HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 18 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 86 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tahap II Disalurkan 100 Persen
(Suara NTB/why)
Kelanjutan Program JPS Gemilang Tunggu Arahan Pusat
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB merencanakan pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang untuk sementara dilakukan sampai tahap III. Untuk kelanjutan program JPS Gemilang, Pemprov masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat. Sementara, untuk penyaluran JPS Gemilang tahap II, pada Rabu (17/6) sudah terdistribusi 100 persen ke seluruh kabupaten/kota di NTB.
Polisi Dikerahkan Kawal Kenormalan Baru Sektor Pariwisata NTB Mataram (Suara NTB) Empat destinasi wisata NTB segera dibuka dengan konsep kenormalan baru demi mengungkit ekonomi yang terpuruk akibat pandemi. Aparat dikerahkan untuk mendisiplinkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Penerapan kenormalan baru bisa dicabut apabila kebobolan lagi. Kapolda NTB Irjen. Pol. Mohammad Iqbal menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan personel yang akan mengawal penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Nah, new normal life ini kami bersama TNI akan lebih maksimal lagi dengan pengerahan personel,’’ terangnya, Rabu (17/6) kemarin. Kepolisian, sambung dia, sudah terlibat sejak awal penanganan pandemic Covid-19. Namun pada kebijakan kenormalan baru khususnya di sektor pariwisata, kepolisian akan
‘’Kita masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat. Kalau Pemerintah Pusat memerintahkan sampai Desember, tentu Pemprov NTB akan melakukan pembahasan. Tapi untuk sementara ini, masih sampai tahap III,’’ ujar Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, kemarin. Khalik mengatakan, Pemprov mulai mempersiapkan untuk penyaluran JPS Gemilang tahap III. Pemprov mulai merancang jenis-jenis barang yang akan masuk menjadi paket JPS Gemilang tahap III. Paket JPS Gemilang tahap III, akan lebih banyak lagi produk-produk IKM dan UKM lokal. ‘’Terutama barang-barang dari IKM dan UKM. Kalau beras segala macam masih sama. Diharapkan akhir bulan Juni ini sudah mulai terdistribusi JPS tahap III,’’ katanya. Sementara itu, untuk penyaluran JPS Gemilang tahap II, pada Rabu (17/6) sudah terdistribusi 100 persen ke seluruh kabupaten/kota di NTB. Laporan yang diterima Rabu (17/6) pukul 12.00 Wita, distribusi JPS Gemilang tahap II kepada 110.000 KK penerima manfaat yang datanya bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah 100 persen. Dengan rincian, Kota Mataram 2.695 KK, Lombok Barat 10.918 KK, Lombok Utara 4.097 KK, Lombok Tengah 15.997 KK, Lombok Timur 42.788 KK. Kemudian Sumbawa Barat 2.535 KK, Sumbawa 6.681 KK, Dompu 7.840 KK, Bima 14.528 KK dan Kota Bima 1.939 KK. ‘’Secara umum tak ada kendala. Karena semua OPD dengan wilayah dampingan berjalan bersama. Ini juga yang membuat kecepatan tahap II lebih bagus,’’ katanya.
berbagi tugas soal kedisiplinan. ‘’Nanti akan lebih mendisiplinkan masyarakat. Polisi hadir di lapangan dengan imbauan atau dengan program yang sudah kami gagas yaitu kampung sehat untuk menstimulan masyarakat lebih patuh disiplin terhadap protokol kesehatan,’’ terangnya. Pengerahan personel itu nantinya tertuju pada destinasi wisata unggulan NTB yang menerapkan kebijakan kenormalan baru pada Juli nanti. Antara lain kawasan tiga gili di Lombok Utara, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Pulau Moyo Sumbawa, dan KEK Mandalika. Nantinya Polda NTB bersama Pemda KLU dan Pemprov NTB mengevaluasi kesiapan kenormalan baru di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air lebih dulu. Pengecekannya pada hari ini, Kamis (18/6). (why)
Lebih Banyak Libatkan UKM/IKM Semangat pemberdayaan UKM/IKM dalam produk Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang disediakan Pemprov NTB dalam Program JPS Gemilang, tetap menjadi konsep penyediaannya pada tahap III nanti. Bahkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, menekankan supaya produk-produk yang disediakan dalam JPS Gemilang tahap III tersebut merupakan produkproduk yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat. ‘’Kita jangan terlena dengan tahapaan penyelenggaraan JPS tahap I dan II, tetapi harus mengawal tahap III lebih baik,’’ ujar gubernur didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, saat Rapat Evaluasi JPS tahap II dan rencana persiapan JPS III, Senin (15/6) lalu Bersambung ke hal 11
TO K O H Program Unggulan Harus Produktif
Gugus Tugas Covid-19 Terima Bantuan Produk BLK NTB
WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah memimpin rapat terkait kondisi dan rencana tindak lanjut pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) yang dipaparkan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, B.Sc. F, M.Si di Ruang Rapat Anggrek, Rabu (17/6). RDF merupakan salah satu teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi bahan bakar. Bersambung ke hal 11 Hj.Sitti Rohmi Djalilah
Mataram (Suara NTB) Pandemi Covid-19 telah berdampak pada hampir seluruh aktivitas masyarakat. Di tengah kewaspadaan masyarakat, Pemerintah tetap berikhtiar membangkitkan semangat dan produktivitas warga melalui pelatihan berbasis daring. Pelatihan daring yang dilakukan menyasar warga yang terdampak Covid-19.
Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, sangat kagum dan mengapresiasi hasil karya tersebut. ‘’Ini adalah hal yang spesial dikarenakan karya ini adalah hasil mereka yang terdampak Covid-19. Mereka stay at home kemudian mendapat pelatihan secara online lalu tetap produktif,’’ jelasnya. Menurutnya, Diklat virtual yang dilakukan telah mampu menghasilkan produk yang
produktif dan menarik. ‘’Inilah pesannya yang selama ini selalu didengungkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Insya Allah, produk-produk yang memungkinkan akan diprioritaskan masuk menjadi item dalam JPS Gemilang,’’ jelasnya. Senada dengan Sekda Provinsi NTB, pihak BLK NTB yang diwakili Jayakusuma selaku Instruktur Kejuruan LAS BLK NTB menjelas-
kan bahwa pelatihan yang didanai APBN ini dilakukan melalui platform aplikasi zoom. ‘’Pelatihan dimulai dari tanggal 3-16 Juni 2020. Pelatihan ini ada tiga bentuk, pelatihan pembuatan masker, wastafel dan memasak. Pelatihan melalui platform zoom, jumlah peserta ada 16 peserta tiap masing-masing mata pelatihan,’’ jelasnya. (nas)
Pemprov Jalankan Rekomendasi BI dan BPS
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/bay)
Dikaji Buka Destinasi Wisata
H. Amry Rakhman
Mataram (Suara NTB) Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB memperkirakan ekonomi NTB pada triwulan II - 2020 akan mengalami kontraksi minus 7,25 persen sampai minus 7,65 persen. Untuk menekan kontraksi ekonomi yang begitu besar, Pemprov NTB menjalankan rekomendasi Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga sudah melakukan kajian. Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengatakan, BI dan BPS merekomendasikan kepada Pemda agar masy-arakat tetap berproduksi di tengah pandemi. Sehingga ekonomi NTB tidak mengalami kontraksi yang terlalu besar.
‘’Rekomendasi dari BI dan BPS, bagaimana kita tetap mempertahankan produksi khususnya terkait dengan IKM dan UKM agar tetap berproduksi di tengah pandemi,’’ kata Ridwan dikonfirmasi di Mataram, Rabu (17/6) kemarin. Kebijakan Pemprov melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dengan memberdayakan IKM dan UKM lokal dinilai langkah yang sudah on the right track. Langkah yang dilakukan ini selain bertujuan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat miskin dan hampir miskin terdampak Covid-19. Sekaligus kebijakan yang diambil mendorong IKM dan UKM tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19. Bersambung ke hal 11
H. Ridwan Syah
Sangeang – Sape Dipersiapkan Jadi Kawasan Investasi Baru
(Suara NTB/bay)
(Suara NTB/dok)
Edy Wardoyo
Bertempat di Gedung Sangkareang Setda Provinsi, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB menerima bantuan berupa barang-barang kebutuhan hasil pelatihan dari BLK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Rabu (17/6). Bantuan itu berupa 32 unit wastafel, 3000 masker, dan ratusan toples makanan kering. Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB yang juga Sekda NTB,
Tekan Kontraksi Ekonomi NTB
(Suara NTB/humasntb)
UPAYA membuka kembali industri pariwisata di NTB si tengah pandemik Covid-19, menjadi kajian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Keratif (Kemenparekraf). Asisten Deputi Bidang Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Kemenparekraf, Edy Wardoyo, menerangkan hal tersebut masih membutuhkan pengaturan standard operational procedur (SOP) yang diperlukan. ‘’Tentu dalam pembukaan nanti itu pene-rapan prinsip cleanliness, health, and safety (CHS) ini yang kemudian dalam waktu dekat SOP Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/disosntb)
TUNTAS - Tabel penyaluran JPS Gemilang tahap II yang sudah tuntas 100 persen pada Rabu (17/6).
Mataram (Suara NTB) – Program industrialisasi di NTB membutuhkan banyak dukungan, khususnya untuk saranaprasarana yang ditawarkan untuk menarik investor. Untuk itu, pengembangan kawasan investasi disebut merupakan salah satu kunci utama mewujudkan industrialisasi. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Ir.H. Muhammad Rum, MT menerangkan, saat ini NTB telah memiliki beberapa kawasan investasi. Diantaranya H. Muhammad Rum Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), dan kawasan Samota di Kabupaten Sumbawa dan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat. ‘’Jelas kita punya kawasan investasi itu, kemudian yang baru nanti di Sangeang – Sape. Itu yang dipersiapkan,’’ jelas Rum, Rabu (17/6). Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Bima diharapkan dapat memanfaatkan ketenaran Pulau Komodo untuk mempromosikan Sangeang dan Sape sebagai salah satu destinasi wisata dengan potensi menjanjikan.
Menurutnya, dengan berbagai kawasan investasi tersebut NTB saat ini telah terbuka untuk bermacam-macam jenis investasi. Dicontohkan seperti pengembangan Global Hub untuk membangun galangan kapal yang mendukung transportasi laut. ‘’Seperti di Singapura itu, istilahnya (kita mengembangkan) untuk kota jasa pelabuhan internasional,’’ ujarnya. Kendati demikian, diakui untuk saat ini realisasi investasi masih belum bisa terlihat. Salah satunya karena dampak pandemi virus Corona (Covid-19) yang masih berlangsung. Untuk itu, Pemprov NTB sampai saat ini disebutnya masih
menunggu. Di sisi lain, promosi potensi investasi NTB disebutnya tetap dilakukan. Di tengah pandemi yang berlangsung saat ini, promosi tersebut dilakukan melalui video conference (vicon) dengan investor-investor potensial yang ada di luar negeri. ‘’Tetap kita optimis menjajakan potensipotensi kita kepada mereka. Kita tawarkan yang memang selama ini kita punya. Kemarin ada dengan Belgia, Uni Emirat Arab terkait potensi investasi itu,’’ jelas Rum. Diterangkan, kawasan investasi di NTB saat ini membutuhkan investor. Bersambung ke hal 11