunan sebesar Rp3 juta. Siti Nurjannah berangkat. Tapi akhirnya tidak pulang lagi. HW juga diduga terlibat dalam pengiriman 42 warga NTB ke Timur Tengah. puluhan PMI bermasalah itu dipulangkan lagi November 2019. (why)

ini bisa membuat lebih dari 1.000 porsi nasi bungkus. Baik itu untuk sahur dan berbuka. Dibagikan kepada masyarakat yang terdampak,” sebut Iqbal.

Mantan Kadivhumas Polri ini menambahkan, sasaran pembagian makanan dari dapur umum meliputi warga tidak mampu, santri pesantren,

panti asuhan, mahasiwa terdampak larangan mudik, serta pekerja sektor informal yang masih harus bekerja di tengah pandemi Covid-19. “Ini dalam rangka membantu masyarakat di masa prihatin ini. Kita imbau masyarakat untuk terus perhatikan protokol dan SOP Covid-19,” jelasnya. (why)

Polresta Mataram Gerebek Distributor Petasan Tanpa Izin Mataram (Suara NTB) – Polresta Mataram menggerebek gudang distributor petasan.

Ditemukan 96 bungkus petasan yang tidak berizin. Pemilik masih bisa meraup untung meski ada pandemi Covid-19. Tetapi, masyarakat jadi resah karena permainan perang petasan.

Gudang itu terletak di Kelurahan Mayura, Cakranegara, Kota Mataram. Gudang digunakan menampung barang dagangan UD MM milik pria paruh baya berinisial KB. UD MM ini juga menjual mainan anak-anak. Tapi untuk petasan, hanya sebagian yangberizin.“Kalauyangkembang api dia ada izin dari Polda. Kalau yang ini kembang api yang meledak, tidak ada izinnya,” ungkap Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa Jumat (15/5) kemarin.

Petasan disimpan di sebuah ruangan di rumah pribadi. Meski berkantor di rumah, KB bisa menjual petasan sampai luar

daerah. “Dia ini distributor yang menjual ke pengecer-pengecer.

Pasarnya se-Pulau Lombok.

Omzetnya puluhan juta,” imbuh dia. Petasan ukuran kurang dari 2 inchi ini diduga tidak memiliki izin. Sebanyak 96 bungkus sudah disita sebagai barang bukti.

Petasan bermerek Piramida Tempe ini salah satu dagangan KB yang cukup laku. Khususnya selama bulan Ramadhan ini.

Penindakan ini, sambung Adi, berangkat dari dugaan pelanggaran pasal 1 ayat (1) UU RI No12/ 1951 tentang UU Darurat. Selain itu, petasan dengan bunyi yang bikin telinga tidak nyaman menganggu ibadah Ramadhan.

Bahkan sampai mengganggu ketertiban. “Semoga dengan pengungkapan ini dapat meminimalisir perang petasan. Perang petasan selain membuat tidak nyaman, juga menganggu penanganan Covid-19 terkait larangan berkumpul, berkerumun,” tandasnya. (why)

(Suara NTB/why)

GELEDAH - Kasatreskrim Polresta Mataram Kadek Adi Budi Astawa (kiri) memimpin penggeledahan gudang distributor petasan tanpa izin.

SUARA NTB Papuq Kalsum Tidak Berani Terima Bantuan Swadaya

Sabtu, 16 Mei 2020

Papuq Kalsum warga Dusun Karang Bedil Utara Desa Kediri Induk Kecamatan Kediri Lombok Barat (Lobar) masih tinggal di rumah kumuh. Nenek tua renta ini selama puluhan tahun tinggal di gubuk itu bersama anaknya bernama Mukhlis. Ia tidak berani menerima bantuan progran RLTH, karena tidak punya biaya untuk membangun rumah itu secara swadaya.

PAPUQ Kalsum sedang berbaring di atas lantai rumahnya saat disambangi ke gubuknya, Kamis (14/5).

Mukhlis anaknya duduk di teras yang disulap menjadi dapur. Rumah Papuq Kalsum berukuran kecil, dindingnya terbuat dari tembok tanah dan bolong di mana-mana akibat termakan usia. Begitupula lantai rumahnya terbuat dari campuran tanah.

Tidak ada jaringan listrik, tidak ada jamban, tidak ada kompor, yang hanya peralatan dapur seadanya yang terbuat

dari bambu atau bedeq.

Mukhlis, mengaku, rumah yang ia tempati ini kondisinya sudah seperti ini sejak lama. Pemerintah beberapa kali menawarkan untuk dilakukan perbaikan melalui program RLTH dengan pola swadaya. Namun karena dirinya tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak ada biaya untuk menambah biaya, penawaran bantuan perbaikan rumahnya ditolak.” Saya tidak ada uang kalau diberikan bantuan perbaikan rumah, apa saya pakai nambah

Gerindra Salurkan Bantuan Beras ke Warga KLU Tanjung (Suara NTB) Sebagai Partai Pemenang Pilkada 2019 di KLU, Partai Gerindra membalas jasa warga Lombok Utara yang mendukungnya. Momentum kesulitan ekonomi warga selama Covid, Gerindra sudah melepas 6 ton beras untuk warga.

Ada pula sumbangan thermogun, APD dan makser yang dibagikan secara gratis. Tiap puskesmas menerima 15 APD termasuk biskuit 10 dus.

Dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (15/5), Ketua DPC Gerindra KLU, Sudirsah Sujanto, S.Pd.B. SIP., mengatakan pembagian sembako, masker, thermogun dan APD ke Lombok Utara dilakukan sebagai wujud terima kasih Gerindra kepada warga Lombok Utara. Di samping itu, kesulitan ekonomi akibat Covid juga menggerakkan mesin Partai untuk memberi sumbangsih kepada masyarakat.

Sampai hari ini, kata dia, beras yang disalurkan sejumlah 6 ton, 2.000 lembar masker, thermogun dan APD. Untuk Thermogun dan APD, merupakan kontribusi sumbangan dari Keluarga Budhayana Indonesia NTB yang dibagikan atas nama KBI NTB. ‘’Beras dari HKB Peduli dan kawan-kawan partai Gerindra. Begitu juga masker. Jadi kami membagikannya terpisah. Kami tidak mencampur aduk bantuan dari KBI NTB dan Gerindra dan HBK peduli,” tegasnya.

Sudirsah menyebut, alokasi beras menyebar kepada warga dari Pemenang sampai Bayan. Meski dari 6 ton itu, ia sadari tidak akan mengcover warga secara merata. Diharapkannya, kontribusi yang dilakukan Gerindra membantu beban pemerintah Lombok Utara dan NTB pada umumnya.

Sebab ia sadari, untuk Lombok Utara belum semua beras cadangan pemerintah disalurkan kepada warga.

“Saya selaku anggota Dewan Fraksi Gerindra NTB dan Ketua DPC di KLU berharap, agar beras-beras yang ada segera dibagikan. Apalagi sumber beras juga cukup banyak, baik dari CBP Kemensos, Cadangan daerah untuk lansia, dan dari dana Covid sebesar Rp 20 miliar,” sebutnya.

Sudir juga mengapresiasi serta menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah menyumbangkan thermogun tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran covid-19 khususnya di wilayah KLU. “Kita tidak tahu kapan virus ini akan berakhir. Maka kerjasama antara semuapihak sangat diperlukan untuk memutus rantai penularannya,” tandasnya. (ari/*)

(Suara NTB/ist)

BANTUAN SEMBAKO - Anggota DPRD KLU Sudirsah Sujanto berpose bersama masyarakat saat pembagian bantuan sembako kepada warga di Desa Tegal Maja.

kekurangan, makanya saya tidak mau,” tuturnya.

Tetapi jika pemerintah bersedia untuk memberikan dirinya bantuan perbaikan rumah secara keseluruhan, maka dirinya bersedia untuk menerima bantuan perbaikan rumah.” Kalau diberikan bantuan tarima jadi, saya mau untuk terima,” ungkapnya.

Ia tidak berharap dibangunkan rumah yang bagus, ia meminta agar rumah yang dibangun sesuai dengan ukuran rumah yang sekarang ia tempati, tanpa ada perubahan atas dibuat mewah.” Jangan dibuat bermodel, cukup seperti ini saja, yang penting lebih bagus,” harapnya.

Ia mengungkapkan, perhatian dari pemerintah sudah sering didapatkan, dalam berbagai bentuk bantuan uang diberikan kepada dirinya, terutama bantuan yang berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Kini mereka tidak

masuk dalam data penerima bantuan pemerintah yakni Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Basis Data Terpadu (BDT), sehingga mereka pun tak mendapatkan bantuan JPS kabupaten maupun provinsi.

Sementara itu Kepala Desa Kediri Induk Fadholi Ibrahim mengakui Papuq Kalsum tidak masuk dalam data DTKS atau BDT. Akibatnya nenek Kalsum dan anaknya tidak masuk sebagai penerima bantuan baik itu JPS Gemilang maupun JPS Mantap.” Memang nenek ini tidak masuk dalam data BDT, tetapi kita prioritaskan di penerima BLT Dana desa,” tegasnya.

Hasil dari musyawarah dengan para kepala dusun memang disiapkan. Nenek tersebut sebagai penerima BLT desa agar nilai yang diterima lebih besar dari masyarakat yang menerima bantuan dari

semi permanen yang lebih layak untuk ditinggali, lengkap dengan listrik dan fasilitas MCK.” Pemasangan jaringan listrik juga sudah kami tawarkan, namun ditolak juga,” ujarnya.

Sementara itu Kadus Karang Bedil Musta’an menuturkan, bahwa Papuq Kalsum ini orangnya sedikit ‘’spesial’’, karena

tidak mau sembarangan menerima bantuan dari pihak lain.

Ketika ada bantuan yang diberikan kepadanya, Papuq Kalsum cukup cerewet bertanya, bantuan itu dari mana, kenapa dia diberikan. “ Ini nenek sangat selektif menerima bantuan, dia tidak mau sembarangan terima bantuan,” tuturnya. (her)

Selong (Suara NTB) Puskesmas Kotaraja, Kecamatan Sikur yang sempat ditutup sementara selama 14 hari, pada Jumat (15/5) kembali dibuka. Pembukaan pelayanan di Puskesmas ini menyusul enam orang petugas medisnya beserta keluarganya dinyatakan negatif virus Corona (Covid-19).

Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, dr.

M. Hasbi Santosa, M.Kes, pembukaan dilakukan dengan berakhirnya masa isolasinya sejumlah staf atau tenaga medis di Puskesmas Kotaraja setelah sempat dinyatakan reaktif Covid-19 dari hasil tes cepat yang dijalaninya. Di mana awal dilakukan isolasi itu, merupakan awal dilakukan penutupan seluruh pelayanan di PKM Kotaraja.

“PKM Kotaraja kami buka lagi hari ini sekitar pukul 13:00 wita,” terangnya kepada Suara NTB. Dengan dibukanya pelayanan di Puksesmas Kotaraja, maka

masyarakat tidak perlu lagi berobat ke Puskemas Montong Gading, Puskesmas Lendang Nangka maupun Puskesmas Sikur yang sebelumnya menjadi tempat pemindahan sementara sejak awal dilakukan penutupan. Kendati demikian, diingatkan kepada masyarakat supaya tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mewaspadai penyebaran virus Corona.

“Protokol kesehatan harus tetap diterapkan. Masyarakat kita minta supaya tidak lengah meskipun saat ini jumlah kasus positif di Lotim terus mengalami penurunan,” terangnya. Diketahui, tenaga

(Suara NTB/yon)

DIBUKA KEMBALI - Pengendara melintas di ruas jalan depan Puskesmas Kotaraja, Lotim, Jumat (15/5). Pelayanan Puskesmas ini dibuka kembali setelah sempat ditutup karena adanya tenaga medis yang reaktif Covid-19. kesehatan di Kabupaten Lotim yang dinyatakan reaktif Covid-19 dipulangkan pada setelah menjalani masa

karantina di RSUD Lotim.

Jumlah tenaga kesehatan yang sebelumnya dinyatakan reaktif dan sembuh sebanyak

16 orang yang berasal dari tiga Puskesmas, yaitu Puskesmas Selong, Puskesmas Kotaraja, Puskesmas Rarang. (yon)

Penanganan Covid-19

Zona Merah di Loteng Terus Berkurang Praya (Suara NTB) Jumlah kecamatan yang masuk zona merah penyebaran virus corona (Covid-19) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terus berkurang, seiring dengan berkurangnya jumlah pasien positif corona di daerah ini. Di mana kini hanya tinggal empat kecamatan yang masuk zona merah, yakni Kecamatan Praya, Batukliang, Jonggat serta Kecamatan Pringgarata.

Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. H. Lalu Herdan, M.Si., Jumat (15/5) mengungkapkan, total pasien positif corona di Loteng saat ini tinggal 8 orang. Pada Kamis (14/5), tim gugus penanganan covid-19 Loteng sudah memulangkan 7 orang pasien positif corona yang sudah dinyatakan sembuh.

“Sisa pasien positif corona masing-masing tiga orang berasal dari Kecamatan Praya dan Batukliang. Sementara sisa dua orang lainnya berasal dari Kecamatan Pringgarata dan Jonggat,” terangnya. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) tersisa 4 orang. Dari jumlah semua sebanya 24 orang.

Dengan satu orang meninggal dan 19 orang lainnya sudah sembuh dan dipulangkan.

Yang masih cukup banyak

ialah orang yang berstatus pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) sebanyak 293 orang, orang tanpa gejala (OTG) 123 orang. Ditambah orang tanpa gejala (OTD) sebanyak 16 orang. “Secara umum, penyebaran virus corona di Loteng sudah mulai menunjukkan gejala menurun,” tambahnya.

Pihaknya berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif corona di Loteng. Dan, pasien positif yang tersisa bisa segera dinyatakan sembuh.

Sehingga situasi pandemi virus corona di Loteng bisa terkendali. Situasi daerah pun berasur-angsur kembali normal seperti sedia kala.

Sebelumnya, saat melepas pemulangan pasien positif corona yang sudah dinyatakan sembuh, Kamis, Bupati Loteng, H. M. Suhaili FT., mengatakan tren penyebaran virus corona di Loteng sudah menunjukkan tanda-tanda menurun. Hanya saja, hal itu tidak lantas membuat Pemkab Loteng lengah. Kewaspadaan tinggi tetap diterapkan.

Untuk mencegah meluaskan kembali penyebaran virus corona di daerah ini.

Terlebih, Loteng sendiri diambil berada di tengah-tengah daerah yang tingkat penyebaran virus coronanya

Paslon Humaidi-Sakti Menguat meski dirasa sulit.

Dari sisi dukungan partai, posisi H. Humaidi sebagai Ketua DPD II Partai Golkar juga lebih berpeluang didukung parta beringin daripada Ferdi. Terlebih dukungan dari internal pengurus DPD II Partai Golkar Loteng lebih condong kepada sosok H. Humaidi tersebut.

Walaupun Ferdi sendiri diketahui merupakan putra Bupati Loteng, H. Lalu Suhaili FT., yang juga Ketua DPD I Partai Golkar NTB, tentunya menjadi nilai tawar tersendiri.

“Diakui atau tidak, sosok H. Humaidi sejauh ini merupakan kader terbaik Partai Golkar Loteng. Sehingga hal yang wajar jika Partai Golkar mengusungnya di gelaran Pilkada Loteng mendatang ,” ujar Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Loteng, H. Lalu Rumiawan, S.Sos., Kamis (14/ 5) malam kemarin.

Ia menegaskan sikap Partai Golkar di Pilkada Loteng mendatang juga sudah jelas. Prioritas utama tetap mengusung calon bupati. Sementara mengusung calon wakil bupati opsi

(Suara NTB/her)

GUBUK REOT - Warga Kediri Induk, Papuq Kalsum bersama Muhklis anaknya tinggal di gubuk reot. Mereka sering menolak bantuan pemerintah untuk perbaikan rumah, karena terkendala biaya swadaya.

Puskesmas Kotaraja Kembali Dibuka

Pilkada Loteng

Praya (Suara NTB) Konstalasi politik menjelang gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) belakangan mulai memanas kembali, menyusul munculnya pasangan calon (paslon) Drs. H. Humaidi – TGH. Gede Sakti. Bagaimana tidak, jika pasangan tersebut benar-benar terwujud bakal menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan pasangan H. Lalu Pathul Bahri - Ferdian Elmansyah. Bahkan pasangan Pathul – Ferdi diprediksikan bubar di tengah jalan jika pasangan Humaidi-Sakti maju di Pilkada Loteng mendatang.

Pantauan Suara NTB hingga Jumat (15/5), sebagai salah satu kader Yatofa Bodak, Humaidi juga tentunya akan mendapat dukungan dari jemaah Yatofa Bodak. Terlebih posisinya sebagai calon bupati. Ketimbang Ferdi yang sama-sama kader Yatofa Bodak tetapi hanya sebagai calon wakil bupati. Kendati tidak menutup kemungkinan H. Humaidi dan Ferdi samasama maju di Pilkada Loteng,

pemerintah.” Nenek ini justru kita berikan prioritas agar mendapatkan dana BLT yang lebih besar,” ujarnya.

Dikatakan Kades, ada dua warganya yang kondisinya seperti ini, yang rumahnya dalam kondisi tidak layak huni. Pihak desa beberapa waktu lalu sudah beberapa kali akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah, namun tetap ditolak, karena mereka tidak ada biaya untuk penambahan, Karena biaya pembangunan rumah layak huni harus dikerjakan secara swadaya.”

Kita sudah tawarkan, namun ditolak,” tuturnya.

Pihak desa akan berusaha untuk memberikan bantuan penuh kepada Papuq Kalsum, jika memang tidak memiliki anggaran untuk menambah biaya swadaya. Polanya nanti mungkin bisa dibangun kerjasama dengan semua perangkat desa dengan membangun rumah

Halaman 8

terakhir yang diambil. “Kalau memang bisa mengusung calon bupati, kenapa harus mengusung calon wakil bupati. Karena Partai Golkar tetap merasa sebagai partai pemenang di pemilu legislatif yang lalu di Loteng,” terangnya.

Terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra Loteng, H. Lalu Pathul Bahri, menegaskan kalau pasangan Pathul-Ferdi masih solid. Jalinan komunikasi masih tetap berjalan. Partai Gerindra pun tetap berkomitmen untuk bisa mengusung pasangan Pathul-Ferdi di Pilkada Loteng mendatang.

Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan munculnya pasangan Humaidi-Sakti. Justru itu pertanda baik bagi alam demokrasi di Loteng. “Tidak masalah dengan adanya pasangan ini (Humaidi-Sakti) dan sah-sah saja.

Tapi yang jelas, pasangan Pathul-Ferdi sampai saat ini masih solid,” timpalnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Desk Partai Gerinda untuk Pilkada Loteng, Lalu Amrillah. Menurutnya,

tidak ada alasan sejauh ini bagi pasangan Pathul-Ferdi untuk berpisah di tengah jalan.

Karena jalinan komunikasi tetap berjalan. Justru fokus sekarang ialah memastikan partai politik mitra koalisi untuk mengusung pasangan ini.

Walaupun diakuinya bahwa dalam politik semua serba mungkin. “Kita lihat saja situasi perkembangan politik Loteng kedepan. Tapi yang jelas sampai saat ini pasangan PathulFerdi masih solid,” tegasnya.

Soal kabar rencana menggandeng H. Bangun, sebagai wakil di Pilkada Loteng mendatang?

Pathul menegaskan sampai saat ini belum ada komunikasi dengan yang bersangkutan.

“Kita belum ada komunikasi dengan pihak H. Bangun,” jawabnya singkat. (kir)

HILANG HLG STNK R2 HONDA DR. 3416 MN NOKA/NOSIN : MHIJFZ13XKK154944/ J F Z 1 E - 3 1 5 5 1 5 5 3 AN.JAMIRAH HLG SKTR JL.PEJANGGIK

cukup tinggi. “Kita melihat tren penyebaran virus corona sudah mulai turun. Dengan banyaknya pasien positif corona yang sembuh. Tapi soal kebijakan kita tidak boleh longgar, tetap harus ketat,” ujarnya.

Karena pada dasarnya penyebaran virus corona belum sepenuhnya berlalu.

Masa pandemi virus corona masih berlangsung. Sehingga walaupun ada tanda-tanda penurunan penyebaran virus corona, penangananya tetap sama. Sampai kondisi penyebaran virus corona benar-benar terkendali.

Masyarakat pun diharapkan tetap waspada. Jangan kemudian karena merasa sudah ada penurunan penyebaran virus corona, kemudian melanggar intruksi pemerintah. Karena memang kondisi pandemi masih berlangsung.

Peta sebaran Covid-19 Loteng, Jumat (15/5).

Belum ada rencana pencabuan status dari pemerintah. “Prinsipnya jangan lengah. Walaupun kondisi sudah mulai

menurun. Jangan sampai karena kita lengah, virus corona kembali menyebar,” tandasnya. (kir)

SUARA NTB

Sabtu, 16 Mei 2020

SALON TYGIA SALON.Treatment Galvanic Spa (setrika wajah): Mengencangkan Kulit, Mengurangi Kriput, flek, Komedo, Mencrhkan Kulit, Mengangkat Klopak Mata, Mulai 100Rb-150Rb, Menerima Treatment ke Rmh Anda Min.2org, Jl.Lalu Mesir, Gg.Sowela No.1 Abian Tubuh, WA:081339123452

SALON

Halaman 9

DIJUAL Toyota Lombok,dptkn program khusus bln Ramadhan:Dis pulhan jt,Dp Ringan, Grts Kaca film,Grts js service smpai 4 th /50rb km,Ayo buruan, info&pmesanan hub segera Hery Toyota,081 9 0 7 9 2 1 9 9 9 085238359008,beli Toyota ingat hery,Melayani dgn pasti

DE’gustin hair art salon and barbershop, menerima prwtan rmbut&kulit, potong rambut mulai harga 20rb, perawatn rmbut dan kulit terbaik dgn hrga trjangkau,Jl.Ismail Marzuki No.3 Hp (081237564121)

SALON Al Beauty Salon & Spa, promo : pkt full body treatment terlaris ONE DAY SPA(13 trtment) hnya 250rb free fc antiaging 135rb,pkt plangsing (fc strika wajah+akupuntur prut)hanya 175rb,smoothing spa free msker rmbt stlh 3hr, Jl.Pancaka No.5, Kr.Medain, Hp: 081907050543

DIJUAL

RUPA-RUPA

LOWONGAN

SALON

DIJUAL TOKO ATAU KIOS UKURAN 8 X 4 M DI KOMPLEKS PERTOKOAN LONCENG MAS BERTAIS BERMINAT HUB. 081907815224

JAMINKAN BPKB anda diatas tahun 2000, Pick up 2005 bisa hub : Wayan Pardha 082146884888( T e l k o m s e l ) , 085606884888(indosat), 081903884888 XL (WA), Langsung Proses.

MEVITHA SALON & SPA mmbutuhkn karyawati yg b r p n g a l a m a n , jujur,disiplin, diutamakan yg blum menikah.Alamat : Jl.Kesra Raya No.17 Perumnas, Tanjung Karang Permai,HP 081907004335

RUPA-RUPA

LOWONGAN

RINA SALON,melayani : Rias Pngntn,kursus make-up & sanggul,ptng rmbut & kriting, Pnywaan pkaian adat ank-ank&dwsa, sewa mobil antik,&dekorasi.jl.jndrl sudirman Gg.Jawa No.1,Rembiga-Mtr,087855311441(Hj.Ninik Ridwan)

RUPA-RUPA DAPUR BU’ANI mnydiakan ayam rumpak,ceker balado,pkt mkan siang mulai 12rb,aneka mcam sambal,u/delivery free ongkir mtrm&sktrnya,Jl. Masjid Al-Muttaqien no.26 Dasan Agung,tlp.087864657127

PURI MAMA, Menyewakan Toyota Hiace, muat hingga 16 Orang dengan supir,penyewaan bisa disewa terpisah, bisa armadanya saja, Informasi DIJUAL penyewaan, Hub : 08226DIJUAL RUMAH DI BTN 6194177 LINGKAR PRATAMA BLOK Y NO. 5 BERMINAT SEGERA RUPA-RUPA HUBUNGI: 087865991696

RUPA-RUPA Toyota Lombok,dptkn program khusus bln mret dis puluhan jt Rpiah, Free angsuran-12x,grts kaca film,Grts jasa service smpai 4 th/50rb km,ayo buruan,info pmsanan :081907921999 (HERY),Beli Toyota Ingat Hery,mlyani dgn pasti.

RUPA-RUPA KRIDA TOYOTA MTR, dptkn Prgram Khusus bln Agsts,Diskon Pluhan Jt Rupiah, Prgrm DP murah,Gratis Jasa Service s/d 3th/50rb KM,Ayo Buruan,Info&Pmesanan Hub Hery Toyota 081907921999,Beli Toyota Ingat Hery,Melayani dgn Pasti.

ALLEA GALERI, galeri fashion menyediakan Kain Tenun, Kain Songket dan menerima Jahit Busana, Lokasi : Jalan Swasembada , Hp : 081907000477, WA : 08194111079, PIN BBM :d6e340dc

RUPA-RUPA PT.KEUANGAN MENGELUARKAN DANA CEPAT 1 HARI CAIR(BUNGA 0,5%)BPKB MOBIL/SEGALA JENIS MOBIL (TRUK/TRONTON,MINI BUS,PIC UP,DLL)PROSES MUDAH,CEPAT,DAN BISA TAKE OVER/PINDAH BANK, HUB (085100026010)(081999290387)(081239956609)

RUPA-RUPA MEMBANTU LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PKP, NPWP, SIUP, PASPORT HUB. 081338344155 DJL TNH KEBUN L.174 LOK.DS.PENGONONG LINGSAR H.30JT/A HUB.082147897778

SALON

DICARI PEGAWAI PEREMPUAN UNTUK JUALAN ROTI Min. 20 TH, TINGGI Min. 155 cm, DISIPLIN, RAJIN, ULET, BERMINAT LANGSUNG KE ALAMAT JL. RA KARTINI NO. 10 DEPAN PASAR CEMARE

Yanti Salon & Spa menerima : prwtan wajah & rambut, SPA pkt I : body mssage,Body Scrub,Totok wjah =80rb, SPA pkt II : body mssage,body scrub,totok wjah,Ratus Vagina : 105rb, Jl.BungKarno,Kr.genteng, tlp. 081917913809

LOWONGAN

DIJUAL

DIBUTUHKAN TENAGA AHLI UNTUK MENJAHIT SEGALA JENIS TAS (YANG SEKEDAR BISA MENJAHIT AKAN DIBIMBING LAGI) ALAMAT : JL.JENDRAL SUDIRMAN,BTN KOREM, BLOK A NO.1 ,HUB. MOH.GHAZALI, HP : 081 917 267 007

DIJUAL REVO ABSOLUT CW’09 WARNA HITAM/ MERAH DR HP7JT 0818543688 TP DIJUAL OPER KREDIT TATA SUPER ACE TH2016 TURBO DIESEL PANJANG BAK 260CM HUB. BU ELI 085333587700

RUPA-RUPA

DIJUAL

KAMORRY BOUTIQUE & MAKE OVER, hrga mulai dr 70rb,Dis10% Tas&Dompet,MakeUp Wisuda 175RB,blnja datas 300RB free makeup,mjual&myewakan kebaya,buka setiap hari pukul 10.00-21.00,jl.swadaya No.15 Kekalik(Samping electra diamond store)/081916887677

D I J U A L RUMAH FULL FURNITURE LOKASI STRATEGIS, 3 KAMAR TIDUR, 2 KAMAR MANDI,3 AC, DAN GARASI MOBIL, HARGA 590 JT NEGO DIKIT.JL .WARU BLOK.UB NO.15 BTN LINGKAR PRATAMA MATARAM.HUB:081349684919

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

Lesehan Taman Bangket,promo dr tgl 17maret-17april (disc 15% utk semua menu) datang ke lesehan kami JL.Saleh Sungkar 77xx Bintaro,Info pemesanan hubungi : 081917937773/081907815697

DJL RMH H.290 JT LB ± 60 M2,LT.180 M2PAM,SUMUR,LISTRIK 2 KM TIDUR 2 KM MANDIDAPUR,GARASILOK.BTN KR.BONGKOT LABUAPI LOBAR HUB.081917561442 TANPA PERANTARA

RUPA-RUPA URUS LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PPN, PASPORT, SIUP, NPWP HUB. 082146461910 AGATAR PIZZA, Kami dr Agatar Pizza mengeluarkan Produk pizza yg berkualitas dunia dengan harga yg terjangkau dan kami membuka dan melayani Pemesanan Pizza Via Delivery,Lokasi :Kekeri,Kec.Gunung Sari.WA:081338661783/TLP :087765900233

RUPA-RUPA DIJUAL SHM NO. 1110 ATAS NAMA HAJJAH MUSLIHATI HP.087881754089 TANAHKEBUNLUAS1850M2 PINGGIR JL.AHMAD YANI - SELAGALAS HUB. 087840252288

RUPA-RUPA DJL TANAH LS -/+ 18,75 ARE HARGA SELURUHNYA RP. 4,250M LOKASI JL. GAJAH MADA JEMPONG BARU MATARAM (SUDAH ADA PLANG) Hub HP. 081917996008 DIJUAL RUMAH : DJL.RMH PERMATA KOTA,RUKO 2 LT JL.HASANUDDIN ,RUKO 3 LT JL.PEJANGGIK DAN TANAH TAMAN SEJAHTERA HUB. 081917462883 TP

RUPA-RUPA DIJUAL TANAH LOK.KR PULE SEKARBELA MTR LT.335M2 HUB:087755533273 DI JUAL TANAH DI KAWASAN DI ATAS HOTEL BUKIT SENGGIGI LUAS 25 ARE HUB.08123821617 TP

SALON RAA MUSLIMAH.Salon Spa Muslimah hadir lg di Mtrm, kami cab. Baru dr Youfo Mtrm Jl.Panjitilar.Memberikan Pelayanan terbaik u/ wanita muslimah d Lombok.Terdiri dr Ptong Rmbut,Creambth,Facial,Massage,Spa, dll. Nyaman &aman terjaga, jl.Gili Asahan, perum Griya Udayana N0.3. Hub: 087765893848

Halaman 10

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

THR Cair

Ubay bin Ka’ab Radhiallahu ‘Anhu berkata : “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengetahui malam yang manakah itu, itu adalah malam yang pada saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk salat malam, yaitu malam yang sangat cerah pada malam ke 27, saat itu tanda-tandanya hingga terbitnya matahari, pada pagi harinya putih terang benderang, tidak ada panas.”

(Hadits Riwayat Muslim)

Nikmat yang SeringTerlalaikan Mukhlishin Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Mataram ALLAH SWT telah berfirman dalam surat An-Nahl yang terjemahnya, “dan jika kamu menghitunghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. AnNahl ayat 18).

Saudara yang mulia, saking banyak nikmat Allah kepada manusia di muka bumi ini, secanggih apapun alat penghitung sangat sulit rasanya mendeteksi jumlah karunia atau pemberian yang kian banyak dari Allah SWT itu. Mulai dari nikmat bangun sampai tidur kembali saja atau bahkan semenit saja, sungguh tidak akan terhitung.

Begitulah petikan Firman Allah SWT di atas.

Namun, dengan kenikmatan yang luar biasa itu ada saja potensi untuk diselewengkan dari perintah Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda, “ada dua nikmat yang kebanyakan manusia sering lalai dengan keduanya, yaitu kesehatan dan kesempatan (waktu luang).” (HR. Al-Bukhari). Yah, sehat dan sampat adalah dua karunia dari Allah pada manusia yang sering alpha yang paling sering dilalaikannya.

Pertama adalah kesehatan. Kita sering mendapati orang yang sehat secara jasmani, tetapi sangat menyayangkan kesehatan yang sempurna itu. Sangat banyak orang yang tidak memanfaatkan kesehatan itu untuk kegiatan fisik yang produktif, malah membuat kerusakan dan penghancuran. Contoh kecil adalah pecandu, secara fisik sehat bugar, tetapi ia lalaikan atau hancurkan fisiknya dengan obat-obatan terlarang hanya karena kenikmatan sesaat yang menipu. Sementara kita juga melihat di luar sana ada sebagian orang yang ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikarenakan sakit yang dideritanya.Na’uzubillah.

Sebagai orang yang beriman, kesahatan harus dimaknai sebagai karunia Allah untuk senantiasa digunakan untuk melalukan upaya peningakatan kualitas amal kebaikan. Sebab saat kita sakit, kita sangat terbatas dalam melakukan kebaikan khususnya kebaikan sosial. Oleh sebab itu, kesehatan harus dijaga sebagai bentuk karunia Allah SWT, jangan sampai kita menyia-nyiakannya dan menjadikan murka di sisi Allah SWT. Kedua yakni kesempatan, waktu sempat adalah anugrah Allah yang besar setalah kesehatan. Waktu menurut para filosof akan terus bergulir, tak akan pernah kembali lagi.

Hari ini kita adalah seorang anak, besok kita akan punya akan punya anak, dan kita tidak akan pernah kembali menjadi anak lagi. Begitu seterusnya, sampai tinggal sisa-sisa waktu kita untuk kembali menghadap sang Maha Pencipta.

Maka tentu, melalaikan waktu yang luang ini adalah kerugian besar, sebab jika terlewat begitu saja tanpa progres yang baik dan hasil yang memuaskan akan menghasilkan kekecewaan dan penyesalan di kemudian hari.

Di dalam surat Al-Ashar ayat pertama, Allah SWT telah bersumpah dengan masa (waktu Ashar), hal tersebut menunjukkan pentingnya menfaatkan waktu untuk kebaikan, yakni amal saleh dan kebajikan. Sungguh kita telah menyaksikan, di masa-masa kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, tidak sedikit orang-orang yang menyian-nyiakan waktu (umurnya) kemudian ia bertaubat di akhir hayatnya, ia akan mendapatkan kebahagiaan yang kurang sempurna. Ia berada dalam penyesalan di akhir hidupanya karena waktu yang panjang itu ia lebih banyak memilih lalai dari kebaikan dan beralih kepada perbuatan yang tidak bermanfaat.

Oleh sebab itu saudaraku sekalian, dua nikmat ini mari kita jaga dan pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai lalai. Kita gunakan sebagai sarana memperbanyak amal saleh individu dan sosial kita. Terlebih kita masih berada di pekanpekan terakhir bulan Ramadhan. Sungguh rugi, jika saat sehat dan sempat ini kita lalui Ramadhan 1441 H tanpa peningkatan amal kabajikan kita. Demikian, semoga bermanfaat.

Sekda Ingatkan ASN Tak Berbelanja Kebutuhan Lebaran ke Luar Lotim Selong (Suara NTB) Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lombok Timur (Lotim) mulai dicairkan, Jumat (15/5). Untuk itu, Sekda Lotim Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP., mengingatkan, agar para ASN tidak berbelanja ke luar wilayah Lotim untuk menghindari terjadinya penularan virus Corona (Covid-19).

“Atensi kita kepada para ASN supaya jangan keluar Lotim dulu untuk berbelanja.

Karena biasanya begitu THR cair, banyak ASN kita langsung ke Mataram untuk berbelanja.

Kita harapkan supaya ditahan dulu,” ujarnya, Jumat (15/5).

Imbauan tersebut, kata dia, supaya sejalan dengan kebijakan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Lotim dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti

saat ini dilakukan pemeriksaan kesehatan di perbatasan daerah bagi masyarakat yang akan masuk ke Kabupaten Lotim. Di mana untuk pengaktifan posko ini rencananya dimulai, Senin pekan depan.

Sementara apabila masyarakat dari luar dihadang untuk masuk Lotim dengan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan. Sedangkan masyarakat Lotim dibiarkan untuk keluar, tindakan tersebut menurutnya

merupakan langkah yang siasia, karena nantinya tidak menutup kemungkinan terjadinya penularan atas kontak langsung maupun tidak langsung saat berbelanja di Mataram. “Silakan bagi yang ingin berbelanja, bisa di dalam daerah saja (Lotim, red),” sarannya.

Terpisah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lotim, Hasni, menyampaikan jika pencairan untuk THR ASN dimulai hari Jumat

(Suara NTB/yon)

(Suara NTB/dok)

H. M. Juaini Taofik

Hasni

dan hari Senin. Besaran THR bagi ASN yang layak menerima totalnya sebesar Rp44 miliar lebih. “Yang tidak menerima

THR, bupati, wakil bupati, DPRD dan pejabat eselon II. Termasuk Sekda karena merupakan eselon II a,” sebutnya. (yon)

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Kue Ulat 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 LEBARAN tinggal 7 hari lagi. Meski kita sedang dihadap1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 kan dengan pandemi Corona atau Covid-19 tidak menyurut1234567890123456789012345678901212 kan semangat kita untuk membuat kue Lebaran. Banyak jenis 1234567890123456789012345678901212 jajan atau kue Lebaran yang bisa dibuat atau dibeli di toko 1234567890123456789012345678901212 dan pasar. Namun, jika Anda khawatir pergi ke pasar, karena 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 takut terkena Corona, Anda bisa membuat jajan atau kue di 1234567890123456789012345678901212 rumah. Salah satu jenis kue yang bisa dibuat di rumah adalah 1234567890123456789012345678901212 Kue Ulat. Seperti apa cara membuat Kue Ulat ini, berikut ini 1234567890123456789012345678901212 cara membuatnya seperti dikutip dari idntimes.com.

1234567890123456789012345678901212 BUKA PUASA - Acara buka puasa bersama RDHIP dirangkai dengan pemberian santunan 1234567890123456789012345678901212 Bahan-bahan yang diperlukan: pada anak yatim, Kamis (14/5).

1234567890123456789012345678901212 · 125 gram margarin 1234567890123456789012345678901212 · 200 gram maizena 1234567890123456789012345678901212 Dibarengi Buka Puasa · 80 gram kental manis 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 · chocochip secukupnya untuk bagian mata 1234567890123456789012345678901212 · pewarna makanan secukupnya 1234567890123456789012345678901212 Cara membuat: 1234567890123456789012345678901212 1.

Siapkan wadah, lalu campurkan margarin dan susu menuturkan, biasanya kita sela- 1234567890123456789012345678901212 penyakit Covid-19,” ujarnya.

Praya (Suara NTB) kental manis. Aduk-aduk hingga rata.

Meski di tengah pandemi lu menggelar kegiatan berbuka 1234567890123456789012345678901212 Puluhan anak yatim piatu 2.

Tambahkan maizena, lalu aduk rata dengan spatula. di Desa Darek Kabupaten Corona, namun agenda san- bersama para remaja dan anak 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Jika adonan basah, tambahkan kembali maizena. Jika adonan Lombok Tengah (Loteng), tunan anak yatim dan buka yatim piatu bertempat di musa- 1234567890123456789012345678901212 terlalu kering, tambahkan kental manis. mendapatkan santunan dari bersama ini tetap dilaksana- la dusun. Akan tetapi untuk 1234567890123456789012345678901212 3.

Ambil adonan dan bentuk lonjong, lalu kerat-kerat para remaja desa setempat kan. Dengan catatan tetap me- tahun ini karena terjadinya pan- 1234567890123456789012345678901212 hingga membentuk ulat. yang tergabung dalam Rema- matuhi protokol kesehatan demi Covid-19 akhirnya para re- 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 4.

Selanjutnya, masukkan ke dalam oven, lalu panggang ja Darul Hikmah Islamic Pe- penanganan Corona, seperti maja menyerah kan santunan ke 1234567890123456789012345678901212 dengan suhu 130 derajat Celsius selama 25 menit. santren (RDHIP). Kegiatan menjaga jarak satu dengan anak yatim di rumah saja.

1234567890123456789012345678901212 5.

Setelah matang, angkat dan diamkan hingga dingin “Berharap di tahun 1234567890123456789012345678901212 santunan anak yatim digelar, yang lainnya. sebelum disajikan.

Selain itu di tengah pandemi berikutnya kita akan melak- 1234567890123456789012345678901212 Kamis (14/5) sore dibarengi 1234567890123456789012345678901212 Corona format pelaksanaannya sanakan buka bersama anak 1234567890123456789012345678901212 dengan buka bersama.

Ketua Remaja Darul Hik- berbeda. Anak yatim piatu yang yatim di musala tercinta 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 mah Islamic Pesantren sudah terdata diantarkan lang- RDHIP,” ujarnya.

Senada, remaja lainnya 1234567890123456789012345678901212 (RDHIP) Zam Rif’al Gibran, sung ke rumahnya masing-masmengatakan kegiatan pem- ing. Sementara agenda buka Muhammad Alif Alhaj ber- 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 berian santunan pada anak puasa bersama tetap dilaksan- harap agar kegiatan ini bisa 1234567890123456789012345678901212 meringankan beban di tengah 1234567890123456789012345678901212 yatim piatu ini merupakan akan bersama para remaja.

“Para remaja berinisiatif susahnya mencari makan dan 1234567890123456789012345678901212 agenda setiap tahun. Kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk membagikan atau minum akibat Corona. Dia 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 menyatuni anak yatim di berharap di tahun depan keg- 1234567890123456789012345678901212 oleh para remaja.

“Pelaksanaan santunan masing-masing rumah, dan iatan sosial, seperti ini bisa 1234567890123456789012345678901212 anak yatim dan buka bersama Allhamdulillah tahun ini, se- berlangsung normal kembali. 1234567890123456789012345678901212 di Musala RDHIP, untuk tahun kitar 51 orang anak yatim di “Kita dapat dipertemukan 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 dalam melaksanakan puasa 1234567890123456789012345678901212 ini terbilang tidak sesuai den- Desa Darek,” ungkapnya.

Tokoh pemuda setempat Ah- dan juga santunan anak yatim 1234567890123456789012345678901212 gan rencana sebelumnya, karena bertepatan dengan wabah mad Hulaimi Akyas Ruslan tahun depan,” urainya. (dys) 1234567890123456789012345678901212 Peduli Sesama pada Bulan Ramadhan (Suara NTB/dys)

Remaja Masjid di Darek Santuni Anak Yatim

Komunitas Meton Farin Bagikan Ribuan Takjil dan Masker Giri Menang (Suara NTB) Sebagai bentuk kepedulian dan berbagi pada sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah, Komunitas Meton Farin membagikan ribuan takjil dan masker gratis kepada masyarakat Lombok Barat (Lobar). Pembagian takjil dan masker yang bekerjasama dengan H. Bambang Kristiono (HBK) ini dilakukan oleh Komunitas Meton Farin yang tersebar di beberapa daerah.

Seperti dilakukan Komunitas Meton Farin di Narmada, Kamis (14/5) sore membagi masker dan takjil. Kegiatan ini dipimpin langsung Meton Farin — sapaan akrab Nauvar F. Farinduan, anggota DPRD NTB Dapil Lobar-KLU. Komunitas yang notabene kaum muda ini turun langsung ke jalan raya di jalur utama daerah Narmada

(Suara NTB/her)

BAGI TAKJIL - Anggota DPRD NTB dari Partai Gerindra Nauvar F. Farinduan bersama Komunitas Meton Farin membagikan takjil dan masker, Kamis (14/5) sore.

Penghubung Komunitas Memembagikan takjil dan masker ton Farin Kecamatan Narmada, kepada para pengguna jalan.

Ratusan bungkus takjil Suhaili mengatakan kegiatan ini yang dibagikan oleh komuni- akan dilaksanakan di lima tas peduli lalu lintas ini ber- wilayah di Kabupaten Lobar, selangsung sangat cepat, kare- lain membagi takjil komunitas na selain dibagikan kepada ini juga membagikan masker pengguna jalan juga langsung kepada penguna jalan. “Ini bendiserbu oleh masyarakat seki- tuk kepedulian kami di tengah pandemi Covid 19 . Setiap tahun tar pasar Narmada.

RADIO

di bulan penuh berkah ini, kami selalu berbagi,” katanya.

Sementara Nauvar F. Farinduan mengatakan kegiatan ini merupakanagenda rutin semeton komunitas melakukan pembagian takjil dan karena Covid19 ditambahkan dengan pembagian masker. “Pembagian takjil dan masker tahun ini kita Komunitas Meton Farin bekerja sama dengan HBK,”terang Politisi Gerindra ini.

Kegiatan ini, lanjut dia, sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam menangani wabah Covid-19.

Total masker yang sudah dibagikan sekitar 850 masker dan takjil sekitar 1.000. Pihaknya membagikan masker dan takjil di seluruh daerah, seperti Narmada dan Lingsar, Kemudian Batulayar dan Gunungsari, Gerung serta Kuri-

pan. Untuk Kediri, Labuapi, Lembar dan Sekotong dilakukan secara door to door.

Dalam penanganan Covid-19 ini, ia berharap kepada pemerintah baik provinsi ataupun kabupaten dalam menjalankan kebijakan sebisa mungkin membangun sinergi kerja yang baik dengan perangkat desa, baik kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan wanita.

Karena bagaimanapun juga kata dia, para pihak ini ujung tombak penyelesaian permasalahan semua ini ada di lapisan desa. “Dan untuk masyarakat harapan saya agar memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan desa dengan mematuhi segala imbauan dan regulasi yang diberikan oleh pemerintah di setiap tingkatannya,” ujarnya. (her)

RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 16 Mei 2020

Fitra NTB Rekomendasikan Perbaikan Data JPS Dari Hal. 1 kemudian potensi salah sasaran lebih besar, yaitu sekitar 422.266 KK. Diulasnya, Dinsos Provinsi NTB sebelumnya juga menyebut, jumlah KPM program pemerintah pusat sebanyak 1.961.227, dengan rincian PKH 329.883 KPM, BPNT 540.363 KPM, BST 270.005 KPM. Sehingga program dari pemerintah pusat saja sudah bisa mengakomodir KK sangat misikin, rentan miskin, bahkan bisa meng-cover kelompok dengan pengeluaran tertinggi (sejahtera). Belum lagi ditambah dengan data penerima JPS Provinsi, JPS Kabupaten dan Kota dan BLT Dana Desa.

Sedangkan data DTKS NTB, menurut data SIKS-NG Kemensos sebanyak 860.177 rumah tangga. Dari data-data ini saja sudah menunjukkan kerancuan yang sangat parah Merespons itu, Forum Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat ada kelebihan bantuan. Diuraikan, data penerima JPS Provinsi sebanyak 105.000, JPS Kabupaten dan Kota 180.047, dan penerima BLT DD sebanyak 219.691 Rumah Tangga, sehingga total penerima bantuan seluruh NTB sebanyak 2,4 juta.

“Maka total penerima bantuan melebihi dari jumlah Rumah Tangga di NTB,’’ sebut Koordinator Divisi Riset FITRA NTB, Jumi Jumaidi.

Kondisi ini menurut dia menegaskan bahwa ada yang harus diperbaiki daam pengelolaan data terpadu di tingkat pemerintah. Diper-

parah lagi oleh koordinasi antar pemerintah yang tidak jalan, khususnya dalam penanganan dampak ekonomi akibat Covid-19.

Selain itu, pembagian peran dan bentuk intervensi antarpemerintah tidak jelas dan tumpang tindih. ‘’Dampak buruknya adalah data penerima bantuan di provinsi NTB tidak valid, sehingga terdapat potensi besar program bantuan tidak tepat sasaran, penerima tumpang tindih atau dobel,’’ ujarnya.

Terkait masalah ini, Fitra NTB merekomendasikan agar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB memerintahkan Dinsos untuk mengkoordinir validasi dan verifikasi data penerima bantuan di NTB dengan melibatkan pemerintah desa dan masyarakat secara partisipatif.

Kedua, Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk mendukung percepatan validasi data di tingkat desa/kelurahan untuk insentif dan operasional Pemdes atau pemerintah kelurahan.

Ketiga, Dinsos agar membuka data penerima seluruh jenis bantuan yang disalurkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Termasuk pemerintah desa, untuk informasi penerima BLT DD. “Keempat, melibatkan masyarakat luas untuk melakukan uji silang terhadap seluruh data penerima bantuan,” pungkasnya. (ars)

Kunci Sukses Lotim Tekan Corona Dari Hal. 1 usai bertemu Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si membeberkan kunci sukses sehingga Lotim dapat menekan kasus dan menangani pasien positif Corona. ‘’Pertama, koordinasi semua pihak, keterpaduan kuncinya.

Kedua, sikap tegas kita. Ketiga, jaminan anggaran dari APBD. Keempat, partisipasi masyarakat,’’ beber Sukiman dikonfirmasi Jumat (15/5) kemarin.

Ia mengatakan, koordinasi dilakukan dengan semua pihak dalam menangani penyebaran Corona di Lotim. Mulai dari jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat terlibat. Apapun yang diputuskan merupakan keputusan bersama. Sehingga tak ada hal-hal yang menjadi permasalahan di lapangan. ‘’Itu kuncinya yang pertama,’’ kata Sukiman.

Kemudian, ia bersikap tegas kepada siapapun yang menghalangi kebijakan bersama yang telah diputuskan Gugus Tugas. Sehingga hasilnya, dari 37 masyarakat Lotim yang terpapar virus Corona, sebanyak 34 orang sudah dinyatakan sembuh. Sekarang tinggal 3 orang yang dirawat di rumah sakit.

Angka kematian pasien Corona di Lotim juga cuma satu orang. Yakni, seorang balita.

Itupun kata Sukiman, sebenarnya bukan karena Covid-19.

Tetapi balita tersebut menderita pneumonia berat sejak lahir. Namun harus diperlakukan penanganannya sama dengan protokol Covid-19. ‘’Sekarang menjadi fokus kita bagaimana meningkatkan, menstabilkan kesejahteraan masyarakat. Lewat Bansos, berbagai macam paket bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Dan kita berharap distribusinya benar-benar tepat sasaran, kepada

yang berhak, tepat waktunya, tepat diterima, tepat porsinya,’’ katanya.

Sukiman mengatakan, pembagian bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Lotim tak ada gejolak. Karena masyarakat Lotim yang tidak menerima bantuan seperti PKH, BPNT, BLT Dana Desa, Bantuan Sosial Tunai Kemensos dan JPS Gemilang akan mendapatkan bantuan dari Pemda Lotim.

Tercatat sebanyak 380.000 KK atau 1,3 juta jiwa masyarakat Lotim menerima bantuan Covid-19. Artinya, kata Sukiman, hampir semua masyarakat Lotim menerima bantuan kecuali TNI, Polri, PNS dan pejabat. ‘’Jika masih ada ditemukan KK yang belum menerima bantuan masuk dalam daftar penerima, itu masuk kewajiban kabupaten yang menalangani semua. Jadi tak boleh ada masyarakat yang tidak menerima bantuan. Semua warga Lotim menerima. Kecuali TNI, Polri, ASN, para pejabat.

Biar kaya atau miskin semua dapat bantuan dari Pemda Lotim,’’ tandasnya.

Melihat tren penurunan kasus dan tingkat kesembuhan, Sukiman mengatakan pihaknya menargetkan pada Jumat pekan depan masyarakat Lotim sudah bisa lagi melaksanakan salat Jumat di masjid. Tentunya, kata Sukiman, pembukaan tempat ibadah tersebut akan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. ‘’Itu sebagai uji coba Jumat depan. Kalau semua pasien sudah sembuh. Kan masih ada yang dirawat sekarang.

PDP kami sekitar 40 orang.

Kalau itu swabnya nol (negatif) semua, maka kemungkinan kami akan melaksanakan Jumatan pekan depan,’’ pungkasnya. (nas)

Usulkan untuk 7.600 Lansia Dari Hal. 1 kita secara keseluruhan mengusulkan sebanyak 7.600 orang Lansia,’’ sebut Kepala Disos NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH di Mataram, Jumat (15/5) kemarin.

Khalik menyebutkan dengan penerima sebanyak 1.350 lansia, maka BST yang digelontorkan Kemensos sebesar Rp810 juta per bulan. Karena masing-masing lansia memperoleh BST sebesar Rp600 ribu per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan.

“Untuk BST ini akan diterima melalui kantor pos dan ada pendamping sosial Lansia nantinya yang akan membantu para Lansia untuk mendapatkan haknya tersebut,” kata Khalik.

Selain itu, lansia di NTB juga mendapatkan bantuan khusus berupa Program Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (Progres-LU) senilai Rp 6.831.000.000. Diperuntukkan bagi 2.530 orang Lansia yang tersebar di kabupaten/ Kota se-NTB. Masing-masing Lansia mendapatkan Rp2,7 juta.

Bantuan diserahkan melalui perwakilan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU). Khalik mengata-

kan, sasaran penerima bantuan tersebut adalah lansia berusia 60 tahun ke atas yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan bukan penerima PKH serta berada dalam binaan LKS-LU. Adapun jumlah penerima bansos Progres-LU sebanyak 2.350 orang lansia yang tersebar dalam binaan 71 LKS-LU se-NTB. Dengan rincian Kota Bima 125 orang, Kabupaten Bima 210 orang, Dompu 255 orang, Sumbawa 30 orang, Kabupaten Sumbawa Barat 30 orang, Kota Mataram 215 orang, Lombok Barat 400 orang, Kabupaten Lombok Utara 90 orang, Lombok Timur 660 orang dan Lombok Tengah 515 orang.

Setiap lansia mendapatkan bantuan senilai Rp2,7 juta yang diperuntukkan untuk dukungan keluarga dan perawatan sosial, terapi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan dasar. Semua komponen ini diatur dan dipenuhi melalui LKSLU tempat para Lansia bergabung sebagai warga penerima manfaat. Dana bantuan bersumber dari APBN Kemensos. (nas)

Halaman 11

NTB Siapkan ’’New Normal Tourism’’ Mataram (Suara NTB) – Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) bagi sektor pariwisata diproyeksikan dapat kembali normal pada 2021 mendatang. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Pemprov NTB telah menyusun rencana pemulihan yang ditargetkan pada Juni hingga Desemper mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar NTB), H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos,M.Si menerangkan, dalam fase pemulihan tersebut pihaknya saat ini tengah menyusun konsep New Normal Tourism. Khususnya untuk membagi promosi dengan sasaran pariwisata yang menyasar pasar domestik yang dibagi ke dalam beberapa daerah. ‘’Preferensi produk wisatawan pada New Normal ini akan beralih ke produk yang lebih menekankan physical distance.

Seperti (pelayanan) kesehatan, self-driving, outdoor activity, dan sebagainya,’’ ujar Faozal saat memberi keterangan, Jumat (15/5) di Mataram.

Menurutnya hal tersebut perlu segera disiapkan. Mengingat kondisi pariwisata pascapandemi diproyeksi akan berbeda dari sebelumnya. ‘’Pada kondisi New Normal (kita asumsikan) orang-orang masih berwisata dengan sejumlah prosedur yang berbeda dari sebelumnya. Standar kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk pelanggan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya,’’ kata Faozal.

Diterangkan Faozal, penerapan New Normal Tourism akan melibatkan banyak pihak. Antara lain pelaku industi, asosiasi pariwisata, pemer-

intah, masyarakat, media, LSM, dan akademisi.

Dispar NTB bersamasama dengan pelaku industri dan asosiasi pariwisata disebutnya telah menyusun protokol kesehatan yang diperlukan. Antara lain untuk periode New Normal sebelum vaksin Covid-19 ditemukan.

Konsep tersebut akan dijalankan antara lain dengan memberikan layanan yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.

Terutama dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Dari sisi pemerintah disebutnya berperan melakukan pengawasan protokol kesehatan yang dijalankan dan memantau dampak penerapan di lapangan. Termasuk antisipasi datangkan gelombang baru pasien Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga dalam hal ini akan berupaya mendorong upaya-upaya yang berkaitan dengan keberlanjutan usaha wisata. Termasuk menjaga tumbuhnya investasi wisata di NTB. “Sementara masyarakat di sini memberikan dukungan dan mencari peluang dari adanya bisnis wisata. Kolaborasi antar pemangku kepentingan Kolaborasi,” ujar Faozal. Hal tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan bantuan LSM, khususnya untuk memberi pendampingan pada masyarakat agar dapat mengambil peluang dari industri wisata.

Untuk media, diharapkan dapat mendukung promosi destinasi wiasta yang telah disiapkan untuk pembukaan kembali pascapandemi den-

gan mengikuti protokol yang berlaku. Sedangkan akademisi diharapkan memberikan masukan-masukan sesuai bidang keilmuannya, khususnya untuk peningkatan kualitas SDM di sektor pariwisata.

Diterangkan Faozal, sampai saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten/Kota mengenai dampak Covid-19 di semua komponen pariwisata. Sampai saat ini, Dispar NTB mencatat setidaknya ada 15.000 pekerja yang dirumahkan.

Rinciannya 6.122 pekerja di bidang hotel, 1874 pekerja di bidang pokdarwis, 1357 pekerja travel/guide, 676 porter, 213 pekerja homestay, 2410 pekerja IKM, 394 pekerja sanggar seni, 353 pekerja lapak kuliner, 617 boatman, serta 984 petugas kebersihan, tiket, dan asongan.

Dengan seluruh persiapan tersebut, saat memasuki fase normalisasi pada Januari – Desember 2021 pihaknya berharap eksistensi pariwisata NTB dapat segera kembali.

Diantaranya dengan memperbanyak jalur penerbangan udara domestik dan luar negeri sebagai akses masuk utama ke NTB. Untuk memenuhi target tersebut, diakuinya membutuhkan sinergi semua pihak.

Baik pemerintah pusat dan daerah, maupun dengan pelaku industri dan asosiasi pariwisata yang ada. “Adapun dukungan kepada destinasi yang ada (diberikan) berupa peningkatan safety and security, (kapasitas) SDM, atraksi meliputi Pokdarwis dan penguatan desa wisata,” pungkasnya. (bay)

TNGR Buka Jalur Alternatif ke Danau Segara Anak Mataram (Suara NTB) Ekspektasi tinggi wisatawan terhadap wisata minat khusus di Gunung Rinjani, membuat Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) lebih bekerja keras melakukan perbaikan jalur.

Tim yang diutus khusus, tidak hanya survei, tapi juga membuka jalur alternatif menuju Danau Segara Anak.

“Ini jalur baru, semacam menjadi harapan baru untuk pendakian Rinjani,” kata Kabag TU TNGR, Dwi Pangestu, Jumat (15/5).

Pembukaan jalur itu dari Plawangan - Senaru menuju Danau.

Sebelum Rinjani longsor akibat Gempa Juli 2018, pendaki biasanya melalui jalur Batu Ceper menuju Danau Segara Anak. Jarak tempuh sekitar 1 jam. Namun sejak longsor, jalur ini menjadi curam dan berbahaya sehingga tidak direkomendasikan sebagai jalur pendakian.

Pembukaan jalur baru itu

dari spot foto atau bagian paling tinggi di pelawangan Pelawangan, sedikit melipir ke arah barat, lalu kemudian jalan menurun menuju Danau.

Diperkirakan jarak tempuh dari jalur sebelumnya hanya sekitar 30 menit.

“Kegiatan ini masih dalam rangka perbaikan jalur pendakian,” kata Dwi. Jalur Senaru diketahui menjadi salah satu akses favorit pendaki, terutama wisatwan asing, selain empat jalur resmi lainnya. Jalur ini dimulai dari Jebak Gawah atau batas kawasan TNGR. Sepanjang jalur ini para pendaki dapat menikmati hutan belantara, savana dan bebatuan yang menakjubkan.

Sesekali pendaki dapat melihat satwa seperti burung, monyet ekor panjang dan lutung.

Namun, akibat gempa yang melanda Lombok 2018 lalu, memicu kerusakan parah pada jalur tersebut. Jalur yang biasa

dilewati para pendaki banyak yang rusak bahkan longsor. “Termasuk shelter shelter pun tidak luput rusak dampak gempa,” sebut Dwi. Paling terdampak adalah jalur menuju Danau Segara Anak. Tebing bebatuan yang sebelumnya kokoh dan menjadi pijakan para pendaki, longsor sangat parah sehingga tidak bisa dilewati sama sekali.

“Sehingga kami bersama mitra melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan pada jalur tersebut, namun memang sangat sulit.

Makanya di sela-sela upaya perbaikan jalur, muncul ide untuk pembuatan atau pencarian jalur baru,” ujarnya.

Sehingga ia optimis, jalur baru ini akan layak dan aman dilalui pendaki yang rindu camping di Danau Segara Anak. “Jalur baru, dengan harapan baru mengobati rindu kita terhadap Rinjani,” pungkasnya. (ars)

Baznas NTB Bagikan 1.500 Paket Sembako Dari Hal. 1 Pembangunan itu bukan semata persoalan kesediaan pangan dan barang. Tapi sejatinya sebuah pembangunan adalah sebuah proses besar mengupgrade kemampuan.

Masyarakat NTB tidak boleh menjadi penonton di daerahnya sendiri. ‘’Saya minta, semua lembaga kita di sini jangan sekalikali memberikan bantuan yang tidak lokal. Karena, dengan membeli produk UKM kita, usaha saudara-saudara

kita semakin menggeliat.

Tidak masalah kita beli beras dengan harga yang lebih mahal, tapi produk tersebut hasil dari keringat petani-petani kita semua,’’ katanya.

Sementara, Ketua Baznas Provinsi NTB TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA mengatakan, khusus untuk penanganan Covid-19, Baznas Provinsi NTB sudah menyiapkan dana sebesar Rp700 juta. Termasuk diantaranya pambagian 10 ribu masker, penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer, APD. Kemudian

bantuan kepada marbot, toga dan toma, hingga bantuan kepada cleaning service. ‘’Mudah-mudahan Baznas Provinsi NTB ke depan bisa semakin eksis dan mampu bersinergi dalam mewujudkan NTB Gemilang,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB didampingi tokoh agama beserta Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) secara simbolis kepada petugas kebersihan, petugas keamanan, cleaning service dan marbot. (r)

ITDC Bangun Akses Menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan Dari Hal. 1 Seperti diketahui, Pantai Gerupuk terletak kurang lebih 7 Km dari Pantai Kuta The Mandalika dan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil. Pantai ini terkenal dengan pasir putih, air laut yang biru serta gelombang indah yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Hal ini yang menjadikan Pantai Gerupuk sebagai salah satu tempat berselancar terbaik di NTB. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai serta keindahan matahari terbenam dari bukit yang berada di sisi pantai. Di samping terus menyiapkan infrastruktur dasar dalam kawasan, ITDC juga tengah melakukan percepatan pem-

bebasan lahan enclave dengan prioritas lahan yang terletak di dalam wilayah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).

Saat ini, proses pembebasan lahan telah berjalan dengan baik. Setelah melalui dialog yang konstruktif, banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal.

Dari total 13,2 hektare lahan enclave, sebanyak 4,6 hektare telah dibebaskan dan telah mulai dilakukan pembayaran.

Sementara sisanya tengah dalam proses negoisasi.

Guna mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave, selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru

yaitu ruislag/tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave.

ITDC optimistis skema baru yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan. ‘’Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari masyarakat khususnya pemilik lahan enclave, Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika dan Forkopimda Lombok Tengah atas lancarnya proses pembebasan lahan enclave ini.

Dengan adanya dukungan ini, lahan yang masuk dalam lintasan Sirkuit hampir seluruhnya telah memperoleh persetujuan dari pemilik untuk dibebaskan, dan proses negosiasi untuk sisanya berjalan sangat positif,’’ ujar Abdulbar. (ars)

Dirut PDAM Pastikan Perbaikan Kerusakan Pipa di Beleka Gerung Tuntas Giri Menang (Suara NTB) Direktur Utama (Dirut) PT. Air Minum Giri Menang H. L. Ahmad Zaini memastikan perbaikan pipa utama yang rusak di jalan negara Desa Beleka Kecamatan Gerung tuntas, Jumat (15/5) malam. Itu artinya, suplai air ke daerah Gerung, Kediri dan beberapa daerah bisa kembali normal.

Upaya perbaikan kerusakan pipa yang berada di sebelah pom bensin Desa Beleka sempat membuat petugas PDAM Kesulitan melakukan perbaikan. Namun petugas tak kehabisan akal untuk bisa memperbaiki pipa ini, pihak PDAM membuat semacam crossing jalan dengan membuat terowongan di bawah tanah persis di jalur dengan posisi melintang jalan.

Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya tidak pernah berhenti melakukan upaya perbaikan selama masih memungkinkan. Pihaknya pun sudah ganti shift pekerja yang melakukan perbaikan. Bahkan pihaknya melemburkan petugas, yang awalnya mereka tidak lembur.

Selama masa perbaikan, ujarnya, sejak lima hari suplai air pun tidak jalan, karena pipa utama putus. Pihaknya pun memastikan perbaikan selesai hari ini (Jumat red) karena pekerjaan beratnya sudah bisa dikerjakan. Proses perbaikan memakan waktu, karena posisi kerusakan pipa di tengah jalan. Kalau mau memperbaiki dengan menggali bagian tengah, tentu jalan ditutup. Sedangkan pihak balai jalan tak mengizinkan menutup jalan negara, sehingga pihaknya harus menggali pinggir jalan sebelah timur sedalam tiga meter dan membuat gorong-gorong sebagai jalur pipa yang baru.

Sedangkan pipa lama yang rusak dibiarkan. Lalu digali lagi pinggir jalan sebelah barat, namun gorong-gorong tidak ketemu, sehingga hal ini memakan waktu. (her)

Pemprov Alokasikan Anggaran Stimulus Ekonomi Rp278 Miliar Dari Hal. 1 Selain memberikan stimulus ekonomi, Pemprov membeli produk-produk IKM dan UMKM menjadi paket bantuan sembako dan suplemen yang diberikan kepada keluarga miskin penerima manfaat. ‘’Kita membantu mereka supaya tetap berproduksi. Membantu dengan peralatan, mesin dan lain-lain. Misalnya membantu UMKM yang membuat minyak kelapa dengan peralatan atau mesin. Sehingga mereka bisa berproduksi dan ada pasarnya,’’ jelas Ridwan.

Dalam pemberian stimulus ekonomi kepada IKM dan UMKM ini, kata Ridwan dipikirkan dari hulu sampai hilirnya.

Mulai dari ketersediaan bahan baku, bantuan peralatan atau mesin, memfasilitasi perizinan hingga memastikan pasarnya.

Sedangkan untuk anggaran stimulus ekonomi sebesar Rp188 miliar, merupakan kegiatan yang berada di setiap OPD. Namun kegiatan tersebut diarahkan untuk pekerjaan yang mengarah ke stimulus ekonomi.

Misalnya, Pokir DPRD yang berada di sejumlah OPD, kegiatannya sudah teken kontrak. Seperti pekerjaan jalan usaha tani, jalan desa, jalan lingkungan, pembenahan fasilitas di desa wisata dan lainnya. ‘’Itu masuk dalam program padat karya dalam stimulus ekonomi. Kita ubah kegiatan OPD untuk stimulus ekonomi.

Kita arahkan untuk padat karya sesuai kriteria penanganan Covid-19 dalam stimulus ekonomi,’’ tandas Ridwan.

Pacu Produktivitas UMKM Dalam Rakor mengemuka, untuk memacu produktivitas UMKM/IKM di daerah ini, Pemprov NTB mengusulkan paket stimulus ekonomi Covid-19 kepada UMKM/IKM. Ada tiga poin dalam stimulus ekonomi tesebut.

Yaitu, membeli dan menggunakan produk IKM lokal, penciptaan lapangan kerja dan padat karya, dan bantuan pekerja dan dunia usaha terdampak.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang memimpin Rakor dengan seluruh jajaran Kepala OPD lingkup Pemprov NTB mengatakan, pemberian paket stimulus ekonomi kepada UMKM/IKM di masa pandemi Covid-19 ini, bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan produktivitas UMKM/IKM di daerah.

Harapannya agar dapat memenuhi pasokan kebutuhan lokal kita di NTB. Khususnya untuk paket JPS Gemilang II yang semuanya serba lokal.

Pemberian paket stimulus ekonomi yang diusulkan berupa bantuan industrialisasi per-

mesinan produksi, bantuan bibit bahan baku dan pupuk atau pakan. Dengan adanya stimulus ini, diharapkan geliat industrialisasi UMKM/IKM di daerah akan terus mengalami peningkatan, sehingga akan mampu memenuhi kebutuhan lokal kita di NTB. ‘’Seperti telur, kita hanya baru mampu menyediakan 600 ribu butir saja. Padahal kebutuhan lokal kita saja sebanyak 1,3 juta telur,’’ sebutnya.

Menurut gubernur, UMKM/ IKM di daerah ini harus berbasis industrialisasi. ‘’Kalau tidak, UMKM kita sulit untuk maju,’’ katanya. Untuk itu ia berharap paket stimulus ekonomi berupa mesin produksi ini, nantinya juga melibatkan IKM dan sekolah SMK yang memiliki jurusan permesinan.

Dengan demikian, akan ada pembelajaran dalam program ini. Ke depan gubernur berharap di NTB akan ada ‘’mother machine’’ yang akan mampu mencetak mesin-mesin industri di NTB. ‘’Saat ini kita hanya skala kecil menggunakan mesin perkakas yaitu mesin bubut untuk membuat mesin,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan itu gubernur meminta, di tengah keterbatasan finansial akibat nya wabah Covid-19 ini, Kepala OPD diminta agar lebih aktif dalam membangun komunikasi dan jaringan untuk mencari investor yang tertarik berinvestasi di NTB. Tentunya dengan memberikan insentif seperti kelonggaran pajak, ketersediaan lahan dan ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai. ‘’Kepala OPD bisa mengambil peran sebagai fasilitator untuk menarik minat investor berinvestasi di daerah kita,’’ ujarnya.

Selain itu, untuk keberlangsungan aktivitas produksi UMKM/IKM kita di NTB, gubernur meminta agar mampu memberikan jaminan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan. Hal ini agar kegiatan produksi dapat terus berjalan.

Namun, kalau industri UMKM kekurangan bahan baku, gubernur juga mempersilakan untuk mengambil bahan baku dari luar NTB. ‘’Jadi kita tidak anti dengan bahan baku dari luar,’’ katanya.

Untuk pemasaran, gubernur juga meminta kepala OPD untuk membangun komunikasi dengan industri-industri yang sudah berskala besar. Karena industri besar juga bisa kita jadikan mitra untuk membantu memasarkan hasil produksi UMKM/IKM kita. ‘’Kita jangan anti atau memusuhi industri besar. Karena mereka juga bisa membantu kita dalam memasarkan hasil produksi kita,’’ pungkasnya. (nas)

Limbah Medis di NTB Melonjak Tajam Dari Hal. 1 Sementara ada beberapa rumah sakit di NTB yang mengolah sendiri limbah medisnya. Seperti RSUD NTB, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat dan RSUD Kota Mataram. Mereka mengolah sendiri limbah medisnya karena memiliki incenerator. ‘’Limbah rumah sakit yang lain dikirim ke Jawa. Jumlah-

nya 9,5 ton yang dikirim ke Jawa,’’ sebut Madani.

Sebelumnya, Kementerian LHK akan memberikan dukungan pembangunan pabrik pengolahan limbah medis dan pusat daur ulang sampah pada 2020 ini. Dengan adanya pabrik pengolahan limbah medis, nantinya medis yang ada di Bali juga akan diolah di NTB dengan berdirinya pabrik ini. (nas)

Kejar Bali, Kesembuhan Pasien Corona di NTB Tertinggi Kedua di Indonesia Dari Hal. 1 Melihat tren peningkatan pasien yang sembuh, NTB optimis dapat mengejar Bali yang saat ini tingkat kesembuhannya 65 persen. “Karena kita melihat pasien yang ratarata dirawat sekarang sudah yang lama-lama. Ini kan sudah hari ke-15 atau hari ke20. Jadi memang sudah waktunya sembuh,” kata Eka.

Meskipun jumlah pasien positif ada penambahan. Namun jumlah kasus baru positif Covid-19 tak seperti bebera waktu lalu yang mencapai 20 sampai 30 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekarang, kata Eka tambahan kasus baru rata-rata di bawah 10 orang.

“Jumlah kasus baru positif sehari paling 5 orang, ratarata di bawah 10 orang. Se-

mentara yang dulu itu sehari 20 orang, 30 orang. Gelombang pasien yang positif itu yang sembuh sekarang,” jelasnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, pasien yang sembuh di Kota Mataram sebanyak 46 orang dan 88 orang masih dirawat. Kemudian Lombok Barat, sebanyak 27 pasien yang sembuh dan 24 orang masih dirawat.

Selanjutnya, Lombok Utara sebanyak 12 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan 5 orang masih dirawat. Kemudian Lombok Tengah sebanyak 16 pasien sudah sembuh dan 8 orang masih dirawat.

Sementara di Lombok Timur sebanyak 35 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 3 orang masih dirawat.

Sedangkan di Sumbawa Barat satu pasien sudah sem-

buh dan 2 orang masih dirawat. Kemudian Sumbawa sebanyak 8 pasien telah sembuh dan 15 orang masih dirawat.

Selanjutnya, Dompu sebanyak 23 pasien sudah sembuh dan 15 orang masih dirawat, Kota Bima sebanyak satu pasien sudah sembuh dan masih dirawat satu orang. Terakhir, Bima sebanyak 14 pasien sudah sembuh dan 5 orang masih dirawat. (nas)

BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917168822 - 081238792598

Sabtu, 16 Mei 2020

suarantb.com

@suarantbcom

@suarantbcom

http://facebook.com/suarantbdotcom

http://twitter.com/suarantbcom

http://instagram.com/suarantbcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Diserang Hama dan Kekeringan, Produksi Jagung Anjlok

Taliwang (Suara NTB) Ketua Asosiasi Petani Jagung Sumbawa Barat, M. Dahlan mengaku bahwa produksi jagung di tahun 2020 menurun dibandingkan dengan sebelumnya.

Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah setempat dan serangan hama ulat gerayak menjadi faktor utama. Akibatnya kini para petani jagung merugi hingga puluhan juta karena hasil tidak maksimal.

“Produksi kita menurun sangat drastis tahun ini (2020) karena kita tidak hanya dihadapkan dengan musim kemarau, serangan hama juga men-

jadi masalah lain di lapangan.

Bayangkan saja saat ini untuk satu hektar lahan hanya menghasilkan jagung sebanyak dua sampai tiga ton jagung

dari kondisi normal sampai delapan ton,” ungkapnya kepada Suara NTB, Jumat (15/5).

Tidak adanya sumber mata air yang bisa digunakan oleh

para petani untuk mengairi lahan jagung mereka menjadi faktor utama. Sehingga lahan tersebut tidak bisa dimaksimalkan oleh para petani dan jagung yang ditanam tidak bisa diselamatkan. Kini, petani harus merugi hingga puluhan juta rupiah tergantung luas lahan yang mereka miliki karena hasil yang tidak maksimal. Hal ini juga sudah

disampaikan ke Pemerintah untuk bisa disikapi segera supaya petani bisa dibantu.

“Masalah produksi yang merosot sudah kami laporkan ke Pemerintah tetapi sampai saat ini belum ada informasi yang baik,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah untuk bisa memberikan solusi terbaik terhadap per-

soalan tersebut. Kaitannya dengan masalah pinjaman di perbankan untuk diberikan keringanan terkait kredit yang diberikan. Karena jika tetap dipaksa untuk membayar sesuai dengan kesepatakan maka para petani akan sangat merasakan dampaknya. Selain keringanan beban pinjaman, petani juga berharap supaya bisa diberi-

kan bibit jagung untuk bisa ditanam di musim tanam berikutnya.

“Permintaan para petani supaya diberikan keringanan pembayaran pinjaman Bank karena produksi menurun.

Masyarakat juga berharap agar musim tanam berikutnya diberikan untuk menutupi pembayaran pinjaman Bank,” pungkasnya. (ils)

Pasar Kerato akan Berlakukan Satu Pintu Masuk Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa akan menerapkan satu pintu masuk di Pasar Kerato. Di lokasi tersebut juga akan dibangun posko untuk memudahkan petugas memantau akifitas pedagang dan pembeli dalam menjalankan anjuran pemerintah.

“Kemarin sudah lakukan pertemuan sama Pak Dandim, Pak Kapolres, Pak Sekda, supaya diatur pedagang itu. Kita sudah atur jaraknya sama gang pembelinya. Sudah kita atur dan perbesar. Cuma pintu masuknya ini kita belum berlakukan,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Pasar, Sirajuddin, S.Sos, Jumat (15/5).

Sementara ini, anggaran untuk petugas yang menjaga serta posko sedang berproses. Nantinya petugas akan melibatkan Pol PP, Polri dan TNI, serta dari Bapenda. “Kalau sudah turun dananya itu, sama dengan pembuatan posko segala macam, baru kita berlakukan sudah pintu masuk,” terangnya.

Pemberlakukan satu pintu masuk nantinya, kata Sirajuddin, untuk memudahkan petugas mengontrol masyarakat yang tidak menggunakan masker. Bagi yang tidak memiliki masker akan dibagikan. Karena perintah yang sebelumnya disampaikan diabaikan oleh pedagang dan pembeli.

“Kita buat satu pintu masuk agar bisa kita kontrol. Kalau dia tidak pakai masker, kita suruh pakai kalau ada.

Kalau nda ada, kita kasih. Sekarang ada banyak pintu masuk. Gang kecil tetap berjalan, cuma jalannya kita tutup.

Jadi pintu masuk kita tutup jadi satu,” tandasnya. (ind)

Wabup Target Pariri Lansia/Disabilitas Selesai Sebelum Lebaran Taliwang (Suara NTB) Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin menjanjikan kepada masyarakat bahwa penyaluran bantuan santunan Pariri Lansia/Disabilitas yang saat ini tengah berjalan akan selesai sebelum memasuki lebaran.

“Insyaallah pasti bisa. Kita akan kejar dan kita masih ada waktu sekitar sepekan menenyelesaikannya,” timpal Wabup kepada wartawan, Jumat (15/5).

Untuk memastikan tersalurnya salah satu program bantuan Pemda KSB itu. Menurut Wabup, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak. Mulai dari pemerintah desa, kecamatan dinas teknis termasuk Bank BNI yang ditunjuk sebagai lembaga pengalur termasuk para agen PDPGR selaku penggerak program.

“Kemarin (Kamis) kita ada pertemuan. Kita satukan semua persepsi supaya bantuan itu sampai semuanya ke tangan penerima sebelum lebaran,” tegasnya.

Diakuinya, ada beberapa kendala yang akan dihadapi untuk mempercepat proses pencairan bantuan itu. Mengingat data para penerima yang terus diperbarui telah terjadi perubahan. Hal ini kembali dibutuhkan penyesuaian. “Tapi itu sudah ada solusinya. Desa bersama agen (PDPGR) siap menyiapkan data administrasinya sehingga bank dapat cepat memproses pembuatan rekeningnya,” urainya.

Pada pihak bank sendiri, untuk memperdekat pelayanan penyaluran bantuan tersebut akan memanfaatkan semua kantor perwakilannya yang ada di KSB. “Teknisnya nanti oleh bank. Yang jelas kami minta selesai sebelum lebaran dan mereka janji mengupayakannya,” timpalnya.

Bantuan Pariri Lansia/Disabilitas yang disalurkan Pemda KSB saat ini adalah masih sisa dana santunan tahun 2019 lalu untuk periode bulan Oktober, November dan Desember. Dan dipenyalurann kali ino penerima akan memperoleh bantuan dana santunan langsung sebesar Rp 750 ribu (Rp 250 ribu/bulan). (bug)

Jelang Lebaran, Pemda KSB Rogoh Kocek Rp51 Miliar untuk Pegawai Taliwang (Suara NTB) Menghadapi lebaran tahun ini, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ternyata harus merogoh kocek dalam menyiapkan anggaran untuk belanja pegawainya.

Setidaknya untuk membiayai semua beban keuangan belanja pegawai yang harus dibayarkan sebelum Hari Raya Idul Fitri, 24 Mei mendatang, Pemda KSB membutuhkan dana sebesar Rp51 miliar lebih. “Untuk pembayaran semua hak pegawai yang harus kita selesaikan sebelum lebaran dananya sudah kami siapkan. Bahkan sejak kemarin (Kamis) sudah mulai kita salurkan,” sebut kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) KSB, Nurdin Rahman kepada Suara NTB, Jumat (15/5).

Dana Rp51 miliar itu, dijelaskan Nurdin untuk membayar sejumlah item kewajiban keuangan pemerintah terhadap pegawai. Baik itu bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga kontrak yang selama ini telah bekerja di seluruh satuan kerja.

Di mana rinciannya, dana tersebut digunakan mulai untuk pembayaran gaji PNS bulan Mei, honor (insentif) bagi tenaga honor maupun tidak tetap (PTT) periode bulan April - Mei, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi PNS periode April - Mei dan terakhir pembayaran tunjangan hari raya (THR) atau gaji 14 yang kembali diperuntukkan bagi kalangan PNS. Menurut Nurdin, mengingat biaya belanja pegawai tersebut bersifat rutin. Sejak awal pemerintah telah menyiapkan anggarannya. Sebab itu, meski dilihat besar apalagi dikeluarkan dalam satu kali kesempatan (jelang lebaran). Tetap tidak mengganggu kondisi kas keuangan daerah. “Kalau lihat nilainya ya besar.

Tapi tidak berat. Kan uangnya sudah kita sediakan,” sebutnya.

Sementara ini proses pengaluran hak keuangan para pegawai itu sudah mulai berlangsung sejak awal bulan Mei ini. Diawali dari pembayaran gaji bulanan PNS, kemudian BPKD menyalurkan pembayaran uang honor/insentif tenaga PTT. “Hari ini kita mulai salurkan pembayaran THR PNS dan kalau tidak ada halangan, besok (hari ini) akan dilanjutkan membayar TPP-nya,” demikian jelas Nurdin. (bug)

(Suara NTB/uki)

LANTIK - Walikota Bima, Muhammad Lutfi melantik dan mengambil sumpah 19 pejabat, di aula Kantor Walikota Bima, Jumat (15/5).

Walikota Bima Mutasi 19 Pejabat di Tengah Wabah Covid-19 Kota Bima (Suara NTB) Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE melantik dan mengambil sumpah 19 pejabat di ruang lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima ditengah wabah pandemi Covid-19, Jum’at, (15/5).

Proses pelantikan serta pengambilan sumpah jabatan pejabat administrator, pengawas dan Kepala Sekolah (Kepsek) tersebut dipusatkan di aula Kantor Walikota Bima.

Lutfi mengatakan penempatan 19 pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya untuk kebutuhan organisasi pemerintah. Membantu kinerja Pemerintah dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Saya berharap seluruh pejabat yang dilantik hari ini dapat membawa etos kerja meningkat di lingkungan kerja masing-masing,” harapnya.

Lutfi mengaku proses mu-

tasi, rotasi, demosi hingga promosi dalam organisasi Pemerintahan sangatlah wajar. Hal itu bertujuan penyegaran serta membantu kinerja dalam menata pemerintah.

“Mutasi dan rotasi hingga promosi tidak ada kaitan dengan unsur apapun, ini murni untuk menata pemerintahan agar lebih baik lagi,” katanya.

Ia menginginkan pasca pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut, tidak ada lagi

Terbukti Amoral, Oknum Lurah dan Kepsek di Kota Bima Dicopot Kota Bima (Suara NTB) tan yang melanggar norma agama dan sosAduan atau laporan dari masyarakat belum ial serta etika terhadap diri sendiri sebagai lama ini, adanya dugaan sejumlah oknum pe- ASN. “Untuk menegakkan disiplin, perlu jabat yang berbuat amoral disikapi serius oleh menjatuhkan hukuman disiplin yang setWalikota Bima, H. Muhamamd Lutfi SE. impal dengan pelanggaran disiplin yang diSetelah ditelusuri dan dilakukan klarifika- lakukannya,” ujarnya. si ada dua orang pejabat yang terbukti melakuLutfi berpesan untuk menjaga moralitas kan tindakan amoral. Bahkan dua pejabat agar tidak sampai melakukan tindakan amormasing-masing seorang Lurah dan Kepala al. Ia menginginkan Birokrasi di lingkungan Sekolah itu langsung dicopot atau diberhenti- Pemerintah Kota Bima memiliki keteladanan kan dari jabatannya. dan menjadi contoh yang baik dalam berinterPemberhentian keduanya tersebut aksi di tengah masyarakat. berdasarkan Surat Keputusan (SK) “Persoalan seperti ini tidak akan saya Walikota Bima, H. Muhammad pikir panjang, saya akan langsung copot Lutfi SE, nomor 862/906/BKPSDM/ karena kita tidak ingin birokrasi terV/2020 dan 862/905/BKPSDM/V/ coreng. ASN harus menjaga jaga tingkah 2020. Lutfi menegaskan, pencopolaku ditengah masyarakat,” ujarnya. tan terhadap kedua pejabat itu seBaginya, tidak ada alasan untuk bagai komitmen pihaknya untuk mempertahankan jabatan oknum pejamenegakkan kode etik dan menbat yang berbuat amoral. Sebab, selain indaktegas ASN yang melakukan melanggar sumpah jabatan, yang bertindakan Amoral. sangkutan merusak dan men“Pemberhentian ini berdasarcoreng nama baik Pemerintah. kan pelanggaran disiplin dan “Marwah Pemerintah kode etik dilakukan yang harus tetap dijaga. Pebersangkutan, katanya, Jujabat harus memberimat (15/5). kan contoh yang baik Menurutnya berdasardan menjadi panukan klarifikasi dan petan masyarakat,” meriksaan keduanya tepungkasnya.

Muhammad Lutfi lah melakukan perbua(uki)

pejabat yang melanggar disiplin. Pejabat diminta fokus bekerja dan melayani masyarakat.

“Fokus saja bekerja dan menjadi pejabat yang melayani masyarakat,” katanya.

Lutfi menegaskan pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya merupakan hasil kinerjanya selama ini. Namun jika ditemukan kinerjanya tidak maksimal, akan kembali diganti. “Kita akan terus evaluasi sejauh mana tingkat

kinerjanya. Kalau tidak sanggup kita ganti,” katanya.

Ia berharap amanah yang diberikan tersebut dapat dijalankan dengan baik. Para Pejabat yang berprestasi dapat meningkatkan prestasinya, karena jenjang karir pejabat akan ditentukan oleh prestasi dan kinerjanya. “Banyak faktor pejabat naik jabatan, salahsatunya dilihat dari kinerja dan prestasinya,” pungkas Lutfi. (uki)

Nurul Iqamah Tetap Latihan di Rumah

Mataram (Suara NTB) Atlet panjat tebing NTB, Nurul Iqamah tetap menjali latihan mandiri di rumah selama Pandemi virus Corona (Covid) di NTB. Langkah diambilnya setelah mendengar himbaun pemerintah agar masyarakat dan atlet tetap tinggal di rumah selama Pandemi virus Corona (Covid-19).

Nurul Iqamah yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, Jumat (15/5) mengatakan bahwa sejak awal April tahun 2020 ia sudah mulai latihan mandiri di rumah.

Hal itu dilakukannya karena memang Pelatda PON yang dimulai 1 Februari telah resmi dihentikan oleh KONI NTB, 2 April lalu karena Pandemi Covid-19.

“Sesuai perintah pak ketua KONI atlet tetap latihan di rumah. Saya pun sudah lama latihan di rumah,” ucapnya.

Bagi Nurul latihan di rumah memang tidak seperti latihan

di arena panjat tebing di Gelanggang Pemuda Kota Mataram.

Pasalnya latihan di Rumah penuh keterbatasan sarana dan prasarana.

Namun keterbatasan sarana dan prasarana tak menjadi alasannya untuk tidak latihan, oleh karena itu latihan ia mengaku tetap latihan meski harus menggunakan fasilitas latihan tidak standar. “Selama Covid19, latihan tetap di rumah aja.

Latihan tidak harus di arena.

Namun rumah bisa dijadikan tempat latihan,” ujarnya.

Menurut Nurul, dirinya yang merupakan atlet panjat tebing latihan di rumah dengan memanjat bagian-bagian rumah, seperti tembok, pagar menjadi media untuk aksi latihannya. Latihan tersebut harus tetap dilakukan oleh Nurul supaya kelenturan fisik dan kekuatan otot tangan dan kaki tetap terjaga. (fan)

(Suara NTB/Uki)

Stok APD di Dikes Masih Cukup Sumbawa Besar (Suara NTB)Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa masih cukup. Bahkan sejumlah APD seperti baju (hazmat), masker dan sarung tangan aman hingga beberapa bulan ke depan.

Demikian disampaikan Kepala Dikes Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, dr.

Nieta Ariyani.

Nieta menjelaskan, pihaknya mendapatkan bantuan yang disalurkan dari Posko Kabupaten. Bantuan APD tersebut disalurkan kepada puskesmas.

“Kemarin kita sudah evaluasi ke Barat dan ke Timur. Jadi APD untuk baju aman. Kalau masker dan sarung tangan kita dari APBD sudah ada pembelanjaan. Jadi Insya Allah sampai satu hingga dua bulan ke

depan aman,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/5).

Dijelaskannya, sejumlah APD lain juga masih tersedia. Seperti masker bedah sebanyak 159, Google SJR 40, serta APD lainnya. “Itu yang di Puskesmas. Kalau puskesmas itu langsung ke mereka. Kaena kita kan distribusi. Laporan terakhir mereka itu kondisi hazmat atau baju aman,” pungkasnya. (ind)

(Suara NTB/ist)

LATIHAN - Beginilah aktivitas latihan mandiri atlet panjat tebing NTB, Nurul Iqamah selama latihan mandiri di rumahnya di Kota Bima, Jumat (15/5).